• Tidak ada hasil yang ditemukan

” PATI BUMI MINA TANI SEJAHTERA”

V. Cabang Kayen

5.6 ARAHAN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KABUPATEN PATI 5.5.1 VISI DAN MISI SANITASI KOTA

5.5.2 TUJUAN, SASARAN DAN ARAHAN PENTAHAPAN PENCAPAIAN SANITASI KOTA a Sektor Air Limbah

Tujuan secara umum dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) pada sektor air limbah adalah sebagai berikut :

1. Terbentuknya kelompok masyarakat yang peduli terhadap pengelolaan lingkungan

2. Terciptanya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan

3. Mewujudkan kemampuan dan tanggungjawab aparatur / kelembagaan, masyarakat dalam pengelolaan limbah

4. Mewujudkan upaya pencegahan, pengendalian dan penanganan dampak pencemaran lingkungan akibat adanya limbah.

5. Peningkatan jumlah instalasi pengolah air limbah yang ramah lingkungan dan berbasis masyarakat

Sasaran umum untuk mencapai tujuan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) pada sektor air limbah adalah sebagai berikut :

1. Terbentuknya kelompok masyarakat peduli lingkungan di 21 Kecamatan 2. Terwujudnya kondisi lingkungan masyarakat yang bersih dan sehat tahun

2017

3. Meningkatkan kesadaran Pengembang Perumahan untuk membangun IPAL Domestik Komunal.

4. Tercukupinya tenaga pengelola limbah tahun 2017.

5. Terwujudnya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan limbah.

6. Pemantauan secara berkala terhadap kawasan industri kecil dalam pengelolaan lingkungan

7. Pengendalian dan penanganan dampak pencemaran pada sektor industri kecil 8. Pengendalian dan penanganan dampak pencemaran pada sektor peternakan

dan permukiman

9. Pengendalian dan penanganan dampak pencemaran pada kawasan padat penduduk / slum area

Dari tujuan dan sasaran didapat arahan dan tahapan pencapaian secara umum, yang meliputi:

5- 45 Tabel V.9. Tahapan Pencapaian Sektor Air Limbah

No. Sasaran Indikator

1. Terbentuknya kelompok masyarakat peduli lingkungan di 21 Kecamatan

Tidak ada masyarakat yang buang limbah sembarangan

2. Terwujudnya kondisi lingkungan masyarakat yang bersih dan sehat tahun 2017

Terwujudnya kondisi lingkungan masyarakat yang bersih dan sehat tahun 2017

3. Meningkatkan kesadaran Pengembang Perumahan untuk membangun IPAL Domestik Komunal.

Terwujudnya kondisi lingkungan perumahan yang bersih dan sehat tahun 2017

4. Tercukupinya tenaga pengelola limbah tahun 2017.

Tercapainya proporsi yang ideal antara tenaga pengelola limbah dengan cakupan bidang tugasnya

5. Terwujudnya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan limbah.

Adanya tenaga pengelola limbah yang mempunyai kemampuan sesuai standard 6. Pemantauan secara berkala terhadap

kawasan industri kecil dalam pengelolaan lingkungan

Terwujudnya upaya pencegahan,

pengendalian dan penanganan dampak pencemaran lingkungan pada sumber penyebab atau obyek yang terkena dampak pencemaran di kawasan industri kecil

7. Pengendalian dan penanganan dampak pencemaran pada sektor industri kecil

Terbangunnya IPAL komunal di kawasan industri kuningan, batik, tapioka, makanan dan minuman

8. Pengendalian dan penanganan dampak pencemaran pada sektor peternakan dan permukiman

Terbangunnya IPAL Biogas untuk pondok pesantren, industri tahu tempe, ternak sapi 9. Pengendalian dan penanganan dampak

pencemaran pada kawasan padat penduduk/slum area

Terbangunnya IPAL Domestik Komunal di Kawasan Padat Penduduk

Sumber : Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Pati 2012 b. Sektor Persampahan

Tujuan secara umum dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) pada sektor persampahan adalah sebagai berikut :

1. Sebagai dasar penyusunan rencana program pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah

2. Mewujudkan sumber daya manusia pengelola sampah yang memadai

3. Peningkatan pemahaman masyarakat mengenai peraturan-peraturan terkait pengelolaan sampah

4. Peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah 5. Masyarakat turut serta dalam pengawasan pengelolaan sampah

6. Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang memadai bagi masyarakat

7. Pihak swasta dan masyarakat turut serta dalam pengelolaan sampah

Sasaran umum untuk mencapai tujuan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) pada sektor persampahan adalah sebagai berikut :

5- 46 1. Terwujudnya peningkatan TPA menuju Sanitary Landfill di TPA Sukoharjo

tahun 2017

2. Tersedianya peralatan pendukung kegiatan TPA

3. Terwujudnya sarana prasarana pengangkutan sampah yang memadai 4. Terwujudnya sarana pengangkutan sampah 3R

5. Terwujudnya peningkatan cakupan wilayah pelayanan persampahan dengan penambahan TPS

6. Tersedianya tenaga pengelola sampah yang mencukupi 7. Tersedianya tenaga pengelola sampah yang profesional

8. Tersosialisasikannya peraturan terkait pengelolaan sampah kepada masyarakat

9. Masyarakat mampu mengelola sampah dengan benar 10. Meningkatkan nilai ekonomis sampah bagi masyarakat

11. Masyarakat ikut berperan serta dalam pengawasan dan pengelolaan sampah 12. Mengikut sertakan lembaga pengelola sampah dalam kegiatan pengawasan

pengelolaan sampah

13. Adanya sarana dan prasarana pengelolaan sampah di masyarakat

14. Masyarakat menjalankan pengelolaan sampah dengan menggunakan sarana dan prasarana yang telah ada

15. Pihak swasta dan masyarakat turut serta melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah

16. Pihak swasta dan masyarakat turut serta menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan sampah

Dari tujuan dan sasaran didapat arahan dan tahapan pencapaian secara umum, yang meliputi:

Tabel V.10. Tahapan Pencapaian Sektor Persampahan

No. Sasaran Indikator

1.

Terwujudnya peningkatan TPA menuju Sanitary Landfill di TPA Sukoharjo tahun 2017

Terbangunnya TPA sanitary landfill di TPA Sukoharjo

2. Tersedianya peralatan pendukung kegiatan TPA

Tercukupinya sarana dan prasarana pendukung kinerja TPA

3. Terwujudnya sarana prasarana pengangkutan sampah yang memadai

Tercukupinya jumlah sarana pengangkutan sampah

4.

Terwujudnya sarana pengangkutan sampah 3R

Tercukupinya jumlah sarana pengangkutan sampah 3R

5.

Terwujudnya peningkatan cakupan wilayah pelayanan persampahan dengan penambahan TPS

Peningkatan cakupan pelayanan dari 16% menjadi 18% di tahun 2017

6. Tersedianya tenaga pengelola sampah yang mencukupi

Tercukupinya tenaga pengelola sampah sesuai dengan luas cakupan 18% tahun 2017

7. Tersedianya tenaga pengelola sampah yang profesional

Peningkatan kapasitas tenaga pengelola sampah 8. Tersosialisasikannya peraturan terkait

pengelolaan sampah kepada masyarakat

Masyarakat memahami peraturan-peraturan terkait pengelolaan sampah

5- 47

No. Sasaran Indikator

9. Masyarakat mampu mengelola sampah dengan benar

Masyarakat mampu melaksanakan pengelolaan sampah sesuai dengan peraturan yang ada

10. Meningkatkan nilai ekonomis sampah bagi masyarakat

Masyarakat mampu mengolah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis

11. Masyarakat ikut berperan serta dalam pengawasan dan pengelolaan sampah

Terbentuknya kelembagaan pengelola sampah berbasis masyarakat di 21 kecamatan

12.

Mengikut sertakan lembaga pengelola sampah dalam kegiatan pengawasan pengelolaan sampah

Lembaga pengelola sampah memahami tupoksi pengawasan pengelolaan sampah

13. Adanya sarana dan prasarana pengelolaan sampah di masyarakat

Tersedianya sarana dan prasarana persampahan

14.

Masyarakat menjalankan pengelolaan sampah dengan menggunakan sarana dan prasarana yang telah ada

Adanya keberlanjutan pengelolaan sampah berbasis masyarakat

15.

Pihak swasta dan masyarakat turut serta melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah

Adanya keikutsertaan swasta dan masyarakat dalam pengelolaan sampah

16.

Pihak swasta dan masyarakat turut serta menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan sampah

Adanya keikutsertaan swasta dan masyarakat dalam pengelolaan sampah

Sumber : Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Pati 2012 c. Sektor Drainase

Tujuan secara umum dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) pada sektor drainase adalah sebagai berikut :

1. Mengatasi dan mengurangi genangan secara bertahap dengan mempertimbangkan kemampuan dan ketersediaan sumber daya yang ada 2. Tersusunnya rencana induk drainase dan pengelolaan banjir berbasis

masyarakat tahun 2017

3. Meningkatkan kesadaran dan kemampuan stakeholder dan masyarakat dalam pengelolaan drainase

4. Mengoptimalkan sistem drainase yang ada dalam pengelolaan drainase 5. Terwujudnya masyarakat yang sadar akan pentingnya pengelolaan sarana dan

prasarana drainase

6. Tersedianya dana untuk membangun sistem drainase mandiri yang berwawasan lingkungan

Sasaran umum untuk mencapai tujuan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) pada sektor drainase adalah sebagai berikut :

1. Tersedianya master plan drainase tingkat kabupaten di tahun 2013 2. Berkurangnya genangan sebesar 30% di tahun 2017

3. Pemerintah dan masyarakat menyepakati rencana induk drainase dan pengelolaan banjir

4. Tercukupinya SDM dalam pengelolaan drainase tahun 2017

5. Drainase yang ada sudah berfungsi sesuai peruntukannya, dan bebas dari sampah perkotaan

5- 48 6. Terbentuknya kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan drainase di 21

Kecamatan tahun 2017

7. Dana tersedia sesuai dengan kebutuhan pembangunan sistem drainase Dari tujuan dan sasaran didapat arahan dan tahapan pencapaian secara umum, yang meliputi :

Tabel V.11. Tahapan Pencapaian Sektor Drainase

No. Sasaran Indikator

1. Tersedianya master plan

drainase tingkat

kabupaten di tahun 2013

a. Kegiatan perencanaan agar selalu berpedoman kepada kriteria hidrologi, hidraulika dan struktur yang ada

b. Kegiatan pelaksanaan pembangunan agar selalu berpedoman kepada peraturan – peraturan pelaksanaan, spesifikasi administrasi, spesifikasi teknik dan gambar perencanaan yang ada c. Kegiatan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan (OP) agar selalu berpedoman pada kriteria sistim drainase perkotaan dan peraturan –peraturan pelaksanaan OP yang ada.

2. Berkurangnya genangan sebesar 30% di tahun 2017

a. Kegiatan pelaksanaan pembangunan agar selalu berpedoman kepada peraturan – peraturan pelaksanaan, spesifikasi administrasi, spesifikasi teknik dan gambar perencanaan yang ada b. Kegiatan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan (OP) agar selalu berpedoman pada kriteria sistim drainase perkotaan dan peraturan –peraturan pelaksanaan OP yang ada.

c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola drainase melalui pendidikan dan pelatihan

3. Pemerintah dan

masyarakat menyepakati rencana induk drainase dan pengelolaan banjir

a. Penyiapan rencana induk sistem drainase yang terpadu antara sistem drainase utama dan lokal dengan pengelolaan banjir b. Mengembangkan sistem drainase yang berwawasan lingkungan

(konservasi air) 4. Tercukupinya SDM dalam

pengelolaan drainase tahun 2017

a. Penambahan jumlah SDM yang memiliki keahlian di bidang Drainase

b. Pelatihan/Diklat keahlian pengelolaan drainase 5. Drainase yang ada sudah

berfungsi sesuai

peruntukannya, dan bebas dari sampah perkotaan

Mengoptimalkan sistem yang ada, disamping pembangunan baru

6. Terbentuknya

kelembagaan masyarakat

dalam pengelolaan

drainase di 21 Kecamatan tahun 2017

Terbentuk lembaga masyarakat dalam pengelolaan drainase di 21 kecamatan

7. Dana tersedia sesuai

dengan kebutuhan

pembangunan sistem drainase

Mengembangkan sumber pendanaan melalui retribusi lingkungan Mendorong peran swasta dan masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi dalam pengelolaan drainase

Sumber : Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Pati 2012

d. Sektor Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Tujuan secara umum dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) pada sektor perilaku hidup bersih dan sehat adalah sebagai berikut :

5- 49 1. Meningkatkan jumlah masyarakat yang akses terhadap sarana air bersih 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas sanitasi dasar 3. Meningkatkan jumlah sarana air bersih dan fasilitas sanitasi dasar 4. Meningkatkan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat 5. Meningkatkan jumlah desa dengan STBM (minimal dengan 2 pilar)

6. Meningkatkan kwalitas dan menambah kuantitas petugas kesehatan lingkungan

Sasaran umum untuk mencapai tujuan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) pada sektor perilaku hidup bersih dan sehat adalah sebagai berikut :

1. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air bersih layak sebesar 70 % dari jumlah penduduk pada tahun 2017

2. Proporsi rumah tangga dengan akses kerkelanjutan terhadap fasilitas sanitasi dasar yang layak sebesar 80% dari jumlah penduduk pada tahun 2017

3. Pemerintah, swasta dan masyarakat ikut serta dalam investasi dibidang air minum dan fasilitas sanitasi dasar

4. Proporsi rumah tangga melaksanakan pola hidup bersih dan sehat 80 % pada tahun 2017

5. Proporsi TTUPM sehat

6. Proporsi desa melaksanakan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) sebesar 94 desa/kelurahan (Minimal dengan 2 pilar)

7. Terwujudnya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam pengelolaan kesehatan lingkungan

Dari tujuan dan sasaran didapat arahan dan tahapan pencapaian secara umum, yang meliputi :

Tabel V.12. Tahapan Pencapaian Sektor Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

No. Sasaran Indikator

1. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air bersih layak sebesar 70 % dari jumlah penduduk pada tahun 2017

70% Penduduk memiliki akses air bersih yang berkualitas

2. Proporsi rumah tangga dengan akses kerkelanjutan terhadap fasilitas sanitasi dasar yang layak sebesar 80% dari jumlah penduduk pada tahun 2017

80% penduduk memiliki akses terhadap jamban sehat dan 80% penduduk stop BABS

3. Pemerintah, swasta dan masyarakat ikut serta dalam investasi dibidang air minum dan fasilitas sanitasi dasar

Terciptanya sinergitas antara pemerintah dan swasta serta masyarakat dalam pembangunan sanitasi

4. Proporsi rumah tangga melaksanakan pola hidup bersih dan sehat 80 % pada tahun 2017

Proporsi rumah tangga melaksanakan pola hidup bersih dan sehat 80% tahun 2017

5. Proporsi TTUPM sehat TTUPM yang memenuhi syarat kesehatan

6. Proporsi desa melaksanakan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) sebesar 94 desa/kelurahan (Minimal dengan 2 pilar)

Terlaksananya Program STBM di 94 desa/kel.

7. Terwujudnya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam pengelolaan kesehatan lingkungan

Terlaksananya pelatihan teknis fungsional sanitarian

5- 50 5.5.3 STRATEGI SEKTOR DAN ASPEK UTAMA SANITASI KOTA

a. Strategi Sektor Air Limbah

1. Terbentuknya kelompok masyarakat peduli lingkungan di 21 Kecamatan : - Memanfaatkan Perda terkait lingkungan untuk meningkatkan

kepedulian masyarakat terhadap lingkungan

- Sosialisasi Perda RTRW untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan peruntukan ruang

- Memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan agar tidak buang limbah sembarangan

- Peningkatan kapasitas SDM di bidang pengelolaan limbah.

2. Terwujudnya kondisi lingkungan masyarakat yang bersih dan sehat tahun 2017 :

- Mengoptimalkan sarana dan prasarana di bidang pengelolaan lingkungan dengan melibatkan peran serta masyarakat

- Memfasilitasi pembangunan sarana prasarana di bidang pengelolaan limbah

- Memanfaatkan dana dari APBD, DAK untuk menunjang kegiatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

- Dukungan pendanaan APBD Prov menunjang penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan

- Dukungan pendanaan APBN menunjang penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan

- Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan melibatkan peran serta dari sektor swasta dengan adanya CSR

3. Meningkatkan kesadaran Pengembang Perumahan untuk membangun IPAL Domestik Komunal :

- Memberikan reward dan punishment kepada pengembang perumahan dalam pengeloaan limbah domestik rumah tangga.

- Adanya monev dalam hal pengelolaan lingkungan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan

4. Tercukupinya tenaga pengelola limbah tahun 2017 :

- Meningkatkan kapasitas pengembangan sumber daya manusia dibidang lingkungan dalam pengelolaan limbah

5. Terwujudnya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan limbah :

- Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pengelolaan air limbah yang ramah lingkungan dan berbasis masyarakat

6. Pemantauan secara berkala terhadap kawasan industri kecil dalam pengelolaan lingkungan :

- Melaksanakan inventarisasi data sumber pencemar di kawasan industri kecil.

7. Pengendalian dan penanganan dampak pencemaran pada sektor industri kecil :

- Peningkatan sarana prasarana pengolahan air limbah pada kawasan industri kecil

5- 51 - Dukungan pendanaan APBD Prov menunjang penyediaan sarana dan

prasarana pengelolaan lingkungan

- Dukungan pendanaan APBN menunjang penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan

- Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan melibatkan peran serta dari sektor swasta dengan adanya CSR

8. Pengendalian dan penanganan dampak pencemaran pada sektor peternakan dan permukiman :

- Peningkatan sarana prasarana pengolahan air limbah domestik komunal di kawasan penduduk slump area

- Dukungan pendanaan APBD Prov menunjang penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan

- Dukungan pendanaan APBN menunjang penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan

- Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan melibatkan peran serta dari sektor swasta dengan adanya CSR

9. Terbangunnya IPAL Biogas untuk pondok pesantren, industri tahu tempe, ternak sapi :

- Peningkatan sarana prasarana pengolahan limbah untuk ponpes, industri tahu tempe dan peternakan sapi

- Dukungan pendanaan APBD Prov menunjang penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan

- Dukungan pendanaan APBN menunjang penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan

- Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan melibatkan peran serta dari sektor swasta dengan adanya CSR

10. Terbangunnya IPAL Domestik Komunal di Kawasan Padat Penduduk :

- Peningkatan sarana prasarana pengolahan air limbah domestik komunal di kawasan penduduk slump area

- Dukungan pendanaan APBD Prov menunjang penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan

- Dukungan pendanaan APBN menunjang penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan

- Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan melibatkan peran serta dari sektor swasta dengan adanya CSR

11. Tertanganinya permasalahan sampah dilingkungan permukiman : - Peningkatan sarana prasarana persampahan

- Mengikut sertakan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sampah - Pembangunan sarana prasarana persampahan

b. Strategi Sektor Persampahan 1. Peningkatan kinerja TPA

2. Peningkatan sarana dan prasarana pengangkut sampah 3. Menyediakan kendaraan pengankutan sampah pilahan 4. Penambahan TPS/kontainer

5- 52 6. Pelatihan tenaga pengelola sampah

7. Sosialisasi Perda Pengelolaan sampah kepada masyarakat 8. Sosialisasi pengelolaan sampah kepada masyarakat 9. Sosialisasi pengelolaan sampah 3R kepada masyarakat 10. Pembentukan kelembagaan pengelolaan sampah 11. Monev pengelolaan sampah

12. Menyediakan sarana dan prasarana TPST 3R 13. Sosialisasi pemanfaatan TPS

14. Melibatkan fihak swasta dalam pengelolaan sampah c. Strategi Sektor Drainase

1. Penyusunan masterplan dan DED drainase

2. Melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan drainase

3. Mengoptimalkan SDM ahli yang sudah ada untuk mendampingi dan mengarahkan masyarakat dalam pengelolaan drainase agar sesuai NSPM atau OP yang ada

4. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam perencanaan, pembangunan dan OP bidang drainase

5. Peningkatan kapasitas SDM bidang drainase

6. Melibatkan swasta dan masyarakat dalam pembangunan drainase

7. Menggunakan dana APBD sebagai pendamping dana APBD Prov, agar pembangunan dan pengelolaan drainase bisa optimal

8. Menggunakan dana APBD sebagai pendamping dana APBN, agar pembangunan dan pengelolaan drainase bisa optimal

9. Menggunakan dana APBD sebagai pendamping dana LOAN, agar pembangunan dan pengelolaan drainase bisa optimal

10. Memanfaatkan dana dari APBD untuk menunjang kegiatan masyarakat agar terus berpartisipasi aktif dalam pengelolaan drainase

d. Strategi Sektor Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

1. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam penyediaan sarana air bersih 2. Meningkatkan kemandirian dan peran serta masyarakat dalam upaya

meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana air bersih 3. Promosi hygiene dan sanitasi di masyarakat

4. Meningkatkan kemandirian dan peran serta masyarakat dalam upaya meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana sanitasi dasar

5. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam bidang sanitasi 6. Melibatkan swasta dalam perencanaan pembangunan sanitasi 7. Meningkatkan peran serta swasta dalam pembangunan sanitasi 8. Kampaye PHBS tatanan rumah tangga

9. Melibatkan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan 10. Penyusunan program kesling mengacu program MDGs

11. Melakukan sosialisasi dampak pencemaran limbah terhadap lingkungan 12. Mendorong pelaku usaha untuk mengelola limbah

13. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian pencemaran limah industry rumah tangga

5- 53 14. Memberikan stimulant bagi pengusaha yang membuat ipal

15. Mengoptimalkan peran dan fungsi tim stbm dalam setiap kegiatan sanitasi 16. Melibatkan semua sektor dalam perencanan kegiatan STMB

17. Melaksanakan kegiatan STBM

18. Menyelengarakan pelatihan teknis jabatan fungsional ahli kesehatan lingkungan

19. Meningkatkan peran dan fungsi tenaga kesehatan dalam pembangunan sanitasi

5.7 INTEGRASI STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA DAN SEKTOR