• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH IMPLEMENTASI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAO SIKAP DISIPLIN SISWA - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH IMPLEMENTASI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAO SIKAP DISIPLIN SISWA - Test Repository"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus S: Sidorejo Lor 02 Salatiga Tahun P elajaran 2009/2010)

S K R I PS I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

AMANATUN

NIM: 11408005

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEK OLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721

ebsite: www.stainsalatiea.ac. id Email:administrasi(a)stainsalatiea.ac.id

NOTA PEMI Lamp

Hal

IMBING

: 3 Eks

: Naskah Skripsi Saudara Amanatun

Kepada

Yth: Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

ASSALAM U ALAIK U M , WR. WB

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Amanatun

NIM : 11408005

Jurusan : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam

Judul : PENGARUH IMPLEMENTASI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP SIKAP DISIPLIN SISWA (Studi Kasus SD Sidorejo Lor 02 Salatiga)

Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut diatas segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

WASSALAM U’ALAIKUM, WR.WB

NIP 19561202 198003 1 005

(3)

Yang bertanda

Nama

NIM

Judul Skripsi

Dengan ini sayt

diajukan untul

sepanjang penj

1 angan di bawah ini:

: AMANATUN

: 11408005

: PENGARUH IMPLEMENTASI TATA TERTIB

SEKOLAH TERHADAP SIKAP DISIPLIN SISWA

(Studi Kasus SD Sidorejo Lor 02 Salatiga)

menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

uan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat ditulis atau

diterbitkan olei orang lain kecuali secara tertulis di dalam naskah ini dan disebut

dalam daftar p j

Salatiga, 28 Agustus 2010

Yang Menyatakan

AMANATUN

(4)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

>

j k o

M

^

]

j

&

j

Berbekallah, d m Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepadt -Ku Hai orang-orang yang berakal (Q sAl Baqarah: 197)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Suami la n anak-anak tersayang, yang selalu membimbing, mendo'altan dan memberikan segalanya baik moral maupun spritual bagi kelancaran studiku, sem oga Allah mengabulkan harapannya. 2 . Rekan-rekan guru di Dinas Pendidikan Kota Salatiga, yang senantiasa

memberi m otivasi kepada penulis untuk menyelesaikan studi

(5)

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang

telah membeikan rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi ini merupakan salah satu

persyaratan gu ia meraih gelar Strata Satu (S-l) dalam Program Ilmu Tarbiyah.

Penul s menyadari bahwa tanpa adanya dukungan dan bimbingan dari

berbagai pihal„ penulis tidak akan mampu berbuat banyak dalam penyelesaian

skripsi ini. Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan

ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

Di s

mam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

. Badwan, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing yang dengan

iya telah memberikan bimbingan hingga tersusunnya skripsi ini.

lestari, S.Pd, selaku Kepala SD N Sidorejo Lor 02 Salatiga yang

>eri kesempatan kepada penulis menyelesaikan studi,

m Ekstensi yang telah memberikan motivasi sehingga dapat

kan skripsi ini, terima kasih atas kekompakannya.

Perpustakaan STAIN Salatiga yang telah menyediakan fasilitasnya,

sgala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT

sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat

aiai

a penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih banyak

iu bahkan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik

gun untuk kesempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan rasa

(6)

ABSTRAK

Amanatun. 20 0. Pengaruh Implementasi Tata Tertib Sekolah terhadap Sikap Disiplin Siswa (Studi Kasus SD Sidorejo Lor 02 Salatiga). Skripsi, Jurus m Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing. Drs. Badwan, M.Ag

Kata Kunci Tata Tertib dan Disiplin

Sehubi mengakibatkai yaitu: Bagain ketaatan, dan harus dapat lel

Rumu< tertib sekolah disiplin siswa tertib sekolah

Tujuar sekolah di SD siswa di SD implementasi

tngan dengan teijadinya erosi disiplin dalam pendidikan telah rendahnya mutu pendidikan, maka timbul pula pertanyaan lain, ana mengatasi erosi disiplin? Jawabannya adalah kepatuhan, cesetiaan bangsa Indonesia untuk melaksanakan proses pendidikan

ih diefektifkan.

an masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah variasi tata- di SD Sidorejo Lor 02 Salatiga? Bagaimanakah variasi sikap SD Sidorejo Lor 02 Salatiga? Bagaimanakah implementasi tata- .erhadap sikap disiplin siswa di SD Sidorejo Lor 02 Salatiga?

dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui variasi tata tertib Sidorejo Lor 02 Salatiga, untuk mengetahui variasi sikap disiplin Sidorejo Lor 02 Salatiga, dan untuk mengetahui sejauh mana tata tertib sekolah terhadap sikap disiplin siswa di SD Sidorejo Lor 02 Salatiga.

Peneli ian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sampel sebanyak 19 orang ana c di SD Sidorejo Lor 02 Salatiga. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas, yaitu implementasi tata tertib dan variabel terikat berupa disipli i. Pengumpulan data menggunakan angket. Sedangkan analisisnya menggunakan analisis korelasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat implementasi tata tertib sekolah siswa SD N Sidorejo Lor 02 tahun 2010 yang berada pada kategori baik sekali mencapai 10,5%, kategori baik 73,8% dan kategori cukup 15,7%, sikap disiplin siswa SD N Sidorejo Lor 02 tahun 2010 yang berada pada kategori baik sekali menca] ai 73,7%, kategori baik 21% dan kategori cukup 5,3%, dan sikap disiplin siswa dipengaruhi oleh implementasi tata tertib sekolah dengan kategori cukup kuat yaitu nilai r yang diperoleh adalah sebesar 0,613 berada pada batas signifikan 1% dan 5%

(7)

HALAMAN JUlfHJL

E. Hipotesis Penelitian... 6

F. _ G. BAB H LA A. B. Metode Penelitian... 7

istematika Penulisan Skripsi... 9

VDASAN TEORI 'ata Tertib... 12

Disiplin... 22

BAB ffl LA PORAN HASIL PENELITIAN A. Keadaan Umum SD N Sidorejo Lor 02... 35

B. Keadaan Responden... 39

(8)

BAB IV A>

A.

B.

C.

ALISIS DATA

Analisis Data Pertama...

Analisis Pengolahan Data

Analisis Uji Hipotesis...

43

52

55

BAB v p e;W TUP

A. Cesimpulan...

B.

DAFTAR P l STAKA...

LAMPIRAN- LAMPIRAN

57

57

59

I

(9)

TABEL I Daftar Guru SD N Sidorejo Lor 02

TABEL II Jumlah siswa SDN Sidorejo Lor 02

TABEL III Daftar Nama Responden

TABEL IV Hasil Angket Tata Tertib

TABEL V Hasil Angket Disiplin

TABEL VI Nilai Angket Tata Tertib

TABEL VII Interval Tata Tertib

TABEL VIII Nilai Nominasi Tata Tertib

TABEL IX Komparasi Nilai Tata Tertib

TABEL X Nilai Angket Disiplin

TABEL XI Interval Disiplin

TABEL XII Nilai Nominasi Disiplin

TABEL XIII Komparasi Nilai Disiplin

TABEL XIV Tabel Korelasi

J

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

A. Latar Bela kang Masalah

Orang tua selalu memikirkan cara yang tepat untuk menerapkan sikap

disiplin baj i anaknya sejak mereka kanak-kanak sampai usia sekolah. Anak-

anak diarahkan untuk belajar mengenai hal-hal yang baik, yang mana

merupakan persiapan bagi masa depannya, diharapkan, sikap disiplin yang

tertanam f ada anak akan membuat mereka lebih berkonsentrasi belajar,

sehingga rrereka berhasil di dalam sekolah.

Sikap disiplin tumbuh bukan merupakan peristiwa mendadak yang

teijadi seki tika. Sikap disiplin tumbuh secara bertahap, sedikit demi sedikit.

Berhubungan dengan ini Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa sikap

disiplin yang dibawa dari rumah akan sangat menentukan warna disiplin siswa

di sekolah

Ra

anak yang

disiplin pa

dengan ad

bagi semu

Gu

►a senang melihat keberhasilan anak dan kekecewaan melihat sikap

buruk merupakan alat yang paling efektif dalam menerapkan

ia anak. Di lingkungan sekolah penerapan sikap disiplin dilakukan

inya pemberlakuan tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah berlaku

siswa di sekolah itu.

ru merupakan orang tua di sekolah bagi siswa-siswinya. Oleh

1 Suharsimi Ariki him. 155

karena guiu sangat berperan sekali dalam keberhasilan membentuk perilaku

into, Manajemen Pengajaran secara Manusiawi, Jakarta, Rineka Cipta, 1980,

(12)

2

tata tertib

siswa siswinya. Melalui tata tertib guru sebisa mungkin mampu menerapkan

sikap disij lin pada setiap anak didiknya. Guru yang realistis, menyadari ada

kalanya r pembuat konsekuensi bagi pelanggar tata-tertib sekolah. Tidak

semua tab tertib akan diikuti dengan baik apabila tidak ada kemauan dengan

pihak siswa untuk mematuhinya. Kesediaan siswa untuk mematuhi ataupun

mengingk iri tata tertib tersebut sangat dipengaruhi oleh konsekuensi atau

akibatnya baik positif maupun negatif. Di dalam proses pendidikan, hadiah

dan hukuj nan merupakan akibat dari pematuhan dan pengingkaran terhadap

dan keduanya itu dikategorikan sebagai alat-alat pendidikan2.

A ah dalam Surat Ash-shaff ayat keempat mengisyaratkan

kedisiplinan sebagai barisan yang kokoh.

,< t' *

V P \u> °y

Artinya ■ Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

Ibid, him. 157

Disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar yang

teratur serta mencintai dan menghargai pekeijaannya. Untuk itu, guru

memerlu can pemahaman tentang landasan ilmu kependidikan dan keguruan,

(13)

pendidikan,

bungan dengan teijadinya erosi disiplin dalam pendidikan telah

can rendahnya mutu pendidikan, maka timbul pula pertanyaan

Bagaimana mengatasi erosi disiplin? Jawabannya adalah

cetaatan, dan kesetiaan bangsa Indonesia untuk melaksanakan

dikan harus dapat lebih diefektifkan4.

uraian di atas, penulis terdorong untuk meneliti dengan konsep

mih Implementasi Tata Tertib Sekolah terhadap Sikap Disiplin

Kasus di SD Sidorejo Lor 02 Salatiga Tahun 2010).

B. Penegasan Bandung, R em aja! 4 Ibid, him. 18 5 EM Zulfri, Ratu i him. 812

Istilah

lk menghindari kesalahpahaman dalam memahami pengertian

imya dari judul skripsi ini, penulis jelaskan pengertian istilah-

ada di dalamnya hingga membentuk suatu pengertian yang utuh

cut:

'ata adalah aturan, kaidah dan susunan. Tertib adalah tertata dan

terlaksaia dengan rapi teratur. Jadi tata tertib adalah peraturan-peraturan

yang hams dituruti atau dilaksanakan5.

2. Implementasi

A. Tabrani Rusyan, Kemampuan Guru dalam Proses B elajar Mengajar,

losdakarya, 1983, him. 17

(14)

4

mplementasi artinya pelaksanaan, penerapan sesuatu yang

membe lkan dampak atau efek6. Implementasi merupakan suatu proses

peneraj an Ide, Konsep, Kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan,

pengetahuan, ketrampilan maupun nilai dan sikap.

Adapun variabel dari tata tertib adalah:

1. Ha masuk sekolah

2. Ke ivajiban murid

3. La “angan murid

4. Hal pakaian murid dll.

5. ha c-hak murid.

3. Sikap

kecen

terfiac

juga

Sikap dalam kamus psikologi disebut "attitude" berarti

derungan untuk memberi respon, baik berupa positif atau negatif,

lap orang, benda-benda atau situasi tertentu7. Sikap dapat diartikan

engan kesiapan pada seseorang untuk bertindak tertentu terhadap

hal-h^l tertentu.

4. Disip m

dan i

tatatsrtib .

Menurut W.J.S Poerwadarminta, diartikan sebagai latihan batin

vatak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu mentaati

Departemen F endidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke-2, Jakarta, Balai Pustaka, Um 374

7 Kartini Kartoi o, Kamus Psikologi,Bandung, Pionir Jaya, 1987, him. 35

(15)

menghc

bebas

ketram

dengan

Disiplin menurut Rudolf dan Pear Cassel adalah "bibit yang

silkan kebebasan9. Orang yang boleh dikatakan sungguh-sungguh

adalah yang telah mempelajari dan memiliki ketrampilan-

>ilan yang luas, baik yang bersifat akademis, yang berhubungan

kesenian, kecekatan tubuh, maupun hubungan sosial. Sebagian

besar ketrampilan-ketrampilan ini diperoleh di sekolah.

Sikap disiplin adalah sikap taat dan patuh pada peraturan,

•an disini yang dimaksud adalah tata tertib sekolah. Sikap disiplin

anak d apat terwujud melalui keberhasilan anak dalam mematuhi tata tertib

sekolah.

n indikator dari sikap disiplin adalah melaksanakan tata tertib Peratu

Adapi

dengan baik, bagi guru maupun bagi siswa10. Diantaranya bagi siswa

adalal sebagai berikut:

1. Ti dak terlambat datang ke sekolah

2. M enghormati dan saling menghargai sesama murid

3. iV enjaga nama baik sekolah, guru dan pelajardi dalam maupun di luar

stkolah

4. Bertanggung jawab atas keberhasilan, keamanan dan ketertiban kelas

5. dak meninggalkan kelas saat jam pelajaran berlangsung

6. Berpakaian rapi

9 R udolf Dreiki Remaja Karya, |l 10 Cece Wijaya

& Perai Cassed, D isiplin Tanpa Hukuman, Penerjemah: Lina Jusuf, Bandung, 986, him. 7

(16)

6

C. Rumusan Masalah

Pckok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut

1. Be gaimanakah tingkat implementasi tata-tertib sekolah di SD Sidorejo

Lc • 02 Salatiga?

2. Bagaimanakah kategori sikap disiplin siswa SD Sidorejo Lor 02

Sa atiga?

3. Ba gaimanakah implementasi tata-tertib sekolah terhadap sikap disiplin

sisiva di SD Sidorejo Lor 02 Salatiga?.

D. Tujuan P< nelitian

Se.uai dengan rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat implementasi tata tertib sekolah di SD Sidorejo

Salatiga.

mengetahui kategori sikap disiplin siswa di SD Sidorejo Lor 02 Lor 02

2. Untuk

Salatiga.

3. Untuk mengetahui sejauh mana implementasi tata tertib sekolah terhadap

sikap disiplin siswa di SD Sidorejo Lor 02 Salatiga.

E. Hipotesis

Hij otesa berasal dari kata "Hypo" yang berarti dibawah dan "thesa"

(17)

11 Sumadi Suryab 12 Sutrisno Hadi, 13 Ibid, him. 71

sebagai anggapan dasar yang menjadi teori sementara dan masih bisa di uji

kebenaranrya11. Dapat disimpulkan bahwa hipotesa adalah dugaan sementara

yang mungkin benar dan mungkin salah.

Ad »pun hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah "bahwa

implement isi tata tertib sekolah terhadap sikap disiplin siswa SD Sidorejo Lor

02 Salatigi sudah baik dan tata tertib sekolah memiliki pengaruh terhadap

sikap disip m siswa.

F. Metode P« nelitian

1. Metod Penelitian Subyek a. Po mlasi dan sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari individu yang hendak

disslidiki12. Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa

SD Sidorejo Lor 02 Salatiga yang berjumlah 125 siswa,

b. Sampel

Yang dimaksud sampel adalah sejumlah individu yang diambil

dai populasi untuk mewakilinya13. Dalam penelitian ini yang menjadi

sanpel adalah siswa kelas V sebanyak 19 orang. Penentuan sampel

yai g digunakan kelas V karena kelas VI sudah lulus sedangkan kelas

laii masih belum dapat memahami angket yang diberikan.

2. Mete de Pengumpulan Data (Angket)

rata, M etodologi Penelitian, Jakarta, Raja Grafindo Persada,, 1983, him, 69

(18)

8

daftai

secar» khusus dan digunakan untuk menggali dan menghimpun

keter

untai

ngan dan/ atau informasi sebagaimana dibutuhkan dan cocok

3. Metod

Angket adalah alat pengumpulan data secara tertulis yang berisi

pertanyaan (question) atau pernyataan (statement) yang disusun

dianalisis14.

Metode angket diberikan kepada siswa dan digunakan untuk

mengumpulkan data yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana

impli mentasi tata tertib sekolah terhadap disiplin siswa di SD Sidorejo

Lor 2 Salatiga.

Analisa Data

Untuk menganalisa data yang telah terkumpul digunakan analisa

dengan rumus sebagai berikut:

a. RimusanProsentase

F

N-jcl 00%

b. R

: Angka prosentase yang diberi

Frekuensi dari jawaban

Jumlah Responden

Ri mus ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana implementasi tata

te tib sekolah terhadap sikap disiplin siswa SD Sidorejo Lor 02

S< latiga.

imus korelasi Product Moment

4 Djudju Sudjai 2001, him. 177

(19)

Dalam mengolah data, penulis menggunakan analisa data kualitatif

: koefisien korelasi antara x dan y

: skor variabel x

: skor variabel y

: Jumlah responden

: hasil kuadrat variabel x

: Hasil kuadrat variabel Y

: Produk dari X kali Y

: Sigma (jumlah)

Sistemai ka Penulisan Skripsi

S istematika dalam penulisan skripsi ini dipakai sebagai aturan yang

kait dan saling melengkapi, adapun sistematika penulisan sebagai saling te

berikut:

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

B. Penjelasan Istilah

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Penelitian

E. Hipotesa dan Anggapan Dasar

F. Metode Penelitian

(20)

10

Bab I

Bab

Bab

Bab 1

2. Metode Pengumpulan Data

3. Metode Analisa Data

G. Sistematika Penulisan

Landasan Teori

A. Tinjauan tentang Tata tertib meliputi: pengertian tata tertib,

hal-hal yang ada di dalam tatatertib, klasifikasi

pelanggaran dan sanksi tata tertib

B. Tinjauan tentang sikap disiplin meliputi: pengertian sikap,

unsur sikap, ciri-ciri sikap, fungsi sikap, pembentukan

sikap, perubahan sikap, pengertian disiplin, disiplin

negatif, disiplin positif, disiplin kelas.

Laporan Penelitian

Bab IH berisi tentang:

Gambaran umum tentang sejarah berdirinya SD Sidorejo Lor

02 Salatiga, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru,

keadaan siswa dan fasilitas sekolah, penyjian data. Data

tentang implementasi tata tertib sekolah dan sikap disiplin

siswa di sekolah.

Analisis Data

A. Analisis Data

1. Analisis Data tentang Implementasi Tata tertib sekolah

2. Analisis data tentang sikap disiplin

B. Analisis Pengolahan Data

C. Analisis Uji Hipotesis

Penutup

Dalam bab ini akan disampaikan tentang:

(21)

B. Saran

Diakhiri dengan daftar pustaka, serta lampiran-lampiran yang

(22)

BAB

n

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan tentang Tata Tertib 1. Peng» rtian Tata Tertib

ata tertib adalah aturan, kaidah dan susunan tertib adalah

peraturan-peraturan yang harus dituruti atau dilaksanakan.18

edangkan menurut Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

tanggal Mei 1974, No. 14/U/1974, tata tertib sekolah adalah ketentuan-

ketentua yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung

sanksi terhadap pelanggarnya.

Dalam prakteknya, aturan tata tertib yang bersumber dari Instruksi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut perlu dijabarkan atau

diperinci sejelas-jelasnya dan disesuaikan dengan kondisi sekolqah agar

mudah d pahami oleh murid.

2. Hal-hal yang Ada dalam Tata Tertib Sekolah

S etiap lembaga pendidikan tentu saja memiliki tata tertib sendiri.

Namun j ada dasarnya tata tertib sekolah yang diperlukan bagi setiap murid

adalah s< bagai berikut:

18 EM. Zulfri & B hal.812

atu Aprilia, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,Jakarta, D ifa Publizer, 2008,

(23)

a. Hal /lasuk Sekolah

1). Semua murid harus datang ke sekolah selambat-lambatnya 5 menit

sebelum pelajaran dimulai.

2) . Ilurid yang datang terlambat tidak diperkenankan masuk kelas

nelainkan harus lapor terlebih dahulu kepada Kepala Sekolah.

3) . i. Murid absen hanya karena sungguh-sungguh sakit atau ada

keperluan yang sangat penting.

1. Urusan keluarga harus dikeijakan di luar sekolah atau waktu

libur sehingga tidak mengganggu hari sekolah.

(. Murid yang absen pada waktu masuk kembali harus melapor

pada kepala Sekolah dengan membawa surat-suratnya yang

diperlukan (surat dokter, orang tua/ walinya)

« . Murid tidak boleh meninggalkan sekolah selama jam pelajaran

berlangsung.

. Murid yang sudah merasa sakit saat berada di rumah, lebih baik

tidak masuk sekolah.

b. Kev

1)

2

)

3

)

ajiban Murid

Taat kepada guru-guru dan kepala sekolah.

kut bertanggung jawab atas kebersihan, keamanan dan ketertiban

celas dari sekolah pada umumnya.

kut bertanggung jawab atas pemeliharaan gedung, halaman, perabot

(24)

14

4)

5)

6

)

7)

8

)

9)

1 lembantu kelancaran pelajaran, baik di kelasnya maupun di

ekolah pada umumnya.

cut menjaga nama baik sekolah, guru, dan pelajar pada umumnya

Uaik di dalam maupun di luar sekolah.

denghormati guru dan saling harga menghargai antar sesama murid.

delengkapi diri dengan keperluan sekolah.

durid yang membawa kendaraan agar menempatkannya di tempat

angtelah ditentukan dalam keadaan terkunci.

kut membantu agar tata tertib sekolah dapat beijalan dan ditaati.

c. Larai gan Murid

1) Meninggalkan sekolah selama jam pelajaran berlangsung, kecuali

d< ngan ijin guru kelas, guru piket.

2) M embeli makanan dan minuman diluar sekolah.

3) M enerima surat-surat dan tamu di sekolah.

4) N emakai perhiasan yang berlebihan serta berdandan yang tidak sesuai

di ngan etika di sekolah.

5) N erokok di dalam atau diluar sekolah.

6) N [eminjam uang dan alat-alat pelajaran antara sesama murid

7) N [engganggu jalannya pelajaran antara sesama murid.

8) Berada di dalam kelas selama waktu istirahat.

9) E|erkelahi dan main hakim sendiri jika menemui persoalan antar

(25)

10) M< njadi anggota perkumpulan anak-anak nakal dan gang-gang

ter arang.

d. Hal Pakaian

1) S ;tiap murid wajib memakai seragam sekolah lengkap sesuai

d ;ngan ketentuan sekolah.

2) h lurid-murid putri terlarang memelihara kuku panjang dan memakai

aat-alat kecantikan kosmetik yang digunakan oleh orang-orang

dpwasa.

3) F |ambut dipotong rapi, bersih dan terpelihara.

4) P akaian olah raga sesuai dengan ketentuan sekolah.

lak Murid. e.

Hak-1) . N

2) . N

d

3) . N

n

teitib

urid-murid berhak mengikuti pelajaran selama tidak melanggar

ta tertib

urid dapat meminjam buku-buku dari perpustakaan sekolah

mgan mentaati peraturan perpustakaan yang berlaku,

urid-murid berhak mendapat perlakukan yang sama dengan

(26)

16

f.

Lain

D I

2

)

Catatan:

al-hal yang belum tercantum dalam peraturan tata tertib ini akan

iatur oleh sekolah

raturan tata tertib sekolah ini berlaku sejak di umumkan

orang tua/ wali murid dimohon secara sadar dan positif membantu

i gar peralatan tata tertib sekolah dapat ditaati. lei

lain

3. Kla sifikasi Pelanggaran dan Sanksi Siswa

a. 1 dasifikasi Pelanggaran Siswa

) Datang terlambat masuk sekolah

:) Keluar kelas tanpa ijin

:) Piket kelas tidak melaksanakan tugasnya

- ) Berpakaian seragam tidak lengkap

:) Makan dalam kelas (waktu pelajaran)

i ) Membeli makanan pada waktu pelajaran

' ) Membuang sampah tidak pada tempatnya

:) Bermain di tempat parkir

1 ) Berhias berlebihan.

0) Memakai gelang, kalung, anting, bagi pria

1) Memakai perhiasan berlebihan bagi wanita

2) Tidak memperhatikan panggilan

3) Rambut gondrong tidak rapi.

(27)

b. ! anksi Pelanggaran Sesuai Klasifikasi 1A

) Melakukan pelanggaran al tidak diijinkan mengikuti pelajaran

sampai pergantian jam.

; ) Melakukan pelanggaran 3x diperingatkan dan harus membuat

pernyataan yang harus diketahui orang tua, wali murid dan

kepala sekolah.

;) Melakukan pelanggaran 4x di peringatkan dan membuat

pernyataan yang harus diketahui orang tua, wali murid, dan

kepala sekolah.

* ) Melakukan pelanggaran 5X orang tua di undang.

) Melakukan pelanggaran 7X, diserahkan orang tua selama satu

hari, dapat masuk kembali bersama orang tua selama satu

minggu,dapat masuk kembali bersama orang tua.

>) Melakukan pelangggaran 9 X, diserahkan orang tua selama satu

minggu, dapat masuk kembali bersama orang tua.

’) Melakukan pelanggaran lebih dari 9 X, dikembalikan ke orang

tua/ pindah sekolah.

K (asifikasi Pelanggaran Siswa

1 . Membuat ij in palsu

2 . Membolos/keluar meninggalkan sekolah tanpa ijin

(28)

18

4)

5)

6)

7)

8

)

9)

Melindungi teman yang salah

Melompat pagar

Tidak mengikuti upacara

Mengganggu/mengacu kelas lain

Bersikap tidak sopan/menentang guru/karyawan.

Mencoret-coret tembok, pintu, meja, kursi yang tidak

semestinya.

Sa iksi Pelanggaran Sesuai Klasifikasi IB

1) Melakukan pelanggaran satu kali di peringatkan

2) Melakukan pelanggaran 2X diperingatkan dan membuat

pernyataan yang harus diketahui orang tua, wali kelas dan

kepala sekolah.

3) Melakukan pelanggaran 3 X, orang tua dipanggil kesekolah.

4) Melakukan pelanggaran 5 X, diserahkan ke orang tua selama

satu hari baru boleh masuk kembali bersama orang tua.

5) Melakukan pelanggran 7 X, diserahkan ke orangtua selama 1

minggu baru boleh masuk kembali bersama orang tua.

6) Melakukan pelanggaran lebih dari 7 X, dikembalikan pada

orang tua dan dipersilahkan mengajukan permohonan keluar

(29)

Klasifikasi pelanggaran Siswa

1) Memalsu tandatangan wali/kepala sekolah

2) Membawa minuman keras

3) Berkelahi/ main hakin sendiri

4) Merusak sarana dan prasarana sekolah

5) mengambil milik orang lain

6) Membawa/menyebarkan selebaran yang menimbulkan

keresahan

7) Berurusan dengan yang wajib karena melakukan kejahatan

8) Membawa senjata tajam tanpa sepengetahuan sekolah.

9) Merubah/memalsu raport

1C). Mengikuti organisasi terlarang

11 >. Terlibat dalam penyalah gunaan narkoba/zat adiktif lainnya

Nikah/kawin selama dalam pendidikan sekolah 12

Sai

Dil

pei

La

1

)

ksi pelanggaran sesuai klasifikasi 1C

embalikan kepada orang tua dan dipersilakan mengajukan

nohonan keluar sekolah.

n-lain

Apabila orang tua tidak memenuhi undangan sekolah maka siswa

yang bersangkutan (kasus) tidak diperkenankan mengikuti

(30)

20

2) . Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan

cemudian.

3) . Peraturan ini berlaku sejak tanggal penetapan apabila dikemudian

tari terdapat kekeliruan akan di tinjau dan ditetapkan kembali.

I)eraturan sekolah yang berupa tata tertib sekolah merupakan

aturan-aturan yang dibuat secara tertulis dan mengikat di

an sekolah19. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tata

olah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu

'ang lain sebagai aturan yang berlaku di sekolah agar proses

dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Jadi, yang harus

tata tertib sekolah adalah semua warga sekolah yaitu guru,

dan murid.

Secara umum dibuatnya tata tertib sekolah mempunyai tujuan utama

ia warga sekolah mengetahui apa tugas, hak dan kewajiban serta

akan dengan baik sehingga kegiatan sekolah dapat beijalan dengan

F rinsip tata tertib sekolah adalah diharuskan, dianjurkan dan ada

boleh dilakukan dalam pergaulan di lingkungan sekolah,

ata tertib sekolah harus ada sanksi atau hukuman bagi yang

melanggarnya. Menjatuhkan hukuman sebagai jalan keluar terakhir, harus

dipertim tangkan perkembangan siswa. Sehingga perkembangan jiwa siswa

(31)

tidak dai jangan sampai dirugikan. Tata tertib sekolah dibuat dengan tujuan

sebagai 1 erikut20:

1. Agai siswa mengetahui tugas, hak dan kewajibannya.

2. Agai siswa mengetahui hal-hal yang diperbolehkan dan kreatifitas

meningkat serta terhindar dari masalah-masalah yang dapat

memailitkan dirinya.

3. Agai siswa mengetahui dan melaksanakan dengan baik dan sungguh-

sungjuh seluruh kegiatan yang telah diprogramkan oleh sekolah baik

intra turikuler maupun ektrakurikuler.

1 ata tertib sekolah bukan hanya sekedar kelengkapan dari sekolah,

tetapi m irupakan kebutuhan yang harus mendapat perhatian dari semua

pihak yatig terkait, terutama dari pelajar atau siswa itu sendiri. Sehubungan

dengan 1 al tersebut, maka sekolah pada umumnya menyusun pedoman tata

tertib sel olah bagi semua pihak yang terkait baik Guru, tenaga administrasi

maupun siswa. Isi tata tertib sekolah secara garis besar adalah berupa tugas

dan kewi jiban siswa yang harus dilaksanakan, larangan dan sanksi.

I engan penerapan tata tertib yang ditaati semua pihak maka seluruh

proses yang ada didalamnya akan beijalan dengan lancar, itulah tujuan

adanya ti ta tertib.

20

(32)

22

B. Tinjauai i tentang Sikap Disiplin

1. Pengertian Sikap

a. Th irstone berpendapat bahwa sikap merupakan suatu tingkatan

afektif, baik bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya

dei gan obyek-obyek psikologis, seperti: simbul, prase, slogan, orang,

len baga, cita-cita dan gagasan.

b. Hotvard Kendler mengemukakan, bahwa sikap merupakan

kec enderungan (tendency) untuk mendekati (approach) atau menjauhi

(av oid), atau melakukan sesuatu, baik secara positif maupun negatif

terhadap sesuatu lembaga, peristiwa, gagasan atau konsep.

c. Pai 1 Massen, dkk, dan David Krech, dkk berpendapat sikap itu

melupakan suatu sistem dari tiga komponen yang saling berhubungan,

yaitu kognisi (pengenalan), feeling (perasaan) dan action tendency

(kecenderungan untuk bertindak).

d. Sai ito Wirawan Sarwono mengemukakan, bahwa sikap adalah

kesiapan seseorang bertindak terhadap hal-hal tertentu.

la r i pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah

kondisi i pentalnya yang relatif menetap untuk merespon suatu obyek atau

perangsang tertentu yang mempunyai arti, baik bersifat positif, netral, atau

negatif, menyanggkut aspek-aspek kognisi,afeksi dan kecenderungan

bertindak.21

(33)

Pengertian diatas dapat dijelaskan dengan ilustrasi berikut: seorang

mahasiswa muslim setelah mengetahui bahwa memakai jilbab/ busana

muslim i u hukumnya wajib (aspek kognisi), timbul dalam hatinya perasaan

senang e

perasaan

tendency

S

sebagai

objek yai

dan mem

berperilal

tau setuju untuk memakai jilbab itu (aspek afeksi), kemudian

tersebut mendorong dirinya untuk memakai jilbab (aspek action

:dangkan menurut Prof Dr. Bimo Walgito, sikap dapat dipandang

>rganisasi-organisasi keyakinan, pendapat seseorang mengenai

g sedikit banyak bersifat konstan, yang disertai perasaan tertentu,

)erikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau

u dalam cara yang tertentu sesuai dengan yang dipilihnya .

2. Unsur (Komponen) Sikap

a. Bimo Walgito menuliskan bahwa sikap itu mengandung 3 komponen,

yaitu:

1) 1 komponen kognitif atau komponen perseptual, yaitu komponen

j ang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu

lal-hal yang berkaitan dengan bagaimana orang mempersepsi

cfbjek sikap.

2) itomponen afektif atau komponen emosional, yaitu komponen

3 »ng berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap

c Djek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan 22

(34)

24

membe

kompoi

atau an

b. Syamsi]

yaitu:

1) Uns

Un:

rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini

menunjukkan arah sikap, yaitu positif atau negatif.

3) Komponen konatif atau komponen perilaku atau action component,

yaitu komponen yang berkaitan dengan kecenderungan untuk

>erperilaku terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan

ntensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan

>ertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

Komponen-komponen tersebut di atas merupakan komponen yang

ituk struktur sikap seperti telah dipaparkan di depan upaya melihat

ien-komponen yang membentuk sikap disebut analisis komponen

ilisis struktur.

Yusuf dan Juntika Nurihsan juga menuliskan unsur sikap ada 3

ur Kognisi (Cognition)

ir ini terdiri atas keyakinan atau pemahaman individu terhadap

objiik-objek tertentu, misalnya sikap kita terhadap peijudian, minuman

ken s, dan sebagainya. Kita memahami dan meyakini bahwa peijudian

dan minuman keras itu hukumnya haram.

2) Unstir Afeksi (Feeling/ perasaan)

Unsir ini menunjukkan perasaan yang menyertai sikap individu

terh tdap suatu objek. Unsur ini bisa bersifat positif (menyenangi,

(35)

siki p bermusuhan). Kita sebagai orang Islam tidak menyenangi

per udian atau minuman keras, karena kita tahu hukumnya haram.

3) Uns ur kecenderungan bertindak (action tendency)

Unsur ini meliputi seluruh kesediaan individu untuk bertindak/

merbaksi terhadap objek tertentu. Bentuk dari kecenderungan

bert ndak ini sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur sebelumnya,

misrlnya seorang muslim yang sudah meyakini bahwa judi itu

hukumnya haram, dia akan membenci judi tersebut, dan dia cenderung

akan menjauhi dan berusaha akan menghilangkannya.

3. Ciri-cirSikap

Ijntuk membedakan sikap dengan aspek-aspek psikis lain seperti

motif, k( biasaan, pengetahuan dan lainnya, Sarlito mengemukakan ciri-

ciri sikap sebagai berikut:

a. Dalai |i sikap selalu terdapat hubungan antara subjek-objek

Tidak ada sikap yang tanpa objek-objek sikap itu bisa berupa benda,

orang nilai-nilai, pandangan hidup, agama, hukum, lembaga

masy< irakat dan sebagainya.

b. Sikap

dapat

tidak dibawa sejak lahir, melainkan dipelajari dan dibentuk

melah i pengalaman-pengalaman karena sikap dipelajari, maka sikap

jerubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan. Dalam sikap

(36)

26

4. Fungsi Sbkap

Sikap itu mempunyai beberapa macam fungsi (Katz dalam Secord

dan Baclkman, 1964) yaitu:

a. Sikap sebagai instrumen atau alat untuk mencapai sesuatu tujuan

(inst mmental function)

Sese prang mengambil sikap tertentu terhadap objek atas dasar

pemi tiran sampai sejauhmana objek sikap tersebut dapat digunakan

sebadai alat atau instrumen untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Kalau objek itu mendukung dalam pencapaian tujuan, maka orang

akan mempunyai sikap yang positif terhadap objek yang

bersabgkutan, demikian pula sebaliknya. Fungsi ini juga sering disebut

sebagai fungsi manfaat (utility) atau juga disebut sebagai fungsi

peny« suaian (<adjustment) karena dengan mengambil sikap tertentu

seseoang akan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan

lingki ingannya.

b. Sikap sebagai pertahanan ego

Kadar g-kadang orang mengambil sikap tertentu terhadap suatu objek

kareni hanya untuk mempertahankan ego atau akunya. Apabila

seseorang merasa egonya terancam maka ia akan mengambil sikap

tertenl i terhadap objek sikap demi pertahanan egonya. Misalnya orang

tua mt ngambil sikap begitu keras (walaupun sikap itu sebetulnya tidak

benar) hal tersebut mungkin karena dengan sikap tersebut keadaan

(37)

c. Sik tp sebagai ekspresi nilai

Yai g dimaksud ialah bahwa sikap seseorang menunjukkan bagaimana

nila -nilai yang ada pada orang itu, misalnya berbagai macam sikap

tent ng iklan di TV, ada yang setuju, tetapi juga ada yang tidak setuju.

Sikap yang Diambil oleh seseorang mencerminkan sistem nilai yang

ada i»ada diri orang tersebut.

d. Sika 5 sebagai Fungsi Pengetahuan

Ini berarti bahwa bagaimana sikap seseorang terhadap sesuatu objek

akan mencerminkan keadaan pengetahuan dari orang tersebut. Apabila

peng etahuan seseorang mengenai sesuatu belum konsisten maka hal

itu alan berpengaruh pada sikap orang itu terhadap objek tersebut.

S. Pembentu kan Sikap

Sikap bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Sikap itu

dibentuk dan dipelajari melalui interaksi dengan lingkungannya,

khususnyi lingkungan social termasuk lingkungan keluarga. Sikap yang

ada pada seseorang terbentuk melalui persepsi. Yang dimaksud persepsi

adalah pluses pengorganisasian dan penginterpresian stimulus yang

diterima < leh individu yang berlangsung secara integrated dalam diri

individu, sehingga stimulus tersebut mempunyai arti (Walgito, 1990).

Objek sik; p akan dipersepsikan oleh individu, dan hasil persepsi akan

dicerminki n dalam sikap yang diambil oleh individu yang bersangkutan.

(38)

28

pengetal uannya, pengalamannya, keyakinannya, proses belajarnya. Hasil

mengena

proses persepsi akan merupakan pendapat atau keyakinan individu

menggiring hasil kognisi terhadap objek sikap sebagai aspek evaluatif,

yang dap

objek sikap, dan ini terkait dengan segi kognisi. Afeksi akan

at bersifat positif atau negative. Hasil evaluasi dari segi afeksi

akan mer gait segi kognisi, merupakan kesiapan untuk memberikan respon

terhadap pbjek sikap. Salah satu media untuk pembentukan sikap adalah

melalui komunikasi.

D ipat dikemukakan bahwa sikap yang ada pada seseorang akan

dipengaruhi oleh factor internal, yaitu segi fisiologis dan psikologis, serta

factor-fak[or eksternal. Factor eksternal dapat berupa situasi yang dihadapi

oleh individu, norma-norma yang ada dalam masyarakat, dan hambatan-

hambatan serta pendorong-pendorong yang ada dalam lingkungan atau

masyarakc t. Semua ini akan berpengaruh terhadap sikap yang ada pada

diri seseor mg. Reaksi-reaksi yang dapat diberikan individu terhadap objek

sikap dapat bersifat positif, tetapi juga dapat bersifat negative.

Sedangkan menurut Sartain dkk ada 4 faktor yang mempengaruhi

terbentukn ^a sikap yaitu:

a. Faktor Pengalaman Khusus (Specific Experience)

Hal ini berarti bahwa sikap terhadap suatu objek itu terbentuk melalui

pengakjman khusus, misalnya para mahasiswa yang mendapat

perlakuan baik dari dosennya, baik pada waktu belajar maupun diluar

(39)

terhidap dosen tersebut. Sebaliknya apabila sikap perlakuan dosen

senng marah-marah, menghukum, atau kurang simpati dalam

peatmpilannya, maka pada diri mahasiswa akan terbentuk sikap

neg; tive terhadap dosen tersebut.

b. Fakor Komunikasi dengan orang lain {Communication with other

people)

Banyak sikap individu yang terbentuk disebabkan oleh adanya

kon unikasi dengan orang lain. Komunikasi itu baik langsung (face to

fa c t) maupun tidak langsung, yaitu melalui media massa seperti: TV,

radio, film, Koran, dan majalah.

c. Faktor Model

Baryak sikap terbentuk terhadap sesuatu itu dengan melalui jalan

mei gimitasi (meniru) suatu tingkah laku yang memadai model dirinya

sep< rti perilaku orang tua, guru, pemimpin, bintang film, biduan dan

sebagainya. Seorang anak merasa senang membaca Koran, karena

melihat ayahnya suka membaca Koran.

d. Fak tor Lembaga-lembaga Sosial (Institutional)

Sua w lembaga dapat juga menjadi sumber yang mempengaruhi

terbentuknya sikap seperti: lembaga keagamaan, organisasi

(40)

30

6. Perubahan Sikap

! Larena sikap merupakan aspek psikis yang dipelajari, maka sikap

itu dapjt berubah. Perubahan ini tidak terjadi dengan sendirinya, akan

tetapi d pengaruhi oleh factor-faktor tertentu. Mc Guire mengemukakan

tentang eorinya mengenai perubahan sikap itu sebagai berikut:

a. Lea \ning Theory Approach (Pendekatan Teori Persepsi)

Peni ekatan ini beranggapan bahwa sikap itu berubah disebabkan oleh

pros es belajar atau materi yang dipelajari.

b. Pen \eptual Theory Approach (Pendekatan Teori Persepsi)

Pen ekatan teori ini beranggapan bahwa sikap seseorang itu berubah

bila persepsinya tentang objek itu berubah.

c. Cor sistency Theory Approach (Pendekatan teori Konsistensi)

Dasar pemikiran dari pendekatan ini adalah bahwa setiap orang akan

ben saha untuk memelihara harmoni internasional, yaitu keserasian

atai keseimbangan (kenyamanan) dalam dirinya. Apabila

kesi rasiannya terganggu, maka ia akan menyesuaikan sikap dan

pen akunya demi kelestarian harmonisnya itu.

d. Fur ctional Theory Approach (Pendekatan Teori Fungsi)

Mei turut pendekatan teori ini, bahwa sikap seseorang itu akan berubah

atai

obji

tidak, sangat tergantung pada hubungan fungsional (kemanfaatan)

(41)

1

7. Pengertu n Disiplin

'engertian disiplin mengandung banyak arti. Good's dictionary o f

n menjelaskan disiplin sebagai berikut:

s atau hasil pengarahan atau pengendalian keinginan, dorongan

kepentingan demi suatu cita-cita atau untuk mencapai tindakan

lebih efektif.

arian suatu cara bertindak yang terpilih dengan gigih, aktif, dan

hkan sendiri, sekalipun menghadapi rintangan

j endalian perilaku dengan langsung dan otoriter melalui hukuman

atau hadiah

;ekangan dorongan, sering melalui cara yang tidak enak

sakitkan.

Sedang "disiplin sekolah" didefinisikan sebagai kadar karakteristik

keadaan serba teratur pada suatu sekolah tertentu atau cara-cara

mana keadaan teratur itu diperoleh; pemeliharaan kondisi yang

tu kepada pencapaian fungsi-fungsi sekolah23

uga Webster's New World Dictionary memberikan sejumlah

definisi kepada kata "disiplin" itu, empat yang pokok diantaranya adalah

sebagai berikut:

1) . Latihan yang mengembangkan pengendalian diri, karakter atau

kea< aan serba teratur dan efisiensi.

2) . Has 1 latihan serupa itu; pengendalian diri, perilaku yang tertib;

(42)

32

24

macam-

menghu

1). Disipl

tidak

2). Disip

3) . Pen< rimaan atau kepatuhan terhadap kekuasaan dan control;

4) . Perl ikuan yang menghukum atau menyiksa24.

)efinisi-defmisi tersebut di atas menyarankan adanya dua

pengerti m pokok tentang disiplin. Pengertian pertama adalah proses atau

hasil p< ngembangan karakter, pengendalian diri, keadaan teratur dan

efisiensi

L

Ini adalah jenis disiplin yang sering disebut "disiplin positif"

atau disiplin konstruktif. Pengertian yang kedua meliputi penggunaan

hukuma n atau ancaman hukuman untuk membuat orang-orang mematuhi

perintah dan mengikuti peraturan dan hukum. Jenis disiplin ini telah diberi

macam nama "disiplin negative" "disiplin otoriter" disiplin

mm atau "menguasai melalui rasa takut,

m Negatif

Pendekatan negative terhadap disiplin menggunakan kekuasaan

dan kekuatan. Hukuman diberikan kepada pelanggar peraturan untuk

menjerakan dan untuk menakutkan orang-orang lain sehingga mereka

akan berbuat kesalahan yang sama. Singkatnya, pendekatan

disipl n jenis ini menekankan pada penghindaran hukuman, tidak pada

ketjasama yang bergairah, yaitu tulus ikhlas,

in Positif

Pendekatan positif terhadap disiplin melibat penciptaan suatu sikap dan

iklim

peraturan yang perlu dari organisasi atau kemauan sendiri. Mereka, baik

Ibid, him 98

(43)

peraturan-selaku perseorangan maupun kelompok, patuh kepada tata tertib

organisasi karena mereka memahami, meyakini, dan mendukungnya.

Merek i berbuat begitu karena mereka menghendakinya bukan karena

takut tkan akibat-akibat dari kepatuhannya.

3). DisiplnKelas

Disipl n merupakan bagian yang penting dalam dinamika kelas. Disiplin

kelas diartikan sebagai usaha mencegah teijadinya pelanggaran-

pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang telah disetujui bersama

dalam melaksanakan kegiatan sekolah, agar pemberian hukuma pada

seseorang atau sekelompok orang (guru atau murid) dapat dihindari.

Dengc n demikian disiplin yang berdaya guna untuk menumbuhkan

dinamika kelas bukanlah disiplin yang kaku dan statis. Disiplin kelas

bukan ah sekedar pemberian hukuman atau paksaan agar guru dan

murid melaksanakan tata tertib kelas yang ditetapkan oleh wali/ guru

kelas. Disiplin dalam hal ini dimaksudkan adalah usaha untuk membina

secare terus menerus kesadaran dalam bekeija dan belajar dengan baik

dalam arti setiap orang menjalankan fungsinya secara efektif. Hukuman

hanya patut dipergunakan sebagai cara terakhir, yakni apabila sudah

tidak diketemukan cara lain untuk menumbuhkan kesadaran terhadap

tata te rtib kelas yang disusun bersama.

Sejak n dengan uraian di atas maka disiplin kelas dapat diartikan juga

sebagii suasana tertib dan teratur akan tetapi penuh dinamika dalam

(44)

34

belajai mengajar. Suasana seperti itu hanya terwujud bilamana setiap

personal mengetahui posisi dan fungsinya di kelas dalam rangka

melak: anakan berbagai kegiatan25.

Disipl n adalah sesuatu yang terletak di dalam hati dan di dalam jiwa

orang, yang memberikan dorongan bagi orang-orang yang bersangkutan

untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu sebagaimana

ditetaj kan norma dan peraturan yang berlaku.

Dalan

keada

pendidikan umumnya yang dimaksudkan dengan disiplin ialah

n tenang atau keteraturan sikap atau keteraturan tindakan.

Disipl n merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan26.

25 Hadari Nawawi Jakarta: Gunung /

O rganisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas sebagai Lembaga Pendidikan,

gung, 1985, him 140

(45)

A. Keadaan Umum SD N Sidorejo Lor 02 Kecamatan Sidorejo

1. Identi

a. N

as Sekolah

ama Sekolah

b. A amat sekolah

c. D buka tahun

d. S atus Sekolah

e. L jas tanah

f. L jas bangunan

g. J<njang akreditasi

SD N Sidorejo Lor 02

Jalan Imam Bonjol 117

Kec. Sidorejo Kota Salatiga

1930

Negeri

1537 m2

697 m2

B pada tahun 2004

2. Sejar ih Singkat Berdirinya SD N Sidorejo Lor 02

SD N Sidorejo Lor 02 terdiri dari 9 unit gedung berdiri pada

tahurl 1930 di atas tanah negara yang dilimpahkan pada SD N Sidorejo

Lor (12. Pada tahun 1990 mendapat rehab berat 3 ruang kelas dan tahun

1996 mendapat rehab ringan ruang kantor. SD N Sidorejo Lor 02

merupakan salah satu sekolah dasar unggulan bagi masyarakat yang ada

di wi ayah Jalan Imam Bonjol Salatiga, sehingga jumlah siswanya juga

cukub banyak.

(46)

36

3. Letak peografis

SD N Sidorejo Lor 02 terletak di Jalan Imam Bonjol 117

Kecacatan Sidorejo Kota Salatiga. Sekarang ini telah mempunyai

gedun yang permanen. Adapun secara geografis area tanahnya

berbatasan dengan

a. sebelah utara : Jalan gang

b. sebelah timur : jalan setapak

c. sebelah selatan : jalan gang

d. sebelah barat : jalan raya

Dilihat dari letak geografis sangatlah strategis karena berada di

dekat jalan raya. Hal ini memungkinkan terciptanya suasana yang

tenan ; karena jauh dari keramaian sehingga proses belajar mengajar

dapat terlaksana dengan baik.

4. Kead; tan Guru

Guru merupakan alat pendidikan, yakni sebagai tenaga pendidik,

guru pang berpotensi sangat mempengaruhi keberhasilan dari kegiatan

pembelajaran. Jumlah guru di SD N Sidorejo Lor 02 adalah 12 orang, 1

orang sebagai kepala sekolah dan yang lainnya sebagai guru kelas dan

guru napel. Dari keseluruhan guru ada 3 orang guru wiyata bhakti.

(47)

TABEL 1

DAFTAR GURU SD N SIDOREJO LOR 02

No Nama Status Keterangan

1 Puji Lestari, S.Pd PNS Kepala sekolah

2 Siti Roikhatun PNS Guru Kelas

3 Amanatun PNS Guru Agama

4 Dra. Tatik R. PNS Guru Kelas

5 Bambang Saijito PNS Guru Penjas

6 Suyitno PNS Guru Kelas

7 Surtini PNS Guru Kelas

8 Trias Adi Wibowo PNS Guru Kelas

9 Intan Devita PNS Guru Mapel

10 Sri Wulan Fitriani PNS Guru Kelas

11 M. Nuh Abidin Guru Mapel

12 Umi Nur Hikmah Guru Mapel

13 Dedi Tri Widodo PTT

5. Keadi lan Siswa dan Fasilitas Sekolah

a. Keadaan Siswa

Menurut pengamatan penulis dalam penelitian ini yang

di akukan melalui pengumpulan data, persentase antara siswa laki-

la [d dan perempuan mempunyai selisih yang tidak terlalu besar,

di taana jumlah siswa laki-laki lebih banyak dari siswa perempuan.

Dengan teknik dokumentasi dapat dilihat keadaan siswa pada tabel

(48)

38

TABEL II

DAFTAR JUMLAH SISWA SD N SIDOREJO LOR 02

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 I 10 6 16

Jumlah 82 43 125

b. Fisilitas Sekolah

SD N Sidorejo Lor 02 menempati tanah seluas 1537 m2

dengan bangunan 697 m2. Fasilitas pendidikan yang memenuhi

s> arat sangat menentukan kelancaran proses belajar mengajar.

Adapun fasilitas gedung/ ruang yang tersedia di SD N

Sidorejo Lor 02 adalah sebagai berikut:

D

Ruang kepala sekolah

Ruang guru

Ruang kelas

Ruang perpustakaan

Ruang UKS

Kamar mandi/ WC guru

Kamar mandi/ WC murid

(49)

Sedangkan fasilitas perlengkapan sekolah antara lain sebagai

B. Keadaan Responden 1. Dafta r Nama Responden

Jumlah seluruh siswa SD N Sidorejo Lor 02 adalah 125 anak. Dari

penulis mengambil sampel kelas V sebanyak 19 anak. Untuk lebih

jelasi ya dapat dilihat tabel sebagai berikut:

TABEL m

DAFTAR NAMA RESPONDEN

1Jo Responden Jenis Kelamin Kelas

Respati Bayu C L V

2 Dwi Andi Hantoro L V

3 Anggit Agnesia P V

4 Ali Tsabit A L V

(50)

40

Dio Vani Bukit L V

J Erika Agustina P V

f Fauzia Exti P V

c Guntur Martha P V

1 ) Haydar Adhiguna L V

1 Ichwan Aziz L V

1) Yulia Putri P V

13 Khoirul Jepri L V

1\ Muhamad Khairul L V

1 5 Vitara Diva P V

15 Rosalia Isnaeni P V

17 Rizal Fahadian L V

18 Refa Taufiqul L V

19 M. Faris Ilmi L V

2. Dafta tentang Jawaban Angket Implementasi Tata Tertib Sekolah

Adapun hasil penyebaran angket dapat dilihat dari tabel sebagai

beriki t;

TABEL IV

Daftar Jawaban Angket Implementasi Tata Tertib Sekolah

(51)

9 C A A A C B B C A C

3. Dafta ■ tentang Jawaban Angket Sikap Disiplin

Adap an hasil penyebaran angket dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

TABEL V

DAFTAR JAWABAN ANGKET SIKAP DISIPLIN

(52)
(53)

A. Analisis

ituk mengetahui seberapa jauh implementasi tata tertib sekolah

i cap disiplin siswa, maka dapat diperoleh dengan analisis statistik,

data yang terkumpul beijumlah banyak dan bersifat kualitatif,

d {alam menganalisis data tersebut menggunakan teknik analisis

welasi product moment dengan rumus:

T . x r

-rxy : koefisien korelasi antara x dan y

x : skor variabel x

y : skor variabel y

N : Jumlah responden

X : hasil kuadrat variabel x

Y : Hasil kuadrat variabel Y

XY : Produk dari X kali Y

£ : Sigma (jumlah)

S :lanjutnya adalah menyiapkan tabel nilai implementasi tata tertib

sekolah. Nilai sikap disiplin siswa dan tabel keija untuk mencari koefisien

korelasi: utara variabel implementasi tata tertib sekolah dan sikap disiplin.

(54)

44

1. Analis is Data tentang Implementasi Tata Tertib Sekolah

Data implementasi tata tertib sekolah diperoleh dari penyebaran

angket yang terdiri dari 10 pertanyaan, masing-masing pertanyaan

disedi akan 3 alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut:

a. alternatif jawaban A, memiliki nilai 3

b. alternatif jawaban B, memiliki nilai 2

c. alternatif jawaban C, memiliki nilai 1

TABEL VI

NILAI ANGKET TATA TERTIB SEKOLAH No

(55)

a. Ui tuk implementasi tata tertib sekolah dengan jumlah 10 item

diletahui nilai tertinggi 22 dan terendah 17 maka berdasarkan rumus

m erval sebagai berikut:

(x/-jrr)+l

ki

Keterangan:

= interval ideal

= nilai tertinggi ideal

= nilai terendah ideal

= kelas interval

(2 2 -1 7 )+ ! xt

XI

ki

f :

5 + 1 = ___

3

= 2

K

y< b;

jmudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa banyak siswa

Ing dipengaruhi oleh tata tertib sekolah dengan criteria baik sekali,

(56)

46

TABEL VII

INTERVAL IMPLEMENTASI TATA TERTIB SEKOLAH

Nilai Jumlah siswa Nilai nominasi

21-22 2 A

ngan demikian dapat diketahui:

Untuk pengaruh tata tertib sekolah yang mempunyai kriteria baik

sekali, mendapat nilai antara 21-22 sebanyak 2 siswa

Untuk pengaruh tata tertib sekolah yang mempunyai criteria baik

mendapat nilai antara 19-20 sebanyak 14 siswa

Untuk pengaruh tata tertib sekolah yang mempunyai criteria

cukup mendapat nilai antara 17-18 sebanyak 3 siswa

smudian dibuat tabel nominasi A (baik sekali), B (baik), C (cukup)

tuk mengetahui pengaruh tata tertib sekolah dengan kriteria baik

kali, baik, cukup

TABEL VIII

ILAI NOMINASI IMPLEMENTASI TATA TERTIB SEKOLAH

I (o Responden Skor Nominasi

1 20 B

2 22 A

3 20 B

4 20 B

(57)

6 18 C

7 20 B

8 20 B

9 20 B

10 18 C

11 19 B

12 17 C

13 19 B

14 19 B

15 19 B

16 20 B

17 19 B

18 20 B

19 22 A

Setelah diketahui berapa banyak siswa yang dipengaruhi tata

te: tib sekolah dengan kriteria baik sekali, baik, dan cukup kemudian

di >resentasikan masing-masing variabel dengan rumus sebagai

terikut:

F — *100%

N

Untuk pengaruh tata tertib sekolah yang mendapat kriteria baik

sekali dengan nilai A sebanyak 2 siswa

P = — *100% = 10,5% 19

Untuk pengaruh tata tertib sekolah yang mendapat kriteria baik

dengan nilai B sebanyak 14 siswa

(58)

48

Untuk pengaruh tata tertib sekolah yang termasuk dalam kriteria

cukup mendapat nilai C sebanyak 3 siswa

P = — *100% = 15,7% 19

TABEL IX

KLASIFIKASI IMPLEMENTASI TATA TERTIB SEKOLAH

No

is data tentang Sikap Disiplin Siswa di SD N Sidorejo Lor 02

Data sikap disiplin diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri

pertanyaan, masing-masing pertanyaan disediakan 3 alternatif

ui dengan bobot nilai sebagai berikut:

alternatif jawaban A, memiliki nilai 3

alternatif jawaban B, memiliki nilai 2

alternatif jawaban C, memiliki nilai 1

TABEL X

NILAI ANGKET SIKAP DISIPLIN SISWA

No slomor Item

Jml

Resj 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 1 1 3 3 3 1 3 1 2 21

(59)

3 3 3 1 3 3 3 1 2 1 2 22

Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:

Untuk sikap disiplin dengan jumlah 10 item diketahui nilai tertinggi 22

dan terendah 14 maka berdasarkan rumus interval sebagai berikut:

( x t- x r) + 1

ki

sterangan:

= interval ideal

= nilai tertinggi ideal

= nilai terendah ideal

= kelas interval

(2 2 -1 4 )+ ! 3

8

+

1

(60)

ya

Cl

50

= 3

mudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa banyak siswa

ng mempunyai sikap disiplin dengan criteria baik sekali, baik dan

Icup

TABEL XI

INTERVAL SIKAP DISIPLIN SISWA

Nilai Jumlah siswa Nilai nominasi

20-22 14 A

»ngan demikian dapat diketahui:

Untuk sikap disiplin siswa yang baik sekali mendapat nilai

antara 20-22 sebanyak 14 siswa

Untuk sikap disiplin siswa yang baik mendapat nilai antara 17-

19 sebanyak 4 siswa

Untuk sikap disiplin siswa yang cukup mendapat nilai antara 14-

16 sebanyak 1 siswa

smudian dibuat tabel nominasi A (baik sekali), B (baik), C (cukup)

tuk mengetahui sikap disiplin siswa dengan kriteria baik sekali,

ik, cukup

TABEL XII

ULAI NOMINASI IMPLEMENTASI SIKAP DISIPLIN SISWA

I o Responden Skor Nominasi

1 21 A

2 20 A

(61)

4 21 A

Setelah diketahui berapa banyak siswa yang mempunyai

sikap disiplin baik sekali, baik, dan cukup kurang kemudian

dipresentasikan masing-masing variabel dengan rumus sebagai

berikut:

P = — *100%

N

a.

b.

Untuk sikap disiplin yang baik sekali mendapat nilai A sebanyak

(62)

52

c. Untuk sikap disiplin yang cukup mendapat nilai C sebanyak 1

siswa

P = — *100% =5,3% 19

TABEL XIII

KLASIFIKASI SIKAP DISIPLIN SISWA

No

Nilai disiplin

siswa

Interval Frekuensi Persentase

1 Baik sekali (A) 20-22 14 73,7%

2 Baik (B) 17-19 4 21,%

3 Cukup (C) 14-16 1 5,3%

Analisis

Ai

variabel ti

dengan m

berikut:

Ai

I engolahan Data

alisis pengolahan data ini untuk data yang terkumpul dari nilai

ta tertib sekolah dan sikap disiplin siswa untuk mencari korelasi

rnggunakan rumus product moment dengan angka kasar sebagai

I H '

-N

X * 1

IV

N J)

IV

N J)

alisis ini untuk mengetahui seberapa jauh implementasi tata tertib

(63)

Ni ai dari kedua variabel tersebut selanjutnya untuk variabel

implemeniasi tata tertib sekolah dibemi nama variabel X dan sikap disiplin

siswa diberi nama variabel Y.

Se anjutnya kedua variabel tersebut didistribusikan ke dalam

koefisien < ari perkalian antara nilai-nilai variabel X dan nilai-nilai variabel

Y agar r lemudahkan dalam memasukkan ke rumus korelasi product

moment ( engan skor angka kasar. Untuk lebih jelasnya akan penulis

kemukakan dalam tabel berikut:

TAE IMPLEM1

TABEL XIV

EL KERJA UNTUK MENCARI KOEFISIENSI ANTARA ;NTASI TATA TERTIB SEKOLAH (X) d a n SIKAP DISIPLIN

(64)

54

Sehingga Jiketahui

I X = 3>B

dimasukkan ke dalam rumus product moment sebagai berikut:

(65)

rxy =0,6

e lelah

Analisis l|Tji Hipotesis

Si

diketahui

analisis y;

hasil perhitungan dengan rumus korelasi product moment

hasilnya, langkah selanjutnya adalah dilakukan pembuktian

itu dengan cara mengkonsultasikan nilai r yang ada pada tabel.

Dalam perhitungan dengan rumus korelasi product moment di atas,

diketahui bahwa nilai r yang diperoleh itu akan dikonsultasikan dengan nilai

r (pada tabel) apakah teijadi signifikansi atau tidak, atas taraf signifikansi

5% maupi in 1%.

Pe da tabel lain product moment (r hitung) dengan jumlah responden

= 19, kok m N (membacanya ke kanan) dalam kolom signifikansi 5% dalam

tabel diperoleh 0,456 dan taraf signifikansi 1% diperoleh bilangan 0,575,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:

1. pada t araf signifikansi 5% r tabel = 0,456 dan r hitung = 0,613 sehingga

r tabel < r hitung dan

2. pada t iraf signifikansi 1% r tabel = 0,575 dan r hitung = 0,613 sehingga

r tabel < r hitung dan

Oleh kare na nilai r yang diperoleh yaitu 0,613 berada pada batas signifikan,

yaitu padi taraf signifikan 1% sebesar 0,575 atas dasar pernyataan ini maka

nilai r yaag telah diperoleh dapat dikatakan signifikan. Dengan demikian

(66)

U i

tersebut,

patokan1

Implementasi tata tertib sekolah berpengaruh terhadap sikap disiplin siswa,

bahwa se nakin baik implementasi tata tertib sekolah, semakin baik pula

sikap disi] Jin siswa di SD N Sidorejo Lor 02.

ituk menentukan keeratan hubungan/ korelasi antar variabel

uerikut ini diberikan nilai-nilai dari koefisien korelasi sebagai

TABEL XV

INTERVAL NILAI KOEFISIEN KORELASI (KK)

DAN KEKUATAN HUBUNGAN

No Interval Nilai Kekuatan Hubungan

1 n II o* o o Tidak

2 0,00 < K K < 0,20 Sangat rendah atau lemah sekali

3 0,20 < KK < 0,40 Rendah atau lemah tapi pasti

4 0,40 < K K < 0,70 Cukup berarti atau sedang

5 0,70 < KK < 0,90 Tinggi atau kuat

6 0,90 < K K < 1,00 Sangat tinggi atau kuat sekali, dapat

diandalkan

7 KK = 1,00 Sempurna

1

(67)

A. Kesimpu

D i

pemaham:

sebagai b<

1. Tingk: it

tahun in

B. Saran-sa

B tentang

berikut:

ri hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dan

nnya, serta beberapa analisis data maka dapat disimpulkan

rikut:

implementasi tata tertib sekolah siswa SD N Sidorejo Lor 02

2010 yang berada pada kategori baik sekali mencapai 10,5%,

kategc ri baik 73,8% dan kategori cukup 15,7%

2. Sikap disiplin siswa SD N Sidorejo Lor 02 tahun 2010 yang berada pada

kateg<ri baik sekali mencapai 73,7%, kategori baik 21% dan kategori

cukup 5,3%

3. Dari < ata kuantitatif di atas, maka penulis berkesimpulan bahwa sikap

disipl n siswa dipengaruhi oleh implementasi tata tertib sekolah dengan

kategi ri cukup kuat yaitu nilai r yang diperoleh adalah sebesar 0,613

beradi pada batas signifikan 1% dan 5%.

ran

erdasarkan hasil penelitian yang diperoleh serta pembahasan

1 asil tersebut maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai

(68)

58

1. Sikap Jisiplin siswa yang sudah baik perlu dipertahankan dan perlu

ditingk itkan melalui bimbingan, terutama saat mata pelajaran

pengen bangan diri.

2. Perlunya penerapan sanksi yang tegas terhadap siswa yang berulang-

ulang melanggar tata tertib, sehingga tidak mengganggu jalannya

kegiata n belajar mengajar di sekolah.

3. Para s swa atau peserta didik hendaknya selalu meningkatkan sikap

Gambar

TABEL 1DAFTAR GURU SD N SIDOREJO LOR 02
TABEL IIDAFTAR JUMLAH SISWA SD N SIDOREJO LOR 02
TABEL mDAFTAR NAMA RESPONDEN
TABEL IVDaftar Jawaban Angket Implementasi Tata Tertib Sekolah
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui problem psikologis apa saja yang dihadapi karyawan yang berlatar belakang pendidikan tidak sesuai dengan pekerjaannya dan

Untuk arahan struktur ruang yang tercantum dalam RTRW Kabupaten Kepahiang yang terkait dengan bidang Cipta Karya diantaranya rencana pengembangan sistem drainase, rencana

Planlet dengan perlakuan ekstrak melon menunjukkan penampilan planlet anggrek yang lebih kekar merupakan ciri tanaman yang dapat bertahan pada saat aklimatisasi, sedangkan ekstrak

Dengan melihat pentingnya discharge planning pada pasien Diabetes Melitus dan keluarganya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat

The results showed that spirituality affects organizational commitment positively and dual career family worker as moderating variable the influence spirituality on

merupakan laporan akhir tahap pemanfaatan yang meliputi penerapan manajemen pemanfaatan dan rekaman kinerja bangunan gedung hijau yang meliputi organisasi dan tata

 Menyajikan hasil pemetaan tentang upaya integrasi dan reintegrasi sosial sebagai upaya penyelesaian konflik dan mewujudkan perdamaian dan kehidupan sosial yang harmonis