• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5) Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan uji-T bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara rata-rata nilai kelas eksperimen yang menerapkan model problem based learning dan rata-rata nilai kelas kontrol yang menerapkan model pengajaran langsung. Adapun, pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan Independent Sample T-Test pada program SPSS 22 dengan kriteria: jika signifikansi atau Asymp. Sig. t-test (2-tailed) > 0,05, maka H diterima. Sedangkan, jika signifikansi atau Asymp. Sig. t-test (2-tailed) < 0,05, maka H itolak.

Hasil uji hipotesis mengenai perbedaan antara rata-rata nilai kelas eksperimen yang menerapkan model problem based learning dan rata-rata nilai kelas kontrol yang menerapkan model pengajaran langsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.16

Berdasarkan pada tabel di atas, diperoleh nilai hasil ujilevene’stest untuk homogenitas sama dengan hasil uji homogenitas nilai posttest siswa di kelas eksperimen maupun kontrol, yaitu homogen. Karena homogen, maka gunakan baris pertama yaitu nilai T-hitung 2,117 pada DF 56. Adapun, DF pada uji-T adalah N-2 yang pada kasus ini 58-2 = 56. Selanjutnya, diperoleh hasil nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,039. Sehingga, H ditolak atau H diterima, karena nilai Sig. t-test(2-tailed) yakni 0,039 < 0,05. Lebih lanjut, hipotesis yang diajukan adalah: Hipotesis:

Ho: Tidak terdapat pengaruh positif penerapan model problem based learning terhadap pemahaman konsep mitigasi bencana pada mata pelajaran IPS siswa kelas V di SD Islam Al-Hasanah.

H : Terdapat pengaruh positif penerapan model problem based learning terhadap pemahaman konsep mitigasi bencana pada mata pelajaran IPS siswa kelas V di SD Islam Al-Hasanah.

Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen yang menerapkan model problem based learning lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai kelas kontrol yang menerapkan model pengajaran langsung. Sehingga, kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat pengaruh positif penerapan model problem based learning terhadap pemahaman konsep mitigasi bencana siswa kelas V SD Islam Al-Hasanah dalam bentuk peningkatan rata-rata nilai kelas yang signifikan.

b. Analisis Data Hasil Observasi

Proses analisis data hasil observasi menggunakan analisis data kuantitatif. Adapun, pemerolehan data hasil observasi selama penelitian berlangsung, baik di kelas eksperimen maupun kontrol terbagi menjadi 2, yakni aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru. Berikut adalah gambaran data hasil observasi aktivitas belajar siswa pada penelitian ini, yaitu:

Tabel 4.17

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Eksperimen dan Kontrol

Pertemuan

Ke-Hari/Tgl. Persentase Aktivitas (%)

Eksperimen Kontrol

I Rabu, 22 April 2015 81,8% 74,0%

II Kamis, 23 April 2015 90,9% 81,48%

III Jum’at, 24 April 2015 96,96% 93,0%

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir, baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Namun, terdapat berbedaan persentase aktivitas belajar siswa di kedua kelas, di mana persentase aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibanding persentase aktivitas belajar siswa di kelas kontrol pada setiap pertemuan.

Adapun, data hasil observasi aktivitas mengajar guru dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.18

Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru di Kelas Eksperimen dan Kontrol

Pertemuan

Ke-Hari/Tgl. Persentase Aktivitas (%)

Eksperimen Kontrol

I Rabu, 22 April 2015 93,9% 88,8%

II Kamis, 23 April 2015 100% 93,00%

III Jum’at, 24 April2015 100% 100%

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terjadi peningkatan aktivitas mengajar guru dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir, baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Namun, terdapat berbedaan persentase aktivitas mengajar guru di kedua kelas, yakni persentase aktivitas mengajar guru

di kelas eksperimen lebih tinggi dibanding persentase aktivitas mengajar guru di kelas kontrol pada setiap pertemuan.

c. Analisis Data Hasil Wawancara

Proses analisis data hasil wawancara menggunakan analisis data kualitatif. Adapun, tahapan yang harus dilalui guna menganalisis data kualitatif dimulai dengan proses reduksi data, penyajian data, dan terakhir penarikan kesimpulan. Pada tahap reduksi data, penulis memilih data hasil wawancara yang sesuai dengan fokus penelitian yakni pengaruh penerapan problem based learning pada pembelajaran IPS siswa kelas V. Pada tahap penyajian data, penulis menggunakan uraian singkat hasil wawancara, sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.19

Hasil Wawancara Guru di Kelas Eksperimen (V-1)

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah modelproblem based learning cocok digunakan dalam pembelajaran terkait konsep mitigasi bencana di kelas V-1?

Cocok

2. Apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas setelah diterapkannya model problem based learningdi kelas V-1?

Terjadi peningkatan

3. Apakah terjadi peningkatan kemampuan kognitif siswa di kelas V-1 terkait dengan pemahaman konsep mitigasi bencana?

Terjadi peningkatan

4. Apakah kelebihan yang dapat dipertahankan dari penerapan modelproblem based learningdi kelas V-1?

Semua siswa berpartisipasi

aktif 5. Apakah kekurangan yang dapat diperbaiki dari

penerapan modelproblem based learningdi kelas V-1?

Terlalu banyak pendapat

Tabel 4.20

Hasil Wawancara Siswa di Kelas Eksperimen (V-1)

Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kamu merasa senang saat belajar dengan menggunakan modelproblem based learning?

Senang

2. Apakah kamu mampu mengikuti proses pembelajaran yang menggunakan menggunakan model problem based learningdengan baik?

Mampu

3. Apakah kamu mudah memahami konsep mitigasi bencana setelah mengikuti proses pembelajaran yang menggunakan modelproblem based learning?

Mudah

4. Apakah kamu lebih mencintai lingkungan sekitarmu setelah memahami konsep mitigasi bencana yang dilaksanakan dengan menggunakan model problem based learning?

Iya

5. Apa yang akan kamu lakukan untuk menjaga dan memelihara lingkungan sekitarmu setelah memahami konsep mitigasi bencana yang dilaksanakan dengan menggunakan modelproblem based learning?

*Jawaban bervariasi

Berdasarkan keterangan yang ada pada tabel 4.19 dan 4.20 di atas, diketahui bahwa penerapan model problem based learning telah memberi pengaruh positif bagi siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan kognitif dan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Selain itu, siswa merasa senang saat belajar dan pemahaman konsep yang telah diajarkan dapat dengan baik diterima siswa, sehingga di akhir pembelajaran siswa dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman konsep baru yang berguna dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dokumen terkait