• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Promosi untuk Meningkatkan Tingkat Hunian Kamar di Legian Beach Hotel Desa Legian Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Provinsi Bali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Promosi untuk Meningkatkan Tingkat Hunian Kamar di Legian Beach Hotel Desa Legian Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Provinsi Bali."

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

ii

STRATEGI PROMOSI UNTUK MENINGKATKAN

TINGKAT HUNIAN KAMAR DI LEGIAN BEACH

HOTEL

DESA LEGIAN KECAMATAN KUTA

KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI

MADE ARI DWIJA KUSUMA 1012041005

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)

iii

STRATEGI PROMOSI UNTUK MENINGKATKAN

TINGKAT HUNIAN KAMAR DI LEGIAN BEACH

HOTEL DESA LEGIAN KECAMATAN KUTA

KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI

Laporan Akhir Program ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan bidang Pariwisata (SST.Par)

MADE ARI DWIJA KUSUMA 1012041005

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

iv

ABSTRAK

Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata

Universitas Udayana Laporan Akhir Program

A. Nama : Made Ari Dwija Kusuma

B. Judul : Strategi Promosi untuk Meningkatkan Tingkat Hunian Kamar di Legian Beach Hotel Desa Legian Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Provinsi Bali

C. Halaman : xviii+125 halaman (Ilustrasi : Tabel, Gambar, Foto-foto) D.Ringkasan :

Strategi promosi dalam meningkatkan tingkat hunian kamar di Legian Beach Hotel sangat penting dilakukan, karena terjadinya penurunan pada tingkat hunian kamar di Legian Beach Hotel. Turunnya tingkat hunian kamar dapat berimbas pada menurunnya pendapatan hotel. Evaluasi promosi yang dilakukan oleh Sales Marketing & Customer Service Departement bertujuan agar promosi yang dilakukan secara efektif dan tepat sasaran, sehingga dapat meningkatkan tingkat hunian kamar di Legian Beach Hotel.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan dari faktor internal, peluang dan ancaman dari faktor eksternal Legian Beach Hotel. Merumuskan strategi dan program promosi yang dapat diterapkan. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, menentukan informan pangkal dan informan kunci. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT.

Hasil dari pembahasan diperoleh simpulan strategi promosi di Legian Beach Hotel bersumber dari advertising, personal selling, sales promotion, merchanising, public relation dan puclicity serta dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan. Strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT adalah strategi memperluas hubungan kerjasama; strategi memperkuat pangsa pasar yang telah ada (Australia dan Eropa) serta mengembangkan pasar Asia; strategi menciptakan variasi produk baru; strategi menentukan pasar utama dan mengembangkan kegiatan promosi dengan bauran promosi; Strategi membuat citra positif hotel; Strategi meningkatkan kualitas pelayanan.

Saran yang bisa diberikan adalah Sales Marketing & Customer Service Departemet dapat melakukan promosi secara efektif dan tepat sasaran, sehingga dapat meningkatkan tingkat hunian kamar di Legian Beach Hotel

(4)

v

ABSTRACT

Tourism Study Program of Diploma IV Faculty of Tourism

Udayana University Final Report

A. Name : Made Ari Dwija Kusuma

B. Title : Promotion strategies for increasing the room occupancy at Legian Beach Hotel Legian Village Kuta Districts Badung Regency Bali Province .

C. Pages : xviii+125 pages (Illustrations : Tables, Pictures, Photos) D.Summary :

Promotion strategy in improving room occupancy rate at Legian Beach Hotel is very important, because occurrence a descent in room occupancy at Legian Beach Hotel. The descent in room occupancy could impact on the descent in hotel revenues. Evaluation of promotion by the Sales Marketing & Customer Services Department intended that the campaign carried out effectively and on targeted, so as to increase the room occupancy at Legian Beach Hotel.

This study aimed to analyze the strengths and weaknesses of internal factors, opportunities and threats from external factors Legian Beach Hotel. Formulate strategies and promotional programs that can be applied. The data in this study were obtained through observation, interviews and literature study. Technique of determining of informants in this study using purposive sampling, determining the base informant and key informant. Data analysis techniques in this study using a qualitative descriptive using approach SWOT analysis.

The results of the discussion be concluded promotion strategies at Legian Beach Hotel is sourced from advertising, personal selling, sales promotion, merchanising, public relations and puclicity well as being influenced by external factors. The strategy formulated in the SWOT analysis is a strategy of expanding partnerships; a strategy of strengthening the existing market (Australia and Europe) as well as to develop the Asian market; a strategy of creating new product variations; a strategy determines the main market and to develop promotional activities with the promotional mix; strategies create a positive image of the hotel; a strategy to improve quality of service.

Advice that can be given is Sales Marketing & Customer Service Departemet can be effectively promoted and targeted, so as to enables high the room occupancy in Legian Beach Hotel.

(5)

vi

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

STRATEGI PROMOSI DALAM MENINGKATKAN TINGKAT HUNIAN KAMAR DI LEGIAN BEACH HOTEL

DESA LEGIAN KECAMATAN KUTA KABUPATEN BADUNG BALI

Nama : Made Ari Dwija Kusuma

NIM : 1012041005

Telah dinyatakan LULUS dengan predikat SANGAT MEMUASKAN pada tanggal 21 Juni 2016 di Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana.

Disetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Ni Ketut Arismayanti, SST. Par.,M.Par Ni Nyoman Sri Aryanti, SST,Par., M.Par. NIP. 19810526 200312 2 002 NIP. 19760905 200604 2 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pariwisata Ketua Program Studi Diploma IV Pariwisata Universitas Udayana Fakultas Pariwisata Universitas Udayana

(6)

vii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

STRATEGI PROMOSI DALAM MENINGKATKAN TINGKAT HUNIAN KAMAR DI LEGIAN BEACH HOTEL

DESA LEGIAN KECAMATAN KUTA KABUPATEN BADUNG BALI

Laporan akhir ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Pada Tanggal 21 Juni 2016 dan dinyatakan LULUS dengan Predikat SANGAT MEMUASKAN.

TIM PENGUJI

Ketua : Ni Ketut Arismayanti, SST. Par.,M.Par. ( )

Sekretaris : Ni Nyoman Sri Aryanti, SST,Par., M.Par. ( )

Anggota : 1. Drs. I Nyoman Jamin Ariana, M.Par. ( )

2. Drs. Ida Bagus Ketut Astina, M.Si. ( )

3. I Gusti Ngurah Widyatmaja, SST.Par.,M.Par. ( )

Mengetahui,

Ketua Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana

(7)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Sang

Hyang Widhi Wasa atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan

penulisan tugas akhir ini yang berjudul “Strategi Promosi dalam Meningkatkan

Tingkat Hunian Kamar di Legian Beach Hotel Desa Legian Kecamatan Kuta

Kabupaten Badung Provinsi Bali”.

Adapun tujuan dari penyusunan laporan akhir ini adalah untuk memenuhi

persyaratan dalam menyelesaikan studi di Program Studi Diploma IV Pariwisata

Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. Pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan, terutama kepada:

1. Bapak Drs. I Made Sendra, M.Si, selaku Dekan Fakultas Pariwisata

Universitas Udayana.

2. Ibu Ni Made Ariani,SE.,M.Par, selaku Ketua Program Studi Diploma IV

Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, yang memberikan

masukan dan dukungan hingga laporan akhir ini selesai.

3. Bapak Drs. I Nyoman Jamin Ariana, M.Par, selaku Pembimbing Akademik

yang memberikan bimbingan dan motivasi selama proses perkuliahan dan

penyusunan laporan akhir ini.

4. Ibu Ni Ketut Arismayanti, SST, Par.,M.Par, selaku Pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya dan dengan tulus hati membimbing penulis hingga

(8)

ix

5. Ibu Ni Nyoman Sri Aryanti, SST,Par., M.Par, selaku Pembimbing II yang

telah meluangkan waktunya dan dengan tulus hati membimbing penulis

hingga tugas akhir ini selesai.

6. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar di Fakultas Pariwisata Universitas Udayana

atas bimbingan dan ilmu yang diberikan.

7. Pegawai Tata Usaha Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, yang

membantu kelancaran dalam keperluan administrasi akademik.

8. Ni Putu Yeni Navitarini dan Made Mahardika, selaku Sales Marketing &

Customer Service Manager dan Sales Executive serta tim reservasi di

Legian Beach Hotel yang telah memberikan informasi untuk penelitian ini.

9. Seluruh Staff Sales Marketing & Customer Service Departement yang sudah

memberikan bantuan dalam memberikan informasi baik secara langsung

maupun tidak langsung.

10.Seluruh Manajemen dan Staff Legian Beach Hotel yang telah memberikan

banyak data dan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian

ini.

11.Orang tua dan keluarga yang memberikan dukungan dan motivasi selama

perkuliahan dan hingga laporan akhir ini dapat diselesaikan.

12.Teman-teman seperjuangan di Fakultas Pariwisata Khususnya Diploma IV

Pararel yang telah memberikan dukungan secara moral dan meterial.

13.Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima

kasih atas masukan dan informasinya, sehingga laporan tugas akhir ini

(9)

x

Penulis menyadari banyak sekali kesalahan dan kekurangan dalam

penyusunan laporan tugas akhir ini. Penulis berharap mendapatkan kritik, saran,

dan masukan-masukan dari dosen penguji yang sifatnya membangun dan

membantu untuk dapat memperbaiki penyusunan laporan penelitian setelah ujian

berakhir.

Denpasar, Juni 2016

(10)

xi

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN AKHIR PROGRAM ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

1.5 Sistematika Penyajian. ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya ... 12

2.2 Deskripsi Konsep ... 15

2.2.1 Tinjauan Tentang Strategi ... 15

2.2.2 Tinjauan Tentang Pemasaran ... 17

2.2.3 Tinjauan Tentang Promosi ... 18

2.2.4 Tinjauan Tentang Bauran Promosi (Promotion Mix) ... 33

(11)

xii

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

3.1 Lokasi Penelitian ... 50

3.2 Definisi Operasional Variabel ... 50

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 52

3.3.1 Jenis Data ... 52

3.3.2 Sumber Data ... 53

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.5 Teknik Penentuan Informan ... 55

3.6 Teknik Analisis Data ... 56

BAB IV PEMBAHASAN ... 59

4.1 Gambaran Umum Legian Beach Hotel ... 59

4.1.1 Sejarah Legian Beach Hotel ... 59

4.1.2 Guest Service and Facilities ... 61

4.1.3 Fasilitas kamar (room facilities) ... 62

4.1.4 Harga Kamar (Room Rate) ... 63

4.1.5 Fasilitas penunjang yang ada di Legian Beach Hotel ... 71

4.1.6 Struktur Organisasi Legian Beach Hotel ... 74

4.1.7 Stuktur Organisasi Sales Marketing & Customer Service ... 80

4.2 Kegiatan promosi di Legian Beach Hotel dalam Promotion Mix ... 86

4.3 Analisis SWOT di Legian Beach Hotel... 93

4.3.1 Kekuatan (Strengths) ... 93

4.3.2 Kelemahan (Weakness) ... 97

4.3.3 Peluang (Opportunities) ... 101

4.3.4 Ancaman (Threath) ... 104

4.4 Strategi yang Dapat Diterapkan di Legian Beach Hotel dalam Upaya Meningkatkan Tingkat Hunian Kamar ... 109

4.5 Program-program Promosi yang Dapat Diterapkan di Legian Beach Hotel dalam Upaya Meningkatkan Tingkat Hunian Kamar. ... 114

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 120

5.1 Simpulan ... 120

5.2 Saran ... 123

DAFTAR PUSTAKA ... 124

(12)

xiii

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1.1 . Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bali dari Tahun 2010 - 2014 ... 2

Tabel 1.2 Room occupancy di Legian Beach Hotel dan hotel pesaing tahun 2010 - 2014 ... 4

Tabel 1.3 Pendapatan di Legian Beach Hotel tahun 2010 - 2014 ... 5

Tabel 1.4 Target hunian dan pencapaian tingkat hunian kamar di Legian Beach Hotel tahun 2010 - 2014 ... 6

Tabel 1.5 Besar budget biaya promosi di Legian Beach Hotel

Tahun 2010-2014... 6

Tabel 1.6 Sumber kedatangan wisatawan di Legian Beach Hotel

Tahun2010-2014...7

Tabel 3.1 Matrix SWOT ... 58

Tabel 4.1 Tabel harga kamar di Legian Beach Hotel dan hotel pesaing (bintang lima) berdasarkan publish rate internet pada jenis kamar yang fasilitasnya setingkat. ... 100

(13)

xiv

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 4.1 Denah kamar di Legian Beach Hotel ... 64

Gambar 4.2 Superior room with limited view. ... 65

Gambar 4.3 Superior room with fornt view. ... 66

Gambar 4.4 Deluxe Garden Bungalow. ... 67

Gambar 4.5 Deluxe Beach Bungalow. ... 68

Gambar 4.6 Deluxe Pool Villa. ... 69

Gambar 4.7 Superior Famuly Room. ... 70

Gambar 4.8 Deluxe Family Room. ... 70

Gambar 4.9 Struktur Organisasi Legian Beach Hotel... 74

Gambar 4.10 Struktur Organisasi Sales Marketing & Customer Service Departement di Legian Beach Hotel ... 80

Gambar 4.11 Contoh advertising di Legian Beach Hotel ... 87

Gambar 4.12 Contoh kegiatan personal selling di Legian Beach Hotel ... 88

Gambar 4.13 Contoh bonus yang di berikan kepada wisatawan ... 89

Gambar 4.14 Contoh merchadise di Legian Beach Hotel ... 90

Gambar 4.15 Kegiatan beach cleaning di Legian Beach Hotel ... 91

Gambar 4.16 Contoh publicity kegiatan di area Legian Beach Hotel ... 92

Gambar 4.17 Contoh Legian Beach Hotel dalam mengikuti event pariwisata ...94

Gambar 4.18 Kegiatan beach cleaning Legian Beach Hotel ...95

(14)

xv

Gambar 4.20 Acara thank you party atau Friday party ...97

Gambar 4.21 Contoh prestasi Legian Beach Hotel ...101

Gambar 4.22 Suasana kemacetan di Jalan Pantai Kuta yang merupakan akses utama menuju Legian Beach Hotel ...105

(15)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Peta dan Denah Legian Beach Hotel

Lampiran 2 Logo Legian Beach Hotel

Lampiran 3 Foto Kamar di Legian Beach Hotel

Lampiran 4 Brosur Legian Beach Hotel (factsheet)

Lampiran 5 Foto Contoh Kegiatan Personal Selling ke Travel Agent

Lampiran 6 Foto Bonus yang Diberikan kepada Wisatawan, Mendapat Undangan Datang ke Thank You Party atau Friday Party dalam

Sales Promotion

Lampiran 7 Contoh Merchandise di Legian Beach Hotel

Lampiran 8 Kegiatan Public Relation Melakukan Beach Cleaning di Legian Beach Hotel

(16)

xvii

DAFTAR ISTILAH

Babysitting : jasa penitipan anak yang disediakan oleh hotel.

Car rentcar : jasa menyewakan sepeda moto atau mobil yang disediakan

oleh pihak hotel (freelance).

Drugstore : tempat membeli souvenir atau cendramata khas bali yang

berada di dalam hotel.

Event : suatu pergelaran.

High season : periode permintaan tinggi.

Laundry

& Dry cleaning : fasilitas untuk mencuci atau membersihkan pakaian

wisatawan yang sedang menginap secara gratis atau dikenakan biaya.

Lounge : suatu tempat untuk bersukacita di dalam hotel.

Low season : periode permintaan rendah.

Lugagge Store : layanan penitipan barang-barang wisatawan apabila

wisatawan ingin pergi ke tempat lain dan akan menginap kembali (2nd stay) .

Medical clinic : pos kesehata atau tempat berobat yang disediakan oleh

pihak hotel.

Meeting room : suatu tempat yang disediakan oleh hotel apabila tamu

ingin mengadakan suatu pertemuan.

Parking space : tersedianya tempat parkir yang cukup luas dan nyaman

diarea hotel.

Personal safe : tempat untuk menyimpan barang-barang berharga di

dalam kamar.

Peak season : periode permintaan sangat tinggi.

Promotion mix : bauran promosi.

Repeater guest : wisatawan yang menginap berulang kali.

Room occupancy : tingkat hunian kamar.

Sales call : menjaga hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan

(17)

xviii

Salesblitz : ucapan terima kasih kepada perusahaan-perusahaan

pendukung yang dilakukan setiap akhir tahun.

Swim-up bar : bar yang terdapat di dalam kolam renang sehingga

wisatawan yang sedang berenang dapat secara langsung menikmati minuman yang disediakan.

Taxi counter : jasa yang disediakan oleh hotel untuk menjemput atau

mengantar wisatawan ke tujuan yang akan dituju, sepertitempat wisata di sekitar hotel dan layanan antar jemput bandara/airport.

(18)

xix

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN AKHIR PROGRAM

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan

saya, didalam naskah laporan akhir program ini tidak terdapat karya ilmiah yang

pernah diajukan oleh pihak lain untuk mendapatkan karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dikutip dalam

naskah ini dan disebut dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah laporan akhir ini dapat dibuktikan

terdapat unsur-unsur jiplakan/plagiat, saya bersedia laporan akhir ini digugurkan

dan gelar akademik yang telah saya peroleh (Diploma IV) dibatalkan, serta

diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

(Permendiknas No. 17 tahun 2010, Pasal 1 Ayat 1).

Denpasar, Juni 2016

Yang membuat pernyataan

Nama : Made Ari Dwija Kusuma

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepariwisataan merupakan suatu industri yang berkembang pesat di

seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

mengembangkan industri kepariwisataannya agar dapat menarik lebih banyak

wisatawan untuk berkunjung. Kepariwisataan akan terus berkembang dengan

perubahan gaya hidup, perkembangan teknologi dan transportasi yang

menyebabkan orang-orang semakin memiliki kemampuan untuk berwisata dan

memiliki waktu luang yang lebih banyak untuk melakukan suatu perjalanan.

Bali merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata utama di Indonesia,

banyak potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai

dari keindahan alam, keanekaragaman flora dan fauna, keunikan budaya,

adat-istiadat, dan tradisi yang di miliki oleh masyarakatnya. Perkembangan pariwisata

di Bali selain disebabkan oleh alam dan kebudayaan yang dimilikinya juga

disebabkan oleh adanya dukungan baik dari pemerintah maupun pihak-pihak yang

terkait dengan dunia kepariwisataan.

Salah satu indikator untuk mengukur kegiatan pariwisata dapat dilihat dari

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali dalam lima tahun terakhir

(20)

2

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Kunjungan

Wisatawan Nusantara dan Mancanegara ke Bali Tahun 2011-2015

Sumber : Disparda Propinsi Bali,2016

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa jumlah kunjungan

wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara dari tahun 2011 sampai 2015

mengalami peningkatan mulai dari 6,21 persen sampai 14,51 persen. Hal ini tidak

terlepas dari upaya pemerintah dan pelaku Pariwisata yang mempromosikan Bali

sebagai Daerah Tujuan Wisata dunia. Keberhasilan ini terbukti dengan terpilihnya

Bali sebagai tempat penyelenggaraan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN

yang diadakan di Nusa Dua, hal ini tentu saja akan dapat membuat citra Bali lebih

baik di mata dunia sebagai Daerah Tujuan Wisata dunia.

Peningkatan jumlah kunjungan di Tahun 2011 dan 2015 ini akan terus

mendorong munculnya berbagai penunjang aktivitas yang terkait dengan

pariwisata, mulai dari kegiatan pemondokan, perhotelan, restoran, bar, dan

lain-lain. Hotel merupakan salah satu sarana pokok pariwisata di Bali. Semakin banyak Tahun

2013 6.976.536 3.278.598 10.255.134 14,51

2014 6.392.460 3.766.638 10.159.098 -9,36

2015 6.948.069 3.923.949 10.872.018 7,01

(21)

3

wisatawan yang datang dan berkunjung ke Bali, semakin banyak pula devisa yang

diperoleh oleh negara.

Legian merupakan salah satu daerah selatan Bali, terletak di tengah-tengah

tepat di utara daerah Kuta dan selatan daerah Seminyak. Legian menawarkan

keindahan alam pantai khas Bali begitu juga dengan wisata belanja, kuliner dan

kehidupan malam yang tidak kalah dengan yang ada di pesisir Kuta. Daerah

Legian sendiri membentang dari Jalan Melasti ke utara hingga ke Jalan Arjuna

atau lebih dikenal dengan jalan Double Six. Tujuh kilometer dari Bandara

Internasional Ngurah Rai, mayoritas daerah ini dapat dikelilinggi hanya dengan

berjalan kaki dalam waktu kurang lebih sepuluh menit, hal ini dikarenakan

keseluruhan daerah Legian tidaklah begitu luas. Tidak kalah dari daerah lainnya di

Bali, pesisir Pantai Legian juga dipadati dengan berbagai restoran dan café yang

menawarkan berbagai hidangan untuk mereka yang gemar berwisata kuliner, serta

berbagai macam hotel mulai dari bintang satu sampai bintang lima.

Legian Beach Hotel merupakan salah satu hotel berbintang empat yang

terletak di Kawasan Legian, yang memberikan akses langsung menuju pantai dan

memberi akses cepat menuju tempat-tempat wisata yang ada di Bali. Legian

Beach Hotel memiliki potensi untuk menarik wisatawan untuk menginap sangat

besar berdasarkan lokasinya, tapi pada kenyataannya saat jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara ke Bali terus meningkat, Legian Beach Hotel justru

mengalami penurunan tingkat hunian kamar, sedangkan hotel-hotel pesaing sudah

(22)

4

Tabel 1.2

Room Occupancy di Legian Beach Hotel dan Hotel Pesaing. Tahun 2011 – 2015

Nama Hotel

Room occupancy (%)

2011 2012 2013 2014 2015

Legian Beach Hotel 88,19 80,68 82,79 81,00 80,72

Bali Mandira Resort & Spa 77,03 78,01 79,71 80,00 79,80

Alam Kulkul Boutique Resort 75,32 77,50 73,49 75,00 76,59

Padma Bali Resort 73,57 76,89 74,00 73,00 76,89

Bali Niksoma Boutique Beach Resort 70,00 72,00 71,00 73,00 80,38

Pullman Legian Nirwana Hotel - 74,00 76,00 75,00 80,41

Sumber: Legian Beach Hotel, 2016.

Berdasarkan Tabel 1.2 tingkat hunian kamar Legian Beach Hotel mengalami

penurunan dari tahun 2011 sampai tahun 2015 dan hanya mengalami kenaikan

ditahun 2013. Hal ini disebabkan karena banyaknya pesaing yang terdapat di area

Legian. Pada Tabel 1.2 juga dapat dilihat, saat tingkat hunian Legian Beach Hotel

menurun, tingkat hunian pesaing sudah mulai bertambah, walaupun saat ini masih

mendominasi, apabila hal tersebut terus dibiarkan, maka akan berpengaruh dengan

pendapatan Legian Beach Hotel kedepannya. Pendapatan Legian Beach Hotel dari

(23)

5

Tabel 1.3

Pendapatan di Legian Beach Hotel Tahun 2011-2015

Tahun Pendapatan (Rp)

2011 4.650.000.000

2012 4.100.000.000

2013 4.300.000.000

2014 4.200.000.000

2015 4.120.000.000

Sumber: Sales Marketing Manager Legian Beach Hotel, 2016.

Berdasarkan Tabel 1.3 tingkat hunian kamar (room occupancy) sangat

mempengaruhi pendapatan hotel karena pendapatan utama dari hotel adalah dari

penjualan kamar. Pendapatan Legian Beach Hotel pada tahun 2011 mencapai

kurang lebih Rp. 4.650.000.000 dan mengalami penurunan pada tahun 2011

sampai tahun 2012 dan hanya mengalami kenaikan pada tahun 2012 ke tahun

2013 serta turun kembali di tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya

jumlah wisatawan yang menginap dan kurangnya target pasar yang dicapai,

karena mulai ketatnya persaingan antar sarana akomodasi di Bali khususnya di

daerah Legian. Target pasar dan pencapaian tingkat hunian kamar di Legian

(24)

6

Tabel 1.4

Target hunian dan pencapaian tingkat hunian kamar di Legian Beach Hotel Tahun 2011-2015

Tahun Target Hunian Kamar(%) Pencapaian(%)

2011 90,00 88,19

2012 90,00 80,68

2013 85,00 82,79

2014 85,00 81,00

2015 85,00 80,72

Sumber : Reservasi Legian Beach Botel, 2016.

Pencapaian yang telah didapatkan oleh Legian Beach Hotel tidak lepas

dari program promosi yang telah dilakukan oleh Tim Sales Marketing &

Customer Service Departement. Besar budget biaya promosi dari tahun 2011-

2015 dapat dilihat pada Tabel 1.5.

Tabel 1.5

Besar budget biaya promosi di Legian Beach Hotel Tahun 2011-2015

Sumber: Manager Sales Marketing & Customer Service, 2016.

Besaran budget biaya promosi pada Tabel 1.5 merupakan total budget

setelah dirata-ratakan, karena di Legian Beach Hotel penyediaan budget promosi

dikeluarkan setiap bulan berkisar dari Rp. 5.000.000 sampai Rp. 7.500.000

(25)

7

tersebut tidak termasuk dalam biaya perjalanan apabila ada event-event pariwisata

di dalam maupun luar negeri. Keberhasilan program promosi yang telah dilakukan

biasanya terlihat dari kedatangan tamu ke Legian Beach Hotel baik melalui Travel

Agent, Online Travel Agent dan tamu walk in guest. Tingkat kedatangan

wisatawan di Legian Beach Hotel dapat dilihat dari Tabel 1.6.

Tabel 1.6

Sumber kedatangan wisatawan di Legian Beach Hotel Tahun 2011-2015 Sumber : reservasi Legian Beach Hotel, 2016.

Berdasarkan Tabel 1.6 sumber kedatangan wisatawan di Legian Beach

Hotel kebanyakan bersumber dari Travel Agent, seperti Flight Centre Global

Product, Qantas, Garuda Orient, Kuoni, TUI yang mencapai 60 persen sampai 71

persen dari room occupancy dan setelah itu yang berumber dari Online Travel

Agent seperti booking.com , expedia, synXis dan agoda.com yang berkisar

11 persen sampai 20 persen dari room occupancy . Wisatawan yang bersumber

dari walk in guest termasuk tamu complimentary yang hanya 1 persen sampai 3

persen dari room occupancy .

Menurut data-data diatas, bahwa strategi pemasaran (promosi) yang

dilakukan saat ini harus dilakukan secara lebih optimal sesuai dengan target

managemen. Maka perusahaan perlu merancang strategi yang diterapkan untuk

(26)

8

perusahaan belum mencapainya, dikarenakan oleh target perusahaan yang tinggi

dan adanya banyak pesaing yang menyediakan akomodasi dengan penampilan

yang hampir sama. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah

yang harus diteliti mengenai strategi promosi yang dilakukan Legian Beach Hotel

untuk meningkatkan tingkat hunian kamar pada tahun berikutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan

masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana strategi promosi untuk meningkatkan tingkat hunian kamar di

Legian Beach Hotel Desa Legian Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Bali?

2. Bagaimana program promosi untuk meningkatkan tingkat hunian kamar di

Legian Beach Hotel Desa Legian Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Bali?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui strategi promosi untuk meningkatkan tingkat hunian

kamar di Legian Beach Hotel Desa Legian Kecamatan Kuta Kabupaten

Badung Bali.

2. Untuk mengetahui program promosi untuk meningkatkan tingkat hunian

kamar di Legian Beach Hotel Desa Legian Kecamatan Kuta Kabupaten

(27)

9

1.4 Manfaat Penelitian

1) Manfaat Akademis

Melalui penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran sekaligus

jawaban mengenai strategi promosi, serta merupakan kesempatan untuk

menerapkan dan mengaplikasikan konsep – konsep yang telah didapat selama

perkuliahan untuk menambah wawasan dalam bidang manajemen pemasaran.

2) Manfaat Praktis

Keadaan di lapangan dapat memberikan suatu hubungan yang kuat antara

teori dan aplikasi praktek sehingga mampu memberikan suatu jawaban atas

permasalahan yang ada, di samping itu juga diharapkan melalui penelitian ini

dapat menjadi bahan masukan, sumbangan pemikiran, dan ide bagi jasa

pariwisata khususnya bagi manajemen pemasaran dalam upaya Strategi

(28)

10

1.5 Sistematika Penyajian

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai rancangan penelitian ini,

maka perlu disajikan sistematika penyajian dalam penelitian ini terlebih dahulu.

Secara garis besarnya sistematika penyajian dirinci dalam bab-bab sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab Pendahuluan menguraikan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penyajian.

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab Tinjauan Pustaka menguraikan landasan konsep seperti tinjauan

tentang telaah penelitian sebelumnyan dan deskripsi konsep yang

terdiri dari tinjauan tentang strategi, tinjauan tentang pemasaran,

tinjauan tentang promosi, tinjauan tentang bauran promosi

(promotion mix) dan tinjauan tentang hotel. Deskripsi ini nantinya

bisa dijadikan bahan acuan yang mendukung penelitian ini

BAB III Metode Penelitian

Bab Metode Penelitian menguraikan lokasi penelitian, definisi

operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan

(29)

11

BAB IV Hasil dan Pembahasan

Bab Hasil dan Pembahasan menguraikan hasil dan pembahasan

seperti gambaran umum tentang Legian Beach Hotel, kegiatan

promosi di Legian Beach Hotel dalam bauran promosi (promotion

mix), program promosi, analisis SWOT strategi promosi di Legian

Beach Hotel, strategi yang dapat diterapkan di Legian Beach Hotel

dalam upaya meningkatkan tingkat hunian kamar dan

program-program promosi yang dapat diterapkan di Legian Beach Hotel

dalam upaya meningkatkan tingkat hunian kamar.

BAB V Simpulan dan Saran

Bab simpulan dan saran menguraikan simpulan dan saran-saran dari

(30)

12 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya

Telaah hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud di sini adalah kajian

terhadap hasil – hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Hasil – hasil

penelitian tersebut akan diuraikan secara singkat, yang selanjutnya penjelasan –

penjelasan tersebut akan dijadikan rujukan guna melengkapi penelitian ini, antara

lain adalah sebagai berikut :

Penelitian oleh dilakukan oleh Tambunan (2010) yang berjudul “Strategi

Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun pada Kawasan Parapat Sumatra

Utara”. Dalam penelitian ini yang menjadi pokok permasalahan adalah lebih

menganalisis mengenai periklanan, promosi penjualan (sales promotion),

penjualan secara langsung (personal selling), publikasi (publication) dan kendala

serta analisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi

oleh dinas pariwisata kabupaten simalungun pada kawasan parapat sumatra utara

yang berhubungan dengan Promotion Mix.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

pendekatan matriks SWOT diketahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh

dinas pariwisata kabupaten simalungun pada kawasan parapat sumatra utara

adalah Strategi SO yaitu memanfaatkan hubungan kerjasama dengan wartawan

luar negeri, menjalin hubungan dengan media massa khususnya TV dan majalah

(31)

13

promosi yang telah ada dan menciptakan sistem promosi yang

baik,memperhatikan dan belajar dari Dinas Pariwisata daerah lainnya dalam

berpromosi, melakukan sosialisasi (promotion image) promosi pariwisata terpadu

melelui internet. Strategi WO yaitu lebih memperhatikan penentuan pasar utama,

mengembangkan kegiatan promosi dengan bauran promosi, menggalang

koordinasi antara departemen dalam negeri dan luar negeri, lebih peduli atau

memperhatikan setiap program promosi yang meningkatkan kualitas SDM dengan

melakukan pelatihan disamping pengenalan teori. Strategi WT yaitu promosi yang

dilakukan hendaknya lebih terfokus, efisien, dan efektif serta tepat sasaran.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama - sama

menggunakan teknik analisis data SWOT terhadap bauran promosi. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada lokasi penelitian

yaitu penelitian sebelumnya meneliti kawasan wisata dan penelitian ini meneliti

akomodasi.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Udayani (2002) yang berjudul

“Strategi Promosi De Lounge sebagai Fasilitas Penunjang di Hotel Radin Sanur”.

Dalam penelitian ini pelaksanaan strategi promosi yang meliputi periklanan

(advertising), promosi pejualan (sales promotion), penjualan perseorangan

(personal selling), dan hubungan masyarakat dan publisitas (public relation),

tetapi strategi promosi yang dilakukan oleh Hotel Radin Sanur dalam menjalankan

kegiatan promosi, Hotel Radin Sanur lebih menekankan melakukan dua usaha

yaitu promosi secara langsung dan promosi secara tidak langsung.

Promosi langsung yang dilakukan adalah promosi di dalam hotel itu

(32)

14

beberapa brosur di meja receptionist dan meletakkan literature yang berkaitan

dengan keberadaan hotel di masing-masing kamar. Promosi tidak langsung

dilakukan di luar hotel dengan cara menggunakan sales marketing. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa promosi yang paling efektif yang digunakan Hotel

Radin Sanur dalam mempromosikan produknya adalah melalui periklanan karena

penyebarluasan informasi mengenai hotel dapat dengan mudah didapat oleh

wisatawan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah waktu

penelitian, lokasi penelitan, dan ruang lingkup permasalahan yang dimana pada

penelitian sebelumnya meneliti mengenai strategi promosi sebagai fasilitas

penunjang sedangkan penelitian sekarang mengenai penerapan strategi promosi

dalam meningkatkan tingkat hunian kamar.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Ulina (2011) yang berjudul “Strategi

Promosi Guna Meningkatkan Penjualan Kamar di Hotel Pardede Internasional

Medan”. Dalam penelitian ini pelaksanaan strategi promosi yang meliputi

periklanan (advertising), promosi pejualan (sales promotion), penjualan

perseorangan (personal selling), dan hubungan masyarakat (public relation),

tetapi strategi promosi yang dilakukan oleh Hotel Pardede Internasional Medan

dalam menjalankan kegiatan promosi, lebih menekankan melakukan promosi

secara langsung. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT dengan menentukan

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam menganalisis situasi atau

keadaan objek yang diteliti.

Promosi langsung yang dilakukan adalah promosi di dalam hotel itu

sendiri / in-house promotion seperti, meletakkan beberapa brosur di meja

(33)

15

masing-masing kamar, dan promosi yang dilakukan di luar hotel/ outdoor

promotion, seperti bekerja sama dengan travel-travel agent, bekerja sama dengan

bank, bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa promosi yang paling sering digunakan Hotel Pardede

Internasional Medan dalam mempromosikan produknya adalah melalui in-house

promotion dan out door promotion untuk memperoleh wisatawan.

Persamaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah

persamaan dalam membahas mengenai strategi promosi dengan menggunakan

bauran promosi (promotion mix) dan menggunakan analisis SWOT. Sedangkan

perbedaannya adalah dalam hotel ini, tim sales dalam promosinya selalu

mengutamakan dua kegiatan pokok yaitu in-house promotion dan out door

promotion yang tergabung dalam periklanan (advertising), kemudian ditambah

dengan kegiatan pemasaran yang lain yaitu pejualan pribadi (personal selling),

promosi penjualan (sales promotion), dan juga hubungan masyarakat (public

relation), selain itu yang membedakan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah waktu penelitian, lokasi penelitian, dan ruang lingkup

permasalahan.

2.2 Deskripsi Konsep

2.2.1 Tinjauan Tentang Strategi

Strategi adalah hal sehubungan dengan menetapkan arah bagi perusahaan

dalam arti sumber daya yang ada dalam perusahaan serta bagaimana

(34)

16

memenangkan persaingan di pasar. Strategi akan meliputi tujuan jangka panjang

serta sumber keunggulan yang merupakan pengembangan pemahaman yang

dalam tentang pemilihan pasar dan pelanggan atau customer oleh perusahaan

yang juga menunjukkan kepada cara terbaik untuk berkompetisi dengan pesaing

di dalam pasar (Dirgantoro, 2002).

Pengertian strategi yang diuraikan oleh beberapa ahli yaitu strategi adalah

suatu rencana permainan untuk mencapainya (Kotler, 2002). Menurut (Alwi,

2008) strategi adalah cara untuk mencapai tujuan dengan melibatkan semua faktor

andalan dalam organisasi secara strategik. Sementara itu, ahli lain menjelaskan

strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya

dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi

sumber daya, (Chalder dalam Rangkuti, 2002).

Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental

(senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut

pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan di masa depan. Perencanaan

strategi hampir selalu di mulai dari ”apa yang dapat terjadi”, bukan mulai dari

”apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola

konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu

mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan, (Hamel dan Pharalad

dalam Rangkuti, 2002)

Jadi berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan, strategi adalah

suatu cara yang digunakan atau dijalankan oleh sebuah perusahaan untuk

(35)

17

2.2.2 Tinjauan Tentang Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang

membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri

menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai

tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi

penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.

Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli

yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut

dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini,

aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan

pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa

dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok sosial untuk memenuhi

kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan

keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.

Menurut Kotler (1997) pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan

mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain.

Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia

memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan

dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran biaya

juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual

(36)

18

Jadi pemasaran merupakan proses sosial yang dilakukan manusia untuk

memenuhi kebutuhannya dengan cara menukarkan produk yang bernilai, atau

dengan arti lain adalah usaha yang dapat memuaskan penjual dan pembeli.

2.2.3 Tinjauan Tentang Promosi

Komunikasi pemasaran saat ini memegang peranan penting bagi pemasar

untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya kepada konssumen maupun

masyarakat. Komunikasi ini dimaksudkan agar sasarn atau pembeli potensial

menyadari, mengatahui, dan menyukai apa yang disediakan perusahaan. Oleh

karena itu sangat diperlukan adanya suatu komunikasi pemasaran yang disebut

juga promosi.

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program

pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, apabila konsumen belum

pernah mendengarkannya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi

mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.

Adapun definisi dari promosi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Menurut (Sutisna, 2001) menyatakan bahwa : “Promosi adalah usaha untuk

menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai

keberadaan produk di pasar”. Menurut (Alma, 2002) mengemukakan bahwa:

“Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan

calon konsumen tentang barang dan jasa”. Sedangkan menurut (Saladin, 2003)

menyatakana bahwa: “Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran

perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan

(37)

19

Definisi para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa promosi

merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh

perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai

produk, harga, dan tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk dan

mengingatkan kembali kepada konsumen, atau para perantara.

Secara singkat promosi ini berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan

seseorang untuk dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah

sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan akan selalu ingat akan

produk tersebut. Dalam promosi ini, juga terdapat kombinasi dari beberapa unsur

yang dapat mendukung jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa disebut

dengan bauran promosi.

1) Fungsi Promosi

Menurut Shimp (2000) Promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting

bagi suatu perusahaan/lembaga. Kelima fungsi tersebut dijabarkan sebagai

berikut:

(1) Informing (Memberikan Informasi)

Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik

mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi

penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa.

Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik untuk merek

yang diiklankan maupun konsumennya, dengan mengajarkan

(38)

20

(2) Persuading (Membujuk)

Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan

untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi

berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan

permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi

berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek

perusahaan yang spesifik.

(3) Reminding (Mengingatkan)

Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para

konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan

jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek

pengiklan hadir di benak konsumen. Periklanan lebih jauh

didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan

mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli merek

yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.

(4) Adding Value (Menambah nilai)

Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai

tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan

kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai

tambah tersebut benar-benar independen. Promosi yang efektif

menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih

(39)

21

(5) Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)

Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu

perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk

perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga

sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang

prospektif. Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih

sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek

tentang keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan

melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan

penjual lebih kredibel.

Fungsi di atas ditujukan lebih kepada konsumen, maka sebenarnya

fungsi promosi juga memiliki tujuan untuk memenangkan persaingan dengan

kompetitor. Salah satu strategi memenangkan persaingan dalam dunia

pemasaran atau promosi adalah menggunakan Public Relations dengan baik.

Kotler (dalam Kartajaya, 1992) memberikan singkatan pada strategi

penggunaan Public Relations ini dengan istilah P-E-N-C-I-L-S.

(1) Publications (Publikasi)

Perusahaan dapat mengusahakan penerbitan-penerbitan tertentu untuk

meningkatkan citra perusahaan.

(2) Event (Kegiatan)

Event yang dirancang secara tepat dapat mencapai suatu tujuan public

(40)

22

(3) News (Pemberitaan)

Semua usaha dilakukan supaya aktivitas tertentu dari perusahaan menjadi

bahan berita di media massa

(4) Community Involvement (Kepedulian pada masyarakat)

Perusahaan berusaha „akrab‟ dan „ramah‟ dengan masyarakat di

sekitarnya. Hal ini terutama perlu pada saat sebuah cabang suatu

perusahaan didirikan di suatu daerah baru.

(5) Identity Media (Penggunaan Media sebagai Identitas)

Semua stationery yang dipakai, mulai dari kartu nama, kertas, maupun

amplop, harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan citra

suatu perusahaan. Selain itu identity media juga dapat diterapkan pada

sarana dan sarana/prasarana lain, seperti gedung, mobil pengangkut

barang, dan lain sebagainya.

(6) Lobbying (Mempengaruhi)

Kontak pribadi yang dilakukan secara informal untuk mencapai tujuan

tertentu.

(7) Social Investment (Investasi Sosial)

Perusahaan dapat „merebut‟ hati masyarakat yang ditujunya dengan

melakukan partisipasi sosial seperti pembangunan jembatan, taman, dan

(41)

23

2) Tujuan Promosi

Menurut Rossiter dan Percy (dalam Tjiptono, 2002) mengklasifikasikan

tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut:

(1) Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category

need).

(2) Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk

kepada konsumen (brand awareness).

(3) Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).

(4) Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase

intention).

(5) Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase

facilitation).

(6) Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning)

Tujuan utama yang akan dilakukan oleh perusahaan secara mendasar

terdiri dari beberapa alternatif antara lain berupa menginformasikan,

mempengaruhi, membujuk, mengingatkan sasaran konsumen tentang perusahaan

dan bauran pemasarannya (Swasta, 1999). Oleh karena itu, secara mendalam

tujuan promosi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

(1) Memodifikasikan tingkah laku

Ada beberapa alasan yang menyebabkan orang-orang melakukan

komunikasi, diantarnya : mencari kesenangan, mencari bantuan,

memberikan pertolongan atau instruksi, memberikan informasi,

(42)

24

lain, berusaha mengubah tingkah laku dan pendapat, serta memperkuat

tingkah laku yang ada. Penjual sebagai sumber selalu berusaha

menciptakan kesan yang baik tentang dirinya (promosi kelembagaan) atau

mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan. Sebagai tujuan utama

dari kegiatan promosi yang akan dilakukan adalah menginformasikan

seluruh aspek-aspek dan kepentiangan perusahaan yang berhubungan

dengan konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk dapat

diketahui dengan jelas.

(2) Memberitahu

Promosi yang bersifat meningkatkan ditujukan agar konsumen atau

pembeli yang ada tidak lupa akan produk perusahaan yang tetap setia

membeli produk perusahaan tersebut. Dengan mengingatkan konsumen

berarti terus dapat mempertahankan merek produk di hati masyarakat.

Cara ini baik dilakukan ketika produk memasuki tahap kedewasaannya di

dalam siklus kehidupan.

(3) Membujuk

Promosi yang dilakukan dapat dimaksudkan untuk memberitahukan

konsumen tentang produk yang ditawarkan perusahaan. Tujuan ini lebih

tepat dijalankan oleh perusahaan pada tahap-tahap awal dalam siklus

kehidupan produknya. Promosi yang bersifat informatif ini juga penting

bagi konsumen karena dapat membentu uraian pengambilan keputusan

untuk pembeli. Sebagai alternatif kedua dari tujuan promosi yang akan

(43)

25

pelanggan atau konsumen sasaran agar mau membeli atau mengalihkan

pembeli terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

(4) Mengingatkan

Sebagian masyarakat kurang menyukai promosi yang bersifat membujuk

atau persuasif. Tetapi pada kenyataannya promosi ini banyak dipakai

perusahaan terutama dalam upaya untuk meningkatkan penjualan,

mendorong pembelian. Perubahan mengharapkan adanya kesan positif dari

konsumen sehingga dapat memberi pengaruh yang lama terhadap perilaku

pembeli. Promosi yang bersifat persuasif ini banyak digunakan pada saat

produk tersebut mulai memasuki tahap pertumbuhan di dalam siklus

kehidupan produk. Sebagai alternatif terakhir dari tujuan promosi yang

akan dilakukan perusahaan adalah mengingatkan kembali konsumen

sasaran selama ini dimiliki atas keberadaan perusahaan dan merk-merk

produk yang dihasilkan, yang tetap setia dan konsisten untuk melayani

konsumennya di manapun mereka berada.

Keseluruhan alternatif tujuan promosi yang dilakukan perusahaan tersebut

di atas, secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan promosi yang dilakukan

bekaitan erat dengan upaya bagaimana konsumen atau calon konsumen dapat

mengenal produk perusahaan memahaminya, berubah sikap menyukai, yakin dan

(44)

26

Tujuan dilakukan promosi adalah (Rangkuti, 2009):

(1) Modifikasi tingkah laku

Pasar merupakan tempat pertemuan orang-orang yang hendak melakukan

suatu pertukaran di mana orang-orangnya terdiri atas berbagai macam

tingkah laku yang satu sama lain saling berbeda. Demikian juga pendapat

mereka mengenai suatu barang dan jasa, selera, keinginan, motivasi, dan

kesetiaannya terhadap barang dan jasa tersebut saling berbeda. Dengan

demikian, tujuan dari ini adalah berusaha untuk mengubah tingkah laku

dan pendapat individu tersebut, dari tidak menerima suatu produk menjadi

setia terhadap produk.

(2) Memberitahu

Kegiatan promosi yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada

pasar yag dituju tentang pemasaran perusahaan, mengenai produk tersebut

berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan,

dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini umumnya lebih

disukai dan dilakukanpada tahap-tahap awal dalam siklus kehidupan

produk. Hal ini merupakan masalah penting untuk meningkatkan

permintaan primer sebab pada tahap ini sebagian orang tidak akan tertarik

untuk memilih dan membeli barang dan jasa sebelum mereka mengetahui

produk tersebut serta kegunaannya dan lain sebagainya. Promosi yang

bersifat informasi ini dapat membantu konsumen dalam mengambil

(45)

27

(3) Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk atau persuasif ini pada umumnya kurang

disenangi oleh sebagian masyarakat. Tetapi kenyataannya sekarang imi

banyak muncul justru adalah promosi tersebut. Promosi seperti itu

terutama untuk mendorong pembeli. Perusahaan tidak ingin memperoleh

tanggapan secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan

kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar promosi dapat memberi pengaruh

dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat

membujuk ini akan menjadi dominan jika produksi yang bersangkutan

mulai memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupan produk

tersebut.

(4) Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk

mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan dilakukan selama

tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti perusahaan

berusaha memperhatikan untuk mempertahankan pembeli yang ada, sebab

pembeli tidak hanya sekali saja melakukan transaksi, melainkan harus

berlangsung secara terus-menerus.

3) Faktor – faktor eksternal yang mempengaruhi proses promosi

Faktor – faktor eksternal yang mempengaruhi proses promosi, di

dalam perkembangan organisasi sebuah perusahaan akan tidak lepas dari

pengaruh eksternal perusahaan (Williams, 2001). Secara umum kebijakan

(46)

28

oleh lingkungan perusahaan. Kondisi lingkungan perusahaan ini akan secara

tidak langsung membantu management untuk mengindentifikasi langkah apa

yang akan ditempuh untuk menjalankan strategi perusahaan , Lingkungan

eksternal sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar lagi yakni

lingkungan yang sifatnya umum dan lingkungan industri. Berikut uraian

mengenai kedua hal tersebut.

(1) Lingkungan umum

Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal

organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas

dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya berada di luar dan terlepas dari

operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak implikasi

langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Namun tetap mampu

mempengaruhi kebijakan strategi dari organisasi perusahaan. Faktor-faktor

lingkungan umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

(1.1) Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi ini meliputi pertumbuhan ekonomi suatu Negara dan

hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi secara makro seperti : inflasi,

kebijakan pemerintah, dan lain-lain. Kenyataannya faktor ini akan

berkembang dan berimbas kepada ekonomi mikro yang lebih spesifik,

maka faktor ekonomi suatu Negara secara global juga akan

mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam menentukan arah dan

(47)

29

(1.2) Faktor Sosial dan Politik

Perkembangan strata social kemasyarakatan disuatu daerah akan

mempengaruhi organisasi perusahaan. Perkembangan politik Negara

yang secara tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan

ekonomi merupakan faktor yang tidak dapat dipandang sebelah mata.

Organisasi perusahaan akan cenderung mengikuti perkembangan sosial

politik yang terjadi guna antisipasi terhadap berlangsungnya stabilitas

dan kebijakan di dalam organisasi perusahaan

(1.3) Faktor Peraturan dan Undang-undang (Faktor Hukum)

Kepastian hukum di dalam suatu negara merupakan moment yang

sangat mempengaruhi pelaku pasar. Kebijakan Negara yang dituangkan

dalam Peraturan Perundang-Undangan secara tidak langsung akan

menentukan arah strategi perusahaan. Kepastian hukum merupakan

factor yang tidak bisa ditawar dan pasti akan sangat mempengaruhi

sebuah perusahaan.

(1.4) Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga akan memberikan

perubahan terhadap kebijakan perusahaan. Efisiensi pada saat

melakukan produksi dan distribusi juga sangat dipengaruhi oleh

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin

berkembangannya hal ini maka secara tidak langsung akan menuntut

management perusahaan untuk memilih yang terbaik bagi kepentingan

(48)

30

(1.5) Faktor Demografi

Faktor tempat dan situasi alam juga tentunya tidak bisa dipisahkan.

Kondisi alam dan tata letak perusahaan yang berkaitan dengan alam

akan membutuhkan kebijakan yang harus sesuai guna menanggulangi

ancaman yang berasal dari lingkungan dan alam.

Jadi berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

lingkungan umum tersebut adalah sekumpulan elemen-elemen dalam

masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan

perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya.

(2) Lingkungan Industri

Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor yang merupakan

ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan

intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung

mempengaruhi perusahaan.

Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa Lingkungan industri adalah

tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan

komponen-komponen yang secara normal memiliki dampak yang relatif lebih spesifik

dan langsung terhadap operasional perusahaan.

Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut :

1) Ancaman masuknya pendatang baru

2) Tingkat rivalitas di antara para pesaing yang ada

3) Tekanan dari produk pengganti

(49)

31

5) Kekuatan tawar menawar pemasok

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan

peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat

menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis.

Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat

membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.

Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis

lingkungan eksternal adalah dengan melakukan beberapa cara yaitu :

1) Pemindaian (scanning)

Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari

perubahan potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi

perubahan-perubahan yang sedang terjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal

penting dan menentukan bagi perusahaan- perusahaan yang bersaing

dalam lingkungan yang sangat tidak stabil, maka perusahaan dapat

meramalkan potensi pasar kedepannya, kaitannya terhadap penetapan

target perusahaan terhadap penjualan sebuah produk.

2) Pengawasan (monitoring)

Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend

lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi

pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna

(50)

32

3) Peramalan (forecasting)

Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak

tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat,

perubahan-perubahan dan tren itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.

4) Penilaian (assessing)

Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi

efek-efek dari perubahan- perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap

manajemen strategis suatu perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan

penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada

organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data yang

menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitifnya.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan faktor lingkungan eksternal

itu, dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : lingkungan eksternal umum dan

lingkungan eksternal khusus. Pembagian ini terletak dari jauh dekatnya pengaruh

yang ditimbulkan kepada organisasi perusahaan. Pada lingkungan eksternal umum

mencakup beberapa aspek seperti : ekonomi, sosial, politik, hukum dan

demografi. Seluruhnya merupakan kebijakan ekonomi makro yang nantinya akan

mengerucut menjadi ekonomi mikro.

Pengaruh hal-hal tersebut terhadap organisasi perusahaan akan sangat

signifikan terutama dalam menjalan arah perusahaan guna mengatasi masalah

yang mungkin timbul dari faktor eksternal tersebut. Sementara faktor lingkungan

eksternal industri, lebih ditekankan pada aspek yang timbul dari hubungan antara

perusahaan kompetitor yang mengakibatkan perkembangan pasar akan terus

(51)

33

rangka menguasai dan mempertahankan pasar yang dimilikinya. Faktor eksternal

industri ini akan menimbulkan kebijakan perusahaan dalam menyiasati

perkembangan pasar dan keinginan konsumen.

2.2.4 Tinjauan Tentang Bauran Promosi (Promotion Mix)

Promosi merupakan suatu bentuk media komunikasi pemasaran, yang

dimaksud komunikasi pemasaran adalah suatu aktifitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan atau mengingatkan pasar

sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan

loyal terhadap produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Sehingga

komunikasi pemasaran dikatakan pula sebagai bauran promosi.

Komunikasi pemasaran atau sering disebut promosi merupakan suatu

konsep dari sebuah perusahaan yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang

jelas, konsisten, dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk-produknya.

Sehingga dapat membentuk identitas merek yang kuat dipasar dengan mengikat

bersama dan memperkuat semua citra dan pesan dari perusahaan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2004) menyatakan bahwa: “Bauran

promosi merupakan bauran tertentu pemasangan iklan (advertising), penjualan

personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan

masyarakat (public relation), dan alat-alat pemasaran langsung (direct marketing)

yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasangan iklan

dan pemasaran”.

Sedangkan menurut Saladin (2003), menyatakan bahwa: “Bauran promosi

(52)

34

publisitas, dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan

perusahaan”.

Semua usaha dalam kegiatan promosi dilakukan melalui komunikasi yang

menggunakan kombinasi peralatan promosi yang disebut dengan bauran promosi.

Menurut Kotler dan Armstrong (2004) menyatakan bahwa bauran promosi terdiri

dari:

1. Advertising (Periklanan)

Setiap bentuk persentasi dan promosi non-personalyang memerlukan biaya

tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas.

2. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan

sebuah produk atau jasa.

3. Public Relation and Publicity (Hubungan Masyarakat dan Publisitas)

Membangun hubungan baik dengan berbagai public perusahaan dengan

sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang menguntugkan,

membanguin citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan

rumor, cerita, serta event yang tidak menguntugkan.

4. Personal Selling (Penjualan secara Pribadi)

Persentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan

menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan

(53)

35

5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan yang dibidik

secara seksama denganb tujuan baik untuk memperoleh tanggapan segera,

maupun untuk membina hubungan dengan pelanggan yang langgeng.

Promosi merupakan bagian komunikasi dalam pemasaran yang

menyediakan informasi dan pengetahuan dengan cara yang informatif dan

persuasif bagi wisatawan. Menurut (Morrison, 2002) menyebutkan 5 bauran

promosi yang dikenal dengan promotionnal mix, yaitu:

1. Advertising, adalah “paid”, komunikasi nonpersonal melalui berbagai

media oleh suatu perusahaan, organisasi-organisasi nirlaba dan

individu-individu yang dalam beberapa cara diidentifikasi dalam pesan iklan dan

mereka yang berharap memberi informasi-informasi dan mempengaruhi

wisatawan. Jadi kata kunci dan definisi advertising adalah paid,

nonpersonal, dan indentified. Hospitality dan travel harus membayar

setiap kegiatan iklan baik dengan uang kas atau dengan sistem barter,

pendekatan komunikasi adalah nonpersonal, bukan merupakan sponsor

dan perwakilan mereka yang secara fisik hadir untuk memberikan pesan

kepada wisatawan. Kata identified menyatakan organisasi yang membayar

atau memasang iklan teridentifikasi secara jelas dalam iklan ini.

2. Personal selling, termasuk pembicaraan langsung yang dilakukan baik

melalui telepon atau bertatap muka antara penjual dengan calon

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3 Pendapatan di Legian Beach Hotel
Tabel 1.5

Referensi

Dokumen terkait

bahwa pada saat latihan (senam) kebutuhan energi meningkat sehingga otot menjadi lebih aktif dan peka lalu membuat reseptor insulin menjadi lebih aktif dan

Berdasarkan dari uraian hasil dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai daya dukung sumberdaya Pulau Liukang Loe yang sesuai untuk dimanfaatkan sebagai

beberapa aspek yang dapat mendukung meningkatnya kinerja yang dihubungkan dengan pencapaian pembangunan kesehatan, diantaranya : (1) Indikator derajat kesehatan

kepe-kepe (Chaetodontidae) di zona pariwisata 1,55 dan zona mangrove 1,51 tidak berbeda nyata, indeks keseragaman menunjukan keadaan komunitas ikan kepe-kepe

Setting At command yang wajib dilakukan supaya bisa terhubung sempurna dengan blynk server melalui wifi yaitu. AT_CIPMUX=1 (Tipe TCP/UDP

Sehingga dapat disimpulkan dari hasil tabel diatas pada tahun 2017 dengan jumlah karyawan yaitu 50 orang bahwa target promosi yang ditargetkan 24 dalam setahun tetapi hasil

Pemanfaatan bahan ajar berbasis startegi belajar tuntas adalah pemanfaatan suatu bahan ajar cetak yang disusun secara sistematis yang dirancang untuk dapat

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian berjudul Hubungan Tinggi Badan dengan Miopia