• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu :

1. Menjelaskan Kebijakan Program Kesehatan Lanjut Usia

2. Menjelaskan Pengertian Pelayanan Kesehatan Santun Lanjut Usia di Puskesmas 3. Menjelaskan Prinsip Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas

4. Menjelaskan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas 5. Menjelaskan Indikator Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas

4 Modul Pelatihan

Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

A. Kebijakan Program Kesehatan Lanjut Usia

B. Pengertian Pelayanan Kesehatan Santun Lanjut Usia di Puskesmas C. Prinsip Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas

D. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas E. Indikator Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas

IV. BAHAN BELAJAR

1. Kemenkes RI, 2015, Permenkes No 67 tahun 2015, tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas

2. Kemenkes RI, RAN Kesehatan Lanjut Usia

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Langkah 1 Pengkondisian

A. Kegiatan Fasilitator

1. Fasilitator memulai kegiatan dengan melakukan bina suasana di kelas

2. Fasilitator menyampaikan salam dengan menyapa peserta dengan ramah dan hangat. 3. Apabila belum pernah menyampaikan sesi di kelas mulailah dengan memperkenalkan diri. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, materi yang akan disampaikan.

4. Menggali pendapat pembelajar (apersepsi) tentang konsep dasar penyelenggaraan pelayanan kesehatan lanjut usia di Puskesmas dengan metode curah pendapat (brainstorming).

5. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penyampaian materi ini dan menyampaikan tujuan pembelajaran umum dan khusus dari Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas.

6. Memandu peserta tentang materi Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas.

B. Kegiatan Peserta

1. Mempersiapkan diri dan alat tulis bila diperlukan 2. Mengemukakan pendapat atas pertanyaan fasilitator 3. Memperkenalkan diri dan asal institusinya.

4. Menjawab dan menyampaikan pendapat tentang penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas.

Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas 5

Langkah 2 Penjelasan Materi A. Kegiatan Fasilitator

Memandu diskusi dan presentasi tentang:

Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas. B. Kegiatan Peserta

Mengikuti diskusi dan presentasi tentang :

Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas.

Langkah 3 Rangkuman dan Evaluasi hasil pembelajaran A. Kegiatan Fasilitator

Mengajukan pertanyaan tentang materi: Kebijakan Program Kesehatan Lanjut Usia, Pengertian Pelayanan Santun Lanjut Usia di Puskesmas, Prinsip pelayanan Lanjut Usia di Puskesmas, Kegiatan Pelayanan Lanjut Usia di Puskesmas, Indikator Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas dan merangkum hasil pembelajaran bersama-sama dengan peserta

B. Kegiatan Peserta

Menjawab pertanyaan: Kebijakan Program Kesehatan Lanjut Usia, Pengertian Pelayanan Santun Lanjut Usia di Puskesmas, Prinsip pelayanan Lanjut Usia di Puskesmas, Kegiatan Pelayanan Lanjut Usia di Puskesmas, Indikator Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas

VI. URAIAN MATERI

A. Kebijakan Program Kesehatan Lanjut Usia

Berdasarkan Regional Strategy for Healthy Aging 2013 -2018 (WHO SEARO); Yogyakarta Declaration on Ageing and Health (WHO SEARO 2013); Rencana Pembanguan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2015 -2019; Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2015 – 2019, maka sudah disusun Rencana Aksi Nasional (RAN) Kesehatan Lanjut Usia tahun 2016-2019.

Tujuan umum Kebijakan Program Kesehatan Lanjut Usia adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai lansia yang sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdayaguna bagi keluarga dan masyarakat. Sementara tujuan khususnya adalah :

1. Meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan santun Lansia

2. Meningkatnya koordinasi dengan Lintas Program, Lintas Sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat dan pihak terkait lainnya.

6 Modul Pelatihan

Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas

4. Meningkatnya peran serta dan pemberdayaan keluarga, masyarakat dan Lansia dalam upaya peningkatan kesehatan Lansia

5. Meningkatnya peran serta Lansia dalam upaya peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat

Adapun prinsip pelayanan kesehatan Lansia adalah : 1. Menjadi Lansia sehat adalah hak asasi setiap manusia

2. Pelayanan kesehatan primer adalah ujung tombak untuk tercapainya Lansia sehat yang didukung oleh pelayanan rujukan yang berkualitas

3. Partisipasi Lansia perlu diupayakan dalam setiap kegiatan baik di keluarga maupun masyarakat berupa kegiatan sosial ekonomi sesuai dengan kemampuan, minat dan kondisi kesehatannya

4. Pelayanan bagi Lansia diupayakan secara lintas disiplin dan lintas sektor

5. Pelayanan bagi Lansia perlu dilaksanakan dengan memperhatikan gender dan kesamaan hak

Kebijakan program kesehatan lanjut usia dituangkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas.

1. Pembinaan kesehatan lanjut usia terutama ditujukan pada upaya peningkatan kesehatan dan kemampuan untuk mandiri, agar selama mungkin tetap produktif dan berperan aktif dalam pembangunan.

2. Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan peran keluarga dan masyarakat serta menjalin kemitraan dengan LSM dan swasta dalam penyelenggaraan upaya kesehatan lanjut usia secara berkesinambungan.

3. Pembinaan kesehatan lanjut usia dilaksanakan melalui pendekatan holistik dengan memperhatikan nilai sosial dan budaya yang ada.

4. Pembinaan kesehatan lanjut usia dilaksanakan secara terpadu dengan meningkatkan peran, koordinasi dan integrasi lintas program dan lintas sektor

5. Pendekatan siklus hidup dalam pelayanan kesehatan untuk mencapai lanjut usia sehat dan aktif dipromosikan sebagai pengarus utamaan di setiap lini pelayanan.

6. Upaya kesehatan lanjut usia dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas, secara komprehensif meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

Kebijakan tersebut ditujukan kepada sasaran langsung yaitu pra lanjut usia (45-59 tahun), lanjut usia (60-69 tahun), dan lanjut usia risiko tinggi ( lanjut usia >70 tahun atau

Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas 7

lanjut usia dengan masalah kesehatan), keluarga, masyarakat tempat Lansia berada serta sasaran tidak langsung yaitu masyarakat luas, organisasi sosial, petugas kesehatan, maupun Ibu Hamil, bayi, balita, usia sekolah, remaja dan usia subur.

.

Rencana pengembangan program yang akan dilakukan untuk mencapai lanjut usia yang sehat adalah:

1. Pengembangan dan Penguatan Pelayanan dasar melalui pengembangan Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan Santun Lansia

2. Pengembangan Pelayanan rujukan di Rumah Sakit melalui RS yang mempunyai pelayanan Geriatri.

3. Peningkatan Pelayanan Home Care yang terintegrasi dalam perawatan kesehatan masyarakat

4. Pengembangan pelayanan Long Term Care

5. Peningkatan pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia

6. Peningkatan pemberdayaan Lansia dalam keluarga/masyarakat 7. Peningkatan pelayanan integrasi dengan Lintas Program :

8. Peningkatan kemitraan dengan Lintas Sektor, Tokoh Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi Masyarakat, swasta dan sebagainya.

9. Penguatan Pencatatan dan pelaporan yang dilihat melalui Responsivitas daerah terhadap ketersediaan dan kelengkapan data

B. Pengertian Pelayanan Kesehatan Santun Lanjut Usia di Puskesmas

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Pelayanan santun/ramah Lanjut Usia yaitu pelayanan di Puskesmas yang diberikan kepada Lanjut Usia, meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan secara proaktif, baik, sopan, memberikan kemudahan dan dukungan bagi Lanjut Usia.

Dalam menyelengarakan pelayanan kesehatan Lanjut Usia yang berkualitas dan paripurna di Puskesmas perlu didukung oleh ketersediaan sumberdaya manusia, bangunan, prasarana dan peralatan.Untuk pengembangan pelayanan kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas sebaiknya ruangan–ruangan yang dipersiapkan memenuhi syarat dari segi keamanan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi Lanjut Usia yaitu :

8 Modul Pelatihan

Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas

 Ruangan mudah dijangkau, nyaman dan aman misalnya ada di lantai satu  Aliran udara / ventilasi optimal

 Sinar matahari dapat memasuki ruangan dengan baik (pencahayaan cukup)  Pintu masuk cukup lebar untuk kursi roda

Lantai rata, mudah dibersihkan, dan tidak licin. Bila terdapat perbedaan tinggi lantai yang kecil (undakan) harus dengan warna ubin yang berbeda agar jelas terlihat

Jika terdapat perbedaan tinggi lantai (elevasi), disediakan ramp dengan pegangan di dinding

Koridor atau selasar dilengkapi dengan pegangan (handrail) pada dinding. C. Prinsip Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas dilaksanakan secara komprehensif dengan prinsip yaitu:

1. Memberikan pelayanan yang baikdanberkualitas.

2. Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana yang aman dan mudah diakses.

3. Memberikan dukungan/ bimbingan pada lanjut usia dan keluarga secara berkesinambungan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, agar tetap sehat, mandiri dan aktif.

4. Melakukan pelayanan secara pro-aktif untuk dapat menjangkau sebanyak mungkin sasaran lanjut usia yang ada di wilayah kerja Puskesmas melalui kegiatan pelayanan di luar gedung.

5. Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup sebagai salah satu pendekatan untuk mewujudkan lanjut usia yang sehat , mandiri dan aktif. 6. Melakukan kerjasama dengan lintas sektor,termasuk organisasi kemasyarakatan dan

dunia usaha dengan asas kemitraan, untuk melakukan pelayanan dan pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup Lanjut usia.

Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas 9

D. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas 1. Pelayanan kesehatan bagi pra lanjut usia

Kelompok pra lanjut usia (umur 45 – 59 tahun) merupakan kelompok usia yang akan memasuki masa lanjut usia. Untuk kelompok ini upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit serta deteksi dini penyakit merupakan prioritas pelayanan. Untuk pelayanan di Puskesmas, bagi pra lanjut usia sehat dapat mengikuti kegiatan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit bersama-sama dengan pasien lanjut usia sehat di ruangan kegiatan lanjut usia. Pasien pra lanjut usia sakit diberikan pelayanan dan penatalaksanaan sesuai dengan masalah kesehatan yang dialaminya dan selanjutnya penatalaksanaan disesuaikan dengan standar yang berlaku.

2. Pelayanan kesehatan bagi lanjut usia

Pelayanan kepada lanjut usia yang datang ke Puskesmas sebaiknya diberikan di ruangan khusus supaya lanjut usia tidak harus mengantri bersama dengan pasien umum lainnya. Tapi apabila kondisi Puskesmas tidak memungkinkan dapat dilakukan di ruangan pemeriksaan umum dengan syarat pasien lanjut usia harus didahulukan. Mekanisme pelayanan bagi lanjut usia di Puskesmas dapat dilaksanakan seperti pada alur: Loket Pendaftaran Ruangan Pemeriksaan Lanjut Usia/Ruang Pemeriksaan Umum Pengkajian Paripurna Pasien Lanjut Usia

Masalah Kesehatan Lanjut Usia

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif olehDokter

Rawat Jalan (Poliklinik)

Asesmen dan konsultasi

Kuratif primer

Intervensi psikososial

Rehabilitasi primer Ruang kegiatan Lanjut Usia

Terapi terpadu (promotif, preventif, rehabilitatif) dll Rawat Inap Rujuk ke RS Home Care LANJUT USIA

10 Modul Pelatihan

Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas

Setiap Lanjut Usia yang berkunjung ke Puskesmas pada kunjungan atau kontak pertama dengan petugas kesehatan akan dilakukan program pengkajian paripurna menggunakan Comprehensive Geriatric Assessment (CGA). Dengan CGA, tenaga kesehatan melakukan penilaian menyeluruh terhadap lanjut usia dari aspek biologis, kognitif, psikologis, dan sosial untuk menentukan permasalahan dan rencana penatalaksanaan terhadap lanjut usia.

Lanjut usia yang sehat adalah lanjut usia berdasarkan hasil pengkajian paripurna geriatri masuk dalam kategori kelompok 1 dan 2 yaitu lanjut usia yang bebas dari ketergantungan kepada orang lain atau tergantung pada orang lain tapi sangat sedikit, atau mempunyai penyakit yang terkontrol dengan kondisi medik yang baik. Bagi Lanjut Usia yang mempunyai masalah kesehatan akan diberikan pelayanan pengobatan dan konsultasi di ruang klinik Puskesmas. Prinsip layanan pasien lanjut usia di Puskesmas adalah berdasarkan hasil pengkajian paripurna geriatri. Tidak semua pasien geriatri harus dirujuk ke RS, ada kasus-kasus pasien geriatri sebenarnya masih bisa ditangani di Puskesmas.

Pengkajian paripurna pasien geriatri di Puskesmas bertujuan untuk menggolongkan pasien lanjut usia yang datang di Puskesmas apakah pasien tersebut termasuk pasien lanjut usia yang sehat/dengan ketergantungan ringan, pasien geriatri yang harus dirujuk ke RS atau pasien geriatri yang masih bisa dilayani di Puskesmas. Kegiatan pelayanan kesehatan lanjut usia terbagi juga atas kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung.

Kegiatan di luar gedung berupa:

a. Pelayanan di posyandu/paguyuban/perkumpulan lanjut usia

Posyandu Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia di masyarakat dimana proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan masyarakat itu sendiri dan dilaksanakan bersama oleh masyarakat, kader, lembaga swadaya masyarakat, lintas sektor, swasta dan organisasi sosial dengan menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif.

Jenis pelayanan yang diberikan: - Pelayanan kesehatan

Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas 11

- Kegiatan olah raga

- Kegiatan non kesehatan di bawah bimbingan sektor lain - Perawatan lanjut usia di kelompok

b. Perawatan lanjut usia di rumah (Home Care)

Ruang lingkup pelayanan keperawatan lanjut usia di rumah meliputi :

1) Pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif bagi Lanjut usia dalam kontek keluarga

2) Melaksanakan pelayanan keperawatan langsung (direct care) dan tidak langsung (indirect care) serta penanganan gawat darurat

3) Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi Lansia dan keluarganya tentang kondisi kesehatan yang dialami Lansia dan penanganannya

4) Mengembangkan Pemberdayaan Lansia, pengasuh dan keluarga dalam rangka meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik

c. Pelayanan di panti Lanjut Usia

Kegiatan yang dilakukan pada saat kunjungan di panti adalah:  Penyuluhan kesehatan

 Senam/latihan fisik

 Pemeriksaan kesehatan untuk deteksi dini penyakit  Pemeriksaan laboratorium sederhana

 Pengobatan  Konseling

 Rujukan apabila ada lanjut usia yang sakit dan tidak bisa ditangani di Puskesmas usia

E. Indikator Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas

Beberapa indikator yang dapat dipergunakan untuk menilai perkembangan program kesehatan lanjut usia di Puskesmas adalah sebagai berikut :

1. Indikator Input

a. Jumlah petugas terlatih

b. Ketersediaan dana untuk kegiatan kesehatan usia lanjut

c. Ketersediaan sarana: KMS, Buku Pemantauan Kesehatan Pribadi Lanjut Usia, Lansia KIT .

12 Modul Pelatihan

Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas

d. Frekwensi pertemuan koordinasi e. Jumlah kelompok usia lanjut yang ada.

f. Jumlah kader kesehatan usia lanjut yang aktif.

g. Pedoman-pedoman yang ada tentang kesehatan lanjut usia 2. Indikator Proses.

a. Frekuensi penyuluhan kesehatan berkala

b. Frekuensikegiatan deteksi dini kesehatan Lanjut Usia c. Frekuensi kegiatan konseling kesehatan Lanjut Usia d. Jumlah Pasien Geriatri yang dirujuk

e. Frekuensi kegiatan senam Lanjut Usia f. Jumlah Kelompok Lanjut Usia yang dibina g. Frekuensi pembinaan ke Panti Werda

h. Ada atau tidak proses pencatatan dan pelaporan termasuk kelengkapannya. 3. Indikator Output

a. Presentase angka cakupan pelayanan kesehatan LanjutUsia b. Persentase Lanjut Usia yang dirujuk ke rumah sakit

c. Persentase Kelompok/Posyandu Lanjut usia yang aktif d. Persentase Lanjut Usia yang mandiri.

e. Persentase lanjut usia yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional

Untuk menentukan keberhasilan program sebagai gambaran atau perbandingan variabel-variabel yang diukur (indikator), diperlukan suatu batasan ukuran berupa target yang direncanakan program. Target secara relatif dapat direncanakan atau ditentukan sendiri oleh masing-masing pelaksana di daerah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang ada, disetiap jenjang administrasi mulai dari Puskesmas, Kabupaten/Kota dan Provinsi.

Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas 13

Secara nasional untuk indikator yang dipantau adalah :

No INDIKATOR TARGET

2016 2017 2018 2019 1 Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun lanjut usia

20% 30% 40% 50%

2 Jumlah RS yang menyelenggaran layanan

geriatri terpadu 12 15 20 26

3 Persentase Puskesmas dengan

Posyandu/Posbindu Lansia aktif di setiap desa

20% 30% 40% 50%

4 Persentase Puskesmas melaksanakan

home care Lanjut usia 10% 15% 20% 25%

5 Persentase Lansia yang mendapatkan

pelayanan 25% 35% 50% 75%

Definisi Operasional Indikator Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun lanjut usia adalah :

Puskemas yang melakukan sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, yaitu dilakukan oleh Petugas terlatih tentang pelayanan kesehatan Lansia dan geriatri

2. Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana yang aman dan mudah diakses

3. Melakukan pelayanan secara pro-aktif, dimana minimal membina 50% desa yang mempunyai Posyandu/Posbindu Lansia

4. Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup Monitoring-evaluasi merupakan salah satu upaya untuk melihat sejauh mana program dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, tujuan, prosedur dan peraturan yang ditetapkan. Monitoring dan evaluasi kegiatan dapat dilakukan dengan cara :

Memanfaatkan data hasil pencatatan dan pelaporan secara berkala, yang meliputi aspek masukan, proses dan luaran.

Pengamatan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan untuk mengetahui kemajuan dan hambatan yang ada.

14 Modul Pelatihan

Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas

Studi atau penelitian khusus, untuk mengetahui dampak dari pembinaan kesehatan usia lanjut yang sudah dilaksanakan

VII. DAFTAR PUSTAKA

1. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas, Tahun 2015

Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas 15

MATERI INTI 1

PENGKAJIAN PARIPURNA

PASIEN GERIATRI

16 Modul Pelatihan

Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas 17

MATERI INTI 1

PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN GERIATRI

I. DESKRIPSI SINGKAT

Pasien geriatri memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dari pasien dewasa pada umumnya. Selain itu pasien geriatri menunjukkan sejumlah gejala yang khas terdapat pada kelompok populasi ini.

Karena karakteristik pasien geriatri berbeda maka diperlukan pendekatan khusus. Pendekatanyang berorientasi bio-psiko-sosial mutlak diperlukan agar penatalaksanaannya paripurna. Pengkajian paripurna ini sendiri merupakan instrumen dasar yang harus dimiliki oleh setiap dokter , perawat , tenaga gizi, tenaga keterapian fisik dan lain-lain yang mengelola pasien geriatri sesuai dengan kompetensinya masing-masing.

Pengkajian paripurna pasien geriatri bertujuan untuk mengelola pasien geriatri secara paripurna dengan mengkaji aset yang masih dimiliki pasien dan menggunakan aset tersebut untuk mencapai tujuan pengelolaan.

Modul ini akan menguraikan langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh petugas kesehatan dalam melakukan pengkajian paripurna pasien geriatric

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):

Setelah menyelesaikan materi ini, peserta mampu melakukan pengkajian paripurna pasien geriatri

B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) :

Setelah mengikuti modul ini peserta akan memiliki kemampuan untuk, 1. Menjelaskan pengertian dan karakteristik pasien geriatri

2. Menjelaskan pengertian, tujuan dan manfaat Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)

3. Menjelaskan prinsip P3G

18 Modul Pelatihan

Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

1. Pengertian dan karakteristik pasien geriatri 2. Pengertian, tujuan dan manfaat P3G 3. Prinsip P3G

a. Spektrum model hubungan kerja inter disiplin b. Telaah cost effectiveness P3G

4. Pengkajian multidimensi pada P3Gdi Puskesmas dan di rumah a. Status fisik

b. Status fungsional,

c. Status mental dan kognitif d. Status nutrisi

e. Status sosial

IV. BAHAN BELAJAR

1. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Di Puskesmas 2. Buku ajar Geriatri, Undip

V. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Langkah 1: Pengkondisian peserta (5 menit)

1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Fasilitator menyampaikan materi yang akan disampaikan dan kaitannya dengan materi sebelumnya. Sampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan yang akan disampaikan, dengan menggunakan bahan tayang.

2. Fasilitator menggali pengetahuan peserta tentang Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G).

Langkah 2. Penyampaian Materi (40 menit)

1. Fasilitator menyampaikan paparan seluruh materi sesuai urutan pokok bahasan dan sub pokokbahasan dengan menggunakan bahan tayang

2. Fasilitator menyampaikan materi dengan metode ceramah, tanya jawab, curah pendapat dan latihan kasus.

Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas 19

Langkah 3. Latihan Kasus (80 menit)

1. Fasilitator menyampaikan beberapa penugasan latihan kasus tentang Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)

2. Fasilitator mengevaluasi hasil penugasan dan membahas bersama dengan peserta Langkah 4. Rangkuman dan Kesimpulan (10 menit)

1. Fasilitator merangkum hal-hal penting dari materi yang disampaikan 2. Fasilitator membuat kesimpulan.

VI. URAIAN MATERI

A. Pengertian dan Karakteristik Pasien Geriatri Pengertian pasien geriatri

Geriatri berasal dari kata gerontos dan iatros (penyakit); jadi jelas bahwa ilmu geriatri adalah bagian dari ilmu kedokteran dan gerontologi yang khusus mempelajari kesehatan dan penyakit-penyakit pada lanjut usia. Organisasi Kesehatan Sedunia kantor Asia Selatan dan Tenggara (WHO SEARO / WHO South East Asia Regional Office) di New Delhi, batasan lanjut usia untuk Indonesia sampai saat ini masih 60 tahun ke atas. Pasien lanjut usia pun mengacu pada ketentuan bahwa ia berusia 60 tahun ke atas. Sedangkan pasien geriatri mengacu pada pengertian bahwa selain berusia 60 tahun ke atas juga memiliki beberapa ciri tertentu yang membedakannya dari pasien lanjut usia.

Karakteristik Pasien Geriatri

Pasien geriatri memiliki beberapa ciri khas yaitu: multipatologi, tampilan gejala dan tanda tak khas, daya cadangan faali menurun, biasanya disertai gangguan status fungsional dan di Indonesia pada umumnya dengan gangguan nutrisi.

Multipatologi mengacu pada pengertian bahwa seorang pasien geriatri memiliki lebih dari satu penyakit pada saat yang sama. Penyakit-penyakit yang diderita biasanya merupakan akumulasi penyakit degeneratif yang telah melekat pada dirinya selama bertahun-tahun dan karena suatu kondisi akut tertentu mengakibatkan pasien harus dirawat di rumah sakit atau menjadi terpaksa terbaring di rumah (bedridden). Kondisi multipatologi mengakibatkan gejala dan tanda yang muncul pada seorang pasien menjadi tidak jelas.

Gejala dan tanda (sign and symptom) pasien geriatri biasanya tidak khas lagi.

Dokumen terkait