• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gugatan pembatalan Merek baru dikenal semenjak dibuatnya Undang – undang Nomor. 19 Tahun 1992 yang diatur dalm ketentuan Pasal 56 yang menyebutkan bahwa : “Gugatan pembatalan pendaftaran Merek dapat diajukan oleh pihak yang yang berkepentingan sebagaimana diamksud dalam Pasal 4, 5 dan 6”. Dimana apabila Merek yang didaftarkan tersebut telah melanggar kesusilaan dan ketertiban umum, tidak memiliki daya pembeda serta telah menjadi milik umum, merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang dan atau jasa yang dimintakan pendaftarannya, merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto,

75

Merek dan nama badan hukum lain yang dimiliki orang lain yang sudah terkenal kecuali atas persetujuan yang berhak. Merupakan peniruan atau menyeruapi tanda atau cap atau stempel resmi yang digunakan ileh Negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang : atau merupakan atau cipataan atau menyerupai ciptaan orang lain yang dilindungi Hak cipta tersebut.

Adapun Pemilik Merek terdaftar yang Mereknya telah dilanggar, dapat mengajukan gugatan pada pihak lain yang telah secara tanpa hak menggunakan Merek yang mempunyai persamaan pada pokok atau keseluruhannya untuk barang dan / atau jasa yang menggunakan Merek tersebut. Gugatan Pemilik Merek terdaftar tersebut dapat diajukan ke Pengadilan Niaga. Adapun meskipun dalam proses pemeriksaan tersebut, untuk mencegah kerugian lebih besar Pemilik Merek terdaftar selaku Penggugat dapat mengajukan permohonan kepada Hakim untuk menghentikan kegiatan produksi, peredaran dan / atau jasa yang menggunakan Merek tersebut secara tanpa hak.

Selain melalui gugatan, apara pihak yang mengajukan gugatan para pihak juga dapat menyelesaikan sengketa melalui gugatan, para pihak djuga dapat menyelesaikan sengketa melalui arbitrase maupun alternatif penyelesaian sengketa.

Menurut Kunto Wibisono penyelesaian sengketa terhadap Merek diatur dalam Hukum Indonesia antara lain :

76

a. Penyelesaian Sengketa Alternatif / Arbitrase.

Penyelesaian sengekta dengan cara ini dianggap dapat diselesaikan secara win – win solution, oleh karena penyelesaian sengketa alternative dan arbitrase dianggap tidak memkan waktu yang lama dan juga biaya. Dalam pemeriksaan di pesidangan arbitrase tidak berbeda dengan acara pemeriksaan perkara perdata sebagaimana yang telah diatur di dalam HIR dan RBg, yang membedakan adalah Pengadian Umum terbuka untuk umum, sedangkan arbitrase tertutup untuk umum oleh karena sengekta para pihak dijamin kerahasiannya.

b. Penyelesaian Sengketa melalui Pengadilan

Penyelesaian sengketa melalui Pengadilan merupakan penyelesaian yang dialkukan apabila tidak menemukan titik temu antara para pihak.

Dalam penyelesaian Merek melalui Pengadilan Niaga terdapat tiga macam yaitu gugatan penghapusan pendaftaran Merek, gugatan pembatalan Merek dan gugatan ganti rugi.

Dalam proses penyelesaiannya, penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Niaga berjalan lebih cepat dibandingkan dengan Pengadilan Negeri biasa. Oleh karena berdasarkan ketentuan dalam Undang – undang Merek bahwa gugatan harus te;ah diputuskan dalam kurun waktu 90 (sembilan puluh hari) sejak permohonan Kasasi diterima. Dengan demikian para pihak yang bersengketa memiliki kepastian waktu dalam penyelesaian sampai dengan adanya putusan Mahkamah Agung yang berkekuatan hukum tetap (incracht).

77 I. Tinjauan Umum Pembatalan Merek

Pengaturan mengenai Pembatalan Merek Terdaftar dapat ditemukan dalam Pasal 68 sampai dengan pasal 72 Undang – undang Merek Tahun 2001, lain halnya dengan penghapusan, pembatalan pendaftaran Merek terdaftar hanya dapat diajukan pada pihak yang berkepentingan atau pemilik Merek, baik dalam bentuk permohonan kepada Direktorat Jenderal HKI atau gugatan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat bila Penggugat atau Tergugat bertempat tinggal di luar wilayah Negara Republik Indonesia, dengan dasar alasan sebagaiman dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6 yang mengatur mengenai merek yang tidak dapat didaftar dan yang ditolak.38 Ketentuan ini dicantumkan dalam Pasal 68 Undang – undang Merek 2001 yang berbunyi:

a. Gugatan pembatalan pendaftaran Merek dapat diajukan oleh pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, atau Pasal 6.

b. Pemilik Merek yang tidak terdaftar dapat mengajukan gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah mengajukan permohonan Kepada Direktorat Jendral HKI

c. Gugatan pembatalan sebagimana dimaksud pada ayat (1) diajukan ke Pengadilan Niaga

38 Rachmadi Usman , Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual Perlindungan dan Dimensi hukumnya di Indonesia., (Bandung : Alumni, 2003), hlm 362 - 363

78

d. Dalam hal Penggugat atau Tergugat bertempat tinggal di luar wilayah Negara Republik Indonesia, gugatn diajukan krpada Pengadilan Niaga di Jakarta.39

Gugatan pembatalan Merek hanya dapat diajukan dalam jangka waktu 5 tahun sejak tanggal pendaftaran Merek. Gugatan pembatalan Merek dapat diajukan tanpa batas waktu apabila Merek yang bersangkutan bertentangan dengan moralitas agama, keasusilaan, ketertiban umum. 40

Terhadap putusan Pengadilan Niaga yang memutuskan gugatan pembatalan hanya dapat diajukan Kasasi. Isi putusan peradilan itu segera disampaikan oleh Panitera yang bersangkutan kepada direktorat jenderal setelah tanggal putusan diucapkan. Direktorat Jenderal melaksanakan pembatalan pendaftaran Merek yang bersangkutan dari Daftar Umum Merek dalam Berita Resmi Merek. Setelah putusan badan peradilan diterima dan mempunyai kekuatan hukum tetap.41

Pembatalan pendaftaran Merek dilakukan oleh Direktorat Jenderal dengan mencoret Merek yang bersangkutan dari daftar Merek dengan memberi catatan tentang alasan dan tanggal pembatalan tersebut.

pmbatalan pendaftaran itu diberitahukan secara tertulis kepada pemilik Merek atau kuasanya dengan menyebutkan alasan pembatalan dan

39 Pasal 68 Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

40 Ahmadi, Miru Hukum Merek (Cara Mudah Mempelajari Undang – Undang Merek), (Jakarta: PT.Raja Grafindo,2005), hlm.85

41 Rachmadi Usman, Op.cit., hlm. 363,364

79

penegasan bahwa sejak tanggal pencoretan dari Daftar Umum Merek, sertifikat yang bersangkutan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pencoretan pendaftaran suatu Merek dari Daftar Umum Merek diumumkan dalam Berita Resmi Merek. Pembatalan dan pencoretan pendaftaran Merek 42mengakibatkan berakhirnya perlindungan hukum atas Merek yang bersangkutan.

42 OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),Ed.

Revisi, Cet .9.(Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada,2015). hlm, 369

Dokumen terkait