• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

C. Tugas dan Tanggung Jawab

Setiap perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab yang digambarkan dalam struktur organisasi, dan tidak semuanya sama antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Tugas dan tanggung jawab ini harus benar-benar diemban dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan apa yang ditargetkan.

Adapun tugas dan tanggung jawab tiap bagian dalam struktur organisasi PT. Perdana Duta Persada Makassar dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris merupakan pengurus dari PT. Perdana Duta Persada dengan pengalaman di dalam dunia bisnis internasional dan dibantu oleh Direktur Utama. Dewan Komisaris ini hanya sewaktu-waktu mengontrol perusahaan, karena seluruh wewenang perusahaan merupakan tanggung jawab direktur utama dan direksi lainnya.

2. Direktur Utama

a. Memimpin dan mengawasi seluruh pelaksanaan kerja dan usaha PT.

Perdana Duta Persada Makassar berdasarkan ketentuan anggaran dasar perusahaan dan ketentuan kebijaksanaan lain yang telah disepakati bersama antara dewan komisaris.

b. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang tertinggi dalam hal pengambilan sebuah keputusan yang berhubungan dengan kegiatan

operasional dan pengembangan perusahaan dalam batas yang ditentukan.

c. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban yang dituangkan dalam laporan keuangan lengkap kepada atau dihadapan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

3. Direktur

a. Membantu kelancaran tugas direktur utama sehubungan dengan kegiatan usaha PT. Perdana Duta Persada Makassar.

b. Mewakili direktur utama apabila yang bersangkutan sedang berhalangan menjalankan tugas perusahaan.

c. Sebagai supervisor harian tingkat manajer atas seluruh kegiatan yang dilakukannya.

d. Direktur bertanggung jawab kepada direktur utama.

4. Manajer Produksi

a. Menyusun rencana produksi, mengatur kapasitas produksi dan melakukan produksi.

b. Konsultasi dengan direktur operasi mengenai rencana produksi dengan manajer lain tentang segala sesuatu yang ada kaitannya dengan rencana produksi, seperti biaya, peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan dan persediaan barang.

c. Membuat keputusan sehubungan perbaikan perlengkapan, lingkungan pabrik dan alat penunjang kerja lainnya serta mengusulkan penggantiannya.

d. Dengan dibantu stafnya mengawasi organisasi kerja serta mengatur kegiatan unit produksi, merencanakan cara pemeriksaan serta tekhnik pelaporan hasil produksi.

e. Melaporkan rencana, kegiatan dan hasil produksi kepada direksi operasi.

5. Manajer Logistik

a. Mengelola dan mengawasi lingkungan logistik terdiri dari keamanan, pemeliharaan, akomodasi, dan transportasi yang akan menunjang kegiatan operasional.

b. Mengatur arus masuk keluar barang hasil produksi.

c. Mengatur dan mengelola persediaan barang yang belum jadi.

d. Manajer logistik bertanggung jawab kepada direktur operasi.

6. Manajer Administrasi dan Keuangan

a. Mengatur dan mengawasi penempatan karyawan dan kegiatan personalia, kesekretariatan sebagai dukungan bagi kelancaran usaha secara keseluruhan.

b. Mengelola secara fungsional organisasi yang berkaitan dengan interseptoral dengan manajemen setingkat lainnya.

c. Mengatur arus kas perusahaan.

d. Membina hubungan baik dengan pihak perbankan dengan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan.

e. Bertanggung jawab kepada direktur administrasi dan keuangan.

7. Manajer Pemasaran

a. Menilai potensi dan perkembangan pemasaran produk sendiri maupun produk pesaing berdasarkan laporan yang baik.

b. Konsultasi dengan direktur dan manajer lainnya untuk menentukan daftar harga, dan syarat penyerahan barang dan anggaran biaya pemasaran.

c. Merencanakan dan mengkoordinasi program pemasaran, metode penjualan, dan pelatihan tenaga pemasaran dan staf.

d. Mengadakan dan mengatur kegiatan unit-unit perusahaan, direksi dengan bawahan tentang perkembangan yang berlangsung termasuk reaksi pelanggan pada produk yang dijual dan merumuskan masalah yang berkaitan kegiatan unit perusahaan.

8. Manajer Personalia

a. Pengawasan terhadap semua karyawan untuk disiplin kerja di lingkungan kerja dan penempatannya.

b. Meningkatkan sumber daya manusia untuk menjadi karyawan profesional.

c. Mengusulkan kepada direksi untuk peningkatan masing-masing job pekerjaan karyawan, melalui pendidikan sesuai jabatan masing-masing.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Bentuk dan Pelaku Pengawasan 1. Bentuk Pengawasan

Bentuk pengawasan terbagi menjadi dua, yakni bentuk pengawasan intern dan ekstern. Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang berada dalam lingkungan unit perusahaan yang bersangkutan. Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control). Sedangkan pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit perusahaan yang diawasi.

2. Pelaku Pengawasan

Ditinjau dari bentuk-bentuk pengawasan yang ada, para pelaku pengawasan itu secara khusus adalah setiap atasan yang berada pada unit perusahaan itu sendiri yang telah diberi kepercayaan untuk melaksanakan proses pengawasan itu, yang tentunya ini adalah pihak yang berada dalam ruang lingkup PT. Perdana Duta Persada. Ada pula pelaku pengawasan yang berada di luar unit perusahaan yakni seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

B. Analisis Pengawasan Keuangan

PT. Perdana Duta Persada Makassar adalah salah satu perusahaan yang sangat memperhatikan kinerja keuangan yang ada pada perusahaan mereka

sendiri, maka upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan pengawasan keuangan.

Adapun mekanisme pengawasan keuangan yang dilakukan pada PT.

Perdana Duta Persada Makassar adalah sebagai berikut :

1. Transparansi keuangan, yaitu ada keterbukaan manajemen dalam proses pengambilan keputusan dan informasi keuangan dalam perusahaan.

2. Kemandirian, yaitu perusahaan dikelola secara profesional tanpa ada benturan kepentingan.

3. Pengumpulan laporan keuangan yang harus memenuhi standar, yakni lengkap, mudah dimengerti, relevan dan tepat waktu.

4. Akuntabilitas, yaitu perusahaan telah dikelola secara efisien dan mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi.

5. Pertanggung jawaban, yaitu perusahaan dikelola sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

Berdasarkan mekanisme pengawasan keuangan yang dilakukan perusahaan tersebut, maka disarankan sebagai berikut :

1. Tugas pencatatan kas harus dipisahkan dari tugas yang melakukan pembayaran.

2. Setelah pembayaran dilakukan, semua dokumen pendukung harus dicap atau diberi kode atau tanda telah dibayar agar tidak dapat dipergunakan kembali.

3. Diadakan pemeriksaan intern dengan jangka waktu yang tidak tentu secara mendadak.

4. Karyawan yang menangani kas atau pembukuan kas diharuskan mengambil cuti, dan orang lain menggantikannya selama masa cuti, serta masa waktu yang tidak diberitahu, para karyawan dipisahkan ke tugas yang lain untuk mendeteksi atau mencegah persekongkolan.

5. Sedapat mungkin alat-alat mekanisme yang dapat memberikan alat pengecek tambahan.

6. Persetujuan bukti pembayaran biasanya harus dilakukan oleh mereka yang tidak bertugas untuk melakukan pembayaran.

Beberapa saran diatas semuanya bertujuan agar dapat mengurangi atau mencegah sedikit banyaknya penyalahgunaan terhadap uang kas yang ada dalam perusahaan.

C. Kinerja Keuangan Perusahaan

Pada dasarnya dapat dipahami bahwa keadaan keuangan perusahaan dapat dilihat melalui baik tidaknya kinerja keuangan yang terdiri dari neraca (balance sheet) dan laporan laba-rugi (income Statement). Menyusun kinerja keuangan suatu perusahaan harus menyiapkan data pada setiap akhir periode disatu pihak, dan dipihak lain neraca dan laporan laba-rugi yang dicapai mengenai kondisi perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai dalam periode yang bersangkutan harus memenuhi standar laporan.

Dalam hubungan ini, maka diperlihatkan kinerja keuangan PT.

Perdana Duta Persada Makassar Cabang Makassar pada periode tiga tahun terakhir yang terdiri dari neraca dan laporan laba-rugi untuk periode tahun 2011, 2012, dan 2013. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1: PT. Perdana Duta Persada Neraca Periode 01 Januari s/d 31 desember 2011 (dalam rupiah).

AKTIVA PASSIVA

a. Aktiva Lancar : a. Hutang Lancar :

Kas 2.000.000 Hutang Dagang 3.877.670.500

Bank 2.975.500.600 Hutang Lain-Lain 459.700.500 Piutang 4.005.980.700 By. Harus Dibayar 323.751.100 Per. Barang 2.635.500.600

Jum. Aktiva Lancar 9.618.981.900 Juml. Hut. Lancar 4.570.122.100 b. Aktiva Tetap : b. Modal Sendiri :

Kendaraan 797.831.400 Modal Dasar 5.000.000.000 Peralat. Kantor 270.426.500 Laba Ditahan 766.630.800 Inventaris 25.710.800

Jum. Aktiva Tetap 1.093.971.700 Jum. Mod.Sendiri 5.766.630.800 Penyusutan (376.200.700)

Jum. Aktiva Tetap 717.771.000

Total Aktiva 10.336.752.900 Total Passiva 10.336.752.900 Sumber : PT. Perdana Duta Persada

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada tahun 2011 jumlah aktiva lancar Rp. 9.618.981.900, jumlah hutang lancar Rp. 4.570.122.100, total aktiva Rp. 10.336.752.900, dan total passiva Rp. 10.336.752.900.

Tabel 2 : PT. Perdana Duta Persada Neraca Periode 01 Januari s/d 31 desember 2012 (dalam rupiah).

AKTIVA PASSIVA

a. Aktiva Lancar : a. Hutang Lancar :

Kas 2.000.000 Hutang Dagang 4.052.566.500

Bank 3.236.520.900 Hutang Lain-Lain 605.760.900

Piutang 5.167.500.700 By. Harus Dibayar 308.807.500 Per. Barang 3.871.360.700

Jum. Aktiva Lancar 12.277.382.300 Juml. Hut. Lancar 4.967.134.900 H. Jangka Panjang 2.000.000

b. Aktiva Tetap : b. Modal Sendiri :

Kendaraan 797.831.400 Modal Dasar 5.000.000.000

Peralat. Kantor 282.500.700 Laba Ditahan 919.687.500

Inventaris 28.810.500

Jum. Aktiva Tetap 1.109.142.600 Jum. Mod.Sendiri 5.919.687.500 Penyusutan (499.702.500)

Jum. Aktiva Tetap 609.440.100

Total Aktiva 12.886.822.400 Total Passiva 12.886.822.400

Sumber : PT. Perdana Duta Persada

Berdasarkan tabel di atas,dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 jumlah aktiva lancar sebesar Rp. 12.277.382.300, jumlah hutang lancar sebesar Rp. 4.967.134.900, total aktiva sebesar Rp. 12.886.822.400, dan total passiva sebesar Rp. 12.886.822.400.

Tabel 3 : PT. Perdana Duta Persada Neraca Periode 01 Januari s/d 31 desember 2013 (dalam rupiah).

AKTIVA PASSIVA

a. Aktiva Lancar : a. Hutang Lancar :

Kas 3.000.000 Hutang Dagang 4.834.023.500

Bank 4.844.803.500 Hutang Lain-Lain 810.975.000

Piutang 6.991.295.500 By. Harus Dibayar 429.821.000 Per. Barang 5.178.905.000

Jum. Aktiva Lancar 17.018.004.000 Juml. Hut. Lancar 6.074.819.500 H. Jangka Panjang 5.250.000.000

b. Aktiva Tetap : b. Modal Sendiri :

Kendaraan 805.490.500 Modal Dasar 5.000.000.000

Peralat. Kantor 291.337.000 Laba Ditahan 1.195.101.000 Inventaris 30.411.500

Jum. Aktiva Tetap 1.127.239.000 Jum. Mod.Sendiri 6.195.101.000 Penyusutan (625.322.500)

Jum. Aktiva Tetap 501.916.500

Total Aktiva 17.519.920.500 Total Passiva 17.519.920.500

Sumber : PT. Perdana Duta Persada

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2013 jumlah aktiva lancar sebesar Rp. 17.018.004.000, jumlah hutang lancar sebesar Rp.6.074.819.500, total aktiva sebesar Rp. 17.519.920.500, dan total passiva sebesar Rp.17.519.920.500.

Tabel 4 : PT. Perdana Duta Persada Laporan Laba-Rugi Periode 01 Januari s/d 31 desember 2011 (dalam rupiah).

Penjualan 32.125.750.800

Harga Pokok Penjualan 30.583.170.400

Laba Kotor 1.542.580.400

Biaya Operasional :

1. BiayaGaji 542.211.000

2. Biaya Sewa 205.379.500

3. Biaya Penjualan 26.500.000

4. Biaya Lain-Lain 11.500.000

Jumlah Biaya Operasional 788.590.500

Laba Operasional 753.989.900

Pendapatan Lain-Lain 97.822.100

Laba Sebelum pajak 851.812.000

Pajak 246.793.600

Laba Bersih Setelah Pajak 605.018.400

Sumber : PT. Perdana Duta Persada

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa pada tahun 2011 jumlah laba penjualan sebesar Rp. 1.542.580.400, jumlah laba operasional sebesar Rp.

753.989.900, jumlah laba sebelum pajak sebesar Rp. 851.812.000, dan jumlah laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 605.018.400.

Tabel 5 : PT. Perdana Duta Persada Laporan Laba-Rugi Periode 01 Januari s/d 31 desember 2012 (dalam rupiah).

Penjualan 34.010.656.000

Harga Pokok Penjualan 32.077.285.000

Laba Kotor 1.933.371.000

Biaya Operasional :

1. BiayaGaji 690.350.500

2. Biaya Sewa 310.077.000

3. Biaya Penjualan 29.000.000

4. Biaya Lain-Lain 12.850.000

Jumlah Biaya Operasional 1.042.211.500

Laba Operasional 891.093.500

Pendapatan Lain-Lain 130.781.500

Laba Sebelum pajak 1.021.875.000

Pajak 289.062.500

Laba Bersih Setelah Pajak 732.812.500

Sumber : PT. Perdana Duta Persada

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa pada tahun 2012 jumlah laba penjualan sebesar Rp. 1.933.371.000, jumlah laba operasional sebesar Rp.

891.093.500, jumlah laba sebelum pajak sebesar Rp. 1.021.875.000, dan jumlah laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 732.812.500.

Tabel 6 : PT. Perdana Duta Persada Laporan Laba-Rugi Periode 01 Januari s/d 31 desember 2013 (dalam rupiah).

Penjualan 36.207.850.000

Harga Pokok Penjualan 33.789.778.000

Laba Kotor 2.418.072.000

Biaya Operasional :

1. BiayaGaji 757.305.000

2. Biaya Sewa 470.204.700

3. Biaya Penjualan 31.765.000

4. Biaya Lain-Lain 15.579.000

Jumlah Biaya Operasional 1.274.850.700

Laba Operasional 1.143.221.300

Pendapatan Lain-Lain 184.668.700

Laba Sebelum pajak 1.327.890.000

Pajak 380.867.000

Laba Bersih Setelah Pajak 947.023.000

Sumber : PT. Perdana Duta Persada

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa pada tahun 2013 jumlah laba penjualan sebesar Rp. 2.418.078.000, jumlah laba operasional sebesar Rp.

1.143.221.300, jumlah laba sebelum pajak sebesar Rp. 1.327.890.000, dan jumlah laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 947.023.000.

D. Analisis Rasio Likuiditas Perusahaan

Upaya melihat rasio likuiditas pada PT. Perdana Duta Persada Cabang Makassar, terlebih dahulu diperlihatkan hasil perhitungan dari rasio likuiditas itu sendiri dengan melalui rumus yang telah dikemukakan sebelumnya, perhitungannya adalah sebagai berikut.

Aktiva Lancar 1. Current Ratio =

HutangLancar

9.618.981.900

a. Current Ratio 2011 = x 100%

4.570.122.100

= 2,10%

Current Ratio pada perusahaan di tahun 2011 mencapai 2,10%.

12.277.382.300

b. Current Ratio 2012 = x 100%

4.967.134.900

= 2,47%

Current Ratio pada perusahaan di tahun 2012 mencapai 2,47%.

17.018.004.000

c. Current Ratio 2013 = x 100%

6.074.819.500

= 2,80%

Current Ratio pada perusahaan di tahun 2013 mencapai 2,80%.

Aktiva Lancar Persediaan 2. Quick Ratio =

Hutang Lancar

2.635.500.600

a. Quick Ratio tahun 2011 = x 100%

4.570.122.100

= 5,7%

Quick Ratio perusahaan pada tahun mencapai 5,7%.

3.871.360.700

b. Quick Ratio tahun 2012 = x 100%

4.967.134.900

= 7,7%

Quick Ratio perusahaan pada tahun mencapai 7,7%.

5.178.905.000

c. Quick Ratio tahun 2013 = x 100%

6.074.819.500

= 8,5%

Quick Ratio perusahaan pada tahun mencapai 8,5%.

E. Analisis Rasio Solvabilitas Perusahaan

Dengan penggunaan rumus yang telah dikemukakan sebelumnya, perhitungan solvabilitas perusahaan adalah sebagai berikut.

Total Hutang 1. Debt to Eqiuty Ratio =

Modal

10.336.752.900

a. Debt to Eqiuty ratio tahun 2011 = x 100%

5.766.630.800

= 1,79%

Debt to equity Ratio perusahaan pada tahun 2011 adalah 1,79%.

12.886.822.400

b. Debt to equity Ratio tahun 2012 = x 100%

5.919.687.500

= 2,17%

Debt to equity Ratio perusahaan pada tahun 2012 adalah 2,17%.

17.519.920.500

c. Debt to equity Ratio tahun 2013 = x 100%

6.195.101.000

= 2,82%

Debt to equity Ratio perusahaan pada tahun 2013 adalah 2,82%.

Total Hutang 2. Debt Ratio =

Aktiva Tetap

10.336.752.900

a. Debt Ratio tahun 2011 = x 100%

1.093.971.700

= 9,40%

Debt Ratio perusahaan pada tahun 2011 adalah 9,40%.

12.886.822.400

b. Debt Ratio tahun 2012 = x 100%

1.109.142.600

= 11,61%

Debt Ratio perusahaan pada tahun 2012 adalah 11.61%.

16.519.920.500

c. Debt Ratio tahun 2013 = x 100%

1.227.239.000

= 13,46%

Debt Ratio perusahaan pada tahun 2013 adalah 13,46%.

F. Analisis Rasio Profitabilitas/Rentabilitas Perusahaan

Dengan penggunaan rumus yang telah dikemukakan sebelumnya, perhitungan profitabilitas perusahaan adalah sebagai berikut.

Laba Bersih setelah Pajak

1. Net Profit Margin = x 100%

Hasil penjualan netto

605.018.400

a. Net Profit Margin tahun 2011 = x 100%

32.125.750.800

= 1,10%

Net Profit Margin yang dicapai pada tahun 2011 adalah 1,10%.

732.812.500

b. Net Profit Margin tahun 2012 = x 100%

34.010.656.000

= 2,12%

Net Profit Margin yang dicapai perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar 2,12%.

947.023.000

c. Net Profit Margin tahun 2013 = x 100%

38.207.850.000

= 2,80%

Net Profit Margin yang dicapai perusahaan pada tahun 2013 adalah sebesar 2,80%.

Laba Bersih Sebelum Pajak

2. Rentabilitas Ekonomis = x 100%

(Rata-Rata) Aktiva

851.812.000

a. Rentabilitas Ekonomis tahun 2011 = x 100%

10.336.752.900

= 8,20%

Rentabilitas ekonomis yang dicapai perusahaan sebesar 8,20%.

1.246.875.000

b. Rentabilitas Ekonomis tahun 2012 = x 100%

12.886.822.400

= 9,68%

Rentabilitas ekonomis yang dicapai perusahaan sebesar 9,68%.

1.527.890.000

c. Rentabilitas Ekonomis tahun 2013 = x 100%

13.519.920.500

= 11,2%

Rentabilitas ekonomis yang dicapai perusahaan pada tahun 2013 sebesar 11,2%.

Laba Bersih Setelah Pajak

3. Rentabilitas Modal Sendiri = x 100%

Jumlah modal Sendiri 605.018.400

a. Rentabilitas Modal Sendiri tahun 2011 = x 100%

5.766.630.800

= 10,8%

Rentabilitas modal sendiri yang dicapai perusahaan pada tahun 2011 sebesar 10,8%.

732.812.500

b. Rentabilitas Modal Sendiri tahun 2012 = x 100%

5.919.687.500

= 12,16%

Rentabilitas modal sendiri yang dicapai perusahaan pada tahun 2012 sebesar 12,16%.

947.023.000

c. Rentabilitas Modal Sendiri tahun 2013 = x 100%

6.195.101.000

= 15,4%

Rentabilitas modal sendiri yang dicapai perusahaan pada tahun 2013 sebesar 15,4%.

G. Perbandingan Rasio Perusahaan

Dari hasil perhitungan sebelumnya, dapat memberikan gambaran atau informasi yang lebih jelas mengenai perbandingan rasio-rasio perusahaan.

1. Perbandingan Rasio Likuiditas Perusahaan

Tabel 7. PT. Perdana Duta Persada Cabang Makassar Perbandingan Rasio Likuiditas Tahun 2011-2013.

Melihat data pada tabel 7, perbandingan rasio likuiditas perusahaan dapat diketahui bahwa baik Current Rasio Maupun Quick Rasio, tingkat persen dari tahun ke tahun senantiasa meningkat yakni dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.

2. Perbandingan Rasio Solvabilitas Perusahaan

Tabel 8. PT. Perdana Duta Persada Cabang Makassar Perbandingan Rasio Solvabilitas Tahun 2011-2013.

Periode 2011 2012 2013

Rasio Solvabilitas :

1) Debt to Equity Rasio 2) Debt Rasio

Memacu pada tabel 8, dapat diketahui bahwa sama halnya dengan perbandingan rasio likuiditas, perbandingan rasio solvabilitas perusahaan juga mengalami peningkatan setiap tahunnya (dari tahun 2011-2013).

3. Perbandingan Rasio Profitabilitas/Rentabilitas Perusahaan

Tabel 9. PT. Perdana Duta Persada Cabang Makassar Perbandingan Rasio profitabilitas/Rentabilitas Tahun 2011-2013.

Tabel 9 menunjukkan bahwa keadaan perusahaan dilihat dari segi profitabilitas/rentabilitas senantiasa mengalami peningkatan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, ini sama halnya dengan yang terjadi pada rasio likuiditas dan solvabilitas yang terjadi pada perusahaan.

Secara umum, keadaan perusahaan dilihat dari segi likuiditas, solvabilitas, dan juga profitabilitas atau rentabilitas senantiasa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, antara tahun 2011 sampai tahun 2013.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, selanjutnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengawasan keuangan yang dilakukan oleh PT. Perdana Duta Persada Makassar dapat ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas/rentabilitas, terbukti bahwa semuanya mengalami peningkatan yakni dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.

2. Bertolak dari kesimpulan poin satu, dapat diketahui bahwa pengawasan keuangan yang ada pada PT. Perdana Duta Persada Cabang Makassar baik dalam pelaksanaannya, pelaksanaan pengawasan keuangan itu hanya perlu lebih diefektifkan lagi sehingga kinerja keuangan dalam perusahaan dapat dikonsistenkan bahkan ditingkatkan dari tahun ke tahun.

B. Saran

Mengacu pada kesimpulan yang dikemukakan, maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya perusahaan sebisa mungkin mempertahankan atau lebih mengefektifkan lagi proses pengawasan keuangan yang ada pada perusahaan, sebab keadaan rasio-rasio perusahaan senantiasa meningkat dari tahun ke tahun, sehingga hal ini menjadi sangat penting untuk dipertahankan.

2. Sebaiknya perusahaan dapat menggunakan alat-alat pengawasan keuangan yang lebih baik agar kinerja keuangan pada perusahaan itu sendiri bisa menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Admosidirdjo, 2005. Alat-Alat Analisa Dalam Pembelajaran, Ananda : Jakarta.

Baridwan, Zaki,2005. Sistem Penyusunan Prosedur dan Metode, YKPN:

Yogyakarta

Fahmi, 2006. Alat-Alat Analisa Keuangan, Edisi Revisi, Cetakan kedua, Akuntan group : Yogyakarta.

George, Terry R, 1999. Principle of Management, Penerbit Alumni: Bandung.

Harahap, 2009. Efektifitas Kerja, Cetakan kelima, Ghalia Indonesia : Jakarta.

Hartanto, D,2004. Akuntansi Untuk Usahawan, Cetakan kedua, Lembaga Penerbit Fekon UI : Yogyakarta.

Jumingan, 2006. Laporan Keuangan Perusahaan, Penerbit Gadjah Mada Universitas Press : Yogyakarta.

Kusnadi, 2003. Manajemen keuangan, Edisi Pertama Cetakan Kedua, BPFE Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.

Maman Ukas, 2004. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Penerbit YP.

Gadjah Mada : Yogyakarta.

Mathis and Jackson, 2002. Administrasi perkantoran Modern Jilid II, Yogyakarta, Penerbit PD Radya Indonesia : Yogyakarta.

Munawir, 2002. Analisa Laporan keuangan, Edisi revisi Liberty, Cetakan Keenam, Ghalia Indonesia : Jakarta.

Siagian, 2005. Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan, CetakanKesembilan, PT. Gunung Agung : Jakarta.

Sarwoto, 2005. Prinsip dan Tekhnik manajemen, Ananda : Jakarta.

Dokumen terkait