• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Kartu Menuju Sehat Balita di Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Kartu Menuju Sehat Balita di Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang selatan"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi Diajukan Sebagai Tugas Akhir Strata-1 (S-1) pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh:

Roseliana

108104000043

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

Nama : Roseliana

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 01 September 1990

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl.Ir.H.Juanda Gg. Saman RT 005 RW 01

no.50 Cempaka Putih Ciputat Timur Tangerang Selatan 15412

Anak ke : 3 dari 3 bersaudara

Telepon : 085781683825

E-mail : rully_luchu@yahoo.com Riwayat Pendidikan :

1. TK AISYIYAH Ciputat tahun 1995-1996 2. SDN Gintung 1 tahun 1996-2002 3. SMP Muhammadiyah 17 tahun 2002-2005 4. MAN 4 Model Jakarta tahun 2005-2008 5. S1 Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2008-2012 Pengalaman Organisasi :

1. Anggota Paskibra SMP Muhammadiyah 17 tahun 2003-2004 2. Bendahara Karang Taruna IKRAMA tahun 2004-2009

(6)

1. Seminar Keperawatan ““Cultural Approach in Holistic Nursing Care in Globalization Era”Tahun 2009

2. Seminar Profesi ”Keperawatan Islami, Penerapan dalam Praktek dan Kurikulum Pendidikan Perawat di Indonesia” Tahun 2010

(7)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Skripsi, Januari 2013

Roseliana, NIM: 108104000043

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kartu Menuju Sehat Balita Di Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan

xx + 75 halaman + 14 tabel + 2 bagan + 7 lampiran ABSTRAK

Semua balita wajib memiliki kartu menuju sehat dan membawa kartu menuju sehat tersebut setiap melakukan kunjungan ke posyandu. Kartu menuju sehat berfungsi sebagai alat bantu pemantauan gerak pertumbuhan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang kartu menuju sehat balita di Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain deskriptif yang dilakukan pada 31 ibu di Puskesmas Ciputat Timur yang dilaksanakan pada bulan November 2012.Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling Instrumen penelitian ini berupa kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang kartu menuju sehat di Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan yaitu 71% adalah baik , 16,1% kurang dan 12,9% dalam kategori baik. Pengetahuan ibu tentang pengertian kartu menuju sehat 41,9% adalah cukup, 38,7% baik dan 19,4% dalam kategori kurang . Pengetahuan ibu tentang tujuan penggunaan kartu menuju sehat 71% adalah baik, 29%kurang. Pengetahuan ibu tentang cara interpretasi kartu menuju sehat 64,5% cukup adalah cukup, 19,4% kurang dan baik 16,1% dalam kategori baik.Berdasarkan hasil penelitian untuk peningkatan pengetahuan diperlukan pengarahan tentang kartu menuju sehat.Selain itu, untuk ibu disarankan agar lebih memperhatikan kualitas pertumbuhan balitanya dan bagi petugas kesehatan dapat memberikan motivasi bagi kader untuk dapat memberikan informasi yang tepat tentang kartu menuju sehat.

(8)

SCHOOL OF NURSING

ISLAMIC STATE UNIVERSITY (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Undergraduates Thesis, January 2013 Roseliana, NIM: 108104000043

Descriptionof Mother KnowledgeAbout Healthy Card For Under Five Children InCiputat Timur Health Care Service South Tangerang City

xx + 75 pages + 14 tables + 2 charts + 7 attachments ABSTRACT

Every under five required to have healthy the card towards the card and brough titto health every make a visit to then eighborhood health center. Cards to health serves as a tool for monitoring the motion of growth. This study aims to reveal the mother's knowledge abou tthe card towards healthy under five in East Ciputat Community Health Center South Tangerang city. Type of research is a quantitative descriptive design conducted on 31 mothers in East Ciputat Community Health Center that was conducted in November 2012. Purposive sampling technique with a sampling instrument was a questionnaire study. The results of this study indicate that maternal knowledge aboutthe card to health in East Ciputat Community Health Cente rSouth Tangerang city was good at 71%, 16.1% and 12.9% less than in either category. Maternal knowledge about the understanding of the card towards healthy 41.9% is sufficient, 38.7% and 19.4% both in the category ofless. Maternal knowledge about the intended use of the card towards healthy 71% is good, 29% less. Maternal knowledge on how to towards healthy interpretation of the card is pretty enough 64.5%, 19.4% and good 16.1% less in either category. According to the results of research to increase knowledge about then ecessary guidance to health the card. In addition, for mothers are advised to pay more attention to the quality of toddler growth and health workers can provide motivation for the volunteers to be able to provide accurate information about the card to health.

(9)

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1.

Ayah dan mamaku tercinta, terima kasih atas seluruh kasih sayang,

cinta, nasehat, kesabaran, pengorbanan serta motivasi kalian buat selly

selama ini baik secara moril, materil, maupun spiritual yang banyak

memberikan motivasi dan arti dalam setiap langkah hidup selly sehingga

mampu mengantarkan selly pada suatu keberhasilan meraih satu dari

sekian banyak cita-cita yang selly punya. LOVE U AYAH DAN

MAMA, Selly sayang kalian.

2.

Kakak-kakakku tersayang (yusril, syaiful, syoffa, elinda) terima kasih

atas dukungan dan doa kalian untuk adekmu selly.

3.

Seseorang yang selalu memberikan motivasi dan nasehat selama ini serta

member inspirasi dalam hidupku, mas daru terima kasih atas segala cinta

dan kasih sayang yang selalu kau curahkan buat selly.

4.

Keluarga besar Saman, terima kasih atas dukungan dan doa kalian.

5.

Sahabat terbaikku (Rosita) yang telah memberikan motivasi dan doanya.

6.

Sahabat-sahabatku (Wensil, Sopiah, Nurfatimah, Rizky A, Sri Fit, Sri

Kus,Yuniska dan Novi F ). Terima kasih untuk support dan doanya.

7.

Teman-teman seperjuangan PSIK angkatan 2008, thanks buat doa dan

(10)

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillahi rabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal skripsi yang berjudul “ Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Kartu

Menuju Sehat Balita di Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang selatan”.

Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan sehingga penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis sadar bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof, DR (hc). Dr. Muhammad Kamil Tadjuddin, Sp. And, selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. H.M. Djauhari W, AIF., PFK, selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes, selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

(11)

Studi Ilmu Keoperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Ibu Irma Nurbaeti, S.Kep, MKep, Sp.Mat, selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan masukan, pengarahan, perhatian, dan semangat kepada penulis.

7. Ibu Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS selaku pembimbing I dan Ibu Ernawati, S.Kp,. M.Kep,.Sp.KMB selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya untuk memberikan masukan, nasehat, petunjuk dan arahan serta motivasi kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

8. Bapak dan ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengajarkan dan membimbing penulis, serta staff akademik (Bpk Azib Rosyidi S.Psi dan Ibu Syamsiah) atas bantuannya yang telah memudahkan penulis dalam proses belajar di PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Segenap jajaran staf dan karyawan Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN yang telah banyak membantu dalam menyediakan referensi-referensi sebagai bahan rujukan skripsi.

10.Kepala Puskesmas Ciputat Timur beserta staf, yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

(12)

S.E. dan Kakak Elin yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa yang tiada henti.

13.Keponakan penulis Fakhri, Syila dan Nazeefa yang telah menjadi inspirasi dalam menyusun skripsi ini.

14. Abdul Latief Prabowo Wijayandaru, S.H. yang telah menjadi motivator sehingga penulis selalu semangat dalam menyusun skripsi ini.

15.Teman-teman seluruh angkatan 2008 yang telah bersama-sama dengan penulis melewati sehari-hari baik suka maupun duka dalam menyelesaikan kuliah di PSIK UIN Jakarta.

16.Responden Puskesmas Ciputat Timur yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak dijumpai kekurangan dan kelemahan.Oleh karena itu, penulis mengharapakan saran dan kritik yang membangun dari pembaca sekalian untuk menambah kesempurnaan skripsi ini.Semoga kebaikan semua pihak yang telah membantu terselesaikanya skripsi ini mendapat balasan dari Allah SWT.Amin.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jakarta, 02 April 2013

(13)

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pernyataan ... iv

Riwayat Hidup ... v

Abstrak ... vii

Abstract ... viii

Lembar Persembahan ... ix

Kata Pengantar ... x

Daftar Isi ... xiii

Daftar Tabel ... xviii

Daftar Gambar dan Bagan ... xix

Daftar Lampiran ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Pertanyaan Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

1. Tujuan Umum ... 5

2. Tujuan Khusus ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

(14)

A. Pengetahuan ... 8

1. Definisi Pengetahuan ... 8

2. Tingkat Pengetahuan ... 8

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ... 11

4. Pengukuran pengetahuan ... 13

B. Kartu Menuju Sehat ... 13

1. Definisi kartu menuju sehat ... 13

2. Fungsi kartu menuju sehat ... 14

3. Tujuan Penggunaan kartu menuju sehat ... 15

4. Dasar pembuatan kurva pada kartu menuju sehat ... 16

5. Interpretasi pertumbuhan balita dengan kartu menuju sehat.... 18

6. Cara pengisian kartu menuju sehat ... 26

7. Interpretasi grafik pertumbuhan dan saran tindak lanjut ... 28

C. Anak Balita... 30

1. Definisi balita ... 30

2. Karakteristik balita ... 30

3. Tumbuh kembang balita ... 31

D. Penelitian Terkait ... 33

E. Kerangka Teori ... 34

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 35

A. Kerangka Konsep ... 35

(15)

A. Desain Penelitian ... 41

B. Variabel penelitian ... 41

C. Lokasi penelitian ... 41

1. Lokasi ... 41

2. Waktu ... 42

D. Populasi dan Sampel ... 42

1. Populasi ... 42

2. Sampel ... 42

E. Teknik pengambilan sampel ... 45

F. Pengumpulan data ... 45

G. Instrumen penelitian ... 45

H. Teknik pengumpulan data ... 47

I. Teknik Uji Instrumen Penelitian ... 49

1. Uji Validitas ... 49

2. Uji Reabilitas ... 50

J. Pengolahan Data ... 51

K. Analisis Data ... 52

L. Etika Penelitian ... 53

BAB V HASIL PENELITIAN ... 55

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 55

B. Analisis Univariat... 58

1. Gambaran Karakteristik responden ... 58

(16)

c. Pekerjaan ... 60

d. Pendapatan ... 60

2. Gambaran pengetahuan ibu tentang kartu menuju sehat ... 61

a. Pengetahuan ibu tentang pengertian ... 62

b. Pengetahuan ibu tentang tujuan penggunaan ... 63

c. Pengetahuan ibu tentang cara interpretasi ... 65

BAB VI PEMBAHASAN ... 67

A. Karakteristik Responden ... 67

1. Umur ... 67

2. Pendidikan ... 68

3. Pekerjaan ... 69

4. Pendapatan ... 69

B. Distribusi pengetahuan responden tentang kartu menuju sehat ... 70

C. Keterbatasan Peneliti ... 73

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

1. Pengetahuan Ibu tentang Pengertian Kartu Menuju Sehat ... 74

2. Pengetahuan Ibu tentang Tujuan Penggunaan Kartu Menuju Sehat ... 74

3. Pengetahuan Ibu tentang Cara Interpretasi Kartu Menuju Sehat .... 74

B. Saran ... 75

1. Bagi institusi pendidikan ... 75

(17)
(18)

1. Tabel 2.1 interpretasi pada sekali penimbangan ... 28

2. Tabel 2.2 interpretasi dua kali penimbangan atau lebih ... 28

3. Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 36

4. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur ... 58

5. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 59

6. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 60

7. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan ... 60

8. Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang KMS ... 61

9. Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Pengertian Kartu Menuju Sehat ... 62

10.Tabel 5.7Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentangPengertian KMS berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Pendapatan ... 62

11.Tabel 5.8Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Tujuan Penggunaan KMS ... 63

12.Tabel 5.9Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Tujuan Penggunaan KMS berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Pendapatan ... 64

13.Tabel 6.0Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Cara Interpretasi KMS ... 65

(19)
(20)

Lampiran

1. Lembar Persetujuan Responden 2. Kuesioner Penelitian

3. Hasil Uji Validitas 4. Hasil Penelitian

(21)

A. Latar Belakang

Masa balita merupakan masa yang memerlukan perhatian khusus, karena pada masa ini terdapat masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Masa ini juga termasuk masa yang rawan terhadap penyakit, sehingga peran keluarga, terutama ibu yang sangat dominan. Pada masa balita terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya (Depkes. RI, 2007).

(22)

Kegiatan pemantauan pertumbuhan di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1974 melalui penimbangan bulanan di posyandu dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat. Kartu Menuju Sehat memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan penimbangan bulanan ini diharapkan gangguan pertumbuhan setiap anak dapat diketahui lebih awal sehingga dapat ditanggulangi secara cepat dan tepat (Depkes RI, 2002).

Semua informasi atau data yang diperlukan untuk pemantauan pertumbuhan balita, pada dasarnya bersumber dari data berat badan hasil penimbangan balita bulanan yang diisikan ke dalam Kartu Menuju Sehat untuk dinilai naik (N) atau tidaknya (T). Tiga bagian penting dalam pemantauan pertumbuhan adalah : ada kegiatan penimbangan yang dilakukan terus menerus secara teratur, ada kegiatan mengisikan data berat badan anak ke dalam Kartu Menuju Sehat, serta ada penilaian naik atau turunnya berat badan anak sesuai dengan arah garis pertumbuhannya (Depkes RI, 2002).

Pada saat kelahiran sampai umur delapan bulan pertumbuhan balita umumnya sangat cepat, tetapi setelah umur delapan bulan dan kira-kira sampai umur dua tahun pertumbuhannya mulai melambat, kemudian setelah umur dua tahun pertumbuhan mulai kembali cepat (Rahayu, 2008).

(23)

58,6% kader yang di survey, penggunaan kartu menuju sehat adalah untuk memantau pertumbuhan balita. Hal ini berdampak pula dengan pengetahuan ibu balita mengenai kartu menuju sehat, hanya 18% ibu balita yang tahu tentang arti grafik dalam kartu menuju sehat. Kartu Menuju Sehat sebagai sumber informasi pemberian makanan balita, imunisasi dan diare hanya dilakukan oleh 16% ibu balita ( Pusat Penelitian dan Pengembangan Depkes RI, 2001).

Dengan demikian, Ibu adalah salah satu dari kedudukan sosial yang mempunyai banyak peran, peran sebagai seorang istri dari suaminya, sebagai ibu dari anak-anaknya, dan sebagai seorang yang melahirkan menyusui dan merawat anak-anaknya. Peran ibu adalah tingkah laku yang dilakukan seorang ibu terhadap keluarganya untuk merawat suami dan anak-anaknya (Santoso, 2009).

Ibu memainkan peran yang penting di dalam mendidik anak-anaknya, terutama pada masa balita. Mengingat bahwa perilaku orangtua khususnya ibu akan ditiru yang kemudian akan dijadikan panduan dalam perilaku anak, maka ibu harus mampu menjadi teladan bagi anak-anaknya yang difirmankan Allah dalam surat Al-Furqaan ayat 74:

انّ ْبه انَّ وّوقي ي َّاو

ًامامإ يقَّ ْلّ انْلعْجاو يْعأ ةَ ق انتاَيِ ذو انجاوْ أ ْ م

[image:23.612.128.546.102.444.2]
(24)
(25)

B. Rumusan Masalah

[image:25.612.128.545.102.464.2]

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan bahwa masih banyak ibu yang belum mampu membaca grafik pertumbuhan secara baik dan benar dalam memantau pertumbuhan balita dalam Kartu Menuju Sehat pertumbuhan. Selain itu ibu juga kurang mengerti dengan arti warna-warna yang ada didalam Kartu Menuju Sehat pertumbuhan balita. Ibu mengatakan kalau grafik warna kuning tersebut tandanya anak pada berat badan dan tinggi badan merupakan pertumbuhannya tidak baik. Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Depkes 2001, hanya 18% ibu balita yang tahu tentang arti grafik dalam kartu menuju sehat,

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan bahwa masih kurangnya pengetahuan ibu tentang arti grafik kartu menuju sehat, maka peneliti tertarik

judul “gambaran pengetahuan ibu tentang kartu menuju sehat balita?”.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pertanyaan untuk penelitian ini adalah :

1. Bagaimana mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang kartu menuju sehat balita?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

(26)

2. Tujuan khusus

a. Mengindentifikasi karakteristik ibu (umur, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan) tentang kartu menuju sehat balita di Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.

b. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang kartu menuju sehat balita di Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman yang mendalam bagi peneliti sendiri mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang kartu menuju sehat balita di Puskesmas Ciputat Timur.

2. Bagi Puskesmas

Informasi yang diperoleh dapat menjadi masukan bagi Puskesmas Ciputat Timur mengenai kartu menuju sehat untuk meningkatkan pengoptimalan pengetahuan ibu tentang peran dalam pemantauan pertumbuhan balita.

3. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

(27)

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran atau informasi untuk menambah wawasan dan pengembangan penelitian selanjutnya tentang kartu menuju sehat.

F. Ruang Lingkup Penelitian

(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGETAHUAN

1. Definisi

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.Penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007).

2. Tingkat Pengetahuan

Ada 6 tingkatan pengetahuan menurut Bloom (1956) dalam Notoatmodjo (2007), yang dicakup dalam domain kognitif, yaitu : a. Tahu (Know)

(29)

menuju sehat merupakan kartu untuk memuat kurva pertumbuhan anak.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan terhadap obyek yang dipelajari.Misalnya : orang yang memahami cara melihat kurva pertumbuhan yang ada di dalam KMS, bukan hanya sekedar menyebutkan warna-warna (merah, kuning,hijau muda, hijau tua), tetapi harus dapat menjelaskan warna-warna tersebut

c. Aplikasi (Application)

(30)

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau obyek ke dalam komponen-komponen tetapi, masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lainnya. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan, membedakan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.Misalnya : dapat membedakan antara pertumbuhan dan perkembangan, dan sebagainya.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat membuat dan meringkas kata-kata atau kalimat sendiri tentang hal-hal yang telah dibaca atau didengar, dapat membuat kesimpilan dari artikel yng telah dibaca.

f. Evaluasi (Evaluation)

(31)

seorang ibu dapat menilai atau menentukan seorang anak menderita malnutrisi atau tidak, seseorang dapat menilai manfaat setiap bulan anak perlu di timbang atau tidak, dan sebagainya. 3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), Nursalam dan Pariani (2001) pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : a. Usia

(32)

b. Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat menambah wawasan atau pengetahuan seseorang.Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan dapat dikategorikan dalam tingkatan yaitu pendidikan dasar yaitu pendidikan minimum yang diwajibkan bagi semua warga negara meliputi SD dan SMP, pendidikan menengah yaitu jenjang pedidikan formal setelah pendidikan dasar yang meliputi SMA/sederjat dan pendidikan tinggi yaitu jenjang pendidikan formal setelah pendidikan menengah yang meliputi perguruan tinggi (akademi dan universitas) (KBBI, 2002), sehingga dalam penelitian ini pendidikan dibagi dalam tiga kategori yaitu pendidikan rendah meliputi tidak tamat SD, SD, dan SMP dan pendidikan menengah keatas yang meliputi SMA dan perguruan tinggi.

c. Pekerjaan

(33)

d. Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan individu.Apabila penghasilan individu cukup besar maka individu tersebutakan mampu menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi.

4. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau kuisioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan domain diatas (Notoatmodjo, 2007).

Kriteria pengukuran tingkat pengetahuan menurut Arikunto 2006 :

a. Pengetahuan baik : bila jawaban benar > 75%

b. Pengetahuan cukup : bila jawaban benar 56%-76%

c. Pengetahuan kurang : bila jawaban benar < 55%

B. Kartu Menuju Sehat

1. Definisi

(34)

dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat (Kementrian Kesehatan RI, 2010).

Kartu Menuju Sehat (KMS) balita berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, iminusasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI ekslusif dan makanan pendamping ASI. Juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan

anaknya. KMS juga dapat diartikan sebagai” rapor” kesehatan gizi

atau riwayat kesehatan dan gizi balita (Kustiandi,2003). 2. Fungsi KMS

Menurut Nursalam (2008) fungsi KMS balita, yaitu :

a. Sebagai media untuk mencatat atau memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap.

b. Sebagai media penyuluhan bagi orang tua mengenai kesehatan balita.

c. Sebagai sarana pemantaun yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukkan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita.

(35)

3. Tujuan Penggunaan KMS

Menurut Kementrian Kesehatan RI (2010) tujuan umum penggunaan KMS adalah mewujudkan tingkat tumbuh kembang dan status kesehatan anak balita secara optimal. Adapun tujuan khususnya meliputi :

a. Bagi orang tua balita

Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya.Dianjurkan agar setiap bulan membawa balita ke posyandu untuk ditimbang. Apabila ada indikasi gangguan pertumbuhan (berat badan tidak naik) atau kelebihan gizi, orang tua balita dapat melakukan tindakan perbaikan, seperti memberikan makan lebih banyak atau membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk berobat.Orang tua balita juga dapat mengetahui apakah anaknya telah mendapat imunisasi tepat waktu dan lengkap dan mendapatkan kapsul vitamin A secara rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan (Kemenkes, 2010).

b. Bagi kader

(36)

ke petugas kesehatan terdekat, agar anak mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

KMS juga digunakan kader untuk memberikan pujian kepada ibu bila berat badan anaknya naik serta mengingatkan ibu untuk menimbangkan anaknya di posyandu atau fasilitas kesehatan pada bulan berikutnya.

c. Bagi petugas kesehatan

Petugas dapat menggunakan KMS untuk mengetahui jenis palayanan kesehatan yang telah diterima anak, seperti imunisasi dan kapsul vitamin A. Bila anak belum menerima pelayanan maka petugas harus memberikan imunisasi dan kapsul vitamin A sesuai dengan jadwalnya.Petugas kesehatan juga dapat menggerakan tokoh masyarakat dalam kegiatan pemantauan pertumbuhan. KMS juga dapat digunakan sebagai alat edukasi kepada para orang tua balita tentang pertumbuhan anak, manfaat imunisasi dan pemberian kapsul vitamin A, cara pemberian makan, pentingnya ASI eksklusif dan pengasuhan anak. Petugas dapat menekankan perlunya anak balita ditimbang setiap bulan untuk memantau pertumbuhannya (Kemenkes, 2010).

4.DasarPembuatan Kurva pada KMS

(37)

kurva bagian atas adalah persentil ke-50 dari berat badan rata-rata anak laki-laki dan garis bawah adalah persentil ke-3 dari berat badan anak perempuan.

Kurva pertumbuhan tersebut dibagi dalam 5 kelompok (blok) sesuai dengan skala berat dalam kg dan garis datar yang merupakan skala umur menurut bulan. Kelompok 1 adalah untuk bayi berusia 0-12 bulan, kelompok 2 adalah untuk usia 13-24 bulan, kelompok 3 adalah untuk usia 25-36 bulan, kelompok 4 adalah untuk usia 37-48 bulan, dan kelompok 5 adalah untuk usia 49-60 bulan.

Dalam setiap kelompok kurva terdapat garis melengkung yang menggambarkan pola pertumbuhan berat badan, berupa garis berwarna merah dengan pita kuning, hijau muda, dan hijau tua. Masing-masing warna tersebut mempunyai dasar dan makna sebagai berikut :

1. Garis merah dibentuk dengan menghubungkan angka yang dihitung dari 70% median baku WHO-NCHS.

2. Dua pita kuning yang berada di atas garis merah, berturut-turut merupakan batas atas 75% dan 80% dari median baku WHO-NCHS. 3. Dua pita warna hijau muda di atas pita kuning, berturut-turut

merupakan batas atas 85% dan 90% median baku WHO-NCHS. 4. Dua pita warna hijau tua di atas pita warna hijau muda, berturut-turut

(38)

5. Dua pita warna hijau muda dan kuning paling atas, masing-masing bernilai 5% dari median baku adalah daerah di mana anak-anak sudah mempunyai kelebihan berat badan.

Dari pengukuran kurva pertumbuhan BB, hasil berikut ini dapat di interprestasikan :

a. Apabila pada pengukuran arah garis meningkat (mengikuti arah kurva), berarti pertumbuhan anak baik.

b. Apabila pada pengukuran arah garis mendatar,berarti pertumbuhan kurang baik sehingga anak memerlukan perhatian khusus.

c. Apabila pada pengukuran arah garis menurun, berarti anak memerlukan tindakan segera.

Dari interprestasi tersebut dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan anak baik apabila mengikuti arah lengkungan kurva.Kedudukan anak pada kurva merupakan keadaan presentasi atau presentil tertentu. 5. Interprestasi Pertumbuhan Balita Dengan KMS

Menurut Depkes RI (2001) pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS, dan antara titik berat badan KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis. a. Balita naik berat badannya bila :

(39)

Gambar 2.1

(40)

2) Grafik pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.

Gambar 2.2

(41)

b. Balita tidak naik berat badannya bila :

[image:41.612.133.578.42.600.2]

1) Garis pertumbuhan turun atau garis pertumbuhannya mendatar,

Gambar 2.3

(42)
[image:42.612.135.558.44.604.2]

2) Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya.

Gambar 2.4

(43)

c. Berat badan balita dibawah garis merahartinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu pehatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

Gambar 2.5

(44)

d. Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik (3T), artinya balita mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

Gambar 2.6

(45)

e. Balita tumbuh baik bila : garis berat badan anak setiap bulannya.

Gambar : 2.7

Sumber : Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008).

(46)

1. Pertumbuhan tidak baik : bila berat badan bulan ini bertambah tetapi grafik di KMS berpindah ke pita yang lebih rendah.

2. Pertumbuhan tidak baik bila berat badan ini dibandingkan dengan bulan lalu : sama nilainya (tetap) atau lebih rendah (berkurang). 6. Cara Pengisian Kartu Menuju Sehat

Berdasarkan Depkes 2000 menunjukkan bahwa Pertumbuhan balita dapa diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS, dan dihubungkan antara titik berat badan pada KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini.

Pada penimbangan pertama, sebelum anak ditimbang, kolom-kolom pada KMS yang berkaitan dengan identitas anak dan orng tua diisi terlebih dahulu. Pada halaman muka KMS, nama anak dan nomor pendaftaran diisi sesuai dengan nomor registrasi yang ada di posyandu.

(47)

dicantumkan bulan September 2000 di kolom tersebut.Kemudian, semua kolom bulan Oktober 2000, November 2000, dan seterusnya diisi.

(48)
[image:48.612.136.587.44.642.2]

7. Interpretasi grafik pertumbuhan dan saran tindak lanjut Tabel 2.1

Interpretasi pada sekali penimbangan Laku berat

Badan

Interpretasi Tindak lanjut

Di bawah garis merah

Anak kurang gizi tingkat sedang atau berat badan atau disebut kurang energi dan protein nyata ( KEP nyata )

 Perlu pemberian makanantambahan (

PMT )

yangdiselenggaraka n oleh orangtua / petugas kesehatan

 Perlu penyuluhan giziseimbang

 Perlu dirujuk untukpemeriksanan kesehatan

Pada daerah dua pita warna kuning ( di atas garis merah )

Harus hati – hati dan waspada karena keadaan gizi anak sudah kurang meskipun tingkat ringan atau disebut KEP tingkat ringan

 Ibu dianjurkan untukmemberikan PMT padaanak balitanya di rumah

 Perlu penyuluhan giziseimbang

Dua pita warna hijau muda dan pita warna hijau tua ( di atas pita kuning )

Anak mempunyai beraat badan cukup attau disebut gizi baik

 Beri dukungan pada ibuuntuk tetap memperhatikandan mempertahankan statusgizi anak

 Beri penyuluhan giziseimbang Dua pita warna hijau muda, dua pita warna kuning ( paling atas ). Dsb.

Anak telah mempunyai berat badan yang lebih, semakin ke atas kelebihan berat badannya semakin banyak

 Konsultasi ke dokter

 Penyuluhan gizi seimbang

(49)
[image:49.612.131.589.45.488.2]

Tabel 2.2

Interpretasi dua kali penimbangan atau lebih.

Kecenderungan Interpretasi Tindak lanjut Berat badan naik

atau meningkat

Anak sehat, gizi cukup *)

 Perlu penyuluhangizi seimbang

 Beri dukungan padaorang tua

untukmempertahankanko ndisi anak

Berat badan tetap Kemungkinan terganggu

kesehatannya dan atau mutu gizi yang dikonsumsi tidak seimbang *)

 Dianjurkan untukmemberi makanantambahan

 Penyuluhan giziseimbang

 Konsultasi ke dokteratau petugaskesehatan Berat badan berkurang atau turun Kemungkinan terganggu kesehatannya dan atau mutu gizi yang dikonsumsi tidak seimbang *)

 Dianjurkan untukmemberi makanantambahan

 Penyuluhan giziseimbang

 Konsultasi ke dokteratau petugaskesehatan

Titik – titik berat badan dalam KMS terputus – Putus Kurang kesadaran untuk berpartisipasi dalam pemantauan tumbuh kembang anak  Penyuluhan danpendekatan untukmeningkatkan kesadaranberpartisipasi aktif. Keterangan :

(50)

C. Anak Balita

1. Definisi Balita

Menurut Depkes (2005) Balita adalah anak usia dibawah lima tahun yang berumur 0-4 tahun 11bulan.Anak balita adalah kelompok usia 1-5 tahun. Kelompok ini dipisahkan 1-3 tahun dan kelompok 3-5 tahun

Balita adalah kelompok anak yang berumur di bawah limatahun. Kelompok anak ini menjadi istimewa karena menuntut curahan perhatian yangintensif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya.Lima tahun pertamadari kehidupan seorang manusia adalah fondasi bagi seluruh kehidupan di dunia.Sumberdaya manusia yang berkualitas baik fisik, psikis, maupun intelegensianya berawal daribalita yang sehat (Juniati 2007).

2. Karakteristik Balita

Menurut karakteristik, balita terbagi terbagi dalam dua kategori yaitu anak usia 1 – 3 tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi, 2004).

(51)

besar. Namun, perut masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar.Oleh karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering (Proverawati, 2009).

3. Tumbuh Kembang Balita

Menurut Depkes (2005) secara umum tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda, namun prosesnya senantiasa melalui tiga pola yang sama, yaitu :

a. Pertumbuhan dimulai dari tubuh bagian atas menuju bagian bawah (sefalokaudal). Pertumbuhannya dimulai dari kepala hingga ke ujung kaki, anak akan berusaha menegakkan tubuhnya, lalu dilanjutkan belajar menggunakan kakinya. b. Perkembangan dimulai dari batang tubuh ke arah luar.

Contohnya adalah anak akan lebih dulu menguasai penggunaan telapak tangan untuk menggenggam, sebelum ia mampu meraih benda dengan jemarinya.

(52)

Pertumbuhan pada bayi dan balita merupakan gejala kuantitatif.Pada konteks ini, berlangsung perubahan ukuran dan jumlah sel, serta jaringan intraseluler pada tubuh anak. Dengan kata lain, berlangsung proses multiplikasi organ tubuh anak, disertai penambahan ukuran-ukuran tubuhnya. Hal ini ditandai oleh:

a. Meningkatnya berat badan dan tinggi badan. b. Bertambahnya ukuran lingkar kepala.

c. Muncul dan bertambahnya gigi dan geraham. d. Menguatnya tulang dan membesarnya otot-otot.

e. Bertambahnya organ-organ tubuh lainnya, seperti rambut, kuku, dan sebagainya.

(53)

bertambahnya usia anak, harusnya bertambah pula berat dan tinggi badannya (Depkes, 2005).

D. Penelitian Terkait

1. Penelitian terkait yang dilakukan Mastari tahun 2009 dengan judul

“Hubungan Pengetahuan Ibu Balita dalam Membaca Grafik Pertumbuhan

KMS dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Glugur Darat 1”.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dalam membaca grafik pertumbuhan dengan status gizi

balita ( p value > α, dimana p value pada penelitian ini sebesar 0,242).

2. Penelitian terkait yang dilakukan oleh Putrantini tahun 2012 yang berjudul

“Hubungan lama pendidikan dan pengetahuan ibu tentang KMS dengan

status gizi balita di desa selodoko kecamatan ampel kabupaten boyolali”.

(54)

E. Kerangka Teori

Berdasarkan kerangka teori penelitian ini yang digunakan untuk mempermudah dalam membuat konsep penelitian.

Keterangan : = Diteliti

[image:54.612.66.586.40.609.2]

= Tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Teori Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Kartu Menuju Sehat Balita ( Depkes, 2005; Kemenkes, 2010; Notoatmodjo, 2003; dan Arikunto 2006) Pertumbuhan Balita

ditandai oleh

- Meningkatnya Berat Badan dan Tinggi Badan - Bertambahnya

Lingkar Kepala - Muncul dan

bertambahnya gigi dan geraham - Membesarnya otot-otot - Bertambahnya organ-organ

KMS

Tingkat Pengetahuan : 1. Baik 2. Cukup 3. kurang

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan :

- Usia

- Tingkat pendidikan - Pekerjaan

- Penghasilan Pengetahuan Ibu tentang Kartu Menuju Sehat :

(55)

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Hidayat, 2009).

Berdasarkan kerangka teori yang telah diuraikan pada studi pustaka, peneliti membuat kerangka konsep untuk memudahkan mengidentifikasi konsep-konsep sesuai penelitian sehingga dapat di mengerti.

Variabel

Pengetahuan ibu tentang KMS : 1. Pengertian KMS

2. Tujuan Penggunaan KMS 3. Cara menginterpretasikan KMS

(56)

variabel, sehingga definisi operasional ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Setiadi, 2007). Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Variabel Definisi Operasional Cara ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur Pengetahuan

ibu tentang

kartu menuju sehat

Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu yang menjadi responden peneliti tentang

pengertian KMS, tujuan penggunaan KMS dan cara interpretasi KMS.

Meminta responden untuk menjawab 18 item pernyataan dalam kuisioner B tentang KMS

Kuesioner 0.kurang ( skor ≤55% ) 1.cukup

(skor 56-75%) 2.baik

(skor76- 100%) (Arikunto,2006)

(57)

sampai ulang tahun terakhir atau saat penelitian berlangsung

responden diminta untuk mengisi kuesioner A (biodata/data demografi).

dengan 1 pertanyaan pada

kuesioner A dengan dua kategori o, 1 pada data demografi

(dewasa muda) 2. Usia

responden

(58)

yang telah dilalui oleh responden

tentang pendidikannya yang dikelompokkan menjadi

1. SD 2. SMP 3. SMA

4. Akademi/PT

dengan 1 pertanyaan dengan tiga kategori 0, 1, dan 2 pada kuisioner A data

demografi responden

/tidak tamat SD, SMP) 2. Pendidikan

menengah (SMA) 3. Pendidikan

(59)

dilakukan secara rutin untuk menghasilkan (penghasilan) uang tentang Pekerjaannya Dengan 1 pertanyaan pada kuesioner A dengan dua kategori 0 dan 1 pada data demografi responden

seperti IRT 2. Bekerja yang

mencakup Karyawan, PNSipil, guru, tenaga kesehatan Dll

Pendapatan keluarga Jumlah pendapatan tetap dan sampingan dari kepala keluarga, ibudan anggota keluarga lain dalam 1 bulan.

Menanyakan kepada responden tentang penghasilan perbulan keluarga Kuesioner dengan 1 pertanyaan pada kuisioner A

0 = pendapatan/ kapita/bulan <

UMR Rp.

1.529.150

1 = pendapatan/

(60)

kategori 0 dan 1 pada data demografi responden.

UMR Rp.

(61)

Desain penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Setiadi, 2007). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian untuk menggambarkan pengetahuan ibu tentang KMS.

B. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti meliputi pengetahuan ibu tentang kartu menuju sehat seperti pengertian, manfaat dan cara menginterpretasikan KMS, serta data demografi ibu seperti : umur, pendidikan, pekerjaan serta pendapatan keluarga.

C. Lokasi dan Waktu Penelitan

1. Lokasi Penelitian

(62)

mudah untuk mengambil data dan jumlah balita yang ada di Puskesmas Ciputat Timur sebanyak 3955.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan sekitar 10 Desember - 20 Desember 2012.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subyek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam,2008). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melakukan kunjungan dan mempunyai balita umur 12-59 bulan di Puskesmas Ciputat Timur dan sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik dari populasi berjumlah 3955 orang.

2. Sampel

(63)

mengenai subyek yang pantas (memenuhi persyaratan) untuk dijadikan sampel (Nasir dkk, 2011).

Terdapat dua kriteria sampel yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Adapun kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Ibu yang melakukan kunjungan ke Puskesmas Ciputat Timur dan memiliki balita usia 12-59 bulan.

b. Ibu yang dapat membaca dan menulis. c. Ibu bersedia menjadi responden. d. Dapat berkomunikasi dengan baik.

Sedangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :

a. Ibu balita yang mengalami gangguan kognitif dan gangguan kejiwaan.

Sampel penelitian diambil dengan menggunakan rumus estimasi proposi sebagai berikut :

n = ZI-α/2 P (1-P)

keterangan :

n : besarnya sampel

(64)

P : harga varian dari populasi = 0,94 = 0,94 berdasarkan referensi penelitian yang dilakukan oleh farida helma putrantini (2012) tentang hubungan lama pendidikan dan pengetahuan ibu tentang KMS dengan status gizi balita di desa selodoko kecamantan ampel kabupaten boyolali.

d : penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang diinginkan. Peneliti menggunakan presisi sebesar 10% = 0,1

jadi, jumlah sampel

n = (1,96)² x 0,94.(1-0,94)/(0,1)² n = 0,21666624/ 0,01

n = 21,66 22 sampel

(65)

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2009). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling

F. Pengumpulan data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data yang diperoleh dengan mengajukan pertanyaan tertutup melalui kuesioner yang akan dijawab oleh ibu.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner sebagai instrumen dalam pengambilan data. Kuesioner diberikan langsung kepada responden untuk diisi tanpa melalui proses wawancara. Kuesioner dibagi menjadi 2 bagian yaitu kuesioner data demografi, kuesioner pengetahuan ibu tentang KMS.

1. Kuesioner A

(66)

2. Kuesioner pengetahuan ibu tentang KMS

Kuesioner ini menggunakan skala Guttman, dimana skala ini bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan/pernyataan: ya dan tidak atau benar dan salah. Skala Guttman dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda atau dalam bentuk check list. Dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan Benar-Salah. Pernyataan dalam kuesioner B terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif adalah jika jawaban benar nilai 1, dan jawaban salah nilai 0 sebanyak 11 pernyataan sedangkan pernyataan negatif adalah jika jawaban salah nilai 1, dan jawaban benar nilai 0 sebanyak 7 pernyataan. Kuesioner ini berisi 18 pertanyaan tentang KMS yang meliputi : pengertian KMS no 1 sampai 6, tujuan penggunaan KMS no 7 dan 8, cara menginterpretasikan KMS no 9 sampai 18. Skor dari pernyataan tentang pengetahuan berkisar antara 0 hingga 100% yang ditentukan dengan rumus :

Pada variabel ini kategori pengetahuan ibu tentang KMS dibagi menjadi tiga kategori yakni :

(67)

b. Cukup baik apabila jawaban yang benar 56%-75% c. Kurang baik apabila jawaban yang benar < 55%

(Arikunto, 2006). H. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam penelitian (Nursalam, 2008). Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Penggumpulan data akan dilaksanakan di Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Adapun tahapan pengumpulan data yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti surat izin penelitian dari Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan surat izin yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan.

2. Setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan, peneliti meyerahkan surat izin tersebut kepada kepala Puskesmas Kecamatan Ciputat Timur .

(68)

4. Memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan menjamin kerahasiaan jawaban yang diberikan dalam kuesioner kepada calon responden dari sampel yang telah terpilih tersebut.

5. Memberikan lembar persetujuan (informed consent) untuk ditandatangani oleh calon responden, apabila calon responden bersedia menjadi responden.

6. Memberikan penjelasan kepada responden tentang cara pengisian kuesioner.

7. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak dipahami dan tidak jelas di dalam kuesioner.

8. Memberikan kesempatan waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner, ada beberapa responden yang meminta dibacakan kuesioner dan ada juga yang mengisi sendiri kuesionernya.

9. Setelah kuesioner terisi, responden menyerahkan kuesioner kepada peneliti.

10.Peneliti mengecek kembali isian jawaban apakah sudah lengkap atau belum. Jika belum lengkap, maka peneliti meminta responden untuk melengkapi jawabannya, namun apabila sudah lengkap maka kuesioner dikumpulkan kepada peneliti.

(69)

12.Setelah proses pengumpulan data selesai, peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden atas partisipasinya.

I. Teknik Uji Instrumen Penelitian

Alat ukur atau instrument penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan uji reabilitas data. Uji coba instrument dilakukan pada tanggal 14-17 November 2012 dilakukan di kelurahan Cempaka Putih dengan jumlah responden 30 orang. 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto 2010).

Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment. r hitung = ∑ ) – ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑ r hitung = Koefisien korelasi

n = Jumlah Responden

∑Xi = Jumlah skor item

(70)

Uji validitas ini dilakukan pada tanggal 14 November sampai dengan 17 November 2012 pada 30 responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan subyek peneliti yang akan diteliti. Penghitungan uji validitas skala tingkat pengetahuan tentang KMS pada ibu, uji ini diselesaikan dengan menggunakan SPSS 20.0 for windows, dan diperoleh hasil r tabel dengan nilai 0,31. Pada kuesioner pengetahuan ibu tentang kartu menuju sehat dari 18 pertanyaan terdapat 2 pertanyaan yang tidak valid dikarenakan nilai rhitung< rtabel yakni pernyataan nomor 8 (rhitung = 0,163 < 0,31) dan nomor 11 (rhitung = 0,201 < 0,31).

Dari 18 pernyataan ada 2 pernyataan yang tidak valid, sehingga peneliti melakukan content validity didalam pernyataan tersebut bersama pembimbing agar pernyataan lebih mudah dipahami oleh responden. Sehingga pernyataan yang digunakan total semua ada 18 soal.

2. Uji Reabilitas

(71)

rumus Alpha Cronbach (α), dimana r hasil adalah alpha. Apabila r

alpha > r tabel maka dikatakan reliabel, sebaliknya bila r alpha < r tabel maka dikatakan tidak reliabel. Suatu variabel dikatakan realibel jika memberikan nilai Alpha Cronbach > 0.7 (Hidayat, 2008).

Hasil uji reabilitas kuesioner penelitian ini dilihat dari nilai

Alpha Cronbach (α) seperti pengetahuan ibu tentang KMS sebesar

0,800. Nilai tersebut menunjukkan ralpha> rtabel berarti pernyataan yang berada dalam kuesioner pada masing-masing variabel ini dapat dikatakan reliabel.

J. Pengolahan Data

Penelitian ini menggunakan program SPSS versi dalam proses pengolahan datanya. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dengan computer (Sugiyono, 2011) adalah sebagai berikut :

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data atau formulir kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. 2. Coding

(72)

3. Scoring

Skoring dengan melakukan pemberian skor pada setiap item yang sesuai dengan pertanyaan yang ada pada kuesioner.

4. Data entry atau Processing

Data entry adalah kegiatan memasukkan data (jawaban-jawaban dari masing-masing responden dalam bentuk “kode” (angka atau huruf)) ke dalam program SPSS.

5. Cleaning atau Pembersihan Data

Cleaning adalah kegiatan memeriksa kembali data yang sudah diteliti, apakah ada kesalahan atau tidak. Cara yang dilakukan dalam proses ini adalah membuat distribusi frekuensi masing-masing variabel untuk mengetahui adanya data yang hilang (missing) dan mendeteksi apakah data yang dimasukkan benar atau salah.

K. Analisis Data

1. Analisis univariat

(73)

Data univariat yang dianalisis pada penelitian ini berupa data berskala numerik dan data berskala kategorik. Data berskala numerik seperti usia ibu. Data berskala kategorik seperti pendidikan, status pekerjaan, pendapatan dan pengetahuan ibu tentang KMS akan dinyatakan dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase dari setiap variabelnya.

L. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat pentig dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat,2007). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagau berikut :

1. Informed Consent

(74)

2. Anonymity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti.

(75)

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan kurang lebih satu minggu dengan menyebarkan kuesioner kepada ibu-ibu di Puskesmas Ciputat Timur, Hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk analisis univariat yang menggambarkan distribusi frekuensi dari responden. Dari 31 responden kuesioner yang dibagikan kepada responden, seluruhnya kembali pada peneliti dalam keadaan lengkap, sehingga seluruh kuesioner dapat diikutsertakan dalam tahap analisis.

A. Gambaran Tempat Penelitian

1. Gambaran Umum

Puskesmas Ciputat Timur merupakan salah satu dari 4 puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Ciputat Timur. Letaknya berbatasan dengan :

Sebelah Utara : DKI Jakarta

Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat

Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Rengas Dan DKI Jakarta Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan

(76)

Rempoa dan Kelurahan Cempaka Putih dengan total jumlah penduduk sebanyak 60.094 jiwa.

2. Program Pokok Puskesmas a. Program Kegiatan Pokok

1) Promosi Kesehatan

Upaya pencapaian Program Promosi Kesehatan dilaksanakan dengan berbagai kegiatan penyebaran informasi pengetahuan kesehatan dan PHBS di masyarakat yang bertujuan mewujudkan keluarga dan lingkungan sehat yang mandiri dan berkesinambungan. Dari 11.571 jumlah rumah tangga yang dipantau di 2 kelurahan yaitu Rempoa dan Cempaka Putih terdapat 160 rumah tangga yang telah melakukan PHBS. Presentase rata-rata sebanyak 80% dengan rincian 80% dari kelurahan Rempoa dan 80% dari kelurahan Cempaka Putih yang telah melakukan PHBS.

(77)

dilakukan pada karang taruna, ibu hamil, ibu meneteki, majelis

ta’lim, posyandu dan calon pengantin.

2) Kesehatan Ibu dan Anak

Jumlah neonatus/bayi lahir hidup di Puskesmas Ciputat Timur tahun 2011 berjumlah 1462. Selain itu selama tahun 2011 di Puskesmas Ciputat Timur telah ditemukan 0,29% bayi BBLR, 100% telah ditangani sesuai standar tetapi tidak ada penanganan khusus dari puskesmas terhadap bayi BBLR tersebut karena memerlukan rujukan ke rumah sakit yang alat-alatnya lebih lengkap. Dari 134 bayi yang ada, sebanyak 51 bayi diantaranya mendapat ASI ekslusif (38,06%).

3) Perbaikan Gizi

(78)

4) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 5) Penyehatan Lingkungan

6) Pelayanan Pengobatan b. Program Pengembangan Wajib

1) Program Lansia 2) Program UKS 3) Program NAPZA B. Analisis Univariat

1. Gambaran Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan.Pada penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang KMS di Puskesmas Ciputat Timur didapatkan responden sebanyak 31 responden sesuai dengan sampel.

[image:78.612.133.552.43.416.2]

a. Umur

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

Gambaran responden didapatkan bahwa dari tiga puluh satu responden yang diteliti menunjukkan ibu yang usia kurang 32 tahun

Umur Frekuensi Persentase %

<32 tahun 26 83,9

>32 tahun 5 16,1

[image:78.612.199.534.540.628.2]
(79)

adalah ibu yang lebih banyak dengan jumlah 26 orang(83.9%), sedangkan ibu yang usia lebih 32 tahun berjumlah 5 orang (16,1%). Mayoritas dari populasi ibu di Puskesmas Ciputat Timur adalah usia kurang 32 tahun.

b. Pendidikan

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Frekuensi Presentase

Pendidikan dasar 11 35,5

Pendidikan menengah 17 54,8

Pendidikan tinggi 3 9,7

Total 31 100

[image:79.612.135.551.159.435.2]
(80)
[image:80.612.134.549.41.511.2]

c. Pekerjaan

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Gambaran dari tabel 5.3 bahwa responden yang tidak bekerja lebih banyak dibandingkan dengan responden yang bekerja, yaitu 23 responden (70,9%), sedangkan responden yang bekerja sebanyak 8 responden (25,8%). Mayoritas dari populasi ibu di Puskesmas Ciputat Timur adalah ibu yang tidak bekerja.

[image:80.612.188.533.511.594.2]

d. Pendapatan

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan

Gambaran dari tabel 5.4 diketahui bahwa dari tiga puluh satu responden yang berpendapatan <UMR/kapita/bulan lebih banyak

dibandingkan dengan responden yang berpendapatan ≥UMR/kapita/bulan

yaitu 10 responden.

Pekerjaan Frekuensi Persentase %

Bekerja 8 25,8

Tidak bekerja 23 74,2

Total 31 100

Pendapatan Frekuensi Persentase %

< UMR 21 67,7

≥ UMR 10 32,3

(81)

2. Gambaran Pengetahuan Ibu tentang KMS

Pada penelitian ini, pengetahuan responden tentang KMS dihitung berdasarkan skor yang dijawab oleh responden atas 18 pernyataan dalam kuesioner. Tingkat pengetahuan ibu tentang KMS diukur dari 3 permasalahan yang berhubungan dengan KMS yaitu pengertian KMS 6 soal, tujuan penggunaan KMS 2 soal dan cara menginterpretasikan KMS 10 soal.

Tingkat pengetahuan dikelompokkan baik untuk skor yang diperoleh antara 76%-100%, cukup untuk skor yang diperoleh 56%-75% dan tingkat

[image:81.612.135.548.42.567.2]

pengetahuan kurang jika skor yang diperoleh≤ 55%.

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang KMS

Variabel Frekuensi Presentase (%)

Baik 4 12,9%

Cukup 22 71%

Kurang 5 16,1%

Total 31 100%

(82)
[image:82.612.101.564.41.563.2]

a. Pengetahuan Ibu tentang Pengertian Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Pengertian KMS Variabel Frekuensi Presentase (%)

Baik 12 38.7%

Cukup 13 41.9%

Kurang 6 19.4%

Total 31 100%

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Pengertian KMS berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Pendapatan

Variabel Pengetahuan ibu tentang pengertian KMS Kategori Pengetahuan Jumlah

Baik Cukup Kurang

F % f % f % N %

Umur <32 tahun 10 38,5 11 42,3 5 19,2 26 100 >32 tahun 2 40 2 40 1 20 5 100

Pendidikan

Pendidikan dasar 5 45,5 5 45,5 1 9,1 11 100 Pendidikan

menengah 6 35,3 7 41,2 4 23,5 17 100 Pendidikan tinggi 1 33,3 1 33.3 1 33.3 3 100

Pekerjaan Bekerja 2 25 5 62,5 1 12,5 8 100

Tidak bekerja 10 43,5 8 34,8 5 21,7 23 100 Pendapatan <UMR 10 47,6 7 33.3 4 19 21 100

>UMR 2 20 6 60 2 20 10 100

(83)

berpengetahuan baik 40%, cukup 40% dan kurang 20%. Distribusi frekuensi pendidikan dasar ibu yang berpengetahuan baik 45,5%, cukup 45,5%, dan kurang 9,1%. Pendidikan menengah ibu yang berpengetahuan baik 35,3%, cukup 41,2% dan kurang 23,5%, serta pendidikan tinggi ibu yang berpengetahuan baik 33.3%, cukup 33,3% dan kurang 33,3%. Distribusi frekuensi pekerjaan ibu bekerja yang berpengetahuan baik 25%, cukup 62,5% dan kurang 12,5%. Dan pekerjaan ibu tidak bekerja yang berpengetahuan baik 43,5%, cukup 34,8% dan kurang 21,7%. Distribusi frekuensi pendapatan ibu <UMR yang berpengetahuan baik 47,6%, cukup 33.3% dan kurang 19%, serta >UMR ibu yang berpengetahuan baik 20%, cukup 60% dan kurang 20%. b. Pengetahuan Ibu Tentang Tujuan Penggunaan KMS

Tabel 5.8

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Tujuan Penggunaan KMS Variabel Frekuensi Prosentase (%)

Baik 22 71%

Cukup 0 0

Kurang 9 29%

[image:83.612.139.547.52.601.2]
(84)
[image:84.612.84.553.116.559.2]

Tabel 5.9

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang tujuan penggunaan KMS berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Pendapatan

Variabel Pengetahuan ibu tentang tujuan penggunaan KMS Kategori Pengetahuan Jumlah

Baik Cukup Kurang

f % f % f % N %

Umur <32 tahun 8 30,8 0 0 18 69,2 26 100 >32 tahun 1 20 0 0 4 80 5 100

Pendidikan

Pendidikan dasar 5 45,5 0 0 6 54,5 11 100 Pendidikan menengah 3 17,6 0 0 14 82,4 17 100 Pendidikan tinggi 1 33,3 0 0 2 66,7 3 100

Pekerjaan Bekerja 2 25 0 0 6 75 8 100

Tidak bekerja 7 30,4 0 0 16 69,6 23 100 Pendapatan <UMR 6 28,6 0 0 15 71,4 21 100

>UMR 3 30 0 0 7 70 10 100

(85)
[image:85.612.92.565.42.556.2]

c. Pengetahuan Ibu tentang Cara Interpretasi

Tabel 6.0

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Cara Interpretasi Variabel Frekuensi Prosentase (%)

Baik 5 16,1%

Cukup 20 64,5%

Kurang 6 19,4%

Total 31 100%

Tabel 6.1

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang cara interpretasi KMS berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Pendapatan

Variabel Pengetahuan ibu tentang cara interpretasi KMS Kategori Pengetahuan Jumlah

Baik Cukup Kurang

f % f % F % N %

Umur <32 tahun 5 19,2 16 61,5 5 19,2 21 100

>32 tahun 0 0 4 80 1 20 5 100

Pendidikan

Pendidikan dasar 2 18,2 5 45,5 4 36,4 11 100 Pendidikan menengah 3 17,6 12 70,6 2 11,8 17 100 Pendidikan tinggi 0 0 3 100 0 0 3 100

Pekerjaan Bekerja 1 12,5 6 75 5 12,5 8 100

Tidak bekerja 4 17,4 14 60,9 5 21,7 23 100 Pendapatan <UMR 5 23,8 11 52,4 5 23,8 21 100

>UMR 0 0 9 90 1 10 10 100

(86)
(87)

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan pembahasan yang meliputi karakteristik responden, interpretasi dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan selanjutnya akan dibahas juga tentang bagaimana implikasi dari hasil penelitian yang akan dibandingkan dua hal pokok yaitu antara lain kerangka konsep dengan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang KMS di Puskesmas Ciputat Timur.

A. Karakteristik Responden

1. Umur

Pada penelitian pengetahuan ibu tentang KMS di Puskesmas Ciputat Timur diperoleh sebanyak tiga puluh satu responden sesuai dengan sampel yang direncanakan. Tiga puluh satu responden yang diteliti menunjukkan umur ibu terbanyak adalah kurang 32 tahun dengan jumlah 26 orang (83.9%), sedangkan ibu yang umur lebih 32 tahun berjumlah 5 orang (16,1%).

(88)

memiliki anak dan dapat bertanggungjawab (Potter & Perry, 2005).Pada usia ini pula, tingkat berpikir ibu sudah cukup matang sesuai dengan pendapat Nursalam dan Pariani (2001) yang menyatakan bahwa semakin cukup usia seseorang maka tingkat kematangan dalam berpikir lebih matang.

2. Pendidikan

Pada penelitian pengetahuan ibu tentang KMS di Puskesmas Ciputat Timur diperoleh sebanyak tiga puluh satu responden sesuai dengan sampel yang direncanakan. Tiga puluh satu responden yang diteliti menunjukkan ibu terbanyak adalah pendidikan menengah dengan jumlah 17 orang (54,8%), ibu yang pendidikan dasar dengan jumlah 11 orang, sedangkan ibu yang pendidikan tinggi dengan jumlah 3 orang (9,7%).

(89)

Menurut Depkes RI (2004) pendidikan ibu mempengaruhi derajat kesehatan karena unsur pendidikan dapat berpengaruh pada kualitas pengasuhan anak. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari.

3. Pekerjaan

Pada penelitian pengetahuan ibu tentang KMS di Puskesmas Ciputat Timur diperoleh sebanyak tiga puluh satu responden sesuai dengan sampel yang direncanakan. Tiga puluh satu responden yang diteliti menunjukkan ibu terbanyak adalah ibu yang tidak bekerja dengan jumlah 23 orang (74,2%), sedangkan ibu yang bekerja berjumlah 8 orang (25,8%). Menurut Nursalam dan Pariani (2001) bahwa ibu yang tidak bekerja memiliki waktu luang yang cukup banyak sehingga menurut peneliti,ibu dapat memanfaatkan waktu tersebut unt

Gambar

grafik dalam kartu menuju sehat. Kartu Menuju Sehat sebagai sumber informasi
grafik dalam kartu menuju sehat,
Gambar 2.3
Gambar 2.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Status gizi balita pada penelitian ini 87 (64,9%) baik, 41 (30,6%) kurang dan ditemukan juga 6 (4,5%) balita dengan gizi lebih Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara

Skripsi yang berjudul ” Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Kader Posyandu dalam Menginterpretasikan Hasil Penimbangan pada Kartu Menuju Sehat (KMS)

Kesimpulan : Kader gizi tentang Kartu Menuju Sehat (KMS) berpengetahuan baik sebanyak 43 responden atau 91.5%, Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan kader

Pemanfaatan KMS balita adalah salah satu cara bagi ibu untuk memanfaatkan KMS balita, dimana KMS balita merupakan suatu alat untuk mencatat dan mengamati pertumbuhan dan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan ibu tentang karies gigi sebagian besar pada kategori cukup sebanyak

Dalam menu di atas, petugas gizi dapat melakukan rekap data timbang anak tiap posyandu, bulan, tahun dan tiap status gizi melalui aplikasi kartu menuju

Dan dari 56 ibu balita yang memiliki status pekerjaan tidak bekerja sebanyak 43 ibu balita (76,8%) memiliki frekuensi penimbangan balita dengan kategori cukup dan

Dari hasil ini dapat diketahui perilaku mencuci tangan pada ibu pada balita dengan riwayat diare masih menggunakan metode yang kurang baik karena baru menerapkan