• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

B. Kartu Menuju Sehat 1.Definisi 1.Definisi

3. Tujuan Penggunaan KMS

Menurut Kementrian Kesehatan RI (2010) tujuan umum penggunaan KMS adalah mewujudkan tingkat tumbuh kembang dan status kesehatan anak balita secara optimal. Adapun tujuan khususnya meliputi :

a. Bagi orang tua balita

Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya.Dianjurkan agar setiap bulan membawa balita ke posyandu untuk ditimbang. Apabila ada indikasi gangguan pertumbuhan (berat badan tidak naik) atau kelebihan gizi, orang tua balita dapat melakukan tindakan perbaikan, seperti memberikan makan lebih banyak atau membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk berobat.Orang tua balita juga dapat mengetahui apakah anaknya telah mendapat imunisasi tepat waktu dan lengkap dan mendapatkan kapsul vitamin A secara rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan (Kemenkes, 2010).

b. Bagi kader

KMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan pemberian kapsul vitamin A serta menilai hasil penimbangan.Bila berat badan tidak naik 1 kali kader dapat memberikan penyuluhan tentang asuhan dan pemberian makanan anak.Bila tidak naik 2 kali atau berat badan berada di bawah garis merah kader perlu merujuk

ke petugas kesehatan terdekat, agar anak mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

KMS juga digunakan kader untuk memberikan pujian kepada ibu bila berat badan anaknya naik serta mengingatkan ibu untuk menimbangkan anaknya di posyandu atau fasilitas kesehatan pada bulan berikutnya.

c. Bagi petugas kesehatan

Petugas dapat menggunakan KMS untuk mengetahui jenis palayanan kesehatan yang telah diterima anak, seperti imunisasi dan kapsul vitamin A. Bila anak belum menerima pelayanan maka petugas harus memberikan imunisasi dan kapsul vitamin A sesuai dengan jadwalnya.Petugas kesehatan juga dapat menggerakan tokoh masyarakat dalam kegiatan pemantauan pertumbuhan. KMS juga dapat digunakan sebagai alat edukasi kepada para orang tua balita tentang pertumbuhan anak, manfaat imunisasi dan pemberian kapsul vitamin A, cara pemberian makan, pentingnya ASI eksklusif dan pengasuhan anak. Petugas dapat menekankan perlunya anak balita ditimbang setiap bulan untuk memantau pertumbuhannya (Kemenkes, 2010).

4.DasarPembuatan Kurva pada KMS

Kurva / grafik pertumbuhan pada KMS dibuat berdasarkan standar buku WHO-NCHS yang disesuaikan dengan situasi Indonesia.Batas

kurva bagian atas adalah persentil ke-50 dari berat badan rata-rata anak laki-laki dan garis bawah adalah persentil ke-3 dari berat badan anak perempuan.

Kurva pertumbuhan tersebut dibagi dalam 5 kelompok (blok) sesuai dengan skala berat dalam kg dan garis datar yang merupakan skala umur menurut bulan. Kelompok 1 adalah untuk bayi berusia 0-12 bulan, kelompok 2 adalah untuk usia 13-24 bulan, kelompok 3 adalah untuk usia 25-36 bulan, kelompok 4 adalah untuk usia 37-48 bulan, dan kelompok 5 adalah untuk usia 49-60 bulan.

Dalam setiap kelompok kurva terdapat garis melengkung yang menggambarkan pola pertumbuhan berat badan, berupa garis berwarna merah dengan pita kuning, hijau muda, dan hijau tua. Masing-masing warna tersebut mempunyai dasar dan makna sebagai berikut :

1. Garis merah dibentuk dengan menghubungkan angka yang dihitung dari 70% median baku WHO-NCHS.

2. Dua pita kuning yang berada di atas garis merah, berturut-turut merupakan batas atas 75% dan 80% dari median baku WHO-NCHS. 3. Dua pita warna hijau muda di atas pita kuning, berturut-turut

merupakan batas atas 85% dan 90% median baku WHO-NCHS. 4. Dua pita warna hijau tua di atas pita warna hijau muda, berturut-turut

5. Dua pita warna hijau muda dan kuning paling atas, masing-masing bernilai 5% dari median baku adalah daerah di mana anak-anak sudah mempunyai kelebihan berat badan.

Dari pengukuran kurva pertumbuhan BB, hasil berikut ini dapat di interprestasikan :

a. Apabila pada pengukuran arah garis meningkat (mengikuti arah kurva), berarti pertumbuhan anak baik.

b. Apabila pada pengukuran arah garis mendatar,berarti pertumbuhan kurang baik sehingga anak memerlukan perhatian khusus.

c. Apabila pada pengukuran arah garis menurun, berarti anak memerlukan tindakan segera.

Dari interprestasi tersebut dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan anak baik apabila mengikuti arah lengkungan kurva.Kedudukan anak pada kurva merupakan keadaan presentasi atau presentil tertentu. 5. Interprestasi Pertumbuhan Balita Dengan KMS

Menurut Depkes RI (2001) pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS, dan antara titik berat badan KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis. a. Balita naik berat badannya bila :

Gambar 2.1

Sumber : Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008).

2) Grafik pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.

Gambar 2.2

Sumber : Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008).

b. Balita tidak naik berat badannya bila :

1) Garis pertumbuhan turun atau garis pertumbuhannya mendatar,

Gambar 2.3

Sumber : Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008).

2) Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya.

Gambar 2.4

Sumber : Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008).

c. Berat badan balita dibawah garis merahartinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu pehatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

Gambar 2.5

Sumber : Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008).

d. Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik (3T), artinya balita mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

Gambar 2.6

Sumber : Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008).

e. Balita tumbuh baik bila : garis berat badan anak setiap bulannya.

Gambar : 2.7

Sumber : Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008).

Sementara Wijono (2009) membagi interprestasi pertumbuhan balita dengan KMS sebagai berikut :Tetap pada pita warna yang sama atau berpindah ke pita warna yang lebih atas.

1. Pertumbuhan tidak baik : bila berat badan bulan ini bertambah tetapi grafik di KMS berpindah ke pita yang lebih rendah.

2. Pertumbuhan tidak baik bila berat badan ini dibandingkan dengan bulan lalu : sama nilainya (tetap) atau lebih rendah (berkurang). 6. Cara Pengisian Kartu Menuju Sehat

Berdasarkan Depkes 2000 menunjukkan bahwa Pertumbuhan balita dapa diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS, dan dihubungkan antara titik berat badan pada KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini.

Pada penimbangan pertama, sebelum anak ditimbang, kolom-kolom pada KMS yang berkaitan dengan identitas anak dan orng tua diisi terlebih dahulu. Pada halaman muka KMS, nama anak dan nomor pendaftaran diisi sesuai dengan nomor registrasi yang ada di posyandu.

Kolom identitas yang tersedia pada halaman dalam KMS balita diiisi dengan nama posyandu, tanggal pendaftaran, nama balita, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir balita, berat badan lahir, nama orang tua, dan alamat. Berat badan lahir yang diisikan adalah angka hasil penimbangan berat badan anak saat dilahirkan, dalam satuan gram.Kemudian angka ini dicantumkan dalam grafik KMS pada bulan “0”.Selanjutnya, bulan lahir anak dicantumkan pada kolom 0, kemudian semua kolom bulan diisi secara berurutan.Misalnya, bulan lahir anak September 2000, maka

dicantumkan bulan September 2000 di kolom tersebut.Kemudian, semua kolom bulan Oktober 2000, November 2000, dan seterusnya diisi.

Setelah anak ditimbang, titik berat badannya diletakkan pada titik temu garis tegak (sesuai dengan bulan penimbangan) dan garis datar (berat badan). Contohnya, berat badan syila pada penimbangan bulan Agustus adalah 7,5 kg. Apabila ini adalah peimbangan pertama maka hanya ada satu titik berat badan dan tidak dapat dibuat garis.Sedangkan apabila ini merupakan penimbangan lanjutan, maka titik berat badan bulan ini dengan bulan sebelumnya dihubungkan dalam bentuk garis lurus.Jika jarak antara penimbangan bulan ini dan penimbangan sebelumnya lebih dari satu bulan, maka titik berat badan bulan ini tidak dapat dihubungkan dengan titik berat badan sebelumnya.

7. Interpretasi grafik pertumbuhan dan saran tindak lanjut

Dokumen terkait