19 PT TRI ARTA ADITAMA 20 V (Sumber: Data Jurusan Akuntansi SMK Negeri
4.3.2 Transactions ( Proses) Program PKL
Pelaksanaan PKL di jurusan akuntansi SMK Negeri
1 Salatiga diharapkan dapat mengurangi
ketidakselarasan pendidikan di SMK dengan
kebutuhan DUDI. Pengetahuan dan ketrampilan yang diajarkan di SMK harus dapat didemonstrasikan dengan standar industri yang ada, bukan standar relatif yang ditentukan oleh keberhasilan seseorang di dalam suatu kelompok. (Direktorat Pembinaan SMK, 2017:9). Hal ini sesuai dengan pendapat Brown dan
127 Stein (1998), dalam teori belajar Situated Learning
(Pembelajaran Situasional) yang merupakan teori belajar yang mempelajari gabungan pengetahuan dan keterampilan yang digunakan di dunia kerja. Hal penting pada pelaksanaan PKL adalah bagaimana proses PKL dapat memberikan pengalaman kerja sebanyak-banyaknya pada siswa. PKL yang ideal adalah dimana siswa dapat terlibat dalam proses kerja yang sesungguhnya, sehingga siswa dapat belajar secara nyata dan industri diuntungkan dengan hasil kerja siswa. Siswa tidak hanya belajar bagaimana kompetensi teknis yang diterapkan dalam konteks kerja
industri, namun juga dapat mengembangkan
keterampilan non-teknis (soft skill) yang dibutuhkan, seperti kedisiplinan, komunikasi, bekerja sama, manajemen waktu, keterampilan manajerial, dll.
Pelaksanaan pembelajaran di sekolah dan di industri dalam Program PKL jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Salatiga sudah memperhatikan Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014, yang menunjukkan PKL sudah dijadwalkan dengan jumlah jam setara dengan jumlah jam satu semester. Waktu pelaksanaan PKL dilakukan pada kelas XI (awal semester 3) secara bergantian dalam 3 gelombang pemberangkatan sampai dengan kelas XII (awal semester 5). Untuk menjamin
128 keterlaksanaan program PKL dilakukan alternatif pengaturan sesuai Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 yaitu Program PKL dapat dilaksanakan pada semester 3 kelas XI, namun sekolah seharusnya menata ulang topik-topik pembelajaran pada semester 3 sampai semester 5, agar pelaksanaan PKL tidak mengurangi waktu untuk pembelajaran. Untuk PKL gelombang I, sebagian materi pada semester 3 dapat ditarik sebagian ke semester 4, untuk PKL gelombang II sebagian materi pada semester 4 dapat ditarik sebagian ke semester 3, dan PKL gelombang III sebagian materi semester 5 dapat ditarik sebagian ke semester 4.
Namun dalam realisasi pelaksanaan pembelajaran selama Program PKL jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Salatiga belum sepenuhnya berjalan sesuai harapan. Kesenjangan ini disebabkan kekurangsiapan komponen masukan terutama kesiapan manajemen sekolah bidang kurikulum, bidang Humas Hubin, bidang sarana prasarana yang pada akhirnya mempengaruhi kekurangsiapan peserta didik, yang berakibat pelaksanaan program belum dapat berjalan sesuai harapan. Kurangnya sosialisasi yang dilakukan pihak sekolah tentang jadwal pemberangkatan PKL dan Petunjuk Teknis PKL menyebabkan sebagian besar siswa belum siap sehingga belum memiliki bekal kompetensi yang cukup saat diberangkatkan di tempat
129 PKL. Faktor pembekalan PKL kepada siswa yang sangat minim materi dan hanya diberikan dalam waktu yang singkat, menyebabkan siswa PKL kurang memahami hal-hal yang harus diperhatikan di tempat kerja.
Hal ini tercermin dalam hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sub komponen transaksi/ proses yakni kinerja peserta didik selama melaksanakan program PKL masih belum sesuai harapan karena kekurangsiapan skill dan attitude kerja yang dimiliki. Hal tersebut disebabkan oleh faktor-faktor antara lain; kinerja manajemen PKL, kinerja guru pengajar dan guru pembimbing yang masih kurang maksimal, serta peran pembimbing industri yang belum sesuai harapan.
Menurut Arikunto (2014: 43), antar sub komponen transaksi ini saling tergantung (kontingensi) dan saling menyesuaikan (kongruensi) sehingga pelaksanaan sub komponen satu akan mempengaruhi pelaksanaan sub komponen lainnya. Juknis PKL dari pemerintah dan SOP PKL yang ada di SMK Negeri 1 Salatiga inilah yang digunakan sebagai kriteria evaluasi komponen
transaction (proses) pelaksanaan Program PKL, yang hasilnya dapat terangkum dalam tabel matrik deskripsi dan tabel matrik pertimbangan sebagaimana telah diuraikan dalam hasil penelitian diatas.
130 Jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Salatiga
melaksanakan Program PKL diawali dengan
pembekalan siswa untuk persiapan Program PKL di bulan Juli 2017. Pembekalan yang dilakukan belum melibatkan pihak DUDI, sehingga belum terjadi sinkronisasi kurikulum tentang materi pembelajaran praktik yang digunakan pada saat pelaksanaan Program PKL. Pembekalan untuk guru pembimbing khususnya untuk pembimbing yang berasal dari guru non produktif akuntansi juga belum pernah dilakukan. Sosialisasi program PKL juga belum dilakukan sehingga mengakibatkan pelaksanaan PKL belum sepenuhnya berdasarkan pedoman PKL, namun berdasarkan kebiasaan tahun-tahun sebelumnya. Beberapa sub komponen proses PKL belum dapat bekerja sesuai harapan, yang pada akhirnya saling mempengaruhi keseluruhan proses dalam pelaksanaan Program PKL.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurharjatmo, (2008:216) yang berhasil mengidentifikasi empat kendala utama pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara lain: 1) umumnya peserta belum mempunyai kemampuan dasar yang memadai, 2) mentalitas peserta masih belum siap untuk memasuki dunia kerja, khususnya dalam hal budaya kerja dan disiplin kerja, 3) terlalu
131 banyaknya tenaga dan pikiran yang dikeluarkan untuk memahami padatnya modul yang disediakan oleh sekolah, 4) sarana yang disediakan pihak sekolah belum mampu mengikuti perkembangan IPTEK di dunia usaha.
Hasil penelitian menunjukkan ada empat sub komponen proses yang belum sesuai harapan yaitu: 1) kinerja peserta didik peserta Program PKL, 2) kinerja guru pengajar dan guru pembimbing PKL, 3) peran pembimbing industri, 4) kinerja manajemen PKL. Hal tersebut menimbulkan permasalahan- permasalahan dalam pelaksanaan PKL antara lain: tertundanya waktu pemberangkatan PKL, kurangnya produktivitas kerja siswa saat PKL, kurangnya kepedulian dari guru pengajar untuk mempersiapkan dan memantau pembelajaran jarak jauh selama pelaksanaan PKL sehingga berakibat kurang efektifnya pembelajaran selama PKL, kurangnya peran guru pembimbing sehingga pengawasan terhadap siswa selama PKL relatif kurang, belum terpenuhinya kompetensi yang diharapkan oleh siswa selama PKL karena faktor ketersediaan tempat dan resiko kerja di bidang akuntansi oleh industri, kurangnya SDM pengelola POKJA PKL dan belum efektifnya sistem manajemen PKL menyebabkan pelaksanaan PKL belum sepenuhnya berjalan sesuai harapan.
132 4.3.3 Outcomes ( Dampak) Program PKL
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program PKL jurusan akuntansi dilaksanakan di Institusi Pasangan SMK Negeri 1 Salatiga selama 3 (tiga) s.d. 4 (empat) bulan. Yang diharapkan dari kegiatan praktik ini peserta didik peserta PKL dapat melakukan kegiatan mengerjakan pekerjaan sesungguhnya di Industri/ Perusahaan/ Kantor. (Kemdikbud, 2017). Melakukan kegiatan di sini dapat diartikan melakukan seluruh rangkaian kegiatan yang dibebankan kepada peserta praktik sesuai dengan rambu-rambu materi yang sudah ada (sesuai dengan spesifikasi program keahlian akuntansi) serta kegiatan lain yang semata-mata untuk membentuk siswa agar memiliki wawasan serta etos kerja sesuai dengan standard yang sudah ditentukan oleh Institusi Pasangan.
Menurut Hasan (2008: 208-212) standar yang digunakan adalah Juknis PKL dari pemerintah dan SOP berupa Pedoman PKL yang ada di SMK Negeri 1 Salatiga, sebagai kriteria evaluasi komponen outcomes
(dampak), yang hasilnya dapat terangkum dalam tabel matrik deskripsi dan tabel matrik pertimbangan. Langkah-langkah tersebut dalam rangka mengevaluasi secara menyeluruh dan lengkap seperti harapan model penelitian yang dipilih yaitu stake countenance.
133 Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program PKL yang diselenggarakan di Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Salatiga bertujuan untuk mencetak tenaga kerja tingkat madya di bidang akuntansi yang memiliki kompetensi sesuai SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Program PKL tersebut terbukti berdampak positif terhadap perkembangan peserta didik khususnya kesiapan skill dan attitude kerja.
Program ini selain merupakan syarat mutlak penyelenggaraan pendidikan SMK, juga memberikan nilai tambah bagi lembaga SMK, seperti pemenuhan persyaratan akreditasi dan upaya pembangunan reputasi sekolah. Disamping itu, yang menjadi dorongan terbesar adalah kesadaran akan kebutuhan untuk memperkenalkan siswa pada dunia industri guna menghasilkan lulusan yang sesuai kebutuhan pasar tenaga kerja. (Arikunto dan Jabar, 2014:22).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak Program PKL jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Salatiga dalam penelitian ini dapat dilihat dari salah satu indikatornya yaitu hasil belajar kompetensi akuntansi yang nampak dari hasil Ujian Kompetensi Kejuruan akuntansi selama 5 tahun terakhir (tahun pelajaran 2013/2014 - 2016/2017) sebagaimana yang nampak dalam lampiran 20. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Muliati (2005/2007:34) bahwa Proyek Tugas
134 Akhir (project work) sebagai pendekatan ujian nasional produktif uji kompetensi pada akhir masa pendidikan SMK merupakan integrasi dan aktualisasi terhadap penguasaan kompetensi/sub kompetensi yang telah dikuasai secara parsial ke dalam kegiatan produksi (production based training). Hal ini menunjukkan bahwa ujian nasional komponen produktif dengan pendekatan project work dapat mencapai kriteria atau memenuhi standar objektif. Dalam hal kesiapan kompetensi yang ditunjukkan dengan hasil UKK, masih terdapat beberapa siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM nilai produktif kelas XII yaitu 80 namun dalam hal kesiapan kerja khususnya attitude (sikap sosial dan komunikasi) dalam bekerja sudah menunjukkan hasil yang lebih baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program PKL di jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Salatiga merupakan program wajib yang dibutuhkan dan sangat bermanfaat bagi siswa SMK walaupun implementasinya masih mengalami beberapa kendala. Berdasarkan pendapat Arikunto (2014:22), maka kebijakan lanjutan yang dapat diambil, yaitu alternatif nomor 2, Program PKL jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Salatiga tetap dilanjutkan tetapi dengan penyempurnaan dalam hal sistem manajemen PKL.