• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

D. Statistik Deskriptif

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016: 134). Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

a. Analisis Grafik

133

Adapun cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized (Ghozali, 2016: 134).

Dasar analisis sebagai berikut (Ghozali, 2016:134):

1)

Jika adanya pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2)

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Berikut adalah hasil dari uji heteroskedastisitas dengan analisis grafik :

Gambar 4.4.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

134

Sumber: (Hasil Olah Data dengan SPSS Versi 26, 2020)

Berdasarkan hasil uji scatterplot di atas, dapat dilihat titik-titik data menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang, melebar ataupun menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala heteroskedastisitas.

b. Analisis Statistik

Dalam uji glejser, apabila variabel independen signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila variabel independen tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel dependen maka tidak ada indikasi heteroskedastisitas. Hal

135

tersebut diamati dari probabilitas signifikansinya di atas 5%

(Ghozali, 2016: 138).

Tabel 4.49.

Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser

Coefficientsa

a. Dependent Variabel: RES2

Sumber: Hasil Olah Data dengan SPSS 26 (2020)

Berdasarkan tabel diatas, ditunjukkan bahwa nilai signifikansi X1 sebesar 0,316, X2 sebesar 0,142, dan X3 sebesar 0,697, nilai tersebut menunjukkan nilai seluruh variabel independen lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen tidak ada yang mengalami gejala heteroskedastisitas.

F. Uji Hipotesis 1. Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing (parsial) variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016: 171). Uji ini untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam

136

menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Menurut Ghozali (2016: 173) untuk menguji apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial atau tidak adalah dengan menggunakan nilai α sebesar 0,05 maka ketentuannya adalah :

1) Bila (P-Value) < 0,05 menunjukkan variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.

2) Bila (P-Value) > 0,05 menunjukkan variabel independen secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependenBila (P-Value) <

0,05 menunjukkan variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.

3) Bila (P-Value) > 0,05 menunjukkan variabel independen secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen.

Berikut adalah hasil dari uji hipotesis (uji t):

Tabel 4.50.

Hasil Uji Hipotesis (Uji t)

137

a. Dependent Variabel: Y

Sumber: Hasil Olah Data dengan SPSS 26 (2020) Hasil hipotesis uji t adalah sebagai berikut :

1) Pengaruh pengetahuan literasi terhadap keputusan penggunaan iB Hasanah Card BNI Syariah

H0 : pengetahuan literasi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menabung nasabah.

Ha : pengetahuan literasi berpengaruh signifikan terhadap minat menabung nasabah.

Diketahui bahwa thitung pengetahuan literasi 5,259 sedangkan ttabel dapat dihitung α = 0,05 karena menggunakan hipotesis dua arah ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n - 2 sehingga df = 100 - 2 = 98.

Rumus mencari ttabel = (α/2;n-k-1) = (0,05/2;100-3-1) = (0.025;96) = 1.98397, maka didapat nilai ttabel dibulatkan menjadi sebesar 1,984 sehingga hasil thitung > ttabel dimana 5,259

> 1,984 dan nilai signifikansi 0,005 < 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti

138

pengetahuan literasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan penggunaan iB Hasanah Card BNI Syariah.

2) Pengaruh kelompok referensi terhadap keputusan penggunaan iB Hasanah Card BNI Syariah

H0 : Kelompok referensi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menabung nasabah.

Ha : Kelompok referensi berpengaruh signifikan terhadap minat menabung nasabah.

Diketahui bahwa thitung kelompok referensi 4,612 > 1,984 dan nilai signifikansi 0,005 < 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti kelompok referensi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan penggunaan iB Hasanah Card BNI Syariah.

3) Pengaruh promosi media sosial terhadap keputusan penggunaan iB Hasanah Card BNI Syariah

H0 : Promosi media sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menabung nasabah.

Ha : Promosi media sosial berpengaruh signifikan terhadap minat menabung nasabah.

Diketahui bahwa thitung promosi media sosial 2,825 > 1,984 dan nilai signifikansi 0,005 < 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti promosi

139

media sosial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan penggunaan iB Hasanah Card BNI Syariah.

2. Uji F (Simultan)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2016: 179). Uji statistik F ditujukan untuk melihat apakah semua variabel independen atau variabel bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen atau terikat atau tidak.

Menurut Ghozali (2016: 183) untuk menguji apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial atau tidak adalah dengan menggunakan nilai α sebesar 0,05. Maka cara yang dilakukan adalah:

1) Bila (P-Value) < 0,05 artinya variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen.

2) Bila (P-Value) > 0,05 artinya variabel independen secara simultan tidak mempengaruhi variabel dependen.

Berikut adalah hasil dari uji hipotesis (uji F):

Tabel 4.51.

Hasil Uji Hipotesis (Uji F)

140

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 4986.472 3 1662.157 86.984 .000b Residual 1834.438 96 19.109

Total 6820.910 99 a. Dependent Variabel: Y

b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Sumber: Hasil Olah Data dengan SPSS 26 (2020)

Berdasarkan tabel di atas nilai F hitung 86,984 sedangkan F tabel dalam penelitian ini dimana df1 = k - 1, dan df2 = n - k, dalam penelitian ini jumlah variabel bebas 3, variabel terikat 1 dan jumlah sampel penelitian 100, sehingga df1 = 4 - 1 = 3, dan df2 = 100 - 4 = 96. Rumus mencari Ftabel = (k;n-k) = (3;100-3) = (3;97) = 2.70. Maka didapat Ftabel yaitu sebesar 2,70 dimana 86,984 > 2,70 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan literasi, kelompok referensi, dan promosi media sosial secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan penggunaan iB Hasanah Card Bank BNI Syariah.

Dokumen terkait