• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Guru

1. Pengertian Guru

Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan/ pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih (Uzer Usman, 1990:4). Dengan berdasar teori McCleland, Suyanto (http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006) menuliskan bahwa saat guru tampil di depan kelas, ia akan menjadi sosok yang menarik sehingga ia bisa menebarkan virus nAch (Needs for Achievement) atau motivasi berprestasi.

Istilah guru berasal dari bahasa Sansekerta, yang artinya pengajar, pendidik, dan pengasuh dalam institusi pendidikan seperti sekolah atau ‘trusyen’ (Endang A. Suhesti, 2006:117). GBHN 1993 menyebutkan bahwa guru sebagai pendidik dan pengajar memiliki peran yang sangat

strategis dalam mengantarkan keberhasilan peserta didik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:337) guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya atau mata pencahariannya mengajar. Menurut Samana (1994:53-68) seorang guru haruslah memiliki kompetensi keguruan. Kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi/ kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif. Kompetensi keguruan meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi kepribadian-sosial merupakan modal dasar bagi guru. perincian kompetensi kepribadian- sosial adalah sebagai berikut:

a. Guru menghayati dan mengamalkan nilai hidup

b. Guru hendaknya bertindak jujur dan bertanggungjawab

c. Guru mampu berperan sebagai pemimpin, baik di dalam lingkup sekolah maupun di luar sekolah

d. Guru bersikap bersahabat dan terampil berkomunikasi dengan siapapun demi tujuan yang baik

e. Guru mampu berperan serta aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya masyarakatnya

f. Dalam persahabatan dengan siapapun, guru tidak kehilangan prinsip serta nilai hidup yang diyakininya

g. Guru bersedia ikut berperan serta dalam berbagai kegiatan sosial, baik dalam lingkup kesejawatannya maupun dalam kehidupan masyarakat pada umumnya

h. Guru adalah pribadi yang bermental sehat dan stabil i. Guru tampil secara pantas dan rapi

j. Guru mampu berbuat kreatif dengan penuh perhitungan

k. Dalam keseluruhan relasi sosial dan profesionalnya guru hendaknya mampu bertindak tepat waktu dalam janji dan penyelesaian tugas- tugasnya

l. Guru hendaknya dapat menggunakan waktu luangnya (di luar tugas keguruannya) secara bijaksana dan produktif

Sedangkan kompetensi profesionalnya dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Guru dituntut menguasai bahan ajar

b. Guru mampu mengelola program belajar mengajar c. Guru mampu mengelola kelas

d. Guru mampu menggunakan media dan sumber pengajaran e. Guru menguasai landasan-landasan kependidikan

f. Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar

g. Guru mampu menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan pengajaran

h. Guru mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan penyuluhan

i. Guru mengenal dan mampu ikut menyelenggarakan administrasi sekolah

j. Guru memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan mampu menafsirkan hasil-hasil pendidikan untuk kepentingan pengajaran

Sedang menurut Muhibbin Syah (2000:256), guru adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, dalam arti mengembangkan ranah cipta, rasa, dan karsa siswa sebagai implementasi konsep ideal mendidik. Agar memperoleh mutu dan standar yang sesuai dengan tuntutan jaman, setiap bidang pekerjaan dan insan yang bekerja di dalamnya haruslah profesional dan efektif.

Menurut Suyanto (http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006), sejalan dengan pendapat Houle, ciri-ciri pekerjaan yang profesional, yaitu meliputi:

a. Harus memiliki landasan yang kuat

b. Harus berdasarkan atas kompetensi individual c. Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi

d. Ada kerjasama dan kompetensi yang sehat antar sejawat e. Adanya kesadaran profesional yang tinggi

f. Memiliki prinsip-prinsip etik g. Memiliki sistem sanksi profesi h. Adanya militansi individual i. Memiliki organisasi profesi

Dengan merujuk pada hal diatas, guru yang profesional dalam melaksanakan pembelajaran di kelas akan melaksanakannya secara efektif. Sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Suyanto (http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006) yang sejalan dengan pendapat

Gary A. Davis dan Margareth A. Thomas, terdapat empat ciri guru yang efektif, yaitu:

a. Memiliki kemampuan yang terkait dengan iklim belajar di kelas

b. Memiliki kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen pembelajaran

c. Memiliki kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik (feedback) dan penguatan (reinforcement)

d. Memiliki kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri

Karena guru merupakan seorang fasilitator dan ujung tombak dalam dunia pendidikan, maka profesionalitas dan efektifitas wajib dimiliki oleh setiap guru.

2. Hak dan Kewajiban Guru

Dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nawawi, 1994:68), guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh:

a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai

b. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja

c. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas d. perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil

kekayaan intelektual

e. kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

Dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nawawi, 1994:68), guru sebagai pendidik mempunyai kewajiban untuk:

a. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.

b. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.

c. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya 3. Peranan Guru

Uzer Usman (1990:1) sejalan dengan pendapat Wrightman menjelaskan bahwa peranan guru adalah serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perkembangan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya.

Peranan seorang guru adalah (Uzer Usman, 1990:16): a. Guru sebagai demonstrator

Melalui peranannya tersebut, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau meteri pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimiliki karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa.

b. Guru sebagai pengelola kelas (Learning Manager)

Dalam peranannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu mengelola kelas karena kelas merupakan lingkungan belajar serta merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.

c. Guru sebagai mediator dan fasilitator

Dalam peranannya sebagai mediator dan fasilitator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.

d. Guru sebagai evaluator

Dalam peranannya sebagai evaluator, guru hendaknya selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pihak pendidik. 4. Kode Etik Guru

Kode etik merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia berpedoman pada kode etik guru yang berisi sebagai berikut (Samana, 1994:117):

a. Guru berbakti membimbing peserrta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila;

c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan;

d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar;

e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan;

f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu serta martabat profesinya;

g. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial;

h. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian;

i. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Dokumen terkait