HASIL DAN PEMBAHASAN
F. Uji Salmonella Pada Jamu Uyup-uyup
3) Uji fermentasi manitol
Uji fermentasi manitol ini bertujuan untuk mengetahui apakahSalmonella
dapat memfermentasika manitol (Cappuccino, 2011). Hasil percobaan
menunjukkan bahwa kontrol positif dan sampel jamu uyup-uyup mengalami
perubahan warna dari orange kemerahan menjadi kuning bening (Gambar 4). Hal
ini menunjukkan bahwa Salmonella typhi ATCC 14028 dan mikroba yang
terdapat dalam jamu uyup-uyup mampu memfermentasikan manitol. Menurut
Holtdkk(2000),Salmonellamampu memfermentasikan manitol.
Gambar 5. Hasil identifikasiSalmonellapada media manitol 4) Uji fermentasi maltosa
Uji fermentasi maltosa bertujuan untuk mengetahui apakah Salmonella
dapat memfermentasikan maltosa (Cappuccino, 2011). Hasil percobaan
menunjukkan bahwa kontrol positif dan sampel jamu uyup-uyup mengalami
perubahan warna dari orange kemerahan menjadi kuning bening (Gambar 5). Hal
terdapat dalam jamu Holtdkk(2000),Salm Gambar 6. H 5) Uji fermentasi Uji fermentasi dapat memfermentasi menunjukkan bahwa orange kemerahan m
bahwa Salmonella typhi
Sedangkan pada sam
berwana orange keme
mikroba yang terdapa
sakarosa. Menurut Hol
sakarosa.
u uyup-uyup mampu memfermentasikan ma
Salmonellamampu memfermentasikan maltosa.
bar 6. Hasil identifikasiSalmonellapada media maltos ntasi sakarosa
ntasi sakarosa bertujuan untuk mengetahui apa
ntasikan sakarosa (Cappuccino, 2011). H
hwa kontrol positif tidak mengalami perubah
n menjadi kuning bening (Gambar 6). Hal ini
a typhi ATCC 14028 tidak dapat memfermenta
mpel mengalami perubahan warna pada medi
merahan menjadi kuning bening. Hal ini menunj
dapat dalam sampel jamu uyup-uyup dapat me
Holt dkk (2000), Salmonella tidak mampu me
maltosa. Menurut
.
altosa
pakah Salmonella
Hasil percobaan
ubahan warna dari
ini menunjukkan
ntasikan sakarosa.
edia, yang semula
enunjukkan bahwa
emfermentasikan
Gambar 7. Hasil identifikasiSalmonellapada media sakarosa b. Uji sulfur
Uji sulfur bertujuan untuk melihat kemampuan mikroba dalam
menggunakan sulfur sebagai satu-satunya sumber energi. Media yang digunakan
untuk uji ini adalah media SIM (Sulphur Indol Motility). Media SIM
mengandung peptone dan sodium thiosulfate sebagai subtract sulfur, ferrous
sulfate (FeSO4) sebagai indikator H2S yang akan membentuk warna hitam apabila
terdapat H2S. Adanya warna hitam di sepanjang bekas inokulasi menunjukkan
hasil yang positif.
Gambar 8. Hasil identifikasiSalmonellapada mediaSulphur Indol Motility (Keterangan : : Warna hitam di sepanjang bekas inokulasi)
Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada sampel jamu uyup-uyup
memberikan hasil negatif yang ditandai dengan tidak adanya warna hitam
disepanjang bekas inokulasi (Gambar 7). Hal ini menunjukkan bahwa mikroba
yang terdapat dalam jamu uyup-uyup tidak dapat menggunakan sulfur sebagai
satu-satunya sumber energi. Sedangkan pada kontrol positif yang berupa
Salmonella typhi ATCC 14028 menunjukkan adanya warna hitam disepanjang
bekas inokulasi. Hal ini menunjukkan bahwa Salmonella typhi ATCC 14028
dapat menggunakan sulfur sebagai satu-satunya sumber energi. Menurut Holt dkk
(2000), Salmonella mampu menggunakan sulfur sebagai satu-satunya sumber
energi.
c. Uji indol
Tujuan uji indol adalah untuk menentukan kemampuan mikroba dalam
memecah asam amino triptofan menjadi indol. Triptofan merupakan asam amino
esensial yang dapat mengalami oksidasi oleh beberapa bakteri. Pemecahan
triptofan menjadi produk metabolic (indol, asam piruvat, amonia) diperantai oleh
enzim tryptophanase. Kemampuan untuk menghidrolisis triptofan dengan
memproduksi indol tidak dimiliki oleh semua bakteri. Warna merah cherry yang
berbentuk cincin pada permukaan biakan menunjukkan reaksi indol positif. Hasil
percobaan menunjukkan bahwa pada kontrol positif dan pada sampel tidak
terbentuk lapisan cincin berwarna merah cherry. Hal ini menunjukkan bahwa
Salmonella typhi ATCC 14028 dan mikroba yang terdapat dalam sampel jamu
Holt dkk (2000), Salmonella tidak mampu memecah asam amino triptofan
menjadi indol.
d. Uji motilitas
Tujuan uji motilitas adalah untuk mengetahui apakah Salmonella
merupakan mikroba yang motil atau tidak (Cappuccino, 2011). Apabila
pertumbuhan mikroba tidak hanya di bekas tusukan menunjukkan hasil positif.
Media yang digunakan pada uji ini merupakan media yang semisolid sehingga
mikroba dapat bebas bergerak. Pada pengujian diperoleh hasil positif pada kontrol
positif dan pada sampel. Hal tersebut menunjukkan bahwa Salmonella typhi
ATCC 14028 dan mikroba yang terdapat dalam sampel jamu uyup-uyup
merupakan mikroba yang motil. Menurut Holt dkk(2000),Salmonellamerupakan
mikroba yang dapat bergerak.
e. Uji sitrat
Tujuan uji sitrat adalah untuk melihat kemampuan mikroba menggunakan
sitrat sebagai satu-satunya sumber energi (Cappuccino, 2011). Jika terjadi
perubahan warna media dari hijau menjadi biru menunjukkan hasil positif. Hasil
percobaan menunjukkan bahwa pada kontrol positif dan pada media yang
ditanami mikroba dari sampel jamu uyup-uyup mengalami perubahan warna dari
hijau menjadi biru (Gambar 8). Hal tersebut menunjukkan bahwa Salmonella
typhi ATCC 14028 dan mikroba yang terdapat dalam sampel jamu uyup-uyup
dapat menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber energi. Menurut Holt dkk
Gambar 9. Hasil identifikasiSalmonellapada mediaSimmon Sitrat Agar f. Uji katalase
Uji katalase bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui mikroba
yang mampu memproduksi enzim katalase yang berperan dalam menguraikan
H2O2menjadi H2O dan O2. Menurut Lay (1994), H2O2ini bersifat toksik terhadap
sel karena bahan ini dapat menginaktifkan enzim di dalam sel sehingga dapat
menyebabkan kematian pada mikroorganisme. H2O2 terbentuk sewaktu
metabolisme aerob. Hasil positif ditandai dengan timbulnya buih seketika.
Terbentuknya buih merupakan hasil dari O2yang menguap dari penguraian H2O2.
Pada kontrol positif dan pada sampel jamu uyup-uyup yang diproduksi
oleh penjual jamu racik X di Yogyakarta menunjukkan hasil positif yang ditandai
dengan timbulnya buih atau gelembung pada gelas objek (Gambar 9). Hal ini
menunjukkan bahwa Salmonella typhi ATCC 14028 dan mikroba yang tumbuh
H2O2 menjadi H2O dan O2. Menurut Holt dkk (2000), Salmonella mempunyai
enzim katalase yang berperan dalam menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2
sehingga dapat menghasilkan buih pada uji katalase.
Gambar 10. Hasil identifikasi Salmonella typhiATCC 14028pada uji katalase
(Keterangan: : Terbentuk buih)
Rangkuman keseluruhan hasil uji biokimiawi pada penelitian ini dapat
dilihat pada tabel IV.
Tabel IV. Hasil uji identifikasi Salmonella Uji Salmonella Holtdkk (2000) Salmonella typhi ATCC 14028 Replikasi I Replikasi II Replikasi III Glukosa + + + + + Laktosa - - - - -Manitol + + + + + Maltosa + + + + + Sakarosa - - + + + Sulfur + + - - -Indol - - - - -Motilitas + + + + + Sitrat + + + + + Katalase + + + + +
Berdasarkan tabel IV dapat disimpulkan bahwa koloni bakteri dari sampel
jamu uyup-uyup pada penjual jamu racik X di Yogyakarta bukanlah bakteri
Salmonella karena hasil uji yang dilakukan pada sampel tidak sesuai dengan
kontrol positif.
Bakteri yang dapat tumbuh pada media SSA adalah bakteri Salmonella
dan beberapa spesies Shigella (Bridson, 2006). Pada media SSA juga
memungkinkan adanya pertumbuhan bakteri lain, seperti bakteri yang mampu
memfermentasikan glukosa. Bakteri yang mampu memfermentasikan glukosa
mempunyai karakteristik koloni yang berwarna pink atau merah (Bridson, 2006).
Salah satu bakteri yang mampu memfermentasikan laktosa adalah Escherichia
coli. Bakteri pada sampel jamu uyup-uyup yang tumbuh pada media SSA
mempunyai ciri-ciri berbentuk bulat dan berwarna pink. Kemudian bakteri yang
tumbuh pada media SSA tersebut dilakukan uji biokimiawi. Hasil uji biokimiawi
yang diperoleh dari penelitian ini setelah dibandingkan dengan karakteristik
Escherichia coli menurut Hotl dkk(2000) (Tabel V) dapat dilihat bahwa mikroba
pada sampel jamu uyup-uyup diduga merupakan bakteri Escherichia coli. Untuk
menegaskan hasil tersebut perlu dilakukan uji lanjutan seperti pengecatan gram,
uji metil merah dan uji Voges-Proskauer (BPOMN, 2006).
Tabel V. Hasil identifikasiEscherichia coli
Uji Escherichia coli
(Holt dkk, 2000)
Sampel
Glukosa + +
-Manitol + + Maltosa + + Sakarosa + + Sulfur - -Indol - -Motilitas + + Sitrat + + Katalase + +
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat
bahwa tempat penyimpanan bahan baku dan tempat proses pembuatan jamu
uyup-uyup di warung jamu racik “X” ini dekat dengan kamar mandi dan sumur,
sehingga cemaran ini dimungkinkan karena sanitasi yang kurang baik. Habitat
dari bakteriEscherichia coliadalah di air dan dapat dijumpai pada tanah dan tinja
(Radji, 2010). Pencucian bahan baku dan alat yang kurang bersih merupakan
salah satu faktor yang mendukung adanya cemaran mikroorganisme. Kebanyakan
bahan baku yang digunakan berupa rimpang yang tertanam di tanah sehingga
memicu adanya cemaran bakteri Escherichia coli karena salah satu habitat
Escherichia coli adalah di tanah (Radji, 2010).Dalam penelitian ini, sebagai data
tambahan dilakukan pula pengujian air sumur dari warung jamu racik “X” dengan
menggunakan metode MPN (Most Probable Number). Metode MPN digunakan
untuk menghitung koloni Escherichia coli yang terdapat dalam air yang diuji.
Pengujian sampel air ini dilakukan oleh Balai Laboratorium Kesehatan
Yogyakarta. Hasil dari percobaan ini menunjukkan MPN sampel sebesar 18/100
ml. Batas maksimum yang diperbolehkan berdasarkan standar baku mutu air
61
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN
1. Angka Kapang/Khamir pada jamu uyup-uyup yang diproduksi oleh
penjual jamu racik “X” di Yogyakarta sebesar 9 x 103 sampai 5 x 105
sehingga tidak memenuhi syarat sesuai dengan KepMenKes RI No.
661/MenKes/ RI/SK/VII/1994
2. Angka Lempeng Total pada jamu uyup-uyup yang diproduksi oleh
penjual jamu racik “X” di Yogyakarta sebesar 4 x 105 sampai 3 x 107
sehingga tidak memenuhi syarat sesuai dengan KepMenKes RI No.
661/MenKes/ RI/SK/VII/1994
3. Dalam jamu uyup-uyup yang diproduksi oleh penjual jamu racik “X” di
Yogyakarta tidak terdapat bakteriSalmonella
B. SARAN
1. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bakteri patogen
lainnya.
2. Perlu dilakukan pembinaan terhadap proses produksi jamu oleh pihak
yang berwenang, sehingga mutu dari jamu dapat lebih baik dan manfaat