ANALISIS PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN DAN
KINERJA PERUSAHAAN
Oleh Fitria Anggraini
203082001929
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ABSTRACT
Fitria Anggraini. The Title by Skripsi "Analysis Influence role of Internal
Auditor to make-up of internal control and company performance ". This research have to check influence role of Internal Auditor to internal control, influence role of Internal Auditor to company performance, and influence role of Internal Auditor to company performance with Internal operation as moderating variable
This study use technique regression linear to test hypothesis. Data is
primary and obtained through questionnaires. There are 30 questionnaires which can be analyzed. Respondent from service firm in Jakarta.
Pursuant to result of regresi found that internal control variable influence role of Internal Auditor are significances equal to 0.006 the 0.05, while company performance variable influence role of Internal Auditor are significances equal to 0.006 the 0.05. company performance variable significances and internal control as moderating variable are simultan 0.051 the 0.05 and there are influence which is significances between make-up of company performance with internal control as moderating variable influenced by role of Internal Auditor
ABSTRAK
Fitria Anggraini. Judul Skripsi “ Analisis pengaruh peran Auditor Internal terhadap peningkatan pengendalian Intern dan kinerja perusahaan “. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh peran Auditor Internal terhadap peningkatan pengendalian Intern, pengaruh peran Auditor Internal terhadap peningkatan kinerja perusahaan, dan pengaruh peran Auditor Internal terhadap peningkatan kinerja perusahaan dengan pengendalian Internal sebagai variabel moderating.
Studi ini menggunakan teknik regresi berganda untuk menguji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dikumpulkan melalui kuesioner. Kuesioner yang terkumpul sejumlah 30 kuesioner. Responden berasal dari perusahaan jasa di Jakarta.
Berdasarkan hasil regresi ditemukan bahwa variabel pengendalian Intern mempengaruhi peran Auditor Internal secara signifikan sebesar 0.006 < 0.05, sedangkan variabel kinerja perusahaan mempengaruhi peran Auditor Internal secara signifikan sebesar 0.006 < 0.05. signifikasi variabel kinerja perusahaan dan pengendalian Intern sebagai variabel moderating secara simultan 0.051 > 0.05 dan terdapat pengaruh yang signifikan antara peningkatan kinerja perusahaan dengan pengendalian Intern sebagai variabel moderating dipengaruhi peran Auditor Internal.
Hari ini Senin tanggal 5 Bulan November Tahun Dua Ribu Tujuh telah dilakukan
Ujian Komprehensif atas nama Fitria Anggraini NIM: 203082001929 dengan
judul skripsi “ANALISIS PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENINGKATAN PENGENDALIAN INTERN DAN KINERJA PERUSAHAAN”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta 5 November 2007
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS AmilinSE, Ak., M.Si
Ketua
Sekertaris
Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
Nama Lengkap : Fitria Anggraini
Jenis KElamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Alahan Panjang, 8 agustus 1985
Agama : Islam
Alamat : Jl. Ciledug Raya Gg H Syatirih No. 113 Rt. 002/03
Ulujami , Cipulir Jakarta Selatan 12250
Telepon : 021-99824380
II. PENDIDIKAN
SDN 29 (Tahun 1991-1997)
MTS Al-Islamiyah (Tahun 1997-2000)
SMK Muhammadiyah 09 (Tahun 2000-2003)
KATA PENGANTAR
Bismillahirramanirahim….
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia
yang telah diberikanNya. Shalawat serta salam bagi Baginda Rasulullah Nabi
Muhammad SAW, dimana atas kesemuanya penulis peroleh kemampuan studi
hingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Peran
Auditor Internal Terhadap Penigkatan Pengendalian Intern dan Knerja
perusahaan”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai
masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah
semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan,
bimbingan dan pengarahan yang tidak ternilai harganya dari pihak lain, yakni
ucapan terima kasih yang terhingga kepada:
1. Orang tua tercinta, Alm Mama, Papa dan Mama Yenni yang tiada henti
memberikan rasa cinta, perhatian, kasih saying, dukungan moril, spiritual
dan material yang selalu menyisipkan doanya setiap sujudnya, yang tak
pernah bosan mengadahkan tanganya ke langit memohon dan meminta,
tetesan keringkat dan curahan air mata adalah saksi betapa tulus dan
2. Bapak Yahya Hamja Dr, MM sebagai dosen pembimbinga I yang selalu
memberi arahan dan bimbingan setiap masalah dan kesulitan yang penulis
hadapi dalam menyelesaikan skripsi.
3. Bapak Amilin SE, Ak., MSi sebagai dosen pembimbingan II atas waktu
yang telah diluangkan untuk membimbing, atas kesabaran dan memotivsi
penulis
4. Bapak Drs. Moh. Faisal Badrien, MBA sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA selaku Kajur Akuntansi FEIS .
6. segenap dosen, karyawan dan petugas perpustakaan FEIS atas semua
curahan ilmu, bantuan, perhatian dan pelayannya.
7. Segenap staf auditor internal PT. Nec Indonesia, BASIZ propinsi Jakarta,
Hotel Maharaja Maharani, PT Jehne Indocoatea dan PT. Naza Makmur
Pratama yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner
penulis
8. Kakak tercinta “Uda Candra, ni Rika, Abang Rudi, ni Kunit (Bunda), Ambo,
nana, Ayah (Mamas), Da Aseng dan Fitra ndut”.
9. Aik-adikku Tersayang “Idrus, Aries, Dika, Pajul dan Feri”. Saudaraku “Ezzi
dan Ade.
10. Dan Keponakanku yang cantik, ganteng dan lucu “Agil (aging Ayam),
Sikembar (Abang dai dan Ade ndut), Caca, Fani, Rafi, Putri (puki) dan
11. Sahabat-sahabatku: Awe2, Ita, V3 ndut, Opak, Vivi, Ocha, Ani & Kavi,
7esen Girls, Rahma, dan Semua Anak Audit 2003. Syukron katsiron.
Tak ada gading yang tak retak, bila ada langkah membekas lara, ada kata
merangkai dusta, ada tingkah menorah luka, mohon dimaafkan segala kekhilafan.
Bila cinta karena Allah berpisah tiada gelisah, bila rindu karena yang satu bertemu
selalu ditunggu, ukhuwah itu indah bela bertemu dan berpisah karena Allah saja.
Kami memohon kepada Allah Azza wajalla dengan Asmaul Husna dan
Sifat-Nya yang tinggi, semoga Dia menjadikan semua ini ikhlas semata untuk
wajahnya yang mulai. Semoga ia memberi manfaat bagi saya dalam hidup ini
maupun setelah wafat kelah, juga semoga memberikan manfaaat kepada setiap
yang membacanya, atau mencetaknya atau menjadi perantara tersebarnya skripsi
ini. Sesungguhnya Ia Maha Suci dan Maha Kuasa atas hal itu.
Jakarta, Maret 2008
Wassalam
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Ujian Kompre... i
Daftar Riwayat Hidup ... ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengkajian Teori yang Digunakan ... 8
1. Pengertian Internal Audit ... 8
2. Peranan Auditor Internal ... 10
3. Ruang Lingkup ... 11
4. Kedudukan Auditor Internal ... 13
5. Pengertian Pengendalian Internal ... 14
6. Kinerja Perusahaan ... 17
B. Pembahasan Penelitian yang Relevan... 18
C. Kerangka Berpikir ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian... 24
B. Metode Penentuan Sampel... 24
C. Metode Pengumpulan Data ... 25
D. Metode Analisis Data ... 26
1. Uji Kualitas Data ... 26
a. Normalitas DataUji Reliabilitas... 26
b. Uji Validitas ... 26
c. Uji Reliabilitas ... 27
2. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda... 27
a. Multikolineritas ... 27
b... Heterokedastisitas ... 28
3. Regresi Linier Berganda ... 28
a... Analisis Determinasi (Uji Adjusted R-Squared) ... 29
b... Analisis Uji t... 29
c... AnalisisUji F... 29
E. Definisi Operasional Variabeldan Pengukurannya... 30
1. Variabel Dependen (Peran Auditor internal) ... 30
2. Variabel Moderating (Pengendalian Intern)... 30
3. Variabel Independen (Kinerja Perusahaan) ... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 35
1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35
2. Profil Responden ... 35
B. Hasil dan Pembahasan ... 38
1. Uji Normalitas Data ... 39
2. Uji Validitas ... 41
3. Uji Reliabilitas... 46
4. Uji Asumsi Klasik ... 47
a...Multi kolineritas ... 47
b...Heter okedastisitas... 48
5. Regresi Linier Berganda ... 50
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 50
b...Persa maan Regresi Linear Berganda... 51
c...Uji T Hitung... 53
d...Uji F Hitung... 54
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56
B. Implikasi... 57
C. Saran ... 58
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
3.1 Operasional Variabel Penelitian 32
4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 36
4.2 Data Sampel Penelitian 37
4.3 Penyebaran Kuesioner ke Perusahaan 38
4.4 Kolmogorov Smirnov 39
4.5 Uji Validitas Variabel Peran Auditor Internal 42
4.6 Uji Validitas Variabel Pengendalian Intern 44
4.7 Uji Validitas Variabel Kinerja Perusahaan 45
4.8 Uji Reliabilitas 46
4.9 Uji Multikolineritas 47
4.10 Model summary 50
4.11 Coefficients 51
4.12 Uji t 53
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Berpikir 22
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 36
4.2 Normal P-Plot Regresi 40
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Kuesioner 61
2 Daftar Hasil Jawaban Respoden 74
3 Hasil Perhitungan Normalitas 76
4 Hasil Perhitungan Validitas 78
5 Hasil Perhitungan Reliabilitas 82
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dengan bertambah meningkatnya perkembangan ekonomi maka
semakin bertambah pula perusahaan yang bergerak diberbagai bidang.
Dalam perusahaan yang kegiatannya relatif kecil, pimpinan perusahaan
masih mampu untuk melakukan pengawasan langsung terhadap kegiatan
perusahaan yang dipimpinnya. Pada perusahaan yang volume kegiatannya
luas dan besar tidak mungkin lagi pengawasan langsung dilakukan oleh
pimpinan perusahaan. Dalam kegiatan seperti ini pimpinan biasanya akan
melimpahkan wewenang kepada bawahannya. Tetapi tanggung jawab
terakhir atas pekerjaan bawahan tetap berada di puncak pimpinan.
Untuk memberi keyakinan bahwa apa yang dilaporkan bawahan
tentang perusahaan adalah benar dan dapat dipercaya, maka pimpinan
perusahaan membutuhkan adanya internal auditor sebagai pengawasan di
dalam perusahaan. Agar dapat tercapainya sistem pengawasan yang baik
maka pimpinan perusahaan harus membentuk suatu bidang pengawasan
yang dapat bertanggung jawab. Sistem pengawasan membuat kebijakan
pimpinan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya termasuk mengamankan
harta benda organisasi, memperoleh data akuntansi yang tepat dan dapat
Keberhasilan seorang pimpinan dalam mengelola perusahannya
dapat dilihat dari gambaran laporan keuangan yang menyajikan angka
yang dapat dipercaya, tidak menyesatkan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk mencapai hal di atas maka diperlukan
pengawasan yang bertanggung jawab terhadap sistem pengawasan intern
perusahaan yang disebut internal auditor. Dengan adanya internal auditor
yang dilakukan secara terus-menerus maka penyelewengan dan
kecurangan dapat diatasi. Maka fungsi dari Internal Auditor harus
dilaksanakan secara tepat yang sesuai dengan situasi perusahaan.
Auditor internal memiliki peran penting di dalam suatu
perusahaan, karena peran auditor internal berpengaruh terhadap
peningkatan pengendalian intern dan kinerja perusahaan. Baik atau
buruknya kualitas pengendalian intern dan kinerja perusahaan tergantung
pada efektif dan tidaknya kinerja manajemen perusahaan. Begitu pula
sebaliknya, peran auditor internal juga dipengaruhi oleh manajemen.
Agar keefektifan manajemen dapat tercipta auditor internal harus
dapat melakukan tugasnya dengan sebaik mungkin. Ruang lingkup
pekerjaan auditor internal meliputi penilaian dan pengevaluasian terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal organisasi. Ini merupakan tugas
utama yang harus dijalankan oleh auditor internal. Disamping tugas utama
tersebut, auditor internal juga memiliki tugas lain yaitu memberikan jasa
tambahan yang berkaitan dengan audit seperti membantu para manajer
membina hubungan dengan para auditor eksternal, membantu manajer
merancangan dan melaksanakan pengendalian. Dalam melaksanakan tugas
dan kewajiban, auditor internal harus mampu bersikap professional, maka
auditor internal harus memenuhi beberapa kriteria auditor internal telah
memiliki standar perilaku professional, kode etik profesi dan sertifikasi
auditor internal (Tugiman, 2000).
Berdasarkan keterkaitan hubungan yang dijelaskan di atas yaitu
antara manajer, auditor internal dan perusahaan maka dibutuhkan
perhatian lebih yang harus terus menerus ditingkatkan terhadap pentingnya
peran auditor internal dalam suatu perusahaan. Dengan peran auditor
internal yang optimal diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap
proses kerja manajamen agar dapat lebih efektif di dalam pencapaian
tujuan perusahaan. Karena laporan evaluasi dan penilaian auditor internal
terhadap pencapaian tujuan perusahaan merupakan umpan balik kepada
manajemen dalam melaksanakan tugasnya.
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh peran
auditor internal terhadap peningkatan pengendalian dan kinerja perusahaan
tidak kalah penting dengan masalah-masalah lain yang ada di dalam
perusahaan.
Penelitian tentang pengaruh peran auditor internal terhadap
peningkatan pengendalian internal dan kinerja perusahaan dilakukan oleh
Tugiman (2000). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
secara signifikan terhadap pengendalian internal dan kinerja perusahaan.
Objek penelitian sebelumnya adalah 102 BUMN dan BUMD.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti merupakan replikasi
penelitian sebelumnya. Perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan
penelitian yang dilakukan peneliti adalah tahun penelitian dan obyek
penelitian. Peneliti melakukan penelitian pada tahun 2007 dengan obyek
penelitian adalah perusahaan jasa yang berada di wilayah Jakarta.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tugiman (2000)
membuat peneliti tertarik untuk meneliti kembali tentang peran auditor
internal saat ini bagi perusahaan. Menurut peneliti selama ini peran auditor
internal di dalam perusahaan belum maksimal dan peran auditor internal
yang sebenarnya sering kali salah diartikan karena pandangan terhadap
peran auditor internal cenderung negatif serta seringkali dianggap tidak
indepeden. Menuut Agoes (2001) karena yang melakukan internal audit
(auditor internal) adalah pegawai perusahaan sendiri (orang dalam
perusahaan), maka banyak pihak yang menganggap bahwa internal auditor
tidak indepeden. Kondisi fungsi audit internal saat ini belum sepenuhnya
memberikan dukungan kepada manajemen khususnya top executive, tetapi
sebagian besar dirancang hanya sebagai pengawas kebijakan menajemen
(watchdog) semata.
Selain itu, pengaruh peran auditor internal bagi perusahaan serta
pengendalian internal yang diterapkan di dalam perusahaan cenderung
perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan: (1) lemahnya pengendalian
internal yang berupa kesalahaan di dalam penyajian aktiva, pasiva,
pendapatan dan beban; (2) perusahaan mengalami kerugian terus menerus
sehingga kelangsungan hidupnya disangsikan (Tugiman, 2000).
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik mengambil judul
dalam skripsi ini yaitu “Analisis Pengaruh Peran Auditor Internal
Terhadap Peningkatan Pengendalian Intern dan Kinerja Perusahaan”.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan
masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap
peningkatan pengendalian intern suatu perusahaan?
2. Apakah peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap
peningkatan kinerja perusahaan ?
3. Apakah peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja perusahaan dengan pengendalian intern sebagai variabel
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris
mengenai besar pengaruh:
1. Peran auditor internal terhadap peningkatan pengendalian intern
perusahaan.
2. Peran auditor internal terhadap peningkatan kinerja perusahaan.
3. Peran auditor internal terhadap kinerja perusahaan dengan
pengendalian intern sebagai variabel moderating.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai kritikan dan saran agar
perusahaan dapat memperbaiki kekurangan yang ada. Dan
meningkatkan pengendalian intern agar lebih efektif yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan.
2. Bagi Auditor Internal
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
auditor internal dalam meningkatan kualitas jasa auditor internal yang
diberikan kepada klien.
3. Pengguna laporan keuangan
Dengan keefektifan pengendalian intern dan optimalnya peran auditor
tersebut dapat dipercaya oleh pihak yang berkepentingan seperti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penkajian Teori yang Digunakan
1. Pengertian Internal Auditor
Pada mulanya, audit hanya terbatas pada kegiatan menguji,
mencocokkan dan membuat laporan mengenai kewajaran laporan
keuangan suatu perusahaan. Dalam tahap ini, audit lebih banyak berperan
pada bidang finansial dimana bertujuan menemukan dan mencegah
kecurangan serta menemukan dan mencegah kesalahan.
Menurut Sucipto (2003) Sejalan dengan semakin besarnya skala
perusahaan. manajemen mulai merasakan audit yang tidak hanya terbatas
pada bidang finansial saja, tetapi diperluas kepada bidang non financial.
Untuk memenuhi tuntutan ini, lahirlah internal audit yang selain meliputi
audit pada bidang financial, juga meliputi evaluasi terhadap kecukupan
sistem internal kontrol dan kualitas kerja pelaksanaan dalam perusahaan.
Internal audit adalah suatu fungsi penelitian yang bebas dibentuk dalam
suatu organisasi untuk memeriksa dan menilai kegiatan-kegiatan
perusahaan sebagai jasa bagi organisasi tersebut.
Menurut sucipto (2003) Istilah internal auditor terdiri dari dua kata
adalah suatu audit yang dilakukan oleh pihak intern dalam arti oleh
perusahaan dengan menggunakan pegawai perusahaan. Yang dibedakan
dengan eksternal auditing yang dilakukan oleh pihak luar perusahaan atau
pihak yang independen, dalam hal ini akuntan publik.
Menurut Agoes (2001) Internal Audit adalah “suatu penilaian,
yang dilakukan oleh pengawai perusahaan ynag terlatih, mengenai
ketelitian, dapat dipercayainya, efesiensi dan kegunaan dari catatan
(akuntansi) perusahaan dan pengendalian intern yang terdapat dalam
perusahaan”.
Menurut Sawyer (2003) Audit Internal adalah “sebuah penilaian
yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap
operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk
menentukan apakah: (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan
dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi
dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur
internal yang bias diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang
memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara
efesien dan ekomonis dan (6) tujuan organisasi telah tercapai secara
efektif-semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan
manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan
2.
Peran Auditor Internal
Pada saat ini, peran internal auditor dalam suatu perusahaan
semakin diperlukan, terutama pada perusahaan yang memiliki skala
operasi yang luas dan besar. Internal auditor tidak hanya berperan untuk
mengurangi kebocoran dan penyelewenangan dalam perusahaan, akan
tetapi lebih dari itu yaitu sebagai penghasil informasi yang tepat dan tidak
memihak serta dapat mernbantu meningkatkan mutu pimpinan dalam
pengendalian perusahaan. Auditor internal memberikan informasi yang
diperlukan manajemen dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara
efektif. Audit internal bertindak sebagai penilai indepeden untuk menelaah
operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan
kontrol serta efesiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal
memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan
pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam menjalankan usaha
(Sawyer, 2003).
Auditor internal juga berperan dalam memberikan jaminan bahwa
pengendalian intern yang berkaitan dengan kepatuhan dengan kecurangan
pelanggaran hukum telah memadai dan efektif. Auditor internal harus
mampu menilai dan mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai
manajemen, mampu mendeteksi dan mengantisipasi kelemahan yang
mungkin terjadi di masa depan dan menciptakan saluran komunikasi pada
Internal auditor mengandung pengertian yang sama seperti nasehat
atau konsultan yang berasal dari pegawai perusahaan. Tetapi perlu dicatat
bahwa nasehat yang diberikan oleh internal auditor bukanlah mutlak harus
diikuti oleh manajemen. Tanggung jawabnya hanyalah sebagai penasehat
yang berkewajiban memberikan nasehat yang paling baik sedangkan untuk
mengambil keputusan tetap berada di tangan pimpinan. Dengan demikian
bagian internal auditor bukanlah satu-satunya penasehat bagi manajemen
dalam mengambil keputusan. Dengan berperannya auditor internal yang
optimal diharap akan berpengaruh terhadap proses manajemen lebih
efektif dan tujuan perusahaan tercapai (Tugiman, 2000).
3.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup auditor internal menurut Committee Of Sponsoring
Organizations Of The Treadway Commission (COSO) Internal Control
Integrated Framework (1994: 80) dalam Kery (2004) yaitu (1) mereview
reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasi, dan alat yang
digunakan untuk mengidentifikasikan, mengukur, menggolongkan dan
melaporkan informasi tersebut; (2) mereview sistem yang digunakan untuk
menjamin ketaatan terhadap kebijakan, rencana, prosdur, hukum dan
peratuan-peraturan, yang mempunyai pengaruh pada operasi dan laporan
serta menentukan apakah organisasi tergolong baru; (3) mereview alat-alat
untuk mengamanan asset yang tetap, dan meverifikasi keberadaan asset
daya; dan (5) mereview operasi atau program untuk memastikan apakah
hasilnya telah konsisten dengan sasaran dan tujuan yang telah ditentukan,
dan apakah operasi atau program dilaksanakan sesuai dengan yang
direncanakan. Ruang lingkup auditor internal sebagai berikut:
(1)perencanaan, yang merupakan perencanaan operasi melalui saluran
manajemen yang sah yang meliputi rencana jangka panjang maupun
jangka pendek sesuai dengan tujuan perusahaan; (2) pengawasan termasuk
pengembangan testing dan perbaikan kelayakan yang berarti dengan
membandingkan standar dengan hasil pekerjaan dan membantu pimpinan
dalam menetapkan kesesuaian antara hasil pekerjaan dan membantu
pimpinan dalam menetapkan kesesuaian antara hasil yang nyata dengan
standar; (3) fungsi pelaporan, yang meliputi penyajian interprestasi dan
analisa data keuangan bagi pimpinan dan menekankan penilaian data dan
referensi perusahaan serta tujuan dari metode bagian-bagian. Pengaruh
ekstem dan kelayakan penyajian laporan kepada pihak ketiga seperti
pemerintah, pemilik kreditur-kreditur, langganan, masyarakat dan
pihak-pihak lain.
Menurut Sawyer (2003) ruang lingkup auditor internal sebagai
berikut: (1) mengawasi kegiatan–kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri
oleh manajemen puncak; (2) Mengdentifikasi dan meminimalkan risiko;
(3) memvalidasi laporan ke manajemen senior; dan (4) membantu
4. Kedudukan Auditor Internal
Menurut Sucipto (2003) Internal auditor tidak melaksanakan
wewenang pihak lain dalam perusahaan, tugas-tugasnya adalah
melaporkan hasil temuan audit kepada orang yang benar-benar berwenang
untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Kedudukan bagian internal
auditor terutama sekali tergantung dari tempatnya di dalam organisasi
perusahaan dan dukungan orang diperolehnya. Manajemen puncak akan
menentukan luasnya tanggung jawab dan dasar-dasar kebijaksanaan yang
mengatur kegiatan-kegiatan dari bagian ini.
Dimanapun bagian internal auditing akan ditempatkan, yang penting
bahwa internal auditor harus bebas dari fungsi bagian lain yang diaudit.
Dari penegasan di atas kelihatan bahwa internal auditor harus memastikan
pemeriksaan yang dilakukan mempunyai cakupan yang luas juga tindakan
yang efektif atas temuan-temuan audit serta saran-saran akan yang dibuat.
Ditinjau dari segi tanggung jawab pelaporan dan pembentukan struktur
organisasi, bagian internal auditing memiliki variasi yang berbeda
5. Pengertian Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan proses yang dipengaruhi oleh dewan
direksi, manajemen serta personal lain dalam entitas, yang dirancang
untuk memberikan jaminan yang layak berkaitan dengan pencapaian
berbagai tujuan dengan kategori: (1) efektivitas dan efesiensi operasi; (2)
reliabilitas laporan keuangan; dan (3) ketaatan terhadap ketentuan dn
perundangan-undangan yang berlaku (Tugiman, 2000).
Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan agar:
(1) Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai; (2) Laporan
keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya; dan (3) Kegiatan
perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern).
Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan
pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat
menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan
manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan
sebagai pedoman dalam perencanaan (http://id.wikipedia.org/wiki/ Pengendalian_intern).
Menurut Agoes (2001) Pengendalian intern sebagai suatu proses yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personal lain entitas
yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian
efektifitas dan efesiensi operasi; dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku.
Menurut Sawyer (2003) pengendalian adalah penggunaan semua sarana
perusahaan untuk meningkatan, mengarahkan, mengendalikan dan
mengawasi berbagai aktivitas dengan tujuan untuk memastikan bahwa
tujuan perusahaan tercapai. Sarana pengendalian ini meliputi: bentuk
orgainisasi, kebijakan, sistem, prosedur, instruksi, standar, komite, bagan,
akun, perkiraan, anggaran, jadwal, laporan, catatan, daftar pemeriksaan,
metode, rencana dan audit internal.
Menurut Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway
Commission (COSO) Internal Control (1994) dalam Kery (2004)
mengenai pengendalian internal terdiri dari lima komponen yaitu: (1)
lingkungan pengendalian; (2) penaksiran risiko; (3) kegiatan
pengendalian; (4) komunikasi dan informasi; dan (5) pemantauan.
Lingkungan Pengendalian (Control Environment) adalah lingkungan
pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan
terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah
satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah
filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau
manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen
(manajemen yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi
pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan
unsur-unsur pengendalian intern yang lain.
Penilaian Resiko (Risk Assesment) adalah semua organisasi memiliki
resiko, dalam kondisi apapun yang namanya resiko pasti ada dalam suatu
aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non
profit) maupun non bisnis. Suatu resiko yang telah di identifikasi dapat di
analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan
yang dapat meminimalkannya.
Prosedur Pengendalian (Control Procedure) adalah prosedur pengendalian
ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin
tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya
ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal
sebagai berikut: (1) Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib;
(2) Pelimpahan tanggung jawab; (3) Pemisahan tanggung jawab untuk
kegiatan terkait; dan (4) Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset
dan operasional.
Pemantauan (Monitoring) adalah pemantauan terhadap sistem
pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan
efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan
baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen.
Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati
perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi
perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau
kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang
bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor
independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern
sebagai bagian dari auditor atas laporan keuangan.
Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) adalah
informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari
pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan
pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian dan monitoring
diperlukan oleh manajemen sebagai pedoman operasional dan menjamin
ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku
pada perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat
menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum,
peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan
pelaporan eksternal (http://id.wikipedia.Org/wiki/ Pengendalian_intern).
6. Kinerja Perusahaan
Setiap perusahaan akan selalu dihadapkan kepada permasalahan
yang berhubungan dengan kinerja. Oleh karena itu, kinerja memiliki arti
perusahaan meningkatkan kinerja untuk mengukur kemampuan,
keberhasilan serta kegagalan mereka di dalam mengelola sumber daya
serta pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Kinerja dapat diukur
dalam bentuk keangan maupun non keuangan. Ukuran tersebut dirancang
untuk menilai seberapa baik aktivitas dilaksanakan dan hasil yang dicapai,
juga untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan. beberapa syarat bagi
ukuran kinerja yang baik antara lain (Http://ronawajah.wordpress.com):
1. seimbang antara jangka panjang dan jangka pendek
2. mencarminkan aktifitas kunci manajemen
3. memberi efek pada tindakan karyawan
4. mudah dipahami oleh karyawan
5. dipergunakan sebagai dasar evaluasi kerja dan penentuan balas jasa
6. rasional, obyektif dan dapat diukur
7. serta dipergunakan secara konsisten dan teratur.
Sistem pengukuran kinerja yang sesuai digunakan dalam
manajemen kontemporer adalah sistem pengukuran yang memenfaatkan
secara ekstensif teknologi informasi dalam bisnis.
Pembahasan Penelitian yang Relevan
Pada penelitian yang dilakukan Tugiman (2000) yang judulnya
“Pengaruh Peran Auditor Internal Serta Faktor-Faktor Pendukungnya
Penelitian dilakukan pada 102 BUMN dan BUMD yang diarahkan pada
kelemahan dan unggulan perangkat manjemen yang ada meliputi peran
auditor internal, manajemen puncak, manajer produksi, manajer keuangan,
pengendalian internal dan kinerja perusahaan. Peneliti melihat Kinerja
BUMN dan BUMD makin menurun yang disebabkan oleh (1) kurang
sehnatnya keuangan perusahaan; (2) masih bamyak opini auditor yang
belum wajar tanpa syarat; dan (3) belum optimalnya auditor internal
perusahaan dalam menguji dan mengevaluasi kecukupan dan efektivitas
system pengendalian internal, merupakan kondisi BUMN dan BUMD saat
ini. Demikian pula para manajer dapat mempengaruhi peran auditor
internal, pengendalian internal dan kinerja perusahaan. Berdasarkan
fenomena tersebut, maka dapat disusun identifikasi masalah sebagai
berikut: (1) sejauh mana pengaruh persepi manajer puncak, manajer
produksi, manajer keuangan, jasa auditor yang berkualitas, dan
pengendalian internal efetif terhadap kinerja perusahaan; (2) sejauh mana
pengaruh kualitas jasa auditor internal, persepi manajer puncak, manajer
produksi, dan manajer keuangan terhadap pengendalian internal
perusahaan; (3) sejauh mana pengaruh persepi manajer puncak, manajer
produksi, dan manajer keuangan terhadap kualitas jasa auditor internal.
Penelitian merupakan survai dan Grounded Research. Populasi
dalam penelitian ini adalah auditor internal dan para manajer BUMN dan
BUMD di Indonesia. Sampel penelitian ini terdiri atas beberapa manajer
auditor internal di beberapa BUMN dan BUMD. Dengan pengumpulan
data menggunakan metode sampling acak sederhana melalui kuesioner
penelitian yang menggunakan skala Likert.
Objek penelitian yang dilakukan oleh Hiro Tugiman di 102 BUMN
dan BUMD dengan perincian: (1) 54 perusahaan bergerak dalam bidang
perdagangan dan industri; (2) 18 perusahaan bergerak dalam bidang jasa;
dan (3) 10 perusahaan bergerak dalam bidang perkebunan yang tersebar
hampir di seluruh propinsi di Indonesia dan dipilih secara acak sederhana.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan urutan: (1) Menguji hipotesis
pertama yaitu hipotesis yang menyatakan bahwa jasa auditor internal yang
berkualitas dipengaruhi oleh para manajer yang baik; (2) menguji hipotesis
kedua, yaitu pengendalian internal yang efektif dipengaruhi oleh jasa
auditor internal yang berkualitas serta para manajer; (3) menguji hipotesis
ketiga, yaitu pengendalian internal yang efektif, jasa auditor internal yang
berkualitas serta para manajer akan berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan; dan (4) menguji hipotesis keempat, yaitu terdapat korelasi
antara manajer.
Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian yang dilakukan oleh
Tugiman, berdasarkan hipotesis yang pertama: kualitas jasa auditor
internal dipengaruhi secara langsung oleh: a) manajer puncak 4,22%; b)
manajer produksi 6,41%; dan c) manajer keuangan 0.13%. Secara simultan
pengaruh manjer puncak, manajer produksi dan manajer keuangan
variabel lainnya sebesar 84%. Dengan demikian pengujian hipotesis
pertama yang menyatakan “Jasa auditor internal yang berkualitas
dipengaruhi oleh manajer puncak, manajer produksi, dan manajer
keuangan”, tidak sepenuhnya dapat diterima. Ternyata hanya manjer
puncak dan manajer produksi saja yang berpengaruh signifikan. Hasil
hipotesis yang kedua : pengaruh para manajer dan auditor internal terhap
efektifitas pengendalian internal hanya sebesar 6,59% dan pengaruh
lainnya 93,41%, maka hasil pengujian hipotesis kedua yang menyatakan:
“pengendalian internal yang efektif, dipengaruhi auditor internal yang
berkualitas serta manajer puncak, manajer produksi dan manajer
keuangan”, ditolak. Dalam pengujian hipotesis ketiga yang menyatakan
“Pengendalian internal yang efektif, jasa auditor internal yang berkualitas,
serta manajer puncak, manajer produksi, dan manajer keuangan akan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan”, dapat diterima, karena secara
simultan pengaruh para manajer, auditor internal dan pengendalian
internal sebesar 27,48% serta pengaruh variabel lainnya sebesar 72,42%.
Sendangkan menurut pengujian korelasi antara manajer pada hipotesis
keempat yang menyatakan “ Terdapat korelasi yang nyata antara manajer
puncak, manajer produksi dan manajer keuangan dalam meningkatkan
pengendalian internal”, dapat diterima. Karena korelasi antara manajer
puncak, manajer produksi dan manajer keuangan menunjukkan angka
signifikan yaitu korelasi antara: a) manajer puncak dengan manajer
sebesar 0,3672; dan c) manajer produksi dengan manajer keuangan
0,5572. Kesimpulan dalam penelitian Tugiman adalah untuk
meningkatkan pengendalian internal dan kinerja suatu perusahaan,
perusahaan tidak dapat mengharapkan peran seorang auditor internal saja,
tetapi harus dibantu oleh manajer-manajer dan seluruh pihak-pihak yang
ada dalam perusahaan tersebut.
Kerangka Berpikir
Gambar 2.1.
Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Peningkatan Pengendalian Internal Dan Kinerja Perusahaan
Penyusunan Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
H1 : Peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap
peningkatan pengendalian intern.
Peran Auditor Internal
Pengendalian Intern
H2 : Peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap
peningkatan kinerja perusahaan.
H3 : Peran auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja perusahaan dengan pengendalian intern sebagai variabel
moderating.
BAB III
Ruang Lingkup Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris
mengenai peran auditor internal terhadap penigkatan pengendalian intern
dan kinerja perusahaan.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan jasa yang berlokasi di
Jakarta. Lama penelitian ini lima bulan (Bulan juli sampai dengan
November 2007).
Metode penentuan Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling yaitu
teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono 2006). Metode yang
digunakan dalam penentuan sampel adalah stratified sampling yang secara
umum dapat diartikan sebagai metode penarikan sampel dengan
memperhatikan stratum-stratum dalam populasi (Hamid, 2004). Teknik
pengambilan sampel ini dilakukan dengan membagi-bagi populasi menjadi
beberapa kelompok (strata) sehingga setiap kelompok akan menjadi
homogen dan kemudian unit sampel dipilih secara acak.
Responden dalam penelitian ini adalah auditor internal yang
bekerja diperusahaan jasa . perusahaan jasa tempat auditor internal bekerja
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dengan kuesioner, yaitu melalui
penyebaran kuesioner ke perusahaan jasa yang berada di Jakarta untuk
memperoleh data yang sebenarnya. Perusahaan jasa dipilih secara acak
oleh peneliti. Peneliti mendatangi sendiri baik secara langsung maupun
melalui perantara (contact pearsons) yang didistribusikan kepada
perusahaan jasa yang berapa di Jakarta. Kuesioner diambil dalam jangka
waktu tiga minggu sampai dengan enam minggu.
Bentuk pertanyaan yang diajukan berupa alternatif pilihan
pendapat (untuk variabel independen, dependen dan moderating) yang
menggunakan skala likert sebagai berikut :
No. Pertanyaan Nilai
1 Sangat tidak setuju 1
2 Tidak setuju 2
3 Netral 3
4 Setuju 4
5 Sangat setuju 5
Metode Analisis Data
1. Uji Kualitas Data
Untuk nenguji kualitas data dari kuesioner yang diolah dalam
penelitian ini dilakukan beberapa pengujian yaitu:
3.1. Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data
terdidtribusi dengan normal, yaknidistribusi data dengan bentuk lonceng
(bell shaped). Metode statistik yang digunakan adalah uji
Kolmogorov-Smirnov (k-s) satu sampel. Dengan melihat nilai signifikansi yang telah
dihasilkan dengan yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Jika nilai
signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari nilai signifikansi yang
ditetapkan sebesar 0,05 hal ini berarti data normal atau sebaliknya
(Ghozali, 2005).
3.2. Uji Validitas
Uji validitas data dilakukan untuk menguji apakah
pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat mengukur suatu konstruk. Suatu angket
dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu angket mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut (Singgih
Santoso: 2001). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas kontruksi yaitu kerangka dari satu konsep dengan menghitung
moment. Dengan nilai r = 0,01 jika kurang dari itu maka pernyataan
dinyatakan tidak valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah jawaban dari
responden konsisten atau stabil. Suatu angket dikatakan reliable (handal)
jika jawaban seorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu, jadi jika seseorang menjawab ‘tidak suka’ terhadap
sesuatu, maka ia harusnya tetap konsisten pada jawaban semula, yaitu
tetap membenci hal tersebut. Dalam pengujian realibilitas metode statistik
yang digunakan adalah cronbach alpha. Apabila cronbach alpha dari
suatu variabel lebih besar atau sama dengan 0,5 (Santoso, 2000) maka
butir pertanyaan dalam instrument tersebut memiliki reliabilitas yang
memadai, begitu pula sebaliknya.
2. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda a. Multikolineritas
Multikolineritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan
linier antara variabel-variabel bebas (independen) dalam model regresi.
Jika variabel bebas berkorelasi sempurna maka dapat disebut dengan
Multikolinieritas sempurna.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolineritas model regresi
Model regresi yang bebas multikolineritas nilai VIF berkisar pada angka 1
hingga 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1.
b. Heterokedastisitas
Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan kepengamatan
lainnya, jika varian residual dan satu pengamatan kepengamatan lainnya
tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik yang homokedastisitas dan
tidak terjadi heterokedastisistas.
3. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat untuk mengetahui
seberapa besar tingkat pengaruh antara variabel independent (X) dengan
variabel dependen (Y). Berikut ini merupakan persamaan regresi:
Y = a + b1X1+b2X2+b3(X1-X2)+
Dimana :
Y = Peran Auditor Internal
X1 = Kinerja perusahaan
X2 = Pengendalian Intern
a = Intersip atau konstanta
b1&b2 = Koefisien Regresi
= Standar eror
a. Analisis Determinasi (Uji Adjusted R-Squared)
Analisis ini dilakukan untuk mengkaji seberapa besar factor
penyebab variabel independen dapat menjelaskan perubahan pada variabel
dependen. Ukuran yang digunakan adalah koefisien determinasi atau
adjusted R squared (adj R2). Koefisien determinasi menjelaskan seberapa
besar kontribusi variabel independen dapat menjelaskan pengaruh yang
terjadi pada variabel dependen.
b. Analisis Uji t (Test of Significant)
Analisis ini dilakukan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Uji t untuk menunjukan apakah variabel
moderat merupakan variabel moderating.
c. Analisis Uji F
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel peran
auditor internal sebagai variabel dependen, variabel pengendalian internal
sebagai variabel moderating dan kinerja perusahaan sebagai variabel
independen.
1. Variabel Dependen (Peran Auditor Internal)
Audit internal bertindak sebagai penilai indepeden untuk menelaah
operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan
kontrol serta efesiensi dn efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal
memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan
pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam menjalankan
usaha. Auditor internal bisa sangat membantu manajemen dengan
mengevaluasi sistem kontrol dan menunjukkan kelemahan-kelemahan
dalam kontrol internal (Sawyer, 2003). Peran auditor internal peneliti
membuat item-item pertanyaan pada kuesionersebanyak 26 pertanyaan.
2. Variabel Moderating (Pengendalian Intern)
Pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain
untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan
tujuan berikut ini: (a) keandalan laporan keuangan; (b) efektifitas dan
berlaku, Menurut Agoes (2001: 79). Sedangkan menurut Sawyer (2003)
pengendalian adalah penggunaan semua sarana perusahaan untuk
meningkatkan, mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi berbagai
aktivitas dengan tujuan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan
tercapai. Sarana pengendalian ini meliputi: tetapi tidak terbatas pada,
bentuk orgainisasi, kebijakan, sistem, prosedur, instruksi, standar, komite,
bagan, akun, perkiraan, anggaran, jadwal, laporan, catatan, daftar
pemeriksaan, metode, rencana dan audit internal. Pengendalian intern
peneliti membuat item-item pertanyaan pada kuesioner sebanyak 8
pertanyaan.
3. Variabel Independen (Kinerja Perusahaan)
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,
target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama (Http://ronawajah.wordpress.com). Setiap
perusahaan akan selalu dihadapkan kepada permasalahan yang
berhubungan dengan kinerja. Oleh karena itu, kinerja memiliki arti yang
sangat penting bagi setiap perusahaan, sehingga hanpir setiap perusahaan
meningkatkan kinerja untuk mengukur kemampuan, keberhasilan serta
secara efektif dan efesien. Kinerja perusahaan peneliti membuat item-item
pertanyaan pada kuesioner sebanyak 16 pertanyaan.
Tabel 3.1
• Menyusun kebijakan, prosedur dan pedoman
• Mengembangkan sumber daya manusia dengan pelatihan
• Melakukan kerjasama dengan auditor eksternal
• Sistem informasi untuk menentukan pengawasan yang cukup dan pelaporan
• Keekonomisan dan keefesienan sumber daya untuk memastikan penggunaan sumber daya yang tepat
• Keefektifan sistem pengendalian internal
• Melakukan pengujian alat atau cara digunakan untuk melindungi harta perusahaan dari kemungkinan terjadi kerugian
• Audit mencakup perencanaan, penyusunan kertas kerja,
pemeriksaan, pendokumentasian tujuan audit dan lingkup kegiatan
• Pengalaman
• Kegiatan audit dilaksanakan dengan pertimbangan tenaga yang
diperlukan meliputi jumlah dan tingkat pengalaman staf auditor, tingkat pengetahuan, kecakapan dan disiplin ilmu staf auditor
• Semua informasi yang memadai, kompeten, relevan dan berguna sebagai dasar bagi temuan audit dan rekomendasi
• Pengendalian internal yang efektif dan memadai
• Kualitas pelaksanaan sistem pengendalian internal
• Pengawasan cukup dan efektif atas penyimpanan catatan dan laporan • Yang bertanggungjawab atas
pengendalian internal
• Peningkatan pengendalian internal dibantu oleh auditor internal yang terdidik dan memiliki keterampilan audit
• Pemahaman terhadap pengendalian internal
• Risiko bisnis
• Pengendalian internal yang efektif dan efesien dapat menunjang dalam meningkatkan kinerja perusahaan
Ordinal
• Pelaksanaan kegiatan perusahaan berdasarkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan
• Menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan • Pembuatan kebijaksanaan dan
prosedur secara tertulis untuk menjadi pendoman bagi setiap pengawai
• Ukuran kinerja • Pencapaian target-target dari rencana produksi, pendapatan dan biaya sebagai ukuran kinerja perusahaan
• Penyusunan laporan keuangan dan laporan audit oleh auditor eksternal • Opini terhadap laporan
• Tingkat kesehatan pengelolaan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambar Umum Objek Penelitian
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang melaksanakan kegiatan di
bidang pelayanan jasa dengan sasaran konsumen perorangan, kelompok
orang, badan usaha dan lain-lain.
1. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan jasa yang berada di Jakarta.
Lamanya penelitian ini adalah lima bulan ( bulan juli sampai dengan
November). Perusahaan jasa dalam penelitian ini adalah PT. Nec
Indonesia, BAZIS Propinsi DKI Jakarta, Hotel Maharaja Maharani, PT.
Jehne Indocoates Teknic dan PT. Naza Makmur Pratama
2. Profil Penelitian
Data penelitian merupakan data primer yang dikumpulkan dengan
mengirimkan 60 kuesioner baik secara langsung maupun melalui perantara
(contact pearsons) yang didistribusikan kepada perusahaan jasa yang
berada di Jakarta dan para auditor internal. Perusahaan milik Negara dan
Pada penelitian ini objek diminta mengisi kuesioner yang berisi 51
pertanyaan terdiri dari pertanyaan tentang auditor internal, pengendalian
intern dan kinerja perusahaan.
Tabel 4.1
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Wanita 9 30%
Laki-laki 21 70%
total 30 100%
Gambar 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada tabel 4.2 dan gambar 4.1 dapat dikatakan bahwa responden
laki-laki sebanyak 70% responden dan wanita sebanyak 30%. Karakteristik Responden Auditor
Internal
30%
70%
3. Tingkat Pengembalian Kuesioner
Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian
Keterangan Auditor internal presentase
Jumlah yang disebar 60 100%
Jumlah yang kembali 33 55%
Jumlah yang tidak kembali 27 45%
Jumlah yang tidak dapat diuji 3 5%
Jumlah yang dapat diuji 30 50%
Jumlah keseluruhan kuesioner yang disebar sebanyak 60 kuesioner
yang terdiri 33 buah atau 55% dan jumlah kuesioner yang tidak
dikembalikan adalah 27 buah atau 45%. Dari kuesioner yang dikembalikan
sebanyak 33 buah disortir kembali yang terdiri dari 3 kuesioner yang tidak
dapat dipakai menjadi data yang disebabkan tidak sesuai kriteria
pengambilan sample dan 30 kuesioner yang dapat dikelola menjadi input
Kuesioner tersebut dibagikan kepada 5 (lima) buah perusahaan jasa
yang berada di Jakarta sebagai berikut:
Table 4.3
Penyebaran Kuesioner ke Perusahaan
No. Nama Perusahaan Jumlah Kuesioner Yang Disebarkan
Jumlah Kuesioner Yang Kembali
1. PT. NEC Indonesia 12 10
2. BAZIS Propinsi DKI Jakarta 12 3
3. Hotel Maharaja Maharani 12 10
4. PT. Jehne Indocoates Teknic 12 5
5. PT. Naza Makmur Pramata 12 2
TOTAL 60 30
Kuesioner diterima dalam jangka waktu tiga minggu sampai
dengan enam minggu. perusahaan jasa yang dipilih dalam penelitian ini
B. Hasil Dan Pembahasan 1. Uji Normalitas Data
Tabel 4.4
Uji normalitas data dengan menggunakan uji kolmogrorov smirnov
untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dari hasil
pengujian taraf signifikansi peran auditor internal adalah 0.691, taraf
signifikansi pengendalian internal adalah 0.168 dan taraf signifikansi
kinerja peusahaan sebesar 0.864. Angka-angka tersebut lebih besar dari
0.05 sehingga dapat diartikan bahwa data-data tersebut normal. Hipotesis
pengujiannya yaitu
Hipotesis Nol (Ho) : Data terdistribusi secara normal
Jika Asymp Sig (2 tailed) >0.05 maka data tersebut berdistribusi
normal, sebaliknya jika Asymp Sig (2 tailed) < 0.05, maka data
berdistribusi tidak normal.
Gambar 4.2
Menurut Ghozali (2005) pada prinsipnya normalitas dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik atau histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan :
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histrogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/ atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal , maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Berdasarkan gambar 4.2 berupa grafik dapat dilihat bahwa
titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak
dipakai untuk memprediksi peran auditor internal dalam meningkatkan
pengendalian intern dan kinerja perusahaan.
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut.
Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang hendak diukur (Sugiyono,2006). Validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas kontrukasi yaitu kerangka dari satu konsep
dengan menghitung korelasi antar masing-masing dengan memakai rumus
korelasi product moment. Dengan nilai r = 0,01 jika kurang dari itu maka
1) Uji Validitas Peran Auditor Internal
Tabel 4.
Uji Validitas Variabel Peran Auditor Internal
Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Delete
Keterangan
Pertanyaan_1 .524 .921 Valid
Pertanyaan_2 .669 .920 Valid
Pertanyaan_3 .732 .919 Valid
Pertanyaan_4 .446 .922 Valid
Pertanyaan_5 .569 .920 Valid
Pertanyaan_6 .680 .919 Valid
Pertanyaan_7 .379 .922 Valid
Pertanyaan_8 .478 .922 Valid
Pertanyaan_9 .452 .922 Valid
Pertanyaan_10 .450 .922 Valid
Pertanyaan_11 .440 .922 Valid
Pertanyaan_12 .431 .922 Valid
Pertanyaan_13 .666 .920 Valid
Pertanyaan_15 .476 .921 Valid
Pertanyaan_16 .561 .920 Valid
Pertanyaan_17 .588 .920 Valid
Pertanyaan_18 .492 .921 Valid
Pertanyaan_19 .669 .920 Valid
Pertanyaan_20 .516 .921 Valid
Pertanyaan_21 .574 .920 Valid
Pertanyaan_22 .568 .921 Valid
Pertanyaan_23 .677 .920 Valid
Pertanyaan_24 .589 .920 Valid
Pertanyaan_25 .437 .922 Valid
Pertanyaan_26 .492 .921 Valid
Pada hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi pearson di
atas memperlihatkan semua nilai korelasi (r) lebih besar dari 0.01. berarti
2) Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal
Tabel 4.6
Uji validitas variabel pengendalian intern
Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Delete
Keterangan
Pertanyaan_27 .569 .921 Valid
Pertanyaan_28 .556 .921 Valid
Pertanyaan_29 .164 .924 Valid
Pertanyaan_30 .108 .925 valid
Pertanyaan_31 .472 .921 Valid
Pertanyaan_32 .423 .922 Valid
Pertanyaan_33 .227 .924 Valid
Pertanyaan_34 .599 .921 Valid
Pada hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi pearson di
atas memperlihatkan semua nilai korelasi (r) lebih besar dari 0.01. berarti
3) Uji Validitas Kinerja Perusahaan
Tabel 4.7
Uji Validitas Variabel Kinerja Perusahaan
Pertanyaan
Pertanyaan_35 .542 .921 Valid
Pertanyaan_36 .319 .923 Valid
Pertanyaan_37 .171 .924 Valid
Pertanyaan_38 .466 .922 Valid
Pertanyaan_39 .352 .922 Valid
Pertanyaan_40 .110 .926 Valid
Pertanyaan_41 .185 .924 Valid
Pertanyaan_42 .082 .924 Valid
Pertanyaan_43 .077 .925 Valid
Pertanyaan_44 .320 .923 Valid
Pertanyaan_45 .342 .922 Valid
Pertanyaan_46 .195 .923 Valid
Pertanyaan_47 .167 .925 Valid
Pertanyaan_48 .086 .925 Valid
Pertanyaan_49 .655 .920 Valid
Pada hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi pearson di
atas memperlihatkan semua nilai korelasi (r) lebih besar dari 0.01. berarti
item-item dari variabel kinerja perusahaan tersebut adalah valid.
3. Uji Reliabilitas
Kuesioner yang dikumpulkan dan sah untuk dianalisis, selanjutnya
dilakukan pengelompokan untuk item pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan dan menentukan nilai masing-masing variabel dari sejumlah
pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut. Kemudian,
dilakukan pengujian reliabilitas dengan menggunakan cronbanch’s alpha.
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah jawaban dari responden
konsisten atau stabil.
Tabel 4.8 Reliability Statistiks
Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2005) Kriteria menyebut
jika nilai korelasi sama dengan atau lebih besar dari 0.6 maka butir-butir
pertanyaan reliabel. Terlihat dari hasil analisis bahwa semua butir
pertanyaan pada kolom crobanch’s alpha mempuyai nilai lebih dari 0.6
.923 50
Cronbach's
yaitu 0.923. kesimpulan semua butir pertanyaan di atas sudah reliabel.
Kesimpulan semua butir pertanyaan diatas sudah reliable.
4. Uji Asumsi Klasik a. Uji multikolineritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi adanya korelasi diantara
variabel independen, sehingga pengujian hipotesis bisa lebih sempurna.
Tabel 4.9
Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 yang
berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang lebih dari 95%.
Hasil perhitungan nila Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan
hak yang sama tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF
lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas
antar variabel independen dalam model regresi.
Coefficientsa
104.448 2.175 48.017 .000
4.626 1.534 .426 3.016 .006 .752 1.329
4.276 1.430 .394 2.990 .006 .865 1.155
4.070 1.992 .271 2.044 .051 .854 1.171
(Constant)
b. Uji Heterokedatisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan yang lain tetap. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedatisitas atau tidak terjadi heteroskesdatisitas. Kebanyakan data
crossection mengandung situasi heteroskedatisitas karena data ini
Gambar 4.3
Dari tabel diatas terlihat bahwa penyebaran residual adalah tidak
teratur. Hal ini dapat dilihat pada plot yang terpencar dan tidak
membentuk pola teratur. Dengan hasil demikian, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
5. Uji Regresi Linier Berganda a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.10
Tabel 4.9 atau model summary diatas, terlihat bahwa koefisien
korelasi berganda antara kinerja perusahaan (X1)) dengan pengendalian
internal (X2) sebesar 0.781. artinya, hubungan kedua variabel tersebut
sangat kuat. Korelasi positif menunjukan bahwa hubungan antara
pengendalian internal dengan kinerja searah.
Untuk melihat pengaruh pengendalian intern, kinerja perusahaan
secara gabungan dapat dilihat dari perhitungan dalam model summary,
khususnya angka R square. Besarnya r square (r2) adalah 0.610 angka
tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh peran auditor
internal terhadap peningkatan pengendalian intern dan kinerja perusahaan
dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) dengan menggunakn
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
KD : Koefisien Determinasi
r2 : R square
Angka tesebut mempunyai maksud bahwa pengaruh peran auditor
internal terhadap peningkatan pengendalian intern dan kinerja perusahaan
adalah 61%. Adapun sisanya sebesar 39% (100%-61%) dipengaruhi
variabel lain.
b. Persamaan Regresi Linier Berganda
Tabel 4.11
Hasil perhitungan koefiesien regresi memperlihatkan nilai
koefisien konstansa adalah sebesar 104.448 dengan t hitung sebesar
48.017 dan nilai signifikasi sebesar 0.000. Koefiesien pengendalian
internal adalah sebesar 4.626 dengan t hitung sebesar 3.016 dan nilai
signifikansi sebesar 0.006. Koefisien kinerja perusahaan sebesar 4.276
dengan t hitung sebesar 2.990 dan nilai signifikansi sebesar 0.006.
Variabel moderating Absx1_x2 yang nilai koefisien konstansa adalah
Coefficientsa
104.448 2.175 48.017 .000
4.626 1.534 .426 3.016 .006 .752 1.329
4.276 1.430 .394 2.990 .006 .865 1.155
4.070 1.992 .271 2.044 .051 .854 1.171
(Constant)