• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2. Uji F hitung (Simultan)

Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen, dengan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

 H0 : β 1,2,3,4 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan, kualitas produk, pengalaman pemasaran serta lokasi terhadap kepuasan konsumen.

 Ha : β1,2,3,4 ≠ 0 ; terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan, kualitas produk, pengalaman pemasaran serta lokasi terhadap kepuasan konsumen.

Hasil uji F hitung menunjukan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji F hitung dapat dilihat dari tabel Anova, nilai F hitung dapat dilihat dari p-value pada tabel, dengan dasar pengambilan keputusan (priyatno,2010:67).

Dengan menggunakan signifikansi

 Apabila probabilitas <0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.  Apabila probabilitas >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut (sujarweni dan Endrayanto, 2012:95):

1) Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas:

a) Jika signifikan F < tingkat kesalahan ( α 0,05 ), maka H0 ditolak Ha diterima (berarti ada pengaruh).

b) Jika signifikan F > tingkat kesalahan ( α 0,05 ), maka H0 ditolak Ha ditolak (berarti tidak ada pengaruh).

2) Pengambilan keputusan berdasarkan nilai thitung:

a) Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, Ha diterima (berarti ada pengaruh).

b) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 ditolak, Ha diterima (berarti ada pengaruh).

Dengan penentuan Ftabel:

Derajat kepercayaan 5% dengan uji dua sisi, dimana: V1 = K = 4 K= Jumlah variabel independen

V2 = n – K – 1 = 90 – 4 – 1 = 85 Ftabel = (4; 85) Setelah dilakukan pengujian maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.17

Hasil Uji F Hitung (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 299.290 4 74.822 12.387 .000b

Residual 25.199 85 .296

Total 324.489 89

a. Dependent Variable: KepuasanKonsumen

b. Predictors: (Constant), Lokasi, PengalamanPemasaran, Kualitaspelayanan, KualitasProduk (Sumber : Data diolah 2015)

Pada tabel 4.16 dalam model ANOVA dapat diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 dan Fhitung sebesar 12.387. Tingkat signifikansi sebesar 5% dimana:

V1 = K = 4 K= Jumlah variabel independen V2 = n – K – 1 = 90 – 4 – 1 = 85 Ftabel = (4; 85) Maka, didapat nilai Ftabel= 2,480

Berikut ini digambarkan daerah penerimaan atau penolakan H0 untuk Uji Statistik F.

Gambar 4.7

Daerah penerimaan dan penolakan H0 untuk Uji Statistik F Daerah Daerah

Penerimaan Ha Penerimaan Ha

Daerah PenerimaanH0

-Ftabel= -2,480 Ftabel= 2,480 Fhitung=12.387 Sumber: Data yang diperoleh, 2015

Karena nilai Fhitung (12,387) > nilai Ftabel (2,480) dan nilai signifikansi F (0,000) < tingkat kesalahan (α = 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, Pengalaman Pemasaran, dan Lokasi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen KFC gaplek.

h. Analisis Persamaan Linier Berganda Tabel 4.18

Hasil Regresi Linier berganda

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Untuk menentukan persamaan regresi, maka dapat dilihat pada tabel berikut :

Berdasarkan tabel coefficient diatas dapat diperoleh persamaan linier berganda sebagai berikut :

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -1.028 .495 -2.076 .041 Kualitas Pelayanan .343 .067 .917 5.135 .000 .829 4.887 Kualitas Produk .490 .096 1.116 5.121 .000 .819 2.025 Pengalaman Pemasaran .092 .028 .164 3.323 .001 .374 2.670 Lokasi .643 .108 .597 5.962 .000 .891 1.963 a. Dependent Variable: KepuasanKonsumen

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X + e

Y = -1,028+0,343X1+0,490X2+0,092X3 + 0.643X4

Dari hasil perhitungan SPSS 20 diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Konstanta sebesar -1,028 artinya jika variabel kualitas pelayanan (X1), kualitas produk (X2), pengalaman pemasaran (X4)serta lokasi adalah 0 maka kepuasan konsumen nilainya adalah -1,028 dengan asumsi variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai dianggap tetap.

b. Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan 0,343 menyatakan bahwa setiap penambahan variabel kualitas pelayanan sebesar 1 satuan, maka terjadi kenaikan kepuasan konsumen Fastfood KFC cabang Gaplek, dengan asumsi yang bernilai tetap.

c. Koefisien regresi variabel kualitas produk 0,490 menyatakan bahwa setiap penambahan variabel kualitas produk sebesar 1 satuan, maka terjadi kenaikan kepuasan konsumen Fastfood KFC cabang Gaplek, dengan asumsi yang bernilai tetap.

d. Koefisien regresi variabel pengalaman pemasaran 0,092 menyatakan bahwa setiap penambahan variabel pengalaman pemasaran sebesar 1 satuan, maka terjadi kenaikan kepuasan konsumen Fastfood KFC cabang Gaplek, dengan asumsi yang bernilai tetap.

e. Koefisien regresi variabel lokasi 0,643 menyatakan bahwa setiap penambahan variabel lokasi sebesar 1 satuan, maka terjadi kenaikan kepuasan konsumen Fastfood KFC cabang Gaplek, dengan asumsi yang bernilai tetap.

f. Hasil ini sesuai dengan teori para ahli, di antaranya:

Hubungan Variabel Kualitas Pelayanan dengan Variabel Kepuasan Konsumen

Kualitas Pelayanan merupakan “Upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketetapan penyampaian dalam pengembangan harapan konsumen”, sehingga konsumen menjadi puas atas dari segi kualitas pelayanan (Tjiptono, 2007:118)

Hubungan Variabel Kualitas Produk dengan Variabel Kepuasan Konsumen

Kualitas Produk mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kepuasan konsumen karena kualitas produk dapat dinilai kemampuan produk tersebut untuk menciptakan

kepuasan konsumen, hubungan kualitas produk dengan kepuasan konsumen tersebut ditegaskan pula oleh (Chase dan Aguilano, 1995) dalam Yoestini dan Albertus, 2012. Semakin tinggi tingkat kualitas produk dalam memuaskan konsumen, maka akan menyebabkan kepuasan konsumen yang tinggi pula (Kotler dan Amstrong, 2008).

Hubungan Variabel Pengalaman Pemasaran dengan Variabel Kepuasan Konsumen

Hubungan antara Pengalaman Pemasaran (Experiential Marketing) didukung oleh pernyataan (Schmitt, 2001) bahwa pengalaman pemasaran adalah suatu peristiwa yang bersifat pribadi dalam merespon stimulasi yang diberikan oleh penjual/produsen. Pendapat lainnya dari (Natasha dan Kristanti,2013) yang menyatakan bahwa “Experiential Marketing tidak hanya sekedar manawarkan feature dan benefits dari suatu produk untuk memenangkan hati konsumen, tetapi juga harus dapat memberikan sensasi dan pengalaman yang baik, dan kemungkinan akan menjadi basis dan dasar bagi kepuasan konsumen”.

Hubungan Variabel Lokasi dengan Variabel Kualitas Konsumen

Selain dari kulitas pelayanan yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen adalah masalah lokasi yang merupakan tempat dimana suatu usaha dioperasikan atau dijalankan. Lokasi menjadi begitu penting karena berpengaruh terhadap dimensi-dimensi pemasaran strategis (Tjiptono, 2007). Pengaruh lokasi terhadap kepuasan konsumen juga telah dibuktikan oleh penelitian yang menyimpulkan bahwa pemilihan lokasi yang tepat dan dekat dengan lingkungan konsumen akan memberikan dampak yang positif untuk meningkatkan pelayanan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait