• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Hasil dan Pembahasan

4. Uji Asumsi Klasik

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi adanya korelasi diantara variabel independen, sehingga pengujian hipotesis bisa lebih sempurna.

Tabel 4.9

Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang lebih dari 95%. Hasil perhitungan nila Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hak yang sama tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel independen dalam model regresi.

Coefficientsa 104.448 2.175 48.017 .000 4.626 1.534 .426 3.016 .006 .752 1.329 4.276 1.430 .394 2.990 .006 .865 1.155 4.070 1.992 .271 2.044 .051 .854 1.171 (Constant) Zscore(Pengendalian Intern) Zscore(Kinerja Perusahaan) Absx1_x2 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. VIF

Dependent Variable: Peran Auditor Internal a.

b. Uji Heterokedatisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain tetap. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedatisitas atau tidak terjadi heteroskesdatisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedatisitas karena data ini menghimpun data mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).

Gambar 4.3

Dari tabel diatas terlihat bahwa penyebaran residual adalah tidak teratur. Hal ini dapat dilihat pada plot yang terpencar dan tidak membentuk pola teratur. Dengan hasil demikian, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

2 1

0 -1

-2

Regression Standardized Predicted Value

3 2 1 0 -1 -2 -3 R e g re s s io n S tu d e n ti ze d R e s id u a l

Dependent Variable: PeranAuditorInternal Scatterplot

5. Uji Regresi Linier Berganda a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.10

Tabel 4.9 atau model summary diatas, terlihat bahwa koefisien korelasi berganda antara kinerja perusahaan (X1)) dengan pengendalian internal (X2) sebesar 0.781. artinya, hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat. Korelasi positif menunjukan bahwa hubungan antara pengendalian internal dengan kinerja searah.

Untuk melihat pengaruh pengendalian intern, kinerja perusahaan secara gabungan dapat dilihat dari perhitungan dalam model summary, khususnya angka R square. Besarnya r square (r2) adalah 0.610 angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh peran auditor internal terhadap peningkatan pengendalian intern dan kinerja perusahaan dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) dengan menggunakn rumus sebagai berikut:

KD= r2 x 100% KD= 0,610 x 100% KD= 61% Model Summaryb .781a .610 .565 7.165 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), Absx1_x2, Zscore(Kinerja Perusahaan), Zscore(Pengendalian Intern) a.

Dependent Variable: Peran Auditor Internal b.

Keterangan:

KD : Koefisien Determinasi r2 : R square

Angka tesebut mempunyai maksud bahwa pengaruh peran auditor internal terhadap peningkatan pengendalian intern dan kinerja perusahaan adalah 61%. Adapun sisanya sebesar 39% (100%-61%) dipengaruhi variabel lain.

b. Persamaan Regresi Linier Berganda

Tabel 4.11

Hasil perhitungan koefiesien regresi memperlihatkan nilai koefisien konstansa adalah sebesar 104.448 dengan t hitung sebesar 48.017 dan nilai signifikasi sebesar 0.000. Koefiesien pengendalian internal adalah sebesar 4.626 dengan t hitung sebesar 3.016 dan nilai signifikansi sebesar 0.006. Koefisien kinerja perusahaan sebesar 4.276 dengan t hitung sebesar 2.990 dan nilai signifikansi sebesar 0.006. Variabel moderating Absx1_x2 yang nilai koefisien konstansa adalah

Coefficientsa 104.448 2.175 48.017 .000 4.626 1.534 .426 3.016 .006 .752 1.329 4.276 1.430 .394 2.990 .006 .865 1.155 4.070 1.992 .271 2.044 .051 .854 1.171 (Constant) Zscore (Pengendalian Intern) Zscore (Kinerja Perusahaan) Absx1_x2 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Peran Auditor Internal a.

sebesar 4.070 dengan t hitung sebesar 2.044 dan nilai signifikansi senesar 0.051.

Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa nilai 104.448 merupakan nilai konstan menunjukan bahwa jika ada faktor-faktor yang mempengaruhi peran auditor internal terhadap pengendalian internal dan kinerja perusahaan sebesar 104.448.

Variabel kinerja perusahaan (X1) mempunyai pengaruh yang positif terhadap peran auditor internal, dengan koefiesien regresi sebesar 4.276 yang menunjukan bahwa setiap adanya upaya perubahan 1 satuan variabel kinerja maka dapat mempengaruhi peran auditor internal sebesar 4.276.

Variabel pengendalian internal (X2) mempunyai pengaruh yang positif terhadap peran auditor internal dengan koefisien regresi sebesar 4.626 yang artinya apabila setiap adanya pengeruh sebesar 1 satuan variabel pengendalian internal maka dapat mempengaruhi peran auditor internal sebesar 4.626.

Variabel moderating Absx1_x2 mempunyai pengaruhi positif terhadap peran auditor internal dengan koefisien regresi sebesar 4.070 yang artinya apabila setiap adanya pengaruh sebesar 1 satuan variabel moderating maka dapat mempengaruhi peran auditor internal sebesar 4.070. Dengan hasil tersebut maka persamaan regresinya sebagai berikut : Y = 104.448 + 4.276X1 + 4.626X2 + 4.070 +

Keterangan :

Y = Peran Auditor Internal X1 = Kinerja Perusahaan X2 = Pengendalian Internal

c. Uji T Hitung

Tabel 4.12

Berdasarkan dari tabel Coefficients diatas dapat disimpulkan bahwa variabel X1 kinerja perusahaan t hitung 2.990 > t tabel 1.7011 dengan tingkat signifikansi 0.006 < 0.05. Maka hal ini berarti terima H2,

sehingga variabel kinerja berpengaruh secara signifikansi terhadap variabel Y (peran auditor internal).

Untuk variabel X2 pengendalian internal secara individu t hitung 3.016 > t tabel 1.7011 dengan tingkat singinifikansi 0.006 < 0.05. maka hal ini berarti H1 diterima, sehingga variabel pengendalian internal

Coefficientsa 104.448 2.175 48.017 .000 4.626 1.534 .426 3.016 .006 .752 1.329 4.276 1.430 .394 2.990 .006 .865 1.155 4.070 1.992 .271 2.044 .051 .854 1.171 (Constant) Zscore(Pengendalian Intern) Zscore(Kinerja Perusahaan) Absx1_x2 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Peran Auditor Internal a.

berpengeruh secara signifikansi terhadap variabel Y (peran auditor internal).

Untuk pengendalian internal sebagai variabel moderating t hitung 2.044 > t tabel 1.7011 dengan tingkat signifikansi 0.051 > 0.05. Maka hal ini berarti H3 ditolak, sehingga variabel pengendalian internal bukan

variabel moderating. Bila tingkat signifikansi dinaikkan sebesar 0.10 maka variabel pengendalian internal dapat digolongkan menjadi variabel moderating, dimana tingkat signifikansi 0.051> 0.10. Biasanya di ekonomi tingkat signifikansi antara 0.05 sampai dengan 0.10.

d. Uji F Hitung

Tabel 4.13

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan hasil koefisien regresi berganda diperoleh F hitung 13.565 > 5.53 F tabel sedangkan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05 dengan derajat kebebasan 26, maka dapat disimpulkan bahwa F hitung > F tabel dan ini berarti signifikansi yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan

ANOVAb 2089.225 3 696.408 13.565 .000a 1334.775 26 51.337 3424.000 29 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Absx1_x2, Zscore(Kinerja Perusahaan), Zscore(Pengendalian Intern)

a.

Dependent Variable: Peran Auditor Internal b.

bahwa terdapat pengaruh signifikansi antara meningkat kinerja perusahaan dan pengendalian internal yang efektif dengan peran auditor internal.

Berarti dapat dikatakan peran auditor internal memiliki pengaruhi yang signifikansi terhadap peningkatan pengendalian yang efektif dan efesien dengan demikian dapat menigkatkan kinerja perusahaan.

Dokumen terkait