• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Game

2.4.1. PENGERTIAN GAME

Game memiliki dua komponen, yaitu ends dan means. Ends mengarah pada gagasan bahwa game merupakan sebuah kontes atau kompetisi, yang harus diraih oleh pemainnya, baik secara individual (single player) atau pun team player. Maka, dalam hal ini, di setiap game selalu ada pemenangnya. Sementara means mengacu pada perlengkapan dan peraturan-peraturan yang ada selama game dimainkan (David Parlett, dalam Egenfeldt-Nielson, Smith, & Tosca, 2008).

McLuhan, dalam bukunya yang berjudul Understanding Media

menyatakan bahwa game merupakan seni yang populer, kolektif, serta merupakan media untuk melepaskan tension (ketegangan).

“Games are popular art, collective, social reactions to the main drive or action of any culture. Games, like institutions, are extensions of social man and of the body politic, as technologies are extensions of the animal organism. Both games and technologies are counter-irritants or ways of adjusting to the stress that occur in any social group . . . Games are dramatic models of our psychological lives providing release of particular tensions.”

(McLuhan dalam Egenfeldt-Nielson, dkk., 2008, hal. 28).

Game juga didefinisikan sebagai sebuah sistem, di mana pemainnya terlibat dalam konflik yang sengaja dibuat dan memiliki peraturan, lalu pada

akhirnya akan menghasilkan sebuah nilai yang dapat diukur. Nilai yang dihasilkan memengaruhi pemainnya sehingga pemain merasa lekat dengan hasil tersebut.

A game is a system in which players engage in an artificial conflict, defined by rules, that results in a quantifiable outcome”. (Katie Salen &

Eric Zimmerman, dalam Egenfeldt-Nielson, dkk., 2008 hal. 34)

A game is a rule-based formal system with a variable and quantifiable outcome, where different outcomes are assigned different values, the player exerts effort in order to influence the outcome, the player feels attached to the outcome, and the consequences of the activity are optional and negotiable”. (Jesper Juul, dalam Egenfeldt-Nielson, dkk., 2008 hal. 34)

Dalam penelitian ini, game yang dimainkan merupakan sistem yang di dalamnya terdapat peraturan, serta memiliki komponen ends, yang mengarah pada kontes atau kompetisi, dimainkan secara single player dengan tujuan meraih skor setinggi-tingginya.

2.4.2. GENRE GAME

Gamespot, dalam Egenfeldt-Nielson, dkk. (2008), membagi game dalam beberapa kategori, yaitu action games, adventure games, puzzle games, sport games, driving games, strategy games, role playing games, dan simulation games. Kemudian, Egenfeldt-Nielson (2008) membagi game ke dalam empat kategori atau genre, yaitu:

1.) Action game, biasanya melibatkan kegiatan fisik yang intens seperti berkelahi, yang menjadi ciri khas dari game genre ini adalah dalam memainkannya, dilibatkan keterampilan motorik dan koordinasi antara mata dan tangan. Sebagian besar tugas dalam permainan ini adalah untuk menggerakkan karakter on-screen dengan cepat, dan belakangan juga

terdapat permainan yang menuntut pemainnya untuk memecahkan beberapa tantangan seperti puzzle.

2.) Adventure game, dicirikan dengan permainan yang melibatkan kemampuan berpikir secara mendalam dan membutuhkan kesabaran dalam memainkannya. Dibutuhkan kemampuan atau keterampilan tersebut untuk dapat memecahkan narasi yang kebanyakan didasari pada tema-tema cerita detektif. Untuk dapat menyelesaikan game, pemainnya dituntut untuk mampu berpikir logis dan berpikir deduktif.

3.) Strategy game, mengedepankan masalah strategi dan kebanyakan bertemakan peperangan.

4.) Process-oriented game, mengarah pada permainan yang bertujuan untuk menghibur, tidak untuk menyelesaikan konflik atau berkompetisi, misalnya dengan membentuk sebuah kota atau keluarga secara virtual. Tantangan dalam bermain game bergenre process-oriented ini tidak dari musuh yang datang dari luar, tetapi pemain harus menguasai jalannya permainan (mastery and exploration).

Adapun beberapa genre game tambahan (wikipedia), di antaranya yaitu:

1.) Music Games, menantang pemainnya untuk mengikuti gerakan dari irama yang telah ada atau mengembangkan suatu irama tertentu. Beberapa game menantang pemainnya dengan cara melangkahkan kaki pada dance pad (papan tari) sesuai dengan irama lagu yang telah dipilih pemain, atau bisa juga dengan memukul gendang sesuai dengan irama yang telah ditentukan.

Contoh music games di antaranya adalah Dance Dance Revolution (DDR) dan Guitar Hero.

2.) Massive Multiplayer Online Game (MMO/MMOG), memungkinkan game dimainkan secara bersamaan oleh beberapa pemain sekaligus. Untuk memainkannya, game ini didukung oleh koneksi internet. Permainan jenis ini dapat dipasang di video game console, komputer, ataupun perangkat mobile lainnya.

3.) Casual Game, merupakan betuk game yang tidak menargetkan pemainnya untuk mengeluarkan terlalu banyak usaha dan waktu, diciptakan untuk mengisi waktu istirahat disela-sela kejenuhan, karena game ini merupakan jenis game yang ringan, tidak memiliki tantangan yang berat, serta tidak mengandung unsur-unsur kekerasan.

4.) Party Game, merupakan game yang dikembangkan untuk game multiplayer yang dimainkan antara banyak pemain. Salah satu contoh kegiatan dalam permainan jenis ini adalah dengan mengumpulkan beberapa barang atau item dari pemain lainnya.

5.) Programming Game, merupakan permainan komputer di mana pemainnya tidak berpengaruh langsung terhadap jalannya permainan, melainkan karakter yang dimainkan tersebut telah dikontrol setelah diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman, misalnya tank atau robot yang saling menghancurkan.

6.) Puzzle Game, mengharuskan pemainnya untuk memecahkan teka-teki, bisa juga dengan mencocokkan bagian-bagian yang terpotong. Contoh permainan genre ini salah satunya adalah Tetris.

7.) Trivia Game, tujuan dari permainan ini adalah untuk menjawab beberapa pertanyaan dengan tujuan mendapatkan poin. Dapat juga disebut dengan

permainan kuis. Contohnya seperti permainan “Who Wants to be a Millionaire?” atau pun juga “Can We Guess Your IQ?”

8.) Board Game/Card Game, permainan tradisional yang dipindahkan ke dalam versi komputer, misalnya seperti permainan catur dan permainan kartu. Contoh permainan seperti Spider Solitaire, Mahjong, Checkers, atau pun Othello.

Genre game yang digunakan dalam penelitian ini adalah casual game, yaitu game yang dipasang pada gadget yang berbasis android, “Don’t Tap the White Tile/Piano Tiles.” Game ini merupakan salah satu casual game yang cukup populer di tahun 2014 hingga 2015.

Dokumen terkait