BAB V Kesimpulan dan Saran
Gb 2.15 Toolbar dan Fungsinya pada Cabri 3D
Secara umum program Cabri 3D ini sangat bermanfaat bagi siswa dan guru. Terlebih di jaman yang semakin maju ini, penggunaan media pembelajaran berbasis komputer sudah mulai banyak digunakan. Pemilihan program Cabri 3D sebagai media pembelajaran berbasis komputer sungguh tepat karena Cabri 3D ini dapat menggambarkan bentuk ruang dimensi 3
secara lebih jelas dan penggunaannya yang mudah. Selain itu, dengan adanya media pembelajaran berbasis komputer dapat membuat siswa menjadi aktif, aktif bertindak maupun aktif berpikir. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran karena pembelajaran dirasa dapat menarik perhatian siswa.
C. Hipotesis
Dari keterangan di atas, dapat dirumuskan hipotesis yaitu bahwa program Cabri 3D berpengaruh terhadap pemahaman siswa dalam menentukan jarak titik ke garis pada ruang dimensi tiga sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa juga meningkat.
40 BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini memuat jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, bentuk data dan metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan prosedur pelaksanaan penelitian. Berikut adalah keterangannya.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Tetapi lebih mengarah ke penelitian kualitatif deskriptif karena menjelaskan/mendiskripsikan manfaat dan pengaruh penggunaan program Cabri 3D. Pada penelitian kualitatif, peneliti bertolak dari data dan memanfaatkan teori sebagai bahan penjelas. Data dari penelitian kualitatif masih sesuai dengan data aslinya. Bogdan dan Taylor (1992: 21-22) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang kita ketahui.
B. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas XG SMAN 1 Jogonalan Klaten pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Subyek penelitian sebanyak 35 siswa. SMAN 1 Jogonalan Klaten beralamat di jalan Klaten-Yogya Km. 7/23, Prawatan, Jogonalan, Klaten.
C. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini sendiri adalah pengaruh penggunaan program Cabri 3D dalam membantu siswa memahami materi jarak titik ke garis dalam ruang dimensi tiga. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari Tes Hasil Belajar siswa.
D. Variabel Penelitian
Menurut Kidder (1981) variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas
Variabel bebas (Zainal Arifin,2011:188) adalah kondisi yang oleh pelaku eksperimen dimanipulasi untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah model pembelajaran berbasis komputer menggunakan Cabri 3D.
2. Variabel terikat
Variabel terikat (Zainal Arifin,2011:188) adalah kondisi yang berubah ketika pelaku eksperimen mengganti variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah pemahaman siswa.
E. Bentuk Data
Data dalam penelitian ini antara lain:
1. Hasil belajar siswa yang dilihat dari hasil test siswa
2. Diskripsi proses belajar siswa yang meliputi keaktifan siswa dalam menerima pelajaran dan tanggapan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung
3. Respon siswa yang dilihat dari hasil kuesioner
F. Metode Pengumpulan Data
Data yang akan diteliti berupa hasil Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar siswa, dan tanggapan siswa di kelas pada saat proses pembelajaran. Maka metode yang digunakan peneliti adalah :
1. Pemberian Tes Kemampuan Awal
Pemberian Tes Kemampuan Awal kepada siswa bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan siswa dan bagaimana pemahaman siswa tentang materi ruang dimensi tiga. Dan mengetahui bagian-bagian yang kurang dipahami siswa, sehingga penelitian dapat lebih mengarahkan proses pembelajaran ke hal-hal yang menjadi kesulitan siswa tersebut
dengan bantuan Cabri 3D. Tes ini berupa soal-soal uraian yang terdiri dari 6 soal.
2. Proses Pembelajaran di kelas
Pada proses pembelajaran ini, peneliti mulai memperkenalkan program Cabri 3D, dan peneliti mulai menjelaskan materi pembelajaran dengan bantuan program Cabri 3D. Peneliti mengamati respon dan aktifitas siswa di kelas selama peneliti menggunakan program Cabri 3D dalam proses pembelajaran.
3. Pemberian Tes Hasil Belajar
Pemberian Tes Hasil Belajar merupakan tahapan yang paling penting, karena dengan pemberian Tes Hasil Belajar, peneliti dapat melihat hasil akhir dari pembelajaran dengan menggunakan Cabri 3D sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai pengaruh penggunaan program Cabri 3D terhadap pemahaman siswa. Tes ini berupa soal-soal uraian yang terdiri dari 6 soal. Tingkat kesulitan kedua tes sama. Hasil dari Tes Hasil Belajar ini akan dijadikan data penelitian dan akan dibandingkan dengan data Tes Kemampuan Awal
4. Pemberian Kuesioner
Pemberian kuesioner bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan program Cabri 3D.
G. Instrumen Pengumpulan Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Ada 2 macam instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian.
1. Instrumen pembelajaran
Adanya proses pembelajaran di kelas, maka diperlukan adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Selain itu, instrumen yang penting dan utama adalah Cabri 3D.
2. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Observasi
Menurut Kartono (1980: 142) Pengertian observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Observasi dilaksanakan sebelum penelitian berlangsung untuk mengetahui situasi awal lingkungan tersebut.
b. Tes Tertulis
Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai test. Test dilaksanakan dua kali yaitu sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan menggunakan Cabri 3D, yang biasa dinamakan Tes Kemampuan
Awal dan Tes Hasil Belajar. Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar bertujuan untuk membandingkan hasil prestasi belajar siswa.
Berikut ini adalah kisi-kisi Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar :
Tabel 3.1 Kisi-kisi tes kemampuan awal dan tes hasil belajar
Kompetensi
dasar Indikator Indikator soal
No soal
Menentukan jarak dari titik ke garis
dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga • Mendefinisi kan jarak titik ke garis • Cara menentukan jarak titik ke garis • Menghitung jarak titik ke garis Mendefinisikan jarak
antara titik dan garis dalam bangun ruang atau
menyebutkan syarat
menentukan jarak titik ke garis dalam bangun ruang
1
Menentukan panjang
diagonal sisi atau ruang 2
Menentukan jarak antara
titik ke garis 3,4,5
Menentukan jarak titik ke
garis padamlimas/prisma
segitiga/segiempat
6
Setelah diberikan Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar, peneliti memberikan kuesioner yang akan diisi oleh siswa.
c. Kuesioner
Menurut Zainal Arifin (2011:228) Kuesioner adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk
menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci dan lengkap. Menurut Hasan (2002, 84-85), kuisioner dibedakan atas 3 golongan antara lain : kuesioner terbuka, kuesioner tertutup, dan kuesioner semi terbuka. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner semi terbuka yang jawabannya sudah diberikan tetapi responden masih diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
H. Teknik Analisis Data
Berikut ini adalah macam-macam teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian :
1. Melakukan scoring atau pemberian nilai pada tes soal uraian
Berikut ini adalah tabel penilaian tiap item soal uraian Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar :
Tabel 3.2 Keterangan penilaian
Indikator soal No soal Item penilaian Skor
Mendefinisikan jarak
antara titik dan garis
dalam bangun ruang
serta menyebutkan
syarat menentukan jarak titik ke garis dalam bangun ruang
1
Siswa mampu
mendefinisikan jarak titik ke
garis
1-5 Siswa mampu menyebutkan
syarat menentukan jarak titik ke garis
Menentukan panjang
diagonal sisi atau ruang 2
Siswa mampu merancang
Langkah pengerjaan logis 2-3 Jawaban akhir benar 1
Menentukan jarak antara
titik ke garis 3,4,5
Siswa mampu merancang
pengerjaan awal 1
Langkah pengerjaan logis 2-3 Jawaban akhir benar 1 Menentukan jarak titik
ke garis pada limas/prisma segitiga/segiempat
6
Siswa mampu merancang
pengerjaan awal 1
Langkah pengerjaan logis 2-3 Jawaban akhir benar 1
Total Skor 30
Nilai akhir : 2. Validitas Butir soal
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Nana Sudjana, 1989:12). Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. (Suharsimi Arikunto, 2002:145). Berikut ini adalah rumus untuk mengetahui validitas butir atau validitas item pada suatu tes :
= ∑ − ∑ ∑
Keterangan : rXY = indeks korelasi X = skor item soal Y = skor total
N = banyaknya responden
Setelah dihitung rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%, jika rhitung > rtabel maka dikatakan soal valid (Putra Widoyoko, 2010:139)
3. Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya (Nana Sudjana, 1989:16). Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas dengan metode Internal Konsistensi yaitu dengan teknik koefisien alpha (Sumarna Surapranata, 2004:114), sebagai berikut : = − 1 1 − ∑ ! " ! = ∑ − ∑ Dengan : = reliabilitas tes = jumlah soal
! = jumlah varian dari skor soal = jumlah varian dari skor total
Kemudian menentukan kriteria tiap butir soal dengan interval sebagai berikut :
Tabel 3.3 Kriteria reliabilitas
Besarnya nilai r Kriteria
0.800 – 1.00 Sangat tinggi 0.600 – 0.799 Tinggi 0.400 – 0.599 Cukup 0.200 – 0.399 Rendah < 0.200 Sangat rendah
4. Menentukan Kriteria Interval
Setelah mengetahui nilai setiap siswa, maka perlu disimpulkan dengan menggunakan kriteria interval untuk mengetahui pemahaman siswa tersebut. Untuk menetapkan interval seharusnya dimulai dari batas kelulusan. Batas kelulusannya adalah 70.
Telah dijelaskan di atas, untuk mencari nilai akhir siswa dari tes tersebut/menentukan ketuntasan siswa dengan menggunakan rumus berikut :
Nilai akhir : # $% &!'( () % + , +!,
Siswa dikatakan tuntas belajar bila memperoleh nilai ≥ 70 %.
Selanjutnya dilakukan analisis terhadap nilai akhir untuk menentukan tingkat daya serap/ pemahaman siswa dengan perhitungan persentase sebagai berikut :
Persentase ketuntasan kelas : 12, ) +!+3 # $% ,($& ' $! ! 45 %
12, ) +!+3 6100%
Untuk mengetahui kualitas pemahaman siswa, maka akan dikelompokan menjadi kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan
sangat kurang dengan menggunakan skala lima (dalam Suherman dan Kusumah, 1990 : 272), yaitu sebagai berikut :
(A) 91 % − 100 % Sangat baik (B) 76 % − 90 % Baik
(C) 56 % − 75 % Cukup (D) 41 % − 55 % Kurang (E) < 40 % Sangat kurang
Sedangkan untuk mencari nilai rata-rata kelas dengan melakukan perhitungan sebagai berikut :
X = ∑ 8! 9 Keterangan:
X = mean atau rata-rata ∑ 6: = jumlah nilai semua siswa N = jumlah siswa
5. Analisis Tes Kemampuan Awal
Setelah melakukan tes kemampuan awal, peneliti memeriksa/mengoreksi pekerjaan siswa. Kemudian peneliti menganalisis kesalahan-kesalahan tersebut dan mengelompokannya menurut jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa, yaitu kesalahan konseptual dan kesalahan prosedural. Nilai-nilai akhir pada tes kemampuan awal dimasukkan dalam tabel dan dicari rata-rata kelasnya.
6. Mendiskripsikan Kesulitan Siswa
Setelah menganalisis pekerjaan siswa dan mengelompokannya berdasarkan kesalahan yang dilakukan, peneliti menganalisis kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dan menganalisis penyebab kesulitan-kesulitan siswa. 7. Analisis Tes Hasil Belajar
Sama seperti pada tes kemampuan awal, pada tes hasil belajar peneliti juga memeriksa pekerjaan siswa dan menganalisis kesalahan siswa. Kemudian peneliti memasukkan nilai tersebut ke dalam tabel dan mencari nilai rata-ratanya.
8. Membandingkan Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar
Dari nilai-nilai pada tes kemampuan awal dan tes hasil belajar, peneliti mengamati dan membandingkan kedua hasil tersebut untuk menyimpulkan hasil penelitian. Selain itu peneliti juga membandingkan kesalahan-kesalahan dan pemahaman siswa pada kedua tes tersebut sehingga dapat terlihat bagaimana pemahaman siswa setelah peneliti memberikan materi dengan program Cabri 3D.
9. Analisis Kuesioner
Peneliti mengamati tanggapan siswa tentang proses pembelajaran dengan menggunakan Cabri 3D dengan memasukkannya ke dalam tabel kesimpulan kuesioner sehingga dapat diketahui secara keseluruhan tanggapan/respon siswa terhadap pembelajaran.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan penelitian, yaitu : 1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan, akan dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu a) Pembuatan proposal
Isi dari proposal terdiri dari 3 bab yaitu pendahuluan, landasan teori, dan metode penelitian.
b) Membuat surat ijin
Pertama membuat surat ijin dari kampus yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, kemudian dari dinas pendidikan akan membuatkan surat ijin untuk ditujukan kepada kepala sekolah tempat penelitian.
c) Meminta ijin dari sekolah
Untuk meminta ijin ke sekolah harus menyertakan proposal, surat ijin dari Dinas Pendidikan (lampiran 1.2), serta surat ijin dari kampus (lampiran 1.1).
d) Observasi
Observasi merupakan salah satu bagian dari penelitian, dan dilaksanakan di kelas penelitian.
e) Uji validitas soal
Uji validitas soal dilakukan di kelas lain (bukan kelas penelitian) f) Menyiapkan instrumen pengamatan
h) Menyiapkan Rencana Pembelajaran 2. Tahap pelaksanaan
Penelitian ini diadakan di 1 kelas. Tes Kemampuan Awal dilaksanakan selama 1 jam pelajaran. Siswa mencoba mengerjakan soal-soal tersebut secara individu dan buku bersifat tertutup.
Setelah diberikan Tes Kemampuan Awal, pada pertemuan berikutnya peneliti melakukan pembelajaran dengan Program Cabri 3D. Peneliti mencoba menjelaskan penggunaan dan manfaat Cabri 3D dalam memahami materi dan konsep bangun ruang. Peneliti memberikan soal-soal yang akan diselesaikan bersama di dalam kelas dengan menggunakan program Cabri 3D. Peneliti membangun komunikasi yang aktif bersama para siswa sehingga siswa dituntut aktif juga dalam pembelajaran, menanggapi, bertanya dan mencoba program Cabri 3D. Peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk menyelesaikan soal-soal dan salah satu kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.
Pada tahap terakhir, peneliti memberikan Tes Hasil Belajar untuk mengetahui pemahaman siswa setelah peneliti memberikan pembelajaran dengan program Cabri 3D. Tes Hasil Belajar dilaksanakan selama 1 jam pelajaran. Tahap terakhir adalah membagikan kuesioner untuk diisi oleh siswa.
3. Tahap analisis data
Seperti yang telah dijelaskan pada teknik analisis data, untuk membuat kesimpulan dari hasil analisis data dengan menggunakan perhitungan seperti yang telah dijelaskan di atas.
4. Tahap penarikan kesimpulan
Membandingkan hasil Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar siswa. Apabila pada hasil Tes Hasil Belajar, banyak siswa yang nilainya meningkat/naik dan proses pengerjaan tiap soal benar berarti program Cabri 3D benar-benar berpengaruh terhadap pemahaman siswa yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar siswa. Ada hubungan yang erat antara pemahaman siswa dan hasil belajar/prestasi belajar siswa. Hasil belajar yang tinggi biasanya didukung oleh tingkat pemahaman yang tinggi juga. Jadi, apabila dengan penggunaan program Cabri 3D dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka penggunaan program Cabri 3D juga mempengaruhi pemahaman siswa dalam mempelajari konsep-konsep bangun ruang.
55
BAB IV
TAHAPAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. TAHAPAN PENELITIAN 1. Persiapan Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan yaitu mengobservasi guru mengajar, membuat RPP, dan menyiapkan program Cabri 3D. Selain itu, peneliti juga melakukan uji validitas butir soal dan reliabilitas sebelum memberikan Tes Kemampuan Awal di kelas penelitian.
a. Observasi
Observasi dilaksanakan 2 kali, peneliti mengamati proses belajar mengajar yang berlangsung yang meliputi : mengamati sampai dimana materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, suasana kelas, dan karakteristik siswa. Pada saat melakukan observasi, guru menjelaskan tentang jarak titik ke garis pada kubus dan limas.
b. Validitas butir soal
Sebelum melaksanakan Tes Kemampuan Awal di kelas penelitian yaitu kelas XG, soal-soal yang akan diujikan sebelumnya akan diujikan dahulu di kelas lain yaitu di kelas XA. Hal ini bertujuan untuk menentukan validitas soal yang nantinya akan diujikan di kelas penelitian.
Sehingga apabila ada soal yang tidak valid, akan dilakukan perbaikan. Soal yang baik adalah soal yang telah diujikan terlebih dahulu. Soal tes uji coba terdiri dari 12 soal uraian dengan alokasi waktu 90 menit (lampiran 1.4), dengan n = 36 dan taraf nyata = 5 %, diperoleh rtabel = 0,329. Soal dikatakan valid jika rhitung > rtabel. Berikut ini adalah data hasil uji coba validitas soal (lampiran 2.1):
Tabel 4.1 Hasil uji coba validitas butir soal
Butir soal rhitung rtabel Keterangan
1 0,19 0 ,3 2 9 Tidak valid 2 0,213 Tidak valid 3 0,301 Tidak valid 4 0,324 Tidak valid 5 0,458 Valid 6 0,366 Valid 7 0,119 Tidak valid 8 0,441 Valid 9 0,292 Tidak valid 10 0,816 Valid 11 0,704 Valid 12 0,626 Valid
Dari perhitungan validitas pada tabel 4.1 tersebut terdapat 6 soal yang tidak valid. Soal-soal yang tidak valid akan dilakukan perbaikan, dan kemudian akan digunakan dalam Tes Kemampuan Awal yang diujikan pada kelas penelitian. Soal-soal yang berjumlah 12 akan disaring menjadi 6 soal yang terdiri dari soal-soal yang sudah valid maupun soal-soal yang masih perlu diperbaiki. Soal yang akan diujikan sebagai Tes Kemampuan Awal ini berjumlah 6 soal saja karena memperhatikan keefektifannya. Soal nomor 1 dan 4 akan diperbaiki terlebih dahulu. Soal nomor 5,6,8,10 yang sudah valid akan tetap
digunakan. Sehingga soal yang akan diujikan di kelas penelitian adalah soal nomor 1,4,5,6,8,10. Peneliti tidak hanya menggunakan soal-soal yang sudah valid saja, hal ini dikarenakan ada beberapa soal yang tidak valid merupakan soal-soal utama dan inti dari materi tersebut sehingga lebih baik diperbaiki dan dapat digunakan untuk menguji kemampuan awal di kelas penelitian. Untuk Tes Kemampuan Awal dan Tes Kemampuan Akhir dilaksanakan selama 1 jam pelajaran (45 menit) c. Reliabilitas
Nana Sudjana (1989:12) mengatakan bahwa suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memiliki atau memenuhi dua hal, yakni ketepatannya atau validitasnya dan ketetapannya atau keajegannya atau reliabilitasnya. Maka peneliti juga melakukan perhitungan reliabilitas yang bertujuan untuk melihat keajegan soal yang diberikan. Dari perhitungan yang telah dilakukan (lampiran 2.2) maka didapat nilai r adalah 0,647. Dilihat dari tabel kriteria reliabilitas, maka soal dikategorikan memiliki reliabilitas yang tinggi.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian diadakan di SMA N 1 Jogonalan Klaten. Penelitian diadakan di kelas XG yang terdiri dari 35 siswa. Pelaksanaan Penelitian meliputi tes kemampuan awal, proses pembelajaran, tes hasil belajar, dan pemberian kuesioner. Berikut ini adalah diskripsinya :
a. Tes Kemampuan Awal (TKA)
Tes Kemampuan Awal diikuti oleh 35 siswa. Terdapat 6 soal pada Tes Kemampuan Awal (lampiran 1.9) dengan skor maksimal 5 persoal sehingga skor maksimal untuk semua soal adalah 30, dan n = 35. Ketuntasan minimal (KKM) adalah 70. Sebagian besar siswa mengerjakan soal tersebut dengan tenang. Ada beberapa siswa yang mengerjakannya dengan serius, tetapi ada juga siswa yang hanya membiarkan soalnya saja, bahkan ada beberapa siswa yang tidur dan tidak menyelesaikan soal. Setelah ditanya ke siswa tersebut, mereka membiarkan soal-soal tersebut dan tidak menyelesaikannya dengan alasan tidak dapat mengerjakannya sehingga mereka menyerah dan tidak sanggup menyelesaikannya lagi. Dari hasil Tes Kemampuan awal, banyak siswa yang tidak menjawab soal nomor 1 yaitu tentang pengertian jarak titik ke garis. Hal ini dikarenakan guru tidak membahas secara mendalam pengertian jarak titik ke garis. Padahal pengertian tersebut merupakan dasar dalam memahami materi jarak titik ke garis dalam bangun ruang. Berikut ini adalah beberapa jawaban siswa untuk soal nomor 1 :