• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab III GAMBARAN UMUM TENTANG LAZ PORTALINFAQ Berisi Tentang Sejarah Ringkas Berdirinya PortalInfaq, Visi,Misi

TINJAUAN TEORITIS TENTANG MANAJEMEN,ZIS ,WAKAF UANG, PENGHIMPUNAN, PENDAYAGUNAAN DAN TEKNOLOGI

B. Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS)

2. Tujuan dan Hikmah Zakat, Infaq, sedekah a.Tujuan Zakat, Infaq, sedekah

Tujuan Zakat, Infaq, sedekah dapat dikelompokkan menjadi dua jika kita tinjau dari sisi pemberi dan penerima yaitu ;

1). Bagi Pemberi

a). Mensucikan para mukmin dari penyakit bakhil yang menjadi penghalang bagi keberuntungan dan membiasakan para mukmin bersifat murah tangan yang membawa kepada keberuntungan.

‹IC\] 5 1

12 V _$:

5• ] 5

c8 fΠ5 1

cI9

>.gI _$C

[ •_I

bc 9

W ,

)' u$R `

=„ 1

[1*g. $

)I, 1*g*Ž

& C

] … I•9

45 +:1~N

FG1WI $ 1

5 : 

)'.•3@ 1N

$R 1

[C6E

)'(

&ƒŽ ƒQ

c 9 1

$’ 

…6 \

28

Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasa, 2002),jilid III h.241

dIl.? @

F“”†8$Re1~e$%

)+,

FG *$ @* R 5

KŠM

“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr : 9)

b). Mendekatkan para mukmin kepada Allah swt, dan menimbulkan perasaan bahwa kebahagiaan itu adalah dapat mengaluarkan harta di jalan Allah SWT.

c). Membawa para mukmin menepati tauhidnya dan tasyahudnya, apabila orang gemar mengeluarkan harta yang menjadi hiasan hidupnya di jalan Allah SWT. Menjadilah suatu bukti tentang kebenaran tauhidnya dan kebenaran syahadatnya.

d). Membawa para mukmin mensyukuri Tuhan yang telah memliharanya dari meminta-minta dan memberi harta yang banyak kepadanya, hingga terhindarlah ia menjadi orang fakir. Barang siapa mengeluarkan zakat, infaq dan sedekah karena rasa syukur kepada nikmat, niscaya mendapat tambahan dari Allah SWT.

€ ` 1

FG\€1e$:

) !F>

M$R

X +: W6-6\

) !† g •–B

4

M$R 1

A W6@=

[ `

—567 

˜g Ig p$R

K™M

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan ;”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7)

e). Menghindari jalan yang gelap dan tidak berujung dan menggariskan tujuan hidup untuk mencari keridhaan Allah SWT.

f). Menyedikitkan kecurangan yang membawa kesesatan.

š66E

[ `

c8ƒ?qfŒ 5

5˜6 bi $R

KIM

[1N

" 5 V

5˜O X #X• 5

K™M

“Ketahuilah ! Sesungguhnya manusia benar-benar malampau batas, karena dia melihat dirinya serba cukup:. (QS. Al-Alaq : 6 - 7)

g). Berperangai dengan perangai Allah SWT. Yaitu mencurahkan kebajikan dan rahmat kepada sesama manusia.

h). Memelihara diri jatuh kelembah kikir yang merugikan.

i). Memindahkan orang yang menerima nikmat itu ke derajat yang lebih baik yaitu dari derajat kekurangan ke derajat mencukupi.

j). Memelihara harta dari hilang percuma, jelasnya harta yang kita berikan di jalan Allah SWT. Itulah yang akan tinggal sepanjang masa, di dunia kita mendapat pujian di akhirat memperoleh nikmat.

k). Membentengkan diri dari binasa.

l). Menolak bencana kemelaratan, apabila orang fakir merasa diri tidak diperhatikan oleh orang kaya, timbullah dendam dan dengki kepada orang-orang kaya itu dan amat mudah untuk di hasut.

m). Menunaikan kewajiban dan melaksanakan anjuran Allah SWT untuk menitipkan harta-Nya kepada seorang hamba-Nya. Orang-orang fakir itu adalah orang-orang yang dibelanjai Allah SWT. Maka apabila orang-orang kaya menyampaikan harta-harta Allah SWT kepada orang-orang fakir itu, berarti ia telah menunaikan tugasnya.

n). Mengobati penyakit hati dan cinta dunia. o). Menarik rasa simpati/cinta.29

2). Bagi Penerima

a).Memelihara orang fakir dan orang miskin dari kehinaan kefakiran dan kemiskinan.

b).Menetapkan orang yang dijinakkan hatinya atas iman serta membangkitkan yang lainnya untuk masuk ke dalam islam.

c). Menolong orang-orang yang berhutang untuk mencapai kemerdekaannya. d). Membantu orang-orang yang berhutang untuk menyelesaikan perselisihan

yang terjadi.

e). Menyokong orang-orang yang berjihad di jalan Allah SWT. f). Menguatkan persekutuan manusia.

g). Memenuhi hajat orang-orang yang menyelesaikan urusan zakat. h). Memudahkan ibnu sabil dalam perjalanannya.30

29

Yusuf Qardawi, Op.cit,. h.848

30 Ibid

b. Hikmah Zakat, Infaq, sedekah

Zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda, transedental dan horizontal. Oleh karena itu zakat memiliki banyak arti dalam kehidupan manusia, terutama umat Islam. Zakat memiliki banyak hikmah, baik yang berkaitan dengan hubungan manusia dan Tuhannya maupun hubungan sosial kemasyarakatan dianatara manusia, antara lain ;

1). Menolong, membantu, membina dan membangun kaum dhuafa dan lemah papa, untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Dengan kondisi tersebut mereka akan mampu melaksankan kewajiban terhadap Allah SWT

2). Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri manusia yang biasa timbul di kala ia melihat orang – orang di sekitarnya berkehidupan cukup apalagi mewah, sedang ia sendiri tak punnya apa – apa dan tidak ada uluran tangan dari mereka (orang kaya) kepadanya. 3). Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan jiwa

(menumbuhkan akhlak mulia, menjadi rendah hati, memiliki rasa kemanusian yang tinggi) dan mengikis sifat bakhil (kikir) dan serahkan yang menjadi tabiat manusia, sehingga dapat merasakan ketenangan batin karena terbebas dari tuntunan Allah dan tuntunan kewajiban kemasyarakatan.

4). Dapat menunjang terwujudnya system kemasyarakatan Islam yang berdiri atas prinsip-prinsip ; Ummatan wahidan (Umat yang satu), musawah

(persamaan derajat, hak dan kewajiban), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan islam), dan takaful ijtima’i (tanggung jawab bersama). 5). Menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam distribusi

harta (social distribution) keseimbangan dalam kepemilikan harta (social ownership), dan keseimbangan tanggung jawab individu dalam masyarakat.

6). Zakat adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi ekonomi atau pemerataan karunia Allah dan merupakan perwujudan solidaritas social, pembuktian persaudaraan Islam, pengikat persaudaraan ummat dan bangsa sebagai penghubung antara golongan kuat dan lemah. 7). Dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan

seseorang dengan lainnya rukun, damai dan harmonis yang dapat menciptakan situasi yang harmonis aman dan tenteram lahir dan bathin. Dalam masyarakat seperti itu tidak akan timbul lagi bahaya komunisme (atheis) dan paham atau ajaran yang sesaat dan menyesatkan, sebab dengan dimensi dan fungsi ganda zakat, persoalan yang dihadapi kapitalisme sudah terjawab. Akhirnya sesuai dengan janji Allah akan tercipta sebuah masyarakat baladatun thoyyibatun wa rabbun ghofur.31