• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pengembangan

5. Uji Coba Soal

Uji coba soal dilaksanakan di tiga sekolah yaitu: SMK N 1 Yogyakarta, SMK N 1 Bantul dan SMK N 1 Tempel.

Tabel 3.1 sampel uji coba

No. Nama Sekolah Siswa 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta 64 2 SMK Negeri 1 Bantul 111 3 SMK Negeri 1 Tempel 95

Jumlah siswa 270

a. Penyiapan File Perintah Dan File Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan program QUEST model 1-PL atau Model Rasch. Parameter yang diuji ialah indeks kesukaran butir (b) dalam menganalisis butir soal dengan program QUEST, yaitu: 1) file perintah ditulis dalam program Notepad; 2) file data dari hasil jawaban ditulis dalam Notepad; 3) Software program Quest. Dari ketiga file tersebut harus disimpan dalam satu folder. Untuk tes pilihan ganda data ditulis menggunakan huruf dengan langkah-langkah berikut:

File perintah

title PRESTASI (50 ITEM PG dengan 5 alternatif) data_file prest.txt codes 0ABCDE9 format id 1-4 items 5-54 key DCADCEDABAEAEAAAADEEABCECEDBDBBDEDBC BCEB

set width=107 ! page estimate show ! scale=all>>dprestsh.out show items>>prestit.out show cases>>prestca.out itanal ! scale=all>>presttn.out quit Keterangan:

1) Title PRESTASI (50 ITEM PG dengan 4 alternatif) →

menunjukkan nama identitas file

2) data_file prest.txt→ menunjukkan nama file data.

3) Codes 0ABCDE → kode bahwa data ditulis dalam bentuk

huruf A, B, C, D dengan 0 bila dilewati dan 9 bila tidak dikerjakan (omit)

4) Format id 1-4 items 5-54 → spasi 1 sampai 4 untuk identitas

testi (dalam hal ini hanya menggunakan nomor), dan spasi 5 sampai 54 adalah untuk data sebanyak 50 item

DCADCEDABAEAEAAAADEEABCECEDBDBBDEDBC

BCEB → kunci jawaban

6) Set width=107! Page → lebar halaman kertas

7) Estimate → diestimasi secara otomatis menurut program

QUEST

8) Show ! scale=all >>prestsh.out → hasil analisis secara

simultan

9) Show items >>prestit.out → hasil analisis menyajikan

informasi tentang item secara singkat (estimasi tingkat kesukaran, nilai INFIT MNSQ, nilai INFIT t)

10) Show cases >>prestca.out hasil analisis menyajikan informasi testi (skor mentah, estimasi skor kalibrasi, nilai INFIT MNSQ, nilai INFIT t)

11) Itanal ! scale=all >>presttn.out → hasil analisis menyajikan

informasi tentang item secara lengkap hasil analisis menurut CTT dan IRT

12) Quit → kode perintah diakhiri

Catatan:

Dengan menulis angka 0 dan 9 pada code di file perintah maka testi yang tidak mengerjakan dengan cara melompati soal yang bersangkutan diberi skor 0, sedangkan yang tidak mengerjakan atau omit diberi skor 9. Setelah selesai simpan dengan extensi..CTL→ beri nama prest.ctl (jangan lupa gunakan menu all file saat menyimpan supaya tidak ganda ekstensinya).

Catatan:

beri nama dengan nama depan yang konsisten agar tidak bermasalah ketika dieksekusi. Misalnya, dengan nama file perintah prest.ctl maka file data diberi nama prest.txt dan hasil diawali pula dengan prestit.out dan seterusnya seperti contoh diatas.

File data 1. DCADCEDABAEDEAAAADEEABCECEDBDBBDEDB 2. DCADCEDABAEDEAAAADEEABCECEDBDBBDEDB 3. DCADCEDABAEDEAAAADEEABCECEDBDBBDEDB 4. DCADCEDABAEDEAAAADEEABCECEDBDBBDEDB … DST b. Perintah Analisis

Langkah untuk menganalisis sebagai berikut: 1. Klik QUEST

2. Ketik submit spasi kemudiaan NAMA FILE PERINTAH LENGKAP kode exstensinya. Jika nama File perintah prest.ctl maka perintahnya sebagai berikut:

→ SUBMIT PREST.CTL

Atau

→ Submit prest.ctl

3. Kemudiaan tekan tombol ENTER

Jangan lupa, jarak 1 spasi antara tulisan submit dan nama file perintah

c. Analisis Data Dikotomus

Hasil data program Quest dianalisis menurut Item Respons Theory (IRT). Estimasi butir dan responden dilakukan dengan prosedur PROX (normal approximation estimation). Kecocokan antara kemampuan responden (Ɵ) dan indeks kesukaran butir (b) akan menghasilkan akurasi dalam pengukuran, akurasi maksimal

terjadi saat P (Ɵ) = 0,5. Kualitas butir ditentukan dari kecocokan butir model Rasch dan indeks kesukaran butir. Butir yang baik harus memenuhi syarat dari IRT, dan dianalisis kecocokannya dengan nilai INFIT Mean Square.

Tabel 3.2 Kriteria kecocokan butir dengan pendekatan IRT Infit Mean Square Kriteria

0,77 ≤ infit meansquare ≤ 1,30 Baik infit meansquare < 0,77 atau infitmeansquare > 1,30 Tidak baik

Tabel 3.3 Kriteria Indeks Kesukaran Item Indeks Kesukaran (b) Kriteria

b > 2 Sukar -2 ≤ b ≤ 2 Sedang

b < -2 Mudah

Tabel 3.4 Kriteria Kualitas Instrumen Penilaian oleh Ahli Bahasa Interval Kualitas Instrumen Kriteria

14 – 24,5 Kurang Baik 24,5 – 35 Cukup Baik 35 – 45,5 Baik 45,5 – 56 Sangat Baik

Tabel 3.5 Kriteria Kualitas Instrumen Penilaian oleh Ahli Materi Interval Kualitas Instrumen Kriteria

19 – 33,25 Kurang Baik 33,25 – 47,5 Cukup Baik 47,5 – 61,75 Baik

61,75 – 76 Sangat Baik

Tabel 3.6 Kriteria Kualitas Instrumen Penilaian Oleh Peserta Didik Interval kualitas instrumen Kriteria

8 – 14 Kurang Baik 14 – 20 Cukup Baik

20 – 26 Baik

7. Seleksi Dan Perakitan Soal

Setelah statistik soal sudah dihitung maka tahap selanjutnya adalah seleksi soal, yaitu memilih soal-soal yang akan digunakan dalam perangkat tas bentuk akhir dan soal mana yang perlu disisihkan. Pada tahap seleksi soal dianalisis berdasarkan analisi Quest dan tahap perakitan soal yaitu merakit soal-soal yang akan dimasukan ke perangkat tes bentuk akhir.

8. Pencetakan Tes

Setelah soal diseleksi berdasarkan hasil analisis butir soal maka soal-soal tersebut disusun menjadi satu untuk diterbitkan sebagai kumpulan soal berbasis HOTS pada mata pelajaran akuntansi dasar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian (Widoyoko, 2014). Teknik pengumpulan data terdiri dari tes dan non tes.

1. Tes

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik. Tes merupakan pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik (Sudjana, 1990).Tes ini sudah dilaksanakan, dengan tujuan untuk melakukan uji coba soal berbasis HOTS dengan kompetensi dasar menganalisis jurnal penyesuaian. Tes yang dilaksanakan berupa soal pilihan ganda berjumlah 40 butir soal, dengan 5 alternatif jawaban. Soal tersebut diujicobakan kepada peserta didik kelas X akuntansi di tiga SMK,

yaitu SMK Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 1 Tempel. Dengan jumlah seluruh peserta tes sebanyak 270 peserta didik. 2. Non tes

Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan angket.

a) Wawancara

Wawancara merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan, prestasi dan keinginan antara pewawancara (interviewer) dengan responden atau orang yang diwawancarai (interviewee) dengan tujuan untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan. Kelebihan dari wawancara ialah bisa kontak langsung dengan orang yang diwawancara. Sehingga bisa mengungkapkan jawaban secara bebas dan mendalam (Sudjana, 1990). Selanjutnya Sudjana, menjelaskan ada dua jenis wawancara, yaitu wawancara berstruktur dan wawancara bebas (tidak berstruktur).

Wawancara terstruktur kemungkinan jawaban sudah disiapkan namun yang perlu diingat adalah dengan jawaban yang sudah ada interviewee tinggal mengelompokkan ke dalam alternatif jawaban yang sudah dibuat. Keuntungan dari jenis ini ialah mudah diolah dan dianalisis kesimpulannya. Sedangkan wawancara bebas atau tidak berstruktur, jawaban tidak disiapkan sehingga interviewee secara bebas mengungkapkan pendapatnya. Keuntungan dari jenis

wawancara ini adalah informasi lebih padat dan lengkap sehingga membutuhkan kerja keras dalam menganalisisnya dikarenakan jawaban yang sangat beragam. Hasil atau jawaban tidak ditafsir secara langsung, namun perlu analisis ke bagian kategori dimensi-dimensi jawaban, sesuai dengan aspek yang diungkapkan.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti menggunakan jenis wawancara tidak berstruktur. Dimana peneliti tidak berpatuk pada pedoman atau tidak menggunakan pertanyaan yang sudah disiapkan. Melainkan secara langsung dalam menggali informasi, sehingga informasi yang diperoleh lebih luas dan padat. Peneliti melakukan wawancara kepada pendidik di SMK Negeri 7 Yogyakarta. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui informasi keadaan awal yang berkaitan dengan pengembangan dan kebutuhan penelitian.

b) Angket

Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden guna mengetahui respon sesuai dengan permintaan pengguna (Widoyoko, 2014). Menurut Sudjana, (1990), kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang sifatnya sangat praktis. Namun ada kelemahannya seperti jawaban sering tidak objektif, apalagi jenis pertanyaan atau pernyataannya kurang spesifik yang memungkinkan jawaban yang kurang sesuai.

Selanjutnya Sudjana, (1990), menjelaskan angket ada dua jenis, yaitu angket berstruktur yaitu angket yang jumlah atau alternatif jawabannya sudah ditentukan tinggal memilih sesuai dengan keadaan dan angket terbuka merupakan angket yang jawabannya secara bebas oleh responden.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Dimana responden hanya memilih alternatif pilihan yang sudah disediakan oleh peneliti sesuai dengan keadaanya yang sebenarnya. Namun, peneliti juga menyediakan jawaban secara bebas kepada validator berupa komentar dan saran dengan tujuan peneliti dapat merevisi produk setelah divalidasi.

Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti memberikan kuesioner kepada validator yaitu validator ahli bahasa dan validator ahli materi. Peneliti juga memberikan angket kepada 270 peserta didik kelas X Akuntansi, yaitu SMK Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 1 Bantul dan SMK Negeri 1 Tempel sebagai subjek uji coba. Hasil validasi yang diperoleh dari angket, digunakan sebagai masukan dan saran perbaikan dari produk.

88 BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pengembangan 1. Pengembangan Spesifikasi Tes

Spesifikasi tes yang dilaksanakan secara menyeluruh, lengkap dan menunjukkan kepada karakteristik tes yang disusun. Spesifikasi tes mencakup beberapa hal, yaitu:

a. Wilayah yang Dikenai Pengukuran

Spesifikasi tes harus memuat jenis mata pelajaran, jenjang peserta didik dan tahun pembelajaran. Wilayah yang menjadi pengukuran ialah akuntansi kelas X SMK semester genap tahun pelajaran 2017/2018. b. Subjek yang akan Dites

Subjek tes adalah peserta didik SMK kelas X Akuntansi.

c. Tujuan Testing dan materi yang terangkum dalam Silabus dan Rencana Proses Pembelajaran (RPP)

Tujuan dari testing ialah mengembangkan soal tes berbasis HOTS yang dikemukakan oleh Anderson (perbaikan dari taksonomi Bloom) yang mencakup dari C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6 (mencipta) dan juga sebagai evaluasi penilaian hasil belajar peserta didik. Materi yang terangkum dalam silabus dan RPP di SMK Negeri I Tempel pada KD 3.10 yaitu menganalisis jurnal penyesuaian.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan dengan tujuh puluh enam KBM dengan alokasi waktu 20 jam. Indikator pencapaian kompetensi sebagai berikut:

1) Menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian;

2) Mengidentifikasi informasi atau data keuangan yang membutuhkan penyesuaian;

3) Menjelaskan langkah-langkah pencatatan transaksi penyesuaian; 4) Mencatat jurnal penyesuaian.

Tujuan pembelajaran yang dicapai ialah peserta didik mampu menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian, menjelaskan prosedur membuat jurnal penyesuaian, mengidentifikasi jurnal penyesuaian, menganalisis transaksi jurnal penyesuaian dan melakukan pencatatan jurnal penyesuaian. Materi pelajaran yang digunakan bersumber pada buku Pengantar Akuntansi dan Akuntansi Perusahaan Jasa, penulis Hendi Somantri. Penilaian yang digunakan oleh pendidik terhadap peserta didik ialah penilaian pengetahuan, penilaian keterampilan dan penilaian sikap. RPP SMK Negeri I Tempel Yogyakarta terdapat pada Lampiran 8.

d. Materi tes

Materi tes yang diujikan adalah jurnal penyesuaian. e. Tipe Soal yang akan Digunakan

Tipe soal yang digunakan adalah soal pilihan ganda.

Jumlah soal yang digunakan dalam tes ialah sebanyak 40 butir soal dengan masing-masing soal memiliki 5 jawaban alternator yaitu A-E. g. Taraf kesukaran soal dan distribusi

Rentang dan distribusi kesukaran soal akan dipengaruhi oleh tujuan tes. Tes yang dimaksudkan berupa tes diagnostik sehingga perlu adanya rentang taraf kesukaran p adalah 0,5.

h. Kisi-kisi Soal Tes

Tabel. 4.1 Kisi-Kisi Soal Jenis Pilihan Ganda Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk Soal Nomor Soal 3.10 Menganalisisju rnal penyesuaian 1. Pengertian penyesuaian 1. Menganalisis pengertian penyesuaian yang tepat. PG 1 2. Tujuan penyesuaian dan alasan penyesuaian 2. Memilih manakah yang merupakan tujuan dilakukan penyesuaian. PG 2 3. Memilih alasan perlunya jurnal penyesuaian. PG 3 3. Akun yang perlu disesuaikan 4. Memilih akun-akun yang perlu disesuaikan. PG 4 4. Transaksi jurnal penyesuaian perusahaan jasa 5. Mengidentifikasi transaksi jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa untuk akun yang didebit dan dikredit. PG 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 5. Transaksi jurnal penyesuaian perusahaan dagang 6. Mengidentifikasi transaksi jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang untuk PG 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21

Kompetensi Dasar

Materi Indikator Soal Bentuk Soal

Nomor Soal akun yang didebit

dan dikredit. 6. Transaksi jurnal penyesuaian perusahaan jasa 7. Menganalisis jurnal penyesuaiandan mencatat akun yang didebit dan dikredit dengan jumlah rupiah yang sebenarnya pada perusahaan jasa. PG 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31 7. Transaksi jurnal penyesuaian perusahaan dagang 8. Menganalisis jurnal penyesuaian dan mencatat akun yang didebit dan dikredit dengan jumlah rupaih yang sebenarnya pada perusahaan dagang. PG 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 2. Penulisan Soal

Proses penulisan soal berarti membuat soal sesuai dengan kisi-kisi. Soal yang baik dalam prosesnya harus menguasai mata pelajaran yang akan dites, kesadaran akan tata nilai yang mendasari pendidikan, pemahaman karakteristik individu-individu yang dites, pengetahuan membahasakan gagasan dan penguasaan terhadap teknik penulisan soal, serta kesadaran akan kekuatan dan kelemahan dalam menulis soal. Penulisan soal di buat oleh peneliti (Rayneldis Nanga dan Fransiska Novita) yang dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma. Jumlah soal yang dibuat sebanyak 40 butir soal dengan setiap butir soal terdapat 5 pilihan jawaban.Soal yang disusun

ditujukkan pada mata pelajaran akuntansi dasar SMK kelas X Akuntansi Keuangan dan Lembaga dengan waktu pengerjaan soal 100 menit.

3. Penelaahan Soal

Penelaah soal merupakan evaluasi terhadap soal-soal yang sudah di tulis berdasarkan pendapat para ahli. Evaluasi tersebut dilihat dari tiga arah, yaitu segi bidang stusi yang diuji (ahli materi), segi format dan pertimbangan teknik penulisan soal (ahli materi dan ahli bahasa) dan segi penerjemahan gagasan ke dalam bahasa (ahli bahasa).

a. Ahli Bahasa

Penilaian instrumen oleh bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd selaku dosen (ahli bahasa). Produk divalidasi sebanyak satu kali pada tanggal 19 Maret 2018. Penilaian instrumen tersebut berdasarkan aspek konstruksi dengan 14 kriteria penilaian sebagai berikut: 1) Setiap soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, 2) Menggunakan bahasa kominikatif, sederhana dan mudah dimengerti oleh peserta didik, 3) Setiap soal dan pilihan jawaban tidak mengandung kalimat bermakna ganda, 4) setiap soal dan pilihan jawaban menggunakan kosakata baku, 5) bahasa yang digunakan dalam petunjuk soal dirumuskan dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti oleh peserta didik, 6) rumusan setiap indikator soal menggunakan kata kerja operasional, 7) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat atau tabu, 8) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban benar atau paling benar,

9) Pokok soal harus dirumuskan secara tegas dan jelas, 10) Pokok soal jangan memberikan petunjuk kearah yang benar, 11) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relative sama, 12) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan semua pilihan jawaban diatas salah atau semua jawaabn diatas benar, 13) pilihan jawaban berbentuk waktu harus disusun berdasarkan kronologi waktunya, 14) Waktu yang digunakan untuk mengerjakan sesuai dengan jumlah soal yang diberikan. Hasil penilaian instrumen tes pilihan ganda dari dosen sebagai ahli bahasa dideskripsikan dalam grafik-grafik sebagai berikut:

Grafik 4.1 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Ahli Bahasa 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 aspek 1 aspek 2 aspek 3 aspek 4 aspek 5 aspek 6 aspek 7 aspek 8 aspek 9 aspek 10 aspek 11 aspek 12 aspek 13 aspek 14

Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 9 Soal 10 Soal 11 Soal 12 Soal 13 Soal 14 Soal 15 Soal 16 Soal 17 Soal 18 Soal 19 Soal 20

Pada grafik 4.1 di atas, diketahui hasil skor penilaian oleh ahli bahasa untuk produk berupa soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 40 butir soal. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, dapat diketahui rata-rata skor yang diperoleh dari penilaian oleh ahli bahasa. Berikut rata-rata skor dari penilaian ahli bahasa:

Tabel 4.2 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Ahli Bahasa No. Soal Jumlah Skor Kriteria No. Soal Jumlah Skor Kriteria 1 52 Sangat Baik 21 52 Sangat Baik 2 52 Sangat Baik 22 52 Sangat Baik 3 52 Sangat Baik 23 52 Sangat Baik 4 52 Sangat Baik 24 52 Sangat Baik 5 52 Sangat Baik 25 52 Sangat Baik 6 52 Sangat Baik 26 52 Sangat Baik 7 52 Sangat Baik 27 52 Sangat Baik 8 52 Sangat Baik 28 52 Sangat Baik 9 52 Sangat Baik 29 52 Sangat Baik 10 52 Sangat Baik 30 52 Sangat Baik 11 52 Sangat Baik 31 52 Sangat Baik 12 52 Sangat Baik 32 52 Sangat Baik 13 52 Sangat Baik 33 52 Sangat Baik 14 52 Sangat Baik 34 52 Sangat Baik 15 52 Sangat Baik 35 52 Sangat Baik 0 1 2 3 4 5 aspek 1 aspek 2 aspek 3 aspek 4 aspek 5 aspek 6 aspek 7 aspek 8 aspek 9 aspek 10 aspek 11 aspek 12 aspek 13 aspek 14

Soal 21 Soal 22 Soal 23 Soal 24 Soal 25 Soal 26 Soal 27

Soal 28 Soal 29 Soal 30 Soal 31 Soal 32 Soal 33 Soal 34

No. Soal Jumlah Skor Kriteria No. Soal Jumlah Skor Kriteria 16 52 Sangat Baik 36 52 Sangat Baik 17 52 Sangat Baik 37 52 Sangat Baik 18 52 Sangat Baik 38 52 Sangat Baik 19 52 Sangat Baik 39 52 Sangat Baik 20 52 Sangat Baik 40 52 Sangat Baik

⅀ / 40 = 2.080 / 40 = 52

Hasil skor instrumen penilaian tes pilihan ganda yang diperoleh dari ahli bahasa menghasilkan skor rata-rata sebesar 52 dengan maksud bahwa soal-soal yang sudah dibuat tergolong “Sangat Baik”. Sesuai dengan kriteria, menunjukkan bahwa semua item 40 butir soal

tersebut tergolong “Sangat Baik”. Namun ada beberapa soal yang perlu diperhatikan seperti kesalahan ketik, kurang huruf dan penggunaan huruf kapital dan tanda baca. Instrumen penilaian yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

b. Ahli Materi

Penilaian instrumenoleh ibu Ceacilia Kusumastuti, S.Pd selaku guru mata pelajaran akuntansi sebagai ahli materi.Produk di validasi satu kali pada tanggal 23 April 2018 dan melewati revisi sebelum divalidasi sebanyak tiga kali. Penilaian instrumen di golongkan menjadi tiga aspek yaitu aspek materi, aspek konstruksi dan aspek bahasa. Dalam aspek materi kriteria yang dinilai antara lain, yaitu: 1) Soal sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat dalam

kurikulum, 2) isi materi benar mengenai jurnal penyesuaian, 3) soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong siswa untuk membaca), 4) Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (teks, visualisasi sesuai dengan dunia nyata), 5) Soal mengukur kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi dan mencipta), 6) jawaban tersirat pada stimulus. Aspek konstruksi kriteria yang dinilai, yaitu: a) Rumusan setiap indikator soal sudah menggunakan kata kerja operasional, b) butir soal sesuai dengan indikator, c) Butir-butir pengecoh berfungsi dengan baik, d) Soal di rumuskan dengan jelas, e) Pokok soal tidak mengarah ke jawaban benar, f) Pilihan jawaban dirumuskan dengan jelas, g) Antar butir soal tidak bergantung satu sama lain, h) Pilihan jawaban berbentuk waktu harus disusun berdasarkan kronologis waktunya, i) Waktu yang digunakan untuk mengerjakan sesuai dengan jumlah soal yang diberikan, j) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan semua pilihan jawaban di atas salah atau semua pilihan jawaban di atas benar. Pada aspek bahasa aspek yang dinilai antara lain: menggunakan bahasa yang komunikatif, sederhana dan mudah dipahami, kalimat tidak bermakna ganda dan menggunakan kosa kata baku. Hasil penilaian instrumen tes pilihan ganda oleh guru (ahli materi) dideskripsikan pada grafik berikut:

Grafik 4.2 Validasi Penilaian Instrumen Tes Pilihan Ganda oleh Ahli Materi 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7

Soal 8 Soal 9 Soal 10 Soal 11 Soal 12 Soal 13 Soal 14

Soal 15 Soal 16 Soal 17 Soal 18 Soal 19 Soal 20

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

Soal 21 Soal 22 Soal 23 Soal 24 Soal 25 Soal 26 Soal 27 Soal 28 Soal 29 Soal 30 Soal 31 Soal 32 Soal 33 Soal 34 Soal 35 Soal 36 Soal 37 Soal 38 Soal 39 Soal 40

Hasil skor pada grafik 4.2 dari penilaian ahli materi untuk soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 40 butir. Dari penilaian diatas dapat menentukan rata-rata skor yang diperoleh, yaitu:

Tabel 4.3 Validasi Instrumen Penilaian Tes Pilihan Ganda oleh Ahli Materi No. soal Jumlah skor Skor No. soal Jumlah skor Skor 1 63 Sangat Baik 21 54 Baik 2 63 Sangat Baik 22 59 Baik 3 63 Sangat Baik 23 59 Baik

4 56 Baik 24 57 Baik

5 57 Baik 25 57 Baik

6 57 Baik 26 45 Cukup Baik 7 57 Baik 27 45 Cukup Baik 8 37 Cukup Baik 28 49 Baik 9 37 Cukup Baik 29 54 Baik 10 59 Baik 30 19 Kurang Baik

11 57 Baik 31 53 Baik

12 37 Cukup Baik 32 56 Baik

13 56 Baik 33 60 Baik

14 56 Baik 34 57 Baik

15 37 Cukup Baik 35 60 Baik 16 36 Cukup Baik 36 57 Baik

17 59 Baik 37 57 Baik

18 32 Kurang Baik 38 57 Baik

19 60 Baik 39 59 Baik

20 53 Baik 40 57 Baik

⅀ / 40 = 2103/ 40 = 52,575

Perolehan hasil skor instrumen penilaian tes pilihan ganda dari ahli materi menghasilkan skor rata-rata sebesar 52,575 dengan maksud bahwa soal-soal yang sudah dibuat tergolong “Baik”. Berdasarkan kriteria, menunjukkan bahwa yang tergolong item soal kurang baik berjumlah dua item, cukup baik ada tujuh item, baik sebanyak dua puluh delapan item dan sangat baik berjumlah tigaitem. Namun ada beberapa soal yang perlu

diperbaiki seperti penulisan jurnal penyesuaian masih belum konsisten debet dan kredit dan ada salah satu soal yang perlu diganti yaitu soal nomor 30 dikarenakan soal tersebut bukan termasuk jurnal penyesuaian. Instrumen penilaian yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

4. Perakitan Soal

Pada tahap ini, soal-soal yang sudah ditelaah dikelompokan kedalam beberapa bagian, yaitu a) soal-soal yang dianggap baik, diterima; b) saol –

soal yang dianggap tidak baik, maka ditolak; dan c) soal-soal yang kurang baik, setelah direvisi lalu dapat diterima.

Tabel 4.4 Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Dosen Ahli Bahasa. Sebelum diperbaiki Sesudah diperbaiki

13 Kerugian iutang tak tertagih dicatat pada saat piutang usaha tersebut nyata-nyata tidak dapat tertagih. Jika menggunakan metode langsung, kerugian piutang tak tertagih pada perusahaan jasa dapat dijurnal dengan….

A. mendebit kerugian piutang tak tertagih dan mengredit piutang usaha Rp xx

B. mendebit kerugian iutang tak tertagih dan mengkredit Cadangan piutang tak tertagih Rp xx

C. mendebit piutang usaha dan mengkredit cadangan kerugian piutang Rp xx D. mendebit kas dan

mengkredit piutang usaha Rp xx

13 Kerugian piutang tak tertagih dicatat pada saat piutang usaha tersebut benar-benar tidak dapat tertagih. Jika perusahaan jasa menggunakan metode langsung, kerugian piutang tak tertagih dapat dijurnal dengan

….

A. Mendebit Kas dan Mengkredit Cadangan kerugian piutang

B. Mendebit Beban kerugian piutang tak tertagih dan Mengkredit Piutang C. Mendebit Piutang Usaha

dan Mengkredit Cadangan Kerugian Piutang

D. Mendebit Cadangan

Dokumen terkait