• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Statistik Deskriptif

2. Uji Heteroskedastisitas

heteroskedastis dilakukan untuk ji terjadinya

perbe variance residual satu periode peng n ke periode

konstruk dikatakan reliable.

gga dapat disimpulkan untuk instrumen pengukuran keputusan

belian konsumen adalah reliable.

ulu akan dilakukan uji asumsi, melalui uji normalitas

litas

rmal.

men

mem

Uji itas mengu

penga n yang lain. A erupakan gambar

nilai yang diprediksikan dengan studentized delete residual nilai

memiliki persam

b. Pengujian Hipotesis

1. Analisa regresi sederhana

bel

terdiri dari dua variabel yaitu variabel labe halal (X) dan

variabel keputusan pembelian konsumen (Y) yang dirumuskan sebagai

beriku

Y + b X Dima

terikat (keputusan pembelian konsumen)

X

mata tau m an hubungan antara

tersebut. Metode regresi yang baik adalah model regresi yang

aan variance residual suatu periode pengamatan dengan pengamatan lain, atau adanya hubungan antara yang diprediksi

dengan studentized delete residual nilai tersebut sehingga dapat dikatakan model homokedastisitas.

Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variasi variabel tidak

sama untuk semua pengamatan.

Analisis regresi sederhana akan dilakukan bila jumlah varia

saja, lisasi

t:6

= α

na:

Y : variabel

: variabel bebas (labelisasi halal)

6

α : konstanta b : koefisien regresi

2. Uji koefisien determinasi

Setelah dilakukan analisa regresi sederhana, selanjutnya

dilakukan pengujian untuk melihat goodness of fit dari model, dengan uji koefisien determ

determinasi maka dapat dihitung

Kd = r

eterangan:

Kd : koefisien determ

inasi.

Uji koefisien determinasi ditujukan untuk melihat seberapa besar

variabel independen (labelisasi halal) dapat menjelaskan variable

dependen (keputusan pembelian konsumen) dalam bentuk persentase.

Untuk mengetahui nilai koefisien

dengan menggunakan rumus:7 2

x 100%

K

inasi

r : koefisien korelasi

Kd = 0, berarti pengaruh variabel X terhadap variabel Y lemah.

Kd = 1, berarti pengaruh variabel X terhadap Y kuat.

7

3. Uji F

as

n :

dan variabel dependen.

hitung

Uji F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh labelisasi halal

terhadap keputusan pembelian konsumen. Dengan rumus:8

F hitung = R2 / k

(1 – R2) / (n – k – 1)

keterangan:

R2 : koefisien korelasi yang ditemukan

k : jumlah variabel beb

jumlah sampel

F : F hitung yang selanjutnya diuji dengan F tabel

Apabila Fhitung > F tabel maka HO ditolak dan Hαditerima, artinya variabel independen berpengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

Jika sig F > 0,05 maka HO diterima dan Hαditolak, artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen.

Jika sig F < 0,05 maka HO ditolak dan Hαditerima, artinya ada pengaruh antara variabel independen

8

4. Uji t

halal). Dengan rumus:9

2

1 - r2

: jumlah anggota sampel

ini ditujukan untuk mengetahui tingkat signifikansi

HO ditolak, maka variabel bebas berpengaruh

ak bebasnya. Sebaliknya, jika HO diterima

berar

Metode pengujian ini digunakan karena menggunakan regresi

sederhana yaitu hanya terdiri dari satu variabel independen saja

(labelisasi t = r √ n -keterangan: r : koefisien korelasi n Pengujian

variabel bebas. Jika

nyata terhadap variabel tid

ti variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tak

bebas.

9

Gambaran umum responden penelitian akan diuraikan secara deskriptif dan dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel dari jumlah responden dengan membagi ke dalam beberapa tabel yaitu jenis kelamin, kelompok usia, pendidikan terakhir dan uraian identitas ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang kondisi responden dan kaitannya dengan masalah-masalah dan tujuan penelitian.

1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 64 orang 80 %

Perempuan 16 orang 20 %

Total 80 orang 100 %

Sumber: Data diolah

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan responden didominasi oleh laki-laki sebesar 80% (64 responden) sedangkan jumlah responden perempuan hanya 20% (16 responden).

2. Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Responden Berdasarkan Usia

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

25 – 35 Tahun 14 orang 17.5 %

36 – 45 Tahun 42 orang 52.5 %

46 – 55 Tahun 24 orang 30 %

Total 80 orang 100 %

Sumber: Data diolah

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa usia responden terbanyak adalah mereka yang berada pada usia 36 – 45 tahun yaitu sebanyak 42 responden (52.5%), lalu 46 – 55 tahun sebanyak 24 responden (30%) dan 25 – 35 tahun sebanyak 14 responden (17.5%). Data ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah yang berada pada usia 36 – 45 tahun.

3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

S1 3 orang 3.75 %

S2 47 orang 58.75 %

S3 30 orang 37.5 %

Total 80 orang 100 %

Sumber: Data diolah

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden terbanyak adalah mereka yang berpendidikan terakhir S2 yaitu sebanyak 47 responden (58.75%), lalu S3 sebanyak 30 responden (37.5%) dan S1 sebanyak 3 responden (3.75%). Data ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah yang tingkat pendidikannya S2.

B. Statistik Deskriptif

Output dari hasil kuesioner yang diberikan kepada responden menyatakan pengaruh labelisasi halal terhadap keputusan pembelian konsumen sebagai berikut:

1. Labelisasi Halal

Tabel 4.4

Mengetahui Tentang Labelisasi Halal Yang Dilakukan Oleh LPPOM MUI Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3

Tidak Setuju 4 5.0 5.0 6.3 Ragu 19 23.7 23.7 30.0 Setuju 48 60.0 60.0 90.0 Sangat Setuju 8 10.0 10.0 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat, mayoritas responden menyatakan mengetahui tentang labelisasi halal yang dilakukan oleh LPPOM MUI, dengan persentase sebesar sangat setuju 10%, setuju 60%, ragu 23.7%, tidak setuju 5% dan sangat tidak setuju 1.3%. Ini berarti sebagian besar responden setuju jika mereka mengetahui tentang labelisasi halal yang dilakukan oleh LPPOM MUI.

Tabel 4.5

Produk Yang Berlabel Halal Diproses Dengan Cara Yang Sesuai Dengan Syariat Islam

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 0 0 0 0 Ragu 23 28.8 28.8 28.8 Setuju 43 53.7 53.7 82.5 Sangat Setuju 14 17.5 17.5 100.0 Total 80 100.0 100.0

Dari tabel 4.5, mayoritas responden menyatakan bahwa produk yang berlabel halal diproses dengan cara yang sesuai syariat Islam, dengan persentase sebesar sangat setuju 17.5%, setuju 53.7%, ragu 28.8%, tidak setuju 0 dan sangat tidak setuju 0. Hal ini menunjukan bahwa produk yang berlabel halal mencerminkan produk yang sesuai dengan syariat Islam.

Tabel 4.6

Produk Yang Berlabel Halal Dijamin Mutunya

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 4 5.0 5.0 5.0 Ragu 14 17.5 17.5 22.5 Setuju 53 66.2 66.2 88.7 Sangat Setuju 9 11.3 11.3 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 4.6, mayoritas responden menyatakan bahwa produk yang berlabel halal dijamin mutunya, dengan persentase sebesar sangat setuju 11.3%, setuju 66.2%, ragu 17.5%, tidak setuju 5% dan sangat tidak setuju 0. Hal ini menunjukan bahwa terjaminnya mutu produk yang berlabel halal.

Tabel 4.7

Label Halal Menjamin Kehalalan Produk Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8 Ragu 28 35.0 35.0 38.8 Setuju 38 47.5 47.5 86.3 Sangat Setuju 11 13.7 13.7 100.0 Total 80 100.0 100.0

Dari tabel 4.7, mayoritas responden menyatakan bahwa label halal menjamin kehalalan produk, dengan persentase sebesar sangat setuju 13.7%, setuju 47.5%, ragu 35%, tidak setuju 38% dan sangat tidak setuju 0. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas responden menjadikan label halal sebagai jaminan kehalalan produk yang mereka konsumsi.

Tabel 4.8

Label Halal Memberikan Kepuasan Dalam Mengkonsumsi Produk Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 8 10.0 10.0 10.0

Tidak Setuju 17 21.3 21.3 31.3 Ragu 23 28.7 28.7 60.0 Setuju 31 38.7 38.7 98.7 Sangat Setuju 1 1.3 1.3 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.8, mayoritas responden menyatakan bahwa label halal memberikan kepuasan dalam mengkonsumsi sebuah produk, dengan persentase sebesar sangat setuju 1.3%, setuju 38.7%, ragu 28.7%, tidak setuju 21.3% dan sangat tidak setuju 10%. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas responden merasa puas dalam mengkonsumsi produk yang berlabel halal.

Tabel 4.9

Sudah Banyak Produk Yang Menggunakan Label Halal Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 7 8.8 8.8 8.8

Tidak Setuju 15 18.7 18.7 27.5 Ragu 22 27.5 27.5 55.0 Setuju 36 45.0 45.0 100.0 Sangat Setuju 0 0 0 100.0 Total 80 100.0 100.0

Dari tabel 4.9 dapat dilihat, mayoritas responden menyatakan bahwa sudah banyak produk yang menggunakan label halal, dengan persentase sebesar sangat setuju 0, setuju 45%, ragu 27.5%, tidak setuju 18.7% dan sangat tidak setuju 8.8%. Ini berarti sebagian besar responden setuju bahwa sudah banyak produk yang menggunakan label halal.

Tabel 4.10

Label Halal Memberikan Informasi Mengenai Komposisi Dasar Produk Yang Halal dan Baik

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 4 5.0 5.0 5.0 Ragu 24 30.0 30.0 35.0 Setuju 40 50.0 50.0 85.0 Sangat Setuju 12 15.0 15.0 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.10 dapat dilihat, mayoritas responden menyatakan bahwa label halal memberikan informasi mengenai komposisi dasar produk yang halal dan baik, dengan persentase sebesar sangat setuju 15%, setuju 50%, ragu 30%, tidak setuju 5% dan sangat tidak setuju 0. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju jika produk yang berlabel halal mencerminkan produk yang halal dan baik.

Tabel 4.11

Percaya Dengan Kehalalan Produk Yang Berlabel halal Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3 Ragu 23 28.7 28.7 30.0 Setuju 43 53.7 53.7 83.7 Sangat Setuju 13 16.3 16.3 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.11 dapat dilihat, mayoritas responden menyatakan percaya dengan kehalalan produk yang berlabel halal, dengan persentase sebesar sangat setuju 16.3%, setuju 53.7%, ragu 28.7%, tidak setuju 1.3% dan sangat tidak setuju 0. Hal ini menunjukan bahwa label halal mendapat tanggapan yang positif dari responden dengan kepercayaan yang diberikan sebagian besar responden terhadap label halal.

Tabel 4.12

Keterangan di Daftar Ingradient Sangat Jauh dari Mencukupi untuk

Memastikan Kehalalan Produk Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 52 8.8 8.8 8.8

Tidak Setuju 17 65.0 65.0 73.8 Ragu 4 21.2 21.2 95.0 Setuju 5 5.0 5.0 100.0 Sangat Setuju 0 0 0 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.12, mayoritas responden menyatakan tidak setuju jika keterangan yang tertera di daftar ingradient sangat jauh dari mencukupi untuk memastikan kehalalan produk, dengan persentase sebesar sangat setuju 0,

setuju 5%, ragu 21.2%, tidak setuju 65% dan sangat tidak setuju 8.8%. Hal ini menunjukan bahwa label halal sangat dibutuhkan untuk memastikan kehalalan sebuah produk.

Tabel 4.13

Selalu Memperhatikan Kehalalan Produk yang Dikonsumsi Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3 Ragu 10 12.5 12.5 13.8 Setuju 50 62.5 62.5 76.3 Sangat Setuju 19 23.7 23.7 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.13, mayoritas responden menyatakan selalu memperhatikan kehalalan produk yang dikonsumsinya, dengan persentase sebesar sangat setuju 23.7%, setuju 62.5%, ragu 12.5%, tidak setuju 1.3% dan sangat tidak setuju 0. Hal ini menunjukan bahwa kehalalan produk merupakan hal yang begitu penting bagi responden.

Tabel 4.14

Label Halal Menjadi Motivasi untuk Mengkonsumsi produk Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 15 18.7 18.7 18.7

Tidak Setuju 15 18.7 18.7 37.4 Ragu 20 25.0 25.0 62.4 Setuju 29 36.3 36.3 98.7 Sangat Setuju 1 1.3 1.3 100.0 Total 80 100.0 100.0

Dari tabel 4.14 dapat dilihat, mayoritas responden menjadikan label halal sebagai motivasi untuk mengkonsumsi sebuah produk, dengan persentase sebesar sangat setuju 1.3%, setuju 36.3%, ragu 25%, tidak setuju 18.7% dan sangat tidak setuju 18.7%. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden menjadikan label halal sebagai motivasi untuk mengkonsumsi sebuah produk.

Tabel 4.15

Merasa Cemas Ketika Mengkonsumsi Produk yang Tidak Ada Label Halalnya Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.5 2.5 2.5

Tidak Setuju 8 10.0 10.0 12.5 Ragu 33 41.3 41.3 53.8 Setuju 35 43.7 43.7 97.5 Sangat Setuju 2 2.5 2.5 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.15 dapat dilihat, mayoritas responden merasa cemas ketika mengkonsumsi produk yang tidak ada label halalnya, dengan persentase sebesar sangat setuju 2.5%, setuju 43.7%, ragu 41.3%, tidak setuju 10% dan sangat tidak setuju 2.5%. Hal ini menunjukan bahwa tidak adanya label halal pada sebuah produk menimbulkan rasa cemas bagi sebagian responden ketika mengkonsumsinya.

Tabel 4.16

Label Halal Menjadi Jaminan Dalam Mengkonsumsi Produk Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 8 10.0 10.0 10.0 Ragu 30 37.5 37.5 47.5 Setuju 39 48.7 48.7 96.2 Sangat Setuju 3 3.8 3.8 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.16 dapat dilihat, mayoritas responden menjadikan label halal sebagai jaminan dalam mengkonsumsi sebuah produk, dengan persentase sebesar sangat setuju 3.8%, setuju 48.7%, ragu 37.5%, tidak setuju 10% dan sangat tidak setuju 0. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden percaya dengan labelisasi halal dengan menjadikan label halal sebagai jaminan dalam mengkonsumsi sebuah produk.

Tabel 4.17

Labelisasi Halal Pada Produk Sangat Perlu

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3 Ragu 13 16.3 16.3 17.6 Setuju 51 63.7 63.7 81.3 Sangat Setuju 15 18.7 18.7 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.17 dapat dilihat, mayoritas responden menyatakan labelisasi halal pada sebuah produk sangat perlu, dengan persentase sebesar sangat setuju 18.7%, setuju 63.7%, ragu 16.3%, tidak setuju 1.3% dan sangat

tidak setuju 0. Hal ini menunjukan bahwa pentingnya labelisasi halal pada setiap produk.

Tabel 4.18

Semua Produk Halal yang Beredar di Indonesia Sebaiknya memiliki Label halal Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3

Tidak Setuju 3 3.8 3.8 5.1 Ragu 8 10.0 10.0 15.1 Setuju 61 76.2 76.2 91.3 Sangat Setuju 7 8.7 8.7 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.18, mayoritas responden menyatakan setuju jika semua produk halal yang beredar di Indonesia memiliki label halal, dengan persentase sebesar sangat setuju 8.7%, setuju 76.2%, ragu 10%, tidak setuju 3.8% dan sangat tidak setuju 1.3%. Hal ini menunjukan bahwa sebaiknya produk halal yang beredar di Indonesia memiliki label halal.

Tabel 4.19

Sosialisasi Labelisasi Halal Harus Dilakukan Secara Berkala Melalui Berbagai Media Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 1 1.3 1.3 1.3 Ragu 9 11.2 11.2 12.5 Setuju 58 72.5 72.5 85.0 Sangat Setuju 12 15.0 15.0 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.19, mayoritas responden menyatakan bahwa sosialisasi labelisasi halal harus dilakukan secara berkala melalui berbagai media,

dengan persentase sebesar sangat setuju 15%, setuju 72.5%, ragu 11.2%, tidak setuju 1.3% dan sangat tidak setuju 0. Hal ini menunjukan bahwa labelisasi halal harus disosialisasikan secara berkala melalui berbagai media seperti koran, radio, televisi, internet dan lainnya.

Tabel 4.20

Merasa Lebih Aman Ketika Mengkonsumsi Produk yang sudah Berlabel Halal Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 4 5.0 5.0 5.0 Ragu 18 22.5 22.5 27.5 Setuju 57 71.2 71.2 98.7 Sangat Setuju 1 1.3 1.3 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.20, mayoritas responden merasa lebih aman ketika mengkonsumsi produk yang sudah berlabel halal, dengan persentase sebesar sangat setuju 1.3%, setuju 71.2%, ragu 22.5%, tidak setuju 5% dan sangat tidak setuju 0. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa label halal dapat memberikan rasa aman dalam mengkonsumsi produk.

Tabel 4.21

Labelisasi Halal bukanlah Hal Yang Penting Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8

Tidak Setuju 47 58.7 58.7 62.5 Ragu 29 36.2 36.2 98.7 Setuju 1 1.3 1.3 100.0 Sangat Setuju 0 0 0 100.0 Total 80 100.0 100.0

Dari tabel 4.21, mayoritas responden menyatakan tidak setuju jika labelisasi halal bukanlah hal yang penting, dengan persentase sebesar sangat setuju 0, setuju 1.3%, ragu 36.2%, tidak setuju 58.7% dan sangat tidak setuju 3.8%. Hal ini menunjukan bahwa labelisasi halal merupakan hal yang penting.

Tabel 4.22

Label Halal Mencerminkan Produk Yang Bebas Dari Haram Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 0 0 0 0 Ragu 10 12.5 12.5 12.5 Setuju 49 61.2 61.2 73.7 Sangat Setuju 24 26.3 26.3 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.22, mayoritas responden menyatakan bahwa label halal mencerminkan produk yang bebas dari haram, dengan persentase sebesar sangat setuju 26.3%, setuju 61.2%, ragu 12.5%, tidak setuju 0 dan sangat tidak setuju 0. Hal ini menunjukan bahwa label halal sudah mencerminkan produk yang halal dan bebas dari haram.

Tabel 4.23

Produk Yang Tidak Berlabel Halal Belum Tentu Haram Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 7 8.8 8.8 8.8

Tidak Setuju 20 25.0 25.0 33.8 Ragu 17 21.2 21.2 55.0 Setuju 35 43.7 43.7 98.7 Sangat Setuju 1 1.3 1.3 100.0 Total 80 100.0 100.0

Dari tabel 4.23, mayoritas responden menyatakan bahwa produk yang tidak berlabel halal belum tentu haram, dengan persentase sebesar sangat setuju 1.3%, setuju 43.7%, ragu 21.2%, tidak setuju 25% dan sangat tidak setuju 8.8%. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden setuju jika produk yang tidak berlabel halal belum tentu haram.

Tabel 4.24

Produk Yang Tidak Berlabel Halal Merupakan Produk Yang Haram Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 6 7.5 7.5 7.5

Tidak Setuju 57 71.2 71.2 78.7 Ragu 14 17.5 17.5 96.2 Setuju 3 3.8 3.8 100.0 Sangat Setuju 0 0 1.3 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.24, mayoritas responden menyatakan tidak setuju jika produk yang tidak berlabel halal merupakan produk yang haram, dengan persentase sebesar sangat setuju 0, setuju 3.8%, ragu 17.5%, tidak setuju 71.2% dan sangat tidak setuju 7.5%. Hal ini menunjukan bahwa produk yang tidak berlabel halal bisa jadi merupakan produk yang halal.

Tabel 4.25

Tidak Semua Produk Yang Beredar Di Indonesia Harus Memiliki Label Halal Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0

Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8 Ragu 29 36.2 36.2 40.0 Setuju 42 52.5 52.5 92.5 Sangat Setuju 6 7.5 7.5 100.0 Total 80 100.0 100.0

Dari tabel 4.25, mayoritas responden menyatakan tidak semua produk yang beredar di Indonesia harus memiliki label halal, dengan persentase sebesar sangat setuju 7.5%, setuju 52.5%, ragu 36.2%, tidak setuju 3.8% dan sangat tidak setuju 0. Hal ini menunjukan bahwa ada beberapa produk yang tidak harus menggunakan label halal.

2. Keputusan Pembelian Konsumen

Tabel 4.26

Label Halal Menjadi Pertimbangan Utama Dalam Membeli Produk Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak Pernah 1 1.3 1.3 1.3

Kurang Sering 7 8.7 8.7 10.0 Cukup Sering 12 15.0 15.0 25.0 Sering 50 62.5 62.5 87.5 Sangat Sering 10 12.5 12.5 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.26 di atas dapat dilihat, mayoritas responden menyatakan bahwa label halal menjadi pertimbangan utama dalam membeli sebuah produk, dengan persentase sebesar sangat sering 12.5%, sering 62.5%, cukup sering 15%, kurang sering 8.7% dan tidak pernah 1.3%. Hal ini menggambarkan bahwa label halal merupakan hal yang begitu penting dalam keputusan pembelian konsumen.

Tabel 4.27

Tetap Membeli Produk Yang Tidak Berlabel Halal Karena Keunikan Produk Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Pernah 6 7.5 7.5 7.5

Kurang Sering 12 15.0 15.0 22.5 Cukup Sering 28 35.0 35.0 57.5 Sering 29 36.2 36.2 93.7 Sangat Sering 5 6.3 6.3 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.27 dapat dilihat, beberapa responden menyatakan tetap membeli produk yang tidak berlabel halal karena keunikan produk, dengan persentase sebesar sangat sering 6.3%, sering 36.2%, cukup sering 35%, kurang sering 15% dan tidak pernah 7.5%. Hal ini menggambarkan bahwa keunikan produk lebih mempengaruhi keputusan pembelian bagi beberapa responden dibanding label halal yang tertera pada kemasan produk.

Tabel 4.28

Hanya Mengkonsumsi Produk Yang Berlabel Halal Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak Pernah 10 12.5 12.5 12.5

Kurang Sering 16 20.0 20.0 32.5 Cukup Sering 4 5.0 5.0 37.5 Sering 38 47.5 47.5 85.0 Sangat Sering 12 15.0 15.0 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.28 dapat dilihat, mayoritas responden menyatakan hanya mengkonsumsi produk yang berlabel halal, dengan persentase sebesar sangat sering 15%, sering 47.5%, cukup sering 5%, kurang sering 20% dan tidak

pernah 12.5%. Hal ini menggambarkan bahwa hanya mengkonsumsi produk yang berlabel halal merupakan salah satu keputusan konsumen dalam keputusan pembelian.

Tabel 4.29

Harga Turut Mempengaruhi Pembelian Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak Pernah 0 0 0 0

Kurang Sering 2 2.5 2.5 2.5 Cukup Sering 9 11.3 11.3 13.8 Sering 55 68.7 68.7 82.5 Sangat Sering 14 17.5 17.5 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.29 dapat dilihat, mayoritas responden menyatakan bahwa harga barang turut mempengaruhi pembelian, dengan persentase sebesar sangat sering 17.5%, sering 68.7%, cukup sering 11.3%, kurang sering 2.5% dan tidak pernah 0. Hal ini menunjukan bahwa harga juga turut mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Tabel 4.30

Merasa Lebih Puas Jika Mengkonsumsi Produk yang Berlabel Halal

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak Pernah 1 1.3 1.3 1.3

Kurang Sering 2 2.5 2.5 3.8 Cukup Sering 10 12.5 12.5 16.3 Sering 62 77.5 77.5 93.8 Sangat Sering 5 6.2 6.2 100.0 Total 80 100.0 100.0

Dari tabel 4.30, mayoritas responden merasa lebih puas jika mengkonsumsi produk yang berlabel halal, dengan persentase sebesar sangat sering 6.2%, sering 77.5%, cukup sering 12.5%, kurang sering 2.5% dan tidak pernah 1.3%. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden yang peneliti temui merasa lebih puas jika mengkonsumsi produk yang berlabel halal, sehingga label halal berpengaruh pada keputusan pembelian selanjutnya.

Tabel 4.31

Lebih Memperhatikan Kualitas Produk Dari Pada Harga Produk

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak Pernah 9 11.3 11.3 11.3

Kurang Sering 16 20.0 20.0 31.3 Cukup Sering 12 15.0 15.0 46.3 Sering 29 36.2 36.2 82.5 Sangat Sering 14 17.5 17.5 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.31, mayoritas responden lebih memperhatikan kualitas produk dari pada harga produk, dengan persentase sebesar sangat sering 17.5%, sering 36.2%, cukup sering 15%, kurang sering 20% dan tidak pernah 11.3%. Hal ini menggambarkan bahwa persoalan kualitas produk menjadi hal penting dalam keputusan pembelian konsumen.

Tabel 4.32

Lebih Memilih Produk Yang Berlabel Halal Dibanding Yang Tidak Berlabel halal Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Pernah 1 1.3 1.3 1.3

Kurang Sering 6 7.5 7.5 8.8 Cukup Sering 16 20.2 20.2 28.8 Sering 49 61.2 61.2 90.0 Sangat Sering 8 10.0 10.0 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.32, mayoritas responden lebih memilih produk yang berlabel halal dibanding yang tidak berlabel halal, dengan persentase sebesar sangat sering 10%, sering 61.2%, cukup sering 20%, kurang sering 7.5% dan tidak pernah 1.3%. Hal ini menggambarkan bahwa produk yang berlabel halal lebih dipilih dalam keputusan pembelian konsumen.

Tabel 4.33

Menebak Sendiri Kehalalan Produk Dari Daftar Ingradient

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak Pernah 12 15.0 15.0 15.0

Kurang Sering 47 58.7 58.7 73.7 Cukup Sering 19 23.8 23.8 97.5 Sering 0 0 0 97.5 Sangat Sering 2 2.5 2.5 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.33, mayoritas responden menolak menebak sendiri kehalalan produk dari daftar ingradient, dengan persentase sebesar sangat sering 2.5%, sering 0, cukup sering 23.8%, kurang sering 58.7% dan tidak pernah 15.0%. Hal ini menggambarkan bahwa tidak hanya daftar ingradient

yang dibutuhkan untuk mengetahui kehalalan produk sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk.

Tabel 4.34

Mengkonsumsi Produk Yang berlabel Halal Atau Tidak Berlabel Halal Adalah Sama Saja

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak Pernah 5 6.3 6.3 6.3

Kurang Sering 45 56.2 56.2 62.5 Cukup Sering 28 35.0 35.0 97.5 Sering 2 2.5 2.5 100.0 Sangat Sering 0 0 0 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data diolah

Dari tabel 4.34, mayoritas responden tidak menyatakan jika mengkonsumsi produk yang berlabel halal atau tidak berlabel halal adalah sama saja, dengan persentase sebesar sangat sering 0, sering 2.5%, cukup sering 35%, kurang sering 56.2% dan tidak pernah 6.3%. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas responden merasakan perbedaan antara mengonsumsi produk yang berlabel halal dengan produk yang tidak berlabel halal, sehingga berpengaruh pada keputusan pembelian selanjutnya.

Tabel 4.35

Mereka-reka Kehalalan Produk Yang Tidak Berlabel Halal Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak Pernah 19 23.7 23.7 23.7

Kurang Sering 41 51.2 51.2 74.9 Cukup Sering 7 8.8 8.8 83.7 Sering 12 15.0 15.0 98.7 Sangat Sering 1 1.3 1.3 100.0 Total 80 100.0 100.0

Dari tabel 4.35, mayoritas responden menolak untuk mereka-reka kehalalan produk yang tidak berlabel halal, dengan persentase sebesar sangat sering 1.3%, sering 15%, cukup sering 8.8%, kurang sering 51.2% dan tidak pernah 23.7%. Hal ini menggambarkan bahwa mereka-reka kehalalan produk yang tidak berlabel halal bukanlah hal yang dilakukan sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk.

C. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji

Kolmogorov–Smirnov untuk menguji sesuai Goodness of Fit. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi tertentu (Normal, Uniform,

Dokumen terkait