• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V Simpulan dan Saran

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Deskripsi Konsep

2.2.5 Tinjauan Tentang Hotel

1) Pengertian Hotel

Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata. Tanpa adanya hotel, wisatawan tidak dapat menikmati liburan dengan menyenangkan. Hal ini disebabkan karena hotel menyediakan layanan menginap dan layanan lainnya yang dibutuhkan dengan kenyamanan. Pemerintah memberikan klasifikasi terhadap kualitas hotel dengan mengkategorikan dalam hotel melati dan hotel berbintang. Pengklasifikasian tersebut dimaksudkan antara lain agar memudahkan para wisatawan memilih kualitas hotel sesuai dengan kemampuannya.

Dilihat dari asal katanya, perkataan Hotel berasal dari bahasa Latin

Hospes yang mempunyai pengertian untuk menunjukkan orang asing yang menginap di rumah seseorang (teman, kenalan, atau musafir yang dihormati). Kemudian dalam perkembangannya kata Hospes menjadi hotel dalam bahasa Perancis, dan seterusnya menjadi hotel dengan pengertian sebagai rumah penginapan (Suarthana, 2006). Menurut (Sihite, 2000) Hotel adalah: “Jenis

44

minuman, serta jasa-jasa lainnya untuk umum yang tinggal untuk sementara waktu dan dikelola secara komersial”.

Sedangkan menurut keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no. KM.94/HK103/MPPT-87 dinyatakan bahwa “Hotel

adalah suatu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa

lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial” (Suarthana, 2006).

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang menyediakan jasa penginapan, pelayanan makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya, yang disediakan untuk umum dan dikelola secara komersial.

2) Klasifikasi Hotel

Klasifikasi atau penggolongan hotel ialah suatu sistem pengelompokkan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu.

Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi atau penggolongan hotel dapat dibedakan menjadi 8 kategori, (Bagyono, 2005).

1. Luas dan jumlah kamar

1) Hotel kecil (small hotel), adalah hotel yang memiliki lebih dari 25 kamar atau kurang dari 100 kamar.

45

2) Hotel menengah (above average hotel), ialah hotel yang memiliki lebih dari 100 kamar dan kurang dari 300 kamar.

3) Hotel besar (large hotel), yaitu hotel yang memiliki lebih dari 300 kamar.

2. Jenis tamu yang menginap

1) Hotel keluarga (family hotel), adalahhotel yang dirancang untuk keluarga.

2) Hotel bisnis (bussinese hotel), adalah hotel yang dirancang untuk para usahawan.

3) Hotel wisata (tourist hotel), adalah hotel yang dirancang untuk para wisatawan.

4) Hotel transit adalah hotel yang dirancang khusus untuk orang-orang yang melakukan persinggahan sementara dalam suatu perjalanan. 5) Hotel perawatan kesehatan (cure hotel), adalah hotel yang dirancang

untuk orang-orang yang sedang menginginkan penyembuhan dari suatu penyakit atau meningkatkan kesehatannya.

6) Hotel konvensi (convention hotel), adalah hotel yang dirancang untuk keperluan orang-orang yang menyelenggarakan konvensi.

3. Lama tamu menginap

1) Transient hotel, yaitu hotel yang para tamunya menginap hanya untuk satu atau dua malam.

2) Semi-residential hotel, yaitu hotel yang para tamunya lebih dari 12 malam sampai satu minggu.

46

3) Residential hotel, yaitu hotel yang para tamunya menginap untuk jangka waktu lama, lebih dari satu minggu.

4. Lokasi

1) Mountain hotel, adalah hotel yang terletak di daerah pegunungan. 2) Beach hotel, adalah hotel yang terletak di tepi pantai.

3) City hotel, adalah hotel yang terletak / berlokasi di perkotaan.

4) Highway hotel, adalah hotel yang terletak di tepi jalan bebas hambatan dan biasanya diantara dua kota.

5) Airport hotel, adalah hotel yang terletak tidak jauh dari bandar udara.

6) Resort hotel, adalah hotel yang berlokasi di kawasan wisata. 5. Lamanya buka dalam setahun

1) Seasonal hotel, yaitu hotel yang hanya buka pada waktu-waktu tertetu dalam setahun (3 bulan, 6 bulan, 9 bulan).

2) Year-round hotel, yaitu hotel yang buka sepanjang tahun. 6. Berdasarkan tarif kamar

1) Economy class hotel, ialah hotel yang memiliki tarif kamar kelas ekonomi (harga kamar relatif murah).

2) First class hotel, yaitu hotel dengan tarif kamar mahal.

3) Deluxe / luxury hotel, yaitu hotel yang memiliki harga kamar sangat mahal.

7. Menurut bintang (star)

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM. 10/ P.V.301/Pht/77 tanggal 22 Desember 1977 tentang Peraturan Industri

47

Perhotelan dan Klasifikasi hotel antara lain ditentukan menurut bintang, yaitu bintang satu hingga bintang lima. Perbedaan bintang tersebut terlihat pada fasilitas, peralatan dan mutu serta standar pelayanan. Penentuan kelas atau bintang diadakan setiap tiga tahun sekali dan ditetapkan oleh Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata dalam bentuk sertifikat.

8. Unsur atau Komponen Harga Kamar (Type of Plan)

1) European Plan Hotel (EP), ialah hotel yang menetapkan bahwa harga kamar hanya untuk kamar saja.

2) Continental Pelan Hotel (CP), ialah hotel yang menetapkan bahwa harga kamar termasuk makan pagi.

3) Modified American Plan Hotel (MAP), ialah hotel yang

menetapkan bahwa harga kamar termasuk dua kali makan (makan pagi, siang atau malam)

4) Full American Plan (FAP), ialah harga kamar termasuk tiga kali makan.

Penggolongan atau jenis-jenis hotel dijelaskan oleh United States Lodging Industry dalam Sulastiono (2008:26) dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Residential Hotel, adalah hotel dimana wisatawan tinggal lama (menetap) dan biasanya bangunannya menyerupai apartemen , menyediakan layanan yang diperlukan oleh penghuni, tersedia pula ruang makan dan bar.

2. Transit Hotel, adalah hotel yang diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan perjalanan untuk bisnis, sehingga sering disebut commercial

48

hotel, hotel ini biasanya terletak di dalam kota atau dipusat-pusat perdagangan.

3. Resort Hotel, adalah hotel yang bisanya menampung orang-orang yang melakukan perjalanan untuk berlibur (weekend) dan biasanya terletak ditempat-tempat peristirahatan seperti di pegunungan dan di daerah pantai.

Menurut Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No KM.3/HK.001/MKP.02 tentang penggolongan kelas hotel, hotel di Indonesia menurut jenisnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : golongan kelas hotel berbintang dan golongan hotel kelas melati. Golongan kelas hotel menurut peraturan ini dapat dibedakan menjadi lima perjenjangan kelas, yaitu : hotel bintang satu sampai dengan hotel bintang lima. Golongan kelas hotel dapat ditingkatkan dan diturunkan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Setiap hotel berbintang maupun hotel melati dapat diberikan penghargaan (award) tambahan setelah memenuhi persyaratan dasar dalam kriteria penggolngan kelas hotel, yaitu

“hotel berlian”. Dengan dikeluarkannya peraturan terbaru ini, maka akan ada hotel

melati dengan kategori berlian, karena memenuhi persyaratan tambahan yang telah ditetapkan.

Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelima kelas tersebut, ataupun yang berada di bawah standar minimum yang ditentukan oleh Menteri Perhubungan disebut Hotel Non Bintang.

Tujuan umum daripada penggolongan kelas hotel adalah :

1) Untuk menjadi pedoman teknis bagi calon investor (penanam modal) di bidang usaha perhotelan.

49

2) Agar calon penghuni hotel dapat mengetahui fasilitas dan pelayanan yang akan diperoleh di suatu hotel, sesuai dengan golongan kelasnya.

3) Agar tercipta persaingan (kompetisi) yang sehat antara pengusahaan hotel. 4) Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (demand) dan penawaran

Dokumen terkait