Pada pembahasan ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya dengan meggunakan analisis deskriptif statistik, untuk mengukur tingkat Quality Of Worklife buruh perempuan pabrik pada PT.Daya Manuggal di Departement Spinning. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan tingakat quality of worklife buruh perempuan pada Departement Spinning.
4.4.1 Pengupahan
Dalam menjawab persoalan penelitian yang kedua yaitu bagai mana tingkat Quality Of Worklife atau kualitas kehidupan kerja buruh perempuan pabrik terkait dengan pengupahan, lingkungan kerja dan kesempatan kerja. Keseimbangan upah antar buruh/perempuan dan laki-laki adalah sama, tampa adanya diskriminasi upah yang diberikan baik bagi buruh/pekerja perempuan maupun laki-laki. Pada umumnya upah yang diberikan kepada buruh/pekerja adalah Rp.1.400.000, hak untuk mendapatkan upah ini juga seimbang dengan buruh/pekerja kontrak, sehingga tidak ada diskiriminasi hak antara buruh/pekerja kontrak baik laki-laki maupun perempuan, kontrak maupun tetap.
79
Adanya implementasi atau kepatuhan peraturan Undang-undang pada PT.Daya Manuggal dalam
penerapannya bahwa upah yang diterima
buruh/pekerja sesuai dengan Upah Minimun Kota, khusus bagi buruh/pekerja. Upah insentif dan bonus diberikan kepada buruh/pekerja yang produktif dilihat dari penilaian kerja. Besar upah insentif ini tergantung pada kebijakan dari masing-masing departement. Tujuan dari pemberian upah insentif ini agar memotivasi buruh/pekerja agar prestasi kerja dan produktivitas kerja buruh/pekerja semakin menigkat. Perusahaan juga memberikan bonus produksi kepada karyawan yang dapat menghemat waktu produksi. Menghemat waktu dalam hal ; menghemat waktu kerja, masuk kerja harus tepat waktu dan juga menghemat waktu istirahat dengan sebaik mungkin atau mendapatkan waktu yang efektif agar mencapai produktivitas yang tinggi.
Hal ini berlaku bagi semua buruh/pekerja pada bagian produksi pada setiap departemen.Untuk menunjang produktivitas buruh/pekerja perusahaan menyediakan fasilitas yang berguna bagi karyawan yaitu : Inventaris kerja ; setiap tahun buruh/pekerja mendapatkan seragam kerja baru yang disediakan perusahaan. Seragam kerja buruh/pekerja tersebut terdiri dari : 2 stel seragam kerja, 1 pasang sepatu, 1
80
buah topi, 1 buah skoret/kantong wis, shifut, masker, kartu pengernal buruh/pekerja, inventaris tersebut diberikan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya ;
1. Kantin.
Perusahaan menyediakan makanan kepada buruh/pekerja sehingga buruh/pekerja tidak perlu keluar perusahaan untuk beristirahat makan ;
2. Transportasi.
Perusahaan menyediakan sarana berupa bis antar jemput, sebanyak 16 armada ;
3. BP Manuggal
Balai Pengobatan Manuggal perusahaan menyediakan poliklinik yang cukup lengkap dengan beberapa dokter yang ditempatkan di Balai Pengobatan. Poliklinik tersebut berfungsi sebagai media pengobatan sementara yang beropersi selama 24 jam perhari. Poliklinik ini tidak hanya disediakan bagi buruh/pekerja saja, namun keluarga dari buruh/pekerja yang mengalami sakit dapat beropat di poliklinik perusahaan. Khusus bagi kerluarga dari buruh/pekerja yang terdaftar di KK (Kartu Keluarga).
81
Adanya koprasi ini untuk memenuhi kebutuhan pokok buruh/pekerja, koperasi menyediakan berbagai kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder koperasi menyediakan jasa simpan pinjam bagi buruh/pekerja. Perusahaan dan buruh/pekerja membentuk koperasi yang diberinama “Primer Koperasi Karyawan Manuggal”. Namun koperasi ini hanya khusus bagi buruh/pekerja tetap, tidak bagi buruh/pekerja kontrak.
5. Perpustakaan.
Buruh/pekerja dapat menambah pengetahuan di ruang perpustakaan yang menyediakan berbagai macam buku bacaan seperti koran, tabloid, novel dan sebagainya. Fasilitas perpustakaan juga dapat digunakan bagi peneliti yang melakukan penelitian di PT.Daya Manuggal.
6. Mess
Bagi buruh/pekerja peremapuan dan laki-laki yang masih bujang dan tempat tinggalnya jauh di luar daerah, perusahaan menyediakan fasilitas berupa mess putra berkapasitas 5 orang dan mess putri berkapasitas 1 orang.
7. Ruang Ganti Pakaian
Tersedianya ruang ganti pakaian yang disediakan khusus bagi buruh/pekerja, apabila ada buruh/pekerja yang ingin berganti pakaian untuk
82
mengikuti kegiatan yang mengharuskan untuk berganti pakaian.
8. Ruang Beribadah
Perusahaan juga menyediakan sarana berupa ruang ibadah dan memberi kesempatan bagi buruh/pekerja yang menjalankan ibdahnya sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Penyediaan fasilitas berupa masjid bagi umat muslim dan gereja bagi umat nasrani.
Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada indikator pertama menunjukan nilai rata-rata kepuasan buruh atas upah yang diterima sebesar 2,42 dan masuk dalam kriteria “tidak setuju”. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata responden cenderung tidak puas dengan upah yang diterima. Terkait dengan item kedua yang munjukkan bahwa upah yang diterima perbulan cukup untuk kebutuhann buruh saja dengan skor rata-rata jawaban responden sebesar 2,45 dan tidak cukup untuk kebutuhan hidup keluarga dengan skor rata-rata jawaban responden sebesar 1,94.
Terkait dengan upah minimum, pada umumnya penetapan upah pemerintah kota Salatiga sebesar Rp 1,290,000 dan buruh pada Departemen Spinning menerima upah diatas UMK (Upah Minimum Kota) sebesar Rp. 1,400,000,- rata-rata jawaban responden sebesar 2,58 dan masuk dalam kriteria “Setuju”.
83
Namun ada tunjangan-tunjangan atau premi bagi buruh yang bekerja produktif, apabila ada tambahan waktu kerja lembur, upah yang diterima buruh lebih dari gaji pokok yang diterima dan upah yang dibayar terhitung sesuai dengan waktu jam kerja buruh, dengan skor rata-rata jawaban responden sebesar 2,88 dan masuk dalam kategori “setuju” atau puas dengan upah lembur yang diterima.
Apabila dalam proses produksi buruh ijin dan berhenti bekerja karena berhalangan upah buruh tidak dipotong dan tetap di bayar sesuai UMK. Skor rata-rata jawaban responden sebesar 2,84 dan masuk dalam kriteria “setuju” atau puas. Kemudian, apabila buruh menjalankan cuti kerja, upah yang dibayarun sesuai UMK, dengan skor rata-rata jawaban responden sebesar 3,08 dan masuk dalam kriteria “sangat puas”. Tidak hanya gaji pokok yang diterima namun buruh juga berhak atas fasilitas-fasilitas yang menunjang kesejahteraan buruh.
4.4.2 Lingkungan Kerja
Pada umumnya penetapan jam kerja pada buruh/karyawan di PT. Daya Manuggal yaitu selama 8 jam perhari, 40 jam perminggu, maka hari kerja buruh/pekerja selama 26 hari perbulan.
84
Jam kerja secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu : bagian kantor dan bagian produksi.
- Bagian Kantor :
Jam kerja karyawan bagian kantor dimulai pukul 08-00-16.00 WIB, dan khusus hari sabtu jam kerja karyawan bagian kantor jam 08.00-13.00.
- Bagian Produksi
Jam kerja buruh/pekerja bagian produksi di bagi menjadi 3 shift, yaitu :
1. Shift pagi : Pukul 06.00-14.00 WIB. 2. Shift siang : Pukul 14.00-22.00 WIB 3. Shift malam : Pukul 22.00-06.00 WIB
Berdasarkan skor rata-rata jawaban responden pada item ke tiga sebesar 2,98 dan masuk dalam kriteria “Setuju” atau puas. Bahwa relasi antara pimpinan dan buruh/pekerja menunjukkan ada relasi yang harmonis, hal ini juga didukung oleh pernyataan dari R2 dan R6.
Selaku pimpinan tidak hanya menjalin relasi antara pimpinan saja, namun pemimpin juga berupaya untuk membangun hubungan yang baik dengan buruh/pekerja. Ada respon yang baik dalam kepemimpinan, ketika buruh/pekerja kurang mengerti tentang pekerjaannya, pimpinan berupaya untuk
85
menyelesaikan pekerjaannya. Bila dilihat dari skor rata-rata jawaban responden pada item ke empat sebesar 2,78, masuk dalam kriteria “Setuju” atau puas dengan relasi yang di bangun oleh pimpinan dengan buruh. Demikian juga dengan relasi antara buruh/pekerja yang menganggap bahwa mereka bekerja di pabrik sudah sama seperti keluarga sendiri. Adanya rasa kekeluargaan yang terjalin harmonis baik relasi antara pimpinan dan buruh/pekerja , maupun antar buruh/pekerja di lingkungan pabrik. Skor rata-rata jawaban responden pada item pertama sebesar 3,26 dan masuk kriteria “sangat puas”, yang menunjukkan bahwa adanya relasi kekeluargaan yang terjalin antara buruh/pekerja perempuan, yang menurut anggapan mereka bahwa mereka bekerja dipabrik sudah sama seperti keluarga sendiri.
Mengingat rata-rata tingkat usia 44-50 yang lebih mendominasi. Rata-rata responden memiliki tingkat kebutuhan pokok yang sama, dimana kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut telah disediakan di dalam perusahaan. Buruh/pekerja dapat meminjam uang dan juga dapat mengambil distribusi di koprasi, kebutuhan yang terpenuhi tersebut, pada akirnya membuat buruh/pekerja betah untuk tetap bekerja dipabrik dan hidup sejahterah.
86
K3 adalah suatu bentuk perlindungan terhadap tenaga kerja dari resiko kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu melakukan pekerjaan di tempat kerja. Upaya perusahaan penigkatan produktivitas kerja khusunya dalam hal perlindungan K3. Perlindungan K3 buruh/pekerja merupakan kewajibann perusahaan untuk melindungi buruh/pekerja dari kecelakan kerja. Dalam upaya perlindungan K3 di PT. Daya Manuggal pada Departement Spinning : perusahaan memberi alat-alat perlindungan diri pada para buruh/pekerja ; memberi pertolongan pada kecelakaan kerja ; mencegah dan mengurangi kecelakan ; memelihara kebersihan, kesehatan; alat kerja dan proses kerjanya. Selama proses produksi, perusahaan memberi alat-alat perlindungan diri pada para buruh/pekerja berupa : masker, skoret/kantong wiss, topi, cifud, sepatu kests, dan seragam.
Untuk mencegah dan mengurangi kecelakan kerja, perusahaan membeli dan mengadakan mesin-mesin yang bekerja secara otomatis, hal ini diupaya perusahaan agar buruh/pekerja terhindar dari kemugkinan kecelakan kerja yang terjadi ketika bekerja. Didukung dengan hasil data statistik, skor rata-rata jawaban responden pada item ketiga sebesar 2,65 dan masuk dalam kategori “tidak puas”. Hal ini
87
menunjukkan bahwa peralatan atau perlengkapan yang digunakan masih kurang efektif bagi buruh/pekerja dalam penggunaannya. Pada item ketujuh mendapat skor rata-rata jawaban responden sebesar 2,79 dan masuk kategori “tidak puas” yang menunjukkan bahwa udara di ruangan sangat menggangu pernafasan. Terkait dengan item ketiga, item ketuju serta pernyataan R1, R2 dan R6 yang menunjukkan bahwa masker yang digunakan masih kurang efektif dalam kegunaanya atau partikel-pariker kapas dapat menembus masker yang digunakaan sehingga menganggu pernafasan. Terkait dengan mesin-mesin yang digunakan selalu dijaga kebersihannya baik
sebelum menggunakan mesin dan sesudah
menggunakan mesin. Selain itu juga mesin-mesin selalu di kontrol proses kerja mesin yang digunakan pada saat proses produksi berlangsung. Pemeliharaan mesin-mesin dilakukan agar menigkatkan produktivitas kinerja buruh/pekerja dan poduktivitas perusahaan. Apabila terjadi kecelakan kerja yang diakibatkan oleh pekerjaan pada buruh/pekerja, perusahan segera memberi pertolongan pada kecelakaan kerja. Adapun jaminan yang diberikan kepada buruh/pekerja berupa asuransi individu , jamsostek, dan BPJS. Apabila buruh/pekerja yang mengalami kecelakan kerja juga dijamin kesehatannya sampai buruh/pekerja tersebut sehat dan dapat bekerja lagi.
88
4.5.3 Pelatihan dan Kesempatan Kerja.
Pada Departemen Spinning, setiap buruh/pekerja diberikan kesempatan yang sama untuk berkarir baik itu perempuan atau laki-laki, tidak ada diskriminasi dalam berkarir. Kesempatan kerkarir bagi buruh/pekerja dilihat dari apsensi,kinerja, kerajinan, kecepatan dan ketepatan waktu kerja, dan ditunjuk langsung dari pimpinan setempat untuk menduduki posisi atau jabatan tertentu. Pekerja/buruh yang ditunjuk harus mengikuti beberapa prosedur tes seperti : tes psikoloqi, tes di lapangan (lingkungan pabrik), dan mengikuti beberapa traning dari perusahaan. Hal ini dilakukan tentu untuk mengembagkan diri buruh/pekerja dan perusahaan dalam, mempersiapkan cikal bakal pemimpin yang baru.
Untuk menduduki posisi tertentu, apabila ada staf yang resain, pensiun atau beberapa kedudukan yang mugkin mendadak harus diganti atau di tambahkan. Pelatihan kerja pada PT.Daya Manuggal, Depertemen Spinning diadakan setiap kali ada buruh/pekerja baru yang dalam pelaksanaanya buruh/pekerja diberi training selama tiga bulan. Skor rata-rata jawaban responden sebesar 2,95 dan masuk kategori “Setuju” atau puas dengan pernyataan pada item pertama yang menunjukkan bahwa semua
89
mengembangkan diri. Buruh/pekerja yang baru masuk diberi pelatihan kerja atau trainning selama tiga bulan. Sebelumnya buruh/pekerja diberi magang, dimana magang ini merupakan bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu dan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur. Pekerja yang lebih berpengalaman, dalam menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Selama tiga bulan tranning buruh/pekerja di ajar untuk mengetahui kondisi lingkungan kerja, kemudian di ajar untuk mngetahui tentang cara kerja mesin, cara menggunakan mesin-mesin (menghidupkan dan mematikan mesin-mesin) selama produksi dan fungsi kerja mesin.
Buruh/pekerja Pada umumnya mesin-mesin yang digunakan di Departement Spinning adalah mesin-mesin yang berfungsi untuk mengolah kapas jadi benag, mulai dari bahan mentah berupa kapas hingga menjadi benag. Peserta pelatihan kerja atau training diadakan khusus bagi buruh/pekerja yang baru masuk sedangkan bagi buruh/pekerja yang lama diberi
Re_Trainning .Sedangkan buruh/pekerja yang lama
diberi Re_training yang tujuan untuk mengingatkan kembali tentang standar kerja selama produksi.
90
Re_training akan diadakan jika produktivitas kerja buruh/pekerja menurun, hal ini dapat dilihat dari hasil produksi yang tidak mencapai target. Sehingga buruh/pekerja dituntut agar bekerja lebih efektif dengan cara menghemat waktu kerja ; menghemat waktu kerja dan ketepatan jam masuk kerja, mengingat penetapan waktu kerja 8 jam selama satu hari (UU Ketenagakerjaan 2003). Hal ini diupayakan agar perusahaan mendapatkan waktu baku dalam hal penyelesaian pekerjaan, yang dibutuhkan secara wajar, normal dan terbaik. Terkait pengetahuan buruh tentang job description atau instruksi kerja, pekerjaan yang ditangani selama bekerja. Dari hasil wawancara dengan responden, rata-rata semua buruh/pekerja memahami tentang prosedur kerja yang akan di kerjakan selama satu hari.