• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN DAN ANALISIS MANAJEMEN

Dalam dokumen AR BAYAN 2014 FINAL v2 (Halaman 39-63)

Tinjauan Operasional

Perseroan merupakan induk perusahaan, dalam pengertian seluruh kegiatan usaha berada pada kinerja masing-masing anak perusahaan yang sebagian besar bergerak di bidang pertambangan dan sisanya bergerak di bidang non-tambang, namun mendukung usaha pertambangan secara terpadu.

Kegiatan Pertambangan

Melihat siklus harga batubara 3 tahun terakhir ini yang masih rendah, Perseroan menurunkan rasio pengupasan tanah dengan tujuan mengurangi biaya produksi serendah-rendahnya.

Tahun 2014, Perseroan melalui anak perusahaan memproduksi batubara sebesar 9,6 juta MT atau, 29.9% lebih rendah dibanding tahun sebelumnya sebesar 13,7 juta MT. Penurunan jumlah produksi ini sejalan dengan kebijakan Perseroan untuk menurunkan volume produksi, namun diperparah dengan keterlambatan pengoperasian proyek Tabang.

Berikut table produksi batubara per proyek dari tahun 2010 hingga 2014:

(dalam juta MT / in million MT) 

Nama Proyek / Project Name 2010 2011 2012 2013 2014

GBP 3.8 3.8 4.1 3.5 2.6 WBM 2.6 4.3 3.8 3.2 2.1 PIK 2.7 3.2 2.5 2.1 0.8 TSA/FKP 1.6 2.6 3.7 2.7 2.2 FTB 1.2 1.7 2.0 2.2 1.9 Mamahak - - 0.2 - - Total 11.9 15.6 16.3 13.7 9.6 PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP)

GBP merupakan pemegang PKP2B generasi kedua yang terdiri dari 2 blok yaitu GBP Blok 1 dan GBP Blok 2 yang berlokasi di Kalimantan Timur. GBP Blok 2 memproduksi batubara dengan kalori tinggi hingga mencapai sekitar 7000 Kcal/Kg GAR. GBP memiliki dua dermaga yaitu Manau dan Tepian Ulak. GBP Blok 1 juga memiliki dermaga di Rimba Ayu.

GBP Blok 2 memproduksi 2,6 juta MT batubara atau lebih rendah 25,7% dari produksi tahun 2013 sebesar 3,5 juta MT.

Sementara GBP Blok 1 pada tahun 2014 tidak dilakukan penambangan sehubungan dengan permasalahan izin dengan pemegang konsesi kehutanan yang belum selesai.

Operation Review

As a parent company, the Company concentrates all business activities on the performances of subsidiaries which mostly engage in the mining sector, with some subsidiaries engaging in non-mining sector that offers integrated support to mining business.

Mining Operations

Considering the persistently low coal price in the last 3 years, the Company decided to reduce strip ratios in order to reduce production costs to the extent possible. In 2014, the Company through its subsidiaries produced 9.6 million MT of coal or 29.9% lower than the previous years production of 13.7 million MT. This production decline was in line with the Company policy of reducing production volumes however was exacerbated by the delay in bringing Tabang into operation.

The table below shows coal production per project from 2010 to 2014:

PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP)

GBP is the holder of a second generation CCOW consisting of 2 blocks, namely Block 1 and Block 2 which are both located in East Kalimantan. GBP Block 2 produces coal with high calories of up to 7000 Kcal/Kg GAR. It has two jetties, namely Manau and Tepian Ulak. GBP Block 1 also has jetty at Rimba Ayu.

GBP Block 2 produced 2.6 million MT in 2014 or 25.7% lower compared to previous year production of 3.5 million MT.

GBP Block 1 was not mined in 2014 due to unresolved permit issues with the holder of an overlapping forestry concession.

PT Wahana Baratama Mining (WBM)

WBM merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Satui, Kalimantan Selatan. WBM memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 6.300 – 6500 Kcal/Kg GAR. Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, WBM menggunakan Dermaga WBM yang terletak di pantai Sungai Cuka – Satui. Kemudian batubara tersebut diangkut dengan tongkang ke KFT-1 yang berada di perairan Kalimantan Selatan dan dapat melayani kapal Handy/Panamax dan/atau Capesize.

WBM memproduksi 2,1 juta MT batubara atau lebih rendah sebesar 34,4% dari tahun 2013 sebesar 3,2 juta MT. WBM juga belum dapat melaksanakan penambangan batubara di area perbatasan tambang dengan PT Arutmin Indonesia akibat penangguhan operasional berkelanjutan di PT Arutmin Indonesia. PT Perkasa Inakakerta (PIK)

PIK merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Timur, Kalimantan Timur. PIK memproduksi batubara kualitas sub-bituminous dengan kandungan kalori sekitar 4.600 – 4.700 Kcal/Kg GAR. Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, PIK menggunakan Dermaga yang terletak di pantai Sekeret. Dermaga ini dapat memuat langsung ke kapal Handy atau Panamax.

PIK memproduksi 0,8 juta MT batubara atau lebih rendah sebesar 61,9% dari tahun 2013 sebesar 2,1 juta MT. PT Teguh Sinarabadi (TSA)

TSA merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur. TSA memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 5.900 – 6.000 Kcal/Kg GAR. Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, TSA menggunakan Dermaga yang terletak di Sungai Mahakam.

TSA memproduksi 0,5 juta MT batubara atau lebih rendah sebesar 28,6% dari tahun 2013 sebesar 0,7 juta MT.

PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)

FKP merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur. FKP memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 5.900 – 6.000 Kcal/Kg GAR. Lokasi tambang FKP dan TSA saling berdekatan sehingga FKP dapat menggunakan Dermaga TSA untuk penggiriman batubaranya.

FKP memproduksi 1,7 juta MT batubara atau lebih rendah sebesar 15,0% dari tahun 2013 sebesar 2,0 juta MT.

PT Wahana Baratama Mining (WBM)

WBM is a third generation CCOW holder located in Satui, South Kalimantan. WBM produces bituminous quality coal with calorific content of 6,300 – 6,500 Kcal/Kg GAR. In order to support coal deliveries, WBM utilized a jetty located in Sungai Cuka – Satui. After which the coal is transported with barge to KFT-1 in South Kalimantan waters which serves handy/Panamax and /or capesize vessels.

WBM produced 2.1 million MT in 2014 or 34.4% lower compared to 3.2 million MT of coal produced in 2013. In addition, WBM has not been able to mine coal in the border area shared with PT Arutmin Indonesia due to the continued suspension of operations at PT Arutmin Indonesia

PT Perkasa Inakakerta (PIK)

PIK is a third generation CCOW holder located in Kutai Timur, East Kalimantan. PIK produces sub-bituminous quality coal with calorific value of about 4,600 - 4,700 Kcal/Kg GAR. In order to support coal deliveries, PIK utilizes the jetty located at Sekeret beach, which is able to load directly to Handy or Panamax vessels.

PIK produced 0.8 million MT in 2014 or 61.9% lower compared to 2.1 million MT of coal produced in 2013. PT Teguh Sinarabadi (TSA)

TSA is a third generation CCOW holder located at Kutai Barat, East Kalimantan. TSA produces bituminous quality coal with calorific content of around 5,900 – 6,000 Kcal/ Kg GAR. To support coal deliveries, TSA utilizes a jetty located on the Mahakam River.

TSA produced 0.5 million MT of coal or 28.6% lower than 2013 production of 0.7 million MT.

PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)

FKP is a third generation CCOW located in Kutai Barat, East Kalimantan. FKP produces bituminous quality coal with calorific value of around 5,900 – 6,000 Kcal/ Kg GAR. FKP and TSA mine locations are in close proximity, therefore FKP is able to use the TSA jetty for coal delivery.

FKP produced 1.7 million MT of coal or 15.0% lower than 2013 production of 2.0 million MT.

PT Fajar Sakti Prima (FSP), PT Bara Tabang (BT) dan PT Brian Anjat Sentosa (BAS) atau FTB atau Konsesi Tabang

Konsesi Tabang merupakan gabungan dari 3 perusahaan tambang yang terdiri dari FSP, BT dan BAS dan memiliki IUP Operation Produksi yang berlokasi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Konsesi Tabang memproduksi batubara ramah lingkungan kualitas sub-bituminous dengan kandungan rendah belerang. Spesifikasi batubaranya sekitar 4.000 – 4.200 Kcal/Kg GAR. Konsesi Tabang menggunakan Dermaga Gunung Sari yang terletak di Sungai Belayan dan Dermaga Senyiur yang terletak di Sungai Kedang Kepala.

FTB memproduksi 1,9 juta MT batubara atau lebih rendah sebesar 13,6% dari tahun 2013 sebesar 2,2 juta MT.

Proyek Pakar (Pakar)

Proyek Pakar merupakan gabungan dari 9 perusahaan tambang yang saling berdekatan lokasinya yaitu TJ, SK, OM, TA, SA, DE, BS, AU dan CA di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Proyek Pakar ini juga bersebelahan dengan Konsesi Tabang dan memiliki batubara ramah lingkungan kualitas sub-bituminous. Spesifikasi batubaranya sekitar 4.000 – 4.200 Kcal/Kg GAR. Proyek Pakar akan menggunakan Dermaga Senyiur yang terletak di Sungai Kedang Kepala.

Konsesi yang berada di Proyek Pakar masih dalam tahap pengurusan perizinan sesuai dengan kebijakan Pemerintah untuk melakukan operasional tambang. Ke depannya, pengembangan proyek Pakar ini akan di dukung oleh infrastruktur proyek Tabang karena lokasinya berdekatan.

Proyek Mamahak

Proyek Mamahak merupakan gabungan dari 4 perusahaan tambang yang saling berdekatan lokasinya yaitu MCM, MBE, MEL, dan BKL serta memiliki IUP Operasi Produksi dan Eksplorasi yang berlokasi di Kalimantan Timur. Proyek Mamahak memproduksi batubara semi-soft coking.

Pada tahun 2014, MCM tidak memproduksi batubara sehubungan dengan tingginya biaya operasional dibandingkan dengan harga batubara saat ini, sehingga Perseroan memfokuskan diri pada kegiatan eksplorasi dengan tujuan mengembangkan wilayah cadangan batubara dan desain tambang. Sementara konsesi lainnya yang termasuk dalam Proyek Mamahak sedang dalam proses permintaan peningkatan IUP eksplorasi menjadi IUP Produksi.

PT Fajar Sakti Prima (FSP), PT Bara Tabang (BT), and PT Brian Anjat Sentosa (BAS) or FTP or Tabang Concession

Tabang Concession is the combination of 3 mining companies comprising FSP, BT and BAS. It has Production Operation IUP located in Kutai Kartanegara, East Kalimantan. The Tabang Concession produces sub- bituminous, environmentally-friendly, low-sulfur coals. The coal specification is around 4,000 – 4,200 Kcal/Kg GAR. Tabang Concession utilizes two jetties, namely Gunung Sari Jetty located on the Belayan river and Senyiur Jetty located on the Kedang Kepala River. FTB produced 1.9 million MT in or 13.6 % lower than 2013 production of 2.2 million MT.

Pakar Project (Pakar)

Pakar Project is the integration of 9 adjoining mining companies, namely TJ, SK, OM, TA, SA, DE, BS, AU and CA located in Kutai Kartanegara, East Kalimantan. The Pakar project is also adjacent to Tabang concession and has environmentally friendly sub-bituminous coal. The coal specification is around 4,000 – 4,200 Kcal/Kg GAR. Pakar project will use the Senyiur Jetty located on the Kedang Kepala River.

Concessions in Pakar Project are still in process to obtain permits in accordance with Government policies in order to operate mines. In the future, the development of this Pakar project will be supported by the Tabang project infrastructures due to their proximities.

Mamahak Project (MCM)

The Mamahak Project is an integration of 4 mining companies with neighboring locations, namely MCM, MBE, MEL and BKL. It has Production Operation and Exploration IUP located in East Kalimantan. The Mamahak Project produces semi-soft coking coal. MCM had no coal production activities in 2014 due to operational costs being higher than current coal price. It therefore focused on exploration activities in order to expand coal reserve areas and develop mine design. Other concessions in the Mamahak Project are in the process of being upgraded from exploration mining business permit (IUP) into Production IUP.

Operasi Non-Tambang

Balikpapan Coal Terminal (BCT)

BCT adalah pelabuhan khusus batubara yang dikelola oleh anak perusahaan Perseroan yaitu PT Dermaga Perkasapratama yang terletak di Kalimantan Timur. Sebagian batubara Perseroan diekspor melalui BCT. Pada tahun 2014, BCT memuat 12,6 juta MT batubara untuk berbagai pelanggan atau naik sebesar 14,5% dari tahun 2013 sebesar 11,0 juta MT.

Kalimantan Floating Transfer Barge (KFT)

Selain BCT, Perseroan juga memiliki dan mengelola dua KFT melalui PT Muji Lines yang berada di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur serta tugboat dan tongkang. KFT-1 telah memuat sekitar 2,0 juta MT batubara selama tahun 2014, atau menurun sebesar 35,5% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 3,1 juta MT. Sedangkan KFT-2 belum beroperasi dan tengah menunggu produksi proyek Tabang/Pakar yang akan dimulai tahun 2015.

PT Indonesia Pratama (IP)

IP merupakan kontraktor untuk Proyek Tabang. Pada akhir semester pertama tahun 2014, IP telah menandatangani beberapa kontrak dengan subkontraktor untuk memberikan berbagai layanan bagi Proyek Tabang. IP juga memiliki dermaga Gunung Sari di Sungai Belayan dan jalan ke Dermaga Senyiur.

Non-Mining Operations Balikpapan Coal Terminal (BCT)

BCT is a special coal terminal managed by the Company's subsidiary, PT Dermaga Perkasapratama, which is located in East Kalimantan. A portion of the Company's coal is mainly exported through the BCT. In 2014, the BCT loaded 12.6 million MT of coal for various customers or 14.5% more than the 11.0 million MT loaded in 2013.

Kalimantan Floating Transfer Barges (KFT)

Other than BCT, the Company also owns and manages two KFTs through PT Muji Lines which are located in South and East Kalimantan, as well as tugboats and barges. KFT-1 has loaded approximately 2.0 million MT of coal during 2014, or 35.5 % less than the 3.1 million MT loaded in previous year, while KFT-2 has not started operations and is waiting for the Tabang/Pakar production which will commence in 2015.

PT Indonesia Pratama (IP)

IP is a contractor for the Tabang project. At the end of first semester of 2014, IP has signed a number of contracts with subcontractors to provide various services to the Tabang project. IP also owns the Gunung Sari Jetty on the Belayan River and owns the road to the Senyiur Jetty.

Truck gandeng bermesin ganda - Tabang / Dual powered road trains - Tabang.

Tinjauan Keuangan

Uraian terkait Tinjauan keuangan mengacu kepada Laporan Keuangan Kosolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member of PricewaterhouseCoopers global network) dengan opini wajar tanpa pengecualian dengan penekanan atas suatu hal sebagaimana pada laporannya tertanggal 31 Maret 2015.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Dalam AS$ (In US$)

Uraian / Details 2014 2013 ∆ %

Aset Lancar / Current Assets 323,240,003 474,147,531 (31.83%)

Aset Tetap / Fixed Assets 257,925,669 282,905,550 (8.83%)

Aset Tidak Lancar / Non-Current Assets 838,416,311 1,092,641,322 (23.27%)

Total Aset / Total Assets 1,161,656,314 1,566,788,853 (25.86%)

Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities 518,794,409 431,456,547 20.24%

Liabilitas Jangka Panjang / Non-Current Liabilities 387,329,860 685,491,088 (43.50%)

Total Liabilitas / Total Liabilities 906,124,269 1,116,947,635 (18.87%)

Ekuitas / Equity 255,532,045 449,841,218 (43.20%)

Aset

Jumlah aset Perseroan berkurang sebesar 25,9% menjadi AS$1.161.656.314 pada tahun 2014 dibandingkan dengan AS$1.566.788.853 pada tahun 2013 karena penurunan signifikan aset lancar sebesar 31,8% atau AS$150.907.528 dan aset tidak lancar sebesar 23,3% atau AS$254.225.011.

Penurunan pada aset lancar sebesar AS$150.907.528 terutama disebabkan penurunan kas dan setara kas sebesar AS$101.302.528 karena sebagian besar kas digunakan untuk pembayaran kembali atas pinjaman yang sebagian diimbangi dengan kenaikan kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya sebesar AS$12.914.642, penurunan nilai persediaan sebesar AS$64.876.886 karena kebijakan Perseroan untuk menurunkan volume persediaan, yang diimbangi dengan kenaikan pajak dibayar dimuka AS$25.324.986. Penurunan pada aset tidak lancar sebesar AS$254.225.011 terutama disebabkan penurunan pajak dibayar dimuka sebesar AS$76.833.502 karena adanya pengembalian pajak dan penurunan properti pertambangan sebesar AS$156.178.946 karena provisi properti pertambangan serta amortisasi.

Penurunan aset tetap dikarenakan depresiasi berkelanjutan aset-aset yang ada dan penjualan aset tetap.

Financial Review

Analysis on financial review will refer to the Company's Consolidated Financial Statement for the year ending 31 December 2014 and 2013 which has been audited by Public Accountant Tanudiredja, Wibisana & Partners (a member of PricewaterhouseCoopers global network) with unqualified opinion with emphasis of matter stated in its report dated 31 March 2015.

Statement of Financial Position

Assets

Total Company assets reduced by 25.9% to US$1,161,656,314 compared to US$1,566,788,853 in 2013 due to significant decrease of 31.8% or US$150,907,528 in current assets and 23.3% or US$254,225,011 in non current assets.

The decrease of current assets of US$150,907,528 was primarily due to decrease of cash and cash equivalents of US$101,302,528 due to the repayment of loan and partially offset by an increase of US$12,914,642 in restricted cash and cash equivalents, a decrease in inventories of US$64,876,886 due to Company policy of reducing inventory volumes in 2014 and the reduction of stripping ratio and was offset by an increase of prepaid taxes of US$25,324,986.

The decrease in non-current assets of US$254,225,011 was primarily due to a decrease in prepaid taxes of US$76,833,502 due to refund of taxes and decrease of US$156,178,946 in mining properties due to the provision for impairment of mining properties and amortization.

The decrease in fixed assets was due to the continued depreciation of existing assets and sale of fixed assets.

Liabilitas

Jumlah liabilitas Perseroan menurun sebesar 18,9% dari AS$1.116.947.635 pada tahun 2013 menjadi AS$906.124.269 oleh karena penurunan liabilitas jangka panjang sebesar 43,5% atau sebesar AS$298.161.228 dan peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar 20,2% atau setara AS$ 87.337.862.

Penurunan liabilitas jangka panjang sebesar AS$298.161.228 disebabkan penurunan pinjaman jangka panjang sebesar AS$255.074.351, yang disebabkan pembayaran kembali prinsipal secara berkelanjutan serta klasifikasi ulang Fasilitas Modal Kerja dari utang jangka panjang ke jangka pendek yang harus dibayar kembali pada bulan April 2015.

Peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar AS$87.337.862 terutama disebabkan oleh reklasifikasi fasilitas Modal Kerja Club Deal baru yang akan jatuh tempo dalam satu tahun sebesar AS$103.623.088. Namun hal ini sebagian diimbangi dengan penurunan utang usaha sebesar AS$26.072.473, beban akrual sebesar AS$28.815.413 dan uang muka dari pelanggan pihak ketiga sebesar AS$6.294.502.

Ekuitas

Jumlah Ekuitas Perseroan menurun 43,2% dari AS$449.841.218 pada tahun 2013 menjadi sebesarAS$255.532.045 pada tahun 2014 karena rugi bersih keseluruhan yang diakui pada tahun 2014. Laporan Laba Rugi Komprehensif

Kinerja Keuangan Perseroan berdasarkan Laba Rugi Komprehensif adalah sebagai berikut:

Uraian / Details 2014 2013 ∆ %

Pendapatan / Revenue 828,259,942 1,147,467,928 (27.8%)

Laba Bruto / Gross Proit 97,025,107 163,419,730 (40.6%)

Rugi Bersih / Net Loss (189,017,198) (55,216,028) 242.3%

Pendapatan

Pendapatan Perseroan mengalami penurunan sebesar 27.8% menjadi AS$828.259.942 pada tahun 2014 dari AS$1.147.467.928 karena penurunan harga jual rata-rata batubara dari AS$77.0/MT menjadi AS$66,4/MT tahun 2014 serta volume penjualan batubara lebih rendah sebesar 12,1 juta MT dibandingkan 14.7 juta MT tahun sebelumnya.

Laba Bruto

Laba bruto Perseroan mengalami penurunan 40,6% menjadi AS$97.025.107 pada tahun 2014 dari AS$163.419.730 tahun 2013. Penurunan laba bruto ini terutama disebabkan oleh penurunan harga jual rata- rata batubara dan penurunan volume penjualan, namun sebagian diimbangi oleh pengurangan beban pokok penjualan karena penurunan rasio pengupasan tanah rata-rata tertimbang dan biaya lainnya.

Liabilities

Total Company liabilities decreased by 18.9% from US$1,116,947,635 in 2013 to US$906,124,269 due to decrease of long-term liabilities 43.5% or US$298,161,228 and an increase of short-term liabilities of 20.2% or equivalent of US$87,337,862.

The decrease of long-term liabilities of US$ 298,161,228 was caused by a reduction in long term loans of US$255,074,351 caused by the continued repayment of principal coupled with the reclassification from long term debt to short term debt of the Working Capital Facility which is due to be repaid in April 2015.

The increase of short-term liabilities of US$87,337,862 was mainly caused by the reclassification of the Working Capital element of the New Club Deal which will mature within one year in the amount of US$103,623,088. However this was partially off set by the decrease of trade accounts payable of US$26,072,473, accrual expenses of US$28,815,413 and advance payment from third party customers of US$6,294,502.

Equity

The Company’s equity decreased by 43.2% to US$255,532,045 from US$449,841,218 in 2013 due to the overall net loss recognized in 2014.

Report Statements of Comprehensive Income

Company Financial Performance based on

Comprehensive Income Statement can be seen below:

Revenue

The Company’s revenue decreased by 27.8% to US$828,259,942 in 2014 from US$1,147,467,928 in 2013 due to the decrease in the average selling price of coal to US$66.4 / MT in 2014 from US$77.0 / MT, as well as lower sales volume at 12.1 million MT compared to 14.7 million MT in the previous year.

Gross Profit

The Company’s gross profit decreased by 40.6% to US$97,025,107 in 2014 from USD 163,419,730 in 2013. This decrease in gross profit was principally due to the decrease in the average selling price and the drop in sale volumes, but partially offset by the overall reduction in cost of goods sold due to the drop in the weighted average stripping ratio and other cost reductions.

Hal tersebut di atas juga menyebabkan marjin laba kotor pada tahun 2014 menurun menjadi 11,7%, yang lebih rendah daripada tahun 2013 yaitu 14,2%.

Rugi Bersih

Rugi bersih Perseroan mengalami peningkatan sebesar 242.3% menjadi (AS$189.017.198) pada tahun 2014 dari (AS$55.216.028) pada tahun 2013. Peningkatan kerugian bersih tersebut terutama disebabkan laba bruto yang lebih rendah serta provisi untuk penurunan nilai properti pertambangan dan aset eksplorasi dan evaluasi sebesar AS$156.453.028 yang diimbangi dengan penurunan rugi selisih kurs sebesar AS$42.657.619. Arus Kas

Ringkasan laporan arus kas 2014 dan 2013 Perusahaan dapat dilihat sebagai berikut:

Uraian / Details 2014 2013 ∆ %

Arus Kas dan Setara Kas Awal Tahun /

Cash and Cash Equivalents at the Beginning of the Year 181,380,887 152,769,325 18.7%

Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi /

Net Cash Generated from Operating Activities 65,879,793 45,428,656 45.0%

Dalam dokumen AR BAYAN 2014 FINAL v2 (Halaman 39-63)