METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian
G. Uji Coba Instrumen
Instrumen penelitian yang dibuat perlu diujicobakan dan dianalisis untuk mengetahui soal mana yang layak atau tidak layak digunakan. Ujicoba instrumen juga melihat sejauh mana instrumen yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan. Sebelum melakukan uji coba, instrumen yang disusun divalidasi terlebih dahulu oleh tiga tenaga ahli. Hasil ujicoba soal dianalisis menggunakan bantuan
46
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
program AnatesV4 for Windows. Jawaban subjek di lapangan merupakan data empiris yang kemudian dianalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran dari instrumen yang dikembangkan.
1. Validitas Butir Soal
Pengujian validitas soal dilakukan secara validitas muka dan isi dengan cara meminta pertimbangan (judgement) oleh ahli. Validitas permukaan disebut juga validitas bentuk instrumen atau validitas tampilan, yaitu keabsahaan susunan kalimat atau kata-kata dalam instrumen sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan penafsiran ganda. Validitas isi suatu tes artinya ketepatan tes tersebut ditinjau dari segi materi yang diujikan. Pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun sudah mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan). Para ahli diminta memberikan tanggapan pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun.
Dalam penelitian ini, pengujian validitas isi dilakukan dengan melihat kesesuaian antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan meliputi dimensi pengetahuan dan indikator pembelajaran. Jumlah tenaga ahli (judgement expert) yang memberikan pertimbangan terhadap instrument penelitian ini sebanyak tiga orang. Hasil validasi dari tenaga ahli ahli dianalisis secara deskriptif. Hasil pertimbangan ahli secara umum menunjukkan bahwa terdapat kesalahan mengelompokkan butir soal ke dalam dimensi kognitif (C1, C2, C3, dan C4) dan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural). Selain itu terdapat gambar yang terlalu kecil dan kurang jelas, kurangnya keterangan pada soal, dan kesalahan pemilihan kata. Selanjutnya peneliti melakukan revisi terhadap instrumen tersebut dan melakukan ujicoba di lapangan.
Selanjutnya butir soal tersebut diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total (Sugiyono, 2013, hal. 228) menggunakan bantuan program AnatesV4 for Windows. Perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada Tabel 3.4 di
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
bawah ini (Surapranata, 2009, hal. 59). Kriteria validitas butir soal yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kriteria rendah, cukup, tinggi, dan snagat tinggi.
Tabel 3.4. Kriteria Validitas Butir Soal
Batasan Kriteria
0,80 ≤ rxy < 1,00 Validitas Sangat Tinggi 0,60 ≤ rxy < 0,80 Validitas Tinggi 0,40 ≤ rxy < 0,60 Validitas Cukup 0,20 ≤ rxy < 0,40 Validitas Rendah 0,00 ≤ rxy < 0,20 Validitas Sangat Rendah 2. Reliabilitas Butir Soal
Reliabilitas menurut Siregar (2013, hal. 55) digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tepat konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula . Tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diberikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda (Arifin, 2013, hal. 258). Untuk memberikan penafsiran terhadap kriteria reliabelitas butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.5 di bawah ini. Kriteria reliabilitas butir soal yang digunakan dalam penelitian adalah sangat tinggi.
Tabel 3.5. Kriteria Reliabilitas Butir Soal
Batasan Kriteria
0,80 ≤ rxy < 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi 0,60 ≤ rxy < 0,80 Reliabilitas Tinggi 0,40 ≤ rxy < 0,60 Reliabilitas Cukup 0,20 ≤ rxy < 0,40 Reliabilitas Rendah 0,00 ≤ rxy < 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah
(Surapranata, 2009, hal. 59) Perhitungan reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan program AnatesV4 for Windows untuk soal pilihan ganda dan uraian. Nilai hasil reliabilitas tes untuk penguasaan konsep dan kemampuan komunikasi tulisan secara berurutan adalah 0,96 dengan kriteria tinggi dan 0,86 dengan kriteria tinggi. Hasil uji coba menunjukkan bahwa kedua instrumen tersebut telah memenuhi karakteristik yang memadai untuk digunakan dalam penelitian dengan kriteria reliabel. Reliabel mengartikan bahwa butir-butir soal akan memberikan hasil yang sama jika diujikan kembali pada siswa yang berbeda.
48
Winda Yusefni, 2015
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPAD U MENGGUNAKAN PEND EKATAN SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN KEMAMPUAN
BERKOMUNIKASI SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan siswa yang menguasai kompetensi dengan siswa yang belum/kurang menguasai kompetensi. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Perhitungan daya beda soal dalam penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan program AnatesV4 for Windows untuk soal pilihan ganda dan uraian. Perhitungan secara lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.6 menurut Surapranata (2014, hal. 47) di bawah ini. Kriteria indeks daya beda soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria diterima.
Tabel 3.6. Kriteria Indeks Daya Pembeda
Batasan Kriteria
> 0,30 Diterima
0,10 – 0,29 Direvisi
< 0,10 Ditolak
4. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal merupakan bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Perhitungan tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan program AnatesV4 for Windows untuk soal pilihan ganda dan uraian. Perhitungan secara lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C. Kriteria untuk tingkat kesukaran soal mengacu pada kriteria yang dinyatakan oleh Surapranata (2009, hal. 21) meliputi sukar, sedang, dan mudah Berikut kriteria tingkat kesukaran soal disajikan pada Tabel 3.7 sebagai berikut:
Tabel 3.7. Kriteria Tingkat Kesukaran
Batasan Kriteria
P< 0,3 Sukar
0,30 ≤ P≤ 0,70 Sedang
P> 0,7 Mudah