• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas dan Wewenang Karyawan BMT Taruna Sejahtera

BAB IV : ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian

6. Tugas dan Wewenang Karyawan BMT Taruna Sejahtera

Setiap perusahaan yang membentuk struktur organisasi pasti memiliki program kerja yang harus dijalankan. Struktur organisasi selain berfungsi sebagai syarat utama terlaksananya program kerja juga berfungsi sebagai job description bagi SDM (Sumber Daya Manusia) yang menduduki jabatan tertentu. Dan diharapkan setiap jabatan yang di emban oleh masing-masing individu sesuai dengan kapasitas dan keahliannnya masing-masing. Maka, BMT Taruna Sejahtera menerapkan beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh setiap karyawannya dalam level apapun yaitu: menguasai pekerjaan, mempunyai integritas, mempunyai loyalitas, mampu bekerja keras, mempunyai visi dan misi, mempunyai kebanggaan terhadap perusahaan, mempunyai komitmen dan

motivasi serta mampu mancapai target yang telah ditentukan oleh Manajemen.

Berikut ini penjabaran tugas dan wewenang masing-masing di BMT Taruna Sejahtera, yaitu :

a. Direktur

Merupakan pimpinan utama (Top Manager) di BMT Taruna Sejahtera yang bertugas untuk memimpin, mendelegasikan, menentukan keberlangsungan hidup perusahaan, pembuat kebijakan yang paling tinggi dan sebagai stakeholder yang paling berwenang dalam pengambilan keputusan.

Tugas Direktur :

(1) Bertanggung jawab atas aktivitas BMT Taruna Sejahtera dan melaporkan perkembangan unit BMT Taruna Sejahtera kepada seluruh anggota melalui mekanisme rapat yang disepakati. (2) Menyeleksi calon karyawan sesuai dengan formasi yang

dibutuhkan dan mengeluarkan Surat Keputusan peng- angkatan/pemberhentian karyawan.

(3) Mengendalikan aktivitas simpan pinjam di BMT Taruna Sejahtera.

(4) Menjaga terciptanya kondisi kerja yang aman dan nyaman di BMT Taruna Sejahtera.

(5) Membuka kerjasama dengan pihak-pihak luar dalam rangka mengembangkan usaha BMT Taruna Sejahtera.

(6) Menjaga agar dalam aktivitas BMT Taruna Sejahtera tidak lari dari visi dan misinya.

(7) Meningkatkan kualitas karyawan BMT Taruna Sejahtera. Wewenang Direktur :

(1) Menyetujui/menolak pengajuan pengeluaran biaya dengan alasan-alasan yang dapat diterima.

(2) Menyetujui/menolak pengajuan biaya (hasil rapat komite) apabila dianggap dapat merugikan lembaga.

(3) Menyetujui/menolak pengajuan pembelian aktiva tetap.

(4) Menyetujui/menolak pencairan atau dropping pembiayaan sesuai dengan batasan wewenang.

(5) Menyetujui/menolak penggunaan keuangan yang dianjurkan yang tidak melalui prosedur.

(6) Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan manajemen pengelola.

(7) Melakukan penilaian dan evaluasi atas prestasi karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(8) Memberikan keputusan promosi, rotasi dan PHK sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(9) Mengeluarkan Surat Keputusan pengangkatan dan atau pemberhentian karyawan.

(10)Mengadakan kerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan lembaga dalam upaya mencapai target proyeksi dan tidak merugikan lembaga.

(11)Memutuskan menolak atau menerima kerjasama dengan pihak lain sesuai dengan kegiatan utama BMT Taruna Sejahtera (simpan pinjam).

b. General Manager

Merupakan pimpinan yang bertugas mengepalai seluruh Manajer Cabang (Middle Manager) di BMT Taruna Sejahtera. Selain itu,

General Manager juga memiliki hak delegasi dari direktur dan memiliki wewenang untuk memimpin serta mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan setiap kantor cabang yang dipimpinnnya, tentunya atas pertimbangan dan keputusan dari Direktur sebelumnya.

Tugas GeneralManager :

(1) Menyusun sasaran, rencana jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi keuangan dan non keuangan.

(2) Mencapai target yang telah ditetapkan secara keseluruhan. (3) Menyelenggarakan penilaian prestasi kerja karyawan.

(4) Menciptakan lingkup kerja yang nyaman untuk semua pekerja yang berorientasi pada pencapaian target.

(5) Menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka memenuhi kebutuhan lembaga.

(6) Menjaga keamanan penghimpunan dana masyarakat dan dana pembiayaan yang diberikan serta seluruh asset BMT Taruna Sejahtera.

Wewenang General Manager :

(1) Memimpin rapat komite untuk memberikan keputusan terhadap pengajuan pembiayaan.

(2) Menyetujui/menolak secara tertulis pengajuan rapat komite secara musyawarah dengan alasan-alasan yang jelas.

(3) Menyetujui/menolak pencairan/dropping pembiayaan sesuai dengan batasan wewenang.

(4) Menyetujui pengeluaran uang untuk pembelian aktiva tetap sesuai dengan batas wewenang.

(5) Menyetujui pengeluaran uang kas kecil dan biaya operasional lain sesuai batas wewenang.

(6) Menyetujui/menolak penggunaan keuangan yang diajukan yang tidak melalui prosedur.

(7) Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan bawahan.

(8) Melakukan penilaian prestasi karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(9) Melakukan rekruitmen, promosi, rotasi dan PHK sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(10)Mengadakan kerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan lembaga dalam upaya mencapai target proyeksi dan tidak merugikan lembaga.

(11)Memutuskan menolak atau menerima kerjasama dengan Pihak lain sesuai dengan kegiatan utama BMT Taruna Sejahtera dengan alasan-alasan yang jelas.

c. Manajer Cabang

Merupakan pemimpin yang bertugas mengepalai salah satu kantor cabang yang ada di bawah bendera BMT Taruna Sejahtera. Selain itu, Manajer Cabang juga memiliki wewenang untuk memimpin dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan di kantor cabang yang dipimpinnnya. Tentunya atas pertimbangan dan keputusan dari Direktur sebelumnya.

Tugas Manajer Cabang :

(1) Menyelenggarakan pelayanan yang memuaskan (service excellent) kepada mitra/anggota BMT Taruna Sejahtera.

(2) Mengevaluasi dan menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada dalam operasional BMT Taruna Sejahtera.

(3) Menerbitkan laporan keuangan, laporan perkembangan pembiayaan dan laporan mengenai penghimpunan dana masyarakat secara lengkap, akurat dan sah, baik harian, bulanan ataupun sesuai dengan periode yang dibutuhkan.

(4) mengersipkan seluruh dokumen-dokumen keuangan, dokumen lembaga, dokumen pembiayaan serta dokuemn penting lainnya. (5) Mengarsipkan surat masuk dan keluar serta notulasi rapat

manajemen dan rapat operasional. Wewenang Manajer Cabang :

(1) Melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap staf dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

(2) Menyusun target-target operasional secara sistematis dan terukur.

(3) Melakukan pemeliharaan atas aktiva baik berwujud maupun tidak berwujud.

(4) Memberikan penilaian terhadap hasil kerja staf di bawahnya. (5) Melakukan pemeliharaan atas arsip-arsip penting BMT Taruna

Sejahtera.

d. Kepala Kas/Supervisor

Merupakan pemimpin yang bertugas mengepalai salah satu kantor kas yang ada di bawah bendera BMT Taruna Sejahtera. Selain itu, Kepala Kas juga memiliki wewenang untuk memimpin dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan di kantor kas yang dipimpinnnya. Tentunya atas pertimbangan dan keputusan dari Direktur sebelumnya.

Tugas Kepala Kas/Supervisor :

(1) Merencanakan target pelayanan anggota karyawan bawahannya kepada calon anggota nasabah.

(2) Mengarahkan target pelayanan anggota karyawan bawahannya kepada calon anggota nasabah.

(3) Mengevaluasi target pelayanan anggota karyawan bawahannya kepada calon anggota nasabah.

Wewenang Kepala Kas/Supervisor :

(1) Mengevaluasi dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi anggota karyawan bawahannnya.

(2) Melakukan aktivitas operasional kantor sesuai tugas Manajer Operasional dengan batas kewenangannya.

(3) Melakukan aktivitas pembiayaan sesuai tugas Marketing Manager dengan batas kewenangannya.

e. AO (Account Officer)

Merupakan SDM/Karyawan yang seringkali kita sebut sebagai

Marketing Staff (Staf Pemasaran). Tugas dari AO (Account Officer) adalah memperkenalkan dan menawarkan (promotion) produk dari BMT Taruna Sejahtera, mencari dan menghimpun anggota/nasabah

funding yang dapat mendepositokan uangnya untuk kegiatan lending

(pembiayaan) bagi anggota yang memerlukan pembiayaan, serta memperluas jaringan kerja dan relasi antar BMT atau Koperasi di sekitar wilayah dimana BMT Taruna Sejahtera beroperasi.

Tugas Account Officer/AO :

(1) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses sesuai dengan proses sebenarnya.

(2) Memastikan analisis pembiayaan yang telah dilakukan dengan tepat dan lengkap sesuai dengan kebutuhan dan mempre- sentasikan dalam rapat komite.

(3) Mengatasi pembiayaan bermasalah/tunggakan pembiayaan. (4) Melihat peluang dan potensi pasar yang ada dalam upaya

pengembangan pasar.

(5) Melakukan monitoring atas ketepatan alokasi dana serta ketepatan angsuran pembiayaan mitra.

Wewenang Account Officer/AO :

(1) Memberi usulan untuk pengembangan pasar kepada manajer. (2) Menentukan target funding dan lending bersama manajer. (3) Meminpin dan menentukan agenda rapat Account Officer/AO.

f. Teller

Merupakan SDM/Karyawan di BMT Taruna Sejahtera yang bertugas untuk melayani anggota/nasabah yang melakukan transaksi keuangan baik tunai maupun non tunai di kantor, mencatat aliran kas masuk dan keluar setiap kantor yang ia tempati, membuat dan melengkapi data nasabah serta berkas-berkas yang berkaitan dengan pembiayaan maupun customer service nasabah, memastikan dengan

teliti keadaan fisik uang dengan laporan yang telah dibuat secara komputerisasi, dll.

Tugas Teller :

(1) Menyelesaikan laporan kas harian. (2) Menjaga keamanan kas.

(3) Melaporkan laporan keuangan per minggu.

(4) Menyediakan laporan cash flow pada akhir bulan untuk keperluan evaluasi.

(5) Menyetorkan seluruh uang tunai kantor selama periode berjalan pada akhir bulan.

Wewenang Teller :

(1) Menerima transaksi tunai dari transaksi-transaksi yang terjadi di BMT Taruna Sejahtera.

(2) Memegang kas tunai sesuai dengan kebijakan yang ada.

(3) Mengeluarkan transaksi tunai pada batas nominal yang diberikan atau atas persetujuan yang berwenang.

(4) Menolak pengeluaran kas apabila tidak ada bukti-bukti pendukung yang kuat.

(5) Meminta uang tunai sebagai modal awal kas kantor setiap bulannya.

7. Karakteristik Responden (Karyawan BMT Taruna Sejahtera)

Di dalam penelitian ini, karakteristik dasar yang digunakan peneliti untuk mengakumulasi data dan informasi secara lebih detail mengenai identitas responden adalah usia, jenis kelamin, status pernikahan, jabatan, pendidikan terkahir dan masa kerja. Dalam hal ini, peneliti menggunakan uji Tendency Central untuk mengetahui gambaran atau deskripsi setiap karakteristik responden dalam menghasilkan nilai-nilai dari ukuran responden yang diteliti (Bawono, 2006: 48). Berikut ini penjelasan uji

Tendency Central dari setiap karakteristik responden : a. Usia Responden

Tabel 4.4 Usia Responden

NO. Usia Responden Jumlah

1. < 20 tahun 3 orang

2. 20-25 tahun 23 orang

3. 26-30 tahun 17 orang

4. 31-40 tahun 18 orang

5. > 40 tahun 1 orang

Total Responden 62 orang

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat ditinjau bahwa karyawan di BMT Taruna Sejahtera cabang Tuntang dan cabang Bawen didominasi oleh karyawan yang usianya berkisar antara 20-25 tahun

yaitu sebanyak 23 orang. Kemudian disusul oleh karyawan yang usianya berkisar antara 26-30 tahun sebanyak 17 orang dan 31-40 tahun sebanyak 18 orang. Hal ini menunjukkan bahwa, tingkat usia dominan karyawan yang relatif muda dan matang ini diharapkan dapat menjadi alasan mereka untuk bekerja lebih produktif dibandingkan dengan karyawan yang usianya di atas 40 atau dibawah 20 tahun.

b. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.5

Jenis Kelamin Responden

NO. Jenis Kelamin Responden Jumlah

1. Laki-laki 29 orang

2. Perempuan 33 orang

Total Responden 62 orang

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat ditinjau bahwa karyawan di BMT Taruna Sejahtera cabang Tuntang dan cabang Bawen didominasi oleh karyawan berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 33 orang. Hal ini menunjukkan bahwa, jenis kelamin karyawan dominan yang relatif perempuan ini diharapkan tidak menyurutkan semangat mereka untuk dapat bekerja lebih produktif dibandingkan dengan karyawan yang berjenis kelamin laki-laki.

c. Status Pernikahan Responden

Tabel 4.6

Status Pernikahan Responden

NO. Status Pernikah Responden Jumlah

1. Belum Menikah 21 orang

2. Menikah 41 orang

Total Responden 62 orang

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dapat ditinjau bahwa karyawan di BMT Taruna Sejahtera cabang Tuntang dan cabang Bawen didominasi oleh karyawan yang sudah menikah yaitu sebanyak 41 orang. Hal ini menunjukkan bahwa, status pernikahan dominan karyawan yang relatif sudah menikah ini memberikan motivasi tersendiri bagi karyawan tersebut untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan hidup keluarganya. Sehingga diharapkan karyawan yang sudah menikah ini dapat bekerja lebih produktif dibandingkan dengan karyawan yang belum menikah.

d. Jabatan Responden

Tabel 4.7 Jabatan Responden

NO. Jabatan Responden Jumlah

1. AO (Account Officer) 24 orang 2. GM (General Manager) 2 orang

3. Kepala Kas 7 orang

5. Teller 13 orang

Total Responden 62 orang

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, dapat ditinjau bahwa karyawan di BMT Taruna Sejahtera cabang Tuntang dan cabang Bawen didominasi oleh karyawan yang bekerja sebagai AO yaitu sebanyak 24 orang. Jabatan dominan karyawan yang relatif AO (Account Officer) ini menunjukkan bahwa berjalannya keberlangsungan hidup BMT sangat bergantung pada jumlah, peran dan kinerja karyawan AO dalam melakukan kegiatan menghimpun dana maupun pembiayaan bagi nasabah. Karena hal ini berimplikasi pada eksistensi BMT dalam melakukan survival (bertahan hidup) di tengah-tengah masyarakat sebagai lembaga keuangan syariah mikro yang diharapkan dapat konsisten memberikan pelayanan jasa keuangan yang baik dan prima.

e. Pendidikan Terakhir Responden Tabel 4.8

Pendidikan Terakhir Responden

NO. Pendidikan Terakhir Responden Jumlah

1. SMA/Sederajat 35 orang

2. Diploma I 4 orang

3. Diploma II 1 orang

4. Diploma III 11 orang

Total Responden 62 orang

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, dapat ditinjau bahwa karyawan di BMT Taruna Sejahtera cabang Tuntang dan cabang Bawen didominasi oleh karyawan yang memiliki pendidikan terakhir di jenjang SMA (Sekolah Menengah Atas) yaitu sebanyak 35 orang. Pendidikan terakhir dominan karyawan yang relatif berada di jenjang SMA/Sederajat ini menunjukkan bahwa BMT tidak memberikan batasan jenjang pendidikan tertentu bagi karyawan. Selama karyawan dapat bekerja dengan konsiten, capable dan dapat mencapai target yang diberikan BMT, maka berada di jenjang pendidikan apapun diharapkan mereka akan tetap produktif dalam bekerja.

f. Masa Kerja Responden

Tabel 4.9

Masa Kerja Responden

NO. Masa Kerja Responden Jumlah

1. < 1 tahun 12 orang

2. 1-2 tahun 26 orang

3. 2-3 tahun 16 orang

4. 3-5 tahun 6 orang

5. > 5 tahun 2 orang

Total Responden 62 orang

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, dapat ditinjau bahwa karyawan di BMT Taruna Sejahtera cabang Tuntang dan cabang Bawen didominasi oleh karyawan yang bekerja antara 1-2 tahun yaitu sebanyak 26 orang. Masa kerja dominan karyawan BMT yang relatif masih 1-2 tahun ini tentunya akan memberikan kesan bahwa BMT sangat mengapresiasi keberadaan karyawan baru untuk meng- embangkan usahanya. Dan diharapkan karyawan tersebut memiliki semangat kerja yang besar dan lebih produktif dalam bekerja.

B. Analisa Data

Dokumen terkait