• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. STUDI LAPANGAN

A. Tinjauan Umum

Pertimbangan Perancangan Lokasi Secara Umum

Dalam penentuan lokasi Community Center Supporter Arema Indonesia diperlukan suatu pertimbangan yang matang dan faktor pendukung antara lain : 1. Lokasi Strategis dan mudah dijangkau

2. Terletak ditengah kota namun tetap mempunyai tingkat ketenangan yang memadai untuk relaksasi.

3. Lokasi dekat dengan Pusat Kegiatan Masyarakat

Dengan beberapa pertimbangan di atas, maka lokasi yang ditentukan yaitu di daerah Jl.Semeru, Malang, yang termasuk merupakan kawasan pusat kegiatan masyarakat yang antara lain terdapat Stadion Gajayana, Mall Olympic Garden,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

lapangan tenis, lapangan basket, lapangan bola voli, kolam renang berstandar internasional dan Pasar Wisata ( pada hari minggu ).

b. Letak Geografis Kota Malang

Terletak pada ketinggian antara 440 – 667 dpl, serta 112,06 Bujur Timur dan 7,06 – 8,02 Lintang Selatan, dengan dikelilingi gunung-gunung :

Gunung Arjuno di sebelah Utara Gunung Tengger di sebelah Timur Gunung Kawi di sebelah Barat Gunung Kelud di sebelah Selatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a. Arah Timur : Kecamatan Paks dan Kecamatan Tumpang b. Arah Barat: Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau

c. Arah Utara : Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karangploso d. Arah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji

c. Kadar Udara

Berhawa sejuk dan kering, curah hujan rata-rata tiap tahun 1.833 mm dan kelembaban udara rata-rata 72 %

d. Keadaan Geologi

Keadaan tanah di wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang antara lain : Bagian selatan termasuk dataran tinggi yang cukup luas,cocok untuk industri Bagian utara termasuk dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian Bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang kurang subur Bagian barat merupakan dataran tinggi yangf amat luas menjadi daerah

pendidikan

e. Jenis Tanah

Jenis tanah di wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang ada 4 macam, antara lain :

 Alluvial kelabu kehitaman dengan luas 6,930,267 Ha.  Mediteran coklat dengan luas 1.225.160 Ha.

 Asosiasi latosol coklat kemerahan grey coklat dengan luas 1.942.160 Ha.  Asosiasi andosol coklat dan grey humus dengan luas 1.765,160 Ha

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Struktur tanah pada umumnya relatif baik, akan tetapi yang perlu mendapatkan perhatian adalah penggunaan jenis tanah andosol yang memiliki sifat peka erosi. Jenis tanah andosol ini terdapat di Kecamatan lowokwaru dengan relatif kemiringan sekitar 15 %.

f. Potensi Kota Malang Potensi Ekonomi

Secara administratif, Kota Malang terbagi menjadi lima kecamatan (Kedungkandang, Sukun, Klojen, Blimbing dan Lowokwaru),57 Kelurahan. Kota ini memiliki jumlah penduduk 756.982 Jiwa (sensus penduduk 2000). Kota Malang pada tahun 2006 memiliki beberapa komoditi unggulan di sektor perkebunan. Komoditi yang dihasilkannya antara lain, berupa kelapa dalam dengan jumlah produksi sebesar 242 ton. Dari segi ekonomi, total nilai PDRB yang dicapai Kota Malang pada tahun 2006 sebesar 10.739.067,46 (dalam jutaan rupiah) dengan konstribusi terbesar datang dari sektor pedagangan, hotel, restoran sebesar, sektor industri pengolahan dan dari sektor jasa. Kota Malang mendapat julukan Switzerland of Indonesia karena kota ini pernah dianggap mempunyai tata kota terbaik di antara kota-kota Hindia Belanda.

Pariwisata Kota Malang mampu menarik perhatian tersendiri, dari segi geografis, Malng diuntungkan oleh keindahan alam daerah sekitarnya seperti Batu dengan agrowisatanya, pemandian selecta, Songgoriti atau situs-situs purbkala peninggalan kerajaan Singosari. Di sektor perdagangan mampu mengubah konsep pariwisata kota Malang dari kota peristirahatan menjadi kota wisata belanja. Selain perdaganagan, Kota Malang juga terkenal dengan industrinya, berbagai macam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

industri seperti makan, minuman, kerajinan emas dan perak sampai garmen , disamping itu juga terdapat kerajiana keramik yang berada di Dinoyo mulai berkembang dan mendapatkan tempat di kalangan pecinta keramik di tanah air.

g. Perkembangan Potensi Kota Malang

a. Fasilitas Perdagangan

Kota Malang berfungsi sebagai pusat perdagangan regional. Kegiatan perdagangan yang ada di Kota Malang terbagi atas beberapa kelompok yaitu : Kegiatan perdagangan skala besar untuk jenis sayuran, ikan, dan sejenisnya (pasar basah) menggunakan Pasar Induk Gadang. Jenis kegiatan skala besar (grosir), terpusat di pusat kota. Perdagangan campuran (garmen, elektronik, dan jasa misalnya showroom) berkembang secara linier mulai Jalan Basuki Rahmat, dan Jakgung Suprapto dan berkembang sampai Arjosari. Jenis perdagangan jenis lain tersebar hampir seluruh kawasan. Sektor pergudangan, dimana pada sektor pergudangan ini Kota Malang tidak mempunyai kawasan tertentu. Lokasi pergudangan yang ada di Kota Malang bercampur dengan kawasan industri seperti di kawasan industri Bandulan dan Ciptomulyo. Sektor transportasi, dimana terdapat dua jenis sistem transportasi yaitu transportasi jalan raya dan transportasi kereta api. Kedua sistem transportasi tersebut cenderung mengalami perkembangan pesat, khususnya transportasi kereta api, dimana merupakan salah satu angkutan alternatif masa depan karena mempunyai keunggulan yaitu bebas dari kemacetan

.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Meliputi fasilitas-fasilitas akomodasi ( hotel, losmen ), jasa keuangan atau perbankan, serta perkantoran perdagangan.

c. Sarana lain yang cukup penting

Memiliki cukup banyak terminal angkutan darat dan bandara Abdurrahman Saleh.

h. Rencana Pemanfaatan Ruang Kota Malang

Pembangunan Daerah perlu diarahkan pada pemanfaatan ruang wilayah secara bijaksana, berdaya guna, dan berhasil guna dengan berpedoman pada kaidah penataan ruang sehingga kualitas ruang wilayah daerah dapat terjaga keberlanjutannya demi terwujudnya kesejahteraan umum, keadilan sosial, dan kelestarian lingkungan.

Berdasarkan ketentuan yang ada dalam Undang-undang Tata Ruang No. 26 Tahun 2007 menunjukkan bahwa setiap RTRW harus ditindaklanjuti dengan penyusunan RDTRK sebagai perangkat operasional RTRW. Menindaklanjuti hal tersebut di atas Pemerintah Kota Malang telah membuat Rancangan Peraturan Daerah Kota Malang tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota Malang Tengah tahun 2012-2032. Sebagai upaya pelibatan peran masyarakat serta dalam rangka pelaksanaan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang :

Pasal 65 Ayat(1), "Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh

Pemerintah dengan melibatkan peran msyarakat";

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan, antara lain melalui : a. Partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang;

b. Partisipasi dalam pemanfaatan ruang;

c. Partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan ruang :

Pasal 20, "Prosedur penyusunan rencana tata ruang sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 19 Ayat (1) meliputi : a. Proses penyusunan rencana tata ruang;

b. Pelibatan peran masyarakat dalam perumusan konsepsi rencana tata ruang; dan

c. Pembahasan rancangan rencana tata ruang oleh pemangku kepentingan"

Pasal 61 Ayat (1), "Prosedur penyusunan rancana tata ruang

sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 untuk Rencana Detail Tata Ruang meliputi :

a. Proses penyusunan Rencana Detail Tata Ruang;

b. Pelibatan peran masyarakat pada tingkat kabupaten/kota dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang; dan

c. Pembahasan rancangan Rencana Detail Tata Ruang oleh

pemangku kepentingan di tingkat kabupaten/kota"

sebagaimana ditambahkan pada penjelasan Pasal 61 Ayat (1) Huruf b, "Pelibatan peran masyarakat dalam penyusunan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Rencana Detail Tata Ruang antara lain dilakukan melalui penjaringan opini publik, forum diskusi, dan konsultasi publik pada tingkat kabupaten/kota"

Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata

Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang :

a. Pasal 6, "Bentuk peran masyarakat dalam perencanaan tata ruang berupa :

a. masukan mengenai : 1) Persiapan penyusunan rencana tata ruang; 2) penentuan arah pengembangan wilayah atau kawasan; 3) pengidentifikasian potensi dan masalah pembangunan wilayah atau kawasan; 4) perumusan konsepsi rencana tata ruang; dan/atau penetapan rencana tata ruang

b. kerjasama dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan atau sesama unsur masyarakat dalam perencanaan tata ruang.

b. Pasal 7 Ayat (1), "Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah dalam perencanaan tata ruang dapat secara aktif melibatkan masyarakat;

c. Pasal 7 Ayat (2), "Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah yang terkena dampak langsung dari kegiatan penataan ruang, yang memiliki keahlian di bidang penataan ruang, dan atau yang kegiatan penataan ruang, yang memiliki

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

keahlian di bidang penataan ruang, dan atau yang kegiatan pokoknya di bidang penataan ruang.

Pembentukan struktur tata ruang yang ada di wilayah Kota Malang, terbentuk karena masing-masing kawasan mempunyai potensi. Hal tersebut dapat dibuktikan dari beberapa sudut pandang salah satunya adalah berdasarkan fungsi kegiatan yang terbagi atas 2 yaitu :

a. Fungsi Primer

Fungsi primer yang ada di Kota Malang adalah : Sektor industri, dimana pada kondisi eksisting terdapat 3 lokasi kawasan industri dan 1 lokasi industri yang berbentuk koridor yang letaknya menyebar yaitu : Kawasan industri terletak di Jalan Karya Timur yang berkembang ke arah timur sampai Jalan Simp. Laksda Adi Sucipto Kawasan industri yang terletak di Jalan Raya Bandulan, Kawasan industri yang terletak di sebelah selatan yaitu di Kelurahan Ciptomulyo dimana pada masa mendatang akan dipindahkan. Industri keramik yang terletak di Dinoyo, dimana letaknya terpencar-pencar dan cenderung berbentuk linier. Sektor perdagangan, dimana pada sektor ini Kota Malang berfungsi sebagai pusat perdagangan regional. Kegiatan perdagangan yang ada di Kota Malang terbagi atas beberapa kelompok yaitu : Kegiatan perdagangan skala besar untuk jenis sayuran, ikan, dan sejenisnya (pasar basah) menggunakan Pasar Induk Gadang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Perdagangan campuran (garmen, elektronik, dan jasa misalnya showroom) berkembang secara linier mulai Jalan Basuki Rahmat, dan Jakgung Suprapto dan berkembang sampai Arjosari. Jenis perdagangan jenis lain tersebar hampir seluruh kawasan. Sektor pergudangan, dimana pada sektor pergudangan ini Kota Malang tidak mempunyai kawasan tertentu. Lokasi pergudangan yang ada di Kota Malang bercampur dengan kawasan industri seperti di kawasan industri Bandulan dan Ciptomulyo. Sektor transportasi, dimana terdapat dua jenis sistem transportasi yaitu transportasi jalan raya dan transportasi kereta api. Kedua sistem transportasi tersebut cenderung mengalami perkembangan pesat, khususnya transportasi kereta api, dimana merupakan salah satu angkutan alternatif masa depan karena mempunyai keunggulan yaitu bebas dari kemacetan.

b. Fungsi Sekunder

Fungsi sekunder yang akan dikembangkan di Kota Malang adalah sebagai kawasan industri, perdagangan, transportasi, perkantoran, kesehatan, peribadatan dan olah raga. Pendidikan, dimana Kota Malang merupakan pusat pendidikan dalam lingkup SWP maupun nasional (sesuai dengan salah satu semboyan Tri Bina Cita). Hal itu tercermin dari banyaknya pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Khususnya perguruan tinggi mempunyai tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi, baik swasta maupun negeri seperti Unibraw, IKIP Negeri Malang, ITN, Unmuh, Unmer, ABM, Widya Gama dan IAIN. Kawasan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

militer di Ksatrian, dimana dikawasan militer ini juga terdapat pendidikan umum. Pariwisata, dimana pada sektor pariwisata Kota Malang berkembang pada pusat pelayanan sarana wisata terutama pada akomodasi, berbelanja, dan fasilitas lainnya

Dasar dan arah pemanfaatan ruang di wilayah kota Surakarta dipertimbangkan atas kenyataan fisik, sodial, ekonomi dan budaya masyarakat dan kotanya, agar dicapai suatu perimbangan penggunaan ruang yang efisien, harmonis dan wajar. Secara lebih konkret, konsep rencana pemanfaatan ruang kota akan disusun dengan mempertimbangkan potensi setiap lokasi terhadap kegiatan yang ada sekarang dengan mengingat :

a. Ketersediaan lahan kota.

b. Keterkaitan antar kegiatan.

c. Sifat fleksibilitas suatu kegiatan.

d. Peranan dan fungsi kawasan tersebut terhadap kota.

e. Karakteristik budaya masyarakat.

f. Peninggalan budaya dan sejarah kota.

Adapun kegiatan-kegiatan yang disediakan ruangnya didalam wilayah kota Surakarta mengacu pada pengembangan fungsi-fungsi kota Surakarta di masa mendatang (2013), yakni :

a. Penyediaan areal pusat pariwisata.

b. Penyediaan areal pusat pengembangan kebudayaan.

c. Penyediaan areal olahraga.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

e. Penyediaan areal perluasan dan pembangunan pendidikan.

f. Penyediaan areal pusat perdagangan, pertokoan dan

perbelanjaan.

g. Penyediaan areal pusat perkantoran/pusat administrasi.

h. Penyediaan areal lingkungan perumahan.

Kedelapan fungsi kota yang akan dikembangkan sampai dengan tahun 2013 ini merupakan aktivitas-aktivitas primer bagi kota Surakarta. Berdasar

faktor lokasi, kecenderungan perkembangan, dampak lingkungan,

kemungkinan hambatan pengembangan maka potensi lokasi untuk penyediaan ruang dari kedelapan fungsi tersebut nampak dalam tabel berikut ini ( lembar berikutnya )

B. TINJAUAN KHUSUS

Dokumen terkait