• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM TENTANG ROKOK DAN ROKOK HERBAL

Bab V Sebagai bagian akhir dalam penelitian ini. Penulis

TINJAUAN UMUM TENTANG ROKOK DAN ROKOK HERBAL

A. Rokok

1. Pengertian Rokok

Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung atau dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya.1

Merokok merupakan aktifitas membakar tembakau kemudian menghisap asapnya menggunakan rokok maupun pipa.2 Kemudian definisi yang mirip dikemukakan oleh Sari, Ari, Ramdhani, dkk yang mengatakan bahwa merokok merupakan aktifitas menghirup atau menghisap asap rokok menggunakan pipa atau rokok.3

Sumarno menjelaskan 2 cara merokok yang umum dilakukan, yaitu: (1) menghisap lalu menelan asap rokok ke dalam paru-paru dan dihembuskan; (2) cara ini dilakukan dengan lebih moderat yaitu hanya menghisap sampai mulut lalu dihembuskan melalui mulut atau hidung.4

Berdasarkan dari beberapa definisi rokok yang telah dikemukakan di atas, penulis menyimpulkan bahwa merokok merupakan suatu aktifitas membakar gulungan tembakau yang berbentuk rokok ataupun pipa lalu menghisap asapnya kemudian menelan atau menghembuskannya keluar melalui mulut atau hidung sehingga dapat juga terhisap oleh orang-orang disekitarnya.

1 Warham Firona, Pengaruh Direct Selling Dan Media Sosial Melalui Facebook Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Rokok Sin Herbal (Jakarta: JRMB, 2018), h. 2.

2 Mangku Sitepoe, Kekhususan Rokok Indonesia, (Jakarta, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2000), h. 14.

3 Sari, Ari, Ramdhani, dkk, Empati Dan Perilaku Merokok Di Tempat Umum, Jurnal Psikologi, 2003, h. 81.

2. Isi Kandungan

Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping itu juga menyebabkan banyak macam penyakit seperti kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dll.

Berikut beberapa zat bahan kimia yang terkandung di dalam rokok:5 a. Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks. b. Tar, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60

bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.

c. Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano. d. Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik

yang mudah terbakar dan tidak berwarna.

e. Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif. f. Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga

dikenal sebagai metil alkohol.

g. Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.

h. Amonia, dapat ditemukan di mana- mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.

i. Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.

j. Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.

k. Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.

l. Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil.

5 Muchtar A.F, Siapa Bilang Merokok Makruh?, (Jakarta, PT Bhuana Ilmu Populer, 2009), h. 31.

Dari sekian banyak bahan kimia tersebut ada 3 jenis bahan kimia beracun yang paling mematikan di dalam asap rokok. Bahan tersebut adalah tar, nikotin dan karbon monoksida.6 Tar dapat mengiritasi paru-paru dan menyebabkan kanker. Nikotin adalah racun yang menyebabkan kecanduan. Zat yang dapat bergabung dengan zat beracun lain ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Sedangkan karbon monoksida adalah gas beracun yang menghalangi masuknya oksigen ke dalam tubuh.

Rokok berbahan dasar tembakau mengandung nikotin dengan kadar yang cukup tinggi, oleh sebab itu banyak cara dilakukan untuk mengurangi atau meminimalkan kandungan nikotin tersebut. Salah satunya sebuah inovasi terbaru ialah rokok herbal yang diolah dengan bahan dasar rempah-rempah dengan kadar nikotin yang diklaim sangat kecil atau bahkan tidak ada.7

3. Label Rokok

Label rokok adalah keterangan tentang peringatan bahaya rokok yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduannya atau bentuk lain yang disertakan pada kemasan atau bungkus rokok. Dalam menanggulangi kebiasaan merokok pada masyarakat Indonesia yang meningkat, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai pencantuman peringatan pada kemasan rokok yaitu, Peraturan Pemerintah No.109 tahun 2012, pada pasal 14 dan 15 disebutkan bahwa:8

Pasal 14: Setiap orang yang memproduksi dan/atau mengimpor produk tembakau ke wilayah Indonesia wajib mencantumkan peringatan kesehatan. Pasal 15: Setiap 1 (satu) varian produk tembakau wajib dicantumkan

6 Indiz Ferizal, Mekanisme Pengujian Hukum Oleh Ulama dalam menetapkan fatwa haram terhadap rokok, (Aceh, 2016), h. 59.

7 Rahmat Nur Hidayat, Analisis Kadar Nikotin Rokok Herbal Indonesia (Samarinda, 2016), hlm. 2.

8 Presiden RI, Peraturan Pemerintah No.109 tahun 2012 tentang pengamanan zat adiktif berupa produk tembakau bagi Kesehatan, h. 10-11.

gambar dan tulisan peringatan kesehatan yang terdiri atas 5 (lima) jenis yang berbeda, dengan porsi masing-masing 20% (dua puluh persen) dari jumlah setiap varian produk tembakaunya.

Pada dua pasal diatas dijelaskan bahwa setiap produsen yang mengedarkan rokok di wilayah Indonesia wajib mencantumkan peringatan Kesehatan, serta mengikuti teknis ketentuan pencantuman gambar dan tulisan pada kemasan rokok yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Adapun berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 28 Tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan dan Informasi Kesehatan pada kemasan produk tembakau.9 Pada pasal 5 dijelaskan secara detail persyaratan yang harus dipenuhi dalam pencantuman peringatan pada kemasan rokok. Seperti ukuran tulisan, penggunaan huruf, warna tulisan, gambar dan ketentuan lainnya.

Peraturan pencantuman peringatan dan Informasi Kesehatan pada kemasan produk rokok bertujuan untuk memberikan pedoman bagi pelaku industri produk tembakau untuk melaksanakan peraturan tersebut agar dapat bersama-sama membangun Kesehatan masyarakat Indonesia.

B. Dampak Rokok Terhadap Ekonomi Dan Kesehatan 1. Dampak Terhadap Ekonomi

Bagi pemerintahan Indonesia, industri rokok merupakan sumber pendapatan yang sangat penting pada setiap tahunnya karena kas negara mendapatkan banyak pemasukan yang sangat besar dari industri rokok. Berikut peran industri rokok dalam perekonomian diantaranya:

a. Memperluas Lapangan Pekerjaan

Komposisi tenaga kerja yang diciptakan dari industri rokok antara lain, 2 juta petani tembakau, 1,5 juta petani cengkeh, 600 ribu karyawan industri tembakau, dan 2 juta ritel. Sementara itu,

9 Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 28 Tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan dan Informasi Kesehatan pada kemasan produk tembakau, h. 7.

dalam 6 tahun terakhir hasil produksi tembakau Indonesia berfluktuasi dengan rata-rata produksi sekitar 170.000 ton per tahun.12 Sehingga jelas bahwa industri rokok menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia.

Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) mengemukakan bahwa industri rokok merupakan salah satu industri yang menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Dari total 995 produsen produk tembakau yang terdaftar di Indonesia, setidaknya ada 6,1 juta lapangan kerja yang diciptakan dari industri tersebut.

b. Cukai Tembakau Sebagai Pemasukan Negara

Selama 10 tahun terakhir, penerimaan negara dari cukai semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan sejak 2007 dengan total penerimaan dari cukai sebesar Rp44,68 triliun dan terus bertambah hingga Rp145,53 triliun pada 2016.13

Adapun penerimaan negara dari cukai rokok pada tahun 2015 sebesar 11,3% dari total penerimaan negara dari pajak, atau 9,5% dari total seluruh penerimaan negara. Adapun jumlah cukai hasil tembakau mencapai Rp173,9 triliun

2. Dampak Terhadap Kesehatan

Merokok mempunyai berbagai dampak. Memang merokok bukanlah penyebab suatu penyakit, akan tetapi dapat memicu suatu jenis penyakit sehingga boleh dikatakan merokok merupakan pendorong munculnya penyakit yang menyebabkan kematian.14

Berikut dampak penyakit yang ditimbulkan oleh kebiasaan menghisap rokok yang mungkin tidak terjadi dalam waktu cepat namun memberikan

12 https://ekbis.sindonews.com/berita/1260274/34/industri-rokok-ciptakan-jutaan-lapangan-kerja-di-tanah-air , (diakses pada 7 Agustus 2020, pukul 21.22)

13https://tirto.id/seberapa-banyak-rokok-sumbang-pemasukan-kas-negara-cx7N (diakses pada 7 Agustus 2020, pukul 21.40)

potensi buruk dikemudian hari. Antara lain: impotensi, oesteoporosis, jantung koroner dan gangguan sistem pernapasan.

Pandangan berbeda dikemukakan Ogden15 menurutnya rokok mempunyai dua dampak yaitu dampak positif dan negatif.

a. Dampak Positif

Apabila ditinjau dari sikap perokok maka menurut pandangan beliau merokok juga menimbulkan dampak positif terhadap seseorang, dengan merokok seseorang dapat menghasilkan mood positif, memacu kreatifitas, produktifitas (menulis, bekerja, diskusi, dan sebagainya) serta dapat membantu menghadapi keadaan-keadaan sulit seperti gelisah, stress, dll.

b. Dampak Negatif

Begitupun juga merokok dapat menyebabkan dampak negatif yang sangat berpengaruh terhadap Kesehatan. Merokok memang bukan penyebab penyakit tetapi dapat memicu suatu penyakit. Adapun penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok antara lain penyakit kardiovaskular, neoplasma (kangker), penyakit saluran pernafasan, peningkatan tekanan darah, memperpendek umur, penurunan vertilitas (kesuburan) dan nafsu seksual, sakit maag, gondok, gangguan pembuluh darah, penghambat pengeluaran air seni, ambliyopia (penglihatan kabur), kulit menjadi kering, pucat dan keriput, serta polusi udara dalam ruangan (sehingga terjadi iritasi mata, hidung dan tenggorokan).

Apabila ditinjau dari beberapa pandangan di atas mengenai dampak rokok terhadap Kesehatan, memang rokok mempunyai dampak positif bagi para perokok, akan tetapi cenderung lebih banyak dampak negatifnya, maka dari itu seyogyannya lebih baik menghindari kegiatan merokok agar kirannya Kesehatan tetap terjaga.

C. Rokok Herbal 1. Pengertian

Rokok Herbal adalah sebuah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm yang berisi ramuan tembakau dan beberapa bahan aktif yang memiliki zat dan efek farmakologi yang bermanfaat untuk tubuh.

Dilansir dari National Cancer Institute, rokok herbal adalah jenis rokok yang mengandung campuran bunga, tumbuhan, dan bahan alami lainnya. Sekilas rokok ini terlihat seperti rokok biasa. Bedanya, rokok ini tidak mengandung tembakau atau nikotin seperti rokok pada umumnya.16

Berdasarkan dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan rokok herbal adalah suatu aktifitas membakar gulungan yang berisi bahan-bahan herbal lalu menghisap asapnya kemudian menghembuskannya keluar melalui mulut atau hidung.

2. Sebab Munclnya Rokok Herbal

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, tenaga medis, bahkan Presiden juga turut andil dalam upaya pengendalian Rokok di Indonesia, dari pembentukan PP No.109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan yang mengatur secara detail dari produksi sampai dengan promosi rokok, kemudian terbitnya berbagai macam penelitian tentang rokok seperti jurnal, artikel dll yang meneliti dampak bahaya rokok terhadap Kesehatan, bahkan fatwa-fatwa mengenai rokok dari ulama Indonesia, semua dilakukan agar masyarakat Indonesia sadar untuk menghindari aktivitas merokok demi membangun Kesehatan terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Bagi sebagian perokok aktif, banyak yang berkeinginan kuat untuk berhenti merokok tapi gagal karena efek ketergantungan terhadap nikotin

16https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/rokok-damiana-rokok-herbal/#gref, (diakses pada 30 Agustus 2020, pukul 19.22)

sangatlah kuat. Berbagai upaya dilakukan para perokok aktif agar bisa berhenti rokok dari mengurangi konsumsi rokok setiap harinya, memahami dampak-dampak rokok terhadap Kesehatan, meminta dukungan keluarga agar dapat membantu berhenti merokok, dll.

Sampailah beberapa tahun lalu, muncul sebuah inovasi terbaru dari rokok yaitu rokok herbal yang menawarkan terobosan dapat meneraphy seseorang lepas dari candu rokok, bahkan rokok itu diklaim rokok yang menyehatkan karena diracik dengan bahan-bahan alami.

Rokok herbal diklaim sebagai rokok alternatif dan menjadi perhatian bagi para perkokok aktif yang ingin berhenti merokok, sehingga rokok herbal mulai digemari. Ada beberapa produk rokok herbal yang telah beredar di masyarakat Indonesia, salah satunya yaitu produk rokok herbal yang bernama SIN, dalam paparan ini penulis ingin menjabarkan sejarah dari produk rokok SIN, karena produk ini adalah salah satu produk rokok herbal yang lumayan terkenal dan sangat digemari di kalangan perokok Indonesia.

Pemaparan sejarah rokok herbal SIN dibawah ini, penulis kutip dari website resmi PT. Tridaya Sinergi Indonesia yang mana adalah produsen resmi yang menerbitkan rokok SIN, berikut sejarahnya:17

Dalam website tersebut dijelaskan bahwa Rokok “SIN” diciptakan oleh KH. R. Abdul Malik berdasarkan petunjuk yang didapat dan berdasarkan pengalaman dalam pengobatan alternatif yang telah beliau jalani, ada 17 komposisi jenis bahan ramuan yang diolah menjadi bahan campuran tembakau pada rokok tersebut sehingga mampu menetralkan dampak dari kandungan tar dan nikotin di dalam rokok.

Dengan dilandasi kemampuan beliau dalam pengetahuan di bidang tanaman herbal dan pengobatan non medis, maka KH. Abdul Malik menciptakan rokok SIN tanpa bahan kimia dengan mengganti Sauce kimia (alkohol, pengawet, candu, aroma, pemanis, dan lain-lain) dengan 17

17 Sejarah Rokok Herbal SIN, https://tridayasinergi.com/tsi-produsen.php#, (diakses pada 5 Juli 2020, pukul 09.20)

macam ramuan herbal, sehingga rokok SIN menjadi sebuah rokok herbal yang banyak diminati karena bahan yang terkandung merupakan bahan herbal.

Demikian sejarah singkat dari rokok herbal SIN, sebagian menyakini bahwa rokok herbal ini adalah rokok alternatif karena efeknya lebih sedikit dari rokok pada umumnya dan rokok ini merupakan rokok herbal yang paling terkenal dikalangan perokok herbal, kemudian rokok SIN merupakan rokok herbal yang memicu sebab munculnya produk rokok herbal yang lain di Indonesia.

3. Isi Kandungan

Dalam hal ini penulis ingin memberikan informasi mengenai isi kandungan rokok herbal SIN yang bersumber dari salah satu artikel18 yang mana disitu disebutkan ramuan herbal yang diolah pada rokok tersebut, tanpa bahan kimia maupun candu, sehingga mampu menetralisir efek negatif tar dan nikotin dalam rokok. Adapun beberapa bahan bahan herbal yang dimuat dalam rokok tersebut yaitu:

a. Siwak

Kayu Siwak atau Miswk, berasal dari pohon Salvadore Persica yang tumbuh disekitar kota Mekah dan Timur Tengah mempunyai zat anti bakteri serta enzim yang mampu mengurangi jumlah bakteri didalam mulut sehingga gigi berlubang serta efek disinfektan yang terdepan didalam siwak dapat digunakan untuk menghentikan pendarahan gusi. Mineral yang terdapat didalam siwak seperti Natrium Oksida juga berfungsi membersihkan gigi.

b. Madu

Madu, sudah dikenal baik sebagai “makanan istimewa” untuk kebugaran tubuh serta pengobatan berbagai penyakit. Yakni froktosa 41% glukosa 35% dan sukrosa 1,9%. Serta unsur kandungan sepert vitamin A, B1, B2, antibiotika.

18 http://jamurekangicong.blogspot.com/2014/04/bahan-baku-dan-kandungan-rokok-herbal.html, (diakses pada 2 Agutus 2020, pukul 22.30)

c. Jinten Hitam

Jinten hitam atau Habbatussauda adalah rempah-rempah yang dapat pula digunakan sebagai tanaman obat yang mengobati berbagai macam penyakit.

d. Cengkeh

Khasiat-khasiat dari buah cengkeh ini, diantarannya mengobati sakit gigi, mengobati penyakit kolera dan menambah denyut jantung dan mengobati penyakit campak

e. Jahe

Jahe juga mengandung ontioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas didalam tubuh f. Kapulaga

Kapulaga memiliki aroma bau sedap sehingga orang inggris menyanjungnya sebagai grains of paradiseI. Dari kandungannya kapulaga memiliki khasiat sebagai obat batuk dan untuk mencegah keropos tulang.

g. Kencur

Kencur dapat dipakai sebagai bahan baku jamu (obat tradisional), fitrofarmaka, penyedap makanan dan minuman, rempah. Secara empiric kencur digunakan sebagai penambah nafsu makan, infeksi bakteri, obat batuk, disentri, tonikum, ekspektoran, masuk angin dan sakit perut.

h. Ketumbar

Ketumbar biasannya digunakan pelancar pencernaan, peluruh kentut (carminative), peluruh ASI (lactago), dan penambah nafsu makan (stomachica). Ketumbar juga berguna untuk meredakan pusing, muntah-muntah, influenza, wasir, radang lambung dan payudara, campak, masuk angin, tekanan darah tinggi, dan lemah syahwat.

i. Sirih

Betle), mengandung ragam senyawa kimia seperti minyak atsiri, cineole, serta zat penyamak, antibiotika yang diperlukan untuk membuat ramuan tradisional

j. Lada Hitam

Lada hitam memiliki banyak khasiat. Diantarannya adalah melancarkan menstruasi, meredakan serangan asthma, meringankan gejala rematik, mengatasi perut kembung, menyembuhkan rasa sakit kepala.

Itulah beberapa bahan herbal yang dimuat dalam rokok tersebut, dan sebenarnya masih ada banyak lagi, akan tetapi produsennya menyimpan karena takut disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Akan tetapi ada sebuah penelitian yang meneliti kadar nikotin dalam 5 rokok herbal yang berbeda (A.B.C.D.E) yang menyebutkan hasil penetapan kadar nikotin rokok herbal B dan D memiliki kandungan nikotin yang hampir sama dengan hasil pengujian salah satu rokok pada umumnya yaitu 0,629 mg. Sementara rokok herbal A, C, dan E memiliki kandungan nikotin yang lebih tinggi dibandingkan rokok pada umumnya. Padahal kadar nikotin yang tertera pada kemasan rokok herbal sangat rendah bahkan mendekati 0.19

4. Produk-Produk Rokok Herbal di Indonesia

Dengan adannya rokok herbal yang dianggap sebagian masyarakat adalah rokok alternatif yang memiliki manfaat Kesehatan, maka para perokok aktif berbondong-bondong mengganti rokoknya dengan rokok herbal. Karena diangggap memiliki komposisi bahan pembuatan yang berbeda dengan rokok biasa. Jika rokok biasa menggunakan daun tembakau dan cengkeh, rokok ini menggunakan bahan kayu siwak, daun sirih, srigunggu, daun green tea, dan madu. Kini rokok herbal mencuat dan banyak dijual di daerah-daerah.

19 Rahmat Nur Hidayat, Analisis Kadar Nikotin Rokok Herbal Indonesia (Samarinda, 2016), h. 3.

Adapun Produk rokok herbal yang telah beredar di masyarakat dan lumayan banyak pengemarnya yaitu:

a. Rokok Herbal SIN

Dengan beberapa varian rasa yaitu: (1) SIN Platinum TSI. (2) SIN Platinum Filter. (3) SIN Kujang Mas. (4) SIN Kujang Mas Filter. (5) SIN Provost 19. (6) SIN Trust. (7) SIN Trust Menthol. (8) SIN Sapu Jagat. (9) SIN Sinergi Mind. (10) SIN Sinergi Mind Menthol. (11) SIN Krakatau

b. RH Indonesia

Meluncurkan tiga varian rokok herbal. Yakni, Rokok Herbal Mild, Rokok Herbal Kretek, dan Rokok Herbal Filter

c. Rokok Herbal Rotera

Ada tiga varian yaitu: Rotera Kretek, Rotera Mild, Rotera Filter d. Rokok Herbal Cigarskruie

Ada tiga varian yaitu: Kretek Rempah Cigarskruie, Kretek Rempah Assikha Habbats, Kretek Rempah Assikha Gold

e. Rokok Herbal Cendana

Ada 2 Varian: Cendana Hijau dan Cendana Gloss f. Rokok Herbal Nano

Ada 2 Varian: Herbal Kretek Indonesia dan Herbal Mild 5. Sistem Penjualan Rokok Herbal

Rokok herbal yang telah beredar di Indonesia, rata-rata sistem pemasarannya adalah sistem penjualan langsung.

Adapun terkait dengan perusahaan yang menjalankan sistem DS/MLM harus taat dan patuh terhadap Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2019 Tentang Distribusi Barang Secara Langsung. Adapun pada Bab I Ketentuan Umum disebutkan:20

Pasal 1: (a) Penjualan Langsung (Direct Selling) adalah sistem penjualan Barang tertentu melalui jaringan pemasaran yang dikembangkan

20 Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Nomor 70 Tahun 2019 Tentang Distribusi Barang Secara Langsung, h. 2-3.

oleh Penjual Langsung yang bekerja atas dasar Komisi dan/atau Bonus berdasarkan hasil penjualan kepada Konsumen di luar lokasi eceran. (b) Penjualan Langsung secara Multi Tingkat (Multi Level Marketing) adalah penjualan Barang tertentu melalui jaringan pemasaran berjenjang yang dikembangkan oleh Penjual Langsung yang bekerja atas dasar Komisi dan/atau Bonus berdasarkan hasil penjualan Barang kepada Konsumen.

Pada pasal yang telah dijelaskan diatas, apabila ada produsen menggunakan sistem pemasaran penjualan langsung (Direct Selling), maka harus mematuhi Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Adapun berdasarkan definisi diatas yang menyebutkan kalimat “diluar lokasi eceran”, maka kita perlu memahami lebih jauh tentang saluran distribusi barang tersebut. Inilah beberapa yang termasuk dalam kategori “lokasi eceran” yaitu Toko, Warung, Mini Market dan sejenisnya. Maka rata-rata rokok herbal tidak bisa kita temui di toko atau warung seperti rokok pada umumnya, karena sistem yang diterapkan merupakan sistem penjualan langsung.

Adapun pada Pasal 21 Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2019 Tentang Distribusi Barang Secara Langsung juga menyebutkan bahwa “Perusahaan yang telah memiliki SIUPL dilarang melakukan kegiatan menjual atau memasarkan Barang yang tercantum dalam SIUPL melalui saluran distribusi tidak langsung dan online market place”.21

Market Place adalah sebuah website atau aplikasi online yang memfasilitasi proses jual beli dari berbagai toko. Seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan sebagainya. Hal ini pun sebenarnya dilarang oleh Pemerintah karena Market Place adalah saluran Penjualan Tidak Langsung. Akan tetapi masih banyak agen-agen rokok herbal yang tidak mematuhi ketentuan regulasi ini karena kurang tegasnnya peraturan ini sehingga menjadi sebuah aturan yang lemah hukum bagi pada distributor.

28

BAB III

KETENTUAN HUKUM POSITIF & HUKUM ISLAM TENTANG ROKOK A. Hukum Positif Mengenai Rokok

Pembangunan kesehatan terhadap masyarakat adalah salah satu upaya

pembangunan nasional yang diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap individu penduduk Indonesia, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di Indonesia, diselenggarakanlah berbagai upaya pembangunan kesehatan di mana salah satu upaya tersebut tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan yang diatur dalam PP No.109 tahun 2012 serta Pasal 113 s.d.114 dan Pasal 199 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.1

Dengan adanya PP No.109 tahun 2012 serta Pasal 113 s.d.114 dan Pasal 199 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Sesuai dengan apa yang telah dipaparkan di atas, Indonesia memang darurat akan kesehatan karena pengaruh rokok teradap kehidupan sehari-hari, maka itulah upaya yang memang bisa dilakukan pemerintah agar setidaknya pengaruh rokok terhadap masyarakat Indonesia itu bisa stabil dan tidak berkembang terus menerus dari tahun ketahun.

1. PP No.109 tahun 2012

Dalam PP No.109 tahun 2012 sangat detail dijelaskan peraturan mengenai pengamanan zat adiktif berupa produk tembakau di Indonesia, agar sekiranya penelitian ini lebih spesifik maka penulis hanya menjabarkan peraturan terkait Iklan/Produksi Rokok dalam PP. No.109 tahun 2012, karena peraturan ini berhubungan dengan pembahasan pada skripsi ini, Berikut adalah keterangannya:2

1 https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-36-2009-kesehatan (diakses pada 5 Juli 2020, pukul 11.30)

2 Presiden RI, Peraturan Pemerintah No.109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi Kesehatan, h. 10, 14-21.

Dokumen terkait