HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Transparansi Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri I Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar. di SMP Negeri I Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar
Transparansi merupakan jaminan akses informasi, serta adaanya kemudahan akses informasi dan masyarakat atau kebebasan untuk setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelanggaraan pemerintah, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.
Transparansi pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar, transparansi untuk membangun kepercayaan masyarakat dan pemerintah dalam menyelenggarakan seluruh program pendidikan di sekolah, disamping itu, transparansi dapat menciptakan timbal balik antara pemerintah masyarakat, orang tua siswa, dan warga sekolah dalam penyedian informasi dan menjamin kemudahan dalam mendapatkan informasi yang akurat dan memadai.
Indikator-indikator transparansi adalah sebagai berikut: (1) penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur-prosedur, biaya-biaya dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana BOS, (2) kemudahan masyarakat mengakses informasi, (3) menyusun suatu mekanisme pengaduan keluhan masyarakat.
Demikian halnya transparansi pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar yang akan dideskripsikan melalui beberapa indikator di atas yang tampak berikut ini:
Adapun masing-masing distribusi jawaban informan pada tiap indikator dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Penyediaan Informasi yang Jelas Tentang Prosedur-Prosedur, Biaya-Biaya dan Tanggung Jawab Dalam Pengelolaan BOS.
Penyediaan informasi adalah sebuah wujud layanan dari salah salah satu bentuk transparansi dengan indikator; penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur-prosedur, biaya-biaya dan tanggung jawab. Tujuan utama
program BOS adalah untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa miskin/tidak mampu dan merigankan bagi siswa yang lain, agar mereka memperoleh layanan Pendidikan Dasar 9 Tahun yang bermutu. Dalam pengelolaan dana BOS ini dibutuhkan adanya informasi dari pemerintah terkait, agar program yang dijalankan bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Menurut hasil wawancara penulis dengan masyarakat tentang penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur-prosedur pengelolaan Dana BOS menyatakan bahwa:
Hasil wawancara penulis dengan staf sekolah di SMP Negeri Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:
“Selama ini dalam informasi tentang pengelolaan dana BOS dengan indikator penyediaan informasi yang jelas oleh pemerintah tentang prosedur-prosedur dalam pengelolaan dana BOS belum memuaskan, karena tidak dilakukan dengan terbuka atau transparan untuk semua kalangan. Tidak ada penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur-prosedur pengelolaan dana BOS itu dilakukan perperiodik dan sifatnya terbuka termasuk jika prosedur-prosedur itu sewaktu-waktu berubah atau terganti.”( wawancara ZA tanggal 4 Juni 2014).
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa penyediaan informasi tentang prosedur-prosedur yang jelas belum dilakukan dengan baik sesuai dengan prinsip transparansi karena tidak dilakukan secara transparan untuk semua kalangan khususnya mengenai penyediaan informasi tentang prosedur-prosedur dalam pengelolaan bantuan operasionn (BOS) di SMP Negeri 1 Kecamatamatan Pasimarannu.
Biaya-biaya merupakan rencana keuangan priodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam suatu moneter untuk jangka waktu tertentu.
Untuk merigankan biaya-biaya sekolah dengan adanya program dana BOS, orang tua siswa masih dibebankan dengan pugutan/iuran dan lain-lain, untuk mewujudkan transparansi pengelolaan dana BOS berikut ini hasil wawancara penulis dengan siswa kelas XI di SMP Negeri Kecamatan Pasimarannu sebagai berikut:
“Kalau untuk biaya sekolah terutama iuran, kami memang tidak dipungut, tetapi terkadang untuk biaya tidak terduga pihak sekolah masih memungut dari kami, dan tidak pernah diundang untuk membicarakan basarnya sumbangan yang harus dibayar.
”(Wawancara S.H tanggal 4 Juni 2014).
Hasil wawancara dengan siswa kelas XI di SMP Negeri Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:
“Dengan adanya dana BOS pungutan di sekolah hampir tidak ada pungutan, paling hanya kalau anak-anak mengadakan perpisahan sekolah, biasanya dipungut biaya, itu pun tidak banyak dan saya berharap bahwa yang mendapatkan dana BOS tersebut harus benar-benar orang yang tidak mampu/layak mendapat dana bantuan operasionala sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 di Kecamatan Pasimarann, hanya saja untuk itu kami belum perna dilibatkan dalam rapat membahas tentang sumbangan-sumbangan diluar dana BOS.
”(Wawancara M.I tanggal 4 Juni 2014).
Hasil wawancara dengan masyarakat mengatakan bahwa:
“Sampai saat ini pelaksanaan pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di kecamatan pasimarannu sudah terlaksana dengan cukup baik, kami sebagai orang tua siswa merasa terbantu dengan adanya program ini,besarnya harapan kami kepada pemerintah agar program lebih ditingkatkan dan pemerintah harus bersikap tegas apabila terdapat penyelenwengan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait, hanya saja sebaiknya pungutan dana BOS dipertanggujawabkan secara terbuka kepada masyarakat.”(Wawancara IS tanggal 4 Juni 2014).
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa penyediaan informasi tentang biaya-biaya sekolah belum transparan, namun sebagian orang tua siswa masih mengeluh ada pungutan Foto copy buku ajar, uang perpisahan, maka itu dari pihak orang tua sangat berharap agar pendidikan membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah.
Tanggung jawab merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP Negeri1 Kecamatan Pasimarannu guna mengetahui tanggung jawab sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP Negeri1 Kecamatan Pasimarannu. Sehingga tujuan akan terlaksana dengan baik dengan disertai dengan tanggung jawab akan tugasnya masing-masing.
Hasil wawancara penulis dengan Kepala Sekolah SMP di Kecamatan Pasimarannu adalah mengatakan bahwa:
“Selain kepala sekolah sebagai penangunggjawab pengelolaan dana BOS dan kepala sekolah melaporkan perubahan data jumlah siswa setiap triwulan kepada dinas Pendidikan Kabupaten/kota secara bertanggujawab dan transparan dan mengumumkan besar dana yang diterima dan yang dikelolah oleh sekolah. Sekolah harus membuat laporan pertanggung jawaban dana BOS kepada dinas pendidikan sebagai syarat pencairan dana BOS untuk triwulan berikutnya.”
(wawancara A.S tanggal 4 Juni 2014).
Hasil wawancara dengan staf sekolah di SMP Negeri Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:
“Dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu kami melihat dalam tanggung jawab sudah dilakukan secara transparan .”(Hasil wawancara dengan AZ tanggal 4 Juni 2014, )
Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pertanggung jawab dana BOS dilakukan secara transparan kepada pemerintah, tapi masih belum transparan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan, dana BOS sekolah hanya akan dicairkan ketika laporan pertanggung jawaban BOS sudah tuntas.
b. Kemudahan Akses Informasi Tentang Pengelolaan Dana BOS.
Akses informasi merupakan kemudahan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Hak untuk memperoleh informasi merupakan salah satu hak asasi manusia yang paling mendasar, setiap orang berhak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi. Hak ini mencakup kebebasan untuk menganut pendapat tanpa ada tekanan dan untuk mencari, menerima dan memberikan informasi dan gagasan melalui media apapun tanpa memperdulikan batas Negara.
Kemudahan masyarakat dalam akses informasi mendapatkan informasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Akses informasi secara langsung yaitu informasi yang dapat dilakukan dengan langsung berhadapan dengan pihak terkait dengan penggunaan informasi yang dibutuhkan. Informasi tidak langsung adalah informasi yang didapatkan melalui papan informasi.
Hasil penelitian penulis menujukan bahwa kemudahan dalam mendapatkan akses informasi pengelolaan secara langsung maupun tidak langsung itu sangat mudah karena pengelolaan dana BOS semuanya dipublikasikan di papan informasi. Menurut hasil wawancara penulis
dengan masyarakat tentang kemudahan akses informasi yang jelas tentang pengelolaan dana BOS menyatakan bahwa:
Menurut hasil wawancara dengan guru sekolah di SMP Negeri Kecamatan Pasimarannu menyatakan bahwa:
“Ada beberapa cara warga sekolah mengakses informasi tentang pengelolaan dana BOS di SMP 1di Kecamatan Pasimarannu cukup mudah diantaranya informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan informasi di ruang guru atau di depan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah dana yang diterima sekolah dan digunakan untuk apa saja dana tersebut..” (wawancara NA tanggal 4 Juni 2014).
Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa salah satu cara mangakses informasi yang ada di kantor sekolah yaitu dengan melihat informasi yang ada di dalam kantor sekolah. Papan informasi merupakan tempat di pasang semua informasi dan warga sekolah. Tapi sebagian warga sekolah mengatakan bahwa informasi yang di tempel pada papan informasi kurang efektif penyampaiannya kepada warga sekolah, karena masih banyak informasi yang tidak dipasang. Kalau ada informasi terkadang sebagian warga tidak tahu informasi tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh warga sekolah di SMP Negeri Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:
“Banyak informasi yang disampaikan tidak tersampaikan dengan baik.
Informasi tersebut hanya di pasang di papan informasi yang ada diruangan. Warga sekolah, orang tua siswa jarang ke kantor sekolah.
Jadi informasi biasanya hanya di dapat dari mulut ke mulut atau melalui media komunikasi lewat telepon.Itu pun tidak jelas. Alangkah bagusnya, informasi itu disampaikan langsung oleh kepala sekolah atau ketua komite sekolah.” (wawancara AA tanggal 4 Juni 2014).
Hasil wawancara penulis dengan warga sekolah di SMP Negeri Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:
“Dalam pemerintahan ada informasi yang dapat di ketahui oleh warga sekolah dan ada pula yang bersifat rahasia sesuai UU. Masalah pengelolaan dana BOS tidak semua kita menginformasikannya ke warga sekolah tapi kami tidak pernah menutup akses informasi ketika ada warga sekolah yang ingin tahu tentang proses pengelolaan dana BOS di Kecamatan Pasimarannu.”(wawancara R.A tanggal 4 Juni 2014).
Beberapa informasi yang tidak diketahui warga sekolah dalam memilih mana informasi yang seharusnya informasi rahasia dan tidak bisa dipublikasikan, dan mana informasi yang bisa di publikasikan.Tetapi itu bukan merupakan alasan warga sekolah untuk mengetahui lebih jauh.
Seperti yang diungkapkan salah satu warga sekolah dalam hasil wawancaranya yang mengatakan bahwa:
“ Rahasia apapun itu warga sekolah juga harus tahu mana informasi yang bisa diketahui dan mana yang tidak. Maka dari itu perlunya akses informasi yang lebih luas agar mengetahui semuanya.”
(wawancara I.S tanggal 4 Juni 2014).
Hasil wawancara penulis dengan J.A mengatakan bahwa:
“ Salah satu cara menyampaikan informasi yang lebih baik yaitu kepala Sekolah, KTU orang tua siswa bersosialisasi dengan warga sekolah, jangan berpatokan sama papan informasi. Menurut saya hal tersebut kurang efektif dan lambat informasinya.” (wawancara tanggal 4 Juni 2014).
Wawancara diatas dapat disimpulkan dalam kemudahan akses informasi belum dapat dilaksanakan secara transparan sebab masih ada informasi yang belum dapat dijelaskan secara terbuka. Tentang transparansi
pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 Kecamatan pasimarannu.
c. Menyusun Suatu Mekanisme Pengaduan Tentang Pengelolaan Dana BOS.
Menyusun suatu mekanisme pengaduan adalah salah satu prinsip dari transparansi pengelolaan APBD dengan indikator pelayanan pengaduan dan jaminan hukum. Berdasarkan hasil penelitian penulis dilapangan menemukan bahwa dalam transparansi pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) mengunakan suatu indikator, yaitu pelayanan pengaduan dan jaminan hukum. Sesuai dengan UU No.25/2009 tentang pelayanan publik merupakan terobosan besar dalam mencoba untuk meningkatkan transparansi dalam memberikan pelayanan publik.
Cara untuk menyusun suatu mekanisme pengaduan yaitu adanya media bagi masyarakat dalam menyampaikan pengaduan kalau ada keluhan tentang pengelolaan dana bantuan operasioanal sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 Kecamatan Pasimarannu.
Hasil wawancara penulis dengan bendahara sekolah di SMP Negeri Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:
“Melalui telpon atau SMS merupakan sarana yang ada di kantor sekolah yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk memasukkan kritik dan sarannya kepada sekolah dengan cara tidak langsung.”
(wawancara SB tanggal 4 Juni 2014).
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pengaduan melalui telpon atau SMS yang disediakan di Kantor sekolah dapat memudahkan masyarakat dalam menyalurkan aspirasinya
dengan cara memberikan kritik dan saran terhadap kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah secara tidak langsung, tetapi warga sekolah jarang ada yang memasukkan saran dan kritiknya meskipun sudah ada telpon atau SMS yang disediakan di kantor sekolah.
Hasil wawancara dengan warga sekolah di SMP Negeri Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:
“Selama masa jabatan kepala sekolah saya rasa melakukan langkah-langkah pertanggung jawaban dengan cara-cara yang terbuka salah satunya adalah layanan pengaduan Melalui telpon atau SMS dapat disampaikan langsung kepada sekolah dengan adanya nomor telepon kita bisa menghubung salah satu staf sekolah yang bisa dihubungi 24 jam.” (wawancara NA tanggal 4 Juni 2014).
Hasil wawancara dengan bendahara sekolah di SMP Negeri Kecamatan Pasimarannu mengatakan bahwa:
“Di sini belum pernah ada pengaduan pengunaan dana BOS yang indifikasikan sebagai peyimpangan, dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Jadi segala sesuatunya diadukan seseorang sesuai dengan susunan mekanisme pengaduan”.(wawancara dengan SB,4 juli 2014)
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat disimpulkan bahwa layanan pengaduan di Kecamatan Pasimarannu Kepulauan Selayar belum dilakukan sesuai dengan aturan yang ada, meskipun terkait layanan telepon seluler untuk pengaduan yang langsung terhubung dengan biro terkait dan adanya telpon atau SMS saran dan kritik yang disediakan, namun masyarakat belum sepenuhnya memanfaatkan fasiltas tersebut karena kurang komunikasi atau sosialisasi dengan pihak sekolah. Selain media SMS dan telfon, juga perlu kotak saran untuk menyampaikan keluhan masyarakat. Akan tetapi dalam SMP Negeri 1
Kecamatan Pasimarannu belum tersedia kotak saran tersebut sebagai ini mengindikasikan bahwa mekanisme layanan yang aduan masyarakat belum berjalan sacara dengan baik.
C. Faktor Pendukung dan Penghambat ditemui dalam Transparansi