AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
18. UANG MUKA DARI PELANGGAN ADVANCES FROM CUSTOMERS Uang muka pelanggan pada tanggal 30 Juni 2021
Teknologi informasi 85.678.276 61.841.297 Information technology
Biaya pemasaran 80.872.621 96.586.499 Marketing expenses
Biaya jasa professional 75.341.420 10.984.166 Professional fee
Mitra 63.998.261 47.794.286 Online to offline
Saluran pembayaran 63.639.886 48.128.193 Payment channel
Logistik 40.873.725 3.184.588 Logistic
Promo, cashback dan voucher 28.264.832 65.429.357 Promo, cashback and voucher
Fasilitas dan operasional 19.528.733 23.650.001 Facilities and operational
Denda pajak 14.384.805 14.143.306 Tax penalties
Biaya lain-lain (di bawah Rp1 miliar) 11.697.614 6.354.301 Others expenses (below Rp1 billion)
Total 484.280.173 378.095.994 Total
Pada tanggal 30 Juni 2021 dan Desember 2020, Perusahaan mencatat akrual atas potensi denda pajak yang terkait dengan penggunggungan faktur pajak tahun 2020 dan 2019 sebesar Rp7.629.725.
Potensi denda pajak ini timbul disebabkan pada periode tersebut, Perusahaan masih terdaftar secara pajak sebagai pedagang retail dimana Perusahaan tidak boleh melakukan penggunggungan faktur pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (“PMK”) yang berlaku.
Efektif pada bulan November 2020, Perusahaan sudah terdaftar secara pajak sebagai web portal yang dapat melakukan penggunggungan faktur pajak.
As of June 30, 2021 and December 31, 2020, the Company recorded an accrual for potential tax penalties related to combining the tax invoices for the years 2020 and 2019 totaling to Rp7,629,725.
The potential tax penalties arises because in that period, the Company was registered as a retail merchant, where it was not allowed to combined the tax invoices in accordance with the applicable Peraturan Menteri Keuangan (“PMK”). Effective in November 2020, the Company has changed its tax registration as a web portal which allowed to combined the tax invoices.
18. UANG MUKA DARI PELANGGAN 18. ADVANCES FROM CUSTOMERS Uang muka pelanggan pada tanggal 30 Juni 2021
dan 31 Desember 2020 masing-masing sebesar Rp9.959.074 dan Rp8.522.093 berasal dari uang muka dari pelanggan terkait penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan.
Advances from customers as of June 30, 2021 and December 31, 2020 amounting to Rp9,959,074 and Rp8,522,093, respectively, are derived from advances from customers related to providing goods and services to customers.
19. PERPAJAKAN 19. TAXATION
a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes
30 Juni 2021 31 Desember (Tidak Diaudit)/ 2020/
June 30, 2021 December 31,
(Unaudited) 2020
Perusahaaan Company
Pajak Pertambahan Nilai - 24.643.845 Value Added Tax
Pajak penghasilan Income taxes
Pasal 23 1.709.255 - Article 23
1.709.255 24.643.845
a. Pajak dibayar di muka (lanjutan) a. Prepaid taxes (continued)
Entitas anak Subsidiaries
Pajak Pertambahan Nilai 166.190 457.448 Value Added Tax
Pajak penghasilan Income taxes
Pasal 22 42.820 - Article 22
Pasal 23 40.488 - Article 23
Pasal 25 31.266 - Article 25
280.764 457.448
Total 1.990.019 25.101.293 Total
b. Utang pajak terdiri dari: b. Taxes payables consist of:
30 Juni 2021 31 Desember (Tidak Diaudit)/ 2020/
June 30, 2021 December 31,
(Unaudited) 2020
Perusahaaan Company
Pajak penghasilan Income taxes
Pasal 21 3.280.212 2.976.537 Article 21
Pasal 23 980.864 705.536 Article 23
Pasal 26 974.469 1.890.714 Article 26
Pasal 4(2) 342.815 237.127 Article 4(2)
Pajak Pertambahan Nilai 912.741 - Value Added Tax
6.491.101 5.809.914
Entitas anak Subsidiaries
Pajak penghasilan Income taxes
Pasal 21 124.070 462 Article 21
Pasal 22 25.322 3.947 Article 22
Pasal 23 9.180 543 Article 23
Pasal 4(2) 4.221 - Article 4(2)
Pasal 26 1.899 - Article 26
Pasal 29 655 - Article 29
Pajak Pertambahan Nilai 1.171.222 - Value Added Tax
1.336.569 4.952
Total 7.827.670 5.814.866 Total
c. Manfaat/(beban) pajak penghasilan c. Corporate income tax benefits/(expense) Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah
menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 yang menetapkan, antara lain, penurunan tarif pajak penghasilan wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap dari semula 25% menjadi 22% untuk tahun pajak 2020 dan 2021 dan 20% mulai tahun pajak 2022 dan seterusnya, serta pengurangan lebih lanjut tarif pajak sebesar 3% untuk wajib pajak dalam negeri yang memenuhi persyaratan tertentu.
On March 31, 2020, the Government issued a Government Regulation in lieu of the Law of the Republic of Indonesia Number 1 Year 2020 which stipulates, among others, reduction to the tax rates for corporate income tax payers and permanent establishments entities from previously 25% to become 22%
for fiscal years 2020 and 2021 and 20%
starting fiscal year 2022 and onwards, and further reduction of 3% for corporate income tax payers that fulfill certain criteria.
95
19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)
c. Manfaat/(beban) pajak penghasilan (lanjutan) c. Corporate income tax benefits/(expense) (continued)
Tarif pajak yang baru tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk pengukuran aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan mulai sejak tanggal berlakunya peraturan tersebut yaitu 31 Maret 2020.
The new tax rates will be used as reference to measure the current and deferred tax assets and liabilities starting from the enactment date of the new regulation on March 31, 2020.
Rincian manfaat/(beban) pajak penghasilan neto kelompok usaha adalah sebagai berikut:
The details of the Group’s net income tax benefits/(expense) are as follows:
Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni (Tidak Diaudit)/
Six-Month Periods Ended June 30, (Unaudited)
2021 2020
Perusahaan Company
Kini - - Current
Tangguhan 1.617.167 - Deferred
Total 1.617.167 - Total
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan estimasi rugi pajak adalah sebagai berikut:
The reconciliation between loss before income tax per consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and estimated tax loss is as follows:
Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni (Tidak Diaudit)/
Six-Month Periods Ended June 30, (Unaudited)
2021 2020
Rugi sebelum pajak penghasilan Loss before income tax
menurut laba rugi dan per consolidated statement
penghasilan komprehensif lain of profit or loss and other
konsolidasian (768.648.136) (1.026.152.090) comprehensive income
Dikurangi : rugi sebelum pajak Less: Subsidiary’s loss
entitas anak dan eliminasi before tax and consolidated
konsolidasi antar Perusahaan 121.852.655 10.770.567 intercompanies elimination
Rugi sebelum pajak penghasilan - Loss before income tax -
Perusahaan (646.795.481) (1.015.381.523) the Company
Beda temporer : Temporary differences:
Penyisihan atas liabilitas Provision of liabilities
imbalan kerja karyawan (8.329.698) (21.907.364) for employees’ benefits
Opsi saham karyawan 59.246.858 (9.600.533) Employee stock option
Penyusutan dan amortisasi (5.685.926) (6.445.669) Depreciation and amortisation Penyisihan kerugian atas penurunan nilai (1.248.038) (719.484) Allowance for impairment losses
Beda tetap: Permanent differences:
Penghasilan lain yang telah dikenakan Other income already subjected
pajak penghasilan yang bersifat final to final income tax and
dan beban yang tidak dapat dikurangkan 573.982.503 993.791.278 non-deductible expenses
Estimasi rugi pajak (28.829.782) (60.263.295) Estimated tax loss
19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)
c. Manfaat/(beban) pajak penghasilan (lanjutan) c. Corporate income tax benefits/(expense) (continued)
Jumlah rugi pajak Perusahaan untuk tahun 2020 seperti yang disebutkan diatas akan dilaporkan oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) PPh Badan tahun 2020 ke Kantor Pajak.
The amount of the Company’s tax loss for 2020, as stated in the foregoing, will be reported by the Company in its 2020 annual income tax return (“SPT”) to be submitted to the Tax Office.
Rugi pajak Perusahaan yang dibawa ke masa depan, yang dapat dipakai sebagai kompensasi pengurang penghasilan kena pajak di masa lima tahun mendatang, terjadi di tahun pajak berikut:
Tax losses carry forward can be used as compensation by the Company will deducted income tax in five years future are as follows:
Total
Tahun 2021 2020 Years
2016 446.174.829 446.174.829 2016
2017 292.538.599 292.538.599 2017
2018 1.447.977.029 1.447.977.029 2018
2019 1.926.680.086 1.926.680.086 2019
2020 60.263.295 60.263.295 2020
2021 28.829.782 - 2021
Total 4.202.463.620 4.173.633.838 Total
97
19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)
c. Manfaat/(beban) pajak penghasilan (lanjutan) c. Corporate income tax benefits/(expense) (continued)
Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari rugi sebelum pajak penghasilan, dengan manfaat pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun/periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2021 dan 2020, adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax benefit which is computed using the applicable tax rate from loss before income tax, with income tax benefit as presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the years/periods ended June 30, 2021 and 2020 and are as follows:
Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni (Tidak Diaudit)/
Six-Month Periods Ended June 30, (Unaudited)
2021 2020
Rugi sebelum pajak penghasilan Loss before income tax
menurut laba rugi dan per consolidated statement
penghasilan komprehensif lain of profit or loss and other
konsolidasian (768.648.136) (1.026.152.090) comprehensive income
Dikurangi : rugi sebelum pajak Less: Subsidiary’s loss
entitas anak dan eliminasi before tax and consolidated
konsolidasi antar Perusahaan 121.852.655 10.770.567 intercompanies elimination
Rugi sebelum pajak penghasilan - (646.795.481) (1.015.381.523) Loss before income tax -
Perusahaan the Company
Manfaat pajak penghasilan dengan Income tax benefit using
tarif pajak yang berlaku 142.295.006 223.383.935 applicable tax rate
Pengaruh pajak atas beda tetap: Permanent differences:
Penghasilan lain yang telah dikenakan Other income already subjected
pajak penghasilan yang bersifat final to final income tax and
dan beban yang tidak dapat dikurangkan (126.276.150) (218.634.081) non-deductible expenses Efek perubahan tarif pajak (108.327.637) (116.406.324) Effect of changes in tax rate
Pajak tangguhan atas akumulasi Deferred tax on accumulated
rugi fiskal 100.268.499 124.914.395 fiscal losses
Pajak tangguhan yang tidak diakui (6.342.552) (13.257.925) Unrecognized deferred tax
Manfaat/(beban) pajak penghasilan 1.617.166 - Income tax benefit/(expense)
d. Aset pajak tangguhan d. Deferred tax assets
Dikreditkan ke
Dibebankan Penghasilan
ke laporan komprehensif
laba rugi/ lain/Credited
31 Desember/ Charged to to other 30 Juni/
December 31, profit or loss comprehensive June 30,
2020 for the period income 2021
Perusahaan Company
Akumulasi rugi pajak 449.999.949 416.636 - 450.416.585 Tax losses carried forward
Opsi saham karyawan 11.849.372 (60.067) - 11.789.305 Employee stock option
Liabilitas imbalan kerja karyawan 8.996.221 613.493 (981.332) 8.628.382 Employee benefits liability
Cadangan penurunan nilai Allowance for impairment
piutang 3.580.061 (13.270) - 3.566.791 receivables
Aset hak guna 2.335.723 415.014 - 2.750.737 Right-of-use assets
Aset tetap 1.030.841 245.360 - 1.276.201 Fixed assets
Aset pajak tangguhan neto 477.792.167 1.617.166 (981.332) 478.428.001 Net deferred tax assets
Dikreditkan ke
Dibebankan penghasilan
ke laporan komprehensif
laba rugi/ lain/Credited
31 Desember/ Charged to to other 31 Desember/
December 31, profit or loss comprehensive December 31,
2019 for the year income 2020
Perusahaan Company
Akumulasi rugi pajak - 449.999.949 - 449.999.949 Tax losses carried forward
Opsi saham karyawan - 11.849.372 - 11.849.372 Employee stock option
Liabilitas imbalan kerja karyawan - 14.304.645 (5.308.424) 8.996.221 Employee benefits liability
Cadangan penurunan nilai Allowance for impairment
piutang - 3.580.061 - 3.580.061 receivables
Aset hak guna - 2.335.723 - 2.335.723 Right-of-use assets
Aset tetap - 1.030.841 - 1.030.841 Fixed assets
Aset pajak tangguhan neto - 483.100.591 (5.308.424) 477.792.167 Net deferred tax assets
Pada tanggal 30 Juni 2021, Perusahaan mempunyai rugi pajak sebesar Rp4.202.463.620 yang tersedia sampai 5 tahun mendatang untuk dioffset dengan laba kena pajak pada masa mendatang. Sesuai dengan penilaian manajemen, Perusahaan hanya bisa memanfaatkan rugi pajak sebesar Rp2.252.082.918 sehingga Perusahaan mencatat rugi pajak dalam aset pajak tangguhan sebesar Rp450.416.585.
As of June 30, 2021, the Company had a tax loss of Rp4,202,463,620 which is available for the next 5 years to be offset against future taxable profits. In accordance with management's assessment, the Company was only able to take advantage of the tax loss amounting to Rp2,252,082,918 so that the Company recorded tax loss in deferred tax assets amounting to Rp450,416,585.
99
19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)
e. Surat ketetapan pajak e. Tax assesment
Perusahaan The Company
Pada tanggal 18 Agustus 2020, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) dari kantor pajak atas Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) bulan Desember 2018 yang menetapkan lebih bayar sebesar Rp122.790.570 dari sebesar Rp123.070.495 yang dilaporkan oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Masa PPN. Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Kurang Bayar (“SKPKB”) dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) atas PPN untuk bulan Januari - Desember tahun 2018 dengan total nilai sebesar Rp4.396.778. Perusahaan telah menerima ketetapan dan tagihan PPN tersebut dan menerima pengembalian PPN, setelah dikurangi dengan nilai SKPKB dan STP, sebesar Rp118.393.792 pada bulan September 2020.
Perusahaan telah mencatat selisih nilai klaim, kurang bayar dan tagihan tersebut dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.
On August 18, 2020, the Company received an Overpayment Tax Assessment Letter (“SKPLB”) of Value Added Tax (“VAT") from the Tax Office for the period December 2018 reflecting overpayment in the amount of Rp122,790,570 instead of overpayment Rp123,070,495 as reported by the Company in its VAT tax return. On the same date, the Company also received Underpayment Tax Assessment Letters ("SKPKB") and Tax Collection Letters (“STP”) of VAT for the periods January - December 2018 totaling to Rp4,396,778. The Company has accepted such tax assessments and collections of VAT and received the refunded amount of VAT, netted with the amount of SKPKB and STP, in the amount of Rp118,393,792 in September 2020. The Company has recognized unrefunded, underpayments and collections amount in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2020.
Pada tanggal 27 Desember 2019, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dari Kantor Pajak atas PPN bulan Januari - Desember 2016 dengan total nilai sebesar Rp6.994.320. Perusahaan mengajukan surat keberatan atas kurang bayar tersebut pada tanggal 17 Maret 2020 setelah sebelumnya melakukan pelunasan penuh sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Pada tanggal 16 Februari 2021, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) menerbitkan surat keputusan, yang menolak keberatan yang diajukan oleh Perusahaan dan Perusahaan telah memutuskan untuk menerima hasil keputusan atas keberatan tersebut.
On December 27, 2019, the Company received tax underpayment decision letters (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar or (“SKPKB”)) of VAT from the Tax Office for the periods January - December 2016 with total amount of Rp6,994,320. The Company filed objection letters on March 17, 2020 after made full payment in accordance with the existing tax regulation. On February 16, 2021, Directorate General of Tax (“DGT”) issued decision letters which rejected the Company’s objection and the Company has decided to accept such decision letters.