BAB III MEKANISME KATUP SUZUKI G
D. Troubleshooting Mekanisme Katup pada Mesin Suzuki G15
Mekanisme katup yang bekerja terus menerus akan mengakibatkan beberapa komponen aus atau akan berubah setelannya. Kerusakan pada komponen mekanisme katup secara terperinci ada pada bagian dibawah ini:
70
1. Setelan Katup yang Tidak Tepat
Setelan katup berfungsi agar celah antara batang katup dan pelatuk agar pada kondisi standar pabrik. Celah katup tersebut akan mengantisipasi pemuaian katup. Jarak bebas katup harus sesuai dengan standar kecuali apabila ada modifikasi di poros cam.
Akibat dari setelan katup yang terlalu renggang dapat menimbulkan bunyi berisik pada pengerak katup, dan batang katup bisa patah karena mendapat pukulan yang tiba-tiba, serta mengakibatkan sudut pembukaan katup menjadi lebih singkat.
Akibat dari setelan katup yang terlalu sempit menyebabkan waktu pembukaan katup lebih lama dari semestinya, Overlapping menjadi lebih besar sehingga kerugian gas baru dan ketika putaran idle mesin bisa bergetar, katup tidak menutup secara sempurna, dan katup bisa terbakar karena tidak ada pemindahan panas pada pegas daun.
Gambar 3.45 . Setelan Katup Terlalu Renggang dan Sempit (PPPPTK/VEDC Malang,2000:3-6)
2. Kerusakan dan Perawatan pada Timing Belt
Timing belt berfungsi penerus putaran dari poros engkol ke poros cam. Putaran dari poros cam setengah dari putaran poros engkol maka
putaran poros cam harus sesuai dengan putaran poros engkol untuk membuat mesin dapat bekerja. Putaran poros cam yang tidak sesuai dengan kerja poros engkol akan membuat mesin tidak bekerja dan bisa merusak komponen pada torak dan pada mekanisme katup.
Perawatan terhadap timing belt sangat diperlukan untuk menghindari putusnya timingbelt saat mesin bekerja. Timingbelt yang putus saat mesin bekerja bisa merusak komponen mesin, salah satunya adalah benturan antara torak dan katup sehingga salah satu dari komponen ada yang rusak. Perawatan yang dilakukan terhadap timingbelt adalah dengan pengantian secara berkala sesuai dengan prosedur, dan pemeriksaan dari keausan, serta tekanan timingbelt. Pengantian timing belt sebaiknya dilakukan sebelum jarak perjalanan mobil mencapai 30.000 km. 3. Kerusakan pada Poros Cam dan Pelatuk
Kerusakan yang terjadi pada poros cam adalah keausan pada bantalan dan journal sehingga putaran poros cam tidak lurus dan bisa menimbulkan bunyi. Penyebab dari kerusakan diatas biasanya pada sistem pelumasan, dimana pelumas tidak sampai atas karena kurang dan kualitas dari pelumas.
Kerusakan yang terjadi pada cam atau bumbungan adalah keasusan dari camsendiri. Keausan tersebut membuat profil cam tidak rata sehingga memperangaruhi sudut pembukaan katup. Kerusakan yang terjadi pada pelatuk adalah keausan yang disebabkan salah satunya penyetelan katup yang terlalu lebar.
72
4. Kerusakan pada Pegas Katup dan Seal Katup
Kerusakan pada pegas katup yang terlalu kuat akan menyebabkan kepala katup rusaknya kepala katup dan ruang bakar. Kerusakan yang terjadi pada pegas katup yang terlalu lemah akan menyebabkan bocornya tekanan kompresi dan bila putaran sangat tinggi katup bisa tumbukan dengan torak.
Perapat (seal) katup akan rusak apabila digunakan terus menerus dan salah satu penyebabnya adalah bengkongnya batang katup. Perapat katup yang rusak akan memungkinkan pelumas masuk ke ruang bakar sehingga jumlah pelumas akan berkurang dan asap akan berwarna putih. 5. Kerusakan pada Katup dan Ruang Bakar
Kerusakan pada katup biasanya katup menjadioleng sehingga pergerakan katup menjadi terganggu, selain itu katup yang digunakan terus menerus akan menjadi tipis pada daun katup yang menyebabkan persinggungan antara daun katup dan rumahnya menjadi kurang sempurna. Kerusakan pada ruang bakar adalah rusaknya dudukan kepala katup karena pegas katup yang terlalu kuat.
6. Kerusakan pada Kepala Silinder
Kerusakan pada kepala silinder yaitu pada packing dan ketidakrataan dari kepala silinder. Kerusakan pada kepala silinder menyebabkan tekanan kompresi menurun sehingga tenaga dari mesin akan berkurang.
Kerusakan pada mekanisme katup diatas akan lebih mudah dibaca dengan melihat tabel 13.
Tabel 13. Gangguan dan Cara Mengatasi Masalah
Gangguan Penyebab gangguan Cara mengatasi
.
.
.
Mesin berbunyi tik pada kepala silinder
Tekanankompresi terlalu rendah
Asap knalpot berwarna putih / oli cepat habis.
Katup bengkong
Mesin sulit distart
Celah katup hisap dan buang terlalu besar
Setelan katup terlalu rapat.
Kebocoran pada daun katup
Kekuatan pegas terlalu lemah
Bushing katup bocor atau rusak
Pegas katup lemah. Setelan katup tidak tepat.
Timing katup tidak tepat
Setelan katup tidak tepat.
Pegas katup lemah sehingga kebocoran kompresi
Sehinggungan daun katup dan rumahnya tidak pas
Setel kembali katup dengan spesifikasinya.
Setel kembali katup dengan spesifikasinya. Sekur daun katup dan dudukanya, lalu cek kebocoran kompresi. Ganti pegas atau ganjal pegas.
Ganti bushing katup.
Ganti pegas.
Setel katup kembali.
Setel katup kembali.
Ganti pegas.
75 BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
Hasil penyusunan karya tulis dapat ditarik beberapa kesimpulan : 1. Cara kerja mekanisme katup pada mesin G15 dimulai dari putaran
poros engkol kemudian diteruskan menuju ke sprocket poros engkol kemudian menuju sprocket poros cam dengan dihubungkan melalui timing belt. Putaran poros cam digunakan untuk menggerakan katup dengan mendorong pelatuk oleh cam, gerakan pelatuk kemudian diteruskan menuju katup, sehingga katup bekerja melawan gaya balik pegas.
2. Komponen yang menjadi bagian dari mekanisme katup adalah timingbelt, poros cam, pelatuk, pegas, pengunci katup, dan katup. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran pada timingbelt, poros cam, pelatuk, poros pelatuk, journal, dan kerataan kepala silinder.
3. Sudut pembukaan katup dapat dihitung dengan menggunakan dial indicator dan kertas sudut. Besarnya sudut pembukaan katup hisap sebesar 2650poros engkol, dan besarnya sudut pembukaan katup buang sebesar 2500poros engkol,dengan besar sudut overlapping sebesar 400poros engkol.
4. Gangguan yang ada pada mekanisme katup, seperti : mesin mengelitik, tekanan kompresi lemah, asap berwarna putih, katup bengkok, dan penggunaan oli yang boros, serta mesin sulit distart. B. Saran
1. Perawatan sangat dianjurkan demi kinerja mekanisme katup yang lebih baik, seperti : penggantian oli apabila sudah mencapai waktunya, penyetalan katup yang secara rutin, pengantian timingbelt sesuai batasnya.
2. Ketika mengeraskan baut gunakan kunci moment dengan moment yang sesuai dengan buku panduan.
3. Saat melepas katup, pegas katup, pelatuk, dan baut kepala silinder, aturlah agar urut sesuai dengan urutannya, sehingga tidak terjadi komponen yang tertukar. Nilai keausan setiap komponen berbeda.
77
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000, Mesin Otomotif. Malang : PPPPTK / VEDC Malang Arends,BMP, H.Berenschot, 1980, Motor Bensin, Jakarta: Erlangga Hidayat, Wahyu, 2012,Motor Bensin Modern, Jakarta: Rineka Cipta
http://jurnalapv.wordpress.com/2010/04/13/mesin-seri-g-dan-kawan-kawan http://otomotif.kompas.com/read/2012/09/22/0043237/VTEC.Bawah.Sip.Atas.Ok
e.htm( diakses pada tanggal 4 Mei 2013 pukul 21.30 WIB)
http://world.honda.comautomobile-technologyVTEC( diakses pada tanggal 4 Mei 2013 pukul 22.00 WIB)
http://www.isuzu-astra.com/service_engine.php (diakses pada tanggal 4 Mei 2013 pukul 21.00 WIB)
Jama, jalius, 2008, Teknik Sepeda Motor,Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Lele, Gabril, Agus pramusinto, I Gusti Ngurah Putra, Danang Arif Darmawan, Tri Agus Nurgroho, dkk, 2010,Panduan Penulisan Akademik,Yogjakarta: UGM
Suzuki, 2001, Manulbook Mesin G15, Jakarta: Suzuki Coorporation
LAMPIRAN
Tabel 4.1 Spesifikasi mesin Suzuki G15
Kategori Spesifikasi Satuan
Jenis Silinder Jumlah katup Isi silinder Diameter × langkah Daya maksimum Torsi maksimum Distribusi bahan bakar Celah katup masuk
Celah katup buang
Tekanan kompresi G15 4 segaris SOHC 16 katup 1493 cc 75,0 × 84,5 87/6000 122/3000
Multi point injeksi Panas : 0,2 Dingin : 0,15 Panas : 0,3 Dingin : 0,25 13 ( standart 12 – 14) mm PS/rpm Nm/rpm mm mm mm mm Kg/cm2
79
Gambar 4.2. Sistem Penggerak Katup dan Tensioner
Gambar 4.3. Pulley dan Timing Belt
Gambar 4.5. Rocker Arm dan Katup Buang dan Masuk
Gambar 4.6. Mencari Sudut Pembukaan Katup dan Komponen Katup
81