• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

1. Uji asumsi klasik

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data berdistribusi normal. Dari hasil pengujian normalitas dapat menunjukkan bahwa sampel yang diambil berdistribusi normal atau hampir berdistribusi normal (Arikunto, 2006). Normalitas data dilihat dengan uji Kolmogorov Smirnov. Model regresi yang baik adalah memilki distribusi data normal atau mendekati normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah data ketiga variabel yaitu variabel intensi turnover, iklim organisasi dan kepuasan kerja berkorelasi memenuhi asumsi garis linear.

c. Uji Multikolenearitas

Hal ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi sempurna antar variabel independent. Jika terjadi korelasi, maka terdapat problem multikolinearitas. Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai toleransi. Dengan demikian, multikolinearitas terjadi apabila nilai toleransi sebesar <0.10 dan VIF >10 (Ghozali, 2006) d. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu syarat lain atas regresi linier berganda adalah tidak terjadi adanya heteroskedastisitas, tentu yang diharapkan adalah terhadinya homoskedastistas, menguji apakah dalam sebuah model regresi telah terjadi ketidaksamaan varian dari residual atas suatu pengamatan- pengamatan lainnya. Jika yang terjadi bahwa variannya tetap, maka ia disebut berada pada kondisi homoskedastisitas (Umar, 2003).

Menurut Santoso (2002), untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat gejala yang dapat dilihat pada scatterplot yang dihasilkan oleh program SPSS dengan ciri-ciri:

1. Titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau disekitar angka 0 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja

3. Penyebaran titik-titik tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali

4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola 4. Uji Autokorelasi

Salah satu asumsi klasik yang harus dipenuhi dari analisis regresi berganda adalah tidak terjadinya atau korelasi serial antar kesalahan pengganggu. Sehingga dapat dikatakan autokorelasi merupakan terjadi orelasi antar variabel bebas itu sendiri. Adanya korelasi serial atau autokorelasi antar kesalahan pengganggu akan menyebabkan terjadinya varians kesalahan tidak minimum sebagai syarat dalam analisis regresi linier baik, baik pada sampel kecil maupun pada sampel besar (Gujarati, 2006). Selanjutnya dengan adanya korelasi serial bahwa varians kesalahan penggangu atau varians error akan tidak dapat dipakai untuk menaksir besarnya varians kesalahan pengganggu populasi. Selain itu, penggunaan uji t dan uji F tidak akan valid dalam pengujian analisis regresi selanjutnya, sehingga hasilnya akan menyesatkan atau tidak sesuai dengan harapan atau kaidah-kaidah analisis regresi.

2. Uji Hipotesa

a. Analisis regresi berganda

Metode analisis yang diajukan untuk menguji hipotesis adalah metode analisis regresi berganda. Menurut Bungin (2009) uji regresi dimaksud untuk menguji bagaimana pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Uji Regresi berganda ini bertujuan untuk meramalkan

bagaimana keadaan variabel dependent, bila dua atau lebih variabel independent sebagai prediktor dimanipulasi (Sugiyono, 2005)

Uji Statistik regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan uji signifikansi koefisien determinasi secara keseluruhan diuji dengan uji F, F

hitung dibandingkan

dengan F

tabel. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan H1 diterima sedangkan jika F

hitung < Ftabel, maka Ho diterima H1 .

G. UJI COBA ALAT UKUR 1. Tujuan Uji Coba

Skala intensi turnover, skala iklim organisasiu dan skala kepuasan kerja yang telah dibuat oleh peneliti diujicobakan terlebih dahulu sebelum digunakan dalam data penelitian yang sesungguhnya. Tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk :

a. Melihat seberapa jauh alat ukur skala itensi turnover, skala kepuasan iklim organisasi dan skala kepuasan kerja dapat mengungkap dengan tepat intensi turnover, iklim organisasi dan kepuasan kerja guru Yayasan Hajjah Rachmah Nasution.

b. Seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan sebenarnya.

Kedua hal ini merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh suatu alat ukur (Azwar, 1999).

2. Hasil Uji Coba Alat Ukur a. Skala Intensi Turnover

Hasil analisis skala intensi turnover menunjukkan bahwa dari 40 aitem terdapat 25 aitem yang memiliki daya beda tinggi. Ada 15 aitem yang gugur (daya beda aitem lebih kecil dari 0,3). Pada pengolahan data yang pertama terdapat 13 aitem yang gugur yaitu aitem nomor 6,8,10,11,13,17,18,33,34,36,37,39,40 dengan hasil rxx = 0,868. Kemudian aitem yang gugur dikeluarkan dan dilakukan pengolahan ulang dan terdapat 2 aitem yang gugur kembali yaitu aitem nomor 31, 32 dengan hasil rxx = 0,866. Selanjutnya aitem yang gugur terebut dikeluarkan lagi dan didapat aitem total bergerak dari 0, 326 sampai 0, 521. Hasil reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil rxx = 0,868 yang berarti tingkat reliabilitas tinggi. Distribusi item skala setelah uji coba ditunjukkan pada tabel 7 berikut :

Tabel 7

Skala intensi turnover Setelah Uji Coba

No Dimensi Item Jumlah

Item Favorable Item Unfavorable 1 2 3 4 5

Mencari pekerjaan lain dengan insentif yang lebih baik

Mencari peluang karir Mencari pekerjaan lain sesuai dengan pendidikan Mencari pekerjaan lain karena suasana lingkungan dan hubungan kerja yang lebih baik

Mencari pekerjaan yang dapat menjamin

kelangsungan hidup (pegawai tetap dan tidak kontrak) 1,15,21 2,14,22 3,23 4,12,24 11,25,35 20,30 7,19,29 28,38 9,27 16,26 5 6 4 5 5 Jumlah 14 11 25

b. Skala Iklim Organisasi

Hasil analisis skala iklim organisasi menunjukkan bahwa dari 50 aitem terdapat 45 aitem yang memiliki daya beda tinggi. Ada 5 aitem yang gugur (daya beda aitem lebih kecil dari 0,3). yaitu aitem nomor 8,34,35,39,48 dengan hasil rxx = 0,943. Kemudian aitem yang gugur dikeluarkan dan dilakukan pengolahan ulang dan didapat aitem total bergerak dari 0, 339 sampai 0, 702. Hasil reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil rxx = 0,949 yang berarti tingkat reliabilitas tinggi. Distribusi item skala setelah uji coba ditunjukkan pada tabel 8 berikut :

Tabel 8

Skala Iklim Organisasi Setelah Uji Coba

No Dimensi Item Jumlah

Item Favorable Item Unfavorable 1 2 3 4 5 6 7 Konformitas Tanggung jawab Standar Penghargaan Kejelasan Organisasi Dukungan dan Kehangatan Kepemimpinan 1,15 2,16,46 7,17,33 18,32,43 3,19,31,44 9,20,30,45 4,21,29 5,22,36,47 6,23,37 10,24,38 11,25 12,26,40,50 13,27,41 14,28,42,49 6 6 6 5 8 7 7 Jumlah 22 23 45

c. Skala Kepuasan Kerja

Hasil analisis skala kepuasan kerja menunjukkan bahwa dari 50 aitem terdapat 37 aitem yang memiliki daya beda tinggi. Ada 13 aitem yang gugur (daya beda aitem lebih kecil dari 0,3) yaitu aitem nomor 5,8,12,16,20,21,22,30,35,39,44,45,49. Kemudian atem yang gugur dikeluarkan dan dilakukan pengolahan ulang sehingga didapat aitem total bergerak dari 0,308 sampai 0,598. Hasil reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha diperoleh hasil rxx = 0,907 yang berarti tingkat reliabilitas tinggi. Distribusi item skala setelah uji coba ditunjukkan pada tabel berikut 9:

Tabel 9

Skala Kepuasan Kerja Setelah Uji Coba

No Dimensi Item Jumlah

Favorable Unfavorable 1 2 3 4 5 Isi Pekerjaan Supervisi Kesempatan Pengembangan Karir Pembayaran Gaji Rekan Kerja 1,15,25, 31,41 2,14,24, 32,42 3,13,23, 33,43 4,34 11 6,26,36, 46 7,17,27,37, 47 18,28,38, 48 9,19,29 10,40, 50 9 10 9 5 4 Jumlah 18 19 37

H. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Adapun prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu : 1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Meminta kesediaan organisasi untuk dapat diijinkan melakukan penelitian dengan menjelaskan hal-hal yang akan dilakukan termasuk hak dan kewajiban peneliti maupun organisasi. Peneliti juga menekankan bahwa penelitian ini akan menghasilkan manfaat-manfaat yang diharapkan berguna bagi organisasi.

b. Melakukan wawancara awal dengan sekretaris edukatif perguruan yayasan Hajjah Rachmah Nasution dan beberapa guru senior maupun junior yayasan tentang hal atau permasalahan yang perlu diangkat untuk diteliti. c. Mengumpulkan informasi termasuk yang berbentuk data maupun teori

sejumlah uraian mengenai masalah-masalah yang berhubungan untuk pengembangan penelitian.

d. Menentukan definisi operasional dari variabel penelitian dan menyiapkan skala-skala yang akan digunakan pada penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data penelitian dilakukan di Yayasan Hajjah Rachmah Nasution yang dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2013 sampai dengan 31 Juli 2013. Total skala yang disebar berjumlah 176 orang sesuai dengan jumlah total seluruh staff guru dari jenjang TK hingga SMU di Yayasan Hajjah rachmah Nasution dan yang kembali dan terisi dengan lengkap berjumlah 112 eksemplar.

3. Tahap Pengolahan Data Penelitian

Setelah skala iklim organisasi, skala kepuasan kerja dan skala turnover dianalisa, kemudian dilakukan skoring untuk mendapatkan total skor hasil keseluruhan pada masing-masing subjek. Untuk pengolahan data selanjutnya, peneliti menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 17.00 for windows

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menguraikan mengenai hasil yang diperoleh dari pengambilan data serta pengolahan data yang dilakukan secara statistik. Hasil yang akan diuraikan dalam penelitian ini adalah gambaran umum partisipan dan hasil penelitian. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 112 orang.

A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staff guru Yayasan Hajjah Rachmah Nasution yang berjumlah 176 orang. Namun pada pelaksanaan penelitian diperoleh 112 orang yang berhasil diteliti, adapun 64 orang lainnya tidak mengembalikan skala, mengembalikan skala dengan pengisian tidak lengkap dan tidak masuk dalam kriteria penelitian yaitu minimal memiliki masa kerja diatas 1 tahun. Sebelum dilakukan analisa data, terlebih dahulu dijelaskan gambaran subjek penelitian berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,dan masa bekerja.

1. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia

Penyebaran subjek penelitian berdasarkan usia, dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini :

Tabel 10. Penyebaran Subjek Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

20-30 Tahun 53 47,%

31-40 Tahun 21 19%

≥ 40 Tahun 38 34%

Tabel 10 menunjukkan bahwa ternyata subjek terbanyak pada usia 20-30 tahun sebanyak 52 orang (47%), sedangkan subjek dengan rentang usia >40 sebanyak 38 orang (34 %), serta 21 orang (19%) berusia 31-40 tahun

2.Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Penyebaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini :

Tabel 11. Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 11 menunjukkan bahwa ternyata perempuan memiliki jumlah paling banyak yaitu 72 orang ( 64%), dan laki-laki sebanyak 40orang (36%).

3.Gambaran Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Penyebaran subjek penelitian berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini :

Tabel 12. Penyebaran Subjek Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase

SMA 4 4%

Diploma 5 4%

S1 92 82%

S2 11 10%

Total 112 100 %

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 40 36%

Perempuan 72 64%

Pada tabel 12 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang banyak dimiliki adalah S1 sebanyak 92 orang (82%), selanjutnya S2 sebanyak 11 orang (10%), diploma sebanyak 5 orang (4%) dan yang terakhir adalah SMA sebanyak 4 orang (4%).

4.Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Bekerja

Penyebaran subjek penelitian berdasarkan masa bekerja dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini :

Tabel 13. Penyebaran Subjek Berdasarkan Masa Bekerja

Masa Bekerja Jumlah Persentase

1-5 tahun 55 49%

5-10 tahun 19 17%

>10 tahun 38 34%

Total 112 100 %

Pada tabel 13 menunjukkan bahwa pada sampel penelitian ini memiliki masa bekerja terbanyak yaitu 1-5 tahun sebanyak 55 orang (49%), selanjutnya >10 tahun sebanyak 38 orang (34%), dan yang terakhir adalah masa kerja 5-10 tahun sebanyak 19 orang (17%).

5.Gambaran Subjek Berdasarkan Tempat Mengajar

Penyebaran subjek penelitian berdasarkan tempat mengajar dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini :

Tabel 14. Penyebaran Subjek Berdasarkan Tempat Mengajar

Masa Bekerja Jumlah Persentase

TK 5 4%

SD 40 36%

SMP 32 29%

SMU 35 31%

Total 112 100 %

Pada tabel 14 menunjukkan bahwa pada sampel penelitian ini memiliki jumlah guru terbanyak yaitu pada tingkat SD sebanyak 40 orang (36%), selanjutnya pada tingkat SMA sebanyak 35 orang (31%), pada tingkat SMP sebanyak 32 orang (29%) dan yang terakhir adalah pada tingkat TK sebanyak 5 orang (4%).

B. HASIL PENELITIAN 1. Uji Asumsi Klasik

Peneliti sebelum melakukan pengujian hipotetis penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda telah dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik ini telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda sudah dapat digunakan.

a.Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini ditujukan untuk menguji model regresi yang digunakan. Berdasarkan uji normalitas akan diketahui model regresi antara variabel terikat dan variabel bebas berdistribusi normal yang dapat dilihat dengan menggunakan one sample kolmogororov-smirnov test . Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini :

Tabel 15

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

iklim kepuasan Turnover

N 112 112 112

Normal Parametersa,,b Mean 162.8036 134.7232 61.0714 Std. Deviation 25.15961 16.57318 10.99444 Most Extreme Differences Absolute .148 .080 .044 Positive .080 .053 .044 Negatif -.148 -.080 -.042 Kolmogorov-Smirnov Z 1.569 .851 .465

Asymp. Sig. (2-tailed) .055 .464 .982

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data adalah jika p> 0,05 maka sebaran normal jika sebaliknya p< 0,05 maka sebaran tidak normal (Priyatno, 2009). Berdasarkan nilai signifikansi pada tabel one sample kolmogororov-smirnov test pada variabel iklim organisasi p = 0,055, variable kepuasan kerja p = 0,464 dan variabel intensi turnover p = 0,982. Ketiga angka tersebut lebih besar dari alpha 0,05 (p>0,05). Keterangan yang dapat diambil bahwa ketiga data tersebut adalah normal.

b.Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah data ketiga variabel yaitu variabel intensi turnover, iklim organisasi dan kepuasan kerja berkorelasi memenuhi asumsi garis linear.

Tabel 16 Hasil Uji Linearitas

Variabel Linearity Keterangan

Intensi Turnover *Iklim Organisasi 0.000 Hubungan linier Intensi Turnover *Kepuasan Kerja 0.000 Hubungan linier

Berdasarkan tabel 16, dapat disimpulkan bahwa korelasi antara iklim organisasi dengan intensi turnover dan korelasi antara kepuasan kerja dengan intensi turnover memenuhi asumsi garis linier.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai toleransi. Dengan demikian, multikolinearitas terjadi apabila nilai toleransi sebesar <0.10 dan VIF >10 (Ghozali, 2006) Hasil pengujian multikoliniaritas dapat dilihat pada tabel 17 dibawah ini :

Tabel 17 Hasil Uji Multikolinieritas

Berdasarkan hasil pengolahan data Tabel 17 terlihat bahwa tidak terjadi multikolinieritas, karena nilai VIF <10 dan nilai toleransi >0.10

d.Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut homokedasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik tidak terjadi heteroskedasitas. Output SPSS pada gambar scatter plot menunjukkan penyebaran titik-titik tidak menunjukkan adanya heteroskedasitas apabila :

1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja

3. Penyebaran titik-titik tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian dan melebar kembali.

Nama Variabel Tolerance VIF

Iklim Organisasi 0.219 4.572

4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

Untuk melihat gejala heteroskedastisitas dapat dilihat pada scatter plot yang dihasilkan oleh program SPSS yang terlihat pada tabel 18 berikut :

Pada tabel 18 terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta menyebar baik di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga model dapat di pakai.

e. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah tersebut timbul karena residual/kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.

Berikut hasil output pengujian autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin Watson :

Tabel 19 Hasil Uji Autokorelasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .485a .235 .221 9.70153 1.991

a. Predictors: (Constant), kepuasan, iklim b. Dependent Variable: turnover

Dari hasil pengujian statistik di dapat nilai dari test durbin-watson adalah 1.991 (berada antara nilai 1.49 dan 2.35) yang berarti tidak terjadi autokorelasi.

Dokumen terkait