• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masa Tugas di Lapangan

BAB III Bentuk KKN

C. Masa Tugas di Lapangan

1. Survei dan Penyusunan Program Kegiatan

Agar program-program KKN berhasil dengan baik, kete-rangan yang lengkap dan terperinci mengenai (a) kondisi

geografis lokasi, misalnya tentang letak dan luas wilayah, topografi dan keadaan tanahnya, pemanfaatan tanah untuk mata pencaharian, dan perhubungan, (b) tata pemerintahan, (c) demografi lokasi, misalnya tentang penduduk dan mata pencahariannya, (d) potensi lokasi, seperti tingkat ekonomi dan sumberdaya manusia, (e) kesehatan lingkungan, (f) keadaan sosiologi dan kebudayaan di lokasi, (g) pendidikan, (h) kehidupan beragama, (i) industry rumah tangga, dan (j) hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah pembangunan di lokasi tersebut harus diketahui dengan baik dan memadai sebelum mahasiswa melaksanakan kegiatan di lokasi KKN. Harus pula diketahui program yang sudah disusun/diren-canakan maupun sumber daya yang dimiliki oleh wilayah yang bakal menjadi lokasi KKN. Semua keterangan tersebut (dalam kegiatan KKN UAD dinamai profil wilayah) harus disusun dalam sebuah laporan survei (dilakukan secara kole-gial dalam satu unit atau kelompok). Laporan survei tersebut harus disampaikan ke LPM sebelum mahasiswa terjun ke lokasi KKN.

Untuk KKN PPM yang lokasinya dipilih oleh pengusung program, profil wilayah tersebut harus disampaikan oleh pengusung program ke LPM. Jika dipandang tidak selaras dengan kebijakan yang ditetapkan LPM dalam pemilihan lokasi KKN, LPM berhak untuk menolak usulan mengenai lokasi tersebut.

Berdasarkan profil wilayah yang telah disusun, mahasiswa peserta KKN menyusun Rencana Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan peserta KKN selama tahap operasional. Rencanaan Program dan Kegiatan tersebut disusun oleh indi-vidu dan unit dengan format yang ditetapkan LPM.

Di atas diungkapkan bahwa program kerja disusun ber-dasarkan profil wilayah. Hal itu bukan berarti bahwa mahasiswa

tidak dapat boleh menyusun atau menawarkan program yang tidak disusun/direncanakan oleh masyarakat maupun Peme-rintah setempat. Melalui kajian yang cermat dan mendalam serta pertimbangan yang rasional maupun strategis maha-siswa dapat menyusun/menyampaikan tawaran program ke-giatan.

Untuk memperoleh profil wilayah dan agar program kerja yang disusun (baik yang berupa program maupun kegiatan yang sudah disusun/direncanakan masyarakat, Pemerintah setempat maupun yang ditawarkan mahasiswa KKN) dapat dilaksanakan dengan lancar dan berhasil dengan baik, ada sejumlah hal perlu dipertimbangkan, diperhatikan, dan/atau dilakukan.

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menyusun program kegiatan yang dilaksanakan dalam KKN adalah se-bagai berikut.

a. Potensi masyarakat, baik sumber dana maupun sumber daya yang lain. Program kerja harus mempertimbangkan dukungan dana atau sumber dana baik dari swadaya masyarakat, subsidi dari Perguruan Tinggi, stimulan dari Pemda, dan/atau sponsor.

b. Potensi sumber daya, baik teknis maupun operasional, dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat setempat. c. Nilai strategis-ekonomis. Mungkin saja sebuah program dari segi pembiayaan sangat mahal, namun program ter-sebut perlu mendapat prioritas untuk dilaksanakan karena memiliki nilai sangat strategis bagi pengembangan produksi ekonomi masyarakat desa.

d. Nilai strategis-aspiratif. Suatu program perlu mendapat prioritas untuk dilaksanakan karena program tersebut menyangkut kebutuhan masyarakat (misalnya kebutuhan akan sumber air, kebutuhan akan tempat belajar).

e. Nilai strategis-ideologis, misalnya pembangunan tempat ibadah, pembinaan pengajian anak-anak, pembentukan/ pembinaan forum komunikasi antartakmir masjid. Per-timbangan terakhir ini hendaknya lebih mendapat per-hatian dari para mahasiswa KKN UAD.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan program kegiatan, antara lain sebagai berikut:

a. maksud, tujuan, manfaat, reliabilitas, dan fleksibilitas rencana program yang disusun baik yang bersifat proyek maupun non-proyek,

b. jenis dan sifat rencana program yang disusun, apabila program itu merupakan proyek, kerja sama, swadaya, program mahasiswa, atau program universitas (UAD) c. biaya kegiatan, baik jumlah, sumber, cara menghimpun,

maupun cara mempertanggungjawabkannya, d. letak, harus jelas letak dan keadaan geografinya, e. tenaga kerja, baik yang terdapat di lokasi, peserta KKN,

maupun yang didatangkan dari luar lokasi,

f. sarana dan peralatan yang diperlukan, tersedia di lokasi atau didatangkan dari luar lokasi,

Adapun beberapa hal yang harus dilakukan oleh maha-siswa peserta KKN UAD dalam survei dan penyusunan pro-gram kegiatan (dengan arahan dan bimbingan DPL) antara lain sebagai berikut:

a. melakukan survei dengan secermat dan sedetil mungkin mengenai keadaan geologi dan geografi lokasi, tata pemerintahan, demografi lokasi, potensi lokasi, keadaan sosiologi lokasi, dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah-masalah pembangunan.

b. melakukan pertemuan dalam sebuah forum yang dihadiri masyarakat dan Kepala Dukuh serta mahasiswa KKN (dilakukan pada saat survei, dan dikoordinasikan dan/

atau dikonsultasikan terlebih dahulu oleh DPL dengan Pemerintah setempat) untuk membahas program kerja di tingkat dusun.

c. melakukan pertemuan dalam sebuah forum yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, Kepala Dukuh/ RW, Kepala Desa (dan Pamong lainnya), dan mahasiswa KKN (dilakukan pada saat survei, dan dikoordinasikan dan/atau dikon-sultasikan terlebih dahulu oleh DPL dengan Pemerintah setempat) untuk membahas program kerja di tingkat desa/kelurahan, dan

d. melakukan pertemuan dalam sebuah forum yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, Kepala Desa (atau wakilnya), Camat (atau wakilnya), DPL, dan mahasiswa KKN (di-lakukan pada saat survei, dan dikoordinasikan dan/atau dikonsultasikan terlebih dahulu oleh DPL dengan Camat setempat) untuk membahas program kerja di tingkat kecamatan.

Selain hal-hal yang perlu dilakukan di atas, mahasiswa perlu berkonsultasi dan/atau berkoordinasi dengan Pimpinan Muhammadiyah setempat. Jika KKN dilakukan atas permin-taan atau atas kerjasama dengan Muhammadiyah, beberapa hal yang harus dilakukan bisa bukan ke Pemerintah tetapi ke Pimpinan Muhammadiyah. Dalam hal demikian ini, koordi-nasi dengan Pemerintah dilakukan oleh Pimpinan Muham-madiyah.

2. Operasional di Lapangan

Dalam tahap Operasional di Lapangan ini mahasiswa KKN tinggal di lokasi KKN UAD untuk melaksanakan semua program kerja yang telah disusun pada tahap Survei dan Penyusunan Program Kegiatan. Program kerja tersebut harus diupayakan ada yang dilaksanakan (a) di tingkat dusun/ RW (disebut program unit), (b) di tingkat desa (disebut program

kelompok), dan (c) tingkat kecamatan (disebut antarke-lompok), maupun di tingkat kabupaten/kota.

Realisasi sebuah program disamping bergantung pada dukungan survei yang mendalam serta perencanaan yang matang, akan sangat ditentukan pula oleh adanya bantuan dari pemerintah dan dukungan masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa peserta KKN perlu melakukan pendekatan kon-sultatif dan koordinatif dengan pemerintah setempat serta tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Selain yang dikemukakan di atas, dalam tahap Opera-sional di Lapangan ini ada beberapa hal yang harus diperhati-kan oleh mahasiswa KKN, antara lain:

a. melakukan ta’aruf dan melaksanakan program sejak minggu pertama,

b. tidak meninggalkan lokasi KKN (bagi mahasiswa KKN Reguler)

Catatan: Apabila ada hal penting yang harus diselesaikan dengan meninggalkan lokasi, mahasiswa harus meminta izin kepada DPL (dengan mengisi Kartu Izin) dan mem-beritahukan kepada Ketua Unit atau teman di tempat pemondokan serta tuan rumah,

c. mentaati semua tata tertib yang telah diatur Pusat KKN maupun LPM UAD.

Dokumen terkait