Sebagai fasilitator Anda akan
Memperkenalkan proyek kepada pemangku kepentingan kunci, pemimpin masyarakat, perwakilan organisasi berbasis masyarakat dan perwakilan organisasi yang sudah aktif di masyarakat.
Berkolaborasi dengan tim pengelola proyek dan melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan seperti mengenali calon pelaku usaha, atau mendorong partisipasi anggota pada kelompok yang kurang diuntungkan.
Berusaha menyelaraskan arahan dari organisasi pendukung untuk
menghindari perbedaan suku bunga pinjaman atau uang saku harian bagi peserta pelatihan.
Memastikan bahwa kelompok sasaran yang paling lemah tidak mengalami marginalisasi selama proses (kecuali proyek tersebut menyasar komunitas khusus).
Mencari cara berhubungan dengan kelompok pembiayaan mikro yang telah ada di masyarakat atau mekanisme pinjaman (atau hibah) lokal di daerah tersebut.
Mendampingi anggota kelompok sasaran untuk mengenali, merencanakan dan memulai usaha kecil mereka.
Mempersiapkan format kuesioner dan melatih calon pelaku usaha untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi, juga mengenai prinsip-prinsip pengawasan dan evaluasi (P&E)
Membantu mengorganisir lokakarya APP, memastikan bahwa waktu dan lokasi pelaksaan dapat dihadiri oleh perwakilan kelompok sasaran dengan jumlah yang cukup.
Mendorong pembentukan kelompok minat bagi pelaku usaha untuk produk-produk tertentu.
Membangun mekanisme untuk memastikan bahwa informasi pasar dibagikan dengan seluruh pelaku usaha yang terkait.
Mewaspadai terjadinya konflik dan memfasilitasi dialog untuk mencapai sebuah resolusi.
Mencari cara untuk membangun hubungan yang berkelanjutan antara calon pelaku usaha dengan penyedia jasa.
Memastikan bahwa para konsultan yang melakukan survei di komunitas juga membangun kapasitas para pelaku usaha dan menjelaskan temuan mereka kepada perwakilan masyarakat.
Membangun sebuah mekanisme agar masyarakat dapat menyimpan dan menampilkan informasi yang muncul dari proses APP, seperti materi lokakarya, laporan konsultan, foto, video, dll.
Memberikan pelatihan dan motivasi bagi calon pelaku usaha agar mereka memiliki kepercayaan diri untuk memulai usaha mereka.
Mendokumentasikan tantangan-tantangan yang terjadi selama proyek dan solusi terkait yang telah dicapai untuk menyelesaikannya.
Periksa apakah Anda memiliki karakteristik berikut dan, jika tidak, minta organisasi Anda untuk mendampingi Anda menyempurnakan kemampuan Anda pada fase persiapan APP.
Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut pada diri Anda sendiri
Apakah Anda memiliki pengalaman bekerja di lapangan dan apakah Anda menikmati bekerja dengan kondisi lapangan?
Apakah Anda bisa diterima dan dihormati oleh masyarakat?
Apakah Anda memiliki pengetahuan mengenai budaya setempat di lokasi proyek (termasuk bahasa setempat)?
Apakah Anda peka terhadap gender?
Apakah Anda dapat melakukan perhitungan sederhana? Apakah Anda bisa membaca?
Apakah Anda memiliki pengalaman dalam kearsipan?
Dapatkah Anda berinisiatif untuk menggerakkan proses dan membangun hubungan dengan aktor-aktor lain?
Apakah Anda memiliki pengalaman dalam memfasilitasi proses partisipatif? Apakah Anda memiliki pengalaman tentang Penilaian Desa secara Cepat dan Penilaian Desa Partisipatif?
Apakah Anda mampu memperkuat kelompok?
Glosarium APP
Terminologi APP telah dipilih secara berhati-hati agar tetap konsisten dengan filosofi metodologi partisipatif. Anggota staf proyek dan para fasilitator harus menghindari penggunaan istilah-istilah konvensional meskipun lebih awam diketahui karena mungkin memiliki konotasi yang salah. Lebih baik menggunakan terminologi APP dan menjelaskan artinya.
Aktor-aktor: aktor langsung dan tidak langsung
Antara produsen dan konsumen, terdapat sejumlah aktor. Aktor-aktor ini dikelompokkan menjadi dua: aktor langsung, yang berada pada rantai pasar sebagai media pemasaran produk (seperti petani, pedagang, pengolah dan pengecer); dan aktor tidak langsung, yang memiliki pengaruh terhadap rantai nilai produk (seperti pembuat kebijakan, peneliti teknis dan kelompok lingkungan).
Survei dasar
Informasi dasar berasal dari sebuah survei yang dilakukan sebelum pelaksanaan intervensi. Survei tersebut menyediakan informasi mengenai sebuah situasi sebelum adanya intervensi. Informasi ini dibutuhkan untuk menilai hasil intervensi pada fase pengawasan dan evaluasi proyek.
Titik impas
Jumlah minimal produk yang dihasilkan dan dijual untuk menutup biaya produksi dan penjualan.
Arus kas
Arsip terperinci mengenai uang yang diterima dan dibayarkan oleh usaha.
Staf institusi pemerintah pusat dan APP
Pelaksanaan proses APP harus berkonsultasi dan melibatkan staf pemerintah untuk memastikan bahwa mereka mendukung pengembangan usaha. Institusi-institusi pemerintah pusat seringkali dapat memberikan dukungan untuk proses regulasi maupun dukungan teknis. Di kebanyakan negara, istilah pemerintah pusat, dalam konteks APP, merujuk pada otoritas pengembangan kehutanan nasional.
Pesaing
Bisnis atau usaha yang menjual produk serupa kepada pelanggan sasaran yang sama.
Konsumen
Seorang individu (atau keluarga) yang merupakan pembeli akhir dari sebuah produk.
Kontrak
Kesepakatan antara dua pihak yang mengikat secara hukum. Sebagai contoh, sebuah kontrak penyediaan ditandatangani antara seorang pelaku usaha dengan seorang pemasok untuk menyediakan barang pada waktu dan kondisi tertentu bersifat mengikat secara hukum.
Pelanggan
Seorang individu, firma atau institusi yang membeli sebuah produk.
Permintaan
Sejumlah produk yang diinginkan atau dibutuhkan oleh pelanggan.
Depresiasi/penyusutan
Berkurangnya nilai peralatan modal yang disebabkan oleh penggunaan normal.
Saluran distribusi
Rantai individu atau organisasi yang memindahkan produk-produk dari produser ke konsumen.
Diversifikasi
Proses pengembangan sebuah bisnis atau usaha melalui pengembangan produk atau pasar baru.
Pelaku usaha
Istilah ‘pelaku usaha’ digunakan untuk mendeskripsikan individu yang memperoleh pendapatan secara langsung dari penjualan produk mereka. Para pelaku usaha menggunakan sumber daya alam untuk menciptakan pemasukan dibanding untuk penghidupan. Istilah ‘pelaku usaha’ digunakan karena istilah tersebut tidak hanya melibatkan individu yang memperdagangkan produk, tetapi juga mereka yang memanen, menumbuhkan, mengolah, menyimpan dan memindahkannya. Istilah pelaku usaha berarti mereka memiliki kapasitas perencanaan, komitmen dan kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya terlibat pada kegiatan mencari pemasukan semata. Para pelaku usaha merupakan fokus dari APP dan mereka akan memperoleh dukungan dari fasilitator ketika mereka melaksanakan proses APP. Meskipun demikian, para pelaku usaha nantinya akan mengambil keputusan dan membuat perencanaan terkait calon usaha mereka secara independen.
Rencana Pengembangan Usaha (RPU)
Proses APP menggunakan istilah Rencana Pengembangan Usaha daripada rencana bisnis karena RPU mempertimbangkan aspek ekologis, sosial dan kelembagaan sebagai tambahan pada pertimbangan ekonomi, keuangan dan teknologi, yang biasanya difokuskan pada rencana bisnis. Rencana
usaha dan strategi-strateginya. Sebuah RPU sangatlah berguna untuk menilai potensi kemampuan sebuah usaha, mengkomunikasikan niatan usaha, memperjelas tujuan usaha pada mitra dan mendorong penyedia jasa untuk mendampingi usaha tersebut.
Ekuitas
Uang yang diinvestasikan pada sebuah bisnis oleh pemilik-pemiliknya.
Evaluasi
Evaluasi menentukan seberapa berhasil sebuah proyek dalam memenuhi tujuan-tujuannya, serta mengukur dampak dari kegiatan-kegiatan proyek. Evaluasi dilakukan pada awal proyek melalui survei dasar. Pengawasan sementara juga dilakukan selama implementasi proyek. Di akhir proyek, data dikumpulkan melalui survei akhir proyek. Hasil survei dasar dan survei akhir proyek kemudian dibandingkan. Hasil perbandingan tersebut, didukung dengan data pengawasan sementara, dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi proyek.
Fasilitator
Fasilitator mendukung dan memantau progres pelaku usaha selama proses APP. Mereka berperan untuk memberdayakan pelaku usaha agar dapat mencapai tujuan pengembangan usaha mereka melalui proses APP. Para fasilitator dapat berfungsi secara optimal ketika mereka dilibatkan dari awal proses APP. Mereka biasanya merupakan staf dari institusi mitra proyek, organisasi pemerintah atau non-pemerintah dan, terkadang, anggota kelompok profesional. Karena sifat partisipatifnya, seleksi fasilitator yang efektif pada fase sebelum pelaksanaan APP menjadi faktor keberhasilan yang penting bagi proyek.
Studi kelayakan
Investigasi sistematis terhadap calon produk atau proses, untuk memeriksa apakah usaha tersebut dapat dijalankan dan akan memberikan keuntungan yang diharapkan. Fase 2 APP meliputi studi kelayakan.
Penyedia jasa keuangan
Sebuah badan keuangan, seperti bank, institusi keuangan mikro, koperasi simpan pinjam, dll yang menyediakan pelayanan finansial kepada klien mereka jika memiliki rekening atau merupakan anggota dari institusi tersebut.
Lima aspek pengembangan usaha
Lima aspek pengembangan usaha:
• Pasar/Keuangan
• Pengelolaan sumber daya/Lingkungan
• Sosial/Budaya
• Kelembagaan/Legal
• Teknologi
Biaya tetap
Hibah
Sejumlah uang yang diberikan sebagai hak istimewa atau hak. Hibah biasanya dialokasikan oleh yayasan, unit usaha, pemerintah, bisnis atau individu kepada organisasi nirlaba atau pemerintah daerah dan tidak perlu dikembalikan.
Investasi
Pembelian yang dilakukan oleh produsen atas barang fisik, seperti peralatan yang bertahan lama atau perlengkapan, dengan harapan untuk memperkuat calon usaha.
Buku besar
Buku arsip yang memuat rangkuman informasi keuangan.
Pinjaman
Sejumlah uang yang diberikan kepada sebuah usaha dengan bunga tertentu dari penyedia jasa keuangan, dan harus dikembalikan.
Institusi pemerintah daerah dan APP
Staf dari institusi pemerintah daerah biasanya terlibat sebagai koordinator lokal untuk kegiatan-kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan usaha selaras dengan prioritas pemerintah. Mereka juga dapat memberikan dukungan kepada pelaku usaha dalam hal masalah legal (izin, dll), atau membantu menghubungkan mereka dengan program-program pendanaan dari pemerintah.
Ahli APP
Ahli APP adalah individu yang biasanya melatih pada fasilitator lapangan mengenai metodologi APP. Ia juga mendampingi fasilitator lapangan saat implementasi APP di lapangan bersama dengan para pelaku usaha.
Pasar
Sebuah tempat penjualan produk. Pasar juga berarti jaringan transaksi antara orang-orang yang ingin membeli barang atau jasa dengan individu yang memiliki sumber daya yang sesuai atau produk yang ditawarkan. Ada berbagai jenis pasar: pasar untuk bahan baku (seperti rhizoma kering untuk industri parfum), pasar untuk barang setengah jadi (seperti minyak esensial untuk industri makanan), dan pasar untuk barang jadi (seperti lap dengan serat alami). Pasar tersebut bisa bersifat lokal, daerah, nasional atau internasional.
Rantai pasar
Alur yang menjelaskan perpindahan produk dari masing-masing aktor, dari produsen ke pengguna akhir.
Lingkungan pasar atau bisnis
Kombinasi faktor ekonomi, politik, sosial-budaya, teknologi dan ekologi yang berpengaruh pada permintaan, produksi, pengolahan dan distribusi produk.
Pemasaran
Sebuah pendekatan komprehensif dalam merancang produk, mengirimkannya pada waktu dan harga yang tepat agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Pemasaran melibatkan produksi, pengolahan, promosi, distribusi dan akhirnya penjualan produk.
Marketing mix (Bauran pemasaran)/5Ps
Bauran pemasaran, yang dikenal juga dengan ‘5Ps’ terdiri dari aspek-aspek umum mengenai produk (Product), harga (Price), lokasi (Place), orang (People) dan promosi (Promotion). Variasi komponen pada bauran pemasaran digunakan untuk memotivasi pelanggan agar membeli produk. Kelompok sasaran dapat menggunakan bauran pemasaran untuk menentukan bagaimana produk diposisikan di pasar. Saat siklus perencanaan tahunan, bauran pemasaran menjadi dasar dari penentuan objektif dan strategi-strategi yang akan merespon terjadinya perubahan dalam pengembangan bisnis.
Lokasi pasar
Tempat di mana pembeli dan penjual bertemu untuk bertransaksi. Sebagai contoh, lokasi pasar bisa saja merupakan sekelompok toko yang menjual tanaman obat-obatan di sebuah kota besar atau ruang penyimpanan milik pedagang yang menjual tanaman obat-obatan di sebuah desa.
Sistem pasar
Sistem pasar adalah serangkaian faktor langsung dan tidak langsung yang terikat dan berpengaruh pada proses penyampaian produk kepada sasaran pembeli. Sebuah sistem pasar berawal dari produsen atau pengumpul dan berakhir pada konsumen. Antara produsen dan konsumen, terdapat dua jenis aktor atau pihak, aktor langsung dan tidak langsung (seperti yang dijelaskan di atas).
Survei/penelitian pasar
Survei/penelitian pasar akan mengenali calon-calon pelanggan untuk produk tertentu untuk mencari peluang pasar.
Ukuran pasar
Jumlah produk yang dibeli dalam periode tertentu (bulan, musim, tahun) yang ditunjukkan dalam volume atau nilai.
Pengawasan
Sebuah kegiatan yang berlangsung selama masa hidup usaha atau proyek. Pengawasan menunjukkan progres terkait dengan rencana kerja awal dan melihat apakah usaha atau proyek tersebut sudah di jalan yang benar. Pengawasan juga membantu menentukan perubahan yang diperlukan.
Staf LSM dan APP
Anggota staf LSM biasanya dilibatkan sebagai fasilitator proses APP pada tingkat lokal. Mereka juga bisa dilibatkan sebagai penyedia jasa, khususnya dengan menyediakan pelatihan mengenai aspek teknis sesuai kompetensi mereka, seperti pengarsipan untuk pengelolaan keuangan dasar.
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
Bahan-bahan biologis (tumbuhan atau hewan) yang berasal dari hutan alami, buatan atau yang dikelola, tanah atau pepohonan di luar hutan. HHBK meliputi buah-buahan dan kacang-kacangan, sayur-sayuran, ikan, tanaman obat, damar, esen, serat seperti bambu, rotan, palem dan rumput-rumputan.
Produk
Keluaran berbentuk barang dan jasa yang merupakan hasil masukan sumber daya alam dan/atau kerja yang digunakan untuk menghasilkannya. Sebagai contoh, tumbuhan di hutan merupakan sumber daya yang menghasilkan produk penebangan pohon dan pembagian batang dan pembagian batang adalah faktor produksi.
Keuntungan
Pemasukan usaha di luar pengeluarannya.
Pengadaan
Pembelian dari pemasok.
Perencanaan produksi
Perhitungan dan prediksi jumlah masukan yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah produk. Product development (pengembangan produk)
Konsepsi atau modifikasi produk yang sudah ada untuk menyesuaikannya pada pasar tertentu.
Promosi
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran terhadap sebuah produk dan meningkatkan penjualannya.
Sumber daya
Substansi nabati, mineral atau hewani yang tersedia di hutan atau ekosistem alami lainnya sebelum mengalami ekstraksi. Substansi tersebut merupakan cadangan calon produk.
Pendapatan
Pemasukan yang berasal dari penjualan produk atau sumber lainnya seperti bunga yang diperoleh, sewa, dll.
Simpanan
Menyisihkan sebagian uang, misalnya di bank, dan menyimpannya untuk kebutuhan yang akan datang.
Penjualan
Sebuah bagian dari proses pemasaran yang lebih besar (lihat pemasaran), penjualan adalah
tindakan untuk mendorong calon pelanggan agar membeli sebuah produk – tepatnya memperoleh kepemilikan atas produk – dengan timbal balik berupa kompensasi, biasanya uang.
Penyedia jasa
Penyedia jasa merupakan institusi keuangan atau pengembangan bisnis (seperti bank) yang
menyediakan jasa teknis dan/atau finansial berdasarkan permintaan pelaku usaha pada berbagai titik dalam rantai pasar.
Produk kayu
Produk kayu merupakan produk kayu-kayuan dari pohon, termasuk kayu industri (kayu tebang atau tumbang, kayu yang belum diolah, dan produk turunan maupun serpihan kayu), kayu bakar, arang, dan tiang berdiameter kecil.
Pedagang
Manual ini menggunakan istilah “pedagang” daripada “middlemen” karena bersifat lebih inklusif kepada perempuan dan laki-laki.
Produk hutan dan pohon
Material biologis yang berasal dari ekosistem hutan. Produk hutan dan pohon meliputi tanaman hias, tanaman dan hasil tanaman obat-obatan dan dapat dimakan, seperti rempah-rempah dan kacang-kacangan, produk makanan berbasis hewan dan kehidupan liar seperti sarang burung dan madu, produk hewan yang tidak dapat dimakan seperti bulu dan tanduk, hasil ekstraksi dan eksudasi seperti minyak esensial, damar, pewarna dan bitumen, produk serat seperti rotan dan bambu, benda kecil yang berasal dari kayu seperti kerajinan kayu, produk hasil pohon di lahan pertanian dan perkebunan seperti jeruk dan buah-buahan lain, tanaman obat-obatan dan kayu yang dihasilkan dan dipasarkan untuk keuntungan produsen lokal (sebagai contoh, dalam konteks kegiatan kehutanan masyarakat).
Penambahan nilai
Perbedaan antara harga penjualan sebuah produk dengan biaya materi dan jasa yang dibutuhkan untuk menghasilkannya disebut sebagai penambahan nilai per satuan. Penambahan nilai merupakan penciptaan nilai dari konsepsi sebuah produk hingga konsumsi akhirnya.
Rantai nilai
Sebuah rantai nilai terdiri dari kegiatan-kegiatan pembentukan nilai yang dibutuhkan untuk
membawa sebuah produk dari asalnya sebagai sumber daya menuju produksi, dan perpindahannya kepada pelanggan akhir. Kegiatan yang dimaksud meliputi pemanenan, pembersihan, transportasi, perancangan, pengolahan/produksi/transformasi, pengemasan, pemasaran, distribusi dan layanan dukungan. Rantai ini bisa bersifat lokal, nasional maupun internasional.
Analisis rantai nilai
Sebuah kerangka kerja konseptual untuk memetakan dan mengelompokkan proses ekonomi pada rantai produk secara sistematis. Proses ini menganalisis cara sebuah usaha atau kelompok menciptakan nilai pada sebuah produk.
Biaya tidak tetap
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN