• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

H. Uji Coba Instrumen

1. Uji Coba Instrumen Tes

Instrumen tes harus memenuhi 4 kriteria, yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Untuk mengetahui pemenuhan 4 kriteria tersebut, maka instrumen yang telah disiapkan harus melalui tahap pengujian dan perhitungan. Uji instrumen dilakukan pada siswa di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu kelas VI di SDI Al-Hasanah. Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah mengolah data hasil uji coba dengan mencari validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal dengan menggunakan program ANATES versi 4.0.2. Berikut ini adalah tahap pengujian dan hasil analisis instrumen tes dalam penelitian ini:

a. Validitas Instrumen Tes

Instrumen yang valid adalah instrumen yang mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.20 Validitas tes yang digunakan adalah validitas butir soal dengan menggunakan program ANATES versi 4.0.2. Adapun, kriteria untuk

19

Sugiyono,Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi (STD),Op. cit.,hlm. 74.

20

menginterpretasikan indeks validitas instrumen tes dapat dilihat pada tabel di bawah ini:21

Tabel 3.9

Kriteria Interpretasi Validitas Instrumen

Interval Koefisien Kriteria Validitas

0,80 - 1,00 Sangat Tinggi

0,60 - 0,799 Tinggi

0,40 - 0,599 Sedang

0,20 - 0,399 Rendah

0,00–0,199 Sangat Rendah (Tidak Valid)

Berikut ini adalah hasil uji validitas instrumen tes dalam penelitian ini, yaitu:

Tabel 3.10

Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

Jumlah Soal 40

Jumlah Siswa 29

Nomor Soal Valid 3, 10, 12, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 28, 29, 31, 33, 35, 37, 38,

39

Jumlah Soal Valid 20

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen tes dapat diketahui bahwa jumlah butir soal yang valid ada 20 soal.

b. Reliabilitas Instrumen Tes

Reliabilitas tes merupakan ukuran yang menyatakan konsistensi alat ukur yang digunakan. Suatu tes dapat memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Dalam penelitian ini, reliabilitas tes ditentukan dengan menggunakan program ANATES versi 4.0.2. Adapun, kriteria

21

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula,

untuk menginterpretasikan indeks reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada tabel di bawah ini:22

Tabel 3.11

Kriteria Interpretasi Reliabilitas Instrumen Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81≤ r ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,61≤ r ≤ 0,80 Tinggi

0,41≤ r ≤ 0,60 Sedang

0,21≤ r ≤ 0,40 Rendah

0,00≤ r ≤ 0,20 Sangat Rendah (Tidak Reliabel) Selanjutnya, hasil uji reliabilitas instrumen tes dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.12

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Keterangan Hasil

Reliabilitas Tes 0,70

Kesimpulan Reliabilitas Tinggi

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen tes dapat diketahui bahwa jumlah butir soal yang valid ada 20 soal dan diperoleh hasil uji reliabilitas tes sebesar 0,70 yang berarti reliabilitas tinggi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa instrumen ini layak untuk digunakan dalam penelitian.

c. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tes. Analisis taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui apakah soal yang yang digunakan tergolong mudah atau sukar. Adapun, kriteria

22

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 188.

untuk menginterpretasikan indeks taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada tabel di bawah ini:23

Tabel 3.13

Kriteria Indeks Taraf Kesukaran Butir Soal

Indeks Kesukaran (P) Kriteria

0,00–0,30 Sukar

0,30–0,70 Sedang

0,70–1,00 Mudah

Selanjutnya, hasil analisis taraf kesukaran dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.14

Hasil Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Sangat Mudah 1, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 26, 29, 30, 32, 34, 40 22 Mudah 2, 3, 8, 9, 14, 15, 24, 25, 28, 33, 35, 37, 38 13 Sedang 21, 27, 31, 36, 39 5 Jumlah 40

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat 22 soal sangat mudah, 13 soal mudah, dan 5 soal sedang.

d. Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal digunakan untuk membedakan siswa yang termasuk kelompok atas (upper group) dengan siswa yang termasuk kelompok bawah (lower group).24 Adapun, kriteria untuk menginterpretasikan derajat daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada tabel di bawah ini:25

23

Suharsimi Arikunto,Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan(Edisi Revisi), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 210.

24

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. Ke-8, hlm. 211.

25

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Loc. cit., hlm. 208.

Tabel 3.15

Kriteria Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal

Daya Pembeda Klasifikasi

Negatif Semua tidak baik

0,70≤D < 1,00 Baik Sekali

0,40≤D < 0,70 Baik

0,20≤D < 0,40 Cukup

0,00≤D < 0,20 Buruk

Selanjutnya, hasil analisis daya pembeda instrumen tes dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.16

Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal

Klasifikasi Nomor Soal Jumlah

Sangat Baik - -Baik 3, 21, 24, 25, 28, 31, 33, 36, 38, 39 10 Cukup 9, 10, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 27, 29, 30, 35, 37 13 Buruk 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 22, 23, 26, 18, 32, 34, 40 17 Jumlah 40

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwaterdapat 17 butir soal yang terklasifikasi memiliki daya pembeda buruk, 13 butir soal yang terklasifikasi memiliki daya pembeda cukup, dan 10 butir soal yang terklasifikasi memiliki daya pembeda baik.

2. Uji Coba Instrumen Nontes

Pengujian instrumen nontes yang pertama adalah pengujian internal instrumen yang dilakukan oleh ahli.26 Dalam pengujian ini, penulis membawa

26

kisi-kisi dan butir-butir instrumen penelitian yang telah dibuat, selanjutnya dimintakan pendapat kepada para ahli untuk memberikan saran maupun komentar, baik dari segi teori yang digunakan maupun keterbacaannya.27Setelah itu, semua saran dan komentar dari para ahli digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki instrumen sebelum diterapkan dalam penelitian.

I. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan pengujian instrumen, langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian. Data yang diperoleh dari sampel dengan menggunakan instrumen yang telah memenuhi kriteria kelayakan akan dianalisis untuk menjawab permasalahan dan menguji hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian. Adapun, tahap analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, meliputi: 1. Analisis Data Hasil Belajar

Sebelum melakukan analisis data hasil belajar, tahap pertama yang dilakukan adalah uji prasyarat yang bertujuan untuk memenuhi syarat pada uji hipotesis. Adapun, uji prasyarat yang digunakan terdiri atas uji normalitas dan uji homogenitas, seperti berikut ini:

a. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan perhitungan statistik pada program SPSS 22. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test digunakan untuk menguji nul hipotesis suatu sampel atas suatu distribusi tertentu (normal, uniform, poisson, dan eksponensial).28 Adapun, untuk menetapkan kenormalan data, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:

1) Tetapkan taraf signifikansi uji, yakni:α= 0.05; 2) Buat Hipotesis dengan ketentuan:

27

Sugiyono,Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi (STD),Op. cit.,hlm. 75.

28

Cornelius Trihendradi, 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 17, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2009), hlm. 168.

Ho: Sampel berdistribusi normal H : Sampel tidak berdistribusi normal

3) Jika signifikansi atau Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 , maka Ho diterima; 4) Jika signifikansi atau Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 , maka Ho ditolak.

b. Uji Homogenitas

Langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitas. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti bersifat homogen atau tidak. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik pada program SPSS 22 melalui uji homogenitas One-Way ANOVA. One-Way ANOVA atau analisis varian satu variabel independent digunakan untuk menentukan apakah rata-rata dua atau lebih kelompok berbeda secara nyata.29 Adapun, untuk menetapkan homogenitas data, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:

1) Tetapkan taraf signifikansi uji, yaituα= 0.05; 2) Buat Hipotesis dengan ketentuan:

Ho: Kedua kelompok memiliki nilai rata-rata yang sama H : Kedua kelompok memiliki nilai rata-rata yang berbeda 3) Jika signifikansi atau Sig. > 0,05, maka Ho diterima; 4) Jika signifikansi atau Sig. < 0,05, maka Ho ditolak.

c. Uji Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis menggunakan Uji-T, tepatnyaIndependent Sample T-Test dengan perhitungan statistik pada program SPSS 22. Independent Sample T-Test digunakan untuk menguji signifikansi beda rata-rata dua kelompok (melihat pengaruh variabel independent terhadap satu atau lebih variabel dependent).30

29

Cornelius Trihendradi, 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 17,Op. cit, hlm. 119.

30

Adapun, kriteria yang berlaku untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji-T adalah sebagai berikut:

1) Tetapkan taraf signifikansi uji, yakni: α= 0.05; 2) Buat Hipotesis dengan ketentuan:

Ho: Kedua kelompok memiliki rata-rata nilai kelas yang sama secara signifikan.

H : Kedua kelompok memiliki rata-rata nilai kelas yang berbeda secara signifikan.

3) Jika signifikansi atau Asymp. Sig. t-test (2-tailed) > 0,05 , maka Ho diterima; 4) Jika signifikansi atau Asymp. Sig. t-test (2-tailed) < 0,05, maka Ho ditolak.

Dokumen terkait