• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PER SEGMEN USAHA

Dalam dokumen 2016 view (Halaman 104-109)

Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH

70

Kredit UMKM (Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah) secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 85,25% yaitu dari Rp479,966 miliar pada 31 Desember 2015 meningkat menjadi Rp889,159 miliar pada 31 Desember 2016 atau naik sebesar Rp409,193 miliar dengan share sebesar 21,82% terhadap total kredit.

KETERANGAN 31 Des 15 31 Des 16

NAIK

(TURUN) GROWTH

(Rp Juta) (Rp Juta) (Rp Juta) (%)

KREDIT UMKM

a. KREDIT MIKRO 202.403 289.986 87.583 43,27

b. KREDIT KECIL 270.313 567.379 297.066 109,90

c. KREDIT MENENGAH 7.250 31.794 24.544 338,54

TOTAL KREDIT UMKM 479.966 889.159 409.193 85,25

SHARE KREDIT UMKM THD

TOTAL KREDIT 13,19 21,82 8,63 0,65

Pertumbuhan kredit UMKM tertinggi terjadi pada segmen Kredit Menengah sebesar 338,54% yaitu dari Rp7,25 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp31,794 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp24,544 miliar, disusul Kredit Kecil yang tumbuh sebesar 109,9% yaitu dari Rp270,313 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp567,379 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp297,066 miliar. Sedangkan Kredit Mikro tumbuh sebesar 43,27% yaitu dari Rp202,403 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp289,986 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp87,583 miliar.

Dalam grafik dapat digambarkan :

KREDIT MIKRO KREDIT KECIL KREDIT MENENGAH TOTAL KREDIT UMKM 31 Des 15 202.403 270.313 7.250 479.966 31 Des 16 289.986 567.379 31.794 889.159 - 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 900.000 1.000.000

Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH

71

Beberapa segmen produk kredit PT. Bank Kalteng yang telah diberikan kepada masyarakat Kalimantan Tengah antara lain:

a. KREDIT PROGRAM SUP 005

Yaitu kredit program Pemerintah RI yang diberikan khusus kepada pelaku Usaha Mikro dan Kecil dalam rangka pengembangan usahanya baik dalam bentuk Kredit Modal Kerja maupun Kredit Investasi.

Sejak 31 Desember 2015 sampai dengan 31 Desember 2016 Kredit Program SUP 005 mengalami penurunan sebesar 21.59% yaitu dari Rp12,261 miliar per 31 Desember 2015 turun menjadi Rp9,614 miliar pada 31 Desember 2016 atau turun sebesar Rp2,647 miliar.

b. KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

Yaitu kredit program Pemerintah RI yang diberikan khusus kepada pelaku Usaha

Mikro dan Ritel dalam rangka

pengembangan usahanya baik dalam bentuk Kredit Modal Kerja maupun Kredit Investasi.

Kredit Program KUR mengalami

penurunan sebesar 73,93% yaitu dari Rp34,524 miliar per 31 Desember 2015 turun menjadi Rp9,002 miliar pada 31 Desember 2016 atau menurun sebesar Rp25,522 miliar. Penurunan outstanding

KUR terjadi akibat dihentikannya

program KUR oleh Pemerintah RI sejak tahun 2014. 12.261 9.614 - 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 31 Des 15 31 Des 16 34.524 9.002 - 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 31 DES 15 31 DES 16

Grafik dalam jutaan rupiah Grafik dalam jutaan rupiah

Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH

72

c. KREDIT USAHA KONSTRUKSI

Yaitu kredit modal kerja yang diberikan kepada perusahaan konstruksi dibidang pembangunan fisik dan penyediaan barang dan jasa dengan hasil kegiatan usaha berupa sarana infrastruktur seperti jalan, jembatan, bendungan pengairan atau irigasi, bangunan tempat usaha seperti perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan, atau pasar, perhotelan dan tempat rekreasi, bangunan industri seperti pabrik dan penyediaan barang dan jasa. Kredit Usaha Konstruksi mengalami pertumbuhan yang cukup singnifikan sebesar 98,06% yaitu dari Rp68,431 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp135,532 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp67,101 miliar.

d. KREDIT USAHA KOMERSIAL NON KONSTRUKSI

Yaitu kredit non program Pemerintah RI yang diberikan khusus kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Korporasi dalam rangka pengembangan usahanya baik dalam bentuk Kredit Modal Kerja maupun Kredit Investasi pada sektor non konstruksi.

Kredit Usaha Komersial Non Konstruksi mengalami pertumbuhan sebesar 51,32% yaitu dari Rp642,193 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp971,752 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp329,559 miliar.

e. KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

Yaitu kredit konsumtif yang diberikan kepada masyarakat baik pegawai maupun pelaku usaha dalam rangka pembelian rumah baik rumah lama maupun rumah baru, baik dibangun secara perorangan maupun developer dengan jangka waktu maksimal 15 tahun.

Kredit konsumtif KPR tumbuh sebesar 39,92% yaitu dari Rp66,226 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp92,664 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp26,438 miliar.

68.431 135.532 - 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000 160.000 31 DES 15 31 DES 16 642.193 971.752 - 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 31 DES 15 31 DES 16

Grafik dalam jutaan rupiah Grafik dalam jutaan rupiah

66.226 92.664 - 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000 90.000 100.000 31 DES 15 31 DES 16

Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH

73

f. KREDIT MULTIGUNA KONSUMTIF

Yaitu kredit konsumtif yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS), Calon PNS, Pensiunan, Pegawai Kantor Pusat

(APBN), Pegawai BUMN, Pegawai

BUMD, Anggota DPRD, TNI, POLRI, Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah dan

Pegawai Perusahaan Swasta yang

berpenghasilan tetap perbulan yang dapat dipergunakan untuk membeli, membangun atau memperbaiki rumah tempat tinggal, membeli kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, membeli perabotan rumah tangga, membiayai pendidikan anggota keluarga dan membiayai lain-lain.

Kredit Multiguna Konsumtif mengalami pertumbuhan sebesar 2,09% yaitu dari Rp2.816 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp2.874 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp58,776 miliar.

Berdasarkan sektor ekonomi, pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang mencapai 109,51% yaitu dari Rp9,294 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp19,472 miliar pada 31 Desember 2016 atau meningkat sebesar Rp10,178 miliar, disusul sektor penyedia akomodasi dan makan minum, dan sektor konstruksi yang tumbuh masing-masng sebesar 99,42% dan 98,06%.

No. SEKTOR EKONOMI TAHUN 2015 TAHUN 2016 Naik (Turun)

Rupiah %

1 Rumah Tangga 2.882.443 3.024.198 141.755 4,92 2 Pertanian, perburuan dan

Kehutanan 69.897 117.338 47.441 67,87 3 Perikanan 13.121 23.505 10.384 79,14 4 Pertambangan dan Penggalian 125 46 (79) (63,30) 5 Industri Pengolahan 48.967 50.240 1.273 2,60 6 Listrik, Gas dan Air 95.875 100.777 4.902 5,11 7 Konstruksi 68.431 135.532 67.101 98,06 8 Perdagangan Besar dan Eceran 254.425 447.704 193.279 75,97 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 15.578 31.065 15.487 99,42 10 Transportasi, pergudangan &

Komunikasi 5.229 9.414 4.185 80,03 11 Real Estate, usaha persewaan dan

jasa perusahaan 32.876 9.407 (23.469) (71,39) 12 Administrasi Pemerintahan dan

Pertanahan - - - - 13 Jasa Pendidikan 1.777 2.024 247 13,88 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9.294 19.472 10.178 109,51 15 Jasa kemasyarakatan, sosial,

budaya, hiburan dan perseorangan 136.977 97.647 (39.330) (28,71) 16 Jasa perorangan yang melayani

rumah tangga 4.635 6.383 1.748 37,71 TOTAL 3.639.652 4.074.752 435.100 11,95 2.816.022 2.874.798 2.780.000 2.800.000 2.820.000 2.840.000 2.860.000 2.880.000 31 DES 15 31 DES 16

Laporan Tahunan 2016 | PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH

74

PT. Bank Kalteng menyediakan produk simpanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu Giro, Tabungan, dan Deposito. Sesesuai dengan kebijakan manajemen untuk memperkuat struktur dana pihak ketiga, dengan produk-produk tersebut diharapkan dapat menghimpun dana yang berkualitas sehingga dapat memberikan penguatan di sektor likuiditas.

Pada tahun 2016 pencapaian kinerja penghimpunan Dana pihak Ketiga (DPK) atau Simpanan secara keseluruhan mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan tertinggi terjadi pada jenis Deposito sebesar 56,87% yaitu dari Rp456,935 miliar per 31 Desember 2015 naik menjadi Rp716.774 miliar pada 31 Desember 2016. Giro meningkat 17,83% atau sebesar Rp328,236 miliar, Tabungan meningkat 7,05% atau sebesar Rp79,318 miliar, sehingga secara umum penghimpunan Dana Pihak Ketiga mengalami peningkatan 19,50% sebesar Rp 667,393 miliar dibandingkan tahun 2015.

KETERANGAN 2015 2016 Naik (Turun) SHARE (%) Rp % GIRO 1.840.490 2.168.725 328.236 17,83% 53,03 TABUNGAN 1.125.124 1.204.442 79.318 7,05% 29,45 DEPOSITO 456.935 716.774 259.839 56,87% 17,53 Total 3.422.549 4.089.942 667.393 19,50% 100,00

Dalam dokumen 2016 view (Halaman 104-109)