• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJ AUAN LOKASI P ERANCANGAN

Dalam dokumen PONDOK PESANTREN MODERN DI GRESIK. (Halaman 56-64)

3.1.Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Setelah menganalisa studi literatur dan studi kasus, maka pemilihan lokasi ini memiiliki beberapa syarat diantaranya adalah :

1. Lokasinya jauh dari kawasan industri

Hal ini bertujuan untuk meminimalisir terhadap gangguan polusi udara dan polusi suara yang dapat mengganggu kenyamanan dan konsentrasi para penghuni pondok pesantren modern, mengingat di Gresik terdapat fasilitas industri.

2. Lokasi berada di sekitar daerah permukiman penduduk

Hal ini bertujuan agar para santri dapat bersosialisasi dengan penduduk agar nantinya para santri tidak menjadi individualism selepas lulus mondok dan memiliki sifat kekeluargaan.

Lahan yang dibuat proyek ini merupakan tata guna lahan yang diperuntukan untuk fasilitas umum, karena pondok pesantren termasuk fasilitas umum.

3. Lokasinya berdekatan dengan makam Sunan Giri dan Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) untuk memudahkan penerapan sistem pengajaran islam yang sesuai dengan norma-norma ajaran islam yang sesuai dengan sya’riat islam.

4. Memiliki pencapaian yang mudah bagi masyarakat Gresik dan sekitarnya baik itu yang akan menuju lokasi maupun meninggalkan lokasi.pencapaian yang mudah mengandung pengertian :mudah dijangkau kendaraan umum (bemo/lyn, bus, becak, dll) dan kendaraan pribadi.

5. Memiliki lahan luas yang dapat menampung semua aktifitas yang diperlukan pada pondok pesantren modern. Dan lahan yang ada sebisa mungkin menghindari kontur (untuk digunakan sebagai aktifitas di luar gedung seperti lapangan olah raga dan lapangan upacara). Selain itu tata guna lahan untuk fasilitas umum memiliki nilai jual yang sedang.

6. Lokasi yang dipilih hendaknya masuk dalam kawasan pendidikan agar dapat mengoptimalkan fungsi bangunan dengan sekitar.

7. Pertimbangan lain dalam pemilihan lokasi antara lain penganalisaan segala aktivitas, kebutuhan ruang terbuka, kebutuhan ruang pribadi, luas lahan, serta keamanan lokasi.

8. Terpenuhinya kebutuhan ruang terbuka, karena ruang terbuka sangat penting bagi ruang luar bangunan. Selain penting bagi segi penataan massa bangunan, namun juga penting bagi keamanan, keindahan, serta potensial bangunan ke depannya.

3.2. Penetapan Loka si

Penetapan lokasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan antar beberapa daerah, mengikuti tingkatan hirarki yang ada di Gresik,kemudian membandingkan beberapa alternatife lokasi, seperti yang dijelaskan pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1. Perbandingan Alternatif Lokasi

No. Kriteria Alternatif

Kota Gresik Kota Surabaya 1. Lokasi Merupakan kawasan Religi,

terdapat keberadaan makam sunan Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri.

Merupakan kawasan

perdagangan, karena merupakan Ibu Kota Jawa Timur.

2. Penduduk Penduduknya relatif sedang karena termasuk pedesaan.

Masih banyak lahan kosong.

Penduduknya padat karena banyaknya pendatang. Jarangnya lahan kosong karena padat penduduk.

3. Pencapaian a. Dari Dalam

Kota

Untuk saat ini pencapaian ke wilayah ini lebih mudah, karena terdapat angkutan umum dan taxi

Akses dari wilayah lain cukup mudah. Karena merupakan Ibu Kota Jawa Timur.

b. Dari Luar Kota

Akses dari luar kota ke wilayah ini mudah, karena termasuk jalan PANTURA.

Berdekatan dengan Sidoarjo, dan beberapa akses jalan tol. 4. Potensi Kawasan dengan kepadatan Kawasan dengan kepadatan

Pengembangan Kota

yang masih belum meningkat.

Wilayah ini sebagai pemusatan lokasi pendidikan (khususnya pondok pesantren) dan lokasi industri

yang meningkat.

Wilayah ini sebagai pemusatan lokasi perdagangan dan jasa 5. Transportasi Terdapat angkutan umum Terdapat angkutan umum Sumber : Analisa Hasil Survei

Dari alternatif di atas dapat disimpulkan bahwa Gresik adalah lokasi yang strategis untuk proyek ini, karena Gresik merupakan kota Religi yang terkenal dengan slogan “Gresik Kota Santri” mempunyai nila plus dalam penetapan lokasi proyek ini. Apabila disesuaikan dengan sasaran proyek, lingkup pelayanan proyek, serta fungsi proyek tersebut maka di Gresik terdapat beberapa tempat yang strategis untuk dijadikan lokasi proyek ini, yaitu : Pertama di Jalan Sulawesi, Kelurahan Randu Agung, kedua di Jln. DR. Wahidin SH, Desa Krembangan, Kec. Kebomas, dan ketiga di Jln. Arteri DR. Wahidin SH, Desa Krembangan, Kec. Kebomas. Lihat pada tabel 3.2 berikut.

KRITERIA LOKASI

di Jalan Sulawesi, Kel. Randu Agung

di Jln. DR. Wahidin SH, Ds.Krembangan, Kec. Kebomas di Jln. Arteri DR. Wahidin SH, Ds.Krembangan, Kec. Kebomas Tata Guna Lahan Fasilitas Umum

(3) Fasilitas Perdagangan dan Jasa (2) Fasilitas Perdagangan dan Jasa (2) Harga Lahan Sedang

(2) Mahal (1) Mahal (1) Kawasan Pendidikan Ya (3) Ya (3) Tidak (1) Kawasan Religi Dekat dg Masjid

(3)

Dekat dg Masjid (3)

Jauh dari kawasan Religi

(1) Ketenangan Tenang

(Jauh dari pabrik) (3) Bising (Dekat dg Alun-alun Gresik) (2) Bising (Dekat dg stasiun Bunder) (1)

KRITERIA LOKASI

di Jalan Sulawesi, Kel. Randu Agung

di Jln. DR. Wahidin SH, Ds.Krembangan, Kec. Kebomas di Jln. Arteri DR. Wahidin SH, Ds.Krembangan, Kec. Kebomas Aksebilitas Cukup Terjangkau

(2)

Cukup Terjangkau (2)

Mudah Terjangkau (3) Tersedianya lahan yang

mencukupi

Lahan memiliki luas yang cukup dan memadai dalam memenuhi proyek pondok pesantren

(3)

Lahan memiliki luas yang kurang memadai dalam memenuhi proyek pondok pesantren (2) Lahan memiliki luas yang cukup dan memadai dalam memenuhi proyek pondok pesantren

(3) Infrastruktur Terdapat jaringan air

bersih, jaringan listrik, serta jaringan telepon.

(3)

Terdapat jaringan air bersih, jaringan listrik, serta jaringan telepon.

(3)

Terdapat jaringan air bersih, jaringan listrik, serta jaringan telepon.

(3) View Lokasi A memiliki

view yang baik, dimana pada lokasi A berhadapan dengan area persawahan.

(3)

Lokasi B memiliki view yang baik, dimana pada lokasi B berhadapan dengan area persawahan.

(3)

Lokasi C memiliki view yang kurang baik, dimana pada lokasi C

berhadapan dengan stasiun Bunder.

(1) Total 25 21 16 Sumber : Analisa Hasil Survei

Keter angan : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik

Berdasarkan penilaian pemilihan lokasi di atas, maka lokasi yang patut dipilih untuk proyek pondok pesantren modern di Gresik ini berada di kawasan perumahan GKB Gresik, adapun pada skala makro posisi site terletak pada wilayah kecamatan Kebomas kecamatan Randuagung desa Randuagung.

3.3. Kondisi Fisik Lokasi 3.3.1. Eksisting Site

Terhadap skala pada gambar 1 : 2000 maka luas lahan yang didapat adalah ±2,5 Ha, tapi dengan perhitungan luas fasilitas utama, penunjang, pelengkap dan servis serta sirkulasinya maka lahan yang di gunakan ±1 Ha, selebihnya digunakan sebagai ruang luar. Lahan tersebut merupakan lahan kosong yang diperuntukan oleh pengembang kawasan perumahan GKB (Gresik Kota Baru) sebagai fasilitas umum atau sosial. Pondok Pesantren Modern merupakan fasilitas umum maka lahan ini cocok untuk digunakan.

Lokasi terletak di Jl. Sulawesi, dengan batasan : Sebelah utara : Sekolahan SMP 1 Gresik

Sebelah selatan : Masjid Perumahan Gresik Kota Baru (GKB) Sebelah barat : Lahan Kosong

Sebelah timur : Permukiman penduduk dan Jl. Jawa

Gambar 3.1 Site dengan Luasnya

Sumber : Analisa Penulis, 2012

Kondisi tanah pada lahan ini tidak berkontur menjadikan lahan ini cocok digunakan sebagai Pondok Pesantren Modern. Selain itu pada lahan ini tidak terdapat bangunan yang perlu dilindungi karena lahan ini masih berupa lahan kosong.

3.3.2. Aksesibilitas

Memiliki jalur pencapaian yaitu pencapaian dari arah selatan melalui Jl. Mayjend Sungkono, Jl. Raya Sumber kemudian ke Jl. Dr. Wahidin SH baru kemudian ke Jl. Jawa. Pencapaian dari arah timur dapat melalui Jl.RA Kartini, Jl. Dr.Wahidin SH, baru kemudian ke Jl. Jawa dan pencapaian dari arah utara melalui Jl. Raya Manyar kemudian masuk wilayah perumahan melalui Jl. Kalimantan, Jl. Jawa baru masuk Jl. Jawa.

Semua jalur yang dilalui dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum (becak, lyn, bus dll). Karena merupakan jalan arteri maka suasana jalan tidak padat.

3.3.3. Potensi Lingkungan

Lokasi obyek rancangan terletak di Jl. Sulawesi yang merupakan jalan utama menuju ke jalan Jawa terdapat dalan lingkungan permukiman penduduk setempat, dan merupakan jalan pintas menuju kota Surabaya, Kota Lamongan Utara dan Kota Tuban.

Untuk potensi bangunan yang berada di sekitar lokasi adalah : 1. Di sebelah utara terdapat permukiman penduduk dan PUSKESMAS. 2. Di sebelah selatan terdapat permukiman penduduk, pertokoan dan sarana

ibadah berupa Masjid.

3. Di sebelah barat terdapat permukiman penduduk dan sarana kesehatan berupa poliklinik.

4. Di sebelah timur terdapat lahan kosong

Potensi pada lingkungan sekitar lahan atau site adalah permukiman penduduk karena dengan begitu Pondok Pesantren Modern dapat menjaring para siswa/santri dengan mudah sebab biasanya para orang tua mencarikan anaknya sekolah yang bagus sekaligus dekat dengan rumah.

Dan untuk meningkatkan kenyamanan bagi penghuni Pondok Pesantren Modern pengelolaan ruang luar sangat diperhatiakan agar tercipta suasana keserasian dengan lingkungan sekitar. View didapat dari penataan lansekap yang

memberikan unsur-unsur alami seperti pepohonan, yang berfungsi sebagai pelindung sinar matahari. Pada ruang luar hendaknya terdapat area berkumpul dan olah raga supaya tercipta suasana yang akrab dan kekeluargaan.

Banguanan sekitar merupakan permukiman sehingga mayoritas menunjukan arsitektur banguanan tradisional Jawa. Hal tersebut juga mendukung pembanguan Pondok Pesantren Modern pada lahan tersebut karena desain bangunan ini mengarah pada arsitektur banguanan tradisional.

3.3.4. Infr astr uktur Kota

Ketersediaan jarinagn infra struktur kota atau lingkungan yang ada di sekitar site, khususnya yang berkaitan dengan keberadaan proyek ini, antara lain :

1. Air Bersih : Air bersih di wilayah perumahan GKB ini diperoleh dari PDAM dan menggunakan sumur, fasilitas ini merupakan salah satu fasilitas terpenting bagi kehidupan manusia.

2. Listrik : Ditinjau dari letaknya yang berada di tengah kota maka lokasi rancangan ini telah tersedia fasilitas listrik/penerangan yang memadai.

3. Telepon : Pola jaringan telepon mengikuti pola jaringan jalan yang ada pada kawasan permukiman.

4. Pembuangan Sampah : kawasan perumahan GKB ini tersedia TPS - TPS yang digunakan untuk menampung sampah - sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga, namun untuk Pondok Pesantren Modern ini akan dibangunkan TPS tersendiri yang selanjutnya di tampung di TPA bersama sampah-sampah yang lainnya.

5. Pematusan : kawasan perumahan GKB ini tersedia pematusan yang baik sehingga hanya perlu sedikit penyesuaian mengenai lebar pematusan di lokasi site dan sekitar.

3.3.5. Per atur an Bangunan Setempat

Beberapa peraturan yang berkaitan dengan proyek rancangan, antara lain : 1. Ketinggian Bangunan : Sebagian bangunan pada lokasi ini berlantai 1 dan 3,

dengan besaran banguan tersebut maka rata-rata ketinggian banguanan tidak lebih dari 10 meter.

2. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : Arahan KDB yang dipakai pada kawasan perumahan GKB pada banguan fasilitas umum , angka yang diatur mulai dari 50% sampai 60%. Angka KDB maksimum diberlakukan pada bangunan fasilitas umum yang berada di jaln lingkungan dan dikawasan perumahan. 3. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : Arahan KLB yang dipakai pada kawasan

perumahan GKB pada banguan fasilitas umum dan perdagangan, angka KLB diatur maksimal 230% (2,3) sampai 1500% (15). Angka KLB maksimal 2,3 diperlakukan pada bangunan fasilitas umum di jalan lingkungan dan di kawasan perumahan, sedangkan angka KLB maksimal 15 diberlakukan pada bangunan fasilitas umum di jalan utama.

4. Garis Sepadan Bangunan (GSB) : ketentuan GSB dibuat sesuai lebar jalan diman bangunan tersebut berada dan ditentukan oleh lebar Daerah Milik Jalan (Damija) atau Right of way (ROW) yang diatur pada setiap ukuran jalan sebagai berikut :

Damija/ROW - < 4 meter, ketentuan GSB : 0 meter Damija/ROW 5 - 7 meter, ketentuan GSB : 2 meter Damija/ROW 8 - 12 meter, ketentuan GSB : 3 – 5 meter Damija/ROW < 20 meter, ketentuan GSB : < 8 meter

BAB IV

Dalam dokumen PONDOK PESANTREN MODERN DI GRESIK. (Halaman 56-64)

Dokumen terkait