1. Peneliti : Ibu, visi dan misi dari Palacio Wedding Chapel apa?
Vika : Visi nya adalah The Place for Celebrating and Pleasure dan misinya adalah Palacio Wedding Chapel Surabaya akan selalu menawarkan penawaran yang sesuai dengan kebutuhan khalayak dan tentunya dengan memberikan pelayanan yang memuaskan dan terbaik.
Aku ingin memberikan sesuatu yang berbeda Mel, bagi konsumen di Surabaya, Jadi ada hal baru yang bisa dinikmati oleh konsumen.
2. Peneliti : Apakah seluruh karyawan tau mengenai visi dan misi Palacio Wedding Chapel ?
Vika : Untuk saat ini memang belum pernah aku bahas secara terbuka dengan bawahan, tapi dengan apa yang ada aku harapkan mereka bisa mengerti dan paham visi dan misi Palacio Wedding Chapel dengan cara aku arahkan pada pekerjaan yang aku kasi.
3. Peneliti : Menurut Ibu visi dan misi dalam perusahaan penting tidak untuk karyawan itu ketahui?
Vika : Tentu penting Mel, agar karyawan tahu mereka harus melakukan apa dan berpegang pada apa.
4. Peneliti : Bu, kalau untuk instruksi kerja, Ibu lebih sering menggunakan cara seperti apa?
Vika : Kalau aku pribadi lebih senang untuk berkomunikasi secara langsung ya Mel, karena karyawan bisa mengerti maksud dari tugas yang aku berikan. Tapi terkadang ada banyak hal yang masih belum pasti jadi aku masih sering memberikan tugas tiba-tiba.
5. Peneliti : Pernah mengadakan meeting Bu?
Vika : Pernah Mel, untuk bagian kantor biasanya dilakukan setiap Senin dan untuk karyawan lainnya dilakukan satu bulan sekali, tapi itu pun baru
pernah dilaksanakan satu kali karena kesibukan masing-masing jadi belum bisa menentukan waktu yang tepat. Meeting ini pun dipisah Mel, karena ada beberapa hal yang memang tidak perlu diketahui oleh karyawan lainnya hanya bagian staff kantor saja yang perlu tahu. Jadi, jika memang ada hal yang perlu untuk diketahui oleh semua civitas Palacio, barulah
orang kantor yang akan mengkoordinasikan informasi tersebut. Kenapa?
Karena pemimpin tidak selalu bertindak dan turun secara langsung di lapangan.
6. Peneliti : Menurut Ibu, instruksi kerja yang baik seperti apa?
Vika : Menurut aku komunikasi yang baik itu berupa komunikasi yang dilakukan secara dua arah. Jadi saat aku memberikan tugas mereka bisa langsung berdiskusi dengan ku dan setelah ada acara di Palacio, biasanya aku bertanya mengenai keseluruhan acara.
7. Peneliti : Siapa yang biasanya Ibu ajak untuk berdiskusi dan frekuensi sesering apa?
Vika : Biasanya aku bertanya dan berdiskusi dengan orang di kantor dan kalau ada masalah langsung didiskusikan untuk menemukan letak kesalahannya agar tidak terulang lagi. Kalau untuk sering tidaknya lumayan sering karena banyak hal yang harus disamakan.
8. Peneliti : Kalau sistem kerja yang Ibu jalankan saat ini seperti apa?
Vika : Menurut aku, aku dalam memberikan tugas bukan dalam perintah dalam artian kasar, tapi lebih saling terbuka, berdiskusi bukan otoriter. Karena kalau dengan begitu, kenyaman kerja bisa menjadi tidak nyaman.
9. Peneliti : Kalau dalam memberikan masukan ataupun informasi untuk karyawan bagaimana Bu?
Vika : Biasanya melalui perwakilan Mel, karena tidak semua harus dikerjakan oleh pimpinan, agar bawahan juga bisa bertindak dengan mandiri dalam artian memiliki hasrat memiliki dengan artian rasa kekeluargaan dengan Palacio.
10. Peneliti : Untuk peraturan Palacio sendiri bagaimana Bu, apakah sudah jelas atau tidak?
Vika : Sampai sekarang memang masih belum jelas Mel, karena masih banyak yang harus dibenahi dan aku pribadi pun ingin menambahkan beberapa peraturan sesuai dengan pengalaman yang aku rasakan dalam lingkungan Palacio.
11. Peneliti : Kalau memberikan teguran bagaimana Bu?
Vika : Bisanya melalui orang kantor Mel, karena kalau masih belum terlalu parah aku tidak ikut campur, tapi kalau ada laporan dari orang kantor baru biasanya aku panggil orangnya dan aku yang menegur langsung. Tapi susah juga Mel, kita sendiri tau bagaimana kinerja temen-temen kan, jadi aku harus pelan-pelan tahu karakter mereka dan pasti mereka juga melakukan hal yang sama, yaitu beradaptasi dengan model yang aku terapkan di Palacio.
12. Peneliti : Mengenai deadline tugas bagaimana Bu, sudah jelas atau tidak?
Vika : Kalau deadline pasti ada Mel, supaya kita tahu dan semua rencana jelas. Jadi. Pada saat hari H acara tidak ada yang terlupakan.
Misal, harus tahu semua sudah beres, seperti listrik, teknis, vendor, dan lainnya. Semuanya tentu dikoordinasikan dengan yang bersangkutan.
13. Peneliti : Dalam hal pengambilan keputusan bagaimana Bu?
Vika : Kalau pengambilan keputusan, semuanya kembali ke aku Mel, soalnya harus jelas dan tidak sembarangan. Kalau pun aku di luar kota, biasanya menghubungi aku lewat email, Blackberry Massager, dan what’s app. Jadi, selama ini belum pernah yang bener-bener biarin karyawan untuk mengambil keputusan sendiri. Semuanya pasti berdasarkan keputusan aku.
14. Peneliti : Bu, selama ini pernah memberikan penghargaan untuk karyawan?
Vika : Kalau aku penghargaan berdasarkan gaji, jadi kalau gaji aku naikkan, berarti aku menghargai kinerja mereka dan pada saat kenaikan gaji, biasanya
aku jelaskan ke mereka kenapa gaji mereka bisa naik. Selama ini, hanya berdasarkan itu sih Mel bentuk penghargaannya.
15. Peneliti : Bu, tapi kan bukan sebaiknya diberikan penghargaan selain berupa gaji?
Vika : Kalau dengan cara lain Mel, takutnya timbul persaingan yang tidak baik karena kan mereka ingin menjadi yang terbaik di lingkungan kerja.
16. Peneliti : Kalau berdiskusi seberapa sering Bu dengan bawahan?
Vika : Biasanya setelah selesai acara, tapi kadang kalau tidak ada laporan yang serius, tidak diskusi, cuma akan dibahas pada saat pertemuan di kantor yang setiap hari Senin itu, Mel.
17. Peneliti : Kalau perlakuan ke karyawan bagaimana Bu?
Vika : Kalau perlakuan ke karyawan otomatis berbeda Mel, masing-masing karyawan diperlakukan memang tidak sama. Karena setiap karyawan kinerja tidak sama, selain itu juga tergantung dengan apa yang mereka perbuat untuk Palacio.
18. Peneliti : Jadi ya Bu, kalau untuk struktur organisasinya sendiri bagaimana?
Vika : Kalau untuk saat ini Mel karena jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak dan masih sering berganti anggota, menurut aku strukturnya masih belum ada rencana perubahan. Selain itu struktur di Palacio Wedding Chapel juga belum konsisten.