• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tongkrongan Lesbian di Kota Medan

BAB III LESBIAN DI KOTA MEDAN

3.1.2 Tongkrongan Lesbian di Kota Medan

Meskipun tidak semua lesbian bergabung dalam sebuah komunitas yang terstruktur, tapi kebanyakan mereka menghabiskan waktu luang dengan nongkrong bersama teman-teman lesbiannya. Ada beberapa lokasi yang dijadikan tempat nongkrong oleh informan, antara lain yaitu sebagai berikut :

1. Taman Cinta

Sudah sekitar dua tahun lebih penulis melibatkan diri untuk nongkrong di sekitar taman tersebut. Dari informasi awal, seorang teman yang juga merupakan informan memberitahu bahwa Taman Cinta sudah menjadi tempat nongkrong anak belok sejak lama sekali. Taman Cinta dikenal sebagai taman anak-anak belok.

Taman ini pada bagian pinggirnya dikelilingi oleh sederetan pedagang- pedagang yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman (warkop). Sebagian

besar informan mengakui bahwa pedagang-pedagang disini sebagian besar adalah lesbian juga. Pepohonan yang rindang dan suasana yang indah di sore hari membuat mereka sangat suka menikmati dan menghabiskan waktu luang di taman itu. Sesekali mereka berolahraga di taman tersebut, namun tak jarang mereka datang kesana hanya sekedar untuk bersantai, buang suntuk dan melihat-lihat sekitar taman.

Berikut hasil wawancara penulis dengan Tiwi (25) pada 1 November 2013 (25 tahun, bukan nama sebenarnya) :

“Taman Cinta itu udah jadi tempat nongkrong lesbian sejak lama sekali. Aku pernah ngobrol sama kakak-kakak yang jualan disitu, dia lesbi juga. Katanya dia sudah 35 tahun berjualan disitu, sejak mamak-mamaknya dulu juga jualan disitu. Sebagian besar pedagang makanan dan minuman disitu ya lesbian semualah.. orang-orang setempat juga tau kok. Polisi-polisi di

disitu juga udah tau.”

Tahun lalu, ketika penulis pertama kali berkunjung ke Taman Cinta, penulis sempat bertemu dengan seorang lelaki paruh baya bernama Tom, yang mengaku berperan dalam mengorganisir belok di Taman Cinta. Pada saat itu, ia mengenalkan peneliti dengan sejumlah anak belok umur belasan tahun yang merupakan pengurus Community Belok Stadium (CBS). CBS dibentuk oleh Tom dan anak-anak belok lainnya sebagai pusat komunitas belok di Kota Medan. CBS, bagi Tom merupakan sebuah komunitas gabungan dari komunitas-komunitas belok lainnya seperti Community Anak Belok Medan (CABM), Belok Medan (BM), Komunitas Cinta Terlarang Medan (KCTM) beserta komunitas lainnya. Berdasarkan penuturan Olan (20) yang dulunya adalah pengurus di BM, KCTM sendiri merupakan komunitas yang dipecah dari BM. Pertengkaran-pertengkaran dan perselisihan dari anggota-anggotanya membuat sebagian anggota harus cabut

dari BM dan kemudian membentuk BM. Namun beberapa waktu lalu, Ana (21) mengatakan bahwa Tom sudah lama pindah ke kota lain. CBS juga sudah tidak ada lagi usai kepergiannya. Komunitas-komunitas bentukan mereka seperti BM, KCTM, CABM dan lain-lain itu pun sekarang sudah tidak lagi beroperasi seperti dulu.

Kendatipun demikian, Taman Cinta saat ini masih menjadi tempat nongkrong anak belok. Meski tak bergabung di komunitas, mereka sering nongkrong disana dengan beberapa kawan belok untuk sekedar bermain, berbincang, ketemuan, buang suntuk dan lain sebagainya. Taman Cinta sangat ramai dan dipenuhi anak belok pada Sabtu atau Minggu sore.

2. Taman Mall Center (Bukan nama lokasi sebenarnya)

Taman ini juga merupakan salah satu alternatif tempat nongkrong bagi belok di Kota Medan. Setiap weekend, mereka juga sering berkumpul dan nongkrong di taman tersebut. Menurut Olan, kadang-kadang karena Taman Cinta sudah diketahui sebagai tempat nongkrong anak belok, akhirnya banyak yang berpindah ke Taman Mall Center. Mereka takut kalau-kalau nanti ada razia belok.

3. Warkop X, Y dan Z (Bukan nama lokasi sebenarnya)

Beberapa tempat lain yang sering dijadikan lokasi nongkrong anak belok adalah warkop-warkop di beberapa titik di Kota Medan, antara lain yaitu Warkop X, Y dan Z. Berikut penuturan Mitha (27) pada 4 November lalu, ketika ditanyai penulis perihal dimana saja tempat nongkrong anak belok di Kota Medan :

“Anak belok ini, selain nongkrong di Taman Cinta, Taman Mall Center dan Warkop X, Y dan Z, juga sering di nongkrong di kafe-kafe yang asik buat dijadiin tempat santai dan ngobrol. Ya banyaklah tempatnya di Medan. tapi kalau yang paling ramai ya Taman Cinta sama Taman Mall Center itu lah. Dulu di Warkop X juga banyak, tapi setelah digusur jadi pindah kesini (Taman Cinta_pen) semua.”

Menurut penuturan Ana (21), banyak juga belok yang malas nongkrong di tempat terbuka seperti itu karena takut ketahuan oleh keluarganya, misalnya ia sendiri. Nongkrong dengan belok yang butchi akan sangat riskan. Identitasnya bisa dilihat dari penampilan mereka yang sangat maskulin. Oleh sebab itu juga lah banyak belok yang tidak mau bergabung di komunitas atau ikut nongkrong. Mereka lebih suka main tunggal.

Sama seperti belok, informan yang relatif sudah berumur juga mempunyai tempat-tempat khusus sebagai tempat tongkrongan mereka. Taman Cinta, selain karena memang merupakan lokasi berjualan mereka sehari-hari, juga menjadi salah satu alternatif tempat tongkrongan bersama teman-teman mereka. Selain Taman Cinta, Ida, seorang lesbian yang sudah berumur 45 tahun juga menyebutkan sebuah lokasi pemukiman yang kerap mereka jadikan sebagai tempat berkumpul, yaitu di Jalan Pembebasan (bukan nama lokasi sebenarnya). Jalan tersebut bukanlah sebuah lokasi yang khusus melainkan sebuah pemukiman penduduk yang merupakan wilayah tempat tinggal mereka juga. Pada pertengahan tahun lalu, penulis juga pernah menghadiri undangan Perayaan Ulang Tahun salah satu informan di rumahnya, di Jalan Pembebasan. Penulis mencatat ada sekitar 60 orang yang hadir dalam acara tersebut. Berikut penuturan Ida :

“Disini orang-orang sudah biasa melihat kami. Lihat aja acara ini, semua kawan-kawan L

(istilah yang mereka gunakan untuk menyebut diri mereka) kami undang kesini, buci-buci, yang udah tua juga datang. Gak hanya itu, tetangga-tetangga sini yang laki-laki juga ikut joget-joget

Ada juga beberapa titik tongkrongan lain di Kota Medan yang meskipun nama lokasinya sudah penulis peroleh dari informan, tapi tidak cukup waktu untuk menelusuri satu persatu lokasi tersebut. Selain di Kota Medan, di daerah-daerah lain seperti Binjai, Lubuk Pakam, Berastagi dan lain sebagainya pun mempunyai tempat tongkrongan tertentu bagi komunitas lesbian.

Dokumen terkait