• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauai i tentang Sikap Disiplin 1 Pengertian Sikap

a. Th irstone berpendapat bahwa sikap merupakan suatu tingkatan afektif, baik bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dei gan obyek-obyek psikologis, seperti: simbul, prase, slogan, orang, len baga, cita-cita dan gagasan.

b. Hotvard Kendler mengemukakan, bahwa sikap merupakan kec enderungan (tendency) untuk mendekati (approach) atau menjauhi (av oid), atau melakukan sesuatu, baik secara positif maupun negatif terhadap sesuatu lembaga, peristiwa, gagasan atau konsep.

c. Pai 1 Massen, dkk, dan David Krech, dkk berpendapat sikap itu melupakan suatu sistem dari tiga komponen yang saling berhubungan, yaitu kognisi (pengenalan), feeling (perasaan) dan action tendency

(kecenderungan untuk bertindak).

d. Sai ito Wirawan Sarwono mengemukakan, bahwa sikap adalah kesiapan seseorang bertindak terhadap hal-hal tertentu.

la r i pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kondisi i pentalnya yang relatif menetap untuk merespon suatu obyek atau perangsang tertentu yang mempunyai arti, baik bersifat positif, netral, atau negatif, menyanggkut aspek-aspek kognisi,afeksi dan kecenderungan bertindak.21

21 Syamsu Y usuf Ian A Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008 him 169

Pengertian diatas dapat dijelaskan dengan ilustrasi berikut: seorang mahasiswa muslim setelah mengetahui bahwa memakai jilbab/ busana muslim i u hukumnya wajib (aspek kognisi), timbul dalam hatinya perasaan senang e perasaan tendency S sebagai objek yai dan mem berperilal

tau setuju untuk memakai jilbab itu (aspek afeksi), kemudian tersebut mendorong dirinya untuk memakai jilbab (aspek action

:dangkan menurut Prof Dr. Bimo Walgito, sikap dapat dipandang >rganisasi-organisasi keyakinan, pendapat seseorang mengenai g sedikit banyak bersifat konstan, yang disertai perasaan tertentu, )erikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau u dalam cara yang tertentu sesuai dengan yang dipilihnya .

2. Unsur (Komponen) Sikap

a. Bimo Walgito menuliskan bahwa sikap itu mengandung 3 komponen, yaitu:

1) 1 komponen kognitif atau komponen perseptual, yaitu komponen j ang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu lal-hal yang berkaitan dengan bagaimana orang mempersepsi cfbjek sikap.

2) itomponen afektif atau komponen emosional, yaitu komponen 3 »ng berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap c Djek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan 22

22 Bim o Walgito. I imbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: Andi Offset, 2005, him 205

24 membe kompoi atau an b. Syamsi] yaitu: 1) Uns Un:

rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu positif atau negatif.

3) Komponen konatif atau komponen perilaku atau action component, yaitu komponen yang berkaitan dengan kecenderungan untuk >erperilaku terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan ntensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan >ertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

Komponen-komponen tersebut di atas merupakan komponen yang ituk struktur sikap seperti telah dipaparkan di depan upaya melihat ien-komponen yang membentuk sikap disebut analisis komponen

ilisis struktur.

Yusuf dan Juntika Nurihsan juga menuliskan unsur sikap ada 3

ur Kognisi (Cognition)

ir ini terdiri atas keyakinan atau pemahaman individu terhadap objiik-objek tertentu, misalnya sikap kita terhadap peijudian, minuman ken s, dan sebagainya. Kita memahami dan meyakini bahwa peijudian dan minuman keras itu hukumnya haram.

2) Unstir Afeksi (Feeling/ perasaan)

Unsir ini menunjukkan perasaan yang menyertai sikap individu terh tdap suatu objek. Unsur ini bisa bersifat positif (menyenangi, menyetujui, bersahabat) dan negatif (tidak menyenangi, menyetujui,

siki p bermusuhan). Kita sebagai orang Islam tidak menyenangi per udian atau minuman keras, karena kita tahu hukumnya haram. 3) Uns ur kecenderungan bertindak (action tendency)

Unsur ini meliputi seluruh kesediaan individu untuk bertindak/ merbaksi terhadap objek tertentu. Bentuk dari kecenderungan bert ndak ini sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur sebelumnya, misrlnya seorang muslim yang sudah meyakini bahwa judi itu hukumnya haram, dia akan membenci judi tersebut, dan dia cenderung akan menjauhi dan berusaha akan menghilangkannya.

3. Ciri-cirSikap

Ijntuk membedakan sikap dengan aspek-aspek psikis lain seperti motif, k( biasaan, pengetahuan dan lainnya, Sarlito mengemukakan ciri- ciri sikap sebagai berikut:

a. Dalai |i sikap selalu terdapat hubungan antara subjek-objek

Tidak ada sikap yang tanpa objek-objek sikap itu bisa berupa benda, orang nilai-nilai, pandangan hidup, agama, hukum, lembaga masy< irakat dan sebagainya.

b. Sikap

dapat

tidak dibawa sejak lahir, melainkan dipelajari dan dibentuk melah i pengalaman-pengalaman karena sikap dipelajari, maka sikap jerubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan. Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan.

26

4. Fungsi Sbkap

Sikap itu mempunyai beberapa macam fungsi (Katz dalam Secord dan Baclkman, 1964) yaitu:

a. Sikap sebagai instrumen atau alat untuk mencapai sesuatu tujuan

(inst mmental function)

Sese prang mengambil sikap tertentu terhadap objek atas dasar pemi tiran sampai sejauhmana objek sikap tersebut dapat digunakan sebadai alat atau instrumen untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Kalau objek itu mendukung dalam pencapaian tujuan, maka orang akan mempunyai sikap yang positif terhadap objek yang bersabgkutan, demikian pula sebaliknya. Fungsi ini juga sering disebut sebagai fungsi manfaat (utility) atau juga disebut sebagai fungsi peny« suaian (<adjustment) karena dengan mengambil sikap tertentu seseoang akan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingki ingannya.

b. Sikap sebagai pertahanan ego

Kadar g-kadang orang mengambil sikap tertentu terhadap suatu objek kareni hanya untuk mempertahankan ego atau akunya. Apabila seseorang merasa egonya terancam maka ia akan mengambil sikap tertenl i terhadap objek sikap demi pertahanan egonya. Misalnya orang tua mt ngambil sikap begitu keras (walaupun sikap itu sebetulnya tidak benar) hal tersebut mungkin karena dengan sikap tersebut keadaan ego ah u aku-nya dapat dipertahankan.

c. Sik tp sebagai ekspresi nilai

Yai g dimaksud ialah bahwa sikap seseorang menunjukkan bagaimana nila -nilai yang ada pada orang itu, misalnya berbagai macam sikap tent ng iklan di TV, ada yang setuju, tetapi juga ada yang tidak setuju. Sikap yang Diambil oleh seseorang mencerminkan sistem nilai yang ada i»ada diri orang tersebut.

d. Sika 5 sebagai Fungsi Pengetahuan

Ini berarti bahwa bagaimana sikap seseorang terhadap sesuatu objek akan mencerminkan keadaan pengetahuan dari orang tersebut. Apabila peng etahuan seseorang mengenai sesuatu belum konsisten maka hal itu alan berpengaruh pada sikap orang itu terhadap objek tersebut.

Dokumen terkait