• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOTAL PERIODE SEWA AKHIR

Dalam dokumen PROSPEKTUS. PT INDOMOBIL MULTI JASA Tbk (Halaman 102-108)

No. MOBIL Unit HARGA/UNIT BULAN (Rp)

TOTAL PERIODE SEWA AKHIR MEREK & TIPE TAHUN HARGA/BULAN (Rp)

1. Mitsubishi L 300 Deluxe 2012 1 4.873.000 4.873.000 31-12-2017

s/d tgl. cut off

2. Mitsubishi L 300 Deluxe 2013 3 5.390.000 16.170.000 31-12-2018

3. Nissan Grand Livina 1.5 XV

M/T 2010 6 5.000.000 30.000.000 s/d tgl. cut off

4. Nissan Grand Livina 1.5 XV

M/T 2012 6 4.059.000 24.354.000 31-12-2017 s/d

tgl. cut off

5. Suzuki APV GX 1.5 M/T 2013 2 3.190.000 6.380.000 31-12-2018

6. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2010 22 4.000.000 88.000.000 s/d

tgl. cut off

7. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2011 10 4.250.000 42.500.000 s/d tgl. cut off

8. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2012 63 3.146.000 198.198.000 31-12-2017 s/d tgl. cut off 9. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2013 23 3.190.000 73.370.000 31-12-2017 s/d tgl. cut off 10. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2014 9 3.740.000 33.660.000 31-12-2018 s/d

Cabang Indofood/Lokasi

Kendaraan Tipe Mobil Qty Sewa/Bln (Rp)

Medan Suzuki Real Van 1 3.030.000

Kotabumi Mitsubishi L 300 Box Moko 1 4.200.000

Jakarta Suzuki Futura Box 1 2.700.000

Serang Mitsubishi L 300 Box Moko 2 4.040.000

Bekasi Toyota Kijang Innova 1 5.660.000

Suzuki Futura Box 1 2.700.000

Bandung Mitsubishi L 300 Box Moko 4 4.020,000

Mitsubishi L 300 Box Moko 2 4.020,000

Mitsubishi L 300 Box Moko 1 4.020,000

Mitsubishi L 300 Box Moko 1 4.020,000

Nissan Evalia 1.5 SV MT 1 3.470.000

Semarang Nissan Evalia 1.5 SV MT 1 3.460.000

Suzuki Futura Box 2 2.770.000

Suzuki Futura Box 3 2.770.000

Suzuki Futura Box 2 2.770.000

Suzuki Futura Box 1 2.770.000

Hino Bus R260 (59 Seat) 1 40.500.000

Pontianak Nissan Evalia 1.5 SV MT 1 4.260.000

Mitsubishi L 300 Box Moko 1 4.200.000

Mitsubishi L 300 Box Moko 1 4.200.000

Manado Nissan Evalia 1.5 SV MT 1 4.360.000

Jakarta Nissan Evalia 1.5 SV MT 1 3.960.000

Selanjutnya, jangka waktu sewa mobil/kendaraan tersebut adalah selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal berita acara serah terima kendaraan, pada tanggal 31 Agustus 2017.

G. PERJANJIAN KERJASAMA PENYEDIAAN KENDARAAN (SEWA) DENGAN PT FREEPORT INDONESIA (“FREEPORT”)

Service Agreement No. JK1000022-001 tanggal 25 Mei 2010 dibuat di bawah tangan juncto Amendment No. 004 tanggal 28 November 2016, dibuat di bawah tangan (“Perjanjian Sewa Kendaraan Freeport”). Berdasarkan Perjanjian Sewa Kendaraan Freeport, Freeport menunjuk CSM, sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang penyewaan kendaraan dan CSM menerima penunjukkan dari Freeport untuk menyediakan layanan jasa penyewaan mobil/kendaraan kepada Freeport, sebanyak 27 unit kendaraan (termasuk biaya driver, bensin, parkir, tol dan biaya overtime driver) dalam rangka menunjang kegiatan usaha Freeport. Biaya sewa kendaraan-kendaraan yang dibayarkan Freeport kepada CSM sebesar Rp36.911.160.000,- dengan jangka waktu kerjasama sampai dengan tanggal 31 Oktober 2017.

H. PERJANJIAN KERJASAMA PENYEDIAAN TRANSPORTASI DENGAN PT BANK CENTRAL ASIA TBK (“BCA”)

H.1 Perjanjian Kerjasama Penyediaan Transportasi No. 041/PKS/JS/BPD/XI/2016 tanggal 14 November 2016, dibuat di bawah tangan (“Perjanjian Penyediaan Transportasi BCA”). Berdasarkan Perjanjian Penyediaan Transportasi BCA, BCA menunjuk CSM, sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang penyewaan kendaraan dan CSM menerima penunjukkan dari BCA untuk menyediakan layanan jasa penyewaan mobil/kendaraan kepada CSM, dengan uraian sebagai berikut:

No. MOBIL Unit HARGA/UNIT BULAN (Rp)

TOTAL PERIODE SEWA AKHIR MEREK & TIPE TAHUN HARGA/BULAN (Rp)

1. Mitsubishi L 300 Deluxe 2012 1 4.873.000 4.873.000 31-12-2017

s/d tgl. cut off

2. Mitsubishi L 300 Deluxe 2013 3 5.390.000 16.170.000 31-12-2018

3. Nissan Grand Livina 1.5 XV

M/T 2010 6 5.000.000 30.000.000 s/d tgl. cut off

4. Nissan Grand Livina 1.5 XV

M/T 2012 6 4.059.000 24.354.000 31-12-2017 s/d

tgl. cut off

5. Suzuki APV GX 1.5 M/T 2013 2 3.190.000 6.380.000 31-12-2018

6. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2010 22 4.000.000 88.000.000 s/d

tgl. cut off

7. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2011 10 4.250.000 42.500.000 s/d tgl. cut off

8. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2012 63 3.146.000 198.198.000 31-12-2017 s/d tgl. cut off 9. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2013 23 3.190.000 73.370.000 31-12-2017 s/d tgl. cut off 10. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2014 9 3.740.000 33.660.000 31-12-2018 s/d

No. MOBIL Unit HARGA/UNIT BULAN (Rp)

TOTAL PERIODE SEWA AKHIR MEREK & TIPE TAHUN HARGA/BULAN (Rp)

tgl. cut off

11. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2015 32 3.630.000 116.160.000 31-12-2019

12. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2016 8 4.180.000 33.440.000 31-12-2020

13. Toyota Kijang Innova 2.0 E

M/T 2010 1 5.500.000 5.500.000 s/d tgl. cut off

14. Toyota Kijang Innova 2.0 E

M/T 2010 1 5.950.000 5.950.000 s/d tgl. cut off

15. Toyota Kijang Innova 2.0 E

M/T 2011 2 6.100.000 12.200.000 s/d tgl. cut off

16. Toyota Kijang Innova 2.0 E

M/T 2012 21 4.752.000 99.792.000 31-12-2017 s/d

tgl. cut off 17. Toyota Kijang Innova 2.0 E

M/T 2013 24 4.895.000 117.480.000 31-12-2018

18. Toyota Kijang Innova 2.0 E

M/T 2014 9 5.940.000 53.980.000 31-12-2018

19. Toyota Kijang Innova 2.0 E

M/T 2015 7 6.050.000 42.350.000 31-12-2019

Keterangan:

tgl. cut off : tanggal yang disepakati oleh Para Pihak secara tertulis untuk mengakhiri masa sewa kendaraan. Sewa atas unit kendaraan akan terus berlaku hingga Para Pihak secara tertulis sepakat menghentikan masa sewanya. Pada tanggal diterbitkannya prospektus ini masing-masing unit kendaraan tersebut masih disewa oleh BCA, H.2 Perjanjian Kerjasama Penyediaan Transportasi No. 036-A/PKS/JS/BPD/XI/2009 tanggal 14 September 2009, dibuat di bawah

tangan juncto Addendum VI Perjanjian Sewa Menyewa Mobil dan Penyediaan Jasa Pengemudi Mobil untuk Manajemen Transportasi No. 036-A-6/PKS/JS/BPD/IX/2009 tanggal 12 Februari 2016, dibuat di bawah tangan (“Perjanjian Penyediaan

Transportasi BCA 2”). Berdasarkan Perjanjian Penyediaan Transportasi BCA 2, BCA menunjuk CSM, sebagai perusahaan yang

bergerak dalam bidang penyewaan kendaraan dan CSM menerima penunjukkan dari BCA untuk menyediakan layanan jasa penyewaan mobil/kendaraan kepada CSM, dengan uraian sebagai berikut:

No. MOBIL Unit HARGA/UNIT BULAN (Rp)

TOTAL PERIODE SEWA AKHIR MEREK & TIPE TAHUN HARGA/BULAN (Rp)

1. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2010 12 4.000.000 48.000.000 s/d tgl. cut off

2. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2012 7 3.146.000 22.022.000 31-12-2017

3. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2013 1 3.190.000 3.190.000 31-12-2018

4. Toyota Avanza 1.3 G M/T 2014 3 3.740.000 11.220.000 31-12-2017

5. Toyota Kijang Innova 2.0 E

M/T 2010 2 5.500.000 11.000.000 s/d tgl. cut off

6. Toyota Kijang Innova 2.0 E

M/T 2014 4 5.940.000 23.760.000 31-12-2017

Keterangan:

tgl. cut off : tanggal yang disepakati oleh Para Pihak secara tertulis untuk mengakhiri masa sewa kendaraan. Sewa atas unit kendaraan akan terus berlaku hingga Para Pihak secara tertulis sepakat menghentikan masa sewanya. Pada tanggal diterbitkannya prospektus ini masing-masing unit kendaraan tersebut masih disewa oleh BCA,

I. PERJANJIAN SEWA KANTOR

Nama dan Tanggal Dokumen:

Perjanjian Sewa Menyewa Sewa No. 001/CSA/PSM/IV/2012 tanggal 1 April 2012, dibuat di bawah tangan (selanjutnya disebut “Perjanjian Sewa Kantor”).

-Para Pihak:

1. PT Central Sole Agency (“Pemberi Sewa”); dan 2. CSM (“Penyewa”).

Selanjutnya, secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”.

-Pokok Perjanjian:

-Objek : Tanah dan Bangunan, seluas 4.491 M2, yang terletak di Jakarta Timur, Kotamadya Jakarta Timur, Kecamatan Duren Sawit, Kelurahan Duren Sawit

-Jangka Waktu : terhitung sejak tanggal 1 April 2012 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan selanjutnya secara terus-menerus akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berikutnya, kecuali apabila salah satu pihak bermaksud untuk mengakhiri lebih awal.

-Biaya Sewa : Rp110.155.000,-/Bulan + PPN & PPh.

IEU

Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, IEU tidak memiliki perjanjian dengan pihak ketiga.

15. Perkara yang Dihadapi Oleh Perseroan dan Entitas Anak, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan dan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Entitas Anak

Pada saat diterbitkanya Prospektus ini, tidak terdapat: (a) suatu perkara pidana maupun perdata yang berlangsung di hadapan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung; (b) perselisihan yang diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia; (c) pengajuan Pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang melalui Pengadilan Niaga; (d) perkara Perselisihan Hubungan Industrial maupun perkara Pemutusan Hubungan Kerja melalui Pengadilan Hubungan Industrial; (e) sengketa tata usaha negara melalui Pengadilan Tata Usaha Negara; dan (f) sengketa atau perkara perpajakan pada Pengadilan Pajak; serta (g) sengketa di hadapan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), yang melibatkan Perseroan dan CSM maupun masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan CSM serta lokasi kegiatan usaha Perseroan dan CSM.

16. Musiman (Seasonality)

Kegiatan usaha pembiayaan kendaraan Perseroan biasanya mengalami peningkatan volume pembiayaan antara bulan Maret dan Mei, kecuali pada bulan setelah Lebaran (akhir periode puasa). Biasanya volume kredit kegiatan usaha pembiayaan kendaraan Perseroan mengalami masa terendah pada bulan Juni, Desember dan bulan setelah Lebaran. CSM tidak mengalami trend permintaan yang signifikan.

17. Prospek Usaha A. Umum

Sesuai salah satu misi Perseroan, kegiatan usaha Perseroan ditujukan untuk mendukung produk industri kendaraan bermotor di Indonesia melalui kegiatan pembiayaan dan rental kendaraan bermotor. Adapun kegiatan usaha Perseroan akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia di masa mendatang yang akan menjadi lebih menjanjikan bagi industri otomotif. Hal ini didukung oleh meningkatnya volume penjualan pada industri otomotif di Indonesia tahun 2016 dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu tahun 2015 sesuai dengan data Gaikindo yaitu mengalami kenaikan sebesar 4,89% atau sebesar 49.438 unit kendaraan bermotor dimana menurut data Gaikindo, penjualan pada tahun 2016 mencapai 1.062.729 unit kendaraan bermotor dan pada tahun 2015 mencapai 1.013.291 unit kendaraan bermotor. Apabila membandingkan periode Januari 2017 ke Juni 2017 dengan periode Januari 2016 ke Juni 2016, berdasarkan data Gaikindo angka penjualan kendaraan bermotor mengalami kenaikan sebesar 0,27% menjadi 533.570 unit kendaraan bermotor dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 532.127 kendaraan bermotor. Produk LCGC akan meningkatkan permintaan mobil dan menjadi pendorong bagi industri otomotif dan mengubah posisi Indonesia di peta industri otomotif global. Produk LCGC memegang peranan penting dalam pertumbuhan industri kendaraan bermotor dimana berdasarkan data Gaikindo, segmen LCGC mendapat porsi 16,3% pada tahun 2015 dan mencapai 22,1% pada tahun 2016. Pada periode Januari 2017 ke Juni 2017, berdasarkan data Gaikindo, segmen LCGC mencatat porsi 23%. Dengan tren positif dari industri otomotif yang ditandai dengan meningkatnya potensi volume dan kondisi ekonomi Indonesia yang kondusif. Perseroan optimis dapat mencapai tingkat pembiayaan yang lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya dan juga peningkatan pada kegiatan usaha penyewaan kendaraan bermotor. Semakin tingginya tingkat persaingan dalam industri pembiayaan dan penyewaan kendaraan tidak menjadi penghambat bagi Perseroan, hal ini menjadikan Perseroan semakin tertantang untuk membentuk kualitas pelayanan dan manajemen yang semakin baik. Berbekal strategi yang baik dan sumber daya yang kompeten menjadikan Perseroan semakin mantap dalam menyongsong hasil yang lebih baik di masa yang akan datang. Perseroan berkeyakinan bahwa tidak terdapat kecenderungan yang signifikan dalam beban dan harga penjualan sejak tahun buku terakhir yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha dan prospek keuangan Perseroan, selain itu Perseroan juga berkeyakinan bahwa tidak terdapat kecenderungan, ketidakpastian, permintaan, komitmen, atau peristiwa yang dapat diketahui yang dapat mempengaruhi secara signifikan pendapatan usaha, pendapatan dari operasi berjalan, profitabilitas, likuiditas atau sumber modal, atau peristiwa yang akan menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan tidak dapat dijadikan indikasi atas hasil operasi atau kondisi keuangan masa datang. Selain itu Perseroan juga tidak memiliki ketergantungan terhadap satu dan/atau sekelompok pelanggan ataupun terhadap kontak dengan pemerintah. Perseroan memiliki hak merek yang telah didaftarkan pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual atas nama Menteri Hukum dan dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk hak merek IMJ dengan masa berlaku 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal 17 Oktober 2013 dan akan berakhir pada tanggal 17 Oktober 2023 dan hak merek INDORENT dengan masa berlaku 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal 18 Desember 2017 dan akan berakhir pada tanggal 18 Desember 2027. Perseroan menyadari pentingnya pendaftaran hak merek untuk mendapatkan perlindungan hukum atas kegiatan usaha Perseroan, dengan adanya hak eksklusif melalui pendaftaran hak merek, maka pihak lain dilarang menggunakan merek Perseroan sebelum mendapatkan ijin terlebih dahulu, selain itu

-Pokok Perjanjian:

-Objek : Tanah dan Bangunan, seluas 4.491 M2, yang terletak di Jakarta Timur, Kotamadya Jakarta Timur, Kecamatan Duren Sawit, Kelurahan Duren Sawit

-Jangka Waktu : terhitung sejak tanggal 1 April 2012 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan selanjutnya secara terus-menerus akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berikutnya, kecuali apabila salah satu pihak bermaksud untuk mengakhiri lebih awal.

-Biaya Sewa : Rp110.155.000,-/Bulan + PPN & PPh.

IEU

Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, IEU tidak memiliki perjanjian dengan pihak ketiga.

15. Perkara yang Dihadapi Oleh Perseroan dan Entitas Anak, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan dan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Entitas Anak

Pada saat diterbitkanya Prospektus ini, tidak terdapat: (a) suatu perkara pidana maupun perdata yang berlangsung di hadapan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung; (b) perselisihan yang diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia; (c) pengajuan Pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang melalui Pengadilan Niaga; (d) perkara Perselisihan Hubungan Industrial maupun perkara Pemutusan Hubungan Kerja melalui Pengadilan Hubungan Industrial; (e) sengketa tata usaha negara melalui Pengadilan Tata Usaha Negara; dan (f) sengketa atau perkara perpajakan pada Pengadilan Pajak; serta (g) sengketa di hadapan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), yang melibatkan Perseroan dan CSM maupun masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan CSM serta lokasi kegiatan usaha Perseroan dan CSM.

16. Musiman (Seasonality)

Kegiatan usaha pembiayaan kendaraan Perseroan biasanya mengalami peningkatan volume pembiayaan antara bulan Maret dan Mei, kecuali pada bulan setelah Lebaran (akhir periode puasa). Biasanya volume kredit kegiatan usaha pembiayaan kendaraan Perseroan mengalami masa terendah pada bulan Juni, Desember dan bulan setelah Lebaran. CSM tidak mengalami trend permintaan yang signifikan.

17. Prospek Usaha A. Umum

Sesuai salah satu misi Perseroan, kegiatan usaha Perseroan ditujukan untuk mendukung produk industri kendaraan bermotor di Indonesia melalui kegiatan pembiayaan dan rental kendaraan bermotor. Adapun kegiatan usaha Perseroan akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia di masa mendatang yang akan menjadi lebih menjanjikan bagi industri otomotif. Hal ini didukung oleh meningkatnya volume penjualan pada industri otomotif di Indonesia tahun 2016 dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu tahun 2015 sesuai dengan data Gaikindo yaitu mengalami kenaikan sebesar 4,89% atau sebesar 49.438 unit kendaraan bermotor dimana menurut data Gaikindo, penjualan pada tahun 2016 mencapai 1.062.729 unit kendaraan bermotor dan pada tahun 2015 mencapai 1.013.291 unit kendaraan bermotor. Apabila membandingkan periode Januari 2017 ke Juni 2017 dengan periode Januari 2016 ke Juni 2016, berdasarkan data Gaikindo angka penjualan kendaraan bermotor mengalami kenaikan sebesar 0,27% menjadi 533.570 unit kendaraan bermotor dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 532.127 kendaraan bermotor. Produk LCGC akan meningkatkan permintaan mobil dan menjadi pendorong bagi industri otomotif dan mengubah posisi Indonesia di peta industri otomotif global. Produk LCGC memegang peranan penting dalam pertumbuhan industri kendaraan bermotor dimana berdasarkan data Gaikindo, segmen LCGC mendapat porsi 16,3% pada tahun 2015 dan mencapai 22,1% pada tahun 2016. Pada periode Januari 2017 ke Juni 2017, berdasarkan data Gaikindo, segmen LCGC mencatat porsi 23%. Dengan tren positif dari industri otomotif yang ditandai dengan meningkatnya potensi volume dan kondisi ekonomi Indonesia yang kondusif. Perseroan optimis dapat mencapai tingkat pembiayaan yang lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya dan juga peningkatan pada kegiatan usaha penyewaan kendaraan bermotor. Semakin tingginya tingkat persaingan dalam industri pembiayaan dan penyewaan kendaraan tidak menjadi penghambat bagi Perseroan, hal ini menjadikan Perseroan semakin tertantang untuk membentuk kualitas pelayanan dan manajemen yang semakin baik. Berbekal strategi yang baik dan sumber daya yang kompeten menjadikan Perseroan semakin mantap dalam menyongsong hasil yang lebih baik di masa yang akan datang. Perseroan berkeyakinan bahwa tidak terdapat kecenderungan yang signifikan dalam beban dan harga penjualan sejak tahun buku terakhir yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha dan prospek keuangan Perseroan, selain itu Perseroan juga berkeyakinan bahwa tidak terdapat kecenderungan, ketidakpastian, permintaan, komitmen, atau peristiwa yang dapat diketahui yang dapat mempengaruhi secara signifikan pendapatan usaha, pendapatan dari operasi berjalan, profitabilitas, likuiditas atau sumber modal, atau peristiwa yang akan menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan tidak dapat dijadikan indikasi atas hasil operasi atau kondisi keuangan masa datang. Selain itu Perseroan juga tidak memiliki ketergantungan terhadap satu dan/atau sekelompok pelanggan ataupun terhadap kontak dengan pemerintah. Perseroan memiliki hak merek yang telah didaftarkan pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual atas nama Menteri Hukum dan dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk hak merek IMJ dengan masa berlaku 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal 17 Oktober 2013 dan akan berakhir pada tanggal 17 Oktober 2023 dan hak merek INDORENT dengan masa berlaku 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal 18 Desember 2017 dan akan berakhir pada tanggal 18 Desember 2027. Perseroan menyadari pentingnya pendaftaran hak merek untuk mendapatkan perlindungan hukum atas kegiatan usaha Perseroan, dengan adanya hak eksklusif melalui pendaftaran hak merek, maka pihak lain dilarang menggunakan merek Perseroan sebelum mendapatkan ijin terlebih dahulu, selain itu

Perseroan juga berkeyakinan bahwa pendaftaran hak merek dapat melindungi merek Perseroan dari praktik pembajakan. Dengan memiliki sertifikat merek, Perseroan dapat melakukan gugatan baik secara perdata maupun secara pidana terhadap pihak-pihak lain yang menggunakan merek Perseroan tanpa ijin. Perseroan percaya, nama baik merek dagang dan citra grup Perseroan dapat menambah nilai hak intelektual yang dimiliki Perseroan dan anak perusahaan.

B. Keunggulan Kompetitif

Menguntungkan Prospek Industri Makroekonomi dan Otomotif di Indonesia

Menurut CEIC, jumlah penduduk Indonesia per Desember 2016 yaitu sebesar 259 juta jiwa merupakan populasi terbesar keempat di dunia, dan diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 269 juta pada tahun 2021. PDB riil di Indonesia telah bertumbuh sebesar 5,02% pada tahun 2016 dimana di ekspektasikan akan terus mengalami pertumbuhan dan meraih tingkat pertumbuhan sebesar 6,20% pada tahun 2021. Optimisme juga terlihat dikalangan industri pembiayaan yang disebabkan oleh pertumbuhan penjualan mobil sebesar 4.79% di tahun 2016. Permintaan terhadap jasa sewa kendaraan juga mulai menunjukkan perbaikan seiring dengan pemulihan sektor industri konsumsi dan sektor logistik yang merupakan salah satu pendorong atas kebutuhan jasa sewa kendaraan.

Seiring dengan peningkatan PDB per kapita akhir-akhir ini dan peningkatan urbanisasi penduduk, penjualan otomotif kendaraan roda empat di Indonesia terus meningkat dalam tahun terakhir, yang mencapai 1.061.859 unit pada tahun 2016 dari 1.013.291 unit pada tahun 2015 menurut data CEIC. Selain itu, dengan adanya peraturan mengenai mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/ LCGC) yang telah berjalan beberapa tahun terakhir di Indonesia diharapkan dapat lebih lagi meningkatkan penjualan mobil karena konsep LCGC mendorong permintaan yang kuat dari segmen pasar menengah-kebawah di Indonesia. Berdasarkan data yang didapat dari Gaikindo, realisasi angka penjualan mobil LCGC pada tahun 2014 mencapai 172.120 unit, tahun 2015 angka penjualan mencapai 165.434, dan pada tahun 2016 angka penjualan LCGC mencapai 235.171 unit. Sejak awal peluncuran mobil LCGC, persentase penjualan LCGC terhadap keseluruhan penjualan mobil di Indonesia terus meningkat, dari 14% pada tahun 2014 berhasil mencapai angka 22.1% pada tahun 2016. Pertumbuhan penjualan LCGC di Indonesia membuktikan bahwa LCGC telah sukses menarik animo masyarakat dan LCGC merupakan kategori yang cukup menjanjikan diindustri otomotif Indonesia.

Kegiatan Usaha yang Tumbuh Pesat dengan Posisi Pasar dan Rekam Jejak yang Kuat

Bisnis usaha Perseroan memegang posisi pasar yang kuat di sektor masing-masing. Menurut Data Perseroan, armada CSM mencapai 11.937 kendaraan per 30 Juni 2017, yang merupakan armada kendaraan terbesar ke tiga yang dimiliki perusahaan rental kendaraan di Indonesia. Selain itu, IMFI memiliki captive market dalam pembiayaan kendaraan merek Indomobil, khususnya Nissan, Hino, Datsun, Volvo dan Renault. Perseroan memperkirakan bahwa IMFI memiliki pangsa pasar sebesar 22,16% dari total penjualan kredit mobil Nissan dan Datsun, pangsa pasar sebesar 15,91% dari total penjualan kredit kendaraan komersial Hino dan pangsa pasar sebesar 8,91% dari total penjualan kredit truk Volvo dan Renault di Indonesia pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017.

CSM telah menunjukkan masa pertumbuhan yang pesat, yaitu dimana jumlah armada meningkat lebih dari 7,28% dari tanggal 31 Desember 2015 hingga 30 Juni 2017. Perseroan meyakini bahwa posisi kepemimpinan pasar Perseroan dan rekam jejak yang kuat telah menempatkan Perseroan dalam posisi yang kuat untuk diuntungkan dari tren ekonomi makro yang kondusif dan prospek industri otomotif yang positif di Indonesia.

Jaringan Nasional yang Luas dengan Rangkaian Produk dan Jasa yang Lengkap

Kegiatan usaha Perseroan telah diuntungkan dengan adanya jaringan nasional yang luas di seluruh Indonesia. Hingga akhir tahun 2016, Perseroan telah melayani pelanggan dengan ragam solusi keuangan dan transportasinya melalui 234 kantor layanan yang terdiri dari 214 service point yang dikelola oleh IMFI, 20 kantor layanan yang dikelola oleh PT CSM Corporatama (CSM), Perseroan menyediakan layanan yang lengkap dan berkualitas tinggi.

Perseroan yakin bahwa keberadaan Perseroan yang tersebar diseluruh Indonesia memampukan Perseroan untuk menjangkau dan melayani pelanggan potensial dan pelanggan yang telah ada. Selain itu, Perseroan juga meyakini bahwa hal tersebut memampukan Perseroan untuk lebih memahami kebutuhan pelanggan dan mengidentifikasi tren penting yang mungkin dapat mempengaruhi operasional dan model kegiatan usaha Perseroan agar semakin mendukung pertumbuhan Perseroan di masa mendatang.

CSM menyediakan berbagai solusi transportasi jangka panjang, termasuk sewa kendaraan lengkap dengan pengemudi dan opsi-opsi lainnya, dan beragam jenis kendaraan lainnya untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik dari setiap pelanggan termasuk armada sebanyak 663 kendaraan untuk tujuan logistik per tanggal 30 Juni 2017. CSM senantiasa mempertahankan berbagai macam merek dan model kendaraan yang dimilikinya untuk memenuhi permintaan pelanggan. CSM juga meyakini bahwa terkonsentrasinya kendaraan Perseroan di pulau Jawa, yang mana sebesar 71,33% dari armada Perseroan terletak di pulau Jawa pada tanggal 30 Juni 2017, menghasilkan efisiensi biaya dan logistik dalam hal pemeliharaan dan layanan kendaraan.

Kini Perseroan telah berkembang menjadi sebuah perusahaan penyedia jasa pembiayaan dan transportasi terkemuka di Indonesia. Perseroan menjalankan bisnisnya melalui beberapa anak perusahaan, yaitu PT CSM Corporatama (“CSM”) dan PT Indomobil Finance Indonesia (“IMFI”). Sampai dengan awal tahun 2017, Perseroan telah resmi memiliki kegiatan usaha baru, dengan adanya pendirian PT Indomobil Edukasi Utama yang berjalan dalam kegiatan usaha pendidikan/pelatihan non-formal yang berfokus pada pelatihan bahasa Inggris, disamping bisnis sewa kendaraan dan pembiayaan kendaraan. Perseroan menyediakan rangkaian produk dan jasa yang lengkap, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pelanggan.

Hubungan yang Sinergis dengan Grup Indomobil dan Grup Salim

Perseroan meyakini hubungan yang kuat dan bersinergis dengan induk perusahaan, Indomobil, yang merupakan salah satu kelompok otomotif terintergrasi terbesar di Indonesia, dan perusahaan lainnya dalam Grup Salim telah meningkatkan posisi kompetitif Perseroan. Oleh karena Indomobil berada hampir di seluruh Indonesia (kecuali beberapa kota kecil), yang merupakan distributor atau dealer eksklusif kendaraan bermotor merek Suzuki, Nissan, Datsun, Renault, Renault Truck, Hino, Audi, Volkswagen, Volvo Truck, Manitou, Kalmar, Foton, Greatwall, Liugong, Mack Truck dan Volvo Construction Equipment. Kegiatan usaha pembiayaan kendaraan bermotor Perseroan memiliki akses ke captive market untuk meningkatkan pangsa pasar Perseroan pada pembiayaan kendaraan bermotor tersebut.

Selain itu, per tanggal 30 Juni 2017 bisnis pembiayaan kendaraan Perseroan telah hadir pada dealer Nissan, Hino, dan Suzuki berskala

Dalam dokumen PROSPEKTUS. PT INDOMOBIL MULTI JASA Tbk (Halaman 102-108)