• Tidak ada hasil yang ditemukan

“ Titik kritisnya adalah bagaimana menghindari potens

kerugian negara atas dana yang

sudah dibayarkan jika pada akhirnya

sisa pekerjaan tidak dapat

diselesaikan sebagaimana

mestinya.

Bunga Atas Pengeluaran Negara yang Mendahu- lui Prestasi Pekerjaan

Penggunaan jaminan pembayaran, yang ber- laku sampai dengan Tahun Anggaran 2011, pada dasarnya adalah mempercepat arus kas keluar se- belum barang/jasa diterima. Apakah dalam kondi- si ini perlu kompensasi bagi negara karena arus kas keluar yang lebih awal? Kami tidak menemu- kan ketentuan perbendaharaan yang mengatur hal ini, namun secara substansial, jaminan pemba- yaran memiliki makna yang sama dengan jaminan uang muka. Jaminan uang muka adalah jaminan yang harus diserahkan oleh penyedia barang/ jasa atas pembayaran uang muka. Pengembalian uang muka dilaksanakan sesuai dengan prestasi pekerjaan sampai dengan akhir masa kontrak. Pengembalian jaminan pembayaran dilaksanakan sesuai dengan prestasi pekerjaan sampai dengan batas akhir pembayaran dengan kompensasi pen- genaan denda keterlambatan. Dengan pertim- bangan tersebut, menurut pendapat penulis tidak perlu ada kompensasi bunga atas penggunaan jaminan pembayaran.

Simulasi

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kondisi menjelang akhir tahun sampai dengan awal tahun berikutnya dapat disimulasikan sebagai berikut:

Rekomendasi

Karena pelaksanaan strategi akhir tahun men- yangkut kebijakan pengadaan dan keuangan, maka strategi ini harus menjadi bagian dari kebijakan Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi Keuangan Negara sehingga dapat men-

jadi panduan bagi seluruh Chief Operating Oicer dan Chief Financial Oicer di lingkungan pemerin- tah pusat maupun pemerintah daerah. Solusi ini adalah bagian dari pelaksanaan arahan Presiden untuk membenahi segala aturan demi pencapaian penyerapan anggaran yang lebih baik. [K]

*) Penulis adalah anggota pendiri Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I).

...

1) Prosiding Rapat Konsolidasi Tim Evaluasi dan Percepatan Penyerapan

Anggaran dengan Kementerian/Lembaga dan Lembaga Negara (http:// ukp.go.id)

2) Regulasi Pengadaan Dorong Realisasi Anggaran, Majalah Berita Ming-

guan TEMPO, Edisi 15-21 Oktober 2012

3) Hore, Penyerapan Anggaran Pemerintah Lebih Baik (http://nasional.

kontan.co.id)

4) Aktivitas APBN dan APBD Status Per Triwulan-II 2012 (http://ukp.go.id) 5) Kita Masih Harus Bekerja Keras (http://ukp.go.id)

6) Pilihan Seorang PPK bagi Negaranya (http://guskun.com)

No. Waktu Yang Dilakukan PPK

1. Sebelum Batas Akhir Penerbitan SPM LS Mengajukan Surat Permintaan Pembayaran atas sisa kontrak yang belum dibayar dilampiri:

• Berita Acara Kemajuan Pekerjaan atas pekerjaan yang sudah diselesaikan;

• Jaminan Pembayaran sebesar nilai pekerjaan yang belum diselesaikan yang berlaku sampai dengan akhir Kontrak ditambah 50 hari kalender.

2. Pada saat akhir kontraksebelum akhir tahun anggaran •

Membuat Berita Acara Serah Terima I jika pekerjaan selesai 100%; atau

• Melakukan pemutusan kontrak sepihak jika penyedia diperkirakan tidak mampu penyelesaikan sisa pekerjaan; atau

• Bila penyedia dipandang mampu, diberikan kesempatan kepada penyedia untuk menyelesaikan sisa pekerjaan dengan syarat penyedia memperpanjang Jaminan Pelaksanaan.

3. Pada saat pekerjaan diselesaikan melampaui tahun anggaran bersangkutan

• Membuat Berita Acara Serah Terima I;

• Menghitung besanya Denda Keterlambatan;

• Mengajukan pengembalian Jaminan Pembayaran setelah Penyedia menyetor Denda Keterlambatan.

4. Pada saat batas akhir

keterlambatanmelampaui tahun anggaran bersangkutan, jika penyedia tidak dapat menyelesaikan sisa pekerjaan.

• Mencairkan Jaminan Pelaksanaan;

• Mencairkan Jaminan Pembayaran sebagai pengembalian belanja;

PERSPEKTIF

P

royek tidak jalan, lelang gagal, pekerjaan molor, kualitas output mengecewakan, atau kontrak dilanggar bisa jadi merupakan kondisi yang sangat tidak diinginkan oleh semua project manager. Keberhasilan sebuah proyek sangat ber- gantung dari tangan dingin para project manager. Semakin besar dan rumit sebuah proyek, tantangan yang dihadapi mereka pun besar.

Ibarat seorang dirigen yang memimpin sebuah orkestra, memastikan seluruh pemain musik me- mainkan instrumen di saat yang tepat dengan alun- an nada, ketukan serta tekanan yang sesuai hingga menghasilkan sebuah pertunjukkan yang menakjub- kan, begitulah peran seorang project manager. Seperti seorang nahkoda kapal yang bertugas membawa kapal serta seluruh isinya menuju tempat tujuan dengan selamat apapun tantangannya, be- gitupun project management menjalankan sebuah proyek hingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Hampir setiap proyek, apapun jenis dan seberapa- pun besar skala kerumitannya, tak pernah terlepas dari sebuah kegiatan pengelolaan yang kerap disebut dengan project management. Project Manager Book of Knowledge (PMBOK), sebuah panduan umum yang digunakan dalam

manajemen proyek, mendeinisikan project manage- ment sebagai bentuk aplikasi dari dari pengetahuan, keterampilan, peralatan serta teknik melaksanakan kegiatan proyek untuk memenuhi tujuan proyek tersebut.

Dalam project management terdapat aktivitas-ak- tivitas pengelolaan seperti perencanaan, pengor- ganisir, pengawasan, serta pengendalian. Individu yang melaksanakan project management disebut dengan project manager. Merekalah yang memas- tikan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai dengan kontrak, dan output pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak yang memberinya pekerjaan.

Peran project manager umumnya dapat ditemui dalam kegiatan proyek konstruksi, pengadaan, dan aktivitas lainnya yang bersifat temporer, dan mem- butuhkan kegiatan manajerial dalam pelaksanaan- nya. Dalam proyek konstruksi project manager lebih dikenal dengan construction manager.

Dapat dikatakan salah satu kunci keberhasilan sebuah proyek tergantung dari kemampuan, ke- terampilan serta dedikasi seorang project manager dalam memimpin dan mengelola proyek.

Project manager sepatutnya mengerti dan mema- hami ‘jiwa’ dari proyek tersebut, mengapa proyek itu ada, bagaimana proyek itu akan dikerjakan, kapan proyek itu harus selesai, dan apa yang harus dicapai atau dihasilkan dari kegiatan tersebut. Mere- ka harus terlibat atau setidaknya memahami setiap proses kegiatan, mulai dari perencanaan, pembua- tan kontrak, penetapan scope proyek, negosiasi, pelaksanaan, pengawasan hingga saat penyelesaian proyek/pekerjaan.

Menjadi project manager yang sukses bukanlah se- buah perkara gampang. Berbekal kompetensi teknis ia harus mampu menganalisa situasi dan masalah, memahami instrumen, sistem, dan pekerjaan yang dikerjakan. Sama halnya dengan nahkoda sebuah kapal, setiap saat dia harus selalu tahu bagaimana kondisi kapalnya, kondisi penumpang dan muatan, serta kondisi langit dan laut di sekitarnya

Namun kemampuan teknis saja tak cukup, ka- rena project manager juga harus memiliki people skills, yakni mampu memahami situasi manusia, masyarakat, dan sosial ekonomi politik di seki- tarnya.

Kembali meminjam contoh seorang nahkoda kapal yang harus juga memahami awak kapalnya. Ide- alnya seorang pemimpin mampu membaca situasi, kondisi serta kemampuan orang-orang yang bekerja di bawah pimpinannya.

Dokumen terkait