• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Pap Smear…

Setelah analisis data dilakukan, didapatkan karakteristik responden terbanyak (58.82%) pada umur 20-35 tahun, 50% pendidikan tinggi dan dijumpai 19.12% pendidikan dasar.

4.3 TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PAP SMEAR 4.3.1 Pengetahuan Ibu Tentang Pemeriksaan PAP SMEAR di Desa Tanjung

Anom

Pengetahuan ibu tentang pemeriksaan Pap smear ialah kemampuan responden untuk mengetahui dan memahami sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan pemeriksaan Pap smear. Pengetahuan dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang Pap smear

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang pemeriksaan Pap smear sebagian besar (67.65%) mempunyai pengetahuan yang baik, 30.88% responden dengan pengetahuan yang cukup bahkan dijumpai 1.47% responden dengan pengetahuan yang kurang mengenai pemeriksaan Pap smear. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Satyarsa (2017) bahwa distribusi pengetahuan ibu tentang Pap smear di Desa Tihingan ialah baik (51.7%).

Hasil yang didapatkan penelitian terhadap tingkat pengetahuan responden tentang Pap smear berdasarkan usia.

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang Pap smear berdasarkan usia

Berdasarkan tabel diatas menununjukkan bahwa sebagian besar responden berpengetahuan baik pada golongan usia 20-35 dan >35 tahun, responden dari segala kategori usia paling banyak memiliki pengetahuan yang baik dengan sebagian besar didominasi oleh responden >35 tahun (67.86%).

Responden yang berusia > 35 tahun 19 orang (67.86%) memiliki pengetahuan yang baik, 8 orang (28.57%) memiliki pengetahuan yang cukup dan 1 orang (3.57%) memiliki pengetahuan yang kurang.

Responden berusia 20-35 tahun 27 orang (67.50%) memiliki pengetahuan yang baik, 13 orang (32.50%) memiliki pengetahuan yang cukup dan 0 orang yang memiliki pengetahuan yang kurang.

Berdasarkan distribusi tingkat pengetahuan tentang Pap smear berdasarkan usia diperoleh bahwa sebagian besar (67.86%) responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang Pap smear berada pada usia >35 tahun dan 67.5% berada pada usia 20-35 tahun. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Budiman (2013) bahwa usia mempengaruhi pola pikir dan daya tangkap seseorang, semakin bertambah usia daya tangkap dan pola pikir seseorang akan semakin berkembang sehingga memiliki pengetahuan yang lebih baik.

Penelitian tingkat pengetahuan responden tentang Pap smear berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada table 4.4

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang Pap smear berdasarkan pendidikan

Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan distribusi tingkat pengetahuan tentang Pap smear berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan diperoleh bahwa pada umumnya (76.67%) responden berpengetahuan baik, hanya 23.33%

berpengetahuan cukup dan tidak ada dijumpai responden berpengetahuan kurang

pada kelompok responden yang berpendidikan tinggi. Berdasarkan tingkat pendidikan dasar diperoleh 41.18% berpengetahuan cukup bahkan dijumpai 5.88% berpengetahuan kurang. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan juga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang tentang upaya pencegahan kanker serviks seperti Pap smear, wanita yang berpendidikan tinggi lebih mengetahui tentang pentingnya melakukan Pap smear sebagi upaya deteksi dini kanker serviks. Pada penelitian Yunus (2018) ditemukan bahwa wanita yang memiliki tingkat pendidikan rendah mempunyai resiko lebih tinggi untuk tidak melakukan pemeriksaan Pap semear. Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Budiman (2013) bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi tingkat intelegensinya dan informasi yang akan diterima semakin mudah sehigga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki.

4.3.2 Sikap ibu tentang pemeriksaan Pap smear di Desa Tanjung Anom Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden mengenai sikap ibu tentang Pap smear, diperoleh data pada tabel 4.5

Tabel 4.5 Distribusi sikap responden tentang Pap smear

Sikap Jumlah

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar (60.29%) ibu di Desa Tanjung Anom mempunyai sikap sangat positif terhadap Pap smear (sangat mendukung upaya deteksi dini kanker serviks). Kemudian disusul dengan sikap positif sebesar 36.76% (mendukung upaya deteksi dini kanker serviks dan

dijumpai 2.94% dengan sikap negatif (tidak mendukung upaya deteksi dini kanker serviks).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tiffany (2014) bahwa distribusi PUS terhadap pemeriksaan Pap smear di Kenten, Palembang tahun 2013 berdasarkan kategori sikap yaitu positif (82.9%) hal ini menunjukkan bahwa ibu menerima dan meberikan respon yang baik dalam hal pemeriksaan Pap smear.

Penelitian sikap yang dilakukan kepada responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Distribusi sikap responden tentang Pap smear berdasarkan usia

Sikap

Usia

Sangat positif

Positif Negatif Sangat negatif

Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan responden berusia 20-35 tahun sebanyak 27 orang (65.85%) mempunyai sikap sangat positif terhadap Pap smear dan dijumpai 4.89% bersikap negatif.

Responden berusia >35 tahun sebanyak 14 orang (51.85%) mempunyai sikap sangat positif terhadap Pap smear dan tidak dijumpai sikap yang negatif.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi usia seseorang maka mempunyai sikap yang semakin positif terhadap pemeriksaan Pap smear.

Begitu juga penelitian sikap terhadap Pap smear yang dilakukan kepada responden berdasarkan pendidikan seperti tabel 4.7

Tabel 4.7 Distribusi sikap responden tentang Pap smear berdasarkan pendidikan

Sikap

Pendidikan

Sangat positif

Positif Negatif Sangat negatif

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan sikap responden tentang Pap smear sangat positif didominasi oleh responden dengan pendidikan tinggi sebanyak 25 orang (83.33%), responden berpendidikan menengah dengan sikap sangat positif sebanyak 11 orang (52.38%) dan responden berpendidikan dasar dengan sikap sangat positif sebanyak (29.41%). Dan pada kelompok responden dengan pendidikan rendah ditemukan rsponden dengan sikap negatif sebanyak 2 orang (11.76%).

Dapat diketahui bahwa sebagian besar responden bersikap sangat mendukung terhadap upaya deteksi dini kanker serviks . hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novita (2015) bahwa distribusi sikap ibu terhadap Pap smear di Desa Ketanen, Kabupaten Pati yaitu positif 59%.

hal ini menunjukkan bahwa ibu menerima dan memberikan respon yang baik dalam hal pemeriksaan Pap smear. Dengan adanya sikap positif akan memunculkan perilaku ibu yang baik untuk melakukan pemeriksaan Pap smear sebagai salah satu upaya deteksi dini kanker serviks.

4.4 TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP IVA 4.4.1 Pengetahuan ibu tentang pemeriksaan IVA di Desa Tanjung Anom

Pengetahuan ibu tentang pemeriksaan IVA ialah kemampuan responden untuk mengetahui dan memahami sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan pemeriksaan IVA. Pengetahuan dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang tes IVA

Pengetahuan Jumlah

n %

Baik 22 32.35

Cukup 36 52.94

Kurang 10 14.71

Total 68 100

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang pemeriksaan IVA sebagian besar (52.94%) mempunyai pengetahuan yang cukup, 32.35% responden dengan pengetahuan yang baik bahkan dijumpai 14.71% responden dengan pengetahuan yang kurang mengenai pemeriksaan IVA.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rofi (2013) bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang tes IVA di Desa Hargotirto Kokap Kulon Progo tahun 2013 secara umum adalah cukup (66.3%).

Hasil yang didapatkan penelitian terhadap tingkat pengetahuan responden berdasarkan usia

Tabel 4.9 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang tes IVA berdasarkan

Berdasarkan tabel diatas menununjukkan bahwa pada kelompok usia 20-35 tahun didapatkan responden dengan pengetahuan yang cukup sebanyak 48.78% dan pada kelompok usia >35 tahun dengan pengetahuan cukup sebanyak 59.26% sementara responden dengan pengetahuan kurang pada kelompok usia

>35 tahun didapatkan sebanyak 11.11% dan pada kelompok usia 25-35 tahun sebanyak 17.07%.

Hal ini sejalan dengan teori Notoatmodjo (2012) yang mengatakan bahwa semakin matang usia seseorang maka daya tangkap dan pola pikirnya semakin berkembang sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik

Penelitian tingkat pengetahuan responden tentang pemerikasaan IVA berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.10

. Tabel 4.10 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang tes IVA berdasarkan pendidikan

Berdasarkan tabel 4.10 di atas menunjukkan distribusi tingkat pengetahuan tentang IVA berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan diperoleh bahwa pada umumnya (56.67%) responden berpengetahuan cukup, 40% berpengetahuan baik dan 3.33 % responden berpengetahuan kurang pada kelompok responden yang berpendidikan tinggi. Berdasarkan tingkat pendidikan dasar diperoleh 47.06%

berpengetahuan cukup bahkan dijumpai 41.18% berpengetahuan kurang. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan juga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang tentang upaya pencegahan kanker serviks seperti pemeriksaan IVA. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2014) pendidikan ialah proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan tertentu. Pendidikan sangat berpengaruh besar terhadap pengetahuan seseorang.

4.4.2 Sikap ibu tentang pemeriksaan IVA di Desa Tanjung Anom

Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden mengenai sikap ibu tentang pemeriksaan IVA, diperoleh data pada tabel 4.11

Tabel 4.11 Distribusi sikap responden tentang tes IVA

sikap Jumlah

N %

Sangat positif 17 25

Positf 42 61.76

Negatif 9 13.24

Sangat negatif 0 0

Total 68 100

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar (61.76%) ibu di Desa Tanjung Anom mempunyai sikap positif terhadap pemeriksaan IVA (sangat

mendukung upaya deteksi dini kanker serviks). Kemudian disusul dengan sikap sangat positif sebesar 25% (mendukung upaya deteksi dini kanker serviks dan dijumpai 13.24% dengan sikap negatif (tidak mendukung upaya deteksi dini kanker serviks). Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartini (2017) bahwa sikap ibu terhadap IVA tes di Puskesmas Poasia Kota Kendari sebagian besar memiliki sikap negatif (56.94%) yang menunjukkan bahwa ibu tidak mendukung upaya deteksi dini kanker serviks.

Penelitian sikap yang dilakukan kepada responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.12

Tabel 4.12 Distribusi sikap responden tentang tes IVA berdasarkan usia

Sikap

Usia

Sangat positif

Positif Negatif Sangat negatif

Berdasarkan tabel 4.12 di atas menunjukkan mayoritas responden memiliki sikap yang positif terhadap pemeriksaan IVA berasal dari kelompok responden dengan usia >35 tahun sebanyak 18 orang (66.67%). Sementara responden yang memiliki sikap sangat positif terhadap pemeriksaan IVA berasal dari kelompok responden berusia 20-35 tahun sebanyak 12 orang (29.27%) dan kelompok usia >35 tahun dengan sikap sangat positif terhadap IVA sebanyak 5 orang (18.52%). Namun, terdapat juga responden yang memiliki sikap negatif terhadap IVA tes sebanyak 5 orang (12.20%) dari kelompok usia 20-.35 tahun dan 4 orang (14.81%) dari kelompok usia >35 tahun.

Begitu juga penelitian sikap terhadap pemeriksaan IVA yang dilakukan kepada responden berdasarkan pendidikan seperti tabel 4.13

Tabel 4.13 Distribusi sikap responden tentang tes IVA berdasarkan pendidikan

Sikap

Pendidikan

Sangat positif

Positif Negatif Sangat negatif

Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan sikap responden tentang pemeriksaan IVA positif didominasi oleh responden dengan pendidikan menengah sebanyak 18 orang (85.71%), responden berpendidikan tinggi dengan sikap positif sebanyak 16 orang (53.33%) dan responden berpendidikan dasar dengan sikap positif sebanyak 8 orang (47.06%).

Menurut teori Notoatmodjo dalam Delima et al. (2016) sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu. Dengan kita mengetahui sikap seseorang, maka kita dapat menduga atas apa tindakan yang akan diambil seseorang terhadap masalah atau keadaan yang sedang dihadapinya.

Menurut Delima et al. (2016) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa sikap positif yang tinggi dikarenakan responden mempunyai latar belakang pendidikan tentang kesehatan sehingga menimbulkan sikap yang positif terhadap suatu tindakan tentang kesehatan. Oleh karena itu tingginya sikap positif dapat dikaitkan dengan adanya pengetahuan yang baik.

49 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai gambaran tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang Pap smear dan tes IVA di Desa Tanjung Anom diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Responden paling banyak berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 40 orang (58.82%), sedangkan untuk responden berusia >35 tahun sebanyak 28 orang (41.18%) dan tidak ada responden yang berusia <20 tahun (0%).

2. Responden mayoritas berpendidikan tinggi sebanyak 34 orang (50%), berpendidikan menengah sebanyak 21 orang (30.88%) dan berpendidikan dasar sebanyak 13 orang (19.12%).

3. Pengetahuan responden mengenai Pap smear paling banyak dalam kategori baik sebanyak 46 orang (67.65%).

4. Sikap responden dalam melakukan pemeriksaan Pap semear paling banyak dalam kategori sangat positif (sangat mendukung upaya deteksi dini kanker serviks) sebanyak 41 orang (60.29%).

5. Pengetahuan responden mengenai IVA paling banyak dalam kategori cukup sebanyak 36 orang (52.94%).

6. Sikap responden dalam melakukan pemeriksaan IVA paling banyak dalam kategori positif (mendukung upaya deteksi dini kanker serviks) sebanyak 42 orang (61.76%).

7. Dari hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan mengenai Pap smear yang baik didominasi oleh kelompok usia >35 tahun (67.86%), pengetahuan mengenai IVA yang cukup juga didominasi oleh kelompok usia >35 tahun (59.26%), begitu juga dengan sikap responden terhadap pemeriksaan Pap smear yang positif didominasi oleh kelompok usia >35 tahun (48.15) dan sikap responden terhadap pemeriksaan IVA yang positif juga didominasi oleh kelompok usia >35 tahun (66.67%). Dengan

demikian semakin tinggi usia seseorang maka akan semakin berpengetahuan dan mempunyai sikap yang baik terhadap Pap smear dan IVA.

8. Dari hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan mengenai Pap smear yang baik didominasi oleh kelompok tingkat pendidikan yang tinggi (76.67%), pengetahuan mengenai IVA yang cukup juga didominasi oleh kelompok tingkat pendidikan yang tinggi (56.67%) begitu juga dengan sikap responden terhadap Pap smear yang sangat positif didominasi oleh kelompok tingkat pendidikan yang tinggi (83.33%) dan sikap responden terhadap pemeriksaan IVA yang sangat positif didominasi oleh kelompok tingkat pendidikan yang tinggi (46.67%). Dengan demikian semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin berpengetahuan dan mempunyai sikap yang baik terhadap Pap smear dan IVA.

5.2 SARAN

Dari penelitian ini dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Bagi subjek penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah Ibu dengan usia subur, diharapkan lebih banyak mencari informasi seputar Pap smear dan tes IVA untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mengenai Pap smear dan tes IVA sebagai salah satu upaya deteksi dini kanker serviks.

2. Bagi pemerintah

Peran aktif dari pemerintah pusat maupun daerah sangat diharapkan dalam memberikan informasi mengenai Pap smear dan tes IVA kepada masyarakat seperti dengan mengadakan penyuluhan di lingkungan masyarakat dengan bekerja sama dengan institusi kesehatan, penyebaran poster secara offline maupun online yang berisi edukasi mengenai Pap semar dan tes IVA sebagai upaya deteksi dini kanker serviks.

3. Bagi masyarakat

Masyarakat diharapkan dapat turut aktif dalam mencari informasi tentang Pap smear dan tes IVA dari berbagai media, baik media cetak seperti koran maupun media elektronik seperti website kesehatan dan diharapkan aktif mengikuti penyuluhan mengenai Pap smear dan tes IVA.

4. Bagi Instansi

Instansi diharapkan mampu mendorong mahasiswa untuk lebih mempelajari hal-hal seputar Pap smear dan tes IVA, dengan pemberian konseling dan seminar untuk menambah wawasan mereka mengenai Pap smear dan tes IVA.

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society. 2017. What are the risk factors for cervical cancer?

(Diakses 20 April 2021) dari https://www.cancer.org/.

Anggraini, N.N., Indrawati, N.D. and Afdlila, U., 2016. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Wanita Pasangan Usia Subur dengan Deteksi Dini Ca Serviks melalui Pap Smear di Desa Ketanen Kabupaten Pati. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL (Vol. 1, No. 1).

Aziz, Farid. 2010. Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Azmi, U. 2017. Analisis Gambaran Faktor Wanita Usia Subur (WUS) terhadap Pemeriksaan Pap Smear di RSUD Lanto Dg. Pasewang Jeneponto (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar), accessed 15 may 2021, Available at : http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3977/

Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. 2016. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bray, F. et al. (2018) ‘Global cancer statistics 2018: GLOBOCAN estimates of incidence and mortality worldwide for 36 cancers in 185 countries’, CA:

A Cancer Journal for Clinicians, 68(6), pp. 394–424. doi:

10.3322/caac.21492.

Budiman, R. A. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam PenelitianKesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Cunningham, F. et al. 2012. Williams Obstetrics 23th edition. Jakarta: EGC.

Delima, N., Bahar, H., & Erawan, P. 2016. Perilaku Pencegahan Kanker Serviks Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo

Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah, 1(3), 186967

Doebritz, M. et al. 1991. Papillomavirusses and Human Cancer , in:Maza, L.M &

Peterson,E.M., eds. Medical Virology .10th ed New York: Plenum Press, 165-179.

Fitrisia, C. A. et al. (2020) ‘Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Lesi Pra Kanker Serviks pada Wanita Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Bungo 1’, Jurnal Kesehatan Andalas, 8(4), pp. 33–43. doi: 10.25077/jka.v8i4.1147.

Handayani, D. 2018, Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Suami

dengan Pemeriksaan Pap Smear Ibu Pasangan Usia Subur Di Lingkungan V Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Tahun 2018. Institut Kesehatan Helvetia, Medan, accessed 09 May 2021, Available at :

http://repository.helvetia.ac.id/906/.

Harahap, N.A.S. and Ainy, A., 2019. ANALISIS PERAN PETUGAS DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI WANITA USIA SUBUR TERHADAP PROGRAM DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI PUSKESMAS INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR (Doctoral dissertation, Universitas Sriwijaya).

Hoffmann, B. L., Schorge, J. O., Schaffer, J. I., Halvorson, L. M., Bradshaw, K.

D., Cunningham, F. G. 2012, Williams Gynecology, 2 nd edn. New York:

McGrawHill.

Juanda, D. and Kesuma, H. (2015) ‘Pemeriksaan metode IVA ( Inspeksi Visual Asam asetat ) untuk pencegahan kanker serviks’, Jurnal Kedokteran Kesehatan, 2(2), pp. 169–174. Available at:

https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk/article/view/2549.

Kartini, K. (2017). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat di Puskesmas Poasia Kota Kendari. Health

Information : Jurnal Penelitian, 9(2), 72-77.

https://doi.org/10.36990/hijp.v9i2.100

Kementrian Kesehatan RI. 2019. Beban Kanker di Indonesia diakses pada tanggal 24 april 2021

https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/20112600001/beban-kanker-di-indonesia.html

Koss, L. G., Lin, E., Schreiber, K., Elgert, P., & Mango, L. (1994). Evaluation of the PAPNET TM Cytologic Screening System for Quality Control of Cervical Smears. American Journal of Clinical Pathology, 101(2), 220–229.

https://doi.org/10.1093/ajcp/101.2.220

Lestadi, Julisar. 2009. Sitologi Pap Smear : Alat Pencegahan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Pap Smear. Jakarta : EGC.

Maesaroh, S. (2016) ‘Gambaran Pengetahuan Kader Tentang Iva Tes Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks Di Desa Jetis Juwiring Klaten’, Jurnal Kebidanan Indonesia, pp. 139–147.

Mamuroh, L. and Nurhakim, F. (2020) ‘Pendidikan Kesehatan dan Pelaksanaan Iva Test pada Wanita Usia Subur Pendahuluan Kanker serviks merupakan kanker mulut rahim yang disebabkan Human Papilloma Virus ( HPV ).

Pada tahun 2018 kanker serviks di dunia menduduki urutan ke empat setelah kanker p’, Media Karya Kesehatan, 3(1), pp. 39–49.

Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.

Martini NK. 2013. Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap Wanita Pasangan Usia Subur dengan Tindakan Pemeriksaan Pap Smear di Puskesmas Sukowati II. [Tesis Ilmiah]. Denpasar: Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana.

Mastutik, G. et al. (2015) ‘Skrining Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Pap Smear di Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya dan Rumah Sakit Mawadah Mojokerto’, Majalah Obstetri & Ginekologi, 23(2), p. 54. doi:

10.20473/mog.v23i2.2090.

Notoatmodjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2014. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo. 2014. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Novita Nining Anggraini, N. D. I. U. A. (2016) ‘Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Wanita Pasangan Usia Subur Dengan Deteksi Dini Ca Serviks Melalui Pap Smear Di Desa Ketanen Kabupaten Pati’, RAKERNAS AIPKEMA 2016 “Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat” HUBUNGAN, pp. 262–266.

Obgyn.med.miami.edu., 2018. Cervical Cancer |Conditions | Gynecological Oncology at Miller School of Medicine. [online] Available at:

http://obgyn.med.miami.edu/gynecologic-oncology/conditions/cervical- cancer [Accessed 17 May 2021].

Pantanowitz, L. and Bui, M.M., 2020. Computer-assisted pap test screening. Modern Techniques in Cytopathology, 25, pp.67-74.

Phiadelvira, B.Y., 2021. Klasifikasi Kanker Serviks berdasarkan Citra Kolposkopi menggunakan Convolutional Neural Network (CNN) Model

Alexnet (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Purwoto, G & Nuranna, L. 2002. Metode Skrining Alternatif pada Kanker Serviks.

In : Ramli, H. et al. eds. Deteksi Dini Kanker. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Rasjidi, Imam. 2008. Manual Prakanker Serviks. Jakarta : CV Agung Seto.

Rebolj, M., Bonde, J., Ejegod, D., Preisler, S., Rygaard, C., Lynge, E. 2015. A daunting challenge: Human Papillomavirus assays and cytology in primary cervical screening of women below age 30 years. European Journal of Cancer, 51:1456-66.

Riset Kesehatan Dasar. 2013, Buku Riskesdas 2013 dalam Angka. Badan

Litbangkes Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, accessed 29 May 2020, Avail able at:

http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2013/

RKD_dalam_angka_final.pdf.

Rofi,A. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang IVA Test ( Inspeksi Visual Asam Asetat) di Desa Hargotirto Kokap Kulon Progo Tahun 2013. STIKES Jendral Achmad Yani, Yogyakarta, accessed 5 november 2021, Available at : http://repository.unjaya.ac.id/1663/

Rosevear S.K. 2002. Cervical Screening and Premalignant Disease of the Cervix.

In Hand Book of Gynaecology Management. Osney Mead: Black Wall Science Ltd, 80-83.

Runge, M. S. & Greganti, M. A. 2010, Netter’s Internal Medicine, 2 nd ed.

Oxford: Butterworth-Heinemann

Samadi, H,P. 2011. Yes, I Know Everything about Kanker Serviks. Metagraf:

Solo.

Saraswati, M., Sriatmi, A. and Jati, S.P., 2017. Analisis Implementasi Program Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Di Puskesmas Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 5(4), pp.85-94.

Sari, R. P. 2019. ‘Artikel Penelitian Upaya Peningkatan Cakupan Pemeriksaan Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat ( IVA ) Di Dinas Kesehatan Kota Solok’, 8(3), pp. 635–641.

Sastroasmoro, S., & Ismael, S. 201. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke-4. Jakarta: Sagung Seto.

Satyarsa, dkk. 2020. Tingkat Pengetahuan dan Sikap ibu Tentang Pap Smear Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks di Desa Tihingan.

Savitri, Astrid. dkk. 2015. Kupas Tuntas Kanker Payudara, Leher Rahim, dan Rahim. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Silva, Jani & Cerqueira, Fátima & Medeiros, Rui. 2013. Chlamydia trachomatis infection: Implications for HPV status and cervical cancer. Archives of gynecology and obstetrics.

Sunaryo. 2013. Psikologi untuk Keperawatan Edisi 2. Jakarta: EGC.

Tierner & Whooley. 2002. Cervical Screening and Premalignant Disease of the

Cervix. In:Hand Book of Gynaecology Management. Osney Mead: Black Wall Science LTD, 84-87.

Tiffany, R. 2014, Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Pap Smear di Puskesmas Kenten Palembang Tahun 2013. Universitas Muhammadiyah Palembang, Palembang, accessed 5 November 2021, Available at : http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/624/1/SKRIPSI453-1705021812.pdf

Tiro, J. A. et al. 2007. What do Women in the US Know about Human Papiloma

Tiro, J. A. et al. 2007. What do Women in the US Know about Human Papiloma

Dokumen terkait