BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.2 Pengertian SLRT (Sistem Layanan Rujukan Terpadu)
2.2.1. Tujuan dan sasaran SLRT
Tujuan SLRT adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem proteksi untuk mengurangi kemiskinan, kerentanan dan ketidaksetaraan. Secara khusus tujuan yang akan dicapai diantaranya:
a. Meningkatkan akses ke rumah tangga termiskin dan paling rentan dan orang-orang yang memiliki masalah sosial lain dalam perencanaan perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan;
b. Memperkuat integrasi berbagai layanan sosial di daerah untuk mewujudkannya layanan menjadi lebih responsif;
c. Meningkatnya keberpihakan perencanaan dan penganggaran kepada kelompok miskin dan rentan
d. Meningkatnya keberdayaan masyarakat miskin dan rentan untuk memahami hak-hak mereka terkait layanan sosial
e. Meningkatnya kapasitas pemda untuk memutakhirkan basis data secara reguler dan dinamis
f. Meningkatnya kapasitas pemda untuk mengkoordinasi layanan sosial di Kota Bandung
Sasaran Kelompok sasaran utama SLRT adalah:
1. Kelompok masyarakat miskin dan rentan miskin (rumah tangga, keluarga, dan individu) yang memiliki status sosial
16
ekonomi 40% terbawah berdasarkan Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin (DT-PPFM).
2. Kelompok masyarakat yang paling miskin dan rentan miskin, termasuk penyandang disabilitas, perempuan/anak terlantar, lanjut usia, masyarakat adat terpencil, dan lain lain.
17
18
BAB III
PERANAN SISTEM LAYANAN RUJUKAN TERPADU (SLRT) PENANGGULANGAN KEMISKINAN CETAR JUARA DALAM MENINGKATKAN LAYANAN PUBLIK PADA MASA
PANDEMI COVID-19 DI KOTA BANDUNG
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
Dinas Sosial Kota Bandung merupakan salah satu dinas daerah yang bertugas untuk melayani masyarakat dalam bidang kesejahteraan sosial.
Sebagaimana yang tertera dalam Perda Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kota Bandung yang memiliki Visi dan Misi meningkatkan Kesejahteraan Sosial Melalui Peningkatan rehabilitas sosial untuk meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup masyarakat.
3.1.1. Visi Perusahaan
Kesejahteraan Sosial dari, oleh, dan untuk Masyarakat menuju Bandung yang Bebas Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)“
3.1.2. Misi Perusahaan
1. Mewujudkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan partisipasi sosial dan masyarakat, terdapat peran aktif dari masyarakat dalam
19
penanganan masalah kesejahteraan sosial dan penanggulangan kemiskinan;
2. Mewujudkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan rehabilitasi sosial guna memulihkan ketidakberdayaan masyarakat dalam melaksanakan fungsi sosialnya;
3. Mewujudkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan pelayanan sosial, yang mengandung pengertian optimalisasi pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Penanggulangan Kemiskinan;
4. Menyediakan data kesejahteraan sosial dan kemiskinan yang berkualitas serta terintegrasi.
1. Warna Biru : Melambangkan kedamaian dan hal ini terkait dengan kepercayaan, kejujuran dan ketergantungan.
20
2. Lambang 2 Orang : Terdapat gambar terselubung dimana seseorang menuntun orang lainnya yang melambangkan kerjasama untuk maju meraih kesejahteraan.
3.2 Struktur Organisasi
GAMBAR 3. 2 STRUKTUR ORGANISASI
Sumber: Dinas Sosial Kota Bandung (2020)
3.2.1 Uraian Tugas
1. Bidang Penanggulangan Kemiskinan
21
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan lingkup penanggulangan kemiskinan. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Penanggulangan Kemiskinan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program kerja lingkup penanggulangan kemiskinan;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan lingkup penanggulangan kemiskinan;
c. Pelaksanaan kebijakan lingkup penanggulangan kemiskinan;
d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan lingkup penanggulangan kemiskinan;
e. Pelaksanaan administrasi lingkup penanggulangan kemiskinan; dan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
a) Seksi Pelayanan Sosial
Kepala Seksi Pelayanan Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Penanggulangan Kemiskinan lingkup pelayanan sosial. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Seksi Pelayanan Sosial menyelenggarakan fungsi:
22
a. Penyusunan rencana dan program kerja lingkup pelayanan sosial;
b. Penyiapan bahan kebijakan lingkup pelayanan sosial;
c. Pelaksanaan kebijakan operasional lingkup pelayanan sosial;
d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan lingkup pelayanan sosial;
e. Pelaksanaan administrasi lingkup pelayanan sosial; dan f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait
dengan tugas dan fungsinya.
b) Seksi Informasi dan Pengaduan
Kepala Seksi Informasi dan Pengaduan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Penanggulangan Kemiskinan lingkup informasi dan pengaduan. Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Informasi dan Pengaduan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program kerja lingkup informasi dan pengaduan;
b. Penyiapan bahan kebijakan lingkup informasi dan pengaduan;
c. Pelaksanaan kebijakan operasional lingkup informasi dan pengaduan;
d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan lingkup informasi dan pengaduan;
23
e. Pelaksanaan administrasi lingkup informasi dan pengaduan;
dan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
c) Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial
Kepala Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Penanggulangan Kemiskinan lingkup perlindungan dan jaminan sosial. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program kerja lingkup perlindungan dan jaminan sosial; penyiapan bahan kebijakan lingkup perlindungan dan jaminan sosial;
b. Pelaksanaan kebijakan operasional lingkup perlindungan dan jaminan sosial;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan lingkup perlindungan dan jaminan sosial;
d. Pelaksanaan administrasi lingkup perlindungan dan jaminan sosial; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.
24
3.3 Unit Tempat Kerja Praktik
Penulis melaksanakan kerja praktik di Dinas Sosial Kota bandung di bagian penganggulangan kemiskinan, tepatnya bagian seksi pelayanan sosial.
Kepala Bidang
Sumber: Dinas Sosial Kota Bandung (2020)
3.3.1 Uraian Tugas Penulis di Bagian Pelayanan Sosial
1. Tugas pokok memberikan pelayanan pada masyarakat berupa penjelasan mengenai tahapan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
2. Membantu membuat surat keluar seperti surat rekomendasi dan surat rujukan.
3. Membantu melakukan kegiatan pengarsipan surat masuk perhari
4. Membantu menginput keluhan via website, instagram dan twitter kedalalam satu file.
Pelaksana
25
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Selama melaksanakan kerja praktik, penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan kerja praktik ini. Dalam teknik pengumpulan data penulis mengumpulkan data dengan menggunakan metode sebagai berikut:
1. Teknik Observasi
Teknik Pengumpulan data dengan ikut serta secara langsung di lokasi penelitian yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan.
2. Teknik Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalahwawancara yang dilakukan kepada pegawai Dinas Sosial Kota Bandung guna memperoleh informasi atau data untuk tujuan penelitian.
3. Teknik Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan mempelajari buku dan dokumen yang berhubungan dengan pembahasan masalah.
4. Teknik Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data dengan mengumpulan sumber data seperti buku-buku ataupun jurnal.
26
27 BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Proses Pelayanan pada Dinas Sosial Kota Bandung
Pada saat melaksanakan praktik kerja lapangan Penulis ditempatkan pada Bidang Penanggulangan Kemiskinan pada bagian Pelayanan Sosial. Berdasarkan deskripsi pekerjaan bagian penanggulangan kemiskinan memiliki tanggung jawab atas pemberian pelayanan pada masyarakat umum.
4.1.1. Prosedur Seksi Pelayanan Sosial
Standar operasional prosedur pelayanan sosial di Dinas Sosial Kota Bandung adalah seperti pada gambar 4.1 beriku:
GAMBAR 4. 1
PROSEDUR PELAYANAN
Sumber : Dinas Sosial Kota Bandung (2020)
1. Petugas loket menerima tamu yang datang dan menanyakan keperluannya.
Petugas loket Meja Pelayanan Pengecekan data
Pengelolaan
28
2. Jika berhubungan dengan pelayanan, maka tamu datang ke meja front office.
3. Petugas akan melakukan review data
4. Jika sudah lengkap, petugas akan membuatkan surat rekomendasi yang dibutuhkan.
5. Surat rekomendasi diserahkan terlebih dahulu pada kepala seksi pelayanan untuk diperiksa dan diparaf
6. Apabila surat rekomendasi telah selesai, maka petugas akan menyerahkan dokumen. Tamu menandatangani bukti penerimaan dokumen.
7. Tamu mengisi survei kepuasan atas layanan yang diberikan petugas.
Berdasarkan Standard Operational Procedure (SOP) proses pelayanan sosial di Dinas Sosial Kota Bandung selanjutnya penulis menganalisa keaadaan riil sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kebutuhan dan atau keluhan tamu.
2. Melakukan pengecekan data.
3. Data yang sudah lengkap dilanjutkan dengan pembuatan dokumen berupa surat keluar sesuai dengan yang dibutuhkan tamu. Contohnya surat rekomendasi dan surat rujukan.
4. Kepala seksi pelayanan sosial membubuhkan paraf pada dokumen kemudian menyerahkan pada tamu.
29
4.2 Analisis Kondisi Realita Dengan Teori Pelayanan
Berdasarkan praktik kerja lapangan penulis, pelayanan dinas sosial kota Bandung untuk masyarakat umum melalui sistem layanan rujukan terpadu pada dasarnya tidak jauh beda dengan teori menurut Silvia (2018) dan Swastika (2016).
Hanya saja kinerja sistem layanan rujukan terpadu (SLRT) pada Dinas Sosial Kota Bandung masih belum optimal karena pengelolaannya masih manual. Oleh karena itu pelayanan pada Dinas Sosial Kota Bandung menjadi kurang efektif dan efisien, karena media pelayanan data memperlambat jalannya penyampaian respon terhadap pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat.
Demikian analisis yang mampu Penulis lakukan pada Dinas Sosial Kota Bandung. Secara keseluruhan Peranan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) masih memerlukan penyempurnaan. Sedangkan, secara keseluruhan pelayanan sosial sudah berjalan dengan baik karena sudah berjalan dengan baik.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan teori yang telah diuraikan dan hasil analisis penulis selama melaksanakan kerja praktik, Sistem layanan rujukan terpadu (SLRT) pengelolaannya belum dilakukan secara optimal seperti teori menurut pedoman SLRT (2019) bahwa SLRT merupakan layanan satu pintu untuk penanggulangan kemiskinan yang mengidentifikasi kebutuhan dan keluhan warga miskin dan rentan miskin, kemudian menghubungkannya dengan program dan layanan dikelola oleh pemerintah dan non-pemerintah di pusat dan daerah
30
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Setelah melaksanakan kerja praktik serta menganalisis permasalahan yang ada khususnya mengenai “Pemanfaatan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) Penanggulangan Kemiskinan Cetar Juara Dalam Meningkatkan Layanan Publik Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Bandung”, Penulis mempunyai simpulan yaitu secara umum Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) pada Dinas Sosial Kota Bandung masih memerlukan penyempurnaan dalam melayani masyarakat. Hal ini di karenakan pelayanan pada Dinas Sosial pada masa pandemi ini masih dilakukan secara manual tidak menggunakan sistem layanan rujukkan terpadu (SLRT).
5.2 Saran
Setelah menjabarkan beberapa simpulan, penulis mencoba mengemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi instansi tempat penulis melaksanakan praktik kerja lapangan, yakni:
1. Mengadakan penyuluhan mengenai penggunaan dan manfaat Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT).
2. Tamu yang datang agar diberikan nomor antrian.
3. Dokumen yang ada baik yang lama maupun yang baru sebaiknya diarsipkan baik secara manual maupun secara elektronik agar memudahkan dalam pencarian dan penyimpanan arsip surat keluar jika
32
akan digunakan, selain itu juga untuk mengurangi penumpukan arsip.
Dengan demikian arsip tertata dengan baik.
33
34
DAFTAR PUSTAKA
Asih, N. S. (2016). PENGARUH PELAYANAN PRIMA (SERVICE
EXCELLENCE). Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7 Nomor: 2, 3.
Bandung, D. S. (2019). Pedoman SLRT. Bandung: Dinas Sosial Kota Bandung.
Barata, A. A. (2003). Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
DR. H. Dahyar Daraba, M. (2019). REFORMASI BIROKRASI & PELAYANAN PUBLIK. Makkasar: Leisyah.
Dwiyanto, A. (2017). MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK: Peduli, Inklusif dan Kolaboratif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Eka. (2017). Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Camat Rumbai Pesisir. Jurnal Niara VOL 9 NO 2, 102.
F, L. (2016). PENGARUH E-SERVICE QUALITY TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN. AGORA Vol. 4, 2.
Jaya, A. (2016). STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN. eJournal Ilmu Administrasi Negara, 2689-2690.
Kurdi, M. (2020). Menggagas Pelayanan Prima di Masa Pandemic Covid 19.
Jurnal Lingkar Widyaiswara Edisi 07 No. 4, 6.
35
Kurniawan, R. C. (2016). INOVASI KUALITAS PELAYANAN PUBLIK.
Innovation Quality Public Services Local Government Volume 10 Issue 3,
571.
Kusuma, C. A. (2019). ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN METODE SERVQUAL. Jurnal Manajemen, 1-8.
NUGROHO, G. A. (2016). MANAJEMEN PELAYANAN PRIMA (SERVICE EXCELLENCE). PURWOKERTO: INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN).
Nugroho, M., & Halik, A. (2016). PENERAPAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK PADA KELURAHAN. JHP17 Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag, 254.
Publik, P. (2021). https://menpan.go.id/site/. Diambil kembali dari
https://jdih.menpan.go.id/data_puu/01b.%20R%20Permen%20Pedoman%
20Standar%20Pelayanan%20-%20Isi%20dan%20Lampiran.pdf
Puspitasari, F. F. (2019). Implementasi Pelayanan Prima Sebagai Upaya
Meningkatkan Marketing Sekolah . J-MPI (Jurnal Manajemen Pendidikan Islam), 31.
Rahmadana, M. F., Mawati, A. T., Siagian, N., Perangin-angin, M. A., Refelino, J., Tojiri, M. Y., . . . Sari, A. P. (2020). Pelayanan Publik. Medan:
Yayasan Kita Menulis.
36
Rukayat, Y. (2017). KUALITAS PELAYANAN PUBLIK BIDANG
ADMINISTRASI. Jurnal Ilmiah Magister Ilmu Administrasi (JIMIA), 56.
Silvia, F. (2018). PELAYANAN PRIMA DAN KEPUASAN PELANGGAN DI KANTOR. 2-3.
Suminar M.M, D. R., & Apriliawati, M. (2012). PELAYANAN PRIMA PADA ORANG TUA SISWA DI SEMPOA SIP TC. Jurnal Sekretari Vol. 4 No.
2 , 16.
Tanjung, I., & Sukrianto, D. (2017). Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Terpadu Dalam Upaya. Jurnal Intra-Tech Volume 1, No.1, 44.
37
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BIODATA:
Nama : Tiara Nurlistiana
Tempat/Tgl Lahir : Bandung, 22 Maret 2000
Alamat : Jl. Derwati RT.04 RW.04 Kel. Derwati Kec. Rancasari, Bandung, Jawa Barat
Agama : Islam
Status : Belum Nikah
Kewarganegaraan : WNI
PENDIDIKAN:
Tahun 2007-2012 : SDN Cijawura 01
Tahun 2012-2015 : MTs YPPS Bandung
Tahun 2015-2018 : SMAN 27 Bandung
Tahun 2018-2021 : Akademi Sekretari dan Manajemen Taruna Bakti