BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Magelang memiliki faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mendukung dan juga dapat menjadi hambatan. Namun demikian dalam pelaksanaannya dituntut dapat mencari alternatif terbaik dalam menghadapi dan mencari solusi setiap permasalahan yang timbul secara dinamis sesuai dengan situasi dan kondisi yang berkembang. Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Magelang adalah sebagai berikut:
1. Tantangan
a. Rendahnya akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap pembiayan perumahan;
b. Meningkatnya kebutuhan rumah layak huni dan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang baik
2. Peluang
a. Tersedianya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta dukungan anggaran bantuan keuangan Provinsi dan DAK untuk penyelenggaraan perumahan dan permukiman di daerah;
b. Keberadaaan pihak swasta/ pengembang yang berperan serta dalam penyediaan/ pemenuhan perumahan bagi masyarakat.
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang
Permasalahan didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan/kondisi yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Adapun isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi dilakukan dengan pemetaan permasalahan di setiap bidang kerja yang ada di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.1
Pemetaan Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang
NO MASALAH
POKOK
MASALAH AKAR MASALAH
1 2 3 4
1 Kurangnya ketersediaan rumah
Rendahnya Pemenuhan penambahan perumahan non MBR
Masih kurangnya fasilitasi
pengurusan perizinan perumahaan komersiil
Masih kurang menariknya investasi pada perumahan komersiil
Belum terpenuhinya perumahan untuk MBR
Masih kurang menariknya investasi pada perumahan untuk MBR Belum terpenuhinya perencanaan pembangunan perumahan MBR Kurangnya kemampuan
masyarakat (masyarakat
berpenghasilan rendah, para lansia,
dan penyandang disabilitas) mengakses perumahan 2. Kurangnya
lingkungan permukiman dengan
infrastruktur yang baik
Belum optimalnya kualitas Sarpras permukiman
Kurangnya upaya pemerintah untuk meningkatkan partisipasi Masyarakat dalam Memelihara PSU
Belum diserah Terimakannya PSUPerumahan komersial Ke Pemkot
Belum terpenuhinya perencanaan Masih adanya usulan masyarakat yang belum sesuai dengan kebutuhan
Masih terdapatnya infrastruktur permukiman yang belum memenuhi syarat
Ketidaksesuaiannya syarat
Teknis bangunan hunian
Belom optimalnya identifikasi RTLH
Belum tertanganinya RTLH untuk semua MBR
3. Belum Optimalnya Pengelolaan Tanah
Masih kurangnya fasilitasi
perencanaan penggunaan tanah
Belum lengkapnya dokumen perencanaan penggunaan tanah
Belum optimalnya pemanfaatan tanah kosong
Masih kurangnya fasilitasi
penyelesaian masalah tanah kosong
Belum optimalnya obyek reform agraria
Masih kurangnya fasilitasi obyek agraria
Belum optimalnya penyelesaian masalah ganti
Masih kurangnya fasilitasi penyelesaian masalah ganti kerugian
kerugian dan santunan tanah untuk
pembangunan
3.2. Telaahan Visi, Misi, Dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Penelaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan sesuai dengan periode kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota, yang tertuang dalam RPJMD Kota Magelang 2021-2026. Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Magelang tahun 2021-2026, visi pembangunan daerah jangka menengah Kota Magelang tahun 2021-2026, adalah :
“KOTA MAGELANG YANG MAJU, SEHAT DAN BAHAGIA”
Sedangkan misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha mewujudkan Visi. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi tersebut akan ditempuh melalui 5 (lima) Misi pembangunan daerah, antara lain :
1. Meningkatkan masyarakat yang religius, berbudaya, beradab, toleran berlandaskan IMTAQ;
2. Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia;
3. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan Inovatif;
4. Meningkatkan ekonomi masyarakat dengan peningkatan peran UMKM berbasis ekonomi kerakyatan;
5. Mewujudkan kota modern yang berdaya saing dengan peningkatan kualitas tata ruang dan infrastruktur.
Melalui tugas dan fungsinya Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang berupaya dalam mendukung pencapaian misi ke 5 (lima), sesuai dengan tujuan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang adalah membantu Walikota dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang perumahan, kawasan permukiman dan pertanahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah dengan mengidentifikasikan permasalahan yang dihadapi dalam mendukung visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota serta apa yang menjadi faktor penghambat dan pendukung pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang yang akan digambarkan dalam tabel 3.2.
Tabel 3.2.
Faktor Penghambat dan Pendorong dalam Pencapaian Visi dan Misi
Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD
Tujuan dan Fungsi Perangkat Daerah
Permasalahan Faktor
Pendorong Penghambat
Misi Ke-5
Mewujudkan Kota Modern yang Berdaya Saing Tinggi dengan Peningkatan Kualitas Tata Ruang
dan Infrastruktur
Sasaran Misi Ke-5 Meningkatnya kualitas lingkungan
permukiman
1. PROGRAM
PENGEMBANGAN PERUMAHAN
2. PROGRAM KAWASAN PERMUKIMAN
Tugas Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman :
Membantu Walikota dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang perumahan,
kawasan permukiman dan pertanahan yang menjadi Kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada
Pemerintah Daerah
Fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
• Kurangnya ketersediaan rumah RLH bagi
masyarakat (Masyarakat Berpenghasilan Rendah, Lansia, Disabilitas) 1. Kurangnya lingkungan
permukiman dengan infrastruktur yang baik 2. Belum Optimalnya
Pengelolaan Tanah
• Komitmen pemerintah untuk membangun infrstruktur permukiman
• Komitmen Pemerintah Kota untuk menyediakan RLH bagi masyarakat (Masyarakat Berpenghasilan Rendah, Lansia, Penyandang Disabilitas) yang diatur melalui Perwal dan Produk Hukum Lainnya dan dituangkan dalam Program dan Kegiatan
• Komitmen Pemerintah Kota untuk menata kawasan kumuh
• Keterbatasan / kemampuan masyarakat
• Keterbatasan Lahan
• Ketimpangan antara kebutuhan dan ketersediaan (backlog)
• Keterbatasan sarana prasarana permukiman
• Keterbatasan Kondisi bangunan permukiman
• Keterbatasan kemampuan pemerintah dalam menangani indikator Kumuh
Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD
Tujuan dan Fungsi Perangkat Daerah
Permasalahan Faktor
Pendorong Penghambat
3. PROGRAM PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN KUMUH 4. PROGRAM PENINGKATAN
PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU)
1. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya 2. Pelaksanaan kebijakan sesuai
dengan lingkup tugasnya 3. Pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya
4. Pelaksanaan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya 5. Pelaksanaan fungsi lain yang
diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas
dalam Melakukan kerjasama dengan instansi terkait dan Daerah Lain
• Peraturan perundang-undangan dari tingkat pusat sampai daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi urusan perumahan dan kawasan permukiman
• Tersedianya alokasi anggaran untuk pelaksanan tugas dan fungsi
• Hubungan tata kerja antar ASN yang harmonis
• Kesempatan untuk
meningkatkan kapabiltas dan
• Keterbatasan kemampuan pemerintah dalam penyediaan sarpras sanitasi
• Terbatasnya tenaga profesional untuk perencana teknis
• Masih kurangnya ketersediaan data dan informasi yg akurat
Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD
Tujuan dan Fungsi Perangkat Daerah
Permasalahan Faktor
Pendorong Penghambat
kemampuan aparatur dapat lebih meningkat
• Semakin kritis dan proaktif masyarakat terhadap tuntutan pembangunan di daerah
3.3. Telaah Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dalam Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah ditetapkan sebuah visi yang diarahkan untuk mencapai pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk tahun Tahun 2020-2024. Visi tersebut yaitu:
"Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong"
Untuk mencapai perwujudan visi diatas, telah dirumuskan 4 misi yaitu :
1. Memberikan dukungan teknis dan administratif serta analisis yang cepat, akurat, dan responsif kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam pengambilan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan serta penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
2. Memberikan dukungan teknis dan administratif kepada Presiden dalam menyelenggarakan pembangunan infrastruktur sumber daya air, konektivitas, perumahan dan permukiman dalam suatu pengembangan infrastruktur wilayah yang terpadu.
3. Menyelenggarakan pelayanan yang efektif dan efisien di bidang tata kelola, perencanaan, pengawasan, informasi, dan hubungan kelembagaan.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, penyelenggaraan jasa konstruksi, dan pembiayaan infrastruktur dalam mendukung penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Dengan memperhatikan visi misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2020-2024, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Dinas Perumahan dab Kawasan Permukiman Kota Magelang mengarah dan ikut mendukung pencapaian misi Kementerian:
“Memberikan dukungan teknis dan administratif kepada Presiden dalam menyelenggarakan pembangunan infrastruktur sumber daya air, konektivitas,
perumahan dan permukiman dalam suatu pengembangan infrastruktur wilayah yang terpadu”
Tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan rumusan kondisi yang hendak dituju di akhir periode perencanaan. Tujuan ini merupakan penjabaran dari visi serta dilengkapi dengan rencana sasaran strategis.
Lebih lanjut, keterkaitan antara tujuan dan sasaran strategis dijabarkan sebagai berikut:
1. Tujuan 1 : Peningkatan ketersediaan dan kemudahan akses serta efisiensi pemanfaatan air untuk memenuhi kebutuhan domestik, peningkatan produktivitas pertanian, pengembangan energi, industri dan sektor ekonomi unggulan, serta konservasi dan
pengurangan risiko/kerentanan bencana Tujuan 1 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu:
• Peningkatan kelancaran konektivitas dan akses jalan yang lebih merata bagi peningkatan pelayanan sistem logistik nasional yang lebih efisien dan penguatan daya saing.
2. Tujuan 2 : Peningkatan kelancaran konektivitas dan akses jalan yang lebih merata bagi peningkatan pelayanan sistem logistik nasional yang lebih efisien dan penguatan daya saing. Tujuan 2 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu:
• Meningkatnya konektivitas jaringan jalan nasional.
3. Tujuan 3 : Peningkatan pemenuhan kebutuhan perumahan dan infrastruktur permukiman yang layak dan aman menuju terwujudnya smart living, dengan pemanfaatan dan pengelolaan yang partisipatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tujuan 3 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu:
• Meningkatnya Penyediaan Akses Perumahan dan Infrastruktur Permukiman Yang Layak, Aman dan Terjangkau.
4. Tujuan 4 : Peningkatan pembinaan SDM untuk pemenuhan kebutuhan SDM Vokasional bidang konstruksi yang kompeten dan professional, dengan :
• Meningkatnya pemenuhan kebutuhan SDM Vokasional bidang konstruksi yang kompeten dan professional.
Berikut ditampilkan permasalahan pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang berdasarkan sasaran strategis renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang terkait dengan tupoksi dinas beserta faktor penghambat dan pendorong.
Tabel 3.3
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian PUPR beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra
Kementerian PU & PR
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman Kota
Magelang
Faktor
Penghambat Pendorong
1. Meningkatnya Penyediaan Akses Perumahan dan Infrastruktur Permukiman Yang Layak, Aman dan Terjangkau, dengan Indikator Kinerja:
Masih adanya Kawasan kumuh
• Ketimpangan antara kebutuhan dan ketersediaan (backlog)
• Keterbatasan sarana prasarana permukiman
• Keterbatasan Kondisi bangunan permukiman
• Keterbatasan kemampuan pemerintah dalam menangani
indikator Kumuh
• Terbatasnya tenaga
profesional untuk perencana teknis
• Komitmen pemerintah untuk membangun infrstruktur permukiman
• Komitmen Pemerintah Kota untuk
menyediakan RLH bagi masyarakat
• Peraturan perundang-undangan dari tingkat pusat sampai daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi urusan perumahan dan kawasan permukiman
• Tersedianya alokasi anggaran untuk pelaksanan tugas dan fungsi
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra
Kementerian PU & PR
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman Kota
Magelang
Faktor
Penghambat Pendorong
• Hubungan tata kerja antar ASN yang harmonis
• Kesempatan untuk meningkatkan kapabiltas dan kemampuan aparatur lebih terbuka sehungga kualitas dan kemampuan aparatur dapat lebih meningkat
3.4. Telaah Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah mendukung capaian visi dan misi Gubernur Jawa Tengah Tahun 2018-2023 yaitu:
"Jawa Tengah Berdikari dan Semakin Sejahtera (tetep) Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi"
Untuk mencapai visi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan misi sebagai berikut:
1. Membangun masyarakat Jawa Tengah yang religius, toleran dan guyub untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Mempercepat reformasi birokrasi yaang dinamis serta memperluas sasaran ke Pemerintah Kabupeten/ Kota;
3. Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran;
4. Menjadikan rakyat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar, lebih berbudaya dan mencintai lingkungan.
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah mendukung pencapaian misi ke-3 yaitu Memperkuat ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja untuk kemiskinan dan pengangguran dengan fokus pada peningkatan kualitas rumah dengan rumah layak huni serta memfasilitasi akses terhadap pembiayaan perumahan bagi masyarakat yang miskin dan masyarakat Non Bankable.
Tujuan, sasaran dan indicator Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasaan Permukiman dalam rangka mencapai visi misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk jangka waktu 2018-2023 adalah sebagai berikut:
1. Tujuan 1: Meningkatkan ketersediaan rumah layak huni dan kawasan permukiman yang berkualitas.
Dengan indikator:
a. Persentase rumah tangga yang memimiliki akses terhadap hunian yang layak;
b. Persentase kawasan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
Sasaran dari tujuan tersebut adalah:
1.1. Meningkatnya jumlah rumah layak huni, dengan indikator sasaran:
Persentase peningkatan jumlah Rumah Layak Huni.
1.2. Meningkatnya kualitas kawasan permukiman, dengan indikator sasaran: Persentase penurunan kawasan kumuh.
2. Tujuan 2: Meningkatkan kepastian hukum atas bidang tanah bagi Masyarakat dan pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Dengan indicator: Persentase kepastian hukum atas bidang tanah.
Sasaran dari tujuan tersebut adalah:
2.1. Meningkatnya kepastian hukum atas bidang tanah bagi masyarakat dan pembangunan untuk Kepentingan Umum, dengan indikator sasaran:
Persentase penyediaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
Strategi yang dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasaan Permukiman Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan rumah menjadi layak huni, sehat dan berwawasan lingkungan;
2. Peningkatan akses masyarakat terhadap pembiayaan perumahan;
3. Peningkatan kapasitas SDM penyelenggaraan perumahan;
4. Pengurangan Kawasan Kumuh;
5. Pengembangan PSU;
6. Peningkatan kapasitas SDM penanganan kawasan permukiman;
7. Peningkatan keterpaduan penyelenggaraan bidang perumahan, kawasan permukiman dan pertanahan;
8. Peningkatan tertib administrasi pertanahan;
9. Penanganan permasalahan pertanahan;
10. Peningkatan kapasitas masyarakat
Berikut permasalahan pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang berdasarkan sasaran strategis renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasaan Permukiman Provinsi Jawa Tengah yang terkait dengan tugas dan fungsi dinas beserta faktor penghambat dan pendorong:
Tabel 3.4
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Kota Magelang Berdasarkan Sasaran Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasaan
Permukiman Provinsi Jawa Tengah
Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasaan Permukiman
Prov Jawa Tengah
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kota
Magelang
Faktor
Penghambat Pendorong
1 Meningkatnya jumlah rumah layak huni, dengan indikator sasaran:
Persentase peningkatan jumlah Rumah Layak Huni.
a. Ketimpangan antara kebutuhan dan ketersediaan (backlog)
b. Keterbatasan Kondisi bangunan
permukiman yang sudah ada sejak lama (existing)
• Keterbatasan lahan
• Keterbatasan data terkait kebutuhan rumah
• Rendahnya
pembangunan rumah khusus MBR
• Masih adanya RTLH
• Rendahnya
penyediaan hunian khusus MBR, baik berupa rumah tapak
• Komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat;
• Terdapat sumber pendanaan yang berasal dari luar
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasaan Permukiman
Prov Jawa Tengah
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kota
Magelang
Faktor
Penghambat Pendorong
maupun rumah susun, sewa maupun hak milik
• Keterbatasam data terkait perumahan
• Sebagian Kawasan kumuh merupakan squatter (illegal)
• Permukiman berada di lokasi rawan bencana dan terkena relokasi program pemerintah
• Sebagaian wilayah kekumuhan berada di lahan milik pribadi dan atau milik pengembang sumber-sumber lain.
2 Meningkatnya kualitas kawasan permukiman, dengan indikator sasaran:
Persentase penurunan kawasan kumuh.
Keterbatasan kemampuan pemerintah dalam
menangani indikator Kumuh
• Ketimpangan antara kebutuhan dan
ketersediaan (backlog)
• Keterbatasan sarana prasarana permukiman
• Keterbatasan Kondisi bangunan permukiman
• Kondisi PSU
Permukiman yang tidak memnuhi syarat
• Komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan rumah layak huni bagi
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasaan Permukiman
Prov Jawa Tengah
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kota
Magelang
Faktor
Penghambat Pendorong
• Sebagian Kawasan kumuh merupakan squatter (illegal)
• Terbatasnya tenaga profesional untuk perencana teknis
yang berasal dari luar APBD daerah seperti APBN, CSR dan sumber-sumber lain;
3 Meningkatnya kepastian hukum atas bidang tanah bagi masyarakat dan pembangunan untuk Kepentingan Umum, dengan indikator sasaran:
Persentase penyediaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
Belum semua bidang tanah Pemerintah Kota Magelang terdata dan bersertifikat dengan baik
• Kurangnya tertib adminstrasi terhadap aset pertanahan milik daerah
• Komitmen pemerintah daerah untuk upaya
melakukan sertifikasi tanah;
• Dukungan dan koordinasi BPN untuk melakukan sertifikasi tanah milik daerah.
3.5. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS
Tinjauan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Magelang diperlukan sebagai upaya sinkronisasi antara rencana tata ruang dengan rencana pembangunan Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang, sinkronisasi tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan antara tata ruang wilayah dengan program dan kegiatan di bidang perumahan dan permukiman tata ruang dan pertanahan.
Peran dan fungsi yang cukup besar terhadap keberhasilan pencapaian seluruh kebijakan penataan ruang yang mencakup bidang bangunan gedung dan perumahan dan permukiman yang terkait dengan kebijakan penataan ruang di dalam RTRW pada kebijakan pengembangan dan pemantapan fungsi pusat pelayanan yang terkoneksi dengan sistem prasarana wilayah dalam rangka pengurangan kesenjangan antar wilayah dan berkelanjutan pembangunan.
Identifikasi isu-isu strategis kemudian dipertajam dengan tinjaun kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan. Peninjauan KLHS dan RTRW dalam penyusunan renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang bertujuan agar program/kegiatan yang diusulkan selaras dengan pembangunan yang berkelanjutan dengan mengidentifikasikan faktor penghambat dan pendukung, yang disajikan dalam table berikut :
Tabel 3.5
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Kota Magelang Berdasarkan RTRW/Isu Strategis
Beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
No RTRW/Isu Strategis
KLHS Tupoksi PD Faktor
Penghambat Pendorong 1 Strategi pengembangan
Struktur Ruang untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem Prasarana dan Sarana yang terpadu dan merata di seluruh wilayah Daerah sesuai dengan arahan penyediaan yang
berdasarkan standar dan ketentuan peraturan perundang-undangan Layanan dasar masyarakat, sebagai berikut :
Tugas Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman :
Membantu Walikota dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang perumahan, kawasan
permukiman dan pertanahan yang menjadi
• Keterbatasan lahan
• Belum
optimalnya dan kajuan dalam pelaksanaaan pelayanan dasar
• Rendahnya pembangunan rumah khusus MBR
• Masih adanya RTLH
• Sebagian
Kawasan kumuh
• Komitmen Pemerintah Kota untuk menata kawasan kumuh dalam Melakukan kerjasama dengan instansi terkait dan Daerah Lain
• Merupakan Opd yang wajib nelaksanakan pelyanan.
• Peraturan perundang-undangan dari
No RTRW/Isu Strategis
KLHS Tupoksi PD Faktor
Penghambat Pendorong Pengendalian kegiatan
permukiman;Pengembangan jaringan jalan lingkungan;
Perencanaan ruang evakuasi bencana dan jalur evakuasi bencana; Pengelolaan dan pemeliharaan ruang
evakuasi bencana; Kegiatan sosialisasi dan
pemberdayaan masyarakat sekitar jaringan irigasi
; Inventarisasi bangunan perumahan; Penataan, Pengawasan dan pengendalian kawasan perumahan sesuai dengan RDTRK dan RTRW serta peraturan terkait intensitas ruang dan sempadan bangunan; Penertiban kawasan perumahan
informal squatter area (liar);
Pengawasan, Pengendalian dan Penertiban kawasan perumahan yang tidak sesuai dengan lokasi peruntukannya; Penertiban dan pemindahan Lokasi permukiman tidak teratur di sempadan sungai atau sempadan irigasi;
Peningkatan kualitas hunian dan lingkungan hunian melalui peremajaan, perbaikan, dan pemugaran
Kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah
Fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 1. Perumusan
kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya 2. Pelaksanaan
kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya 3. Pelaksanaan
evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya 4. Pelaksanaan
administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya 5. Pelaksanaan
fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas
merupakan squatter (illegal)
• Permukiman berada di lokasi rawan bencana dan terkena relokasi program pemerintah
• Membutuhkan komitmen dari berbagai pihak
• Sebagaian wilayah kekumuhan berada di lahan milik pribadi dan atau milik
pengembang perumahan
tingkat pusat sampai daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi urusan perumahan dan kawasan permukiman
• Hubungan tata kerja antar ASN yang harmonis
• Kesempatan untuk meningkatkan kapabiltas dan kemampuan aparatur lebih terbuka sehungga kualitas dan kemampuan aparatur dapat lebih meningkat
No RTRW/Isu Strategis
KLHS Tupoksi PD Faktor
Penghambat Pendorong unit hunian, sarana
prasaranadan lingkungan perumahan informal/kumuh (Slum Area); Penyediaan, pembangunan dan
pengembangan sarana dan prasarana pendukung perumahan; Pengembangan Rusunami, Rusunawa, Rumah Khusus;
pengendalian dan penataan pembangunan perumahan oleh pengembang; Penataan perumahan di Kawasan Mantyasih
3.6. Penentuan Isu-isu Strategis
Penentuan isu strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang diperoleh dari analisis internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan tantangan pada lima tahun mendatang. Berdasarkan identifikasi permasalahan serta memperhatikan analisis terkait dengan tantangan dan peluang, faktor pendorong dan penghambat, serta hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur kota magelang, maka dapat ditetapkan isu strategis di urusan perumahan dan kawasan
Penentuan isu strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang diperoleh dari analisis internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan tantangan pada lima tahun mendatang. Berdasarkan identifikasi permasalahan serta memperhatikan analisis terkait dengan tantangan dan peluang, faktor pendorong dan penghambat, serta hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur kota magelang, maka dapat ditetapkan isu strategis di urusan perumahan dan kawasan