• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Tinjauan tentang Pelaksanaan Program Siaran Radio

d. Proses integrasi siaran radio ke dalam kegiatan proses pembelajaran di kelas seringkali menyulitkan (Arief S. Sadiman, 2008: 52)

B. Tinjauan tentang Pelaksanaan Program Siaran Radio 1. Pengertian Program Siaran Radio

Program merupakan suatu benda abstrak yang mempunyai fungsi sebagai pemuas batiniah sehingga yang dirasakan khalayak dapat diekspresikan sebagai penilaian objektif yaitu bagus atau kurang bagus (Djamal, 2011:159). Siaran berasal dari kata siar yang berarti menyebarluaskan informasi melalui pemancar. Siaran sebagai output stasiun penyiaran merupakan perpaduan antara kreativitas manusia dan kemampuan sarana/alat atau antara perangkat keras dan perangkat lunak.

Dengan demikian program siaran dapat diartikan sebagai suatu informasi yang disampaikan dan disebarluaskan melalui pemancar yang termuat dalam sebuah program. Stasiun radio harus memiliki studio dan sarana serta pemancar dalam melaksanakan siaran, pelaksanaan program siaran sendiri harus direncanakan baik jadwal siaran maupun produksi programnya. Mengingat program siaran memberi dampak yang sangat luas bagi masyarakat baik dampak positif maupun dampak negatif, maka dibuatlah format program dan susunan pola acara sebagai bahan acuan dalam pembuatan program siaran. Selain itu, pelaksanaan sebuah program siaran juga membutuhkan manajerial yang mulai dipersiapkan dari proses

16

perencanaan (programming), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actualizing), dan pengendalian proses produksi (controlling) (Djamal, 2011: 94).

2. Jenis Program Siaran Radio

Program siaran radio dapat didefinisikan sebagai satu bagian atau satu segmen dari isi siaran radio. Pada dasarnya sebuah program siar radio dapat dikelompokkan menjadi program informasi atau berita, program hiburan, dan program pendidikan, namun dari ketiga program tersebut dapat diperinci lagi menjadi 2 jenis program yaitu program karya artistic dan program karya junalistik.

a. Program karya artistik

Program karya artisik adalah program yang proses produksinya mengutamakan unsur keindahan dan kesempurnaan sesuai perencanaan. Jenis program karya artistik yaitu drama, musik, lawak, kuis, informasi sejarah, informasi kebudayaan.

b. Program karya jurnalistik

Program karya jurnalistik adalah program yang proses produksinya mengutamakan kecepatan dan kebenaran yang bersumber dari peristiwa dan pendapat dari masalah yang sedang hangat dibahas, jenis program karya jurnalistik yaitu berita aktual (siaran berita), berita non aktual (feature, majalah udara), dialog dan monolog.

17

3. Penulisan Naskah Program Siaran Radio a. Bentuk-bentuk naskah program siaran radio

Setiap program siaran radio pastilah mempunyai program yang harus dilalui sebelum program tersebut disiarkan, salah satunya yaitu dalam kepenulisan naskah program. Menurut Darmanto (1998: 11) bentuk-bentuk naskah program siaran radio yaitu:

1) Sinopsis

Sinopsis adalah bentuk naskah berupa singkatan dari seluruh materi yang disajikan. Biasanya sinopsis digunakan untuk acara berdurasi 30-60 menit. Dalam pembuatan sinopsis tidak diperlukan informasi mengenai petunjuk teknis produksi dan bukan merupakan urut-urutan penyajian materi acara.

2) Treatment

Treatment adalah bentuk naskah yang telah memuat informasi mengenai petunjuk teknis produksinya, jumlah pendukung acara yang diperlukan, pesan, dan merupakan garis besar-urut-urutan materi penyajian secara keseluruhan.

3) Full script

Full script adalah bentuk naskah yang berisi seluruh pemikiran dan informasi yang disajikan melalui bahasa radio (kata, musik, dan sound effect) sekaligus lengkap mengenai teknis produksinya.

18

b. Prinsip dasar penulisan naskah program radio

Dalam menulis naskah suatu program radio harus berpedoman pada prinsip dasar penulisan naskah, menurut Darmanto (1998: 16-19) sebuah naskah yang baik harus memperhatikan prinsip atau hal yang mendasari dalam menulis naskah siaran radio, yaitu:

1) Aspek seni

Aspek seni dalam penyusunan naskah program radio sangatlah penting, maka seorang penulis naskah perlu menghitungkan komposisi kata, musik, dan sound effect. Komposisi ketiga unsur tersebut harus direncanakan sebaik mungkin agar tidak terjadi sajian yang membosankan.

2) Aspek bahasa

Sesuai dengan karakteristik radio yang bersifat auditif, pemakaian bahasa dalam artian yang verbal sangat penting, karena seluruh bahasa yang akan disampaikan kepada pendengar disampaikan melalui bahasa audio sehingga bahasa yang digunakan sebaiknya ringkas, sederhana, mudah diucapkan, mudah diingat, dan mudah dipahami.

3) Aspek teknik teknologis

Setiap penulis naskah harus mengetahui apakah naskah yang ditulis untuk siaran program live atau record dan apakah program tersebut di luar atau di dalam studio. Untuk pelaksanaan produksi yang bersifat record harus mengetahui secara pasti apakah materi

19

yang akan diproduksi ada yang tersedia dalam bentuk rekaman audio atau seluruhnya baru akan diproduksi di dalam studio. Jika peralatan yang digunakan terbatas maka penyusunan naskah harus disesuaikan dengan kondisi yang ada.

c. Proses penulisan naskah program siaran radio

Langkah-langkah dalam proses penulisan naskah terdiri dari 4 hal yang saling berkaitan. Menurut Darmanto (1998: 34-42) langkah-langkah dalam proses penulisan naskah yaitu:

1) Tahap perencanaan

Tahap perencanaan dalam penulisan naskah yaitu: a. Menentukan tema/topik materi yang akan dibahas.

Jika tema telah ditentukan maka langkah selanjutnya yaitu menentukan topik yang akan diangkat. Jika penjabaran tema dari sejumlah topik tidak relevan dengan program siaran maka perlu mencari topik lain. Penentuan topik mempengaruhi jenis format yang akan digarap.

b. Melakukan riset pendahuluan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mencari latar belakang informasi mengenai permasalahan yang akan ditulis.

20

c. Merumuskan masalah

Agar penulisan lebih terarah, maka diperlukan rumusan permasalahannya. Banyak sedikitnya hal-hal yang akan ditanyakan disesuaikan dengan durasi acara yang bersangkutan. d. Menentukan tujuan program

Setiap program siaran harus mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Meskipun setiap jenis program sudah dengan sendirinya memuat segi tujuan yang harus dicapai, namun setiap program siaran harus memiliki tujuan yang jelas.

e. Menentukan format acara

Ada kalanya format sudah ditentukan terlebih dahulu oleh produser. Namun, jika order yang diterima belum menyebutkan jenis format, penulis dapat menentukan sendiri berdasarkan sifat permasalahan serta tujuan program yang hendak dicapai 2) Tahap pra penulisan

a. Pengumpulan materi

Pada tahap ini pengumpulan materi merupakan tahap yang paling penting karena penulis harus mengetahui tempat-tempat yang diyakini menjadi sumber informasi berkaitan dengan tema/topik yang akan ditulis. Jenis acara dan format penyajian juga akan mempengaruhi proses pengumpulan materi.

21

b. Menyeleksi materi

Menyeleksi materi diperlukan untuk memperhitungkan tingkat kesulitan teknis produksi dan durasi yang tersedia. Pembatasan durasi siaran seringkali berakibat tidak tersiarkannya seluruh materi yang telah dipilih.

c. Merencanakan pesan

Pada dasarnya pesan adalah suatu nilai yang dibuat oleh pembuat program dimaksudkan untuk diterima, dimengerti dan dipahami serta mempengaruhi perilaku pendengar. Pesan merupakan inti dari seluruh penyelenggaraan produksi program siaran. Pusat dari seluruh program terletak pada pesan yang akan disampaikan.

3) Pelaksanaan penulisan

Pada dasarnya penulisan naskah dalan program radio ada 3 tahap yaitu membuat sinopsis, treatment, dan full script. Namun seiring dengan kondisi yang ada dan waktu siaran yang sifatnya terus menerus penulis naskah program siaran langsung masuk ke tahap full script.

4) Evaluasi dan penulisan kembali

Naskah yang sudah jadi dibaca ulang dan dievaluasi. Jika berdasarkan hasil evaluasi naskah harus diperbaiki, maka perlu diadakan penulisan kembali. Namun jika hasil evaluasi naskah sudah baik, maka tidak perlu diadakan penulisan naskah kembali.

22 4. Pengelolaan Program Siaran Radio

Menurut Masduki (2004: 20-21) strategi dalam kebijakan pengelolaan siaran radio terdiri dari 3 hal yang saling berkaitan, yaitu: a. Segmenting, yaitu proses membagi-bagi atau mengelompokkan

pendengar dalam kotak-kotak psikografis-sosiografis yang lebih homogen (Rhenald Kasali, 2000)

b. Targeting, yaitu proses memilih dan menyeleksi serta menjangkau potensi pendengar melalui program siaran yang tepat.

c. Positioning, yaitu strategi memasuki jendela otak pendengar dan strategi komunikasi pembentukan citra produk siaran di benak pikiran pendengar.

Menurut Morissan (2009: 231), strategi pengelolaan program siaran dibagi menjadi beberapa hal, antara lain:

a. Perencanaan program

Pada dasarnya sebuah program yang disiarkan harus memiliki perencanaan yang matang. Perencanaan yang akan memberikan kelancaran pada tahap selanjutnya. Kelancaran dalam merencanakan sebuah program membawa dampak yang besar bagi proses produksi, penyiaran program dan mekanisme pengontrolan. Tanpa adanya perencanaan evaluasi sebuah program tidak dapat dilakukan.

Menurut JB. Wahyudi (1994: 73) untuk dapat membuat sebuah perencanaan yang baik maka dalam mengelola sebuah program siaran harus mengetahui:

23

1) Tujuan yang hendak dicapai 2) Situasi dan kondisi masa kini 3) Kemampuan yang dimiliki 4) Tantangan yang dihadapi 5) Hambatan yang ada

6) Strategi yang tepat untuk pelaksanaan

Selain itu, hal-hal yang termasuk dalam perencanaan sebuah program yaitu:

1) Perencanaan siaran yang di dalamnya termasuk produksi dari pengadaan materi siaran serta menyusun materi siaran tersebut menjadi sebuah program acara yang disiarkan baik harian, mingguan, maupun bulanan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

2) Perencanaan sarana dan prasarana yang ada

3) Perencanaan administrasi yang di dalamnya termasuk dana, tenaga, dan pemasaran.

Perencanaan program dilakukan agar program siaran yang dibuat sesuai dengan apa karakteristik masyarakat target pendengar. Perencanaan program meliputi:

24

1) Pemilihan jenis program

Menurut Harley (2005: 30) ada beberapa klasifikasi jenis program berdasarkan konten dan tujuannya, yaitu:

a) Program pemberitaan

Program pemberitaan ini berisi mengenai berita dan siaran diskusi seperti talkshow dan breaking news.

b) Program pendidikan

Program pendidikan merupakan program yang membahas seputar kebutuhan dunia pendidikan yang dapat digunakan sebagai bahan untuk melengkapi sumber belajar.

c) Program hiburan

Program hiburan adalah program yang disiarkan untuk kebutuhan hiburan seperti penyiaran lagu, berdasar permintaan pendengar, kuis berhadiah, kirim salam, bernyanyi dan bercerita.

2) Perencanaan jadwal siaran

Dalam mengelola program radio, mengatur format sangatlah penting karena menjadikan pribadi atau ciri khas radio tersebut dalam menarik minat pendengar. Untuk mendapatkan kesempurnaan produksi atau penyajian siaran, perlu dilakukan perencanaan siaran meliputi rencana siaran bulanan, rencana siaran mingguan, rencana siaran harian. Perencanaan secara umum melahirkan kebijakan tentang bagaimana alokasi waktu dan materi

25

siaran dalam sehari, seminggu, sebulan, hingga setahun. Bagian program bertanggung jawab untuk mendapatkan program serta menentukan waktu atau jam penayangan program.

Menurut Masduki (2004: 48) cara menentukan acara dan perencanaan jadwal adalah sebagai berikut:

a) Kenali calon pendengar, pilih segemen pendengar paling potensial di suatu daerah dengan melakukan penelitian kebutuhan pendengar.

b) Rumuskan materi bentuk program

c) Menentukan format stasiun untuk menjamin konsistensi siaran kepada target pendengar. Format stasiun juga akan mengatur proporsi materi siaran.

d) Membangun citra radio di benak pendengar untuk memperkuat jati diri dengan beragam cara.

Berdasarkan uraian di atas, Jogja Belajar Radio yang mengusung format radio pendidikan sebelum membuat program-programnya perlu melakukan analisis kebutuhan pendengar sehingga seluruh program yang terdapat di Jogja Belajar Radio disesuaikan dengan kebutuhan pendengar.

b. Produksi program

Secara umum program radio diperoleh dari 4 sumber, yaitu jaringan antar stasiun, rekaman atau menyewa dari rumah produksi, produksi sendiri, dan pertukaran program dengan pihak lain yang

26

menjadi kongsinya (Tommy, 2006: 15). Produksi program siaran radio adalah proses mentransfer naskah suara, menjadi suatu hasil nyata dari sebuah ide. Produksi siaran radio dengan ragkaian kata-kata, suara, musik, atau sound effect menjadi kesatuan yang utuh yang mampu membangkitkan sugesti, emosi maupun imajinasi pendengarnya. Menurut Masduki (2004:51) ada dua bentuk proses produksi program yaitu:

1) On Air

On Air atau siaran live adalah produksi yang dilakukan secara langsung dari ruang siaran tanpa melalui proses pengeditan dan penggabungan materi secara mekanis.

2) Off Air

Off Air atau siaran recording merupakan produksi yang dilakukan di dalam ruang produksi yang meliputi sejumlah tahapan sampai sebuah paket program siap disiarkan. Menurut JB. Wahyudi (1994: 30), tahapan dalam acara off Air terdiri dari: a) Pra produksi

Penemuan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau konsep dengan penuangan ide adalah inti dari tahap pra produksi. Pada tahap pra produksi ini dibagi kembali menjadi 2 hal yaitu perencanaan dan persiapan.

27

(1) Perencanaan

Perencanaan pada tahap pra produksi meliputi penuangan ide dan penulisan naskah. Konsep atau ide gagasan yang telah ditetapkan dan telah disepakati dituangkan dalam bentuk proposal program radio yang menjadi tanggung jawab produser. Dalam proposal tersebut diuraikan berbagai aspek mengenai konsep desain program yang akan diproduksi dalam sebuah acara program radio. Setelah ada konsep program, langkah selanjutnya adalah penulisan naskah. Naskah merupakan bagian dari hasil penuangan ide atau gagasan yang dikemas dalam bentuk menarik sesuai dengan desain program yang telah disepakati.

(2) Persiapan

Persiapan pada tahap pra produksi ini mencakup 2 hal yaitu persiapan perizinan seperti perizinan tempat liputan, termasuk surat menyurat dan segala bentuk proses administrasi yang dibutuhkan agar peliputan tidak terhambat. Selain perizinan, persiapan yang dilakukan yaitu persiapan peralatan. Peralatan menjadi bagian dari tahap pra produksi yang harus diperhatikan karena perlatan berguna untuk menunjang jalannya teknis program.

28

b) Produksi

Setelah tahap pra produksi selesai maka proses produksi dapat dilaksanakan. Proses produksi dilakukan dengan perekaman suara dari naskah menjadi bentuk rekaman suara yang dapat didengar oleh pendengar. Dalam tahap produksi harus memperhatikan beberapa hal yaitu:

(1) Kesesuaian jadwal selama bekerja (2) Pengelolaan alat yang digunakan (3) Pengelolaan kerabat kerja

(4) Kualitas suara hasil perekaman c) Pasca produksi

Tahap ini merupakan tahap akhir dari tahap proses produksi sebuah program radio. Tahap pasca produksi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah semua pengambilan suara dari semua materi dinyatakan selesai dan siap disiarkan. Beberapa kegiatan yang termasuk dalam tahap pasca produksi yaitu editing dan mixing. Editing dan mixing ini berperan mengurangi dan menghilangkan noise yang terrekam selama perekaman suara, selain itu menambahkan efek dan musik sebagai pelengkapnya. Pada tahap pasca produksi ini juga tak luput dari evaluasi kerja yang dilakukan sebagai bahan perbaikan dari hasil produksi yang dikerjakan.

29

Pada proses produksi diperlukan tim produksi yang mengatur jalannya proses produksi. Sifatnya sementara selama produksi berlangsung. Personil yang mendukung juga berasal dari unit kerja yang ada pada struktur organisasi lembaga penyiaran. Setelah proses produksi selesai maka setiap personil kembali pada unit kerja asalnya (Djamal, 2011: 101). Adapun tugas-tugas dari tim produksi antara lain:

1) Produser/Program Director

- Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan - Menyediakan produk tepat pada waktunya - Mengkoordinir tim produksi

- Mengatur alur kerja tim produksi

- Menyediakan semua keperluan tim produksi - Menjadi jembatan tim dengan pihak lain. 2) Penulis naskah

- Menyediakan naskah sebagai bahan produksi/bahan siaran

- Menyediakan bahan tepat pada waktunya

- Memastikan keakuratan data dan pengayaan data melalui riset

3) Reporter

30

- Menyediakan naskah siap baca - Menyampaikan laporan lapangan 4) Direktur musik

- Menyediakan musik yang dibutuhkan - Memberikan masukan musik yang tepat - Melaksanakan tugas tersebut sesuai waktunya 5) Operator produksi

- Memproduksi sesuai perintah produser

- Me-mixing bahan mentah menjadi sebuah bahan layak siar

- Mengerjakan dalam tempo sesuai keperluan tim 6) Penyiar (announcer)

- Mengantar rekaman lagu atau musik dan program - Membacakan iklan-iklan (live commercial), layanan

publik, dan identifikasi stasiun

- Menyampaikan laporan atau informasi waktu dan lalu lintas

- Menjalankan peralatan control room. c. Eksekusi program

Menurut Morrisan (2009:302), eksekusi program merupakan kegiatan mencakup penayangan program sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Penayangan program harus ditata dan disusun sesuai dengan jadwal siaran baik itu program siaran on air maupun off air.

31

Seorang programmer harus menganalisi dan memilah-milah bagian waktu siaran untuk mendapatkan audien yang diinginkan karena pada jam berbeda maka audiennya pun juga berbeda-beda. Oleh karena itu pengelola program harus menyusun dan menata program sebaik mungkin. Hal tersebut dapat diamati pada Tabel 1.

Tabel 1. Ketersediaan Audien dan Pembagian Waktu Siaran

Bagian Hari Audien Tersedia

Pagi Hari (06.00-09.00) Anak-anak, ibu rumah tangga, pensiunan, pelajar, dan karyawan yang akan berangkat ke kantor Jelang Siang (09.00-12.00) Anak-anak pra sekolah, inu rumah

tangga, pensiunan, dan karyawan yang bertugas secara bergiliran (shift).

Siang Hari (12.00-16.00) Karyawan yang baru pulang dari tempat kerja, anak-anak dan remaja.

Sore Hari (Early Evening) (16.00-18.00)

Hampir sebagian besar audien sudah berada di rumah

Jelang Waktu Utama (Prime Acces) (19.00-20.00)

Seluruh audien tersedia pada waktu ini.

Waktu Utama (Prime Time) (20.00-23.00)

Seluruh audien tersedia pada waktu ini utamanya antara pukul 20.00-21.00. Namun setelah itu, audien mulai berkurang utamanya untuk audien anak-anak, para pensiunan, dan mereka yang harus tidur lebih cepat agar dapat bangun pagi-pagi Jelang Tengah Malam (Late

Fringe) (23.00-23.30)

Utamanya orang dewasa Akhir Malam (Late Night)

(23.30-02.00)

Orang dewasa termasuk karyawan yang bertugas secara giliran (shift). (Sumber: Peter K Pringle, Michael F. Starr, William E. McCavitt; Electronic Media Management, second edition, Focal Press, Boston-London, 1991) dalam Morissan (2009: 257)

32

Penyusunan program siaran juga perlu mempertimbangkan prime time, yaitu waktu terbaik khalayak dalam menikmati acara siaran yang ditayangkan dalam waktu sehari. Setaip program acara yang disiarkan menurut segmen khalayak tertentu akan memiliki waktu prime time yang berbeda.

Suatu program dapat disusun dengan runtut, rinci, dan terarah karena adanya panduan dalam operasionalisasi siaran yang disebut sebagai format clock, yaitu pola atau pedoman terhadap isi acara berbentuk diagram yang terdiri dari unsur-unsur isi/item materi siaran, keterangan durasi ucapan penyiar, jumlah lagu, jumlah iklan, bentuk-bentuk insert, serta keterangan lainnya (Triartanto, 2010: 104).

Selain dalam hal memperhatikan ketersediaan audien atau masyarakat pendengar dan jam tayang sebuah program, hal yang perlu diperhatikan adalah persiapan sebelum melaksanakan eksekusi sebuah program. Dalam melaksanakan eksekusi sprogram saat on air, terdapat dua konsep atau metode penyiar atau siaran sendiri dan siaran berdua atau lebih. Siaran sendiri yaitu penyiar bekerja sendiri baik bertutur, mengelola informasi, maupun mengoperasikan peralatan. Sedangkan siaran berdua atau lebih yaitu penyiar berpasangan baik dengan operator yang bekerja untuk mengoperasikan peralatan, maupun dengan sesame penyiar sehingga saling berbagi dalam bertutur atau melayani interaksi pendengar.

33

Setiap pelaksanaan siaran program, setiap penyiar dibekali dengan rencana siar yang diberikan oleh programmer. Menuruyt Theo Stokkink (1997: 33-34), lembar rencana siaran program memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menggabungkan acara suaru program ke dalam susunan acara, yaitu:

1) Judul

2) Tanggal dan waktu rekaman persiapan 3) Tanggal dan waktu rencana penyiaran 4) Nama reporter (penulis)

5) Rencana siaran itu sendiri untuk dibacakan oleh penyiar 6) Beberapa kata pertama dan terakhir dalam rekaman 7) Durasi rekaman

Berdasarkan penjelasan tersebut, setiap radio memiliki rencana yang berbeda-beda dalam sekali pelaksanaan siaran, begitu juga dengan Jogja Belajar Radio. Rencana siar di Jogja Belajar Radio diberikan kepada penyiar sebagai panduan program siaran sehingga dapat mempermudah proses siaran program.

d. Pengawasan dan evaluasi program

Menurut Terry dalam Wahyudi (1994: 30), pengawasan dan langkah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi dan mengambil tindakan korektif bila diperlukan agar hasilnya sesuai dengan yang telah direncanakan.

34

C. Hubungan Pelaksanaan Program dengan Kawasan Teknologi Pendidikan

Dokumen terkait