• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOTAL INTEREST BEARING DEBT

TINJAUAN KEUANGAN

TOTAL INTEREST BEARING DEBT

(in Rp Bn)* Rp 10,726 Rp 13,520

Solvabilitas dan Struktur Permodalan Utang dan Ekuitas (Rp miliar)

Debt Equity

2011 2012

13,693 15,370 10,726 13,520

XL mengelola neracanya dengan baik sehingga kendati dilakukan akselerasi dan investasi besar-besaran di bidang Data pada tahun 2012, XL masih sanggup menjaga gearing ratio pada tingkat yang rendah. Sebagian besar belanja modal dibiayai oleh arus kas internal, dan sebagian dari pinjaman dari bank. Rasio Utang Bersih terhadap Ekutas adalah sekitar 0,8x dan Rasio Utang Bersih terhadap EBITDA adalah 1,3x, masih jauh lebih rendah daripada

yang persyaratan utangnya.

The details of debts as at 31 December 2011 and 2012 are as follows:

Solvency and Capital Structure Debt and Equity (Rp billion)

XL was able to manage its balance sheet; hence, despite the acceleration and heavy investment made for Data in 2012, XL still managed to maintain low gearing ratios. Most of the Capex was funded using internal cash low, and some through bank loans. XL’s Net Debt to Equity was at 0.8x and Net Debt to EBITDA was at 1.3x, still much lower than XL’s debt covenant.

TINJAUAN

KEUANGAN

Financial

Review

Gearing Ratios FY11 FY12

Debt/Equity 0.8 X 0.9 X Net Debt/Equity 0.7 X 0.8 X Debt/EBITDA 1.1 X 1.4 X Net Debt/EBITDA 1.0 X 1.3 X Penagihan Piutang 2011 2012

Pendapatan Bersih (Rp miliar) 18,260 20,970 Net Revenue (Rp billion) Rata-rata Piutang (Rp miliar) 602 599 Average Receivable (Rp Billion)

Perputaran Piutang 30 35 Receivable Turnover

Periode Rata-rata Penagihan

Piutang (hari) 12 10 Everage Receivable Collection Period (days)

Selain membukukan posisi keuangan yang sehat, XL juga dapat meningkatkan perputaran piutangnya dari 30 menjadi 35 kali di tahun 2012. Periode rata-rata penagihan piutang adalah sekitar 10 hari.

Informasi & Fakta Penting Setelah Tanggal Pelaporan

Pada tanggal 21 Januari 2013, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka lima tahun sebesar Rp 3 triliun dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sebagian dari fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk mendanai Belanja Modal dan kebutuhan pembiayaan.

Pada 5 Maret 2013 Kementerian Komunikasi dan Informatika secara resmi mengumumkan XL sebagai pemenang blok spektrum 5 MHz pada 2100 MHz, yang strategis dan akan memberikan nilai tambah jangka panjang untuk bisnis Data.

Aspek Pemasaran

XL menyelaraskan strategi pemasarannya dengan bisnisnya yang sekarang berfokus pada Data, yang tak hanya diwujudkan dalam investasi dalam beragam komponen jaringan tetapi di seluruh organisasi, termasuk dalam distribusi dan pemasaran. Produk-produk XL telah disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan untuk layanan Data, dengan layanan Percakapan dan SMS sebagai layanan tambahannya. Setelah membangun infrastruktur data yang ekstensif, XL telah meraih posisi yang kuat dan penetrasi produk yang tinggi di daerah-daerah tersebut melalui banyak aktivitas pemasaran dan promosi. Aktivitas ini tidak hanya dibatasi

Receivable Collections

In addition to taking a healthy inancial position, XL also managed to improve its receivable turnover from 30 to 35 times in 2012. Average collection period for receivables is around 10 days.

Material Information & Facts

Subsequent to the Balance Sheet Date On 21 January 2013, XL signed a ive-year loan facility agreement with PT Bank Mandiri Tbk. amounting to Rp 3 trillion. The loan will be partially used to fund the Capex as well as reinancing purposes.

On 5 March 2013, The Ministry of Information and Communication oicially announced XL as the winner of a 5 Mhz block spectrum in 2100 Mhz which is strategic and puts XL in a strong position in long run for Data business. Marketing Aspects

XL aligned its marketing strategy with a business focus on Data, not only through investments in network elements but through the entire organization, including distribution and marketing as well. XL’s products have been tailored to meet subscribers’ needs for data service and Voice and SMS as an additional service. After building extensive data infrastructure, XL managed to create a strong position and high visibility of XL’s products in those areas, through product marketing and promotional activities. Not just restricted to traditional marketing activities, such as TV ads, Radio broadcasts, lyers, billboards,

pada ranah pemasaran tradisional, seperti iklan TV, iklan radio, lyer, billboard, mural atau event lokal, tetapi XL juga telah mulai mempromosikan dirinya melalui saluran-saluran digital seperti Facebook dan Twitter. Hal ini membantu membidik sasaran yang lebih tepat, khususnya para pengguna data. Karena sekarang XL berfokus pada Data, XL membidik segmen pasar menengah yang mulai berkembang, yang terdiri dari orang-orang yang baru mulai bekerja, kaum muda dan dinamis yang punya potensi besar untuk bergantung pada data. Secara keseluruhan, pangsa pasar XL berdasarkan pendapatan adalah 20%, tetapi pangsa pasarnya lebih besar daripada pangsa pasar data rata-rata di daerah-daerah di mana keberadaan XL sudah sangat kuat.

Realisasi vs. Proyeksi

XL telah memandu pertumbuhan pendapatannya di tahun 2012 sehingga dapat sejalan atau bahkan lebih baik dengan pertumbuhan di pasar, dan XL berhasil membukukan pertumbuhan yang kuat dalam pendapatan sebesar 15% YoY, yang sejalan dengan yang telah dimandatkan. Margin EBITDA diramalkan berada di antara 45-50, dan XL dapat membukukan margin EBITDA pada angka 46%. Karena pemberlakuan peraturan mengenai interkoneksi SMS yang baru, margin EBITDA terkena dampak negatif. Tanpa dampak negatif ini, EBITDA margin sesungguhnya dapat mencapai 48%. Pembelanjaan modal sedikit lebih tinggi pada akhir tahun menjadi Rp 9-10 triliun, akibat adanya sejumlah peluang dan waktu yang dirasakan tepat untuk melakukan investasi di bidang Data, dan pada akhir tahun XL mengeluarkan biaya total Rp 10,2 triliun untuk Belanja Modal.

Panduan untuk 2013

Pertumbuhan pendapatan: sejalan dengan atau lebih baik daripada pasar

Margin EBITDA : Di Bawah 40 Belanja modal : Antara Rp 8-9 triliun

Perubahan dalam Kebijakan Akuntansi & Informasi Keuangan Tambahan

XL telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dalam menerbitkan laporan keuangan tahunannya. XL telah menjelaskan kebijakan penting akuntansi yang diterapkan pada catatan laporan keuangan konsolidasian per tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 yang terdapat pada laporan ini.

wall painting or local events, XL also started to promote itself through digital channels such as Facebook and Twitter. This helps to target more appropriate audiences, especially for data subscribers. As its focus on Data, XL has targeted the EMC (Emerging Middle Class) market, who are irst jobbers, young and dynamic people with greater potential to rely more on data. Overall, XL’s revenue market share is around 20%, but it has a bigger percentage of market share than average data market share in areas where XL has a strong presence.

Realizations versus Projections XL guided revenue growth in 2012 to be in line or slightly better than that of the market, and XL successfully booked strong growth in revenue of 15% YoY, which is in line with directives. EBITDA margin was predicted to be in the high 40s and XL managed to mark its EBITDA margin at 46%. Due to the recent introduction of SMS interconnection, EBITDA margin was negatively impacted. Without that impact, EBITDA margin would have been at 48%. Capex was slightly inlated at the end of the year, to Rp 9-10 trillion, due to opportunities seen and good timing for investments in Data, and at the end of the year, XL paid in a total of Rp 10.2 trillion for Capex.

Guidance for 2013

Revenue growth in line or better than market EBITDA margin : Below 40

Cash out capex : Between Rp 8 - 9 trillion Changes in Accounting Policy & Additional Financial Information XL has applied the Indonesian Financial Accounting Standards in publishing the annual inancial statements. XL has clearly explained the signiicant accounting policies applied in the notes of consolidated inancial statements as at 31 December 2012, 2011 and 2010 included in this report.

TINJAUAN

KEUANGAN

Financial

Review

Pada tahun berjalan, XL telah merubah pendapatan layanan nilai tambah (VAS) disajikan secara neto. Sebelumnya, XL melaporkan VAS secara bruto.

Berdasarkan PSAK 24 (revisi 2010), XL memutuskan untuk mengakui semua keuntungan atau kerugian actuarial melalui pendapatan komprehensif lainnya. Sebagai dampak dari keputusan ini, kerugian actuarial yang tidak diakui, yang telah dicatat sebagai bagian dari kewajiban awal tahun, secara langsung dibebankan ke pendapatan

komprehensif lainnya sesuai dengan ketentuan transisi yang relevan.

Peraturan KOMINFO

Pemerintah telah mengubah skema interkoneksi SMS dari pengirim menerima semua (SKA- Sender Keeps All) ke skema berbasis biaya, dengan biaya interkoneksi sebesar Rp 23/SMS. Pelaksanaan peraturan BRTI tentang interkoneksi SMS ini dimulai 1 Juni 2012.

Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen XL tidak berubah dari tahun 2011 yaitu bahwa minimal 30 persen dari laba bersih yang telah dinormalisasi dari tahun sebelumnya dibagikan sebagai dividen. Tujuan kebijakan dividen ini adalah meningkatkan rasio pembayaran dividen secara progresif dari tahun ke tahun. Distribusi dividen ditentukan oleh pemegang saham pada RUPS dengan memperhatikan laba bersih yang diperoleh XL selama beberapa tahun berturut-turut, kecukupan modal, kondisi keuangan secara keseluruhan, dan kondisi lainnya yang dianggap relevan.

Mengacu pada RUPS dan Anggaran Dasar, pembayaran dividen yang dilakukan untuk dua tahun terakhir adalah sebagai berikut:

In the current year, XL has changed the presentation of value added services (VAS) revenue into net basis. Previously , presentation of VAS revenue was based on gross basis. Based on PSAK 24 (Revised 2010), XL decided to recognise all actuarial gains or losses through other comprehensive income. As an impact of this decision, the unrecognised actuarial losses, which recorded as part of the liabilities at the beginning of the year, were directly charged to other comprehensive income in accordance with the relevant transitional provision.

KOMINFO Regulation

Government changed the SMS interconnection scheme from Sender Keeps All (SKA) to Cost- based, with interconnection fee of Rp 23/SMS. The implementation of SMS interconnection was efective starting 1 June 2012.

Dividend Policy

XL’s dividend policy remains the same as that of 2011 which is a minimum of 30 percent of the previous year’s normalized net proit with the intention to progressively increase the payout ratio in the future. The distribution of dividends is decided by the shareholders at the Annual General Meeting (AGM) with considerations of XL’s net proit booked in consecutive years, capital adequacy, its overall inancial condition and any other circumstances that are deemed relevant.

Referring to the GMS and the Articles of Association, the dividend payments made in the last two iscal years are as follows:

Tahun Buku Financial Year

2010 2011

Jumlah Dividen (Miliar

Rupiah) 911.5 1,107.4 Dividend Amount (Billion Rupiah)

Dividen per lembar

saham ( Rupiah) 107 129.88 Dividend per Share (Rupiah)

Rasio Pembayaran

Dividen 30% of Normalized Net Income 2010(*) 35% of Normalized Net Income 2011(**) Dividend Payment Ratio Tanggal pembayaran

dividen 16 May 2011 9 May 2012

Date of dividend payment

(*) disesuaikan terhadap laba/(rugi) valuta asing yang belum direalisasikan dan penyusutan yang terakselerasi.

Adjusted to unrealized forex gain/(loss) and accelerated depreciation

(**) disesuaikan terhadap laba/(rugi) valuta asing, penyusutan yang terakselerasi, dan pembayaran uang pisah.

Adjusted to unrealized forex gain/(loss), accelerated depreciation and severance payments.

Usulan Rasio Pembayaran Dividen

Untuk tahun buku 2012, Manajemen XL telah mengusulkan rasio poembayaran dividen minimal 40 persen dari laba bersih yang telah dinormalisasi untuk tahun 2012. Jumlah pembayaran ini harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari RUPS.

RUPS 2013 akan diselenggarakan 11 April 2013 pukul 9 pagi.

Proposed Dividend Payout Ratio For iscal year 2012, XL management will propose a minimum payout of 40 percent of 2012 normalized net income. The payout amount is subject to the approval of the upcoming AGMS.

AGMS for 2013 will be held on 11 April 2013 at 9 a.m.

Dokumen terkait