• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis.81 E-commerce juga dapat diartikan bahwa adanya transaksi jual beli antara pelaku usaha dengan konsumen yang pembelian dan pemesanan barangnya melalui media online, di dalam pengertian lain, e-commerce yakni tansaksi komersial yang dilakukan antara penjual dan

81 Anreas Viklund, Definisi, Jenis, Manfaat, Tujuan dan Ancaman Menggunakan

E-pembeli atau dengan pihak lain dalam hubungan perjanjian yang sama untuk mengirimkan sejumlah barang, pelayanan dan peralihan hak.82

Kegiatan jual beli melalui internet saat ini semakin marak, apalagi situs yang digunakan untuk melakukan transaksi jual-beli melalui internet ini semakin baik dan beragam. Namun, seperti yang kita ketahui bahwa dalam sistem jual-beli melalui internet produk yang ditawarkan hanya berupa penjelasan spesifikasi barang dan gambar yang tidak bisa dijamin kebenarannya. Untuk itu sebagai pembeli, maka sangat penting untuk mencari tahu kebenaran apakah barang yang ingin dibeli itu sudah sesuai atau tidak.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jual-beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual, yakni pihak yang menyerahkan barang dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga barang yang dijual. 83 Jual-beli melalui internet adalah persetujuan saling mengikat melalui internet antara penjual sebagai pihak yang menjual barang dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga barang yang dijual. Jual beli secara online menerapkan sistem jual-beli di internet. Tidak ada kontak secara langsung antara penjual dan pembeli. Jual-beli dilakukan melalui suatu jaringan yang terkoneksi dengan menggunakan handphone, computer, tablet, dan lain-lain.

E-Commerce (perniagaan elektronik) pada dasarnya merupakan dampak dari teknologi informasi dan telekomunikasi. Secara signifikan ini mengubah cara manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya terkait dengan mekanisme

82 Elib, Aspek-Aspek Hukum Tentang Pemalsuan Tanda Tangan Digital Dalam E-Commerce, Unikom.ac.id. http://Elib.Unikom.Ac.Id, diakses pada 19 November 2018

83

perdagangan. Semakin meningkatnya dunia bisnis yang mempergunakan internet dalam melakukan aktivitas sehari- hari secara tidak langsung menciptakan sebuah domain dunia baru yang kerap diistilahkan dengan cyber space atau dunia maya.84

Berbeda dengan dunia nyata, cyber space memiliki karakteristik yang unik. Karakteristik unik tersebut memperlihatkan bahwa seorang manusia dapat dengan mudah berinteraksi dengan siapa saja didunia sejauh yang bersangkutan terhubung internet. Hilangnya batas dunia yang memungkinkan seseorang berkomunikasi dengan orang lain secara efisien dan efektif secara langsung mengubah cara perusahaan melakukan bisnis dengan perusahaan lain atau konsumen.85

Adapun gambaran umum mengenai kondisi e- commerce di Indonesia saat ini dapat dilihat seperti di bawah ini:

1. Pemain lokal mendominasi pasar

Perusahaan yang dikelola di Indonesia menjual di setiap sektor e-commerce di Indonesia, terutama customer to customer, gaya hidup dan perjalanan, dan niche yang lebih kecil. Perusahaan lokal lebih memahami cara bertransaksi masyarakat dan memungkinkan pelanggan untuk membeli produk melalui angsuran melalui situs web mereka tanpa kartu kredit. Pemain lokal juga menargetkan segmen konsumen yang lebih kecil, yang merupakan salah satu cara meberdayakan UKM lokal untuk online. Hal ini juga berarti lebih

84 Ahmad M.Ramli,Cyber Law dan HAKI dalam Sistem Hukum Indonesia, Bandung: PT.

RefikaAditama, 2004, hal. 1

85

sedikit kompetisi dari pelaku asing dan biasa mencoba untuk bersaing di sektor atas.

Alasan untuk keberhasilan perusahaan lokal adalah karena keakraban trend lokal dan perilaku. Perusahaan- perusahaan ini menyesuaikan kampanye pemasaran untuk mencocokkan preferensi budaya dan mengidentifikasi lebih baik dengan pelanggan. Lebih dari setengah top 20 situs e-commerce di Indonesia adalah perusahaan asli yang dikelola perusahaan lokal.

2. Munculnya omni- channel

Model e-commerce paling populer di Indonesia saat ini adalah model pasar, dimana pada sistem ini pelanggan dapat menelusuri inventarisasi pihak ketiga. Hal ini populer karena mengakomodasi minat UKM. Hal ini juga populer dengan merek yang ingin membawa bisnis mereka secara online, namun kekurangan modal atau tidak ingin mengambil risiko lebih.

Namun, sebagai industri jatuh tempo, berbagai merek menyadari pentingnya memiliki saluran online untuk langsung menjangkau pelanggan. Dan tidak dibatasi hanya untuk merek, pengecer offline juga bergabung dengan e-commerce.

3. Sektor business to business perlahan- lahan mendapatkan momentum Business to customer bukan satu- satunya sektor yang telah melihat peningkatan dalam adopsi online. Pengecer lokal terbesar, Kawan Lama, adalah salah satu pelaku usaha awal yang membuat lompatan ke

bisnis e-commerce di sektor ini. Perusahaan ini meluncurkan situs shoppable untuk memenuhi kedua segmen business to business dan business to customer setelah melihat hasil yang memuaskan untuk katalog mereka dari penjelajahan konsumen. Namun, meskipun ada potensi untuk sektor e-commerce business to business di Indonesia, sektor ini masih sangat langka.

4. Riset pasar sangat dibutuhkan

Karena industri e-commerce masih terbilang baru di Asia Tenggara, hanya ada segelintir sumber daya yang ada untuk membantu membuat keputusan bisnis. Bahkan perusahaan riset seperti Nielsen mengalami kesulitan memperoleh data pasar yang cukup untuk membuat laporan yang efektif. Kurangnya pengetahuan dan wawasan mempengaruhi pertumbuhan perdagangan di Asia Tenggara dan kekuatan untuk membuat keputusan strategis berdasarkan insting. Hal ini juga menyebabkan merek konservatif ragu mengadopsi ke ranah e-commerce. 86

5. Pilihan metode pembayaran

Penetrasi penggunaan kartu kredit yang hanya 1,4 persen, pembayaran telah menjadi salah satu hambatan terbesar untuk pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Dengan meluncurkan sendiri metode pembayaran populer versi e-wallets, perusahaan telekomunikasi di Indonesia jadi salah satu penyumbang kunci untuk membangun sebuah

86 S. Ebis, 6 Gambaran Umum Kondisi Umum E-commerce di Indonesia, Smartbisnis.

https://www.smartbisnis.coid/content/read/berita-bisnis/6-gambaran-umum-kondisi-e-commerce-ekosistem perdagangan di wilayah tersebut. Hal ini tidak mengherankan, mengingat masing- masing perusahaan e-commerce memiliki website e-commerce mereka sendiri.

e-wallets atau dompet sendiri adalah sebuah alternatif untuk semua metode pembayaran tradisonal. e-wallets memungkinkan setiap pelanggan yang terdaftar untuk melakukan pembayaran online dengan nyaman dan aman tanpa mengungkapkan data keuangan pribadi, serta mengirim dan menerima transfer uang hanya menggunakan alamat e-mail atau melalui telepon mendaftarkan nomor ponsel. 87

6. Diversifikasi jasa pengiriman

Infrastruktur sering diakui sebagai salah satu hambatan utama untuk perkembangan e-commerce di Asia Tenggara. Hal ini terutama berlaku di Indonesia dimana kurangnya transportasi umum, rumitnya geografis, dan juga kondisi dimana pembanguan jalan yang belum optimal. Munculnya aplikasi- aplikasi layanan kurir dianggap dapat memenuhi tuntutan pertumbuhan. Misalnya adalah Go-Jek yang telah menjadi metode pengiriman yang terjangkau dan mudah untuk melakukan sistem pelacakan. Sedangkan, perusahaan besar lain memilih untuk menggunakan layanan transportasi logistik pihak ketiga untuk mencakup luasnya wilayah Indonesia. Contohnya adalah Titipan Kilat dan JNE.

87

Praktik bisnis perdagangan elektronik (e-commerce) akan dijumpai adanya kontrak/ perjanjian untuk melakukam transaksi jual beli produk yang ditawarkan melalui website atau situs internet. Kontrak tersebut pada umumnya berbentuk kontrak elektronik (e-contract) yaitu kontrak/ perjanjian yang dibuat oleh para pihak melalui sistem elektronik, dimana para pihak tidak bertemu secara langsung. Hal ini berbeda dengan kontrak konvensional yang dibuat di atas kertas dan disepakati dengan cara berhadapan langsung.

Menurut Cita Yustisia Serfiani, kontrak elektronik dibuat melalui sistem elektronik. Sistem elektronik yang dimaksud adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/

atau menyebarkan informasi elektronik. 88

Informasi elektronik adalah salah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail) telegram, teleks, atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. 89

Edmon Makarim menggunakan istilah kontrak online (online contract) bagi kontrak elektronik (e-contract) dan mendefenisikan kontrak online sebagai perikatan atau hubungan hukum yang dilakukan secara elektronik dengan memadukan jaringan (networking) dari sistem informasi berbasis komputer

88 Cita Yustisia Sefiani, Buku Pintar Bisnis Online dan Transaksi Elektronik, Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2013 hal. 99

89

(computer based information system) dengan sistem komunikasi yang berdasarkan atas jaringan dan jasa telekomunikasi (telecommunication based), yang selanjutnya difasilitasi oleh keberadaan jaringan global internet (network of network). 90

Kontrak elektronik menggunakan data digital sebagai pengganti kertas.

Penggunaan data digital akan memberikan efisiensi yang besar terutama bagi perusahaan yang menjalankan bisnis online melalui jaringan internet. Di dalam kontrak elektronik, para pihak tidak perlu bertatap muka secara langsung bahkan tidak akan perlu untuk bertemu sama sekali.91 Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kontrak perdagangan yang umumnya digunakan dalam pelaksanaan kegiatan e-commerce adalah menggunakan kontrak elektronik.

Kontrak elektronik juga dapat disimpulkan sebagai perjanjian antara dua pihak atau lebih yang dilakukan dengan menggunakan media komputer, gadget atau alat komunikasi lainnya melalui jaringan internet.

Jenis kontrak elektronik (e-contract) dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

a. Kontrak elektronik yang memiliki objek transaksi berupa barang/ jasa yang bersifat fisik atau bersifat nyata, contoh barang berupa bukum atau jasa les privat. Kontrak jenis ini, para pihak (penjual dan pembeli) melakukan komunikasi pembuatan kontrak melalui jaringan internet.

Jika telah terjadi kesepakatan, pihak penjual akan mengirimkan barang/ jasa yang dijadikan objek kontrak secara langsung ke alamat

90 Sylvia Christina Aswin, Tesis, Keabsahan Kontrak dalam Transaksi Komersial

pembeli. Dalam hal jual beli, biasanya penjual akan mengirimkan barang setelah dilakukan verifikasi pembayaran.

b. Kontrak elektronik yang memiliki objek transaksi berupa informasi/

jasa non fisik. Pada kontrak jenis ini, para pihak pada awalnya akan berkomunikasi melalui jaringan internet untuk kemudian membuat kontrak elektronik. Jika kontrak telah disepakati, pihak penjual akan mengirimkan informasi/ jasa yang dijadikan objek kontrak melalui jaringan internet (cyber delivery). 92

Kontrak elektronik juga memiliki beberapa bentuk. Bentuk- bentuk kontrak elektronik dapat dilihat sebagai berikut:

1) Kontrak melalui electronic mail (e-mail) adalah suatu kontrak yang dibuat secara sah melalui komunikasi e-mail. Penawaran dan penerimaan dapat dipertukarkan melalui e-mail atau dikombinasi dengan komunikasi elektronika lainnya, dokumen tertulis atau faks.

2) Suatu kontrak dapat juga dibuat melalui website dan jasa online lainnya, yaitu suatu website menawarkan penjualan barang dan jasa, kemudian konsumen dapat menerima penawaran dengan mengisi suatu formulir

yang terpampang pada layar monitor dan mentransmisikannya.

3) Kontrak yang mencakup direct online transfer dari informasi dan jasa.

Website digunakan sebagai media komunikasi.

4) Kontrak yang berisi elecetronic data interchange (EDI), suatu pertukaran informasi bisnis melalui komputer milik para mitra dagang (trading partners).

92 Salim HS, Hukum Kontrak: Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta: Sinar

5) Kontrak melalui internet yang disertai dengan lisensi click wrap dan shrink wrap. Software yang didownload melalui internet lazimnya dijual dengan suatu lisensi click wrap. Lisensi tersebut muncul pada monitor pembeli saat pertama kali akan dipasang dan calon pembeli ditanya tentang kesediaannya menerima persyaratan lisensi tersebut. 93 Sementara itu menurut Cita Yustisia Serfiani bentuk kontrak elektronik adalah:

a) Kontrak melalui komunikasi e-mail. Penawaran dan penerimaan dilakukan melalui e-mail atau dikombinasikan dengan komunikasi elektronik lainnya.

b) Kontrak melalui web yang menawarkan penjualan barang dan jasa dimana konsumen dapat menerima tawaran dengan cara mengisi formulir di halaman website.

c) Kontrak melalui chatting dan video conference. 94

93 Mentari Agustina, Kontrak Elektronik, Blogspot.http://metarivision .blogspot.com/2011/11/kontrak-elektronik.html diakses pada 6 Desember 2018

94 Cita Yustisia Sefiani, Buku Pintar Bisnis Online dan Transaksi Elektronik, Jakarta: