• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Antiinflamasi

4.2.1 Uji Efek Analgetik Suspensi Ekstrak Etanol Mondokaki (SEEM)

Setelah perlakuan uji mencit jantan, yaitu kelompok I (CMC 0,5%), kelompok II (SA), kelompok III (SEEM 500 mg/kg BB), kelompok IV (SEEM 600 mg/kg BB), kelompok V (SEEM 700 mg/kg BB). Rerata awal mula timbulnya nyeri dapat dilihat pada Tabel 4.50.

Tabel 4.50:

Rerata waktu awal mula timbul nyeri SEEM pada setiap perlakuan

No Perlakuan

Awal Mula Timbul Nyeri Menit 10’ 20’ 30’ 45’ 60’ 90’ 120’ 1 CMC 0,5% 6.68 6.71 8.63 9.75 10.17 9.48 9.25 2 SA 100 mg/kg BB 15.89 21,70 25,05 28.47 25.41 21.27 16.95 3 SEEM 500 mg / kg BB 11.83 17.74 18,79 17.55 18.68 15.61 13.21 4 SEEM 600 mg / kg BB 12,10 19,62 20,11 23,10 24.97 23,05 18.94 5 SEEM 700 mg / kg BB 13.92 20,77 20.74 21.78 20.16 18.36 16,01

Pada menit ke-60, SEEM 600 mg/kg BB menunjukkan rerata waktu awal timbul nyeri sebesar 24,97, mendekati angka SA 100 mg/kg BB 25,41, meskipun angka tertinggi dari SA 100 mg/kg BB 28,47 pada menit ke-45. Selanjutnya untuk waktu timbul nyeri SEEM 700 mg/kg BB 21,78 pada menit ke-45 dan SEEM 500 mg/kg BB 18,68 pada menit ke-60.

0 5 10 15 20 25 30 35 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Waktu (Menit) W akt u aw al t im b u l n yer i CMC 0,5% SA 100 mg/kg BB SEEM 500 mg/kg BB SEEM 600 mg/kg BB SEEM 700 mg/kg BB Gambar 4.13:

Grafik waktu awal mula timbul nyeri versus waktu (mean ± SEM) pada berbagai perlakuan SEEM

Grafik menunjukkan awal mula timbulnya nyeri SEEM 500 mg/kg BB, SEEM 600 mg/kg BB, dan 700 mg/kg BB menunjukkan waktu mula timbul nyeri lebih tinggi dari pada pemberian suspensi CMC 0,5%. Pada menit ke-30, SEEM 700 mg/kg BB waktu mula timbul nyeri lebih tinggi dari SEEM 600 mg/kg BB dan SEEM 500 mg/kg BB dan kemudian menunjukkan penurunan mulai menit ke-40, tetapi SEEM 600 mg/kg BB menunjukkan peningkatan awal mula timbul nyeri mendekati SA 100 mg/kg BB pada menit ke-60, ini mengindikasikan bahwa SEEM 600 mg/kg BB mempunyai efek antinyeri terbesar dibanding dengan SEEM 500 mg/kg BB dan SEEM 700 mg/kg BB. Data pengujian terhadap masing-masing hewan uji dalam setiap perlakuan ditunjukkan pada Lampiran 16, halaman 163.

Uji analisis variansi (Anava) terhadap waktu awal timbul nyeri dari menit ke-10 sampai menit ke-120 dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pengaruh obat uji yaitu SA 100 mg/kg BB, CMC 0,5%, SEEM 500 mg/kg BB, SEEM 600 mg/kg BB dan SEEM 700 mg/kg BB menggunakan program SPSS versi 11 (Tabel 4.51).

Tabel 4.51:

Tabel Anava perlakuan antar kelompok uji analgetik SEEM mulai menit ke-10 sampai menit ke-120

Pada Tabel 4.51 nampak bahwa hasil uji Anava dari menit ke-10 sampai menit ke-120 terdapat perbedaan rerata antar kelompok dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), kemudian dilakukan uji lanjutan Duncan pada Tabel 4.52 untuk menunjukkan perbedaan yang bermakna tiap perlakuan.

Pada menit ke-10, hasil uji Duncan, SA 100 mg/kg BB tidak menunjukkan perbedaan bermakna dengan SEEM 700 mg/kg BB (nilai signifikansi 0,230; p>0,05), tetapi menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan SEEM 500 mg/kg BB, 600 mg/kg BB, 700 mg/kg BB (nilai signifikansi 0,229; p>0,05) (Tabel 4.52).

Tabel 4.52:

Hasil uji lanjutan Duncan antar perlakuan pada menit ke-10

Catatan: Rerata untuk setiap kelompok dalam subsets yang homogen Ukuran sampel = 6

Pada menit ke-20, berdasarkan uji lanjutan Duncan terhadap perbedaan rerata antar kelompok, SA 10 mg/kg BB tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan SEEM 600 mg/kg BB dan SEEM 700 mg/kg BB (nilai signifikansi 0,268; p>0,05), tetapi berbeda signifikan dengan SEEM 500 mg/kg BB dan CMC 0,5% (nilai signifikansi 0,000; p<0,05) (Tabel 4.53).

Tabel 4.53:

Hasil uji lanjutan Duncan antar perlakuan pada menit ke-20

Catatan: Rerata untuk setiap kelompok dalam subsets yang homogen Ukuran sampel = 6

Pada menit ke-30, tidak terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok uji antara SA 10 mg/kg BB dengan SEEM 700 mg/kg BB dan SEEM

600 mg/kg BB (nilai signifikansi 0,098; p>0,05), begitu juga antara SEEM 500 mg/kg BB, 600 mg/kg BB dan 700 mg/kg BB, tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna, nilai signifikansi (0,508; p>0,05), tetapi menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan CMC 0,5% (nilai signifikansi 1,000; p>0,05) (Tabel 4.54).

Tabel 4.54:

Hasil uji lanjutan Duncan antar perlakuan pada menit ke-30

Catatan: Rerata untuk setiap kelompok dalam subsets yang homogen Ukuran sampel = 6

Pada menit ke-45, dimana SA 100 mg/kg BB dengan nilai signifikansi 1,000 (p>0,05) menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap semua perlakuan uji, sedangkan SEEM 600 mg/kg BB dan SEEM 700 mg/kg BB tidak berbeda signifikan (nilai signifikansi 0,574; p>0,05) begitu juga dengan SEEM 500 mg/kg BB dan 700 mg/kg BB tidak berbeda signifikan (nilai signifikansi 0,080; p>0,05), tetapi berbeda signifikan terhadap CMC 0,5% (nilai signifikansi 1,000; p>0,05) (Tabel 4.55).

Tabel 4.55:

Catatan: Rerata untuk setiap kelompok dalam subsets yang homogen Ukuran sampel = 6

Pada menit ke-60, pada uji Duncan SA 100 mg/kg BB tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan SEEM 600 mg/kg BB, demikian juga antara SEEM 700 mg/kg BB dan SEEM 500 mg/kg BB, tidak berbeda signifikan (nilai signifikansi 0,487; p>0,05) tetapi semua perlakuan berbeda signifikan dengan CMC 0,5% (nilai signifikansi 1,000; p>0,05) (Tabel 4.56).

Tabel 4.56:

Hasil uji lanjutan Duncan antar perlakuan pada menit ke-60

Catatan: Rerata untuk setiap kelompok dalam subsets yang homogen Ukuran sampel = 6

Pada menit ke-90 SA 100 mg/kg BB tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan SEEM 600 mg/kg BB dan SEEM 700 mg/kg BB (nilai signifikansi 0,065; p>0,05), demikian juga dengan SEEM 500 mg/kg BB dan SEEM 700 mg/kg BB tidak berbeda siginifikan (nilai signifikansi 0,244; p>0,05), tetapi semua perlakuan menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan CMC 0,5% (nilai siginifikansi 1,000; p>0,05) (Tabel 4.57).

Tabel 4.57:

Hasil uji lanjutan Duncan pada menit ke-90

Catatan: Rerata untuk setiap kelompok dalam subsets yang homogen Ukuran sampel = 6

Pada menit ke-120, SA 100 mg/kg BB tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan SEEM 600 mg/kg BB dan SEEM 700 mg/kg BB (nilai signifikansi 0,122; p>0,05), sedangkan SA 100 mg/kg BB dengan SEEM 500 mg/kg BB dan SEEM 700 mg/kg BB, juga tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (nilai signifikansi 0,051; p>0,05), tetapi dengan CMC 0,5% semua menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan semua perlakuan uji yaitu SEEM 500 mg/kg BB, SEEM 600 mg/kg BB, SEEM 600 mg/kg BB, dan SA 100 mg/kg BB (nilai signifikansi 1,000; p>0,05) (Tabel 4.58).

Tabel 4.58:

Hasil uji lanjutan Duncan antar perlakuan pada menit ke-120

Catatan: Rerata untuk setiap kelompok dalam subsets yang homogen Ukuran sampel = 6

Berdasarkan data hasil uji lanjutan Duncan di atas, SA 100 mg/kg BB tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan SEEM 600 mg/kg BB terutama pada menit ke-60, sedangkan CMC 0,5% menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan semua kelompok perlakuan uji dari menit ke-10 sampai menit ke-120, maka dapat disimpulkan bahwa SEEM mempunyai efek analgetik.

Berdasarkan analisis statistik baik Anava dan uji lanjutan Duncan nampak bahwa, kelompok uji SEEM 600 mg/kg BB tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan SA 100 mg/kg BB, sedang kelompok uji lainnya berbeda signifikan dengan SA 100 mg/kg BB, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok uji SEEM 600 mg/kg BB menunjukkan efek analgetik(Gambar 4.13.).

Uji analisis variansi (Anava) dan uji lanjutan Duncan terhadap luas area di bawah kurva dilakukan untuk mengetahui hasil yang terbaik dari semua perlakuan. Hasil uji Anava luas area di bawah kurva menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata antar kelompok uji dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil uji lanjutan Duncan terhadap luas area dibawah kurva, nampak bahwa SA 100 mg/kg BB tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan SEEM 600 mg/kg BB (nilai signifikansi 0,498; p>0,05), demikian juga antara SEEM 700 mg/kg BB dan SEEM 600 mg/kg BB tidak berbeda siginifikan (nilai signifikansi 0,084; p>0,05), begitu pula dengan SEEM 500 mg/kg BB dan SEEM 700 mg/kg BB juga tidak berbeda signifikan (nilai signifikansi 0,082; p>0,05), tetapi semua perlakuan menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan CMC 0,5% (nilai signifikansi 1,000; p>0,05) (Gambar 4.14.).

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 CMC 0,5% SA 100 mg/kg BB SEEM 500 mg/kg BB SEEM 600 mg/kg BB SEEM 700 mg/kg BB Perlakuan L u as ar ea d i b aw ah ku rva g raf ik w akt u aw al t im b u l n yer i Gambar 4.14:

Grafik luas area di bawah kurva waktu awal timbul nyeri (mean ± SEM ) pada berbagai perlakuan SEEM

Keterangan:

* = berbeda signifikan dengan CMC 0,5%; + = berbeda signifikan dengan SA 100 mg/kg BB; # = berbeda signifikan dengan SEEM 500 mg/kg BB; ^ = berbeda signifikan dengan SEEM 600 mg/kg BB; ~ = berbeda signifikan dengan SEEM 700 mg/kg BB; tb+ = tidak berbeda signifikan dengan SA 100 mg/kg BB, tb# = tidak berbeda signifikan dengan SEEM 500 mg/kg BB, tb^ = tidak berbeda signifikan dengan SEEM 600 mg/kg BB, tb~ = tidak berbeda signifikan dengan SEEM 700 mg/kg BB