• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

Lampiran 4. Transkrip Hasil Wawancara (5)

(6)

R6: Motivasi itu baru muncul ketika saya sudah menjalani proses kuliah dan sampai saat ini motivasi itu masih ada.

R7: Motivasi itu baru muncul ketika saya sudah menjalani proses kuliah dan sampai saat ini motivasi itu masih ada, saya ingin menjadi guru agama.

R8: Motivasi itu ada karena saya melihat masih banyaknya peluang menjadi guru agama Katolik.

R9: Saya merasakan bahwa motivasi di diri saya sudah ada dari awal, samapi saat ini saya masih terus berusaha untuk memupuk motivasi saya itu agar dapat semakin berkembang.

R10: Saya sejak dari dulu mempunyai keinginan menjadi seorang guru, tidak berpikir untuk menjadi guru agama. Karena itu cita-cita ini didukung oleh keluarga saya, sehingga saya semakin bersemangat ketika kuliah.

R11: Motivasi itu ada karena saya melihat masih banyaknya peluang menjadi guru agama Katolik.

R12: Saya mempunyai motivasi menjadi guru/pendidik sejak dulu, sehingga diterima di IPPAK ini merupakan hadiah yang baik untuk saya, saya akan berusaha sekuat mungkin untuk menjalani proses perkuliahan ini dengan baik. R13: Guru agama mungkin belum terpikirkan oleh saya, melainkan untuk menjadi guru sudah ada. Akhirnya saya diterima di IPPAK dan saya pun melanjutkan cita-cita saya dulu tapi untuk kali ini menjadi seorang guru agama Katolik.

R14:Saya waktu itu belum terpikirkan menjadi guru agama, tapi setelah masuk IPPAK ini saya menemukan motivasi itu setlah menjalani perkuliahan selama ini.

R15: Motivasi untuk menjadi guru agama sudah ada karena menurut saya masih ada peluang untuk bekerja dimanapun.

3. Apakah Anda setuju jika guru tidak harus bersosialisasi dengan orang tua siswa? Mengapa?

R1:Saya tidak setuju. Guru harus bersosialisasi dengan orang tua karena guru adalah orang tua kedua di sekolah.

R2:Saya tidak setuju. Guru harus bersosialisasi dengan orang tua karena guru dapat mengawasi secara langsung ketika di sekolah.

R3: Saya tidak setuju. Guru di sekolah menjadi “pengawas” siswa siswi yang telah dipercayakan oleh orang tua.

R4: Saya tidak setuju. Guru harus bersosialisasi dengan orang tua karena dengan bersosialisasi orang tua dapat mengawasi anaknya di sekolah melalui guru.

R5:Saya tidak setuju. Guru di sekolah menjadi perantara bagi orang tua yang selalu bekerjasama dengan baik.

R6: Saya tidak setuju. Guru di sekolah menjadi penghubung antara orang tua dengan pihak sekolah.

R7: Saya tidak setuju. Guru di sekolah menjadi penghubung antara orang tua dengan pihak sekolah.

R8: Saya tidak setuju. Guru di sekolah harus menjadi partner yang baik di sekolah sehingga menjadi menguntungkan satu sama lain.

(7)

R9: Saya tidak setuju. Guru di sekolah harus bekerjasama dengan baik sehingga siswa siswi menjadi aman dan semakin berkembang di sekolah. R10:Saya tidak setuju. Guru di sekolah harus menjadi partner dan bekerjasama dengan baik sehingga menghasilkan sinergi yang baik antar sekolah dengan pihak rumah.

R11: Saya tidak setuju. Guru dan orang tua harus bersinergi dan bekerjasama dengan baik sehingga demi siswa siswi. Kerjasama diperlukan agar timbul hubungan yang baik antara orang tua dan sekolah.

R12: Saya tidak setuju. Guru dan orang tua harus bersinergi dan bekerjasama dengan baik sehingga demi siswa siswi. Kerjasama diperlukan agar timbul hubungan yang baik antara orang tua dan sekolah.

R13: Saya tidak setuju. Guru dan orang tua harus bekerjasama satu sama lain supaya timbul hubungan yang baik.

R14: Saya tidak setuju. Guru dan orang tua harus bekerjasama satu sama lain supaya timbul hubungan yang baik.

R15: Saya tidak setuju. Guru dan orang tua harus menjadi rekan dalam mendidik siswa siswi. Orang tua di rumah sedangkan guru di sekolah.

4. Menurut Anda perlukah guru agama mengetahui kedalaman hidup dan iman setiap anak didknya? Mengapa?

R1: Guru agama perlu mengetahui kedalaman hidup dan iman siswa siswinya agar semakin mengenal dan tahu bagaimana caranya mengembangkannya. R2: Guru agama perlu mengetahui kedalaman hidup siswanya agar bisa memberikan materi yang pas dan sesuai dengan porsinya.

R3: Guru agama perlu mengetahui kedalaman iman siswa siswi agar guru agama dapat membantu mengembangkannya.

R4:Guru agama perlu mengetahui kedalaman hidup dan iman siswanya karena dengan iman itu, guru agama tahu prioritasnya ketika sedang mengajar.

R5: Guru agama perlu mengetahui kedalaman iman siswa siswi agar ketika penyampaian materi tidak terlalu jauh atau sulit diterima.

R6: Guru agama perlu mengetahui kedalaman iman siswa siswi, karena guru agama juga sebagai pendamping iman agar semakin berkembang.

R7: Guru agama perlu mengetahui kedalaman iman siswa siswi, karena guru agama juga sebagai pendamping iman agar semakin berkembang.

R8: Guru agama perlu mengetahui kedalaman iman siswa siswi karena guru agama juga memperhatikan perkembangan iman dari tiap siswa siswinya. Itu semua dilakukan agar tidak ada yang mengalami kesulitan.

R9:Guru agama perlu mengetahui kedalaman iman siswa siswi agar para siswa tidak mengalami kesulitan dalam menerima materi dan semakin maju berusaha menjadi semakin baik.

R10:Selain mengajar di kelas, guru agama perlu mengetahui kedalaman hidup siswa siswi karena dengan mengetahui imannya itu, guru agama mampu masuk melalui materi yang diajarkan.

R11: Guru agama perlu mengetahui kedalaman iman siswa siswi karena guru agama juga memperhatikan perkembangan iman dari tiap siswa siswinya. Itu semua dilakukan agar tidak ada yang mengalami kesulitan.

(8)

R12: Tidak hanya materi saja yang diajarkan oleh guru agama, melainkan bagaimana cara guru agama tersebut mengembangkan iman para siswa siswinya, agar mereka semakin mantap akan imannya itu.

R13:Materi hanya untuk pengetahuan siswa siswi saja tapi yang lebih penting adalah iman, bagaimana iman itu dipupuk dan dibina agar semakin berkembang kearah yang baik.

R14:Materi hanya untuk pengetahuan siswa siswi saja tapi yang lebih penting adalah iman, bagaimana iman itu dipupuk dan dibina agar semakin berkembang ke arah yang baik.

R15:Kedalaman hidup dapat dapat dilihat dari perilaku siswa siswi sehari-hari tidak hanya melulu dari materi saja.

5. Mengapa pelayanan secara total perlu diberikan kepada siswa?

R1:Pelayanan secara total itu adalah wujud pelayanan Yesus sendiri.

R2: Pelayanan secara total itu perlu karena dalam meberikan pelayanan tidak boleh setengah-setengah.

R3:Pelayanan secara total itu sama dengan pelayanan hati.

R4: Pelayanan secara total itu adalah bagaimana seni untuk melayani dengan tulus.

R5: Pelayanan secara total harus diberikan kepada siswa siswi karena dengan pelayanan total itu guru semakin puas akan pekerjaannya.

R6:Pelayanan secara total wajib diberikan kepada para siswa, agar para siswa merasa diperhatikan dan merasa senang karena belajar dengan tenang.

R7:Pelayanan secara total wajib diberikan kepada para siswa, agar para siswa merasa diperhatikan dan merasa senang karena belajar dengan tenang.

R8: Pelayanan secara total wajib diberikan kepada para siswa, karena dengan pelayanan total guru agama juga memberikan kasih yang tulus kepada siswa siswinya.

R9: Menjadi seorang guru harus tahu konsekuensinya dan semakin mengerti akan siswanya, jadi dalam bekerja tidak setengah hati melainkan sepenuh hati. R10:Pelayanan secara total wajib diberikan kepada para siswa, karena dengan pelayanan total guru agama juga memberikan kasih yang tulus kepada siswa siswinya.

R11:Pelayanan secara total wajib diberikan kepada para siswa, karena dengan pelayanan total guru agama juga memberikan kasih yang tulus kepada siswa siswinya.

R12:Guru mengabdi kepada Negara dan bangsa maka guru wajib memberikan pelayanan yang total kepada siswa siswi.

R13:Guru adalah pelayan pendidikan, maka sebagai calon guru kita harus tahu konsekuensinya menjadi guru yaitu memberikan pelayanan secara total kepada siswa siswi.

R14:Guru adalah pelayan pendidikan, maka sebagai calon guru kita harus tahu konsekuensinya menjadi guru yaitu memberikan pelayanan secara total kepada siswa siswi.

R15:Guru adalah sang pelayan di bidang pendidikan, maka dengan rendah hati juga pelayanan yang tulus dapat diberikan oleh seorang guru.

(9)

6. Menurut Anda pentingkah mencintai siswa bagi guru agama? Mengapa?

R1: Mencintai siswa siswi dalam arti tidak personal melainkan benar-benar mengasihi peserta didiknya itu.

R2:Mencintai siswa siswi dalam arti tidak pilih pilih melainkan universal. R3:Mencintai dan mengasihi secara universal tidak pilih-pilih.

R4:Mencintai siswa siswi dalam arti secara universal tidak memilih melainkan mengasihi semua.

R5:Mencintai dalam arti secara universal tidak secara personal, mampu untuk berbagi kasih kepada siswa siswi.

R6: Mencintai secara menyeluruh tidak pilih-pilih dan tidak membeda- bedakan.

R7: Mencintai secara menyeluruh tidak pilih-pilih dan tidak membeda- bedakan.

R8: Mengasihi siswa siswi tanpa memilih melain kan secara keseluruhan (universal).

R9: Mengasihi tanpa mengenal batas dan tanpa pilih-piih itu menjadi prinsip seorang guru agama di sekolah.

R10:Guru agama dalam mengasihi siswa siswi tidak meilih-milih, sama seperti yesus yang selalu mengasihi orang-orang tanpa memandang status atau kedudukan, semua sama dan harus dikasihi.

R11: Mengasihi siswa siswi tanpa memilih melainkan secara keseluruhan (universal).

R12: Mengasihi siswa siswi tanpa memilih melainkan secara keseluruhan (universal).

R13:Mengasihi tanpa harus memilih, melainkan bagaimana kita mampu untuk membuka diri bagi sesama.

R14:Mengasihi tanpa harus memilih, melainkan bagaimana kita mampu untuk membuka diri bagi sesama.

R15:Membuka diri akan mengasihi orang lain tanpa pandang bulu. Ini menjadi penting karena, dengan mengasihi kita sebagai calon guru agama mampu mengerti akan kebutuhan siswa siswi.

7. Apakah Anda mengalami perkembangan selama di IPPAK ini, khususnya dalam kerohanian? Jelaskan!

R1: Awalnya tidak terlalu merasakan perkembangan itu, namun semakin hari saya merasakannya walau belum terlalu sempurna.

R2:Belum merasakan perkembangan yang berarti dalam hidup.

R3: Saya mengalami perkembangan itu dari awal sampai saat ini, terutama dalam hal kerohanian.

R4:Perkembangan dari hari ke hari semakin saya rasakan.

R5: Saya mengalami perkembangan yang lumayan pesat khusunya dalam hal kerohanian.. Dalam hal kerohanian saya semakin rajin mengikuti ekaristi harian dan hidup doa.

R6: Saya belum mengalami perkembangan dalam hal kerohanian, saya cenderung biasa-biasa saja untuk menjalaninya.

(10)

R7: Saya belum mengalami perkembangan dalam hal kerohanian, saya cenderung biasa-biasa saja untuk menjalaninya.

R8: Saya sudah semakin merasakan perkembangan itu, sedikit demi sedikit terutama dalam bidang kerohanian, misalnya makin rajin mengikuti perayaan ekaristi dan bacaan rohani.

R9: Saya belum mengalami perkembangan dalam hal kerohanian, selama ini saya hanya melakukan biasa saja tidak ada yang terlalu menonjol.

R10: Saya merasakan perkembangan dalam hal rohani, khususnya saya semakin sering mengikuti perayaan ekaristi harian. Itu salah satu contoh yang makin berkembang di dalam diri saya.

R11: Saya sudah semakin merasakan perkembangan itu, sedikit demi sedikit terutama dalam bidang kerohanian, misalnya makin rajin mengikuti perayaan ekaristi dan bacaan rohani.

R12: Saya belum terlalu mengalami perkembangan dalam hal kerohanian, semua saya jalani dengan biasa biasa saja.

R13:Dalam hal kerohanian saya belum terlalu berkembang, saya merasa biasa- biasa saja dalam melakukan apapun.

R14:Saya merasa belum berkembang dalam hal kerohanian tapi setelah masuk di IPPAK kerohanian saya semakin lebih baik dari sebelumnya.

R15: Saya bersyukur bahwa dalam hal kerohanian saya telah mengalami perkembangan. Contohnya, saya ketika itu belum rajin mengikuti perayaan ekaristi, sekarang saya mulai rajin mengikuti perayaan ekaristi harian.

8. Menurut Anda, apakah kepribadian yang baik dapat diterima di masyarakat dan tidak menimbulkan konflik?

R1: Ya jelas. Kepribadian yang baik pastinya dapat diterima dimanapun termasuk di dalam masyarakat.

R2: Ya jelas. Kepribadian yang baik pasti dapat diterima dan diapresiasi oleh masyarakat.

R3: Salah satu indikator tidak terjadinya konflik adalah mempunyai kepribadian yang baik.

R4: Ya jelas. Kepribadian yang baik akan diterima di masyarakat sehingga konflik dapat dihindari.

R5: Dalam masyarakat pastinya tidak ingin warganya bermasalah jadi kehidupan bermasyarakat dibangun mulai dari diri sendiri yang mempunyai kepribadian yang baik.

R6: Pribadi yang baik pastinya dapat mudah bergaul dan dapat diterima di dalam masyarakat luas.

R7: Pribadi yang baik pastinya dapat mudah bergaul dan dapat diterima di dalam masyarakat luas.

R8: Di masyarakat luas saya meyakini kalau orang yang punya kepribadian yang baik itu dapat diterima di masyarakat, dan kebanyakan orang baik itu tidak terlalu membuat konflik.

R9: Konflik biasanya dari orang-orang yang mempunyai kepribadian yang kurang baik, tetapi orang yang mempunyai kepribadian yang baik setidaknya mau menghindari konflik itu.

(11)

R10: Konflik dapat disebabkan oleh banyak hal, khususnya jika orang yang tidak mempunyai kepribadian yang baik. Krpibadian yang baik merupakan faktor yang mempengaruhi timbulnya konflik atau tidak.

R11: Dimasyarakat luas saya meyakini kalau orang yang punya kepribadian yang baik itu dapat diterima di masyarakat, dan kebanyakan orang baik itu tidak terlalu membuat konflik.

R12:Konflik dapat terjadi disebabkan oleh banyak hal, misalnya saat ini masih banyak orang yang berkelakukan kurang baik dan itu dapat menimbulkan konflik di masyarakat.

R13: Kita ditempa untuk menjadi pribadi yang baik karena dengan menjadi pribadi yang baik itu kita dapat diterima di masyarakat.

R14: Pribadi yang baik dapat diterima di dalam masyarakat, dan umumnya pribadi yang baik itu sebagian besar tidak menimbulkan konflik.

R15: Kepribadian yang baik pastinya dapat diterima oleh masyarakat, tapi untuk menimbulkan konflik atau tidak tergantung dari tiap pribadinya. Kita tidak tahu pikiran orang, mana yang baik mana yang tidak baik.

9. Sebagai mahasiswa/siswi IPPAK yang mengikuti mata kuliah Pembinaan Spiritualitas, apakah Anda merasakan selama ini Anda semakin merasakan manfaat dan semakin menghayati spiritualitas itu sendiri? Dan apakah itu membantu anda dalam kehidupan sehari-hari?

R1: Belum terlalu merasakan tapi saya merasa sudah ada yang berubah kea rah yang lebih baik dibandingkan sebelu-sebelumnya. Dalam kehidupan sehari-hari sungguh sangat membantu saya baik itu di komunitas maupun di masyarakat ingkungan.

R2: Saya merasakan banyak manfaat tapi belum sepenuhnya saya hayati, hanya di kulit luarnya saja.

R3: Saya sudah semakin merasakan manfaatnya ketika kuliah dan mempunyai dampak yang baik di kehidupan pribadi saya.

R4: Saya sudah semakin merasakan walaupun belum semua. Selain itu saya juga merasakan banyak manfaat dan itu semua dapat saya terapkan di kehidupan sehari-hari.

R5: Saya sudah semakin merasakan manfaatnya ketika kuliah dan mempunyai dampak yang baik di kehidupan pribadi saya. Misalnya dalam berbagai bidang yakni dalam bidang kerohanian maupun hal studi, awalnya saya kurang tertarik membaca dan sekarang saya sudah semakin tekun untuk membaca.

R6: Saya sudah semakin merasakan manfaatnya ketika kuliah dan mempunyai dampak yang baik di kehidupan pribadi saya. Misalnya dalam berbagai bidang yakni dalam bidang kerohanian maupun hal studi, awalnya saya kurang tertarik membaca dan sekarang saya sudah semakin tekun untuk membaca.

R7: Saya sudah semakin merasakan manfaatnya ketika kuliah dan mempunyai dampak yang baik di kehidupan pribadi saya. Misalnya dalam berbagai bidang yakni dalam bidang kerohanian maupun hal studi, awalnya saya kurang tertarik membaca dan sekarang saya sudah semakin tekun untuk membaca.

(12)

R8: Saya sudah semakin merasakan manfaatnya ketika kuliah dan mempunyai dampak yang baik di kehidupan pribadi saya. Misalnya dalam berbagai bidang yakni dalam bidang kerohanian maupun hal studi.

R9: Semakin hari saya merasakan perkembangan yang berarti dalam hidup saya terutama ketika kuliah di IPPAK, saya merasakan banyak manfaat yang diperoleh. Perkembangan diri, kerohanian, sampai studi saya mengalami perkembangan yang tidak biasanya dari sebelum-sebelumnya. Begitu juga dengan manfaat yang saya peroleh ketika mengikuti pembinaan spiritualitas. R10: Saya bersyukur dapat kesempatan kuliah di IPPAK, karena di IPPAK ini saya mendapatkan kesempatan untuk mengolah kepribadian dan segala yang berkaitan dengan kemampuan saya secara pribadi. Dalam pembinaan spiritualitas, saya mendapatkan banyak manfaat misalnya dalam hal studi semakin membantu saya semangat dalam kuliah.

R11: Saya sudah semakin merasakan manfaatnya ketika kuliah dan mempunyai dampak yang baik di kehidupan pribadi saya. Misalnya dalam berbagai bidang yakni dalam bidang kerohanian maupun hal studi, awalnya saya kurang tertarik membaca dan sekarang saya sudah semakin tekun untuk membaca. Pembinaan spiritualitas banyak manfaat yang saya rasakan selama ini, mulai dari perkembangan dalam hal kerohanian, pribadi, sosial, dan studi.

R12: Suatu kesempatan yang baik dapat kuliah di IPPAK ini, saya merasakan perkembangan yang baik di dalam diri saya. Mulai dari waktu itu belum terlalu sering berdoa (jarang) sekarang saya bersyukur saya dapat memulai untuk melakukan doa dengan baik itulah salah satu hal yang dapat saya rasakan manfaatnya ketika kuliah di IPPAK. Pembinaan spiritualitas membantu saya dalam banyak hal terutama akan kemampuan pribadi dan dalam hal studi. R13: Saya bersyukur dapat kuliah di Jogja, terlebih di IPPAK ini. Saya merasa beruntung IPPAK berbeda dengan prodi yang lain, ada yang istimewa disini yaitu bagaimana para dosen benar-benar peduli pada mahasiswanya itu semua adalah wujud kasih dalam kampus yang harus dilestarikan. Pembinaan spiritualitas itu sendiri membantu saya mengembangkan diri secara pribadi menjadi pribadi yang utuh dan matang.

R14: Selama saya mengikuti pembinaan spiritualitas, saya merasa ada yang berkembang di diri saya yaitu bagaimana saya semakin mengerti kepribadian saya dan mengerti akan kebutuhan saya sebagai mahasiswa dan juga warga masyarakat pada umumnya.

R15: Pembinaan spiritualitas adalah mata kuliah yang banyak manfaatnya untuk saya terlebih selama ini saya mengikutinya. Saya mendapat banyak manfaat mulai dari perkembangan pribadi sampai perkembangan dalam studi pun saya merasakannya.

Dokumen terkait